6
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
NURAZISAH SYUAIB (2020203884206004)
HASRULLAH THAMRIN (2020203884206023)
7
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah GELOMBANG DAN OPTIK tentang
“DIFRAKSI”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagi teman-teman mahasiswa Universitas IAIN Parepare pada umumnya. Kami
sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca.
Kelompok 11
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Difraksi Fraunhofer oleh kisi........................................................................................................2
B. Difraksi Fresnel..............................................................................................................................3
C. Hamburan (scattering)..................................................................................................................3
D. Hamburan Sinar X Oleh Kristal..................................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori difraksi pertama kali dikemukakan oleh Francesco Grimaldi pada tahun 1665 dengan
percobaannya tentang deviasi cahaya sepanjang garis lurus (deviation of light from rectilinear
propagation), kemudian dia menyebutnya dengan “diffractio”, yaitu suatu karakteristik umum dari
fenomena gelombang yang terjadi saat muka gelombang (wave front) bisa suara, materi gelombang, atau
cahaya yang terhalang oleh sesuatu.
Jika suatu cahaya terkena penghalang, baik itu permukaan tembus cahaya atau kurang tembus cahaya,
daerah muka gelombang mengalami perubahan fase maupun amplitudo. Berbagai macam muka
gelombang yang mengenai penghalang akan mengalami interferensi, yang menyebabkan distribusi
kerapatan energi partikel (the particular energy-density distribution) juga terdifraksi, sehingga tidak ada
perbedaan yang signifikan antara interferensi dan difraksi. Akan tetapi dua peristiwa ini mempunyai
cakupan yang berbeda, jika superposisi gelombang hanya sedikit, maka peristiwa ini dinamakan
interferensi, namun jika superposisi gelombang banyak, maka peristiwa ini disebut difraksi. Semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana difraksi Fraunhofer oleh kisi?
2. Apa itu difraksi Fresnel?
3. Apa itu hamburan (scattering)?
4. Bagaimana hamburan sinar X oleh kristal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui difraksi Fraunhofer oleh kisi
2. Untuk mengetahui difraksi Fresnel
3. Untuk mengetahui hamburan (scattering)
4. Untuk mengetahui hamburan sinar X oleh kristal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Difraksi Fraunhofer oleh kisi
Difraksi karena banyak celah disebut dengan difraksi pada kisi atau kisi difraksi. Kisi merupakan
kumpulan dari banyak celah pada suatu penampang. Kisi biasanya terdiri dari banyak celah dalam setiap
sentimeternya. Tidak heran jika pembuatan kisi membutuhkan mesin dengan presisi yang sangat tinggi.
Perlu diperhatikan, terjadinya difraksi dari kisi haruslah memiliki lebar celah yang sama. Lebar celah ini
ukurannya sangat kecil dan jarak antar celahnya pun juga sangat kecil. Difraksi pada kisi akan
menghasilkan pola gelap terang dengan sebuah terang pusat.
Karena jarak antar celah seragam, beda fase antara ketiga, dan seterusnya bernilai sama. Apabila
selisih dua sinar berurutan sama besar lintasan suatu cahaya dengan cahaya di sebelahnya adalah
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang, diperoleh interferensi yang menguatkan pada layar.
Sehingga, syarat supaya terjadi pola terang pada difraksi kisi adalah
d sin θ = nλ
Interferensi destruktif terjadi bila selisih lintasan cahaya satu dengan cahaya di sebelahnya adalah
kelipatan bilangan ganjil dari panjang gelombangnya. Sehingga, syarat terjadi pola gelap pada difraksi
kisi adalah
d sin θ = (n+½)λ
ket:
d : jarak antara celah
θ : sudut simpangan
n : orde terang
λ : panjang gelombang
Di laboratorium kamu tidak akan diberi tahu jarak antara dua celah, tetapi disebutkan jumlah kisi tiap
satuan panjang. Jarak antara dua celah ini dapat dihitung dari informasi jumlah kisi ini dengan persamaan
1
d=
N
2
Ket:
d :jarak antara celah
N : jumlah kisi tiap satuan panjang
Kisi difraksi dapat disebut sebagai suatu piranti yang digunakan untuk menganalisa cahaya
berdasarkan konsep difraksi. Cahaya yang telah melewati kisi difraksi akan mengalami penyebaran
berkas. Akibatnya berkas-berkas cahaya yang telah mengalami penyebaran dapat menghasilkan
interferensi antar cahaya.
B. Difraksi Fresnel
Dalam pelajaran Optika Fisis banyak sekali ditemui hal-hal yang sangat abstrak, termasuk
pemahaman bahwa cahaya mempunyai sifat-sifat seperti gelombang yang memiliki panjang gelombang,
kecepatan gelombang dan frekuensi gelombang. Pada peristiwa difraksi cahaya oleh penghalang lurus
menurut Fresnel jarak antara sumber gelombang dengan penghalang lurus dan detektor perunut intensitas
cahaya haruslah dekat, sehingga gelombang yang dipancarkan oleh sumber merupakan gelombang yang
berbentuk sferis.
Difraksi adalah suatu peristiwa pembelokan gelombang elektromagnetik atau cahaya karena adanya
halangan. Ada dua jenis difraksi yaitu difraksi Fraunhofer dan difraksi Fresne. Secara sederhana beda
antara kedua jenis difraksi ini terletak pada jarak antara sumber gelombang, penghalang dengan layar dan
jenis gelombang yang datang pada penghalang. Bila gelombang yang datang adalah gelombang bidang
dan jarak antara sumber gelombang, penghalang dan layar jauh, maka jenis difraksi ini adalah difraksi
Fraunhofe. Bila gelombang yang datang adalah sferis dan jarak antara sumber gelombang, penghalang
dan layar cukup dekat maka difraksi yang terjadi adalah difraksi Fresnel.
C. Hamburan (scattering)
Hamburan adalah fenomena fisika yang terjadi pada sebuah partikel yang berubah arah geraknya
karena tumbukan dengan partikel lain. Tumbukan dapat terjadi pada partikel yang saling tolak seperti dua
ion positif atau negative sehingga tidak perlu adanya kontak fisik. Cahaya dapat tersebar ke arah lain.
Istilah hamburan sebagian besar digunakan untuk hamburan difus, di mana cahaya dikirim ke berbagai
arah.
Berdasarkan banyaknya partikel penghambur, hamburan dibagi menjadi dua yaitu single scattering
dan multiple scattering. Single Scattering terjadi ketika radiasi suatugelombang hanya dihamburkan oleh
satu partikel penghambur. Pada kenyataannya ketika gelombang elektromagnetik melewati sekumpulan
partikel maka gelombang tersebut bisa terhambur berkali-kali yang dikenal sebagai efek multiple
scattering. Pada efek multiple scattering, interaksi hamburan secara acak terjadi dalam jumlah besar. Efek
multiple scattering dapat menghasilkan hasil yang acak, terutama pada radiasi koheren.
3
Klasifikasi Hamburan (scattering) terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Linear Scattering
Pada hamburan linear daya optik ditransfer dari satu mode ke mode lain, tetapi tidak ada
perubahan frekuensi pada hamburan. Ada dua jenis hamburan linear:
a. Rayleigh Scattering (Hamburan Rayleigh)
Hamburan Rayleigh adalah hamburan elastis dari cahaya atau radiasi elektromagnetik
lain oleh partikel lain dengan jauh lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya, yang
bisa berupa suatu atom atau molekul. Terjadi ketika panjang gelombang radiasi lebih
besar dibandingkan dengan ukuran partikel penghambur.
b. Mie Scattering (Hamburan Mie)
Mie Hamburan mie adalah hamburan yang terjadi jika garis tengah partikel atmosfer
sama dengan panjang gelombang yang di indra. Hamburan ini terisi oleh material-
material yang diameternya hampir sama dengan spektrum tampak, karena inti kebiruan
ini menempati lampiran atmosfer yang tersebar di bawah hamburan rayleigh. Hamburan
ini terdiri dari debu, kabut, asap dan sebagainya. Hal ini dicirikan dengan warna langit
yang cerah keputihan. Hamburan mie banyak tersebar pada saluran hijau
2. Non Linear Scattering
Non Linear Scattering terjadi ketika sinar optik yang ditransfer dari mode satu ke mode lain,
atau masih dalam satu mode tetapi berbeda frekuensinya. Sehingga frekuensi yang dihasilkan
mengalami perubahan, dan karena adanya perubahan frekuensi, terjadi kehilangan sinyal
hamburan, atau hamburannya melemah. Ada dua jenis hamburan non Linear, yaitu:
a. Stimulated Brilliouin Scattering
1) Ketika sinar laser bergerak di kabel optik ada variasi dalam bidang listrik dari
sinar ini.
2) Variasi dalam medan listrik ini menghasilkan getaran akustik dalam optik.
3) Hal itu berarti foton datang dari frekuensi akustik dan juga menghasilkan foton
yang terhambur.
4) Jenis hamburan ini disebut hamburan brillouin terstimulasi dan hamburan ini
biasanya berlawanan arah dengan cahaya yang masuk.
5) cahaya yang tersebar tampak seperti pita sisi atas dan bawah, yang dipisahkan
dari cahaya yang datang dengan modulasi frekuensi. Selama hamburan ini,
pergeseran frekuensi dihasilkan yang bervariasi dengan sudut hamburan.
pergeseran frekuensi ini maksimum ke arah belakang.
5
1) Raman stokes memiliki intensitas yang lebih tinggi dan menimbulkan transisi
dari energi yang rendah (ground state) m menuju energi yang lebih tinggi n.
2) Raman anti-stokes terjadi pada level energi vibrasional tereksitasi n bertransisi
menuju energi vibrasional yang lebih rendah m.
Difraksi sinar-X mengacu pada hamburan sinar-X oleh satuan-satuan zat padat kristalin. Pola
hamburan, atau difraksi, yang dihasilkan digunakan untuk menyimpulkan susunan partikel dalam kisi
padat. Karena sinar X adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik, dan oleh karena itu gelombang,
diharapkannya menunjukkan perilaku seperti itu dalam kondisi yang sesuai.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Difraksi adalah suatu peristiwa pembelokan gelombang elektromagnetik atau cahaya karena adanya
halangan. Ada dua jenis difraksi yaitu difraksi Fraunhofer dan difraksi Fresne. Secara sederhana beda
antara kedua jenis difraksi ini terletak pada jarak antara sumber gelombang, penghalang dengan layar dan
jenis gelombang yang datang pada penghalang. Bila gelombang yang datang adalah gelombang bidang
dan jarak antara sumber gelombang, penghalang dan layar jauh, maka jenis difraksi ini adalah difraksi
Fraunhofe. Bila gelombang yang datang adalah sferis dan jarak antara sumber gelombang, penghalang
dan layar cukup dekat maka difraksi yang terjadi adalah difraksi Fresnel.
Kisi merupakan kumpulan dari banyak celah pada suatu penampang. Perlu diperhatikan, terjadinya
difraksi dari kisi haruslah memiliki lebar celah yang sama. Lebar celah ini ukurannya sangat kecil dan
jarak antar celahnya pun juga sangat kecil. Difraksi pada kisi akan menghasilkan pola gelap terang
dengan sebuah terang pusat.
Hamburan adalah fenomena fisika yang terjadi pada sebuah partikel yang berubah arah geraknya
karena tumbukan dengan partikel lain. Berdasarkan banyaknya partikel penghambur, hamburan dibagi
menjadi dua yaitu single scattering dan multiple scattering. Berdasarkan pengkelasifikasiannya, hamburan
dapat dibagi menjadi dua yaitu, linear scattering dan non linear scattering.
Metode difraksi sinar-X adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan atom atau molekul
dalam suatu struktur tertentu. Difraksi sinar-X mengacu pada hamburan sinar-X oleh satuan-satuan zat
padat kristalin. Pola hamburan, atau difraksi, yang dihasilkan digunakan untuk menyimpulkan susunan
partikel dalam kisi padat, Karena sinar X adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Adilla. 2022. Hamburan (Scattering). https://studocu.com
Prabawani, Arum, Azhar dan Sri, Wahyuni. 2017. Kisi Difraksi dengan Menggunakan Bantang Talas
(colocasia esculenta). Journal of Creativity Student. Vol.2, No.1