Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN

ANAK USIA REMAJA

Tugas Kelompok :
Dewi Widowati (2007006)
Jarot Setiyo Aji N. (2007018)
Puput Sandiana (2007022)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas (Allender dan
Spradley,2011). Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang
yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui
seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan
petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun
ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa
dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja.
Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,
berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan
zat yang merusak kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun mengalami
dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah
maupun di masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

melaksanakan asuahan keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan keluarga


dengan anak usia remaja
2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan keluarga


dengan anak usia remaja
b. Melakukan diagnosis keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja
c. Melakukan perencanaan keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia remaja
d. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia remaja
e. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga Tn.A pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis

Dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.A


pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja

2. Manfaat Praktis
1. Bagi Perawat

Hasil dari penulisan ini dapat menjadi pengalaman belajar dalam meningkatkan
keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.A pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja

2. Bagi instistusi pendidikan


Dapat dijadikan tambahanan refensi yang nantinya dapat berguna untuk tindak lanjut
pada keluarga pasangan baru
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga adalah unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat
kesehatan komunitas. Apabila keluarga sehat maka akan tercipta komunitas yang sehat.
Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi
anggota keluarga yang lain (Sudiharto, 2012).
Keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi, atau perkawinan (Setiadi, 2010).
2. Tipe keluarga
Menurut Sudiharto (2012), beberapa bentuk keluarga yaitu :
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan
yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak, baik karena kelahiran
(natural) maupun adopsi.
b. Keluarga asal (family of origin)
Keluarga asal (family of origin) merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang
dilahirkan.
c. Keluarga besar (extended family)
Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain
(karena hubungan darah) misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga
modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, sert keluarga pasangan sejenis
(guy / lesbian families).
d. Keluarga berantai (social family)
Keluarga berantai (social family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
e. Keluarga duda atau janda
Keluarga duda atau janda adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian dan kematian
pasangan yang dicintai
f. Keluarga komposit (composite family)
Keluarga komposit (composite family) adalah keluarga dari perkawinan poligami atau
perkawinan poliandri dan hidup bersama.
g. Keluarga kobilitasi (cohabitation)
Keluarga kobilitasi (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu
keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Bentuk keluarga ini tidak lazim
dan bertentangan dengan budaya orang timur. Namun, lambat laun keluarga kohabilitasi
ini mulai dapat diterima.
h. Keluarga inses (incest family)
Keluarga inses (incest family) adalah bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya anak
perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki-
laki paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah
menikah dengan anak perempuan tirinya.
i. Keluarga tradisional dan nontradisional
Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga nontradisional tidak
diikat oleh perkawinan
3. Tahapan perkembangan keluarga pasanagn baru
A. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-
20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja
sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya
menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana
reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan
penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk
menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.
2. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna
menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah
social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan
untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara
runtut, tratur dan sistematis.
b. Perkembangan Psikososial Remaja
1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
c. Perkembangan Identitas Diri
1) Konsep diri
2) Evaluasi diri
3) Harga diri
4) Efikasi diri
5) Kepercayaan diri
6) Tanggung jawab
7) Komitmen
8) Ketekunan
9) Kemandirian
3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%).
Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab umum terbanyak,
mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau
penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka yang bekerja
dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan
menciptakan perasaan sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua
adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental atau kebiasaan atau
berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan
ketergantungan fisik. Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat
mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia antara 15 dan
24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan merupakan penyebab utama.
Depresi dan isolasi social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga
sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah usia 25 tahun.
Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining
terhadap PMS, meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan
kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun
mengalami kehamilan, dan banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri.
Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka
dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal

4. Proses asuhan keperawatan keluarga

Asuhan keperawatan Keluarga adalah keperawatan kesehatan yang ditunjukkan atau


dipasarkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai
tujuannya yang dilakukan oleh perawat profesional dengan proses keperawatan yang
berpedoman pada standart praktek keperawatan dengan berlandaskan etik atau etika
keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan (Setiadi, 2010).

a. Pengkajian
Menurut Setiadi (2010), pengkajian keperawatan keluarga meliputi : Pengkajian keluarga
meliputi :

Pengkajian data umum


1) Nama KK
2) Umur
3) Alamat
4) Pekerjaan KK
5) Pendidikan KK
6) Komposisi keluarga
7) Genogram
8) Tipe keluarga
9) Suku bangsa
10) Agama
11) Status sosial ekonomi keluarga
12) Aktivitas rekreasi keluarga

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1) Tahap keluarga saat ini
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga
inti
2) Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dialami
keluarga.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan anggota
keluarga, upaya dalam pencegahan suatu penyakit.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi keluarga dari penyakit menular dan
keturunan.

5) Data Lingkungan

(a) Karakteristik rumah

Ukuran rumah, kondisi dala rumah dan luar rumah, kebersihan,ventilasi, saluran
pembuahan limbah, pengelolaan sampah,denah rumah

(b) Karakteristik tetangga dan komunitas

Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dankomunitas setempat dan


meliputi kebiasaan, nilai dan norma serta budaya penduduk setempat
(c) Mobilisasi geografi keluarga

Menjelaskan mobilisasi keluarga dan anggota keluarga

(d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul dan


berinteraksi dengan masyarakat

(e) Sistem pendukung keluarga

Menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang
mendukung kesehatan

(f) Struktur komunikasi keluarga


(1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam keluarga dan bagaimana anggota
keluarga menciptakan komunikasi.
(2) Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi
dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
(3) Struktur Peran
Menjelaskan tentang peran anggota keluarga secara formal maupun informal baik
di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
(4)Nilai dan norma budaya
Menjelaskan mengenai sistem norma yang dianut keluarga
dan berhubungan dengan kesehatan

(g) Fungsi keluarga


Secara umum fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
(1) Fungsi afektif
Yaitu fungsi mempertahankan kepribadian memfasilitasi stabilisasi kepribadian
orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.
(2) Fungsi Sosialisasi dan status sosial
Yaitu fungsi memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan
anak sebagai anggota masyarakat yang produktif, serta memberikan status pada
anggota keluarga.
(3)Fungsi Reproduksi
Yaitu fungsi untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa
generasi untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
(4)Fungsi Ekonomi
Yaitu fungsi menyediakan sumber ekonomi yang cukup da alokasi efektifnya.
(5)Fungsi perawatan kesehatan
Yaitu menyediakan kebutuhan fisik: makanan, pakaian, tempat tinggal dan
perawatan kesehatan

(h) Stress dan koping keluarga


(1) Stressor jangka pendek dan jangka panjang Stressor jangka pendek yaitu
stressor yang dialami keluarga dan memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang
dari 6 bulan. Sedangkan stressor jangka panjang adalah stressor yang memerlukan
penyelesaian lebih dari 6 bulan.
(2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi mengkaji sejauh
mana keluarga berespon terhadap stressor dan situasi.
(3) Strategi koping yang digunakan Menjelaskan strategi seperti apa yang
digunakan keluarga bila ada permasalahan.
(4) Harapan keluarga
Menjelaskan harapan keluarga terhadap kesehatan
(5) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik anggota keluarga meliputi: pengkajian mental, pengkajian
fisik, pengkajian emosi, pengkajian sosial dan pengkajian spritual
b. Diagnosa
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan
fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan SDKI untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan
pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin
penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens
c. Skoring diagnosa keperawatan
Berdasarkan Bailon & Maglaya tabel skala untuk menentukan prioritas asuhan keperawatan keluarga
(Andarmoyo, 2012).
no Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah :
Skala : 3 1
Tidak/kurang sehat 2
Ancaman kesehatan 1
Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan
masalah bisa diubah 1
Skala : 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial masalah
yang harus dicegah 1
Skala : 3
Tinggi 2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya
masalah 1
Skala : 2
Masalah berat, 1
harus segera 0
ditangani
ada masalah tetapi
tidak perlu
ditangani
masalah tidak
dirasakan

d. Prioritas diagnosa keperawatan


Berdasarkan Bailon & Maglaya menentukan prioritas masalah pada asuhan keperawatan
keluarga adalah dengan menggunakan skala menyusun prioritas atau skoring (Andarmoyo,
2012).
e. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai setiap tujuan
khusus. Intervensi keperawatan meliputi : perumusan tujuan, tindakan dan penilaian
rangkaian asuhan keperawatan (Sudiharto, 2012).
Menurut SDKI,SIKI,SLKI (2017)
1) Cedera tidak disengaja
a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan semua
alat olahraga
2) Penggunaan zat
Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta informasikan
risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan gejala
yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual, tentang
penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
f. Implementasi keperawatan
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini, perawat sebaiknya tidak
bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang
menjadi tim perawatan kesehatan dirumah (Setiadi, 2010).
g. Evaluasi keperawatan
Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian atau evaluasi
adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan
klien dengan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan
keluarga dalam mencapai tujuan (Setiadi, 2010).
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK A

Hari/Tanggal: 30 Maret 2021


1. Data Dasar
1. Inisial Kepala Keluarga : Bp.A
2. Umur : 44 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Agama : Islam
5. Suku : Jawa
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjan : wiraswasta
8. Alamat : RT 03 Rw 04, Semarang
9. Sumber Informasi : Ny. S
10. Komposisi Keluarga : Kepala Keluarga, Istri, Anak

Hub kel.
Nama Jenis kelamin Umur Pendidikan
KK
Bp.A Laki-laki KK 44 tahun SMA
Ibu.S Perempuan Istri 39 tahun SMA
Ibu W Perempuan Ibu mertua 61 tahun SD
An. Z Laki-laki Anak 17 tahun SD
An. F Laki-laki Anak 9 tahun SD
An. W Laki-laki Anak 2,5 tahun

11. Genogram
W

D A

Z F W

Keterangan:

Perempuan
Anak

Laki-laki Meninggal
12. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak A merupakan keluarga inti dengan anggota keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan tiga (3) orang anak.
13. Status Sosial Ekonomi
kepala keluarga merupakan seorang wiraswasta dengan penghasilan dibawah
Rp.1.000.000/bulan, uang tersebut untuk memenuhi kebutahn sehari – hari keluarga..
14. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bapak A mengahabiskan waktu berkumpul bersama di waktu malam hari dengan
menonton telivisi di ruang keluarga, sesekali kelima keluarga berkunjung atau liburan ke objek
wisata

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1.Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Bapak A merupakan keluarga dengan anak usia remaja.
2.Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu mempersiapkan sosialisasi anak,
memenuhi kebutuhan keluarga, serta mempertahankan keintiman suami dan istri.
3.Tahap Perkembangan Keluarga yang Sudah Terpenuhi
Tahap perkembangan yang sudah dipenuhi antara lain berkomunikasi terbuka dengan anak dan
pasangan, menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan. Akan tetapi, kondisi Bapak A yang pulang
ke rumah hanya ketika libur bekerja membuat intensitas komunikasi antara Bapak A dan
keluarga terbatas. Hal ini terlihat pada beberapa poin pengkajian di bawah.
4.Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Pada tahap ini bapak A mengatakan belum mempunyai tabungan untuk masa depan anak
keluarga, ketika anak melanjutkan tingkat sekolah lebih tinggi.
5.Riwayat Keluarga Inti
Penjajakan Tahap II
a. Mengenal masalah kesehatan
Ibu S mengatakan tidak ada keluhan terkait kesehatan dan tidak mempunyai penyakit apa
pun, tetapi kelima keluarga mempunyai tingkah laku buruk, anggota keluarga adalah
perokok aktif dalam keluarganya.
b. Memutuskan tindakan
Ibu S mengatakan bila anaknya sakit maka harus segera ditangani meskipun hanya dengan
menyuruhnya istirahat.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Apabila anaknya sakit maka yang dilakukan pertama oleh Ibu S adalah memeriksakan ke
klinik terdekat atau puskesmas. Namun diakui jarang anak-anak sakit, dan bila pun sakit
biasanya hanya batuk pilek yang akan sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari.
d. Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan yang biasa dilakukan saat anak-anak sakit khususnnya An. W tidak
banyak
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang biasa digunakan adalah ke puskesmas dan klinik dokter
terdekat.

3. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang dihuni oleh keluarga bapak A merupakan rumah hak miliki sendiri yang
merupakan warisan dari orang tua Ibu S. Rumah satu lantai terdiri dari 3 kamar, 1
kamar mandi, 1 ruang makan, dan 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga serta dapur.
a. Pembuangan Air Kotor
Terdapat drainase limbah rumah tangga di sekitar rumah Bapak A
b. Pembuangan Sampah
Ibu S melakukan pembuangan sampah dengan dibungkus plastik kemudian
diangkut oleh petugas kebersihan kampung yang rutin mengangkut sampah
setempat.
c. Sanitasi
Rumah Bapak A terlihat penuh dan menimbulkan kesan berantakan.
d. Sumber Pencemaran
Ibu S mengatakan keadaan rumah yang saling berdekatan dengan tetangga
sehingga tidak memiliki halaman yang lapang terkadang air di jalan depan rumah
menggenang ke teras.
e. Sumber Air Minum
Air minum keluarga Bapak A berasal dari air minum kemasan yang dibeli tanpa
direbus.
f. Jamban
Jamban yang digunakan adalah jamban jongkok.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Bapak A mengatakan sudah cukup lama tinggal di lingkungan ini, dan sudah akrab
dengan tetangga, dan keluarga sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan, Keluarga
mengatakan sering mengadakan kegiatan kerja bakti yang di adakan aparat Desa yang di
adakan pada hari minggu, setiap keluarga mengikuti kerja bakti yang di adakan aparata
desa, sitim dukungan keluarga berasal dari kepala keluarga masing – massing yang di
bantu dengan dukungan istri

3. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang diterapkan di keluarga Bapak A adalah pola komunikasi
terbuka menggunakan bahasa Indonesia.
b. Struktur dan kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Bapak A dengan pertimbangan dari Ibu
S. Namun segala sesuatu tetap didiskusikan bersama keluarga.
c. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Bapak A berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertugas menafkahi dan
melindungi keluarga. Ibu S bertugas untuk mengurus dan merawat rumah serta aak-
anak. Ibu S lebih berperan dalam pembentukan karakter dan moral anak-anak
disimpulkan dari penceritaan selama pengkajian.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Bapak A mengatakan nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga
disesuaikan dengan agama yaitu islam dan adat suku jawa
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif keluarga terlihat dari bagaimana Bapak A sangat menyayangi seluruh
anggota keluarganya, tanpa terkecuali dan membeda – bedakan dalam keluarga.
b. Fungsi Sosial
Kegiatan yang ada di lingkungan selain kerja bakti adalah, keluarga mengikuti
kegiatan rohani yang di adakan oleh masyrakat yang ada di kelurahan tersebut.
c. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga bapak A dipenuhi oleh bapak A sebagai pencari nafkah, berprofesi
sebagai wiraswasta ang berpenghasilan di bawah Rp. 2.000.000 / bulan dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari keluarga.
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan dapat dilihat dari pola di bawah ini:
Pola makan dan minum
Keluarga Bapak A makan sehari tiga kali dengan jenis makanan pokok nasi, lauk dan
sayur, terkadang disediakan juga buah dan susu. Makanan ringan atau jajan tersebut
hanya dikonsumsi saat ada ataupun benar-benar ingin.
Pola istirahat dan tidur
Ibu S seringkali tidur siang ketika pekerjaan rumah sudah selesai. Sementara tidur
malam dimulai pukul 21.00-05.00.
Pola aktivitas
Keluarga Bapak A memiliki aktivitas yang beragam. Ibu S sebagai ibu rumah tangga
sehari-hari di rumah keluar jika mengantar anak sekolah. Kedua anaknya sekolah SD
biasanya pulang langsung ke rumah tanpa main di luar. Anak cenderung senang main
gadget.
Pola eliminasi
BAB dan BAK satu keluarga lancar
Pola personal hygiene
Keluarga Bapak A mengatakan mandi bisa sehari tiga kali tergantung aktivitas apa
yang dilakukan hari itu. Apabila siang hari berkeringat setelah beraktivitas, maka
akan mandi lagi. Anak-anak Bapak A belum terbiasakan dengan cuci tangan dengan
sabun.
5. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor: jangka pendek dan jangka panjang
Bapak A mengatakan selama ini masih binggung untuk memebuhi kebutuhan
pendidikan untuk anak – anak keluarga yang dalam masa sekolah dan remaja,
karena harus memerluka biaya yang banyak.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mampu berespon dengan baik apabila ada stressor, jika da maslah dalam
keluarga, keluarga selalu bermusyawarah dengan seluruh anggota keluarganya.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mengatakan tidak ada koping yang disfungsional.
d. Pemeriksaan Fisik Pada Remaja Perokok
Keadaan Umum
Remaja yang merokok tampak lebih kurus, sulit untuk tidur, nafsu makan berkurang.
e. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar anak Z bisa diupayakan untuk mengurangi rokok .

ANALISIS DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. Data Subjektif : Kurang terpapar Perilaku kesehatan
informasi cenderung beresiko
- Keluarga mengatakan tidak
tahu bahaya merokok bagi diri
sendiri dan dampak terhadapa
orang yang ddi sekitar perokok

Do : Tampak masih merokok di


hadapan anak – anak.
2 Ds : - Kesiapan Peningkatan
Keluarga mengatakan berkeinginan proses keluarga
untuk meningkatkan kesehatan
Do :
- Keluarga menunjukkan minat
melakukan aktivitas hidup sehari
– hari yang positif
- Terlihat adannya kemaunan
keluarga untuk pulih dari kondisi
sulit
- Keluarga beradaptasi dengan
perubahan
SKORING DATA

Scoring Masalah Keperawatan

I. Perilaku kesehatan cenderung beresiko


Kriteria Bobot SkorTotal Pembenaran
Sifat masalah: 1 1/1x1=1 Keluarga mengatakan
Tidak/kurang sehat (3) tidak tahu bahaya
Ancaman kesehatan merokok bagi diri sendiri
(2) dan dampak terhadapa
Krisis/keadaan orang yang ddi sekitar
sejahtera (1) perokok
Kemungkinan diubah: 2 2/2x2=2 Kemungkinan masalah
Mudah (2) untuk diubah hal ini
Sebagian (1) tergolong sebagian,
Tidak dapat (0) karena membutuhkan
informasi yang dapat
menyakinkan Bp.A untuk
menghindari untuk
merokok sebagai bentuk
peningkatan
kesehatannya
Kemungkinan 1 2/3x1=2/3 Kemungkinan dicegah
dicegah: rendah karena usia Bp.A
Tinggi (3) yang renta
Cukup (2) mengakibatkan fungsi
Rendah (1) pengecapannya menjadi
berkurang, sehingga hal
tersebut yang menjadikan
pencegahan menjadi
rendah untuk dilakukan
Menonjolnya 1 1/1x1=1 Merokok di hadapan
masalah: anaka – anaknnya dapat
Membutuhkan beresiko anak –
perhatian segera (2) anaknnya untuk meniru
Tidak membutuhkan Bp.A
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 4 2/3
II. Kesiapan Peningkatan proses keluarga

Kriteria Bobot SkorTota Pembenaran


l
Sifat masalah: 1 2/3x1=2/3 Bp.A
Tidak/kurang sehat (3) mengatakan
Ancaman kesehatan (2) sering
Krisis/keadaan sejahtera (1) memikirkan
bagaimana cara
agar anak-
anaknnya tidak
merokok
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Pemberian
Mudah (2) informasi akan
Sebagian (1) meningkatkan
Tidak dapat (0) pengetahuan
tentang
kesehatan
Kemungkinan dicegah: 1 1/3x1=1/3 Bp.A mampu
Tinggi (3) menghindari
Cukup (2) untuk tidak
Rendah (1) merokok
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Pemberian
Membutuhkan perhatian segera informasi bisa
(2) dilakukan
Tidak membutuhkan perhatian dengan
segera (1) perlahan agar
Tidak dirasakan sebagai masalah klien dapat
atau kondisi yang membutuhkan memahami
perubahan (0) dengan jelas
apa yang
perawat
informasikan
Total 3
Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore


Perilaku kesehatan cenderung beresiko
1 4 2/3
Kesiapan Peningkatan proses keluarga
2 3

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan


Keperawatan (SDKI)
(D.0099) Perilaku Keluarga mampu SIKI :(I.12472) Promosi
Kesehatan cenderung mengenal masalah Perilaku Upaya Kesehatan
beresiko berhubungan perilaku kesehatan Observasi :
dengan kurang terpapar cenderung beresiko 1. Identifikasi perilaku
informasi SLKI : (L.12107) upaya kesehatan
Kategori : Psikologis Perilaku kesehatan yang dapat
Subkategori : Integritas membaik dengan kriteria ditingkatkan
Ego haasil : Observasi
a. Penerimaan terhadap 2. Orienyasi pelayanan
perubahan status kesehatan yang dapat
kesehatan meningkat dimanfaatkan
b. Kemampuan Edukasi
melakukan tindakan 3. Anjurkan tidak
pencegahan masalah merokok di dalam
kesehatan meningkat rumah
c. Kemampuan
peningkatan
kesehatan meningkat
d. Pencegahan
pengendalian
kesehatan meningkat

(D.0123) Kesiapan Keluarga mampu SIKI (I.13490) Promosi


Peningkatan Proses mengenal masalah Keutuhan Keluarga
Keluarga kesiapan peningkatan Observasi
Kategori : Relasional proses keluarga 1. Identifikasi pemahaman
Subkategori :Interaksi SLKI : (L.13123) Proses keluarga terhadap
Sosial Keluarga membaik masalah
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi mekanisme
a. Adaptasi keluarga koping keluarga
terhadap situasi Terapeutik
meningkat 3. Fasilitasi kunjungan
b. Kemampuan keluarga
keluarga Edukasi
berkomunikasi 4. Anjurkan anggota
secara terbuka di keluarga
antara anggota mempertahankan
keluarga meningkat keharmonisan keluarga
c. Aktivitas
mendukung
keselamatan anggota
keluarga meningkat
d. Minta keluarga
melakukan aktivitas
yang positif
Catatan Perkembangan Asuhan Keperawatan Keluarga

No Tangga Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD


DX l/Wakt
u
1 30 Mengidentifikasi perilaku upaya Kel.
S:
maret kesehatan yang dapat
Keluarga Bp. A mengatakan
2021 ditingkatkan
sebelum tidak tau tentang
10.00
bahaya merokok , kesehatan
yang di tingkatkan adalah
merokok. Tapi setelah tau
bahaya mengenai rokok. Jadi
Bp. A mengatakan kalau lagi
stres pergi memancing
A : Masalah teratasi
P : lanjut evaluasi
2 31mare Memfasilitasi kunjungan S :Bp.A mengatakan dengan Kel.
t 2021 keluarga diadakan kunjungan
09.00 memberikan penyuluhan
semakin menambah informasi
mengenai bahaya merokok Dan
keluarga bisa mengetahui faktor
yang dapat mempengaruhi
kesehatan
O : Keluarga tampak
memahami apa yang telah
disampaikan dan bisa
menjelaskan ulang faktor yang
bisa mempengaruhi kesehatan
A : Masalah teratasi,
rencanakan untuk evaluasi
3 1 April Mengannjurkan tidak S : Keluarga mengatakan Bp.A Kel.
2021 merokok di dalam rumah tidak merokok lagi diruangan
09.30 maupun dihadapan anak –
anaknnya
O :Bp.A tampak tidak merokok
dihadapan anak- anknnya , istri.
Bp.A tampak mengurangi
merokok
A : Masalah Teratasi, keluarga
berpartisipasi dalam perawatan
P : Rencanakan untuk evaluasi

Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI evaluasi TTD
sblm ssdh
Perilaku Kesehatan Keluarga mampu mengenal masalah perilaku kesehatan Kel.
cenderung beresiko
cenderung beresiko
SLKI : (L.12107)
Perilaku kesehatan membaik dengan kriteria haasil :
e. Penerimaan terhadap perubahan status kesehatan 3 5
meningkat
f. Kemampuan melakukan tindakan pencegahan masalah 3 5
kesehatan meningkat
g. Kemampuan peningkatan kesehatan meningkat
h. Pencegahan pengendalian kesehatan meningkat
Kesiapan peningkatan Keluarga mampu mengenal masalah kesiapan peningkatan Kel.
proses keluarga
proses keluarga
SLKI : (L.13123) Proses Keluarga membaik dengan
kriteria hasil :
- Adaptasi keluarga terhadap situasi meningkat 3 5
- Kemampuan keluarga berkomunikasi secara terbuka
di antara anggota keluarga meningkat
3 5
- Aktivitas mendukung keselamatan anggota keluarga
meningkat
- Minta keluarga melakukan aktivitas yang positif
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil, setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan


diagnosa, implementasi dan evaluasi tentang dampak pergaulan bebas dan pola asuh
yang efektif bagi anak usia remaja terhadap keluarga Tn. A, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan
mudah atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima
kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang
dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.
2. Diagnose Keperawatan
Diagnosa yang dapat ditegakkan di keluarga Tn. A pada remajanya adalah
Resiko Tinggi Terjadi Penyakit Pada Anggota Keluarga, Gangguan Kebutuhan
Istirahat kurang dari kebutuhan tubuh pada remaja di keluarga A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka
kematian pada remaja di keluarga Tn. A.
3. Intervensi Keperawatan
a. Keluarga mampu menyebutkan kembali bahaya merokok bagi kesehatan dan
keluarga, penyakit yang disebabkan rokok
b. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga dan mampu
merawat anggota keluarga yang sakit,
c. Keluarga mampu cara pencegahan resiko terjadi kekurangan gizi yang di
akibatkan oleh rokok d.
d. Keluarga mampu menyebutkan kebutuhan istirahat yang cukup dan dampak
bagi kesehatan jika kurang istirahat

30
B. Saran
1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
hubungan kerja, baik antara tim kesehatan dengan klien. Sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas
khususnya mengenai penyuluhan dampak pergaulan bebas dan pola asuh yang
efektif bagi anak usia remaja
2. Bagi Institusi Pendidikan
Mampu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan
profesional sehingga dapat tercipta perawat profesional terampil, inovatif dan
bermutu memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode
etik keperawatan.
3. Bagi perawat
Diharapkan bisa ikut terjun dalam memberikan penkes kepada masyarakat

31
DAFTAR PUSTAKA

Allender & Spradley. 2011. Community Health Nursing: Concept and Practice.
Philadelhia: Lippincott
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori Proses Dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Doengoes, Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori DanPraktik.
Jakarta : EGC.
Setiadi. 2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sudiharto. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan
Remaja • www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 24 April 2021
Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 24 April 2021
Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 24 April 2021

32

Anda mungkin juga menyukai