Anda di halaman 1dari 73

Praktikum 1

Bioteknologi
BAB 1 - Pendahuluan

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

A Belakang
Latar
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama
di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai
macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA,
pengembangbiakan selinduk, kloning dan lain-lain. Dibidang pertanian dengan
menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA,
dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat
gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan.
Kajian-kajian biologis hingga tingkat molekular telah sedemikian
berkembang pesat untuk berbagai keperluan penelitian dasar, penelitian terapan,
maupun sebagai usaha dalam kajian forensik. Aplikasi dari kajian biologi di
tingkat ini secara umum disebut juga Bioteknologi. Untuk bisa memahami
teknologi biologis diperlukan pengetahuan biologi dasar yang mantap, karena
belajar di level ini adalah aplikasi konsep dan pemanfaatan mekanisme biologis
untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang lebih baik.
Penuntuk praktikum ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa
mempelajari teknik analisis biologi molekuler dan terapan ilmu bioteknologi
dalam bidang lainya. Penuntun ini mengenalkan berbagai alat dan bahan yang
adadi laboratorium biologi molekuler, isolasi DNA secara manual dan
menggunakan kit. Serta mengenalkan prinsip dan prosedural pembuatan tape ubi,
tempe, briket arang, pupuk kompos dan mekanisme kerja kultur jaringan.

B
Prasyarat
Untuk mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa harus sudah menempuh
matakuliah biologi sel, biokimia, genetika, mikrobiologi dan sudah memperoleh

Praktikum 2
Bioteknologi
pengetahuan tentang materi genetik, reproduksi materi genetik, kerja atau ekspresi
materi genetik dan perubahan materi genetik.

C
Petunjuk Penggunaan Penuntun Praktikum Bioteknologi
Penuntun Praktikum Bioteknologi ini disusun untuk mahasiswa Strata1.
Bahan ajar ini digunakan untuk menunjang matakuliah Bioteknologi. Mahasiswa
diharapkan dapat memahami prinsi-prinsip dasar teknik biologi molekular,
bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern serta dapat
mengimplementasikannya. Beberapa petunjuk yang harus diikuti oleh mahasiswa
agar dapat mengikuti kegiatan praktikum bioteknologi dengan baik adalah sebagai
berikut:
1. Baca dan pahamilah pengenalan materi awal, tujuan, dan kegunaan.
2. Pelajarilah dengan baik uraian materi yang disajikan pada bagian isi.
3. Kerjakanlah semua latian soal dengan baik.
4. Perdalam pemahaman tentang materi ini dengan mengerjakan tugas mandiri
sebagai kegiatan penambah wawasan dan pengetahuan.

D Tertib Praktikum Bioteknologi


Tata
1. Ketentuan Sebelum Praktikum
 Praktikan datang tepat waktu, bagi yang terlambat lebih dari10 menit
tidakdiperkenankan mengikuti praktikum pada hari itu.
 Setiap kali praktikum, praktikan WAJIB membawa jas lab dan petunjuk
praktikum.
 Sebelum masuk ruang praktikum, praktikan menyerahkan laporan
praktikum sementara dari pertemuan sebelumnya.
2. Ketentuan Selama dan Sesudah Praktikum
 Setelah praktikum, setiap kelompok membereskan semua alat yang
dipakai danmengembalikannya pada laboran sesuai dengan jumlahnya.
 Setiap praktikan atau kelompok mengganti alat yang rusak atau hilang
selama di pakaiatau dipinjam sebelum Ujian Akhir Praktikum (UAP).
 Posttest/pretest di adakan sebelum atau sesudah praktikum

Praktikum 3
Bioteknologi
 Hasil pengamatan selama praktikum dilaporkan segera setelah praktikum
selesai hari itusebagai laporan sementara. Untuk pengamatan yang
melibatkan kelompok lain (kolektif) setiap kelompok harus menempelkan
hasil pengamatannya di papan pengumuman yang telah disediakan.
3. Laporan Praktikum dan Tugas
 Laporan praktikum dikerjakan dirumah dan dikumpulkan 1(satu) minggu
setelah pengamatan terakhir dilakukan. Dikumpulkan secara kolektif
menurut asisten yang membimbing pada saat praktikum
 Laporan dan tugas yang diberikan dikumpulkan tepat waktu,
keterlambatan dalam mengumpulkan akan dikenai sanksi pengurangan
nilai.
4. Tidak dapat Mengikuti Praktikum
 Praktikan yang dengan terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum yang
sudah dijadwalkan pada kelompoknya, harus melapor ke asisten untuk
mendapatkan ijin mengikuti praktikum pada kelompok lain.
 Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum sampai 3(tiga) kali tanpa
keterangan dianggap mengundurkan diri dan praktikumnya dianggap
gugur.
5. Mengikuti Praktikum pada Kelompok Lain
 Mahasiswa yang mengikuti praktikum pada kelompok lain harus sudah
seijin asisten kelompok yang diikuti, setelah sebelumnya sudah melapor ke
asisten kelompok asal, dan telah mengkonfirmasi pada asisten.
 Praktikan yang sudah selesai mengikuti praktikum pada kelompok lain,
melapor kembali pada asisten. Kelompok asal dan menyerahkan laporan
pada asisten kelompok asal.
6. Mahasiswa Dilarang
 Membawa buku laporan praktikum mahasiswa angkatan sebelumnya
kedalam ruang praktikum.
 Makan, minum dan bergurau di dalam ruang praktikum.
7. Hal-Hal Lain yang Belum Tercantum dalam Tata Tertib ini Diatur
Kemudian

Praktikum 4
Bioteknologi
Praktikum 5
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 1

Nama Mahasiswa/Kelompok:

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
Pengenalan Alat Biomolekular

A
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat untuk penelitian
biologi molekuler serta fungsi dan cara penggunaannya kepada mahasiswa
sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum bioteknologi
selanjutnya.

B
Teori

Alat yang akandigunakan dalam praktikum maupun penelitian harus


diperiksa dan dipastikan keberadaannya apakah terdapat cacat pada alat tersebut.
Jika alat tersebut retak, maka alat tersebut tidak boleh digunakan. Bekerja di level
molekuler harus ekstra steril, alat harus bersih agar tidak membuat kontaminasi.
Cara membersihkan alat gelas adalah menggunakan detergen (sabun) dan air kran
dan membilasnya dengan akuades. Setelah mencuci dan membilas dengan
akuades, alat gelas tersebut harus dimasukkan kedalam oven pengering dan
selanjutnya di sterilisasi kering.
Beberapa peralatan gelas yang sering digunakan dalam bioteknologi
molekular adalah:
a. Beaker Glass
Beaker glass adalah wadah penampung yang
digunakan untuk mengaduk, mencampur dan
memanaskan cairan. Alat ini dapat digunakan sebagai
wadah untuk membuat larutan. Beaker glass ini
tersedia dalam berbagai ukuran yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 150 ml, 250 ml, 500 ml dan 1000 ml.

Praktikum 6
Bioteknologi
b. Labu Erlemeyer
Labu erlemeyer berfungsi untuk menampung larutan,
bahan atau cairan. Labu erlemeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan berbagai
macam larutan serta menampung akuades. Labu
erlemeyer ini tersedia dalam berbagai ukuran yaitu
25 ml, 50 ml, 100 ml, 150 ml, 250 ml, 500 ml, dan
1000 ml.

c. Gelas Ukur
Gelas ukur berguna untuk mengukur volume suatu
cairan. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan
berdasarkan skala volumenya. Saat mengukur
volume larutan, sebaiknya volume tersebut
ditentukan berdasarkan cekungan larutan.

d. Spatula

Spatula digunakan untuk mengaduk larutan kimia


di dalam gelas hingga larutan tersebut homogeny.
Spatula terbuat dari besi dan kaca tahan panas.

Laboratorium DNA yang berstandart internasional umumnya telah


dilengkapi dengan alat-alat utama. Alat utama yang sangat penting dalam analisis
molekuler adalah:
a. Mesin PCR
Alat inidigunakan untuk amplifikasi
(memperbanyak) gen tertentu yang dibatasi oleh
sepasang primer melalui pengaturan suhu. Mesin
PCR akan bekerja secara otomatis sesuai program
yang dikehendaki sesuai dengan siklus dan tahapan
pra denaturasi, denaturasi, annealing, elongasi dan
post elongasi yang dikehendaki.
Praktikum 7
Bioteknologi
b. Nanodrop Spektrofotometer

Alat ini digunakan untuk mengukur kuantitas hasil


isolasi DNA, RNA, maupun protein dan mendeteksi
kontaminasi sampel (DNA murni jika memiliki
rentangan A260/A280 1.8 – 2).

c. Elektroforesis Horisontal

Alat ini digunakan untuk memonitoring pita DNA atau


hasilamplifikasi gen tertentu hasil PCR.

d. Elektroforesis Vertikal

Alat ini digunakan untuk memonitoring pita DNA atau


pita protein tertentu berdasarkan berat molekulnya

e. UV Transluminator
Alat ini digunakan untuk Visualisasi DNA maupun
RNA pada gel agarosa.

f. Sentrifus Dingin
Sentrifus dingin berfungsi untuk memisahkan
maupun mengendapan larutan didalam tube
proses ekstraksi DNA yang dalam sistem
pemisahannya menggunakan sistem
yang harus diperhatikan adalah pengaturan suhu. dari
keseimbangan Hal utama
bahan dan alat yang
disentrifus. Semakin cepat putaran sentrifus, maka semakin mudah pula suatu
partikel untuk mengendap. Praktikum 8
Bioteknologi
g. Shaker Waterbath

Alat ini digunakan untuk inkubasi bahan sesuai


dengan temperatur yang diinginkan (maksimal suhu
700C).

h. Shaker
Alat ini digunakan untuk mengaduk dan
menghomogenkan larutan.

i. Autoklaf
Alat ini berfungsi untuk mensteril basah alat
dan bahan-bahan yang membutuhkan steril
basah dalam penanganannya.

j. Striter Hotplate

Alat ini berfungsi untuk mengaduk, mencampur dan


menghomogenkan larutan kimia dengan menggunakan
medan magnetik.

k. Timbangan Analitik Digital

Alat ini berfungsi untuk menimbang zat-zat kimia


(biasanya padatan atau serbuk), selain itu bahan-bahan
kimia dan sampel dengan range berat 0.0001 gram
sampai 100 gram.

Praktikum 9
Bioteknologi
l. Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk mentransfer
/memindahkan cairan yang bervolume kecil
(µl). Banyak pilihan kapasitas penggunaan
mikropipet yaitu volume 1-10 µl, 10-100 µl,
100-1000 µl.
m. pH meter
pH meter adalah alat digital yang digunakan untuk
mengukur pH. Prinsip dasarnya adalah satuan ukur
yang menguraikan derajat keasamaan atau kadar alkali
dari suatu larutan.

n. Freezer

Freezer berfungsi sebagai tempat penyimpanan reagen


dan bahan kimia.

C
Latihan
1. Bagaimanakah prinsip sentrifus dingin dan sentrifus biasa? Jelaskan letak
perbedaannya!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_____________________________________________________

Praktikum 10
Bioteknologi
2. Berdasarkan hasil nanodrop, DNA murni memiliki nilai A260/A280 1.8–2.
Apakah makna dari A260 dan A280? Berikan penjelasan saudara!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
__________________________________________________

3. Ada Berapa macam ukuran mikropipet? Apakah fungsi alat tersebut?


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_________________________________________________

4. Sebutkan 5 macam alat utama yang harus ada di laboratorium molekuler?


Jelaskan fungsi masing-masing alat tersebut!

_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________

Praktikum 11
Bioteknologi
5. Jelaskan prinsip kerja PCR (Polymerasi Chain Reaction)!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________

6. Pada pratikum isolasi DNA ada penggunan alat-alat laboratorium seperti pada
Tabel 1. Lengkapilah fungsi dari penggunaan masing-masing alat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat-Alat Pratikum Bioteknologi
No Gambar Alat Nama Alat Fungsi
Mesin PCR

1.

Vortex

2.

Tabung Nitrogen

3.

Praktikum 12
Bioteknologi
Praktikum 13
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 2

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Isolasi DNA Sederhana

A
Tujuan

Mahasiswa dapat:
1) Mengetahui prosedur sederhana untuk isolasi DNA
2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan isolasi DNA

B yang digunakan
Alat

1. Baskom
2. Gelas beker
3. Sendok makan
4. Sendok teh
5. Pipet tetes
6. Tabung reaksi
7. Mortal dan pasle
8. Water bath
9. Pipet kaca

C yang digunakan
Bahan

1. Air
2. Garam dapur
3. Sabun cuci piring cair
4. Sabun Fixal
5. Sayuran atau buah
6. Es batu
7. Kertas saring
8. Alkohol

Praktikum 14
Bioteknologi
9. Tusuk gigi

D
Teori

Untuk memperoleh isolate DNA dari sampel ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan secara benar (Fatchiyah dkk, 2008), yaitu :
1. Pemecahan dinding sel atau jaringan yang DNA-nya akan di isolasi.
Pemecahan dinding sel yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan
bahan kimia. Sel dirusak dengan buffer lysis yang mengandung senyawa
kimia yang dapat merusak interitas barrier dinding sel. Senyawa kimia yang
mumnya digunakan adalah lysosim, EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat), Tris-
Cl, atau detergen, SDS (Sodium Dodecyle Sulphate)
2. Debris sel dipisahkan dari larutan DNA
3. Presipitasi RNA dan protein agar diperoleh DNA yang murni
4. Presipitasi DNA dengan ethanol dingin
5. Pemurnian DNA dari ekstrak sel dengan menggunakan bahan kimia (fenol,
fenol: kloroform, isopropanol, fenol:kloroform: isoamyl alcohol)
6. Pemurnian DNA dari kontaminan protein menggunakan enzim protease yaitu
Pronase atau proteinase- K; dan kontaminan RNA dengan menggunakan
RNAse.
7. Pemisahan DNA dari molekul RNA dan protein dapat dilakukan dengan
menggunakan Laboratorium Bioteknologi densitas gradient sentrifugasi CsCl,
dengan cara ini DNA akan terpisah pada band yang berbeda dengan protein
dan RNA, bahkan antara DNA linier dan DNA sirkuler. Selain itu
menggunakan garam dengan konsentrasi tinggi, misalnya 0.25M sodium
acetate atau 0.1M sodium chloride
8. Presipitasi akhir DNA dapat dilakukan dengan menggunakan ethanol dingin
dibawah kondisi ionic yang kuat. Dan dicuci dengan EtOH 70%
9. Pellet DNA dilarutkan dengan buffer TE atau ddH2O steril.

E
Prosedur Kerja

1. Siapkan larutan ekstraksi dengan memasukkan 100 ml air ke dalam


gelas, tambahkan satu sendok makan penuh garam dapur, satu sendok

Praktikum 15
Bioteknologi
makan sabun cuci piring cair dan 10 tetes sabun Fixal (sabun untuk
membersihkan flek-flek) sebagai biokatalisator/enzim untuk
menghancurkan protein.
2. Masukkan 20 ml larutan ekstraksi ke dalam tabung reaksi.
3. Haluskan bahan-bahan sayuran atau buah.
4. Kemudian ambil sebanyak 3 sendok teh, masukkan ke dalam larutan
ekstraksi.
5. Panaskan larutan dalam air bersuhu 60oC selama 15 menit (membran sel
hancur dan DNA lepas dari inti sel).
6. Dinginkan larutan dalam es selama 10 menit.
7. Saring larutan dengan menggunakan kertas saring.
8. Masukkan alkohol (etanol, lebih bagus bila ada isopropanol) secara hati-
hati melalui dinding tabung reaksi ke dalam cairan hasil penyaringan
(DNA tidak larut dalam alkohol dan mengalami presipitasi)
9. DNA akan muncul kepermukaan berwarna keputihan dan bisa diambil
hati-hati dengan tusuk gigi atau pipet kaca yang ujungnya dibengkokkan.

F Praktikum
Hasil

Isi tabel dibawah ini sesuai dengan data hasil pengamatan!

Hasil Pengamatan
Jenis
No. Perlakuan
Buah/Sayuran Warna Bentuk Waktu Jumlah

1. Buatlah pembahasan untuk masing-masing data hasil pengamatan yang


diperoleh!

Praktikum 16
Bioteknologi
G
Latihan

1. Jelaskan prinsip dasar dari isolasi DNA sederhana !


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________________________________

2. Jelaskan fungsi tahapan lisis dan presipitasi DNA!


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Praktikum 17
Bioteknologi
_______________________________________________________________
___________________________________________________

3. Jelaskan fungsi dari garam, sabun cuci, dan fixal dari isolasi DNA sederhana!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
________________________________________________

4. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan isolasi DNA!


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Praktikum 18
Bioteknologi
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________________________________

H
Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang telah


dilakukan!

Praktikum 19
Bioteknologi
Praktikum 20
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 3

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Isolasi DNA dari Tanah dengan CTAB

A
Tujuan

Mahasiswa dapat:
1) Mengetahui prosedur isolasi DNA dari tanah dengan menggunakan CTAB
2) Membedakan isolasi DNA secara sederhana dan metode CTAB

B yang digunakan
Alat

1. Baskom
2. Timbangan analitik
3. Gelas beker
4. Pipet tetes
5. Tabung Falcon
6. Water bath
7. Pipet kaca
8. UV transiluminator

C yang digunakan
Bahan

1. Air
2. Larutan pewarna DNA
3. Kertas saring
4. Alkohol 70%
5. Air (H2O)
6. Sabun cair
7. Tanah
8. Es batu
9. CTAB 2%

Praktikum 21
Bioteknologi
10. Tris-HCl 100 mM
11. EDTA 20 mM
12. 1, 4 M NaCl
13. Loading dye
14. Gel elektrophoresis

D
Teori

Pada dasarnya sel mengandung dua asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA
yang terdapat di inti sel adalah DNA kromosomal, DNA yang terdapat di luar inti
sel atau sitoplasmik adalah DNA ekstrakromosomal, yaitu DNA mitokondria,
DNA kloroplas, DNA plasmid. Proses denaturasi dan renaturasi molekul DNA
tergantung pada banyaknya faktor, beberapa diantaranya adalah temperatur, pH,
konsentrasi iso elektrolit dan rasio (GC:AT). Temperatur, T- melting (Tm) yang
tinggi menyebabkan untai ganda (double helix) DNA akan terurai menjadi untai
tunggal (single helix). Apabila temperatur ini diturunkan secara perlahan maka
akan terjadi renaturasi menjadi untai ganda DNA kembali seperti semula. pH
(derajat keasaman) yang ekstrim pun (pH < 3, atau pH > 10) dapat menyebabkan
DNA terdenaturasi. Konsentrasi iso elektrolit seperti Na+ dan K, serta makin
tinggi rasio kandungan basa nukleotida (GC:AT) maka akan memperlambat
proses denaturasi DNA.

E
Prosedur Kerja

Siapkan larutan ekstraksi sebanyak 100 ml yang tersusun dari: CTAB 2%, Tris-
HCl 100 mM, EDTA 20 mM dan 1, 4 M NaCl.
1. Tambahkan 10 tetes sabun cair yang mengandung enzim protease.
2. Timbang 5 gram tanah atau 5 gram daun/buah yang telah dilumatkan.
Masukkan ke dalam tabung Falcon 50 ml.
3. Kemudian tambahkan 20 ml larutan ekstraksi dan aduk merata.C
4. Panaskan campuran dalam waterbad suhu 600C selama 15 menit.
5. Setelah itu angkat dan dinginkan dalam es selama 10 menit.

Praktikum 22
Bioteknologi
6. Saring larutan dengan menggunakan kertas saring, dan tempatkan segera
tabung berisi larutan ke dalam es.
7. Tambahkan alkohol yang telah didinginkan terlebih dahulu sebanyak 2
kali volume larutan secara hati-hati. Perhatikan perubahan lapisan pada
tabung. DNA akan mengumpul pada batas antara larutan dan alkohol.
8. Ambil DNA dengan mengaduk pelan menggunakan pipet kaca yang
ujungnya telah dibengkokkan.
9. Celupkan ujung pipet kaca yang telah mengikat DNA dalam alkohol 70%
dan cepat angkat kembali, tiriskan dan biarkan agak mengering.
10. Larutkan DNA dalam 100 µl H2O.
11. Ambil 5 µl, tambahkan loading dye dan jalankan pada gel elektrophoresis
yang berisi 0,8% agarose.
12. Benam agarose dalam larutan pewarna DNA yang mengandung ethidium
bromida.
13. Amati DNA dengan menggunakan UV transiluminator.

F Praktikum
Hasil

Isi tabel dibawah ini sesuai dengan data hasil pengamatan dan buatlah
pembahasan untuk masing-masing data hasil pengamatan yang diperoleh!

Hasil Pengamatan
No. Jenis Sampel Perlakuan
Warna Bentuk Waktu Jumlah

Praktikum 23
Bioteknologi
G
Latihan

1. Jelaskan perbedaan prinsip dasar dari isolasi DNA sederhana dari tanah
dan buah!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_____________________

2. Jelaskan fungsi dari CTAB dalam isolasi DNA!


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Praktikum 24
Bioteknologi
_______________________________________________________________
___________________________________________________

H
Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang telah


dilakukan!

Praktikum 25
Bioteknologi
Praktikum 26
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 4

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Isolasi DNA dengan Kit
Mahasiswa dapat:
A
Tujuan

1) Mengetahui prosedur Isolasi DNA dengan menggunakan KIT


2) Dapat membedakan isolasi DNA secara sederhana dan modern
3) Mengetahui keuntungan dan kelemahan dari menggunakan KIT

B yang digunakan
Alat

1. Timbangan analitik
2. Power Bead solution tubes
3. Vorteks
4. Tabung mikro
5. Sentrifuge
6. Freezer
7. Spin filter

C yang digunakan
Bahan

1. Tanah
2. Larutan S1
3. Larutan S 2
4. Larutan S 3
5. Larutan S 4
6. Larutan S 5
7. Larutan S 6

D
Teori

Praktikum 27
Bioteknologi
Isolasi DNA pada sampel tanah dilakukan dengan pendekatan metode
isolasi genom menggunakan phenol-chloroform menurut Sambrook et al. (2001)
yang telah dimodifikasi dan dikembangkan sesuai dengan protocol Power Soil
DNA Isolation Kit (Mobio Laboratories, Carlsbad, CA, USA).

E
Prosedur Kerja

Prosedur langkahnya yaitu:


1. Sampel tanah sebanyak 0.5 g dimasukkan ke dalam Power Bead solution
tubes 2 mL kemudian dikocok dengan vorteks selama 5 menit.
2. Sebanyak 60 μL larutan S1 ditambahkan ke dalam tabung mikro dan
dikocok dengan vorteks selama lima detik.
3. Tabung mikro disentrifugasi pada kecepatan 13000 rpm (Sentrifuge
Eppendorf Mini Spin dengan rotor F-45-12-11) selama 30 detik pada suhu
ruang, kemudian 400-500 μL supernatan dipipet dan dipindahkan ke
tabung mikro baru bervolume 2 mL.
4. Sebanyak 250 μL larutan S2 ditambahkan ke dalam tabung mikro
kemudian dikocok dengan vorteks selama 5 detik dan diinkubasi di dalam
freezer bersuhu 4oC selama 5 menit.
5. Langkah selanjutnya, tabung mikro disentrifugasi pada kecepatan 11300 x
g selama 1 menit.
6. Sebanyak 600 μL supernatan diambil dan dipindahkan ke tabung mikro
baru.
7. 200 μL larutan S3 dimasukkan ke tabung mikro tersebut kemudian
disentrifugasi pada kecepatan 11300 x g selama 1 menit.
8. Larutan sebanyak 750 μL supernatan dipipet dan dipindahkan ke dalam
tabung mikro, kemudian ditambahkan 1,2 mL laruta. S4 kemudian
dikocok dengan vorteks selama 5 detik.
9. Sebanyak 675 μL cairan supernatan dipindahkan ke dalam Spin filter dan
disentrifugasi pada kecepatan 11300 x g selama 1 menit.
10. Kemudian residu supernatan dibuang dan ditambahkan kembali 675 μL
cairan supernatan dipindahkan ke dalam Spin filter dan disentrifugasi

Praktikum 28
Bioteknologi
kembali pada kecepatan 11300 x g selama 1 menit, kemudian residu
supernatan dibuang. Perlakuan ini dilakuan sebanyak 3 kali.
11. Sebanyak 500 μL larutan S5 ditambahkan dan disentrifugasi dengan
kecepatan 11300 x g selama 30 detik.
12. Tabung mikro dilepas, kemudian Spin filter disentrifugasi dengan
kecepatan 11300 x g selama 1 menit.
13. Spin filter dipindahkan ke dalam tabung mikro yang baru dan ditambahkan
100 μL larutan S6 ke bagian tengah membran filter, kemudian
disentrifugasi dengan kecepatan 11300 x g selama 30 detik untuk elusi
DNA yang telah murni.
14. Spin filter dibuang, dan hasil ekstrak genom disimpan dalam freezer
dengan kisaran suhu -20oC.
15. Hasil filtrasi dikoleksi sebagai DNA purifikasi yang siap untuk
diamplifikasi.

F Praktikum
Hasil

Isi tabel dibawah ini sesuai dengan data hasil pengamatan dan buatlah
pembahasan untuk masing-masing data hasil pengamatan yang diperoleh!

Hasil Pengamatan
No. Jenis Sampel Perlakuan
Warna Bentuk Waktu Jumlah

Praktikum 29
Bioteknologi
G
Latihan

1. Jelaskan prinsip dasar dari isolasi DNA secara modern !


______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
_____________________________________________________________

2. Jelaskan keuntungan dan kelemahan dari isolasi DNA dengan menggunkan


KIT!

_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Praktikum 30
Bioteknologi
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________________________________

3. Jelaskan perbedaan isolasi DNA secara sederhana dan modern!


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
___________________________________________________

H
Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang telah


dilakukan!

Praktikum 31
Bioteknologi
Praktikum 32
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 5

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


PEMBUATAN TAPE UBI (Manihot utilisima)

A
Tujuan
Mahasiswa dapat:
1) Mengetahui prosedur fermentasitape ubi
2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi.

B yang digunakan
Alat
10. Baskom
11. Kain lap
12. Kompor
13. Periuk kukus
14. Penyaring
15. Piring
16. Pisau
17. Sendok

C yang digunakan
Bahan

10. Singkong
11. Air
12. Daun pisang
13. Ragi tape yang sudah dihaluskan

D
Teori
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang

Praktikum 33
Bioteknologi
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi.Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing
lagi.Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketelapohon).
MikroorganismeSaccharomycescerevisiae dari kelompok kapang akan
menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada
bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification).
Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi
alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina)
hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf,sel otot,
dansistempencernaanagardapatberfungsi dengan baik. Karena mengandung
berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tape dapat digolongkan
sebagai sumber  probiotik bagi tubuh. Reaksi dalamfermentasisecara singkat,
glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasiakan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan
digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

E
Prosedur Kerja

Praktikum 34
Bioteknologi
1. Pilihlah singkong yang baik (2 kg), kemudian dikupas, dipotong-
potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang
(jangan terlalu lunak) kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin.
4. Sediakan ragi tape (1 sendok teh) yang bisa dibeli di toko makanan,
kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus kesingkong-singkong yang sudah dingin sampai
rata.
6. Bungkuslah singkong dengan memakai daun pisang atau plastik.
7. Sediakan tempat/baskom untuk menyimpan singkong yang sudah
dibungkus dengan daun pisang tadi.
8. Bungkuslah baskom dengan memakai kain, lakukan pengamatan
pada waktu fermentasi 24 jam, 48 jam dan 72 jam
9. Amati tekstur, warna , rasa dan aroma tape yang di hasilkan
10. Buatlah laporan praktikum dengan memuat: judul praktikum, tujuan,
teori singkat, alat dan bahan,cara kerja, hasil dan
pembahasandanjawabanpertanyaan,kesimpulan serta daftar pustaka.

F Praktikum
Hasil

Isi tabel dibawah ini sesuai dengan data hasil pengamatan!

Lama Fermentasi Warna Rasa Aroma

24 jam

48 jam

72 jam

G
Latihan
3. Buatlah pembahasan untuk masing-masing data hasil pengamatan yang
diperoleh!
___________________________________________________________
___________________________________________________________

Praktikum 35
Bioteknologi
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil fermentasi tape!


____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
______________________________________________________

5. Manakah hasil ferementasi tape ubi yang paling baik dari ketiga waktu
fermentasi!Jelaskan!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
______________________________________________________

H
Kesimpulan
Berikanlah kesimpulan dari hasil pengamatan hasil fermentasi tape ubi
untuk masing-masing data yang anda peroleh!

Praktikum 36
Bioteknologi
Praktikum 37
Bioteknologi
BAB 2 - Praktikum Bioteknologi LKM 6

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


PEMBUATAN TEMPE

A
Tujuan
Mahasiswa dapat :
1) Mengetahui pemanfaatan mikroorganisme dalam proses fermentasi tempe.
2) Mengetahui prosedur pembuatan tempe.
3) Membuat tempe dari berbagai jenis kacang.

B yang digunakan
Alat
1. Kompor
2. Dandang
3. Timbangan
4. Mangkok
5. Wadah Fermentasi
6. Saringan
7. Sendok Nasi
8. Sendok
9. Korek Api dan Lilin

C yang digunakan
Bahan

1. Kacang Kedelai
2. Kacang Merah
3. Kacang Hijau
4. Kacang Tanah
5. Plastik
6. Ragi tempe

Praktikum 38
Bioteknologi
D
Teori
Bioteknologi telah dikenal dan dilakukan oleh masyarakat tradisional,
walaupun tanpa sebutan bioteknologi. Bioteknologi tradisional atau konvensional
merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan
proses genetik alami seperti mutasi dan rekombenasi genetik. Salah satu contoh
produk bioteknologi konvensional yang banyak diterapkan oleh masyarakat kita
adalah pada aspek pangan yakni pembuatan tempe.

A B C D

Gambar 1. (A) Tempe kacang kedelai, (B) Tempe kacang merah, (C) Tempe
mnnnnnnnnkacang tanah, (D) Tempe kacang hijau (Hesti Kharisma, 2015)
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang dibuat dari kacang-kacangan
menggunakan jamur Rhizopus sp sehingga membentuk padatan kompak berwarna
putih. Fermentasi tempe mampu menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan
yang terdapat pada kedelai. Bahan dasar yang biasa digunakan dalam pembuatan
tempe adalah kacang kedelai. Banyak bahan dasar yang dapat digunakan dalam
pembuatan tempe selain kacang kedelai.
Pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh Hesti Kharisma (2015)
mengenai pembuatan tempe dari berbagai jenis kacang dapat diketahui bahwa
tempe dapat dibuat dari kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah, dan kacang
hijau. Tempe yang dihasilkan juga telah memenuhi syarat mutu tempe menurut
SNI 01-3144-2009.
Syarat mutu tempe yang digunakan merupakan syarat mutu yang berlaku
secara umum di Indonesia berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3144-
2009), seperti tercantum pada tabel berikut ini.

Praktikum 39
Bioteknologi
Tabel 1. Syarat Mutu Tempe menurut SNI 01-3144-2009
Parameter Syarat Mutu
Warna, Bau, Rasa Normal (khas tempe)
Kadar air (b/b) Maks. 65%
Kadar abu (b/b) Maks. 1,5%
Kadar protein (N x 6,25) (b/b) Min. 16%
Kadar lemak b/b Min. 10%
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2009)

E
Prosedur Kerja

Pilihlah kacang-kacang (kacang kedelai, kacang tanah) yang


berkualitas yang sudah cukup umur, utuh, mulus dan tidak cacat
1 sebanyak 250 g untuk setiap kacang.

Cuci dan bersihkanlah biji kacang dari kotoran ataupun batu


2 kerikil.

Rendamlah kacang tersebut didalam air selama ± 12 jam, lalu


3 kupas kulit arinya.

Rebuslah selama 30 menit, setelah matang kacang ditiriskan


4
airnya dan didinginkan.

Kacang yang telah dingin dan kering dari air selanjutnya


5 berilahragi (Rhizopus sp)pada masing-masing perlakuan dan
diaduk sampai rata dengan perbandingan 1% dari total berat
bahan.

Bungkuslah dan beri cukup lubang-lubang agar oksigen dapat


6 masuk dengan lancar.

Praktikum 40
Bioteknologi
Semua bahan difermentasikan pada suhu kamar selama ± 36 jam,
7
ditempat yang agak gelap dan diletakkan diatas tampah.

Amatilah dan deskripsikan organoleptik (tekstur, aroma, rasa,


8
warna dan morfologi misellium jamur) tempe yang dihasilkan.
Gambar 1. Diagram alur pembuatan tempe

F Praktikum
Hasil

Berilah tanda ceklis (√) untuk penilaian yang sesuai dengan kriteria
menurut anda!
Tabel 2. Penilaian Organoleptik Tempe
Penilaian Kriteria Skor Kacang Kedelai Kacang tanah
Padatkompak 5
Agakpadat 4
Tekstur Agakrapuh 3
Rapuh 2
Rapuhberair 1
Khas tempe 5
Kurang khas tempe 4
Aroma Tidak khas tempe 3
Agak busuk 2
Berbau busuk 1
Gurih 5
Agak gurih 4
Rasa Tidakgurih 3
Agak pahit 2
Pahit 1
Putih keabu-abuan 5
Agak abu-abu 4
Warna Abu-abu 3
Agak hitam 2
Hitam 1
Sangat padat 5
Morfologi Padat 4
Misellium Merata 3
Jamur Agak merata 2
Tidak merata 1

G
Latihan

Praktikum 41
Bioteknologi
1. Berdasarkan hasil pengamatan, apakah terdapat perbedaan pada tekstur, aroma,
rasa, warna dan morfologi misellium jamur yang dihasilkan oleh tempe dari
berbagai jenis kacang yang berbeda? Mengapa demikian? Jelaskan!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Perhatikan data hasil penelitian berikut!

Penelitian mengenai “Pembuatan Tempe Menggunakan Berbagai Jenis


Kacang” telah dilaksanakan oleh Hesti Kharisma (2015) dan didapatkan data
mengenai persentase kadar air, abu, protein dan lemak.

Tabel 3. Hasil Penelitian Tempe dari Berbagai Jenis Kacang


Perlakuan Kadar air Kadar abu Kadar protein Kadar lemak
Kacang Kedelai 54,30% 0,21% 16,06% 0,72%
Kacang Merah 60,23% 0,31% 17,57% 0,61%
Kacang Tanah 49,04% 0,78% 17,44% 0,73%
Kacang Hijau 59,79% 0,25% 17,85% 0,80%

2. Buatlah pembahasan berdasarkan data dari hasil pengamatan yang telah


didapat pada tabel 2 dan data hasil penelitian pada tabel 3! Kaitkan dengan
standar tempe menurut SNI 01-3144-2009!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Praktikum 42
Bioteknologi
3. Berdasarkan tabel 3 diatas, bagaimana perbedaan kadar air, abu, protein dan
lemak yang dihasilkan oleh tempe dari berbagai jenis kacang! Jelaskan dan
kaitkan dengan proses fermentasi tempe!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

4. Jenis kacang manakah yang paling baik digunakan dalam pembuatan tempe?
Mengapa demikian? Jelaskan!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

G
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang telah
dilakukan !

Praktikum 43
Bioteknologi
Praktikum 44
Bioteknologi
BAB 3 - Bioteknologi LKM 7

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


PEMBUATAN BRIKET ARANG

A
Tujuan
Mahasiswa dapat menentukan ukuran ayakan yang baik dalam pembuatan
briket arang pelepah kelapa sawit.

B yang digunakan
Alat

Alat Pencetak Briket Seng Alat Penumbuk

Gergaji Wadah Cawan Crucible

Timbangan Analitik
Muffle Furnace Desikator

Praktikum 45
Bioteknologi
Ayakan

C yang digunakan
Bahan

Potongan Pelepah Kelapa Sawit Tepung Kanji Air

D
Teori
Limbah perkebunan kelapa sawit hingga sekarang belum mampu di
manfaatkan secara optimal. Salah satunya ialah pelepah kelapa sawit. Pelepah
kelapa sawit memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan.
Kandungan zat nutrisi yang terdapat pada pelepah kelapa sawit seperti, bahan
organik sebesar 16,6%, serat deterjen netral sebesar 78,7% dan serat deterjen
asam sebesar 55,6% (Guritno, 2010). Kandungan organik yang terdapat di dalam
pelepah kelapah sawit membuat pelepah kelapa sawit sebagian besar dijadikan
sebagai bahan pakan untuk ternak. Hal ini tentu mengisyaratkan bahwa
pemanfaatan tersebut belum memberikan nilai tambah yang optimal. Untuk itu
perlu dilakukan inovasi dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit yaitu
dengan menjadikan bahan tersebut sebagai bahan baku pembuatan briket arang.

E
Prosedur Kerja

 Tahap penyiapan bahan baku


Bahan baku yang disiapkan adalah pelepah kelapa sawit yang dijemur
dibawah sinar matahari. Setelah kering pelepah kelapa sawit dipotong
kecil untuk mempermudah proses karbonisasi, ukuran potongan
pelepah kelapa sawit adalah sepanjang 20 cm.
 Tahap karbonisasi
Proses karbonisasi untuk pelepah kelapa sawit dilakukan di atas
selembar seng drum bekas, seng drum di lubangi bagian bawahnya

Praktikum 46
Bioteknologi
agar pada saat penyiraman dengan air, air langsung turun tidak
tergenang, setelah pelepah kelapa sawit disusun di atas seng pelepah
kelapa sawit dibakar, ketika pelepah kelapa sawit telah menjadi arang
segera didinginkan.
 Tahap Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan dengan cara ditumbuk dengan
menggunakan cawan yang terbuat dari besi atau kayu. Kemudian
dilakukan pengayakan sampai arang tersebut halus..
 Pembuatan Adonan Briket
Pelepah kelapa sawit yang sudah diayak sampai halus dicampur
dengan perekat dengan konsentrasi perekat sebanyak 5% dari total
berat arang pelepah kelapa Berat bahan baku yang digunakan berkisar
pada 39,7-40,6. Pembuatan perekat dilakukan dengan cara memasak
tepung dengan perbandingan dengan air sebesar 1:10, perekat dimasak
hingga mengental dan warna yang awalnya putih berubah menjadi
bening kenudian dicampur dengan arang pelepah kelapa sawit yang
telah ditumbuk dan diayak.
 Pencetakan Briket
Adonan yang telah tercampur dengan perekat dimasukkan kedalam
cetakan yang berbentuk tabung dengan diameter 4 cm dan tinggi 4 cm.
Setelah bahan baku dimasukkan ke dalam cetakan dilakukan
pengepresan agar bahan baku memadat. Pengepresan bahan baku
dilakuakan dengan menggunakan alat pres dengan daya tekan 10
ton/cm.
Untuk mengetahui kualitas briket aranmg yang baik, lakukanlah
perhtungan terhadap nilai kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, keteguhan
tekan dan kerapatan.

 Kadar Air
Perhitungan nilai kadar air briket arang dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
- Wadah (crucible) di timbang diberi simbol A1.

Praktikum 47
Bioteknologi
- Wadah (crucible) yang telah berisi briket ditimbang dan diberi
simbol (A2).
- Untuk mengetahui berat mula-mula briket dilakukan perhitungan
W1=A2-A1 yang kemudian ditandai dengan simbol (W1).
- Untuk mengtahui berat kering briket, briket dan wadah(crucible)
dimasukkan ke dalam oven pada suhu 1050C selama 1 jam.
Kemudian dimasukkan kedalam desikator, lalu ditimbang dan
diandai dengan simbol (W2)
Rumus : Kadar Air =(W1-W2) X 100%
W1

Keterangan : W1 = Berat mula-mula briker (gr)

W2 = Berat kering briket (gr)

 Kadar Abu
Perhitungan kadar abu briket arang dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
- Briket ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dimasukkan kedalam
wadah (crucible) yang sudah ditentukan beratnya.
- Briket dipanaskan atau dibakar dalam bunsen sampai tidak keluar
asap lagi. Kemudian dimasukkan kedalam Muffle furnace pada
suhu 5000C selama 2 jam
- Briket tadi didinginkan dalam desikator sampai suhu kamar,
kemudian ditimbang.
Rumus : Kadar abu =(A-B) X 100%
C

Keterangan :A = Bobot crucible + Abu


B = Bobot crucible kosong
C = Bobot briket

 Kadar Zat Menguap

Praktikum 48
Bioteknologi
Perhitungan kadar zat menguap briket arang dilakukan dengan cara
sebagai barikut :
- Briket ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dimasukkan kedalam
wadah (crucible) yang sudah ditentukan beratnya.
- Briket tersebut kemudian dibakar didalam Muffle furnace selama 7
menit pada suhu 9900C.
- Wadah (crucible) didinginkan didalam desikator kemudian
ditimbang.
Rumus : VCm =(D-C) X 100%
D
C =A–B
Keterangan : VCm = Volatile Combustible Matter (%)
D = Berat sample
C = Berat zat sisa pembakaran (gr)
A = Berat zat sisa pemakaran + berat crucible
B = Berat crucible kosong (gr)

 Kerapatan
Adapun rumus untuk mencari kerapatan pada briket arang, yaitu :
Rumus : K = G/V
Keterangan: K = Kerapatan (g/cm3)
G = Bobot briket (g)
V = Volume (cm3)

 Keteguhan Tekan
Adapun rumus untuk mencari keteguhan tekan briket arang, yaitu :
Rumus : Kt = P/L
Keterangan : Kt = Beban keteguhan tekan (kg/cm2)
P = Beban penekanan (kg)
L = Luas permukaan (cm2)

Praktikum 49
Bioteknologi
F Praktikum
Hasil
Setelah anda membuat briket arang, hitunglah nilai kadar air dan kada abu
dari briket arang yang sudah anda buat dan tuliskan nilai tersebut ke dalam tabel
di bawah ini.
Tabel 1. Nilai Kadar Air dan Kadar Abu Briket Arang

Kada Kadar Kadar Zat Kerapata Keteguhan


No Perlakuan
r Air Abu Menguap n Tekan

1 Non Ayakan (B0)

2 Ayakan 30 mesh (B1)

3 Ayakan 50 mesh (B2)

4 Ayakan 70 mesh (B3)


Pertanyaan :
Berikan penjelasan terhadap nilai kadar air dan kadar abu briket arang di atas !!!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Praktikum 50
Bioteknologi
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
________________________________________________________

G
Latihan
1. Seorang peneliti sedang membuat percobaan mengenai briket arang pelepah
kelapa sawit. Setelah mebuat briket arang, ia mendapatkan data tabel nilai
kadar air dan kadar abu briket arang pelepah kelapa sawit seperti berikut.
Tabel 2. Nilai Kadar Air Briket Arang
Perlakuan Kadar Air (%)

Non Ayakan (B0) 12,6


Ayakan 30 mesh (B1) 11,4
Ayakan 50 mesh (B2) 9,6
Ayakan 70 mesh (B3) 8

Tabel 3. Nilai Kadar Abu Briket Arang


Perlakuan Kadar Abu (%)

Non Ayakan (B0) 13 a


Ayakan 30 mesh (B1) 12,4 b
Ayakan 50 mesh (B2) 9,6 c
Ayakan 70 mesh (B3) 8,4 d

Berdasarkan tabel diatas, analisalah nilai kadar air dan kadar abu tersebut
dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Praktikum 51
Bioteknologi
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

H
Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil praktikum untuk masing-masing data yang
telah dianalisis.

Praktikum 52
Bioteknologi
Praktikum 53
Bioteknologi
BAB 3 - Bioteknologi LKM 8

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


PEMBUATAN KOMPOS

A
Tujuan
Mahasiswa dapat :
1) Melakukan prosedur pembuatan kompos
2) Memanfaatkan jerami padi dan eceng gondok dalam pembuatan kompos
dengan menggunakan bioaktivator EM-4 dan Boisca

B yang digunakan
Alat
1) Pembuatan Molase 2) Pembuatan Kompos
a. Ember + Tutup a. Termometer
b. Pengaduk b. Indikator pH
c. Panci c. Timbangan
d. Kompor d. 4 buah ember 20 L
e. Lakban bening
f. Kertas label

C yang digunakan
Bahan

1) Pembuatan Molase 2) Pembuatan Kompos


a. 1kg Gula merah/aren a. 6 kg Jerami padi
b. Air b. 6 kg Eceng gondok
c. EM-4 c. 4 kg Pupuk kandang (Kotoran
sapi)
d. Molase EM-4Bioaktivator Boisca

D
Teori

Praktikum 54
Bioteknologi
Limbah organik adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
aktivitas manusia atau proses alami yang belum mempunyai nilai ekonomi. tetapi
justru memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif yang
dimaksud adalah proses pembuangan dan pembersihannya memerlukan biaya
serta efeknya dapat mencemari lingkungan.
Salah satu aktivitas atau kegiatan manusia yang menghasilkan limbah
dan belum termanfaatkan secara ekonomis adalah kegiatan pertanian dari jerami
padi dan masalah lingkungan yang ditimbulkan eceng gondok. Salah satu
alternatif penanganan yang sesuai dan belum banyak dilakukan yaitu dengan
menjadikan limbah tersebut sebagai pupuk organik cair melalui proses
pengomposan. Pengomposan dapat mengawetkan kelebihan unsur yang
terkandung di dalam suatu limbah. seperti unsur Nitrogen (N),Fosfor (P), dan
Kalium (K).
Pengomposan secara alami dapat berlangsung hingga 6 bulan. namun
kini pengomposan tersebut bisa dipangkas menjadi 2-3 minggu saja dengan
menambahkan bioaktivator ke dalam bahan pembuatan kompos. Produk
bioaktivator dewasa ini telah banyak dikembangkan ada yang dalam bentuk padat
misalnya Orgadeg, Acticomp, Superdec, dan lain-lain, serta bentuk cair seperti
EM-4 dan Boisca. Namun kenyataannya di lapangan. banyak yang belum
mengetahui jenis bioaktivator selain EM-4. padahal ada banyak jenis bioaktivator
lain yang memiliki berbagai kelebihan. Berikut adalah gambar dari bioaktivator
Boisca dan EM-4 berturut-turut.

Gambar 1. Macam-macam Bioaktivator


Sumber : Dokumentasi Penelitian
Pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh Wulan Indri Safitri (2015)
yang berjudul “Aplikasi Bioaktivator EM-4 dan Boisca dalam pembuatan pupuk
organik cair dari Limbah Jerami Padi dan Eceng gondok” membuktikan bahwa

Praktikum 55
Bioteknologi
kedua bioaktivator ini mampu mendegradasi limbah jerami padi dan jagung.
Penelitian tersebut dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa untuk dapat lebih
memanfaatkan limbah jerami padi dan eceng gondok yang merupakan limbah
terbesar di sektor pertanian serta dapat mengetahui jenis bioaktivator lain selain
EM-4 dan mekanisme kerjanya dalam mendegradasi limbah sehingga mahasiswa
dapat membandingkan bioaktivator ini dalam mengurai limbah jerami padi dan
Eceng gondok. Oleh karena itu. pada praktikum ini akan dicobakan
pengaplikasian bioaktivator EM-4 dan Boisca dalam pembuatan pupuk organik
cair dari Limbah Jerami Padi dan Eceng gondok sehingga dapat dihasilkan
kompos yang sesuai dengan persyaratan teknis minimal pupuk organik yang
terdapat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Persyaratan teknis minimal pupuk organik
No Parameter Kandungan
1. C-organik (%) ≥ 4.5
2. Kadar logam berat
As (ppm) ≤10
Hg (ppm) ≤1
Pb (ppm) ≤50
Cd (ppm) ≤10
3. pH 4-8
4. Kadar total
P2O5 <5
K2O <5
5. Kadar unsur mikro (%)
Zn. Cu. Mn Maks 0.2500
Co Maks 0.0005
B Maks 0.1250
Mo Maks 0.0010
Fe Maks 0.0400
(Suriadikarta dan setyorini. 2009)

E
Prosedur Kerja
1. Kegiatan ini terdiri atas 2 tahap, tahap pertama pembuatan molase dan
tahap kedua pembuatan kompos penghasil pupuk organik cair
2. Siapkan alat dan bahan sesuai dengan tahapan yang akan dilakukan
3. Lakukan langkah kerja sesuai dengan Diagram alur dibawah ini
4. Lakukan pengukuran suhu dan pH

Praktikum 56
Bioteknologi
5. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari untuk minggu pertama dan
untuk minggu ke-2 s/d minggu ke-4 pengukuran dilakukan seminggu
sekali
6. Pengukuran pH dilakukan di awal dan akhir praktikum
7. Setelah tahap II selesai dilakukan lanjutkan ke kegiatan Hasil
Pengamatan dan bacalah petunjuk kerjanya

Tahap I Pembuatan Molase

Masukkan gula merah/aren dan 1 L air ke dalam panci kemudian


1 panaskan

Setelah cair, masukkan gula + air tersebut ke dalam ember


2
kemudian tambahkan 2 L air serta diaduk

Setelah dingin masukkan EM-4 sebanyak 1 L sehingga didapat


3 volume 4 L kemudian tambahkan 16 L air ke dalam baskom
sambil terus diaduk sehingga volumenya menjadi 20 L

Tutup ember selama 1 minggu dengan catatan 3 hari sekali


4
diaduk dan dibuka
Gambar 2. Diagram alur pembuatan molase

Tahap II Pembuatan kompos penghasil pupuk organik cair

1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Lakukan pencacahan pada jerami padi dan eceng gondok ± 1-2


2 cm kemudian timbang

Siapkan kertas label untuk menulis tanda perlakuan dan ulangan


3
pada ember
Praktikum 57
Bioteknologi
Masukkan jerami padi dan eceng gondok yang sudah
dicacah,kotoran sapi dan air ke ember 1 yang sudah disiapkan.
Untuk ember yang lainnya lakukan hal yang sama hanya saja
4 untuk ember 2 ditambahkan 2.5 L bioaktivator EM-4, untuk
ember 3 siramkan 65 ml bioaktivator Boisca dan untuk ember 4
siramkan 1.5 L bioaktivator EM-4 + 40 ml Bioaktivator Boisca

Tambahkan air hingga setiap ember memiliki volume cairan yang


5
sama yaitu 4 L

Lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan termometer dan


6
pH dengan kertas indikator sebagai data awal

Tutup ember dan lakukan inkubasi selama 28 hari, Lakukan


pengamatan suhu setiap harinya untuk minggu pertama dan
7 untuk minggu selanjutnya pengamatan dilakukan 1 minggu
sekali, pengamatan pH hanya diukur di awal dan akhir
pengamatan, lakukan pengadukan 1 minggu sekali

Pupuk organik cair yang telah diinkubasi selama 28 hari dikemas


8 didalam botol 330 ml

Pupuk organik cair yang telah diinkubasi selama 28 hari dikemas


9 didalam botol 330 ml

Gambar 3. Diagram alur pembuatan kompos penghasil pupuk organik cair

Praktikum 58
Bioteknologi
F Praktikum
Hasil
Data Hasil Pengamatan
1. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatann 1 selesai dilakukan
2. Catat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan dibawah ini
3. Diskusikan pertanyaan yang ada dengan kelompokmu
4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan praktikum

a. Suhu kompos
Tabel 2. Rerata Perubahan Suhu Kompos pada Minggu ke-1
Rerata Suhu Tumpukan Kompos (oC)
Jenis Bioaktivator Hari Ke-
1 2 3 4 5 6 7
Kontrol
EM-4
BOISCA
EM-4 + BOISCA

Tabel 3. Rerata Perubahan Suhu Kompos dari Minggu ke-1 sampai Minggu ke-4
Rerata Suhu Tumpukan Kompos (oC)
Jenis Bioaktivator Minggu Ke-
0 1 2 3 4
Kontrol
EM-4
BOISCA
EM-4 + BOISCA

b. pH Kompos
Tabel 4. pH Kompos di Awal dan Akhir Pengomposan
Jenis Bioaktivator pH Awal pH Akhir
Kontrol
EM-4
BOISCA
EM-4 + BOISCA

Praktikum 59
Bioteknologi
G
Latihan
1. Apakah terdapat perbedaan antara suhu dan pH di awal dan akhir pengamatan ?
Jelaskan !!
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________________________________________________________

2. Perhatikan data hasil penelitian berikut ini!


Penelitian mengenai “Aplikasi Bioaktivator EM-4 dan Boisca dalam
pembuatan pupuk organik cair dari jerami padi dan eceng gondok” telah
dilaksanakan oleh Wulan Indri Safitri (2015) dan didapatkan data mengenai
analisis rasio C/N di laboratorium setelah 4 minggu pengomposan. Menurut
salundik. dkk (2006) rasio C/N Jerami padi = 80-130. Eceng gondok = 17.6 dan
kotoran sapi = 15.8.!
Tabel 5. Hasil analisis rasio C/N di Laboratorium
Perlakuan Ulangan C (%) N (%) C/N Rata-rata
1 4.13 0.50 8.20
Kontrol 2 4.09 0.62 6.64 7.12
3 4.13 0.63 6.53
1 6.65 1.01 6.59
EM-4 2 6.59 1.06 6.19 6.07
3 6.70 1.23 5.44
1 8.23 1.40 5.87
Boisca 2 8.21 1.51 5.42 5.41
3 8.31 1.68 4.94

Praktikum 60
Bioteknologi
1 10.26 1.85 5.55
EM-4 +
2 10.18 1.96 5.19 5.27
Boisca
3 10.26 2.02 5.09
(Wulan Indri Safitri. 2015)

Lakukanlah analisis dari data di atas! Bagaimanakah pengaruh aplikasi kedua


Bioaktivator terhadap limbah jerami padi dan eceng gondok dalam
menurunkan rasio C/N? Jelaskan dan kaitkan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pengomposan!
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_____________________________________________________________

3. Manakah dari ketiga bioaktivator yang paling efektif dalam menghasilkan


pupuk organik cair dari limbah jerami padi dan eceng gondok jika dilihat dari
data yang didapatkan? Mengapa demikian?
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Praktikum 61
Bioteknologi
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

H
Kesimpulan
Berilah kesimpulan dari hasil praktikum untuk masing-masing data yang
telah dianalisis sesuai dengan persyaratan teknis minimal pupuk organik pada
tabel 1!

Praktikum 62
Bioteknologi
Praktikum 63
Bioteknologi
BAB 3 - Bioteknologi LKM 9

Nama Mahasiswa/Kelompok:

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Kultur Jaringan
Jeruk Kasturi (Citrus microcarpa)

A
Tujuan
Mahasiswa dapat :
1) Memahami konsep bioteknologi modern melalui kultur jaringan.
2) Memahami prinsip kerja dari kultur jaringan.
3) Menjelaskan pengaruh ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) pada tumbuhan.

B yang digunakan
Alat

1. Sendok kaca 15. Alat diseksi seperti pinset


2. Gelas piala 16. Hand sprayer
3. Cawan petri 17. Kertas label
4. Gelas ukur 18. Karet gelang
5. Pisau 19. Kamera
6. Scapel 20. Kompor
7. Filer 21. Panci
8. Plastik 22. Rak kultur dengan lampu 2000
9. Pipet tetes lux
10. Pipet mikro 23. Autoclave
11. Pipet ukur 24. Laminar air flow cabinet yang
12. Lampu spiritus dilengkapi dengan lampu uv
13. Timbangan analitik 25. Ruang inkubasi yang dilengkapi
14. Ph meter digital dengan AC

Praktikum 64
Bioteknologi
C yang digunakan
Bahan

1. Biji jeruk kasturi (Citrus 5. Zat pengatur tumbuh Kinetin dan


microcarpa) NAA
2. Media MS (Murashige dan 6. Alkohol 96%
Skoog) 7. Aquades steril
3. Agar 0,7 gr/l 8. NaOH 0,1 N
4. Sukrosa 30 gr/l 9. HCl 0,1 N

D
Teori
Tanaman jeruk Kasturi sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya adalah
mengandung mineral dan vitamin C yang sangat baik untuk mencegah penyakit
sariawan, penguat tulang dan pemacu pertumbuhan. Semakin tingginya kebutuhan
konsumtif terhadap jeruk kasturi, maka kebutuhan yang diperlukan juga
meningkat. Namun jeruk kasturi memiliki masa produktif yang cukup lama yaitu
membutuhkan waktu hingga 5 tahun. Menurut data statistik Dinas Pertanian Riau
(2010), sasaran produktif tanaman jeruk kasturi hingga tahun 2020 berkisar
2.100.000 ton, sehingga diperlukan bibit jeruk yang memiliki daya resistensi yang
tinggi sebanyak 15.030.000 (populasi 500 bibit/ha). Sementara di Indonesia
pengetahuan terhadap pembudidayaan jeruk kasturi sangat minim. Masyarakat
umumnya membudidayakan jeruk kasturi dengan cara perkembangbiakan
vegetatif yaitu menggunakan cangkok atau okulasi. Apakah yang menjadi
permasalahan pada wacana di atas?
Tipe kultur yang berbeda akan mempunyai satu atau lebih komposisi media
yang unik. Keberhasilan metode kultur jaringan sangat tergantung jenis media
yang digunakan. Beberapa media kultu rjaringan antara lain medium Murashige
dan Skoog(MS) (MurashigedanSkoog,1962), medium B5 (Gamborget.al.,
1968),medium Schenk dan Hildebrandt, medium WPM (WoodyPlantmedium),
medium N6 dan lain-lain.Elemen-elemen mineral sangat penting bagi hidup
tanaman. Kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara

Praktikum 65
Bioteknologi
invitro pada dasarnya sama dengan kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhkan
dilahan, meliputi hara makro dan mikro.
Tanaman dalam kultur jaringan tumbuh secara heterotrof dan mempunyai
laju fotosintesis yang rendah. Oleh karena itu mereka tidak cukup mensintesa
kebutuhan karbonnya, Gula harus ditambahkan kedalam media sebagai sumber
energi bagi pertumbuhan tanaman dan juga sebagai bahan pembangun untuk
memproduksi molekul yang lebih besar yang diperlukan untuk tumbuh.Gula yang
paling sering digunakan adalah sukrosa, umumnya pada konsentrasi 1–5%
digunakan sebagai sumber karbon. Namun sumber karbon lain seperti glukosa,
maltosa, galaktosa dan laktosa juga digunakan. Gula pasir yang yang digunakan
sehari-hari dapat dipakai karena mengandung 99.9% sukrosa.
Umumnya jaringan dikulturkan pada media padat yang dibuat seperti gel
dengan menggunakan agar atau pengganti agar seperti, Gelrite atau Phytagel.pH
media biasanya diatur pada kisaran 5.6–5.8 tapi tanaman yang berbeda mungkin
memerlukan pH yang berbeda untuk pertumbuhan optimum. Jika pH lebih tinggi
dari 6.0, media agar mungkin menjadi terlalu keras dan jika pH kurang dari 5.2,
media agar tidak dapat memadat.

E
Prosedur Kerja
 Tahap Pembuatan Media MS
1. Timbang bahan (Agar dan sukrosa)
2. Siapkan 12 media Murashige Skoogh (MS) kemudian pindahkan
media MS ke dalam gelas ukur menggunakan pipet ukur sesuai
takaran.
3. Tambahkan akuades ke dalam larutan media MS, letakkan media
diatas magnetic stirrer.
4. Lakukan pengukuran pH larutan media MS hingga mencapai
larutan optimal (5,6-5,8 dan 6). Kemudian tambahkan NaOH atau
HCL jika larutan belum optimal. Masak larutan diatas kompor dan
tambahkan agar.
5. Setelah larutan mendidih, angkat lalu masukkan kedalam botol
kultur secara hati-hati. Kemudian tambahkan hormon Kinetin dan

Praktikum 66
Bioteknologi
NAA ke dalam botol kultur sesuai konsentrasi. Setelah itu tutup
botol menggunakan plastik dan ikat menggunakan karet dengan
rapat.
6. Tahap terakhir adalah proses pensterilan media kultur kedalam
autoclave, setelah selesai botol kultur disusun pada rak kultur di
dalam ruang kultur.

 Tahap Sterilisasi Eksplan


1. Tahap pertama diawali dengan pembelahan jeruk kasturi kemudian
ambil biji jeruk kasturi lalu masukkan ke dalam botol sterilisasi.
2. Tahap kedua yaitu tahap sterilisasi dengan menggunakan akuades
dan aduk hingga bersih, kemudian sterilisasi dengan sunlight dan
tambahkan akuades 150 ml, aduk selama 30 menit. Setelah itu air
bilasan sterilisasi dibuang, selanjutnya sterilisasi dengan
menggunakan Twin 20 lalu tambahkan akuades 150 ml, aduk
selama 30 menit. Setelah itu air bilasan sterilisasi dibuang.
3. Tahap ketiga yaitu tahap sterilisasi dengan menggunakan dithane
kemudian tambahkan akuades 150 ml, aduk selama 30 menit.
Setelah itu air bilasan sterilisasi dibuang, selanjutnya sterilisasi
dengan menggunakan bayclin kemudian tambahkan akuades 70 ml,
aduk selama 30 menit setelah itu air bilasan sterilisasi dibuang.
Tahap sterilisasi eksplan selesai.

 Tahap Inisiasi
1. Tahap inisiasi diawali dengan menyemprot tangan menggunakan
alcohol, sedangkan sterilisasi alat inisiasi berupa pisau dan pinset
menggunakan api bunsen, kemudian pindahkan eksplan biji yang
telah disterilisasi ke Petridis yang siap di inisiasi.
2. Selanjutnya lepaskan kulit ari biji dengan menggunakan pinset dan
pisau. Setelah cukup, ambil biji eksplan lalu tanamkan ke dalam
media agar dan segera tutup menggunakan plastik.

Praktikum 67
Bioteknologi
3. Setelah ditutup dengan plastik, selanjutnya botol kultur ditata pada
rak kultur, selanjutnya kultur siap diamati setiap minggunya.

F Praktikum
Hasil
Isilah tabel berikut ini jika dilakukan pengamatan ! (Pengamatan saat Muncul
Akar)

Catatan:K0: Tanpa Penambahan KINETIN A0 : Tanpa Penambahan NAA


K1: Penambahan KINETIN 1 mg/l A0,5: Penambahan NAA 0,5 mg/l
K3: Penambahan KINETIN 3 mg/l A1 : Penambahan NAA 1 mg/l
K5: Penambahan KINETIN 5 mg/l A2 : Penambahan NAA 2 mg/l

Isilah tabel berikut ini jika dilakukan pengamatan ! (Saat Muncul Tunas)

LAMA WAKTU KONSENTRASI KINETIN


N
(Hari Setelah
O K….+A…. K….+A….. K….+A…. K…..+A…..
Tanam)
1 Hari ke-2 HST        
2 Hari ke-4 HST        
3 Hari ke-6 HST        
4 Hari ke-8 HST      
Jumlah  
NB: Hitunglah panjang tunas, yang memiliki panjang tunas tertinggi pada tiap
perlakuan.
Catatan :K0: Tanpa Penambahan KINETIN A0: Tanpa Penambahan NAA
K1: Penambahan KINETIN 1 mg/l A1: Penambahan NAA 0,5 mg/l
K2: Penambahan KINETIN 3 mg/l A2: Penambahan NAA 1mg/l
K3: Penambahan KINETIN 5 mg/l A3: Penambahan NAA 2 mg/l

Praktikum 68
Bioteknologi
G
Latihan
1. Berdasarkan wacana tersebut, berikan solusi yang tepat berbasis Bioteknologi
Modern?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
_____________________________________________________________

2. Mengapa perlu dilakukannya Sterilisasi Eksplan? Berikan penjelasan saudara!


______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

3. Apakah tujuan dilakukannya sterilisasi menggunakan Autoclave?


______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

4. Apakah fungsi dari hormon Kinetin dan NAA terhadap pertumbuhan eksplan?
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Praktikum 69
Bioteknologi
______________________________________________________________
______________________________________________________________
5. Perhatikan gambar berikut ini !Pasangkanlah gambar alat tersebut berdasarkan
nama dan fungsinya masing masing.
Gambar Keterangan
Nama :Autoklave

Fungsi :

Nama :

Fungsi : Untuk menanamkan


eksplan yang
mensyaratkan kondisi
aseptik.

Nama :Botol Kultur

Fungsi :

Nama :

Fungsi : Untuk meletakkan botol


kultur selama masa
pengamatan.

Praktikum 70
Bioteknologi
Nama : Magnetic stirrer

Fungsi :

Nama : Pipet mikro

Fungsi :

Nama :

Fungsi : Untuk mengambil,


menuangkan atau
mempersiapkan bahan
kimia dan air aquades
dalam pembuatan media
sesuai volume yang
diinginkan

Praktikum 71
Bioteknologi
6. Perhatikan hasil penelitian berikut ini! (Pengamatan Saat Muncul Akar)

Kombinasi Perlakuan Saat Muncul Akar


Kinetin dan NAA (mg/l) (HST)
K0A0,5 2,3
K0A1 2,6
K1A0 3,3
K1A0,5 3,6
K1A1 3,3
K1A2 3,6
K3A0 3,6
Sumber Penelitian
K3A0,5 : (Suci Agustiani, 2015) 4,0
K3A1 5,0
K3A2 5,0
K5A0 4,0
K5A1 3,0
K5A2 3,6

Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, berikan penjelasan saudara mengenai


pengaruh kombinasi hormon yang terbaik terhadap pertumbuhan saat muncul akar
pada eksplan!

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
______________________________________________________________

H
Kesimpulan

Praktikum 72
Bioteknologi
Berilah kesimpulan dari hasil praktikum yang telah dilakukan !

Praktikum 73
Bioteknologi

Anda mungkin juga menyukai