PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

Perekonomian terbuka

Dwi s sman 1 bantul 1

 Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis konsep dan

kebijakan perdagangan
internasiona

Dwi s sman 1 bantul 2

 Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan

pembelajaran siswa dapat:
•Menjelaskan pengertian,
manfaat dan faktor pendorong
perdagangan internasional

Dwi s sman 1 bantul 3

 DEFINISI MANFAAT

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

FAKTOR KEBIJAKAN
PENDORONG P.I.
TEORI P.I.
 Perdagangan internasional

Kegiatan tukar menukar atau

perdagangan barang atau
jasa yang dilakukan antara
individu dengan individu,
individu dengan pemerintah,
atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah
negara lain di pasar dunia
atau global

Dwi s sman 1 bantul 5

 Manfaat Perdagangan
Internasional
Sumber devisa
Perluasan kerja
Stabilisasi harga
Peningkatan kualitas konsumsi
Percepatan alih teknologi
Memperoleh barang yang tidak bisa
diproduksi di negeri sendiri
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Dwi s sman 1 bantul 6
Perbeda Untuk
an Penghemat memenuhi
an biaya Perbedaan kebutuhan
sumber Selera produksi teknologi barang dan
daya (efisiensi) jasa dalam
alam negeri

Dwi s sman 1 bantul 7

 Keinginan Adanya kelebihan Keinginan Terjadinya era
memperoleh produk dalam membuka globalisasi
keuntungan dan negeri sehingga kerjasama, sehingga tidak
meningkatkan perlu pasar baru hubungan politik satu negara pun
pendapatan untuk menjual dan dukungan di dunia dapat
negara produk tersebut dari negara lain hidup sendiri

Dwi s sman 1 bantul 8

 TEORI P.I.

TEORI TEORI
KEUNGGULAN KEUNGGULAN
ABSOLUT KOMPERATIF
 Teori
Perdagangan Internasional

Teori keunggulan
mutlak ( absolute
advantage )

keunggulan absolut/ mutlak adalah

jika negara mutlak dapat
menghasilkan sesuatu dengan lebih
baik

Oleh Adam Smith

Contoh:
Dwi s sman 1 bantul 10
 Teori keunggulan
mutlak

Komoditas Indonesia Thailand

Kapal terbang 4 bulan 10 bulan

Beras ketan 8 bulan 3 bulan

Dwi s sman 1 bantul 11
Teori Perdagangan
Internasional
Teori Keunggulan
Komparatif/ Comparative
Advantage Theory

Buku : On The
Oleh David Principles of
Ricardo Economy and
Taxation

Relatif atau tidak perlu ada yang

dimutlakkan, artinya ada negara yang
sangat produktif dan ada negara yang
sangat tidak produktif, mereka dapat
saling menarik keuntungan dari
perdagangan internasional
Dwi s sman 1 bantul 12
 Teori keunggulan mutlak

Produksi Produksi
Negara Dasar Nilai Tukar
Batik Wol

25 1m batik= 0.2 wol

Indonesia 5 meter 1m wol= 5 batik
meter

Dwi s sman 1 bantul

10 1m batik= 1.5 wol

Australia 15 meter 1m wol= 0.67 batik
meter

13
 Teori keunggulan mutlak

 Dari data di atas berapa keuntungan

Indonesia menjual 10 m batik di Australia
untuk mendapatkan wol ?
 Jawab :
 Dasar tukar LN : 1 m batik = 1,5 m wol
 Dasar tukar DN : 1 m batik = 0,2 m wol
 1 m batik = 1,3 m wol
 Sehingga 10 m batik x 1,3 wol = 13 m wol

Dwi s sman 1 bantul 14

 Soal
1
Diketahui data sbb :
Negara Laptop Tekstil

India 100 120

Jerman 80 90

Ditanya : a. Berapa keuntungan masing-masing negara dari

nilai tukar tersebut ?
b. Berapa keuntungan India menjual 10 tekstil di
Jerman untuk mendapatkan laptop ?
Dwi s sman 1 bantul 15
 Soal
2
Diketahui data sbb :

Negara Batubara Minyak

goreng
Indonesia 80 120
Malaysia 120 200

Ditanya : a. Keunggulan/keuntungan mutlak atau komparatifkah data

tersebut ?Berikan alasannya
b. Malaysia mengambil spesialisasi apa? Berikan alasannya !
c. Indonesia mengambil spesialisasi apa? Berikan alasannya!
d. Keuntungan Malaysia mengekspor 450?
e. Keuntungan Indonesia mengekspor 220?
Dwi s sman 1 bantul 16
 Keunggulan
komparatif

b. Dasar tukar LN : 1 laptop = 1,5 tekstil

Dasar tukar DN : 1 laptop = 1,2 tekstil
1 laptop = 0,3 tekstil
 Sehingga 10 tekstil x 0,3 = 3 laptop

Dwi s sman 1 bantul 17

Kebijakan Perdagangan
Internasional

Yaitu rangkaian tindakan yang

akan diambil untuk mengatasi
kesulitan atau masalah hubungan
perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional

Dwi s sman 1 bantul 18

 Kebijakan Perdagangan
Internasional

Kuota
impor

Larangan Bidang Penetapan

impor Impor tarif impor

subsidi
Dwi s sman 1 bantul 19
 Kebijakan Perdagangan
Internasional

Pemberian Politik Larangan

Diskrimina
si harga
premi/ dumping dagang
ekspor
subsidi bebas

Dwi s sman 1 bantul 20

 MACAM-MACAM
DUMPING

Sporadic dumping yaitu

dumping yang di
lakukan secara sporadis
karena adanya surplus
produksi di dalam negeri

Dwi s sman 1 bantul 21

 MACAM-MACAM
DUMPING

Sporadic dumping yaitu

dumping yang dilakukan
dengan menjual barang pada
pasar luar negeri pada jangka
waktu yang pendek dengan
harga di bawah harga dalam
negeri Negara pengekspor atau
biaya produksi barang tersebut

Dwi s sman 1 bantul 22

 MACAM-MACAM
DUMPING

Predatory dumping yaitu

dumping yang di lakukan secara
sementara, sehingga dapat
mengalahkan perusahaan lain
dari persaingan bisnis. setelah
dapat memonopoli pasar harga
kembali di naikkan untuk
mendapatkan keuntungan
maksimum

Dwi s sman 1 bantul 23

 MACAM-MACAM
DUMPING

Persistent dumping yaitu

monopoli yang
berkelanjutan dari suatu
perusahaan di pasar
domestik untuk mendapat
keuntungan maksimum
melalui dumping

Dwi s sman 1 bantul 24

 DEVISA
• segala mata uang asing yang
beredar dalam negeri suatu
negara

Pengertian
• Valuta asing yang telah memiliki
catatan resmi di Bank Sentral
atau Bank Indonesia

Dwi s sman 1 bantul 25

 Cadangan devisa China US$ 3,04 T

Dwi s sman 1 bantul 26

 Pinjaman Hibah/hadi Bunga/pen
Ekspor
(utang) ah dari TKI di luar dapatan
Barang
luar luar negeri dari
dan Jasa
negeri negeri investasi

Dwi s sman 1 bantul 27

Tujuan Penggunaan Devisa

Alat tukar internasional

Alat pembayaran utang luar negeri

Menyeimbangkan neraca pembayaran

Alat stabilisasi mata uang suatu negara

Dwi s sman 1 bantul 28

 Valuta
asing

Traveller
Cheque
emas
Macam-
macam
devisa
Bill Of
Exchan SDR
ge
Cable
order

Dwi s sman 1 bantul 29

 tunai
Kliring Commercial
Internasiona Bills Of
l Exchange

Cara
Pembayaran
internasional

Cable
L/C
order

Private
Compensation
Dwi s sman 1 bantul 30
 Uang tunai

Alat Pembayaran
Internasional

Emas Barang

Dwi s sman 1 bantul 31

Dwi s sman 1 bantul 32