Anda di halaman 1dari 30

Model Siskom

Message input

Sinyal
input

TI
Transducer
Input

Tx
Pemancar
Sinyal
output

Message
output

TO
Transducer
Output

Sinyal
yang ditransmisikan

Kanal
komunikasi

Rx
Penerima

Redaman, distorsi,
derau, interferensi
( tergantung karakteristik
kanal ybs )
1

Tx : Transmitter
Penguat
daya

Penguat IF

Penguat

Up
Conv

Mod

antena

saltran

Mixer
Pembawa IF

IF

Filter

RF

Oscillator

Rx : Receiver
LNA

Penguat IF

Penguat

antena

Down
Conv

Mod

saltran

Mixer

CR
IF

RF

Filter

Oscillator

OSILATOR
OSCILLATOR

Definisi :

Osilator merupakan rangkaian


elektronik yang didesain sebagai
penghasil/ pembangkit sinyal
Metode pembangkitan:
1. Menggunakan feed back LC sebagai

resonator penghasil gelombang


sinusoidal.
2. Menggunakan rangkaian resistansi negatif

Prinsip Dasar Oscillator menggunakan metode


feedback

Prinsip Dasar Oscillator

Rangkaian mempunyai penguatan negatif (-A)


dengan feed back
Tegangan feedBack : Vf = . Vo = Vi
Tegangan Output : Vo = -A . Vi
Maka diperoleh :
Vf = -A..Vi = Vi
Supaya stabil : A. = -1, artinya Magnitude =
1, Fasanya = 180 = atau kelipatan 2-nya
shg terjadi osilasi.
Jika Vo merupakan tegangan tertentu (tdk = 0),
maka : 1 + A = 0

Syarat Osilasi

Magnitude : |A.| = 1
Fasanya : 180 = atau kelipatan 2 -nya
Jika |A.| > 1 : berosilasi tetapi tidak linier
(sinyal mengalami cacat)
Jika |A.| < 1 : tdk terjadi osilasi
Supaya berosilasi dan stabil:
mula dipilih |A.| > 1 untuk memicu osilasi,
kemudian dipilih |A.| = 1 supaya osilasi stabil.

Rangkaian Osilasi dengan FeedBack


Reaktansi
Gambar Rangkaian :
Av

Keterangan :
Av : penguatan op amp ; Ro : hambatan dalam Op.Amp

Rangkaian Osilasi dengan FeedBack


Reaktansi

Beban mempunyai impedansi :


Zp = Z2 // (Z1+Z3)
Penguatan tegangan : A=Vo/Vi
Vo

Zp
Z p Ro
Av Z p
Z p Ro

Vi Av

Av

penguatan Inverting , sehingga

Av Z 2 ( Z 1 Z 3 )
Z 1 Z 3 Ro Z 2 Z 1 Z 3

Z2
Z 2 Z1

Z3
Z1 Z 2 Z 3

Z 2 Z1 Z 3
R0 Z 1 Z 2 Z 3
Z1 Z 2 Z 3

10

Penguatan Umpan Balik


( = Vi / Vo )

Gambar Rangkaian
(Vi dan Vo thd ground):

Z1
Z1
Vi
Vo
Z1 Z 3
Z1 Z 3
Av Z 2 Z1
A
1
Z1 Z 2 Z 3 R o Z 2 Z1 Z 3

11

Jika Impedansi yang digunakan adalah


Reaktansi murni ( Kapasitif/ Induktif )
yaitu

Z 1 jX 1 ; Z 2 jX 2 ; Z 3 jX 3 : j 1
2

Maka:

Av X 1 X 2
A
1 (bil riil saja / bagian imajiner 0)
jRo X 1 X 2 X 3 X 2 X 1 X 3
X 1 X 2 X 3 0 X 1 X 3

12

Bila X3 induktif; maka 2 komponen


lainnya kapasitif (X1,X2)
Bila salah satu kapasitif X3; maka
2 komponen lainnya Induktif (X1,X2)
Av X 1
A
1
X1 X 3
X1 X 3
X2
C1
Av

X1
X1
C2
13

Jenis Jenis Osilator

Jenis

X1

X2

X3

Keterangan

Hartley

L1

L2

L = L1 + L 2

Collpits

C1

C2

C = C1C2 /
(C1+C2)

Clapp

C1

C2

seri LC3 C=C3

Frekuensi osilasi untuk semua jenis rangkaian adalah : f = 1/(2L


14

1. OSILATOR HARTLEY

Keterangan : X3 = kapasitif, X1 & X2 = Induktif


15

2. OSILATOR COLLPITS

Keterangan : X3 = Induktif, X1 & X2 = Kapasitif


16

Analisa rangkaian osilator Collpitts


Rangkaian pengganti frekuensi tinggi

17

Keterangan :

1
diabaikan
hoe

hoe 0

1
Opencircui t
hoe
S jW j 2f
Dari Rangkaian Pengganti :
Vo s Arus Impedansi I1 s I 2 s
V0 s

I1 s

sC1

I2 s
I1 s

1
sC1

; I1 s gm Vbe s
18

Penguatan Tegangan :
Vo s
A s
Vi s

Vi s Vbe s

I 2 s
gm
1
A s
sC1
I1 s

Penguatan Umpan Balik


Vbe s
Vo s

Vbe s I 3 s hie; SehinggaDiperoleh


hie I 3 s

I1 s
I s
1 2
sC1
I1 s

19

I 3 s
A 1 gm hie
I1 s
Rangkaian Pengganti
:

20

Dilihat dari rangkaian Pengganti

I3 s

1
sC2

1
hie
sC2

I2 s

I3 s
1

I 2 s 1 sC2 hie

21

I 2 s
1 sC 2 hie
3
I1 s
s C1 C 2 L hie s 2 C1 L s C1 C 2 hie 1

I 3 s I 3 s
1

3
I 1 s I 1 s s C1C 2 L hie s 2 C1 L s C1 C 2 hie 1

Sehingga :
gm hie
A 3
1
2
s C 1 C 2 hie L s C1 L s C1 C 2 hie 1
A

gm hie
1
2
2
1 C1 LW jW hie C1 C 2 W L C1 C 2

Im ajiner o
1 C1 L W 2
1
gm hie

22

Frekuensi Osilasi diperoleh dengan syarat Im =0


C1 C 2 W
W

L C1 C 2

C1 C 2

2f
L C 1 C 2

Jadi Frekuensi osilasi :


1
fo
2

C1 C 2
1

L C1 C 2 2

1
fo
2

1
C1 C 2
C1 C 2

1
L C1 seriC 2
23

3. OSILATOR KRISTAL

Dasarnya adalah osilator Collpitts yang


sudah diperbaiki menjadi Osilator
Pierce dgn gbr sbb:

Perhatikan Gambar Osilator 24


Pierce

Syarat Osilator Pierce


C C1
C C 2
X1 X 2 X 3 0
X 1 C1 ; X 2 C 2 ; X 3 C 3
X 1 X 2 X 3 X 0
1
1
1

jwL
0
jwC1 jwC 2
jwC
Sehingga diperoleh Frekuensi Osilasinya menjadi

fo

1
2

1
L C1 seriC 2 seriC

dimana

C1 & C 2 C
25

Osilator pierce diatur hanya oleh L & C


saja,penguatan tidak berubah ,karena penguatan
C1
hanya diatur oleh besarnya
C1 & C 2 ; Av

C2
Wp = Resonansi paralel
Wp = 2f p

fp

1
2

Syarat

1
L C C '

C ' C

Ws= Resonansi Seri


Ws = 2f
s

fs

dimana

1
2

1
LC

f s f osilasi f p
26

Maka, Output Osilator :

Vo A Cos 2 f o t

27

Osilator gel. Mikro


dengan metode tahanan negatif 2 port

28

Osilator gelombang mikro (frekuensi tinggi)

Syarat terjadi
osilasi :
K<1
IN . L = 1
OUT . T = 1
IN S11

OUT

S12 S 21T S11 T

1 S 22 T 1 S 22T

S 22 L

1 S 22 L

29

Prosedur perancangan Osilator tahan negative 2 port :


1.
2.

Pilih transistor yang mantap bersyarat pada frekuensi


osilasi o
Mengambarkan lingkaran kemantapan terminasi (lingkaran
kemantapan beban)
( S S *) *
CT

titik pusat:

22

11

S 22 2 2

S12 S 21

jari-jari: T
S 22 2 2

3.
4.

Rancang rangkaian terminasi untuk menghasilkan IN >


1 (pilih T di daerah tidak mantap)
Rancang rangkaian beban untuk beresonansi dengan Zin
dan penuhi kondisi syarat mula osilasi

30

Anda mungkin juga menyukai