KELAS IX
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Disusun oleh :
Diandri Tuasuun, S.Psi
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Bahaya Rokok dan Dampaknya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8- 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
a. Pengertian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok
akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru, jantung
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek dan filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan ke dalam pipa lalu
dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya dicampur dengan
buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih, kapur dan pinang
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok tradisional menjadi rokok
modern.
Jenis-jenis Perokok
Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri akibatnya.
Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain yang merokok didekatnya maka
ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala akibatnya. Dampak bagi perokok pasif
Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung
Asma
Mengalami kesulitan bernafas
Iritasi akibat asap rokok antara lain
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, tenggorokan, batuk dan sesak nafas.
Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok
kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut
jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang
diterima janin.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi
bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
4. Zat Karsinogen
5. Zat Iritan
Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh antara
lain :
1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan
masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru
menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan
meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari
senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung
kemih.
3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan
perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali
berisiko lebih besar terkena kanker payudara
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan
yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan
kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam
tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang
disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan
ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.
7. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami
kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau
tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
8. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker
ini akan berkaitan dengan rokok.
9. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah.
Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung
memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka
bisa menyebabkan serangan jantung.
11.Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh
penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang siapa remaja itu
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri atau karakteristik remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan permasalahannya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan permasalahannya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8- 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia
12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi remaja menjadi tiga rentangan, yakni : Remaja
Awal: 12 – 15 tahun ; Remaja Madya : 15 – 18 tahun ; Remaja Akhir : 19 – 22 tahun. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini sering membuat
bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang tua. Begitu juga, orang tua sering kali tidak tahu
harus berbuat apa kepada anak remajanya yang sepertinya mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi
remaja, yaitu untuk memahami cara berpikir para remaja.
1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat
pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,
proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Berkaitan
dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat
dipilah menjadi dua bagian, yakni :
Remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang
memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini
memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar
sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang
memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus
“menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala,
sakit pinggang, depresi, dan mudah tersinggung.
1) Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2) Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
3) Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang
abstrak
4) Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipótesis
5) Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
6) Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
7) Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan
identitas (jati diri)
3. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya
bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang
di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering
mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang
lain).
5. Perkembangan Sosial
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas
psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan
kepribadiannya. Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity
yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat.
Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran,
keinginan, dll.
6. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal
menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa
saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam
hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan.
Fase remaja tugas perkembangannya adalah :
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur yang mempunyai otoritas
4. Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya
6. Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip, dan falsafah hidup
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik
remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain
ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya
diri. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang
berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku makan
yang maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal
munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang
banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan
terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah
karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami rasa percaya diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri dan manfaat orang yang mempunyai percaya diri
3. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan rasa percaya diri
4. Peserta didik/konseli dapat membangun rasa percaya diri
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang membangun rasa percaya diri
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
Tujuannya adalah: Dapat memahami dan meningkatkan rasa percaya diri dengan baik untuk mencapai
tujuan hidupnya
A. Menurut Thursan Hakim, dalam bukunya Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri pengertian
rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Pendapat lain
yang tidak jauh berbeda dinyatakan Anita Lie dalam bukunya 101 Cara Menumbuhkan
Percaya Diri Anak bahwa percaya diri berarti yakin akan kemampuannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah. Dengan percaya diri, seseorang merasa
dirinya berharga dan mempunyai kemampuan menjalani kehidupan,
mempertimbangkan berbagai pilihan dan membuat keputusan sendiri.
B. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat
pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya
diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering
menutup diri.
C. Menurut Spencer percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri
atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan
yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk
mengatasi kegagalan secara konstruktif.
Banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan ketika kita mampu menjadi individu yang percaya diri,
diantaranya sebagai beirkut:
1. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
3. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan
efisien.
4. Memandang semua hal secara optimis.
5. Kualitas kepribadian akan meningkat
6. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
7. Hidup akan lebih sistematis (dapat berpikir secara logis).
Bagaimana jika kita mampu menerapkan rasa percaya diri sejak dini. Adapun hal positif yang dapat
kita ketahui, sebagai berikut:
1. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama
3. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu dilakukan.
5. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami peran teman sebaya terhadap pengembangan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami peran-peran yang ditimbulkan oleh teman sebaya dengan
baik dengan mengambil nilai positifnya
3. Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peran sebaya terhadap pengembangan karirnya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang peran teman sebaya dalam upaya pengembangan karir
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
Setiap manusia hidup pasti memiliki tujuan. Manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan.
Demikian pula dengan pelajar, mereka bersekolah dan bersusah payah belajar karena mereka mempunyai
tujuan, antara lain ingin dapat bekerja, jadi PNS, ABRI, dokter, dll.
Proses dalam menempuh tujuan itulah yang dinamakan karir. Jadi, karir merupakan perjalanan
individu dalam usahanya mencapai cita-citanya.
Untuk mencapai karir, banyak faktor yang mempengaruhinya baik positif maupun negative. Salah
satu faktor tersebut adalah peranan lingkungan.
Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karirnya adalah sebagai berikut :
Sebagai pelajar, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman, antara lain kita
harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku / koran, mendengarkan berita di tv dan radio,
dsb.
Oleh karena itu akan lebih baik jika kita lebih banyak memiliki teman,pengalaman hidup yang kita
peroleh juga akan lebih banyak.
Agar kita tidak mudah terpengaruh dengan peran negatif teman sebaya,kita harus memiliki pribadi
yang tangguh.
b. Menentukan tujuan.
Mengerjakan suatu pekerjaan tanpa adanya tujuan yang pasti dan njelas, maka pekerjaan yang kita
lakukan adalah sia-sia.
d. Berdisiplin.
Segala sesuatu yang dilakukan penuh displin/ketepatan, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang pengertian menyontek
2. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi faktor penyebab dan akibat menyontek
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara penanggulangan menyontek
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang penyebab menyontek dan solusinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
a. Pengertian Menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu kegiatan
mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek)
menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk
menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi
pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan
“cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic
success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-
cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau
menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil paling bagus
tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal
ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran
yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih
pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan.
Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.
Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa
dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri maupun dari
luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.
Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah selanjutnya. Bisa
dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal lagi adalah adalah
didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan dengan tidak jujur, biasanya
tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang
diperolehnya selama sekolah didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian mental disorder
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tanda atau gejala penyakit mental (mental disorder)
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bentuk-bentuk penyakit mental
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang mental disorder
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK
Mental Disorder
Mental disorder sendiri punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental
(kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme-
adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan,
sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu sistem
kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri,
marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental
merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.
Penampilan dari mental disorder itu biasanya berupa gejala-gejala sebagai berikut :
Banyak konflik batin. Ada rasa tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis
bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak aman, dan selalu diburu-
buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas, hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu
menjadi agresif, suka menyerang, bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan
usaha bunuh diri (agresivitas ke dalam).
Komunikasi sosialnya terputus, dan ada disorientasi sosial. Timbul kemudian delusi-delusi (ekspresi
kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi delusi of
grandeur (merasa dirinya super, paling). Selalu iri hati dan curiga. Ada kalanya dihinggapi delusion of
persecution atau khayalan dikejar-kejar. Sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan, atau melakukan destruksi-diri dan bunuh diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif,
sehingga menggangu sekitarnya; bahkan bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien lain menjadi
catatonic, yaitu kaku membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan stupor (separuh sadar,
membeku tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic (mental/jiwa menjadi tumpul) atau
ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik hebat, dia bisa membunuh orang lain atau melakukan
bunuh diri.
Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius. Penderita mengalami ilusi-ilusi optis
(ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia), halusinasi-halusinasi berat dan
delusi.
Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena masalah psikologis sama
seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease Model merupakan sebuah
penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan gejala yang unik dan
menyebabkan penyimpangan tertentu.
3. Pemasakan batin dari pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri si subyek yang
salah.
1. Psikopat
Adalah bentuk kekalutan mental ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan
pengintegralan pribadi. Orang seperti ini tidak pernah bisa bertangung jawab secara moral dan selalu
berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya orang yang
bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang diciptakan oleh angan-
angan sendiri.
2. Psikoneurosa
Adalah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasan dan secara
tidak ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri