Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
Daftar Gambar............................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Dasar Teori................................................................................................................... 1
1. Pengertian Rokok....................................................................................................1
2. Bahan Baku Rokok..................................................................................................2
3. Filter Rokok.............................................................................................................2
4. Bahaya Puntung Rokok............................................................................................3
C. Ruang Lingkup............................................................................................................ 5
D. Maksud dan Tujuan Pembahasan................................................................................ 5
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PEMBAHASAN
3. Penelitian
terhadap industri tembakau mengungkapkan bahwa mungkin ada
kesalahpahaman bahwa filter rokok yang mudah ter-biodegradable atau tidak penting
sebagai sampah. Namun, dalam kenyataannya, bahkan di bawah kondisi ideal, puntung
rokok membutuhkan waktu beberapa tahun untuk diuraikan, menjadi partikel kecil dari
plastik, dan menjadi limbah beracun.
4. Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5-2,5 tahun untuk terurai dalam tanah
5. Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di air
laut/air asin sekitar lima tahun.
6. Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya (sembarangan)
setiap tahun di seluruh dunia
7. Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini sekitar 7
milliar puntung rokok dibuang sembarangan
8. Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40 perokok di
Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.
9. Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan kebakaran
rumput dan semak-semak
10. Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah
yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang menambah
menurunkan kualitas udara sekitar.
11. Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke saluran air.
Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada ekosistem air dan mengancam
kualitas air dan kehidupan air.
12. Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang
sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan
pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran,
perkantoran dan fasilitas umum.
13. Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap tahunnya,
tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan menjadi ancaman
tersendiri.
14. Lokasi yang banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi kawasan kumuh karena
akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu
15. Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai makanannya,
yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan kematian.
16. Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang mati
muda, kura-kura dan hewan laut lainnya
17. Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang dikandung
puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok tersebut berada di air selama
satu jam. (http://www.news-medical. net/news/2011 0419/ 915/ Indonesian.aspx)
Indonesia memiliki komitmen menurunkan gas emisi 26 persen hingga tahun 2020
sebagai bagian dari gerakan global warming (pemanasan global). Tetapi sepertinya hal ini
merupakan kinerja “zero” jika sumber oksigen sebagai bagian dari mengatasi pemanasan global
tidak bisa diperoleh dengan mudah.
Dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG, anggota Komnas Pengendalian Tembakau
menjelaskan sumber oksigen pada dasarnya bisa diperoleh dari proses fotosintesa tumbuhan darat
dan biota laut. Perbandingannya oksigen hasil fotosintesa tumbuhan darat hanya 10 persen,
sedang sisanya yakni 90 persen dihasilkan oleh biota laut. Artinya bahwa oksigen sebagai bagian
dari mengatasi global warming lebih banyak bersumber dari biota laut. Akan tetapi bagaimana
kita bisa berharap dari biota laut jika filter rokok sudah menjadi sampah dihampir semua pantai.
Filter rokok yang notabene-nya mengandung racun yang sama banyaknya dengan zat
kimia yang terdapat pada rokok, kini sudah ditemukan disemua pantai-pantai. Filter rokok
tersebut membunuh biota laut sehingga otomatis tidak bisa berfotosintesis untuk menghasilkan
oksigen. Selain megandung ribuan zat kimia yang sanggup meracuni biota laut, filter rokok juga
memiliki sifat tidak mudah membusuk atau menyatu dengan tanah. Dengan demikian maka
ancaman terhadap biota laut akan berlangsung lama bisa ratusan tahun.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Filter rokok yang notabene-nya mengandung racun yang sama banyaknya dengan
zat kimia yang terdapat pada rokok, kini sudah ditemukan disemua pantai dan tanah. Hal ini
memungkinkan pencemaran lingkungan dalam waktu yang sangat lama. Pemanfaatan
puntuk rokok menjadi sebuah produk pada tangan-tangan terlatih akan mengurangi dampak
pencemaran terhadap lingkungan sekitar.
B. Saran
Banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan oleh puntung-puntung rokok ini
terjadi karena puntung-puntung rokok tersebut dibuang sembarangan, maka untuk mencegah
hal ini terjadi penyediaan sarana sampah khusus puntung rokok mungkin lebih baik, seperti
penyediaan asbak dsb. Hal lain yang mungkin bisa dan mudah dilakukan adalah membuat
pemberitahuan dilarang merokok dan menyediakan tempat khusus untuk perokok,
selanjutnya kesadaran diri dan “action” untuk tidak merokok dan membuang sampah
puntung rokok pada tempatnya.
Referensi
Darsono, V., ed. rev. 1995, Pemanfaatan Puntung Rokok, Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya,
Nn, Filter penahan tar dan nikotin rokok, A.M.O.S, Anthon Medan Online Shop, dikutip
dari http:// anthon medan .weebly. com/ filter –penahan -tar- rokok. html, Pada
tanggal 4 November 2013
http://apamlambleut1.blogspot.com/2013/11/puntung-rokok-efek-terhadap-lingkungan_5783.html
http://mohammadqadarusman.blogspot.com/2013/06/karya-ilmiyah-bahaya-merokok-pada.html
1. A. Sejarah Rokok
Warga asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak
1000 sebelum masehi. Kru Columbus membawanya ke “peradaban” di Inggris dan perdagangan tembakau
dimulai sejak tahun 1500-an, terutama tembakau Virginia dan masih eksis hingga detik ini.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan
ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa
Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.
Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara
Islam.
1. B. Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau
manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di
sekitar perokok yang bukan perokok. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok
semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Seseorang yang mencoba merokok
biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
1. C. Zat – zat yang Terkandung di dalam Rokok
Setiap rokok/cerutu mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dimana 400 dari bahan-bahan tersebut
dapat meracuni dan 40 dari bahan tersebut dapat menyebabkan kanker. Ada beberapa contoh zat berbahaya
didalam rokok yang perlu di ketahui :
1. Nikotin
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau dan merupakan konstituen asap
tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili biologis Solanacea seperti tomat,
kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah
diketahui memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan tekanan darah dan
detakjantung . Penambahan konsentrasi dan pengurangan stres adalah efek paling umum dari merokok yang
dilaporkan banyak perokok. Efek dari nikotin itulah yang dipercayai sebagai penyebab kecanduanrokok yang
mempengaruhi sistem pusat saraf.
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di
dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap
hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan
kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan
akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal
dari rokok.
1. Karbon Monoksida
Gas berbahaya pada asap rokok ini seperti yang ditemukan pada asap pembuangan mobil. Karbon monoksida
menggantikan sekitar 15% jumlah Oksigen yang biasanya dibawa oleh sel darah merah sehingga jantung
siperokok menjadi berkurang suplay oksigennya. Hal ini sangat berbahaya bagi oerang yang menderita sakit
jantung dan paru-paru karena akan mengalami sesak napas/napas pendek dan menurunkan stamina. Karbon
monoksida juga merusak lapisan pembuluh darah dan menaikan kadar lemak pada dinding pembuluh darah
yang dapat menyebabkan penyumbatan.
1. Tar
Tar digunakan untuk melapisi jalan/aspal, pada rokok/cerutu tar-partikel menyebabkan tumbuhnya sel kanker.
Sebagian lagi berupa penumpukan zat kapur, nitrosmine dan B-naphthylamine, cadmium dan nikel.
1. DDT
DDT juga terdapat didalam rokok, DDT adalah pestisida untuk membunuh nyamuk dan semut .
1. Arsenik
Arsenik adalah racun pembunuh semut putih dan banyak digunakan pembunuh terkenal.
1. Cadmium
Bahan kimia ini terdapat pada baterai.
1. Formaldehyde
Bahan kimia ini biasanya dikenal untuk membalsam mayat.
1. Hydrogen Cyanide
Hydrogen Cyanidem adalah racun yang digunakan untuk hukuman mati pada kamar gas.
1. Naphthalene
Zat ini merupakan zat mematikan yang terdapat juga pada kapur barus.
10. Polonium-210
Polonium-210 adalah zat radioaktif.
11. Vinyl chloride
Zat ini merupakan zat kimia yang digunakan untuk membuat plastic.
1. D. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang
terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara
keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
a) Reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO.
Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800 oC. Reaksi ini terjadi
pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
reaksi pembakaran
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
b) Reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat
pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada
temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada
pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang
strukturnya komplek.
reaksi pirolisa
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((400-800oC))
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan
tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi
akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya
merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur
yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas
produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
Proses Penguapan Uap Air dan Nikotin.
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara
100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui
temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung
pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut,
kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi
sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin.
Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di
dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses
pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan
oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
http://earthsavers99.blogspot.com/2012/01/dampak-pencemaran-asap-rokok-terhadap.html
Polemik rokok tak hanya sekadar dari kandungan dan efeknya, melainkan dari sisa sehabis
merokok, seperti puntung rokok dan sampah tembakau. Tercatat sekitar 4,5 triliun sampah di
bumi ini berasal dari sisa rokok tersebut.
Para ilmuwan mengklaim bahwa rusaknya lingkungan di dunia karena puntung rokok. Limbah
tembakau ini mengandung racun yang sama seperti nikotin, pestisida, dan karsinogen yang dapat
mencemari lingkungan dan sumber air.
Berdasarkan laporan Vice News, Jumat 9 Mei 2014, ahli kesehatan Thomas Novonty dan Elli
Laughter dari Universitas San Diego, Amerika Serikat, sedang gencar-gencarnya kampanye soal
dampak puntung rokok terhadap lingkungan. Mereka mendesak perusahaan rokok juga
mensosialisasikan peringatan bahayanya di bungkus rokok.
"Diperkirakan dalam setahun, 4,5 triliun dari 6 triliun batang rokok yang terjual di seluruh dunia
tidak berakhir di tempat sampah atau asbak, melainkan berserakan di sepanjang pinggiran jalan
dan trotoar," kata mereka yang tertulis di artikel tentang laporan kesehatan di CUrrent
Envirinmental Health Report.
Peneliti berpendapat limbah rokok yang dijumpai di pinggiran jalan ini terjadi karena efek dari
larangan merokok di dalam ruangan.
Terlihat sepele bila dilihat dari sisa ukuran rokok yang kecil. Namun biaya yang dikerahkan
ternyata begitu besar. Negara bagian Amerika Serikat, yakni California, harus merelakan US$41
juta per tahun untuk menyapu sisa rokok tersebut.
Peneliti ini punya opsi lainnya, yakni perusahaan rokok membayar biaya daur ulang atau
mengambil kembali semua sisa puntung rokok yang dibuang.
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/503144-studi--puntung-rokok-sumbang-kerusakan-
lingkungan
Para ahli hisap (perokok) mungkin tidak pernah berfikir bahwa rutinitas
merokoknya membawa akibat yang membahayakan lingkungan hidup kita.
Padahal….banyak sekali kerugian yang terjadi akibat puntung rokok dan asapnya,
silakan simak uraian dibawah ini:
1. Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5 – 2,5 tahun untuk terurai dalam tanah
2. Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di
air laut/air asin sekitar lima tahun.
4. Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini
sekitar 7 milliar puntung rokok dibuang sembarangan
5. Sekitar 100.000 ton polusi udara dihembuskan oleh perokok di New South
Wales, Australia setiap tahunnya
7. Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40
perokok di Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.
8. Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan
kebakaran rumput dan semak-semak
9. Lebih dari 4500 kebakaran setiap tahun terjadi dunia yang disebabkan oleh
rokok dan material perokok
10. Ketika banyak orang peduli terhadap ancaman kesehatan dari aktivitas
merokok, maka perlu diketahui jug
a bahwa rokok juga sangat buruk dampaknya terhadap lingkungan hidup.
11. Puntung rokok mungkin terlihat kecil, tetapi dengan estimasi 4,5 trilliun
puntung rokok yang dibuang sembarangan di seluruh dunia setiap tahun, maka
bahan-bahan kimia berbahaya pun sangat meningkat.
12. Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic
dan timah yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang
menambah menurunkan kualitas udara sekitar.
14. Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang
sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan
pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran,
perkantoran dan fasilitas umum.
15. Peraturan ini memaksa perokok melakukan aktivitasnya di luar ruangan, yang
mengakibatkan semakin banyaknya puntung rokok dibuang sembarangan.
16. Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap
tahunnya, tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan
menjadi ancaman tersendiri.
17. Lokasi yang disitu banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi
kawasan kumuh karena akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu
18. Setelah dibuang, puntung rokok yang masih menyala bisa bertahan hingga 3
jam. Dengan 4000 bahan kimia beracun yang dikandungnya, maka hampir tiap
detik selalu ada racun yang dilepaskan
19. Ketika puntung rokok dibuang pada rerumputan dan ilalang yang mengering,
maka dengan sangat mudah kebakaran akan terjadi
20. Ketika hujan turun, maka puntung rokok akan sangat mudah terbawa air hujan
masuk ke selokan, dan terus terbawa ke sungai, pelabuhan dan ke laut. Bahan
kimia berbahaya yang dikandung puntung rokok ini dan puntung rokoknya akan
menurunkan kualitas air dan mematikan kehidupan di laut
21. Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai
makanannya, yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan
kematian.
22. Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang
mati muda, kura-kura dan hewan laut lainnya
23. Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang
dikandung puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok tersebut
berada di air selama satu jam.
http://shabiramaharani.wordpress.com/2010/07/25/bahaya-rokok-terhadap-lingkungan/