Makalah KLP 9
Makalah KLP 9
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Meiving (2020203884206006)
Sabrina Wong (2020203884206025)
Riskatun Ilahi (2020203884206020)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah
gelombang dan optik. Kami mengirimkan Sherawat dan salam kepada Nabi besar,
Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Eka Sriwahyuni, M.Pd yang
telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai dosen dalam mata kuliah
Gelombang dan Optik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa, maupun isi. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam tugas ini. Akhir kata, semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Interferometer Pembelahan Muka Gelombang.............................................3
2.2 Interformeter Pembelah Amplitudo...............................................................6
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui interferometer pembelahan muka gelombang.
1
2. Untuk mengetahui interferometer pembelahan amplitudo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Interferensi konstruktif ( silih memantapkan) terjalin bila gelombang-
gelombangyang mengambil bagian dalam interferensi mempunyai fase
yang sama, sehingga hendak menciptakan sinar yang lebih cerah.
Interferensi konstruktif biasa diucap pula dengan superposisi gelombang.
Interferensi terbentuknya bila penuhi sesuatu ketentuan buat dapat
terbentuknya interferensi. Ada pula syarat- syarat terbentuknya
interferensi merupakan selaku berikut:
a. Kedua sumber sinar wajib koheren ialah keduanya wajib mempunyai
beda fase yang senantiasa senantiasa, sebab itu keduanya wajib
mempunyai frekuensi yang sama, kedua ini boleh nol namun tidak
wajib nol.
b. Kedua gelombang sinar wajib mempunyai amplitudo yang nyaris
sama bila tidakinterferensi yang di hasilkan kurang kontras.
c. Sinar yang digunakan bertabiat makromatik
d. Terjalin prinsip superposisi gelombang
Pada interferometer pembelah muka gelombang, 2 gelombang yang
koheren diperoleh dari sumber yang sama dengan keseriusan yang
senantiasa. Contoh dari interferometer ini merupakan percobaan 2 celah
dari Young, biprisma Fresnel, serta kaca ganda( double mirror).
A. Percobaan Young
Interferensi gelombang dari 2 sumber awal kali didemonstrasikan oleh
Thomas Young pada tahun 1801. Skema eksperimen Young ditunjukkan
pada foto 2. Sinar monokromatik dilewatkan pada sesuatu celah kecil S
pada penghalang awal, datang pada penghalang kedua memiliki 2 celah
sejajar S1 serta S2. S1 serta S2 berperan selaku sesuatu pasangansumber
sinar koheren serta menciptakan pada layar sesuatu pola interferensi yang
terdiri dari frinji cerah serta hitam.
4
Rumus yang berlaku pada interaksi celah ganda/percobaan young
adalah:
- Pada pola terang
d sin θ = n λ
d. p
=nλ
L
- Pada pola gelap
d sin θ = (n – ½) λ
d. p 1
=(n− ) λ
L 2
λ .(R+ L)
∆ y=
2 Rδ
5
Pada pembahasan prisma di materi fisika dasar, Kita gunakan
sudut yang kecil, sehingga sudut deviasi minimum prisma yang diperoleh
melalui hukum Snellius adalah:
δ +α
n=
α
λ (R + L)
∆ y=
2 R α (n−1)
A. Interferometer Michelson
Interferometer Michelson adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang gelombang. Gelombang cahaya dari sumber S
jatuh pada cermin pemantul sebagian C. Oleh cermin C, cahaya ini
sebagian dipantulkan ke M1, dan sebagian lagi diteruskan ke M 2, masing-
masing dengan intesitas yang sama.
6
Prisma P berperan buat membandingkan lintasan optik apabila M1
serta M2 berjarak sama dari C, serta diucap dengan kompensator. Kaca
M1 bisa digeser- geser buat merubah perbandingan lintasan antara kedua
cahaya. Jadi pada interferometer ini, sumber sekundernya merupakan
berbentuk berkas cahaya dari kaca M1 serta berkas cahaya dari bayangan
M2 oleh bidang kaca pemantul sebagian C( ialah M2’).
7
dengan kaca mempunyai kekuatan reflaksi yang besar. Dampak dari
resonansi dari interferometer fabry perot identik dengan resonansi pada
filter dchroic. sehingga filter ini ialah lapisan yang sangat tipis dari
interferometer fabry perot. Ada pula sketsanya selaku berikut:
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interferometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
atau perubahan panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan
penentuan garis-garis interferensi. Interferometer terbagi menjadi dua yaitu
interferometer pembelahan muka gelombang dan interferometer pembelah
amplitudo.
9
Interferometer pembelahan muka gelombang memiliki dua jenis yaitu
interferometer young dan interferometer berprisma fresnel. Interferometer
young adalah jenis interferometer pembelah muka gelombang, dimana
kegunaan interferometer ini antara lain untuk memeriksa derajat koherensi
sumber cahaya daan mengukur jarak yang kecil antara dua celah.
interferometer beprisma fresnel yaitu menggunakan prisma sebagai pembelah
muka gelombang.
Interferometer pembelah amplitudo memiliki dua jenis yaitu
interferometer michelson dan interferometer fabry perot. Interferometer
michelson adalah seperangkat peralatan yang memanfaatkan gejala
interferensi. Interferometer fabry perot adalah salah satu peranti utama di
dalam metode optik untuk pengukuran regangan.
3.2 Saran
Makalah yang kami susun tentunya masih memiliki banyak kekurangan
baik dari muatan materi maupun dalam bentuk penyajiannya, sehingga besar
harapan kami adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan isi dari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Aib Saripudin, dkk. (2012). Praktis Belajar Fisika . Jakarta: Visindo media
Persada
10
11