Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM OPTIKA

PERCOBAAN I
DIFRAKSI KISI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Optika

Dibina Oleh Bapak DRS. Sutrisno, M. T.

Disusun Oleh :
Kelompok 4/Offering B
Puput Putri Handayani 190321624038
Rahma Alfisila Utari 190321624031
Risa Anggi Yosita 190321624006
Rizkia Novita 190321624012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2021
PERCOBAAN 2
DIFRAKSI KISI
A. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari difraksi cahaya laser oleh kisi
2. Menentukan panjang gelombang cahaya laser
B. Dasar Teori
Cahaya merupakan gelombang datang dari fenomena difraksi dan interferensi yang
teramati pada cahaya. Ketika cahaya melalui sebuah perintang, bayangan yang terbentuk
tidak akan tajam sebagaimana yang diprediksikan melalui prinsip Huygens. Cahaya dapat
mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut melewati celah yang sempit artinya ukuran
panjang gelombang yang melewati celah lebih besar dibandingkan dengan lebar celah. Jika
suatu cahaya dengan panjang x melewati suatu celah sempit dengan lebar d, dimana d < λ,
maka cahaya tersebut mengalami difraksi atau cahaya melentur sehingga dapat terdeteksi
adanya penyimpangan sinar sebesar θ dari arah semula dan pada layar akan terlihat pola
interferensi terang (maksimum). (Kholifudin, 2015: 18)
Difraksi adalah penyebaran atau pembelokkan gelombang saat gelombang tersebut
melintasi atau mngelilingi ujung penghalang. Gejala difraksi terjadi akibat dari gelombang
yang terdistorsi oleh suatu penghalang yang mempunyai dimensi sebanding dengan panjang
gelombang dari gelombang datang. Pola difraksi akan semakin jelas apabila ukuran dari
penghalang itu mendekati panjang gelombang dari gelombang datang. (Alonso dan Finn,
1994) Difraksi merupakan fenomena penting yang membedakan gelombang dari partikel.
Difraksi merupakan pembelokkan disekitar sudut yang terjadi apabila sebagian muka
gelombang dipotong suatu penghalang. Hasil pola gelombang dapat dihitung dengan
memperlakukan setiap titik pada muka gelombang asal sebagai titik. Hal ini sesuai dengan
prinsip Huygens-Fresnel. (Tipler, 2001)
Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya
akan di belokan /dilenturkan seperti gambar berikut:
Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya
polikromatis, (cahaya putih\banyak warna) maka
selain akan mengalami peristiwa difraksi, maka akan
terjadi spectrum warna yang berupa garis yang
letaknya satu sama lain berdampingan dengan warna
yang bermacam-macam seperti warna pelangi tergantung pada panjang gelombangnya.
Spectrum yang terlihat paling jelas adalah spectrum di orde pertama. (n = 1) Difraksi pada
celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik, juga akan terjadi peristiwa
interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi

C. Alat dan bahan


1. Sumber laser He – Ne 4. Mistar
2. Kisi dengan 3 variasi lebar 5. Milimeter blok sebagai layar
celah 6. Statip
3. Set alat kisi difraksi optis
D. Gambar set alat Percobaan
E. Teknik Pengambilan Data
F. Data Percobaan
G. Analisis Data
H. Pembahasan
I. Kesimpulan
J. Daftar Pustaka
Alonso dan Finn. 1994. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
Kholifudin, M.Y. 2015. Sinar Laser Mainan sebagai Alternatif Sumber Cahaya
Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya. Yogyakarta: Prosiding Pertemuan Ilmiah
HFI Jateng & DIY
Tipler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai