Anda di halaman 1dari 5

PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021

ISBN : 978-632-7583-84-4

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA MENGENAI


BAHAYA MEROKOK AGAR TERCIPTANYA GENERASI BARU YANG SEHAT

Noorlina1, Akhmad Rizkhi Ridhani2


1
Bimbingan Konseling,86201,FKIP,Universitas Islam Kalimantan MAB
2
Bimbingan Konseling,86201,FKIP,Universitas Islam Kalimantan MAB
Email : linanr652@gmail.com

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan konflik, baik konflik dengan dirinya sendiri, konflik dengan
teman sebaya maupun konflik dengan lingkungan sosialnya. Pada masa remaja juga sering timbul keputusasaan,
ingin menyendiri maupun perilaku membahayakan dirinya. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya
penyimpangan sosial seperti kenakalan remaja. Salah satu jenis kenakalan remaja yang sering dijumpai adalah
perilaku merokok. Merokok sudah menjadi bagian hidup masyarakat bahkan sudah menjadi kebiasaan para
remaja. Pada sebagian remaja yang sudah merasakan nikmatnya merokok akan timbul kecanduan malas untuk
belajar. Selain itu, kebiasaan merokok dapat menimbulkan masalah kesehatan dan berbagai penyakit serius akan
muncul di kemudian hari. Rokok sendiri tidak hanya membahayakan orang yang memakainya (aktif), tapi juga
membahayakan orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok (pasif). Oleh karena itu layanan bimbingan
kelompok hadir untuk meningkatkan pemahaman siswa atau para remaja mengenai bahayanya merokok bagi
kesehatan.

Kata kunci: Bimbingan; kelompok; Remaja; Bahaya; Merokok

ABSTRACT

Adolescence is a period full of conflicts, both conflicts with themselves, conflicts with peers and conflicts with
their social envionment. In adolescence also often arise hopelessness, wwant to be alone and self-harm
behavior. This can trigger social deviations such as juvenile delinquency. One form of juvenile delinquency thal
is often encountered is smoking behavior. Smoking has become a part of people’s lives and has even become a
lifestyle for teenagers. In some teenagers whi already feel the pleasure of smoking will arise addiction lazy to
learn. In addition, smoking habits can cause health problems and various serious diseases will appear later in
life. Cigarettess themselves do not onliy harm the people who use them (active), but also harm those around
them who don’t smoke (passively). Therefore, group guidance services exist to increase students’ or youth’s
understanding of the dangers of smoking to health.

Keywords: guidance; group; teenager; danger; smoke

TEACHING AND LEARNING IN THE 21 ST CENTURY :


Challenges and Opportunities For Educator 566
PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021
ISBN : 978-632-7583-84-4

PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa-masa kanak-kanak ke masa remaja. Remaja
mengalami perubahan fisik yang cepat sehingga menyamai orang dewasa, namun emosinya belum
bisa mengikuti perkembangan jasmaninya. Remaja dalam masa perkembangannya dapat mengalami
perilaku menyimpang atau sering disebut kenakalan remaja. Salah satu indikator kondisi emosi remaja
yang sangat mudah terpengaruh oleh remaja lainnya adalah merorok.
Perokok berasal dari berbagai kelas sosial, status sosial, serta kelompok umur yang membedakan,
termasuk dalam hal ini juga Remaja. Hal ini terjadi karena rokok mudah didapatkan. Merokok sendiri
dapat mempengaruhi perkembangan remaja baik perkembangan fisik maupun perkembangan
psikisnya. Meskipun merokok merupakan kebiasaan yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-
hari. Kegiatan merokok sendiri seringkali dilakukan individu dimulai di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) bahkan ada juga dari Sekolah Dasar (SD). Bagi mereka merokok dapat meningkatkan harga
diri mereka di mata orang lain. Bahkan sebagian dari mereka beranggapan kalo tidak merokok bisa di
bilang banci.
Pemahaman tentang bahaya merokok sering diabaikan oleh para remaja. Hal ini diakibatkan
karena masih kurangnya penerapan larangan merokok terhadap anak remaja di lingkungan sekolah
bahkan lingkungan keluarga.
Upaya untuk membantu siswa yang memiliki pemahaman tentang bahaya merokok yang rendah
dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan kelompok. Hal ini bertujuan agar siswa yang
merokok setidaknya dapat mengurangi kebiasaan merokok dan siswa yang belum merokok atau
berencana menjadi perokok agar menjauhi rokok.

PEMBAHASAN

a. Faktor yang Mempengaruhi Seorang Remaja menjadi Perokok


Ada banyak alasan melatar belakangi perilaku merokok pada remaja. Menurut Neneng (2010:16-
17) munculnya perilaku merokok di dorong oleh factor Sosial, factor psikologis, dan factor
biologis.
1. Factor sosial
Sebagian besar remaja merokok adalah anak-anak yang berasal dari rumah tangga
yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya
dibandingkan dengan remaja yang berasal dari keluarga yang bahagia.
2. Factor psikologis
Ada beberapa alasan psikologis yang menyebabkan individu merokok yaitu diantaranya
adalah untuk relaksasi atau ketergantungan dan mengurangi kecemasan atau ketegangan.
Perilaku merokok pada remaja berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang
dialaminya. Yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya, dimana rasa ingin tahu
remaja sangat tinggi, dan selalu ingin mencoba hal-hal baru.
Merokok mempunyai pengaruh menenangkan, membius dan banyak menggunakannya
sebagai cara menghadapi stress. Keadaan stress seringkali memicu seseorang untuk
memperoleh atau menggunakan sesuatu yang dapat menenangkan pikirannya yaitu dengan
merokok. Didalam rokok terdapat zat berupa nikotin. Nikotin bereaksi dibagian otak yang
mengatur perasaan nyaman.
3. Factor biologis
Umur turut mempengaruhi kebiasaan merokok, biasanya pada remaja kebiasaan
merokok meningkat drastic yang disebabkan oleh pemahaman yang salah tentang kebolehan
merokok ketika sudah menginjak umur remaja, dan pada umur lansia kebiasaan merokok
menjadi turun drastic, hal ini karena disebabka oleh banyaknya tubuh diserang oleh penyakit
dan mengharuskan untuk berhenti merokok.
Factor genetic juga dapat mempengaruhi individu untuk mempunyai ketergantungan
terhadap rokok, misalnya ada salah satu orang tua yang merokok, maka kemungkinan
anaknya akan meniru hal tersebut.

TEACHING AND LEARNING IN THE 21 ST CENTURY :


Challenges and Opportunities For Educator 567
PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021
ISBN : 978-632-7583-84-4

b. Dampak Merokok bagi Kesehatan


Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi
kesehatan (Ogden, 2000:21). Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam rokok terbukti
dapat membahayakan kesehatan para perokok aktif dan perokok pasif. Penyakit berbahaya yang
diakibatkan oleh rokok antara lain:
1. Paru-paru
Asap rokok yang dihisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-
paru. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker paru-paru. Kanker paru-paru merupakan
kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh rokok. Penyebab kanker paru-paru terjadi
secara senyap hingga menjadi stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-
paru membunuh dengan cepat.
2. Penyakit kardiovaskuler
Senyawa kimia yang terkandung dalam rokok akan meningkatkannya detak jantung,
tekanan darah, resiko hipertensi dan penyumbatan arteri. Di samping itu rokok juga
menurunkan kadar HDL (kolesterol darah terbesar pada tubuh manusia) yang dapat
meningkatkan terjadinya penggumpalan darah sehingga memicu berbagai macam penyakit,
seperti:
a) Serangan jantung (Trombosis Koroner)
Terjadi pengumpulan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah pada jantung
sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung.
b) Serangan otak (Trombosis Cerebral)
Terjadi pemblokiran pada pembuluh dara yang menuju ke otak sehingga dapat
menyebabkan pingsan, stroke dan kelumpuhan.
c) Gagal ginjal
Terjadi pengumpulan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah pada ginjal
sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah, bahkan gagal ginjal.
d) Penyakit system sirkulasi
Terjadi penyumbatan pada pembuluh darah kaki dan tangan sehingga mengakibatkan
pembusukan jaringan.
3. Impotensi
Merokok menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah para system vascular
yang mengarah ke penyumbatan arteri. Penis tidak bisa mendapatkan darah yang cukup dari
arteri yang tersumbat dan akibatnya penis tidak bisa ereksi. Nikotin dapat mengganggu
proses spermatogenesis sehingga kualitas sprema menjadi buruk.
4. Gangguan saraf
System saraf simpatik adalah cabang dari system saraf otonomik (Autonomic Nervous
System/ANS) yang merupakan bagian dari system saraf peripheral yang bertugas mengontrol
dan mempengaruhi detak jantung, pencernaan, pernapasan, respirasi, diameter pupil,
pembuangan urin dan ereksi (Satiti, 2009:71). Senyawa kimia pada rokok akan memicu
peningkatan aktivitas sister saraf tersebut sehingga menambah beban pada system yang
bertugas untuk mengatur pembuluh darah dan jantung.
5. Gangguan Indra Penglihatan
Asap rokok dapat merusak pembuluh darah mata, sehingga menyebabkan mata merah
dan gatal serta meningkatkan resiko terkena katarak. Katarak adalah memutihnya lenca mata
yang menghalangi masuknya cahaya yang dapat menyebabkan kebutaan (Utami, 2014:101).
6. Gangguan Indra Penciuman
Racun-racun yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin lambat laun akan merusak
saraf-saraf penciuman sehingga dapat mengganggu fungsi indra penciuman. Pecandu rokok
menjadi kurang sensitive terhadap jenis bau, bahkan ada kalanya tidak mampu membedakan
bau secara benar.

TEACHING AND LEARNING IN THE 21 ST CENTURY :


Challenges and Opportunities For Educator 568
PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021
ISBN : 978-632-7583-84-4

7. Gangguan Pernapasan
Menurut Satiti (2009:72), racun yang terkandung dalam rokok mempengaruhi dan
memproduksi lender yang berlebih dalam paru-paru. Lender tersebut dapat menyebabkan
borok dan mengakibatkan pendarahan. Gangguan pernapasan yang dialami oleh perokok
berat adalah sebagai berikut.
a) Bronchitis
Gangguan serius pada dinding pipa udara yang lebih kecil yang melebar dan lemah
yang disebabkan oleh paru-paru dan alat pernapasan yang telah lama sakit. Tanda
pengidam bronchitis adalah batuk-batuk yang semakin parah.
b) Emphysema
Penyakit bengkak pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
Akibatnya, kecepatan dan frekuensi bernapas meningkat di sertai rasa nyeri.
c) Radang Saluran Udara
Penderita asma yang tetap merokok akan mengalami peradangan saluran undara yang
sulit disembuhkan dengan obat-obatan.
8. Gangguan Indra Pengecap
Racun-racun yang terkandung dalam rokok terutama nikotin secara bertahap akan
merusak saraf-saraf pengecap sehingga mengganggu fungsi indra pengecap. Perokok berat
kurang bisa menikmati cita rasa makanan dan minuman, sehingga napsu makan cenderung
menurun, padahal tubuh membutuhkan asupan gizi yang cukup. Akibatnya, berat badan
perokok terus menurun. (Satiti, 2009:73).
9. Gangguan Pencernaan
Tembakau merupakan salah satu bahan perangsang yang dapat menyulitkan alat-alat
pencernaan. Itulah sebabnya seorang perokok berat cenderung mengalami gangguan
pencernaan yang di tandai dengan berbagai gejala penyakit yaitu, mual, nyeri ulu hati, sakit
perut bagian atas dan kembung (Satiti, 2009:74).
10. Gangguan Hati
Senyawa kimia yang ada pada rokok akan mengganggu fungsi hati, padahal hati
merupakan organ yang bertugas untuk memproses pembuangan obat-obatan, alcohol dan
racun-racun lainnya di dalam tubuh (Satiti, 2009:74).

Upaya Bimbingan Kelompok untuk Mengatasi Perilaku Merokok

Pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah merupakan usaha membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar serta perencanaan dan
pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik,
secara individual, kelompok dan klasikal sesuai dengan kebutuhan , potensi, bakat, minat, kondisi,
serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan serta
masalah yang dihadapi peserta didik.
Layanan bimbingan dan kelompok adalah layanan konseling dalam rangka membantu sejumlah
siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber yang berguna untuk
menunjang kehidupannya, baik sebagai indivdiu maupun sebagai pelajar untuk dapat menyesuaian
diri dalam suasana kelompok.
Layanan bimbingan klasikal di anggap sebagai salah satu cara untuk mencegah siswa dalam
pelanggaran tata tertib sekolah. Dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal konselor bisa
memberikan materi tentang akibat melanggar tata tertib sekolah. Sesuai dengn fungsi layanan
bimbingan klasikal salah satunya fungsi pencegahan yang merupakan tercegahnya atau terhindarnya
peserta didik untuk melakukan tindakan merokok terutama dalam lingkungan sekolah.

Strategi mengatasi kebiasaan merokok


Menurut Agoes Dariyo strategi untuk menghilangkan kebiasaan merokok ada beberapa cara yaitu:
a. Pemantauan diri

TEACHING AND LEARNING IN THE 21 ST CENTURY :


Challenges and Opportunities For Educator 569
PROCEEDING STUDIUM GENERALE 2021
ISBN : 978-632-7583-84-4

Kemampuan individu untuk mengamati dan mengevaluasi sudah sejauh mana dirinya
memiliki perilaku kebiasaan merokok. Pemantauan diri yang baik akan menumbuhkan
kesadaran yang mendorong individu pada suatu perubahan, artinya individu menyadari akan
akibat-akibat buruk yang dapat merugikan diri sendiri baik secara finansial maupun
kesehatan.
b. Kontrol diri
Bagaimana upaya individu untuk mengatur dan mengontrol rangsangan yang muncul dari
dalam diri ataupun dari luar dirinya. Kontrol stimulus yang baik ditandai dengan sikap asertif,
yang artinya keberanian untuk menolak tawaran-tawaran yang berasal dari lingkungan
eksternal, yang cenderung mengajak individu untuk merokok.
c. Mengganti respon
Kemampuan individu menggantikan respon ketika menghadapi suatu rangsangan yang
mengarahkan dirinya merokok. Bila rangsangan ini muncul individu segera memutuskan
untuk tidak menurutinya, tetapi diganti perilaku yang lain.
d. Melakukan kontrak perjanjian dengan orang lain
Suatu kesepakatan yang dibuat antara dirinya dan orang lain dengan tujuan untuk
menghentikan kebiasaan merokok. Seperti teman sendiri, orang tua atau tenaga profesional.

PENUTUP
Pemahaman tentang bahaya merokok sering diabaikan oleh para remaja. Hal ini diakibatkan
karena masih kurangnya penerapan larangan merokok terhadap anak remaja di lingkungan sekolah
bahkan lingkungan keluarga.
Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan
(Ogden, 2000:21). Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam rokok terbukti dapat
membahayakan kesehatan para perokok aktif dan perokok pasif.
Pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar serta perencanaan dan
pengembangan karir.
Layanan bimbingan klasikal di anggap sebagai salah satu cara untuk mencegah siswa dalam
pelanggaran tata tertib sekolah. Dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal konselor bisa
memberikan materi tentang akibat melanggar tata tertib sekolah. Sesuai dengn fungsi layanan
bimbingan klasikal salah satunya fungsi pencegahan yang merupakan tercegahnya atau terhindarnya
peserta didik untuk melakukan tindakan merokok terutama dalam lingkungan sekolah

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, (2014). Hidup Sehat Tanpa Rokok. Yogyakarta.

Hikmawati, Fenti. (2012). Bimbingan dan Konseling, Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Prayitno. (2004). Buku Seri BK di Sekolah, Layanan BK Kelompok (Dasar dan Profil) Cetakan
Kedua. Padang: Ghalia Indonesia.

Ahmad Juntika Nurihsan, dan Mubiar Agustin, 2013. Dinamika Perkembangan Anak Dan Remaja:
Tinjauan Psikologi, Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama.

TEACHING AND LEARNING IN THE 21 ST CENTURY :


Challenges and Opportunities For Educator 570

Anda mungkin juga menyukai