Teori Dasar
Prinsip dari rangkaian osilator tipe jembatan Wien ini diilustrasikan dalam gambar 4.
Dalam rangkaian ini, terjadi phase tertinggal bilamana output Vout diumpan balikkan ke Vp.
Apabila phase tertinggal mencapai 360o tepat, terjadi umpan balik positip, menghasilkan
osilasi dalam frekuensi tertentu.
Jika prinsip osilasi dari rangkaian osilator tipe jembatan Wien ditunjukan dengan,
1 R2
Z1 R1 , Z2
jC1 1 jC2R2
Dalam persamaan diatas, jika bagian imajiner adalah 0, Vin dan Vout akan sephase.
Dibawah keadaan ini dapat diperoleh frekuensi osilasi f,
1 1
C 2 R1 0
C1R 2 R1R2C1C2
1
f Hz
2 R1R2C1C2
1 R1 C2 1
Av 1 j C2R1 -
R 2 C1 C1R 2
Osilasi terus-menerus akan terjadi bilamana penguatan = 3 pada bagian umpan balik positip
sama dengan penguatan = 1 + R3/R4 pada bagian umpan balik negatip.
Catatan
1 + R3/R4 = 3
Set alat latihan ini menggunakan kontrol volume berduaan (Stereo) untuk
R3 = 2 . R4
R1 = R2. Akan tetapi mungkin diantaranya ada sedikit perbedaan
hambatan. Oleh karena itu sebelum penyambungan percobaan,
tentukanlah sebagai acuannya apakah menggunakan salah satunya atau
rata-rata keduanya. Pastikanlah untuk mencatat setiap hambatan.
Percobaan 1
Pengaturan Penguatan Pada Rangkaian Osilator Tipe Jembatan Wien
Tujuan dari percobaan: Percobaan ini diharapkan membantu para siswa memahami keadaan
osilasi dengan melalui pengaturan penguatan pada osilator gelombang sinus
jembatan Wien.
Persiapan:
1) Letakkan saklar power pada posisi OFF.
2) Mengacu pada diagram sambungan (1), buat sambungan diantara stiker
(seperti yang ditunjukan oleh garis tebal).
3) Sambungkan bagian positip CH1 dari probe osiloskop pada ”cp4”, dan bagian
ground pada ”cp5”.
4) Set range osiloskop berturut-turut pada 0,5 V/div dan 1 ms/div.
Prosedur percobaan:
1) Atur volume kontrol VR2 (atau VR3) pada 10 K.
Ukur hambatan dengan tester. (Untuk pengukuran hambatan volume kontrol
mengikuti catatan yang ditunjukan pada halaman 7).
Set range tester pada “X 1K”
Diagram Sambungan (1)
Percobaan 2
Pengaturan Frekuensi Pada Rangkaian Osilator Tipe JembatanWien
Tujuan dari percobaan: Percobaan ini diharapkan membantu para siswa memahami metode
dasar pengubahan frekuensi sebuah rangkaian osilator gelombang.
Persiapan:
1) Letakkan saklar power pada posisi OFF.
2) Mengacu pada diagram sambungan (2), buat sambungan diantara stiker
(seperti yang ditunjukan oleh garis tebal).
3) Sambungkan bagian positip CH1 dari probe osiloskop pada ”cp4”, dan bagian
ground pada ”cp5”.
4) Set range osiloskop berturut-turut pada 0,5 V/div dan 1 ms/div.
Prosedur percobaan:
1) Atur volume kontrol VR2 (atau VR3) pada 16 K.
Ukur hambatan dengan tester. (Untuk pengukuran hambatan volume kontrol
mengikuti catatan yang ditunjukan pada halaman 7).
Set rang tester pada ”X 1K”
Diagram Sambungan (2)
C1 = C2 = C
R1 = R2 = R
1
f
2 RC
Dengan menerapkan rumusan ini pada rangkaian
percobaan diperoleh hasil berikut,
C1 = C2 = 0,01 F
R1 = VR3 = R = 16 K
R2 = VR2 = R = 16 KW
1
f
2 0,01 F. 16 K
994,72
mendekati 1 KHz
Percobaan 3
Pengontrol Penguatan Otomatis Berdasar-dioda Pada Rangkaian Osilator Tipe
Jembatan Wien
Tujuan dari percobaan: Percobaan ini diharapkan membantu para siswa memahami
pengontrol penguatan otomatis dimana penguatan diatur dengan memakai
dioda-dioda mengikuti amplitudo output.
Persiapan:
1) Letakkan saklar power pada posisi OFF.
2) Mengacu pada diagram sambungan (3), buat sambungan diantara stiker
(seperti yang ditunjukan oleh garis tebal).
3) Sambungkan bagian positip CH1 dari probe osiloskop pada ”cp4”, dan bagian
ground pada ”cp5”.
4) Set range osiloskop berturut-turut pada 0,1 V/div dan 0,2 ms/div.
Prosedur percobaan:
1) Atur volume kontrol VR2 (atau VR3) pada 16 K.
Ukur hambatan dengan tester. (Untuk pengukuran hambatan volume kontrol
mengikuti catatan yang ditunjukan pada halaman 7).
Set rang tester pada ”X 1K”
Diagram Sambungan (3)
Percobaan 4
Pengontrol Penguatan Otomatis Berdasar-FET Pada Rangkaian Osilator Tipe
Jembatan Wien.
Tujuan dari percobaan: Percobaan ini diharapkan membantu para siswa memahami
pengontrol penguatan otomatis dimana penguatan diatur dengan memakai FET
mengikuti amplitudo output.
Persiapan:
1) Letakkan saklar power pada posisi OFF.
2) Mengacu pada diagram sambungan (4), buat sambungan diantara stiker
(seperti yang ditunjukan oleh garis tebal).
3) Sambungkan bagian positip CH1 dari probe osiloskop pada ”cp4”, dan bagian
ground pada ”cp5”.
4) Set range osiloskop berturut-turut pada 0,1 V/div dan 0,2 ms/div.
Prosedur percobaan:
1) Atur volume kontrol VR2 (atau VR3) pada 16 K.
Ukur hambatan dengan tester. (Untuk pengukuran hambatan volume kontrol
mengikuti catatan yang ditunjukan pada halaman 7).
Set rang tester pada ”X 1K”
Diagram Sambungan (4)