Anda di halaman 1dari 14

Makalah Gelombang dan Optik

“Interferometer Pembelahan Muka Gelombang”

Dosen Pengampu :

Eka Sriwahyuni, M.Pd.

Disusun Oleh :

 Meiving (2020203884206006)
 Sabrina Wong (2020203884206025)
 Riskatun Ilahi (2020203884206020)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah
gelombang dan optik. Kami mengirimkan Sherawat dan salam kepada Nabi besar,
Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Eka Sriwahyuni, M.Pd yang
telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai dosen dalam mata kuliah
Gelombang dan Optik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa, maupun isi. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam tugas ini. Akhir kata, semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Parepare, 15 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Interferometer Pembelahan Muka Gelombang.............................................3
2.2 Interformeter Pembelah Amplitudo...............................................................6
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Analisis gelombang sangat penting dalam fisika seperti yang kita kenal.
Gelombang banyak digunakan karena hubungannya dengan cabang fisika
lainnya dan kegunaannya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena
itu, sangat disarankan bagi siapa saja yang ingin mempelajari fisika untuk
mempelajari dan menguasai berbagai konsep yang tumpang tindih dengan
gelombang tersebut.
Fenomena interferensi selalu berkaitan dengan teori gelombang cahaya.
Pada dasarnya, cahaya memiliki amplitudo, panjang gelombang, fase, dan
kecepatan. Jika cahaya melewati suatu medium, maka kecepatannya berubah.
Jika perubahan ini diukur, maka dapat diperoleh data tentang kondisi
benda/medium yang bersangkutan, seperti indeks bias, ketebalan material
medium yang akan dilaluinya, dan panjang gelombang sumber cahaya.
Interferometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
atau perubahan panjang dengan presisi tinggi berdasarkan penentuan garis
interferensi.
Ada dua jenis interferometer, yaitu interferometer pemisah muka
gelombang dan interferometer pemisah amplitudo. Pada pembagi muka
gelombang, muka gelombang pada balok awal adalah 2, menghasilkan 2
balok koheren baru yang, ketika jatuh di layar, menciptakan pola interferensi
dalam bentuk garis-garis terang dan hitam bergantian.
1.2 Rumusan Masalah
 Jelaskan yang dimaksud dengan interferometer pembelahan muka
gelombang?
 Jelaskan yang dimaksud dengan interferometer pembelahan amplitudo?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui interferometer pembelahan muka gelombang.

1
2. Untuk mengetahui interferometer pembelahan amplitudo.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Interferometer Pembelahan Muka Gelombang


Interferometer adalah pengukuran berdasarkan garis interferensi, alat
presisi tinggi yang dapat digunakan untuk mengukur panjang atau perubahan
panjang. Koherensi gelombang merupakan kondisi interferensi yang dapat
diukur dengan menggunakan alat interferometer. Interferensi sendiri
merupakan superposisi dari 2 gelombang atau lebih yang bertemu pada suatu
titik di ruang angkasa. Hasil interferensi berupa pola cincin dapat digunakan
untuk menentukan sebagian besar parameter fisik yang relevan dengan
interferensi, seperti panjang gelombang sumber cahaya, indeks bias, dan
ketebalan material.
Bagi Bahrudin Interferensi gelombang ialah perpaduan antara 2
gelombang ataulebih pada sesuatu wilayah tertentu pada dikala yang
bertepatan. Interferensi 2 gelombang yang memiliki frekuensi, amplitudo,
serta arah getaran sama yang merambat bagi garis lurus dengan kecepatan
yang sama namun berlawananarahnya, menciptakan gelombang stasioner
ataupun gelombang diam. Terdapat 2 berbagai interferensi yaitu
1. 1. Interferensi destruktif berarti fase gelombang yang berpartisipasi dalam
interferensi berlawanan. Gangguan ini terjadi ketika sinar cahaya bertemu
dengan fase yang berbeda sehingga menyebabkan cahaya menjadi redup.
Dalam interferensi, jika 2 gelombang dengan frekuensi dan panjang
gelombang yang sama tetapi fase yang berbeda digabungkan, gelombang
yang dihasilkan adalah gelombang yang amplitudonya bergantung pada
rasio fase. Perbandingan fase antara dua gelombang biasanya disebabkan
oleh perbandingan panjang lintasan yang ditempuh oleh kedua
gelombang. Rasio jalur panjang gelombang tunggal menghasilkan rasio
fase 3600, yang setara dengan tidak ada rasio fase sama sekali.
Perbandingan jalur setengah panjang gelombang menghasilkan rasio fase
1800.

3
2. Interferensi konstruktif ( silih memantapkan) terjalin bila gelombang-
gelombangyang mengambil bagian dalam interferensi mempunyai fase
yang sama, sehingga hendak menciptakan sinar yang lebih cerah.
Interferensi konstruktif biasa diucap pula dengan superposisi gelombang.
Interferensi terbentuknya bila penuhi sesuatu ketentuan buat dapat
terbentuknya interferensi. Ada pula syarat- syarat terbentuknya
interferensi merupakan selaku berikut:
a. Kedua sumber sinar wajib koheren ialah keduanya wajib mempunyai
beda fase yang senantiasa senantiasa, sebab itu keduanya wajib
mempunyai frekuensi yang sama, kedua ini boleh nol namun tidak
wajib nol.
b. Kedua gelombang sinar wajib mempunyai amplitudo yang nyaris
sama bila tidakinterferensi yang di hasilkan kurang kontras.
c. Sinar yang digunakan bertabiat makromatik
d. Terjalin prinsip superposisi gelombang
Pada interferometer pembelah muka gelombang, 2 gelombang yang
koheren diperoleh dari sumber yang sama dengan keseriusan yang
senantiasa. Contoh dari interferometer ini merupakan percobaan 2 celah
dari Young, biprisma Fresnel, serta kaca ganda( double mirror).
A. Percobaan Young
Interferensi gelombang dari 2 sumber awal kali didemonstrasikan oleh
Thomas Young pada tahun 1801. Skema eksperimen Young ditunjukkan
pada foto 2. Sinar monokromatik dilewatkan pada sesuatu celah kecil S
pada penghalang awal, datang pada penghalang kedua memiliki 2 celah
sejajar S1 serta S2. S1 serta S2 berperan selaku sesuatu pasangansumber
sinar koheren serta menciptakan pada layar sesuatu pola interferensi yang
terdiri dari frinji cerah serta hitam.

4
Rumus yang berlaku pada interaksi celah ganda/percobaan young
adalah:
- Pada pola terang
d sin θ = n λ
d. p
=nλ
L
- Pada pola gelap
d sin θ = (n – ½) λ
d. p 1
=(n− ) λ
L 2

A. Interferometer Biprisma Fresnel


Interferometer Biprisma Fresnel menggunakan prisma sebagai
pembelah muka gelombang. Gelombang dari sumber S dibelah oleh
biprisma menjadi dua koheren yang terpisah dengan sumber dan
bersumber S1 dan S2. Dengan menerapkan persamaan, jarak antara dua
intensitas maksimum (atau dua intensitas minimum) yang berurutan
adalah:

λ .(R+ L)
∆ y=
2 Rδ

5
Pada pembahasan prisma di materi fisika dasar, Kita gunakan
sudut yang kecil, sehingga sudut deviasi minimum prisma yang diperoleh
melalui hukum Snellius adalah:

δ +α
n=
α

Sehingga persamaan menjadi:

λ (R + L)
∆ y=
2 R α (n−1)

2.2 Interformeter Pembelah Amplitudo


Pada pembelah amplitudo, dua gelombang yang koheren diperoleh dengan
membagi intensitas semula, yakni dengan lapisan pemantul sebagian (half
silvered mirror).Contoh interferometer jenis ini adalah interferometer
Michelson, dan interferometer Fabry Perot.

A. Interferometer Michelson
Interferometer Michelson adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang gelombang. Gelombang cahaya dari sumber S
jatuh pada cermin pemantul sebagian C. Oleh cermin C, cahaya ini
sebagian dipantulkan ke M1, dan sebagian lagi diteruskan ke M 2, masing-
masing dengan intesitas yang sama.

6
Prisma P berperan buat membandingkan lintasan optik apabila M1
serta M2 berjarak sama dari C, serta diucap dengan kompensator. Kaca
M1 bisa digeser- geser buat merubah perbandingan lintasan antara kedua
cahaya. Jadi pada interferometer ini, sumber sekundernya merupakan
berbentuk berkas cahaya dari kaca M1 serta berkas cahaya dari bayangan
M2 oleh bidang kaca pemantul sebagian C( ialah M2’).

Berkas cahaya dari M1 serta dari M2 ini mengarah layar serta


berinterferensi. Apabila jarak antara M1 serta M2’ dinyatakan dengan d,
hingga beda fasenya merupakan 2kd. Dengan merubah- rubah jarak d,
ialah dengan menggeser- geser C1 mendekati ataupun menghindari C2’,
hingga pola interferensi bundaran gelap- terang pada layar hendak
berubah- rubah pula.

B. Interferometer Fabry Perot


Interferometer Fabry- Perot merupakan fitur yang menciptakan
inteferensi sinar dengan menggunakan pantulan kesekian. Keseriusan
pantul ataupun keseriusan yang diteruskan oleh interferometer ini ialah
guna dari beda fasa antara berkas sinar pantul yang berentetan.
Interferometer Fabry Perot ini dibuat dari plat transparan dengan 2
permukaan yang bisa memantulkan vahaya ataupun 2 plat paralel,

7
dengan kaca mempunyai kekuatan reflaksi yang besar. Dampak dari
resonansi dari interferometer fabry perot identik dengan resonansi pada
filter dchroic. sehingga filter ini ialah lapisan yang sangat tipis dari
interferometer fabry perot. Ada pula sketsanya selaku berikut:

Dikala cahaya tiba merambah 2 kaca transparan, hingga sebagian


cahaya terdapat yang keluar dari kaca( terarbsorbsi sebagian) serta
sebagian yang lain hadapi pemantulan yang kesekian yang terjalin
didalam 2 kaca transparan tersebut. pada sisi foto diatas, cahaya yang
keluar dari kaca ialah cahaya yang bocor keluar( tidak hadapi
pemantulan). Besar antara sudut fase dari cahaya tiba awal serta kedua
pengaruhi interferensi dalam 2 kaca transparan tersebut. Apabila sudut
fase antara 2 cahaya itu berjauhan, hingga hendak terjalin interferensi
destruktif. Sebaliknya apabila sudut fase antara 2 cahaya salang
bersebelahan ataupun berhimpit, hingga hendak terjalin interferensi
konstruktif. Interferensi destruktif hendak menimbulkan terbentuknya
pola hitam serta interferensi konstruktif hendak menimbulkan terjalin
pola cerah.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Interferometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
atau perubahan panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan
penentuan garis-garis interferensi. Interferometer terbagi menjadi dua yaitu
interferometer pembelahan muka gelombang dan interferometer pembelah
amplitudo.

9
Interferometer pembelahan muka gelombang memiliki dua jenis yaitu
interferometer young dan interferometer berprisma fresnel. Interferometer
young adalah jenis interferometer pembelah muka gelombang, dimana
kegunaan interferometer ini antara lain untuk memeriksa derajat koherensi
sumber cahaya daan mengukur jarak yang kecil antara dua celah.
interferometer beprisma fresnel yaitu menggunakan prisma sebagai pembelah
muka gelombang.
Interferometer pembelah amplitudo memiliki dua jenis yaitu
interferometer michelson dan interferometer fabry perot. Interferometer
michelson adalah seperangkat peralatan yang memanfaatkan gejala
interferensi. Interferometer fabry perot adalah salah satu peranti utama di
dalam metode optik untuk pengukuran regangan.

3.2 Saran
Makalah yang kami susun tentunya masih memiliki banyak kekurangan
baik dari muatan materi maupun dalam bentuk penyajiannya, sehingga besar
harapan kami adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan isi dari makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Aib Saripudin, dkk. (2012). Praktis Belajar Fisika . Jakarta: Visindo media
Persada

Dwiyantoro, P. (2011). Fisika Itu Mudah & Menyenangkan. Jakarta: Cerdas


Interaktif.

Osa Paulizia. (2007). Fisika. Jakarta: Gravindo Media Pratama.

Yaz, M. A. (2007). Fisika 3 SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.

10
11

Anda mungkin juga menyukai