Anda di halaman 1dari 7

Tujuan Pembelajaran

3.7.1 Meyebutkan makna gas ideal dan persamaannya


3.7.2 Menjelaskan hubungan antara tekanan (P), volume (V), dan suhu (T)
dengan hukum Boyle dan Guy Lussac
3.7.3 Menjelaskan proses-proses dari termodinamika
3.7.4 Menganalisis Hukum ke Nol, I,dan II Termodinamika
3.7.5 Menganalisis menganai siklus Carnot dan mesin kalor
4.7.1 Mengumpulkan alat dan bahan percobaan Hukum I Termodinamika
4.7.2 Membuat karya atau model penerapan Hukum I Temodinamika
4.7.3 Mempresentasikan hasil dari percobaan tentang Hukum I Termodinamika
Gas Ideal
Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-
partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya.
Gas tergolong menjadi tiga, yaitu :
1. Gas monoatomik
2. Gas diatomik
3. Gas triatomik
Persamaan Gas Ideal
Boyle mengalami keadaan gas yang suhunya tetap, pada saat
gas ditekan ternyata volumenya mengecil dan saat volumenya
diperbesar tekanannya kecil.
PV = tetap
Keadaan berikutnya dijelaskan oleh Guy Lussac. Menurut Guy
Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan
sebanding dengan suhunya. Jika ada gas dalam ruang tertutup
dengan P = tetap dipanaskan maka volumenya akan berubah.
Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
= tetap
Persamaan gabungan itulah yang dinamakan hukum Boyle-Guy
Lussac. Persamaannya dapat kalian lihat dibawah.
= tetap
Hukum Termodinamika
Secara bahasa, termodinamika berasal dari bahasa Yunani,
yaitu thermos yang artinya panas dan dynamic yang artinya
perubahan. Ini merupakan ilmu yang menggambarkan usaha
untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Proses-Proses Termodinamika
1. Proses Isobarik
2. Proses isotermis
3. Proses isokhorik
4. Adiabatis
Hukum-Hukum Termodinamika

Hukum Ke Nol Termodinamika


"Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan
sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal
satu sama lain“
Hukum ke I Termodinamika
"Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan
hanya bisa diubah bentuknya saja."
Q = W + ΔU
Hukum ke II Termodinamika
"Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam
arah kebalikannya.“
Siklus Carnot dan Mesin Kalor

Siklus Carnot
Pada saat belajar termodinamika kita akan menemui
gabungan proses-proses yang akan kembali ke keadaan
semula atau siklus yang dinamakan dengan siklus carnot
siklus carnot yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
membuat mesin kalor siklus carnot terdiri atas 4 Proses yaitu
2 proses adiabatik dan 2 proses isotermik. Siklus carnot
merupakan model mesin kalor yang ideal. Sifat-sifatnya pada
mesin ideal ini kalor nya sebanding dengan suhu
 
=
Mesin Kalor
Dari siklus carnot untuk kemudian dapat dibuat suatu mesin
yang dapat memanfaatkan suatu aliran kalor secara spontan
sehingga dinamakan mesin kalor. Sesuai dengan siklus carnot
maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor mesin kalor
menyerap kalor secara reservoir bersuhu tinggi T1 sebesar Q1.
Mesin menghasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa
kalornya ke reservoir bersuhu rendah T2 sebesar Q2. Dari
penjelasan di atas terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang
memanfaatkan semua kalor yang diserap Q1 untuk melakukan
kerja W. Pasti selalu ada yang terbuang.

Anda mungkin juga menyukai