Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS IX
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun oleh :
Diandri Tuasuun, S.Psi
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Bahaya Rokok dan Dampaknya
Kelas / Semester : IX / Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Bahaya Rokok dan Dampaknya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8- 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi
BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA

a. Pengertian Rokok

Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok
akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru, jantung

Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :

1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek dan filter

2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk lembaran.

3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan ke dalam pipa lalu
dibakar

4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya dicampur dengan
buah-buahan

5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih, kapur dan pinang

6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen

7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok tradisional menjadi rokok
modern.

Jenis-jenis Perokok

Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :

1.  Perokok aktif

Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri akibatnya.

2.  Perokok pasif

Mereka sebenarnya tidak merokok namun  karena ada orang lain yang merokok didekatnya maka
ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala akibatnya. Dampak bagi perokok pasif

 Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung

 Asma
Mengalami kesulitan bernafas
 Iritasi akibat asap rokok antara lain
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, tenggorokan, batuk dan sesak nafas.
 Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok
kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut
jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang
diterima janin.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :

1.  Perokok ringan.

Perokok yang menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per hari.

2.  Perokok sedang.

Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.

3.  Perokok berat.

Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.

b. Zat yang Terkandung dalam Rokok

1. Nikotin

Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok.
Pengaruh bagi tubuh manusia :

 Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak


 Menyebabkan darah cepat membeku
 Mengeraskan dinding arteri

2. Tar

Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi
bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :

 Membunuh sel dalam saluran darah


 Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
 Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida

Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :

 Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen


 menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen

Pengaruh bagi tubuh manusia :

 Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan

Pengaruh bagi tubuh manusia

 Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru


 Menyebabkan batuk.

c. Bahaya yang Di Timbulkan Akibat Merokok

Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh antara
lain :

1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan
masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru
menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan
meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari
senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung
kemih.

3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan
perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali
berisiko lebih besar terkena kanker payudara

4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan
yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker Kerongkongan

Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan
kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam
tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang
disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan
ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

7. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami
kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau
tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

8. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker
ini akan berkaitan dengan rokok.

9. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah.
Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung
memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka
bisa menyebabkan serangan jantung.

10.Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki
penyakit lain seperti diabetes melitus.

11.Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh
penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.

12.Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan
sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya
emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk
dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus)
13.Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi
sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami
impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

14.Gangguan medis lainnya


Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi),
gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami
degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-
sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak
penampilan
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Psikologi Remaja Dan Permasalahannya
Kelas / Semester : IX / Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang siapa remaja itu
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri atau karakteristik remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan permasalahannya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan permasalahannya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8- 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi
PSIKOLOGI REMAJA DAN PERMASALAHNNYA

a. Siapa Remaja itu ?

Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia
12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi remaja menjadi tiga rentangan, yakni : Remaja
Awal: 12 – 15 tahun ; Remaja Madya : 15 – 18 tahun ; Remaja Akhir : 19 – 22 tahun. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini sering membuat
bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang tua. Begitu juga, orang tua sering kali tidak tahu
harus berbuat apa kepada anak remajanya yang sepertinya mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi
remaja, yaitu untuk memahami cara berpikir para remaja.

b. Ciri-ciri atau Karakteristik Remaja

1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat
pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,
proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Berkaitan
dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat
dipilah menjadi dua bagian, yakni :

1) Ciri-ciri Seks Primer

Remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang
memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini
memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar
sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang
memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus
“menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala,
sakit pinggang, depresi, dan mudah tersinggung.

2) Ciri-ciri Seks Sekunder

Seksualitas sekunder pada remaja adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan


individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami
pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya.
Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit
berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara
lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang
bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi
wanita dewasa secara proporsional.
2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12 – 20 tahun secara fungsional,
perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2) Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
3) Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang
abstrak
4) Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipótesis
5) Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
6) Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
7) Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan
identitas (jati diri)

3. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya
bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang
di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering
mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :

1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu, dll


2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri,
mengkonsumsi obat, minuman keras, atau obat terlarang
4. Perkembangan Moral

Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang
lain).

5. Perkembangan Sosial

Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas
psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan
kepribadiannya. Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity
yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat.
Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran,
keinginan, dll.

6. Perkembangan Kepribadian

Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal
menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa
saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam
hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan.
Fase remaja tugas perkembangannya adalah :

1. Menerima keadaan fisik dengan segala kualitasnya

2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur yang mempunyai otoritas

3. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi antarpribadi dan belajar bergaul dengan


orang lain/teman

4. Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya

5. Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya

6. Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip, dan falsafah hidup

7. Meninggalkan sifat kekanak-kanakan

c. Remaja dan Permasalahannya

Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik
remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.


2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang
dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi
mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja
yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.
Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.

Permasalahan Fisik dan Kesehatan

Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain
ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya
diri. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang
berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku makan
yang maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal
munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia

Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang
banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan
terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah
karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.

Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang

Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat


memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus
penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Membangun Rasa Percaya Diri
Kelas / Semester : IX/ Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami rasa percaya diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri dan manfaat orang yang mempunyai percaya diri
3. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan rasa percaya diri
4. Peserta didik/konseli dapat membangun rasa percaya diri
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang membangun rasa percaya diri
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi
MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

Tujuannya adalah: Dapat memahami dan meningkatkan rasa percaya diri dengan baik untuk mencapai
tujuan hidupnya

A. Menurut Thursan Hakim, dalam bukunya Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri pengertian
rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Pendapat lain
yang tidak jauh berbeda dinyatakan Anita Lie dalam bukunya 101 Cara Menumbuhkan
Percaya Diri Anak bahwa percaya diri berarti yakin akan kemampuannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah. Dengan percaya diri, seseorang merasa
dirinya berharga dan mempunyai kemampuan menjalani kehidupan,
mempertimbangkan berbagai pilihan dan membuat keputusan sendiri.

B. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat
pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya
diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering
menutup diri.

C. Menurut Spencer percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri
atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan
yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk
mengatasi kegagalan secara konstruktif.

Adapun ciri- ciri orang yang percaya diri, sebagai berikut:

1. Berani tampil beda


2. Berani menerima tantangan
3. Asertif, kemampuan untuk membuka diri
4. Mandiri
5. Memiliki reaksi yang positif (missal: sabar dan tegar dalam menjalani kehidupan)

Banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan ketika kita mampu menjadi individu yang percaya diri,
diantaranya sebagai beirkut:

1. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
3. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan
efisien.
4. Memandang semua hal secara optimis.
5. Kualitas kepribadian akan meningkat
6. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
7. Hidup akan lebih sistematis (dapat berpikir secara logis).

Bagaimana jika kita mampu menerapkan rasa percaya diri sejak dini. Adapun hal positif yang dapat
kita ketahui, sebagai berikut:

1. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama

2. Menemukan keunggulan diri dan kemudian mengembangkannya dengan sungguh – sungguh.

3. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu dilakukan.

4. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan disamping


kelemahan/kekurangan.

5. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.

6. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Peran Teman Sebaya Dalam Upaya Pengembangan
Karir
Kelas / Semester : IX/ Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami peran teman sebaya terhadap pengembangan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami peran-peran yang ditimbulkan oleh teman sebaya dengan
baik dengan mengambil nilai positifnya
3. Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peran sebaya terhadap pengembangan karirnya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang peran teman sebaya dalam upaya pengembangan karir
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi
PERAN TEMAN SEBAYA DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KARIR

Setiap manusia hidup pasti memiliki tujuan. Manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan.
Demikian pula dengan pelajar, mereka bersekolah dan bersusah payah belajar karena mereka mempunyai
tujuan, antara lain ingin dapat bekerja, jadi PNS, ABRI, dokter, dll.

Proses dalam menempuh tujuan itulah yang dinamakan karir. Jadi, karir merupakan perjalanan
individu dalam usahanya mencapai cita-citanya.

Untuk mencapai karir, banyak faktor yang mempengaruhinya baik positif maupun negative. Salah
satu faktor tersebut adalah peranan lingkungan.

Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karirnya adalah sebagai berikut :

 Peran positif, antara lain :


a. Memberikan informasi yang kita perlukan
b. Memberikan motivasi / dorongan untuk belajar.
c. Dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan.
d. Memberikan hiburan saat kita sedih.
e. Menegur kita apabila salah.
f. Selalu ada saat dibutuhkan
g. Selalu memaafkan kesalahan kita

 Peran negatif, antara lain :


a. Suka memaksakan kehendak.
b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar.
c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya.
e. Suka mencari kesalahan orang lain

Sebagai pelajar, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman, antara lain kita
harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku / koran, mendengarkan berita di tv dan radio,
dsb.

Oleh karena itu akan lebih baik jika kita lebih banyak memiliki teman,pengalaman hidup yang kita
peroleh juga akan lebih banyak.

Agar kita tidak mudah terpengaruh dengan peran negatif teman sebaya,kita harus memiliki pribadi
yang tangguh.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir yaitu:

a. Mampu mengenal diri sendiri.


Kita harus mengetahui kelebihan dan kelemahan diri, mengenal lingkungan kita.

b. Menentukan tujuan.
Mengerjakan suatu pekerjaan tanpa adanya tujuan yang pasti dan njelas, maka pekerjaan yang kita
lakukan adalah sia-sia.

c. Menentukan langkah / cara untuk mencapai tujuan.


Menentukan apa yang kita lakukan adalah hal yang penting, karena hal itu akan memandu kita untuk
berjalan lebih terarah, teratur, dan lebih cepat mencapai tujuan.

d. Berdisiplin.
Segala sesuatu yang dilakukan penuh displin/ketepatan, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik

e. Selalu waspada terhadap perilaku teman sebaya.


Karena bagi remaja teman adalah segalanya melebihi daripada hubungannya dengan keluarga.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Peyebab Menyontek Dan Solusinya
Kelas / Semester : IX / Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang pengertian menyontek
2. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi faktor penyebab dan akibat menyontek
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara penanggulangan menyontek
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang penyebab menyontek dan solusinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi
Penyebab Menyontek dan solusinya

a. Pengertian Menyontek

Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu kegiatan
mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek)
menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk
menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi
pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan
“cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic
success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-
cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau
menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil paling bagus
tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal
ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran
yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih
pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan.
Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

b. Faktor Penyebab dan Akibat Menyontek

Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa
dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri maupun dari
luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.

1. Faktor dari dalam diri sendiri


• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan ketidaksiapan
belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran
yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh
penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada
pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar
yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
2. Faktor dari Guru
• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada
variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat
soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain
sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan
kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya,
sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak
4. Faktor dari Sistem Pendidikan
• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem
pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang
lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi.
Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.

Akibat Menyontek

Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah selanjutnya. Bisa
dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal lagi adalah adalah
didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan dengan tidak jujur, biasanya
tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang
diperolehnya selama sekolah didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.

c. Cara Penanggulangan Menyontek


Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab menyontek
yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan moral
adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang
untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan
keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral.
3) Faktor Sistem Evaluasi
(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan
mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.
4) Faktor Guru/ Dosen
(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Mental Disorder
Kelas / Semester : IX / Genap

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian mental disorder
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tanda atau gejala penyakit mental (mental disorder)
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bentuk-bentuk penyakit mental
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang mental disorder
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 - 9 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

…………………………… 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Elvis Kolelsy, M. Si


NIP . 19641227 199303 1 004 Diandri Tuasuun, S.Psi

Mental Disorder
Mental disorder sendiri punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental
(kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme-
adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan,
sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu sistem
kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri,
marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental
merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.

Penampilan dari mental disorder itu biasanya berupa gejala-gejala sebagai berikut :

 Banyak konflik batin. Ada rasa tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis
bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak aman, dan selalu diburu-
buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas, hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu
menjadi agresif, suka menyerang, bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan
usaha bunuh diri (agresivitas ke dalam).
 Komunikasi sosialnya terputus, dan ada disorientasi sosial. Timbul kemudian delusi-delusi (ekspresi
kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi delusi of
grandeur (merasa dirinya super, paling). Selalu iri hati dan curiga. Ada kalanya dihinggapi delusion of
persecution atau khayalan dikejar-kejar. Sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan, atau melakukan destruksi-diri dan bunuh diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif,
sehingga menggangu sekitarnya; bahkan bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien lain menjadi
catatonic, yaitu kaku membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan stupor (separuh sadar,
membeku tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic (mental/jiwa menjadi tumpul) atau
ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik hebat, dia bisa membunuh orang lain atau melakukan
bunuh diri.
 Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius. Penderita mengalami ilusi-ilusi optis
(ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia), halusinasi-halusinasi berat dan
delusi.

b. Tanda atau Gejala Penyakit Mental (Mental Disorder)


Berikut tanda-tanda atau gejala penyakit mental, diantaranya :
 Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari
wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
 Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang
lain, suka melamun (day dreaming).
 Delusi atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah
dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini
kebenarannya. Sering berpikir atau melamun yang tidak biasa (delusi).
 Halusinasi yaitu pengelaman panca indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar
suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikan itu.
 Merasa depresi, sedih atau stress tingkat tinggi secara terus-menerus.
 Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah
dijalani selama bertahun-tahun.
 Paranoid (cemas atau takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau
dicemaskan.
 Suka menggunakan obat hanya demi kesenangan.
 Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
 Terjadi perubahan diri yang cukup berarti.
 Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
 Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
 Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.
 Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau
sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya.
 Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira
berlebihan.
 Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam.
 Sulit dalam berpikir abstrak.
 Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya usaha, tidak ada
spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.

Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena masalah psikologis sama
seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease Model merupakan sebuah
penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan gejala yang unik dan
menyebabkan penyimpangan tertentu.

Sebab-sebab Penyakit Mental

1. Kepribadian yang lemah

2. Konfli-konflik sosial dan konflik-konflik kultural yang mempengaruhi diri manusia

3. Pemasakan batin dari pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri si subyek yang
salah.

Bentuk-bentuk Penyakit Mental

Berikut bentuk penyakit mental, diantaranya :

1. Psikopat

Adalah bentuk kekalutan mental ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan
pengintegralan pribadi. Orang seperti ini tidak pernah bisa bertangung jawab secara moral dan selalu
berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya orang yang
bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang diciptakan oleh angan-
angan sendiri.

2. Psikoneurosa

Adalah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasan dan secara
tidak ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri

Anda mungkin juga menyukai