Anda di halaman 1dari 16

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
Daftar Gambar............................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A.   Latar Belakang............................................................................................................. 1
B.    Dasar Teori................................................................................................................... 1
1.     Pengertian Rokok....................................................................................................1
2.     Bahan Baku Rokok..................................................................................................2
3.     Filter Rokok.............................................................................................................2
4.     Bahaya Puntung Rokok............................................................................................3
C.   Ruang Lingkup............................................................................................................ 5
D.   Maksud dan Tujuan Pembahasan................................................................................ 5

BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................... 6


A.   Bahaya puntung rokok................................................................................................. 6
B.    Adakah manfaat Sampah puntung rokok..................................................................... 9
C.   Bagaimana mencegah bahaya sampah puntung rokok............................................... 10
D.   Bagaimana mengolola dan memanfaatkan sampah puntung rokok........................... 11

BAB III. PENUTUP..................................................................................................... 13


A.  Kesimpulan................................................................................................................ 13
B.   Saran.......................................................................................................................... 13

BAB I. PENDAHULUAN

A.   Latar belakang


                 Puntung rokok merupakan salah satu sampah yang sering dinggab biasa, hal ini
mungkin dikarnakan bentuknya yang kecil dan anggapan mudah terurai. Sampah puntung
rokok kerap kali kita temukan dimana-mana, di warung, tempat-tempat umum bahkan
perkantoran. Keberadaan puntung rokok sebagai sampah awalnya dianggab sepele oleh
sebagian masyarakat, namun berdasarkan beberapa penelitian ternyata sampah ini
membutuhkan beberapa tahun unk terurai. Efek puntung rokok terhadap lingkungan justru
sangat berbahaya, ini dikarnakan kandungan zat kimia yang terdapat di dalamnya.
Sedikitnya masayarakat yang mengetahi efek dari sampah puntung rokok terhadap
lingkungan, maka pemakalah tertarik untuk membuat makalah “PUNTUNG ROKOK: Efek
terhadap lingkungan dan penanggulangannya” untuk melengkapi tugas matakuliah biologi
lingkungan.

B.   Dasar teori


1.     Pengertian Rokok
                 Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(variasi bergantung kepada negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu hujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung yang
lain(http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok).  Menurut Tendra, Rokok adalah salah satu zat
adiktif yang bila digunakan  mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan
masyarakat. Kemudian  ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan
tembakau  terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari
tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya  yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003).
                 Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantung. Kebelakangan ini, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai dengan pesanan kesihatan yang memperingatkan
perokok akan bahaya kesehatan akibat merokok, misalnya kangker paru-paru atau serangan
jantung.
                 Manusia terawal di dunia yang merokok adalah suku bangsa India di Amerika.
Mereka merokok untuk memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa
Eropa  menemukan benua Amerika, sebahagian dari para penjelajah Eropa terikut untuk
menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Berbeda dengan bangsa India yang
merokok untuk keperluan pemujaan, orang Eropa merokok hanya untuk kesenangan semata-
mata. Pada abad ke-17 para pedagang Sepanyol membawa masuk rokok ke Turki dan mulai
saat itu, ia terus menular ke negara-negara Islam.

2.     Bahan Baku Rokok


                 Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana  Tabacum
L.  Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu,   tembakau untuk pipa serta
pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah  cengkeh dan bahan-bahan
lain yangdicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain  kretek, tembakau juga dapat
digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap
(chewing tobacco atau tembako kunyah). Menurut sampeorna Komponen utama rokok
adalah tembakau dan cengkeh. Selain tembakau, juga ditambahkan bahan baku lain pada
merek untuk menjaga tembakau tetap lembab dan membantu memudahkan proses
manufaktur. Banyak merek juga ditambahi bahan pemberi cita rasa untuk memberikan rasa
dan aroma tembakau yang khas  serta menggunakan bahan non-tembakau seperti kertas
rokok dan filter, yang juga mengandung bahan baku tambahan. (http://www.
sampoerna.com/id_id/our_products/ing redients /pages/ingredients.aspx)

3.       Filter Rokok


                 Filter rokok dibagi ke dalam dua jenin. Filter rokok semi permanen adalah jenis
filter yang tidak dapat dipergunakan kembali setelah menghisap beberapa batang rokok, hal
ini disebabkan fllter telah penuh dengan tar dan nicotine yang telah disaring dari rokok. Ada
banyak merek jenis filter semi permanen ini dipasaran, namun hanya mampu menampung
tar dari 2-3 batang rokok, sedangkan beberapaproduk merupakan filter semi permanen
yang berkualitas tinggi dan di disain untuk dapat menampung hingga tar dan nikotin dari 5-
20  batang rokok (tergantung dari tipe filter rokok dan jenis rokok yang dihisap).
                 Filter permanen adalah jenis filter yang dapat dipergunakan berulang kali dengan
membersihkannya. Terdiri dari 2 buah karet perangkap tar dan nikotin dimana karet ini
memberikan sekat yang vakum agar asap rokok yang dihisap oleh perokok tidak langsung
terhisap oleh perokok namun melalui ruang sekat dan dengan prinsip hukum fluida maka tar
dan nikotin di dalam asap rokok yang dihisap terperangkap di dalam ruang sekat tersebut.
                                                                                                                               
                  
4.     Bahaya Puntung Rokok
                 Rutinitas merokoknya ternyata membawa akibat yang
membahayakan bagi lingkungan. Beberapa hal yang membahayakan akibat puntung rokok
adalah:
a.     Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5-2,5 tahun untuk terurai dalam tanah
b.     Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di air laut/air
asin sekitar lima tahun.
c.      Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya (sembarangan)
setiap tahun di seluruh dunia
d.     Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini sekitar 7
milliar puntung rokok dibuang sembarangan
e.     Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40 perokok di
Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.
f.       Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan kebakaran
rumput dan semak-semak
g.      Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah
yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang menambah
menurunkan kualitas udara sekitar.
h.     Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke saluran air.
Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada ekosistem air dan mengancam
kualitas air dan kehidupan air.
i.       Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang
sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan
pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran,
perkantoran dan fasilitas umum.
j.       Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap tahunnya,
tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan menjadi ancaman
tersendiri.
k.     Lokasi yang banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi kawasan kumuh karena
akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu
l.       Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai makanannya,
yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan kematian.
m.    Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang mati muda,
kura-kura dan hewan laut lainnya
n.      Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang dikandung
puntung rokok dapat larut setelah puntung rokok tersebut berada di air selama satu jam.

C.   Ruang lingkup


                 Penulis berusaha menjelaskan “bahaya puntung rokok terhadap lingkungan dan
bagaimana pemanfaatannya” ke dalam bentuk  tulisan makalah secara sistematis. Ruang
lingkup dalam penelitian ini mencakup:
1.     Puntung rokok: merupakan sisa rokok yang sudah dibakar sebagian dan sering kali
dinggab sebagai sampah. (kamus bahasa indonesia online)
2.     Lingkungan: adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan
aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi
kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995)
3.     Sampah: merupakan merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu  proses. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

D.   Maksud dan tujuan penulisan


                 Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1.     Bahaya sampah puntung rokok terhadap lingkungan
2.     Solusi dan cara pemanfaatan sampah puntung rokok

BAB II. PEMBAHASAN

A.   Bahaya puntung rokok


                 Setiap tahun lebih dari 360 milyar lebih batang rokok terhisap di seluruh dunia
dan sampah puntung rokok dapat ditemui di Jalan umum, saluran air, taman dan pantai.
Penelitian menunjukkan dampak negatif bahwa rokok filter dan puntung rokok dibuang pada
lingkungan.
                 Puntung rokok mengandung logam berat yang dapat larut ke dalam air,
mengancam kehidupan akuatik. Data baru ini merupakan bagian dari suplemen khusus yang
didanai oleh publik kesehatan dasar nasional Legacy, dalam jurnal Tobacco Control.
Dengan memperhatikan Hari Bumi, Legacy mendesak perokok untuk berhenti merokok, dan
jika mereka tidak bisa, untuk benar membuang puntung rokok dan filter pada tempatnya.
Tembakau merupakan nomor 1 penyebab kematian yang dapat dicegah di Amerika Serikat,
dan rokok filter/puntung adalah nomor 1 item yang ditemukan berserakan di pantai dan di
lingkungan perkotaan.
                 Menurut laporan pembersihan lingkungan, hampir 2 juta batang rokok atau rokok
filter/puntung dibersihkan oleh badan internasional dari pantai dan perairan pedalaman
sebagai bagian dari Pembersihan wilayah pesisir dan menjadi salah satu agenda tahunan
masyarakant amerika. Jumlah ini mencakup lebih dari satu juta dari Amerika Serikat saja,
dan menggaris bawahi fakta bahwa puntung rokok memainkan peran utama dalam
mencemari lingkungan.
                 Hal ini tidak jauh berbeda dengan indonesia saat ini dan aceh khususnya dimana
kebiasan minum kopi, nongkong, bekerja, dan makan dibarengi dengan kebiasaan merokok.
Merokok dianggap menjadi suatu rutinitas yang biasa-biasa saja. Hal yang paling parah
dari kebiasaan merokok adalah membuang sampah puntung rokok disembarang tempat,
padahal beberapa tempat seperti kafe telah menyediakan asbak sebagai tempat sampah
puntung rokok.
                 Puntung rokok memiliki efek berpotensi toksin pada ekosistem. Dalam uji
laboratorium, satu puntung rokok yang direndam dalam satu liter air akan mematikan
setengah dari ikan. Beberapa temuan dari penelitian baru lainnya telah mengungkap
bahayanya puntung rokok terhadap lingkungan:
1.         Pusat Poison melaporkan bahwa ratusan kasus konsumsi puntung rokok di kalangan anak
di bawah 6 tahun, dengan beberapa kasus toksisitas moderat akibat keracunan nikotin.
2.         Produk tembakau adalah jenis terbesar dari sampah yang dikumpulkan sepanjang jalan
raya dan di pantai.

3.         Penelitian
terhadap industri tembakau mengungkapkan bahwa mungkin ada
kesalahpahaman bahwa filter rokok yang mudah ter-biodegradable atau tidak penting
sebagai sampah. Namun, dalam kenyataannya, bahkan di bawah kondisi ideal, puntung
rokok membutuhkan waktu beberapa tahun untuk diuraikan, menjadi partikel kecil dari
plastik, dan menjadi limbah beracun.
4.         Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5-2,5 tahun untuk terurai dalam tanah
5.         Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di air
laut/air asin sekitar lima tahun.
6.           Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya (sembarangan)
setiap tahun di seluruh dunia
7.         Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini sekitar 7
milliar puntung rokok dibuang sembarangan
8.         Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40 perokok di
Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.
9.         Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan kebakaran
rumput dan semak-semak
10.        Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah
yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang menambah
menurunkan kualitas udara sekitar.
11.      Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke saluran air.
Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada ekosistem air dan mengancam
kualitas air dan kehidupan air.
12.      Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang
sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan
pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran,
perkantoran dan fasilitas umum.
13.      Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap tahunnya,
tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan menjadi ancaman
tersendiri.
14.      Lokasi yang banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi kawasan kumuh karena
akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu
15.      Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai makanannya,
yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan kematian.
16.        Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang mati
muda, kura-kura dan hewan laut lainnya
17.        Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang dikandung
puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok tersebut berada di air selama
satu jam.   (http://www.news-medical. net/news/2011 0419/ 915/ Indonesian.aspx)
                  Indonesia memiliki komitmen menurunkan gas emisi 26 persen hingga tahun 2020
sebagai bagian dari gerakan global warming (pemanasan global). Tetapi sepertinya hal ini
merupakan kinerja “zero”  jika sumber oksigen sebagai bagian dari mengatasi pemanasan global
tidak bisa diperoleh dengan mudah.
                  Dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG, anggota Komnas Pengendalian Tembakau
menjelaskan sumber oksigen pada dasarnya bisa diperoleh dari proses fotosintesa tumbuhan darat
dan biota laut.  Perbandingannya oksigen hasil fotosintesa tumbuhan darat hanya 10 persen,
sedang sisanya yakni 90 persen dihasilkan oleh biota laut.  Artinya bahwa oksigen sebagai bagian
dari mengatasi global warming lebih banyak bersumber dari biota laut. Akan tetapi bagaimana
kita bisa berharap dari biota laut jika filter rokok sudah menjadi sampah dihampir semua pantai.
                  Filter rokok yang notabene-nya  mengandung racun yang sama banyaknya dengan zat
kimia yang terdapat pada rokok, kini sudah ditemukan disemua pantai-pantai. Filter rokok
tersebut membunuh biota laut sehingga otomatis tidak bisa berfotosintesis untuk menghasilkan
oksigen.  Selain megandung ribuan zat kimia yang sanggup meracuni biota laut, filter rokok juga
memiliki sifat tidak mudah membusuk atau menyatu dengan tanah. Dengan demikian maka
ancaman terhadap biota laut akan berlangsung lama bisa ratusan tahun.

B.   Adakah manfaat Sampah puntung rokok


                 Sejumlah ilmuwan China berhasil menemukan cara untuk menarik manfaat dari
puntung rokok,  sebagaiman yang dikutip dari web “Solusi Kita” yang di posting
pada  Jumat 14 Mei 2010. Puntung rokok yang biasanya jadi sampah dan bertebaran di
mana-mana bisa digunakan  untuk mencegah korosi atau pipa besi.
                 Zhao dan para peneliti lain di barat laut China mengatakan, mereka menemukan
bahwa puntung rokok yang direndam dalam air bisa membantu mencegah korosi pada
sejenis besi yang biasanya digunakan dalam industri minyak. Menurut Zhao, dia memulai
penelitian ini setelah mengamati bahwa puntung rokok mengubah warna air menjadi coklat
saat dicelupkan di dalam air, seperti warna antiseptik. Ekstrak dari air hasil rendaman
puntung rokok tersebut secara substansial bisa melindungi besi tipe N80 dari proses korosi
saat sedang berada dalam cairan asam hidroklorida pada suhu 90 derajat Celsius. Tipe besi
tersebut sering digunakan untuk membuat batang bor, yang menyedot jutaan dolar dari
produsen minyak bila besi tersebut berkarat.  Penemuan tersebut baru-baru ini
dipublikasikan di jurnal American Chemical Society mengenai Industrial & Engineering
Chemistry Research.

C.   Bagaimana mencegah bahaya sampah puntung rokok


           Mencegah sampah puntung rokok tampaknya menjadi solusi yang sederhana dan juga
menjadi hal yang sangat rumit untuk dilalukan. Rumitnya masalah ini bukan dikarnakan susahnya
mengatasi dampak dari sampah ini tetapi kurangnya kesadaran perokok terhadap bahaya puntung
rokok. Umumnya tempat tempat umum, kafe, perkantoran dan fasilitas umumnya telah
memberikan fasilitas untuk para perokok, namun ironisnya ini menjadi hal yang sepele bagi
perokok.
           Tingginya masyarakat yang konsumtif terhadap rokok membuat sebagian tempat seperti
kafe dan tempat-tempat umum lain menyediakan asbak sebagai sarana untuk membuang sampah
rokok. Hal ini mungkin lumanyan efektif untuk mengatasi masalah sampah puting rokok yang
berakibat membahayakan lingkungan sekitar. 

D.   Bagaimana mengolola dan memanfaatkan sampah puntung rokok


Menurut Data Riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2013, Indonesia adalah
Negara pengguna rokok terbesar ke-3 setelah China dan India, yaitu 82 juta jiwa atau
34,7% dari total jumlah penduduk yang ada sekarang (http://www.infodokterku.
com/index.php?). Banyaknya pengguna rokok ini mengakibatkan pemerintah mengeluarkan
aturan untuk melindungi masyarakat lain yang tidak merokok, seperti Pemkot Bogor yang
telah memberlakukan Perda Nomor 8 tahun 2006 tentang ketertiban umum yang antara lain
mengatur KTR (Kawasan Tanpa Rokok) (http://www.endonesia. com/mod. php?
mod=publisher&op...artid). Namun, sayangnya pemerintah belum memikirkan dampak lebih
lanjut dari hal ini, yaitu para perokok yangmerokok di luar, ada yang merokok di pinggir-
pinggir jalan, di terminal, di dalam angkutan umum, bahkan di toilet. Akibatnya, puntung-
puntung rokok berserakan dimana-mana. Puntung-puntung rokok yang dibuang
sembarangan ini akan terbawa angin atau hujan ke saluran air, yang pada akhirnya akan
bermuara ke kolam, sungai, dan laut. Hal ini telah dibuktikan ketika pembersihan pantai
Ocean Conservancy International pada tahun 2007, yaitu 38% dari sampah yang ada adalah
puntung rokok (http://www.hd. co.id/pojok/sampah-puntung-rokok). Yayasan No Butts About
It pun mengira bahwa 80% puntung rokok telah masuk ke got, sistem air, sungai, dan laut
(http://www .hd.co.id/pojok/sampah-puntung-rokok).
Perlu diketahui, sebuah puntung rokok membutuhkan waktu 1,5-2,5 tahun untuk
terurai didalam tanah, 1 tahun untuk terurai di dalam air tawar, dan 5 tahun untuk terurai di
laut (air asin) (http://www.bukanberita.com/timah-rokok.htm). 
Banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan oleh puntung-puntung rokok ini terjadi
karena puntung-puntung rokok tersebut dibuang sembarangan, sehingga dapat berada pada
daerah yang rawan pencemaran dan banyak organisme hidupnya seperti tanah, sungai,
kolam, dan laut. Namun, apabila sampah-sampah puntung rokok ini berada pada tempat
yang tepat kemudian dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan menghasilkan suatu
produk yang bernilai ekonomis. Seperti halnya Reni elvira,  telah berhasil mengubah
puntung rokok menjadi handycraft maupun pelapis anti karat(http://tunashijau.org
/2012/05/13/ recycle -puntung- rokok -jadi- handycraft-unik/), Krisna Delita memanfaatkan
puntung rokok menjadi pestisida nabati untuk hama golongan aphids (prosiding seminar
nasional organik, 1999), Boy Macklin berhasil membuat bantal daur ulang dari busa
puntung rokok (http://onlinebuku. com/2008 /11/19/bantal -daur- ulang -dari- busa- puntung
-rokok/), herlina berhasil mengubah puntung rokok menjadi replika bunga dan memiliki
kualitas ekspor (http://amti.or.id/ 2010/11/ dari- puntung- rokok- merambah -ke-eropa/),
Muhammad Hilman Haidar dkk, berhasil memanfaatkan limbah nikotin puntung rokok
sebagai inhibitor korosi untuk meningkatkan kualitas baja dan besi (program kreativitas
mahasiswa universitas diponogoro, 2012).

BAB III. PENUTUP

A.        Kesimpulan
                 Filter rokok yang notabene-nya mengandung racun yang sama banyaknya dengan
zat kimia yang terdapat pada rokok, kini sudah ditemukan disemua pantai dan tanah. Hal ini
memungkinkan pencemaran lingkungan dalam waktu yang sangat lama. Pemanfaatan
puntuk rokok menjadi sebuah produk pada tangan-tangan terlatih akan mengurangi dampak
pencemaran terhadap lingkungan sekitar.

B.        Saran
                 Banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan oleh puntung-puntung rokok ini
terjadi karena puntung-puntung rokok tersebut dibuang sembarangan, maka untuk mencegah
hal ini terjadi penyediaan sarana sampah khusus puntung rokok mungkin lebih baik, seperti
penyediaan asbak dsb. Hal lain yang mungkin bisa dan mudah dilakukan adalah membuat
pemberitahuan dilarang merokok dan menyediakan tempat khusus untuk perokok,
selanjutnya kesadaran diri dan “action” untuk tidak merokok dan membuang sampah
puntung rokok pada tempatnya.

Referensi
Darsono, V., ed. rev. 1995, Pemanfaatan Puntung Rokok, Yogyakarta:
Universitas    Atma  Jaya,

Elvira, Recycle ,Puntung Rokok Jadi Handycraft Unik, by Kids and Young people


For a       better earth,  dikutip darihttp://tunashijau.org/2012/05/13/recycle-
puntung-                  rokok-jadi-handycraft-unik/ pada tanggal 5 nov 2013 pada pukul
0:38 wib
 
Enkazna, wow..! puntung rokok bisa mencegah karat, dikutip darihttp://enka-
auzhy.                          blogspot. com /2010/10 /wow- puntung -rokok- bisa -mencegah -karat.
html      pada tanggal  4 Nov 2013,

Filter rokok ancam biota laut, Post Kota News.com dikutip


darihttp://www.                          poskotanews.com/2013/04/01/filter-rokok-ancam-biodata-laut/ pa
da tanggal 4               nov 2013, pukul 21:14 wib

Haidar, M.H., Nurdiana L,, Amalia, R,. 2012, Pemanfaatan


EkstrakNikotin  Limbah               Puntung Rokok  Kretek  Sebagai Inhibitor Korosi
Guna Meningkatkan            Kualitas Pipa Baja Dan Besi Dalam Bidang
Industri,  Program  Kreativitas          Mahasiswa   ,Semarang: Universitas diponogoro.

Heriawan,  Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Puntung Rokok di Daerah


Sekeloa        Timur dan Selatan Bandung sebagai Bahan Baku Pembuatan Obat
Antirayap    dan       Antikorosi dalam Bentuk Bubuk, dikutip dari Nusantara
hijau,http:      //nusantara heriawan .blogspot. com/ 2012 /04/ pengelolaan-
dan-            pemanfaatan       -sampah.html

Kamus besar bahasa indonesia “Kamus Besar Bahasa indonesia Luar


Jaringan           (Luring), KBBI offline 1.5.1”

Krisna delita dan Yusrida., 1999, Pemanfaatan Limbah Puntung Rokok


Sebagai       Pestisida Nabati Untuk Hama Golongan Aphid, prosiding seminar
nasional               pertanian organik, Palembang: Fakultas Pertanian, Universitas IBA

Legasy, Penelitian baru menegaskan dampak rokok beracun 'terhadap


lingkungan            NEWS Medical, dikutip darihttp://www.news medical.net/news/
20110419            /915/Indonesian.aspx pda tanggal 4 nov 2013 pukul 21 30
 
Macklin, B,. Bantal daur ulang dari busa puntung rokok, Online Buku, dikutip dari   http://
onlinebuku. Com /2008 /11/19/ bantal -daur- ulang-dari- busa-
puntung-                      rokok/ pada tanggal 5 nov 2013
Nn,   dari puntung rokok merambah ke Eropa,   Aliansi masyarakat tembakau
indonesia,         dikutip dari http://amti.or. id/2010/11 /dari- puntung- rokok- merambah-
ke-                  eropa/ pada tanggal 5 jnov 2013

Nn, bahan kandungan, PT HM SAMPOERNA Tbk, dikutip darihttp://www. sam


poer                  na. com/ id_ id/our_products/ingredients/pages/ingredients.aspx, pada
tanggal4         November 2013,

Nn, Filter penahan tar dan nikotin rokok, A.M.O.S, Anthon Medan Online Shop,    dikutip
dari  http:// anthon medan .weebly. com/ filter –penahan -tar-                rokok.  html, Pada
tanggal 4 November 2013

Nn, Rokok, Wikipedia, ensiklopedia bebas, dikutip dari http:// id. wikipedia.


org/wiki/      Rokok pada tanggal 4 November 2013.

Shabiramaharani, bahaya rokok terhadap lingkungan, Shabiramaharaniblog, dikutip


dari          http://shabiramaharani. wordpress.com /2010/07/25/ bahaya- rokok-
terhadap                        lingk ungan /  pada tanggal 4 nov 2013, pukul 21:23

http://apamlambleut1.blogspot.com/2013/11/puntung-rokok-efek-terhadap-lingkungan_5783.html

A.    Arti & pengertian rokok


            Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.  Merokok sudah menjadi
kebiasaan   yang   sangat   umum   dan   meluas   di   masyarakat. Bahaya  merokok  terhadap
kesehatan tubuh telah diteliti  dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat
merokok   pun   sudah  diketahui  dengan jelas.  Banyak  penelitian  membuktikan  kebiasaan
merokok  meningkatkan risiko  timbulnya  berbagai  penyakit  seperti  penyakit  jantung  dan
gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru,  kanker  rongga  mulut,  kanker
laring, kanker  osefagus, bronkhitis, tekanan darah  tinggi,  impotensi  serta
gangguan kehamilan  dan  cacat  pada   janin.  Pada  kenyataannya  kebiasaan  merokok  ini
sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk.
Apalagi orang  yang  merokok  untuk mengalihkan diri dari  stress  dan tekanan emosi, lebih
sulit melepaskan  diri  dari  kebiasaan  ini  dibandingkan  perokok  yang tidak memiliki latar
belakang depresi.
Penelitian  terbaru  juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap
rokok  yang  terhirup  oleh  orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau
bisa  disebut  juga
dengan perokok  pasif.  Rokok  tidak  dapat  dipisahkan  dari  bahan  baku pembuatannya  ya
kni  tembakau.  Di   Indonesia  tembakau  ditambah  cengkeh dan  bahan – bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek.Selain kretek tembakau juga dapat  digunakan
sebagai  rokok  linting,  rokok  putih,  cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau
kunyah).
Dari  hari  ke  hari  jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan
membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.

B.     Bahan-bahan kimia yang ada pada rokok


Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
- Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
- Tar,  yang  terdiri  dari  lebih  dari  4000  bahan  kimia  yang mana 60 bahan kimia di
antaranya bersifat karsinogenik.
- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
- Benzene,  juga  dikenal  sebagai  bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar
dan tidak berwarna.
- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
- Metanol   (alcohol   kayu),  alcohol  yang  paling  sederhana   yang   juga dikenal
sebagai metil alkohol.
- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon
alkuna yang paling sederhana.
- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi
dengan unsur-unsur tertentu.
- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan
mayat.
- Hidrogen  sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat
ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

http://mohammadqadarusman.blogspot.com/2013/06/karya-ilmiyah-bahaya-merokok-pada.html

1. A. Sejarah Rokok
Warga asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak
1000 sebelum masehi. Kru Columbus membawanya ke “peradaban” di Inggris dan perdagangan tembakau
dimulai sejak tahun 1500-an, terutama tembakau Virginia dan masih eksis hingga detik ini.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan
ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa
Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.
Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara
Islam.
1. B. Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau
manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di
sekitar perokok yang bukan perokok. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok
semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Seseorang yang mencoba merokok
biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
1. C. Zat – zat yang Terkandung di dalam Rokok
Setiap rokok/cerutu mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dimana 400 dari bahan-bahan tersebut
dapat meracuni dan 40 dari bahan tersebut dapat menyebabkan kanker. Ada beberapa contoh zat berbahaya
didalam rokok yang perlu di ketahui  :
1. Nikotin
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau dan merupakan konstituen asap
tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili biologis Solanacea seperti tomat,
kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah
diketahui memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan tekanan darah dan
detakjantung . Penambahan konsentrasi dan pengurangan stres adalah efek paling umum dari merokok yang
dilaporkan banyak perokok. Efek dari nikotin itulah yang dipercayai sebagai penyebab kecanduanrokok yang
mempengaruhi sistem pusat saraf.
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di
dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap
hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan
kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan
akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal
dari rokok.
1. Karbon Monoksida
Gas berbahaya pada asap rokok ini seperti yang ditemukan pada asap pembuangan mobil. Karbon monoksida
menggantikan sekitar 15% jumlah Oksigen yang biasanya dibawa oleh sel darah merah sehingga jantung
siperokok menjadi berkurang suplay oksigennya. Hal ini sangat berbahaya bagi oerang yang menderita sakit
jantung dan paru-paru karena akan mengalami sesak napas/napas pendek dan menurunkan stamina. Karbon
monoksida juga merusak lapisan pembuluh darah dan menaikan kadar lemak pada dinding pembuluh darah
yang dapat menyebabkan penyumbatan.
1. Tar
Tar digunakan untuk melapisi jalan/aspal, pada rokok/cerutu tar-partikel menyebabkan tumbuhnya sel kanker.
Sebagian lagi berupa penumpukan zat kapur, nitrosmine dan B-naphthylamine, cadmium dan nikel.
1. DDT
DDT juga terdapat didalam rokok, DDT adalah pestisida untuk membunuh nyamuk dan semut .
1. Arsenik
Arsenik adalah racun pembunuh semut putih dan banyak digunakan pembunuh terkenal.
1. Cadmium
Bahan kimia ini terdapat pada baterai.
1. Formaldehyde
Bahan kimia ini biasanya dikenal untuk membalsam mayat.
1. Hydrogen Cyanide
Hydrogen Cyanidem adalah racun yang digunakan untuk hukuman mati pada kamar gas.
1. Naphthalene
Zat ini merupakan zat mematikan yang terdapat juga pada kapur barus.
10.  Polonium-210
Polonium-210 adalah zat radioaktif.
11.  Vinyl chloride
Zat ini merupakan  zat kimia yang digunakan untuk membuat plastic.
1. D. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang
terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara
keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
a)            Reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO.
Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800 oC. Reaksi ini terjadi
pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
reaksi pembakaran
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
b)            Reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat
pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada
temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada
pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang
strukturnya komplek.
reaksi pirolisa
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((400-800oC))
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan
tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi
akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya
merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur
yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas
produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
Proses Penguapan Uap Air dan Nikotin.
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara
100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui
temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung
pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut,
kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi
sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin.
Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di
dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses
pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan
oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

http://earthsavers99.blogspot.com/2012/01/dampak-pencemaran-asap-rokok-terhadap.html
Polemik rokok tak hanya sekadar dari kandungan dan efeknya, melainkan dari sisa sehabis
merokok, seperti puntung rokok dan sampah tembakau. Tercatat sekitar 4,5 triliun sampah di
bumi ini berasal dari sisa rokok tersebut.

Para ilmuwan mengklaim bahwa rusaknya lingkungan di dunia karena puntung rokok. Limbah
tembakau ini mengandung racun yang sama seperti nikotin, pestisida, dan karsinogen yang dapat
mencemari lingkungan dan sumber air.

Berdasarkan laporan Vice News, Jumat 9 Mei 2014, ahli kesehatan Thomas Novonty dan Elli
Laughter dari Universitas San Diego, Amerika Serikat, sedang gencar-gencarnya kampanye soal
dampak puntung rokok terhadap lingkungan. Mereka mendesak perusahaan rokok juga
mensosialisasikan peringatan bahayanya di bungkus rokok.

"Diperkirakan dalam setahun, 4,5 triliun dari 6 triliun batang rokok yang terjual di seluruh dunia
tidak berakhir di tempat sampah atau asbak, melainkan berserakan di sepanjang pinggiran jalan
dan trotoar," kata mereka yang tertulis di artikel tentang laporan kesehatan di CUrrent
Envirinmental Health Report.

Peneliti berpendapat limbah rokok yang dijumpai di pinggiran jalan ini terjadi karena efek dari
larangan merokok di dalam ruangan.

Terlihat sepele bila dilihat dari sisa ukuran rokok yang kecil. Namun biaya yang dikerahkan
ternyata begitu besar. Negara bagian Amerika Serikat, yakni California, harus merelakan US$41
juta per tahun untuk menyapu sisa rokok tersebut.

Peneliti ini punya opsi lainnya, yakni perusahaan rokok membayar biaya daur ulang atau
mengambil kembali semua sisa puntung rokok yang dibuang.

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/503144-studi--puntung-rokok-sumbang-kerusakan-
lingkungan

Para ahli hisap (perokok) mungkin tidak pernah berfikir bahwa rutinitas
merokoknya membawa akibat yang membahayakan lingkungan hidup kita.
Padahal….banyak sekali kerugian yang terjadi akibat puntung rokok dan asapnya,
silakan simak uraian dibawah ini:

1. Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5 – 2,5 tahun untuk terurai dalam tanah

2. Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di
air laut/air asin sekitar lima tahun.

3. Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya


(sembarangan) setiap tahun di seluruh dunia

4. Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini
sekitar 7 milliar puntung rokok dibuang sembarangan

5. Sekitar 100.000 ton polusi udara dihembuskan oleh perokok di New South
Wales, Australia setiap tahunnya

6. Di Australia, jika tertangkap membuang puntung rokok sembarangan bisa


dikenai denda hingga AUD 2000 melalui putusan pengadilan

7. Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40
perokok di Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.

8. Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan
kebakaran rumput dan semak-semak

9. Lebih dari 4500 kebakaran setiap tahun terjadi dunia yang disebabkan oleh
rokok dan material perokok

10. Ketika banyak orang peduli terhadap ancaman kesehatan dari aktivitas
merokok, maka perlu diketahui jug
a bahwa rokok juga sangat buruk dampaknya terhadap lingkungan hidup.

11. Puntung rokok mungkin terlihat kecil, tetapi dengan estimasi 4,5 trilliun
puntung rokok yang dibuang sembarangan di seluruh dunia setiap tahun, maka
bahan-bahan kimia berbahaya pun sangat meningkat.

12. Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic
dan timah yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang
menambah menurunkan kualitas udara sekitar.

13. Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke


saluran air. Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada
ekosistem air dan mengancam kualitas air dan kehidupan air.

14. Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang
sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan
pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran,
perkantoran dan fasilitas umum.

15. Peraturan ini memaksa perokok melakukan aktivitasnya di luar ruangan, yang
mengakibatkan semakin banyaknya puntung rokok dibuang sembarangan.

16. Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap
tahunnya, tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan
menjadi ancaman tersendiri.

17. Lokasi yang disitu banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi
kawasan kumuh karena akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu

18. Setelah dibuang, puntung rokok yang masih menyala bisa bertahan hingga 3
jam. Dengan 4000 bahan kimia beracun yang dikandungnya, maka hampir tiap
detik selalu ada racun yang dilepaskan

19. Ketika puntung rokok dibuang pada rerumputan dan ilalang yang mengering,
maka dengan sangat mudah kebakaran akan terjadi

20. Ketika hujan turun, maka puntung rokok akan sangat mudah terbawa air hujan
masuk ke selokan, dan terus terbawa ke sungai, pelabuhan dan ke laut. Bahan
kimia berbahaya yang dikandung puntung rokok ini dan puntung rokoknya akan
menurunkan kualitas air dan mematikan kehidupan di laut

21. Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai
makanannya, yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan
kematian.
22. Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang
mati muda, kura-kura dan hewan laut lainnya

23. Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang
dikandung puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok tersebut
berada di air selama satu jam.

http://shabiramaharani.wordpress.com/2010/07/25/bahaya-rokok-terhadap-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai