Oleh:
Kelas : XI
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang saya panjatkan kehadiran tuhan yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyekesaikan makalah saya yang berjudul
tentang Bahaya Rokok Bagi Remaja.
Makalah ini disusun denga tujuan dapat memberi tahu kepada para
perokok, khususnya kepada para remaja, bahwa merokok sangat berbahaya bagi
kesehata. Dan dapat menjadi motifasi bagi pembaca terutama bagi para remaja
agar berhenti merokok karna rokok mengandung banyak sekali zat zat kimia yang
dapat membahayan tubuh bahkan sampai bisa merebut nyawa seseorang.
saya menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Makalah yang saya
susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan, oleh karena itu,
kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik san saran yang ada pada para
pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi
para remaja.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungannya. Lingkungan sosial
budaya yang tidak positif merupakan faktor risiko bagi remaja dalam perilaku
yang tidak sehat (Tarwoto dkk, 2012). Remaja dengan masalah kesehatan
berisiko besar untuk mengalami pencapaian yang rendah, masalah kesehatan
utama pada remaja seperti merokok, penggunaan alkohol, penggunaan
narkoba, seks pranikah, cedera olahraga, tawuran, pembunuhan, kebut-kebutan
di jalan, masalah mental dan emosional (Smeltzer dan Bare, 2002). Kebiasaan
merokok pada remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain masa
perkembangan anak dalam mencari identitas diri, keluarga, teman sebaya dan
tayangan mediaMenurut Mayasari (2007), kebiasaan merokok mulai pada usia
11 dan 13 tahun serta 85-90% mulai merokok sebelum usia 18 tahun.Perilaku
merokok pada usia remaja semakin lama semakin meningkat sesuai dengan
tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan
intensitas merokok (Amelia, 2009).
Menurut Salawati dan Amalia (2010), lebih dari separuh perokok
mengkonsumsi lebih dari 10 batang per hari, bahkan yang berusia 10–14 tahun
sudah didapat sebesar 30,5% yang mengkonsumsi lebih dari 10 batang per
hari, bahkan ada 2,6% yang mengkonsumsi lebih dari 20 batang per hari.Data
WHO (2008), menempatkan Indonesia sebanyak 4,8% sebagai negara dengan
jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia sesudah Cina sebanyak 30% dan
India sebanyak 11,2%. Menurut Depkes RI (2003), dari keseluruhan jumlah
perokok di Indonesia sekitar 70% memulai merokok sebelum usia 19 tahun.
Riskesdas (2010), menyebutkan secara nasional penduduk usia 15 tahun ke
atas dengan jumlah merokok setiap harinya sebanyak 28,2%.
Dari data diatas, perokok di Indonesia rata-rata mulai merokok pada usia
15-19 tahun, dimana pada usia tersebut merupakan usia sekolahKelompok
remaja usia sekolah merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terhadap
pengaruh buruk dari luar karena belum memiliki kematangan emosional yang
stabil (Puspandari, Sunarsi dan Wdyatama, 2008). Berdasarkan penelitian
Kemala (2007), perilaku merokok paling banyak disebabkan oleh faktor
2
psikologis dan sebagai upaya untuk mengatasi stres. Jumlah rokok yang
dikonsumsi berkaitan dengan stres yang dialami, semakin besar stres yang
dirasakan, semakin banyak rokok yang remaja konsumsi.Menurut Gunawan
(2006), kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat memberikan rasa
nikmat bagi penggunanya dan menimbulkan ketagihan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung didalamnya?
2. Apa bahayanya jika para remaja merokok?
3. Bagaimana cara menjaga remaja agar tetap bebas dari rokok?
1. Bagi pembaca
a. Dapat mengetahui tentang bahaya merokok
b. Dapat mengetahui tentang pentingnya peran orang tua dalam
pencegahan rokok dikalangan remaja.
2. Bagi remaja
a. Agar remaja sadar akan bahaya rokok dan masalah yang ditimbulkan
akibat rokok.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
transisi dari masa anak-anak ke masa remaja, individu mulai mengembangkan
ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda.Iskandarsyah (2006),
menyebutkan pada masa ini pergaulan terhadap kelompok sebaya memiliki
peran penting bagi remaja. Gambaran negatif yang ada dipikiran masyarakat
mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara remaja berinteraksi, sehingga
membuat remaja merasa takut dalam menjalankan perannya dan malu untuk
meminta bantuan orang tua atau guru, maka dari itu perlu adanya peran teman
sebaya dalam pergaulan remaja yang dapat memberikan informasi.
5
j. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh
semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
k. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
l. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap
buangan mobil dan motor.
6
merupakan cara utama pada anak-anak dan remaja untuk mencari jati diri
mereka. Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan kadang kala
mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain.Hal itumerupakan
suatu proses yang terjadi pada remaja untuk mencari jati diri dan belajar
menjalani hidup bersosial.Namun sangat disayangkan, tidak hanya
kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-
kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.
b. Kebutuhan menghisap dan mengunyah
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk mengisap dan mengunyah.
Kebutuhan ini mulai ada sejak kita lahir yaitu kebutuhan untuk minum
susu, dan secara berangsur-angsur berkurang dan hilang, tetapi pada
beberapa orang masih adasampai dewasa. Beberapa orang menggunakan
rokok atau perangkat merokok dan asap sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan ini.
c. Respon mengulang otomatis
Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup sering,
maka akan tercipta pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal
ini terutama berlaku jika tindakan tertentu dilakukan dalam situasi yang
tidak menyenangkan, yang memberikan efek membuat seseorang merasa
lebih aman dalam kehidupan sehari-hari dan rutinitas.
d. Faktor genetic
Tidak semua orang sangat tergantung pada nikotin. Ada beberapa orang
yang lebih mudah kecanduan nikotin dari pada yang lain, dengan alasan
yangmasih susah untuk dipahami. Dan alasan-alasan tersebut diyakini
diwariskan dalam kodegenetik.
e. Kecanduan pada sel syaraf
Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek
penenang dan efek rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-
substansi tersebut bekerja dengan cara menempel pada reseptor-reseptor
sel-sel saraf. Dan nikotinmemiliki efek yang sama dengan substansi-
7
substansi tersebut terhadap saraf, ketika nikotinmenempel pada reseptor-
reseptordisel-selsaraf.Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka
otak memproduksi dopamin. Dopamin inilah yangmemberikan efek
menenangkan dan merangsang organ-organ lain, yang memberikan efek
menyenangkan dari merokok.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahwa dalam kandungan sebatang rokok itu dapat mematikan ribuan
syaraf otak yang mengonsumsi rokok tersebut. Padahal mereka tahu bahwa
yang mereka konsumsi itu sangat berbahaya tetapi ada beberapa orang yang
tidak menghiraukan dampak negatif dari merokok tersebut yang sangat
berpengaruh pada kesehatan pengonsumsi.
3.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian:
1. Agar lebih sering dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok kepada
para remaja, khususnya yang duduk dibangku sekolah.
2. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia agar para
remaja tidak ada yang menyebarkan/membawa rokok kelingkungan
sekolah.
3. Sebaiknya para orang tua dapat lebih mengenal dan mengawasi anak-
anaknya agar bisa hidup sehat dan mandiri tanpa mengonsumsi rokok.
3.2. Hipotesis
1. Penyebab remaja/pelajar merokok karena kurangnya perhatian orang tua
dan karena ikut-ikutan teman.
2. Zat yang terkandung didalam rokok sangat berbahaya, untuk itu janganlah
coba-coba untuk merokok.
3. Rokok sangat berdampat buruk bagi kesehatan pengonsumsinya.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://pelajarindo.com/pengertian-rokok-dan-bahaya-merokok/
Azzard.2015.contoh makalah tentang pengaruh merokok bagi anak di bawah
umut terhadap perilaku dan pergaulan sehari-hari.
http://azarrd.blogspot.com/2015/02/contoh-makalah-tentang-pengaruh-
merokok.html?m=1. 26 Mei 2018 (09:46).
http://dedyenha.blogspot.co.id/2012/03/makalah-perilaku-merokok-pada-
remaja.html?m=1. 26 Mei 2018 (11.02)
10