Anda di halaman 1dari 37

ALAT

PENGUKURAN
PENGUKURAN DAN
INSTRUMEN
 Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu benda dengan sesuatu yang
ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran dituliskan dengan angka dan satuan.
Pengukuran dilakukan dengan alat ukur.
 Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sesuatu besaran selama di
pengamatan
 Instrumen terdiri atas 2 macam :

1. Instrumen lokal
2. Instrumen panel
ANGKA PENTING
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, yang terdiri dari angka eksak (pasti) dan satu angka
terakhir yang ditaksir (diragukan)
Aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : angka
343245 memiliki 6 (enam) angka penting.
2. Angka nol yang di antara dua angka bukan nol termasuk angka
penting. Contoh Angka 50700 memiliki tiga angka penting, 5, 0
dan 7.
3. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah
angka penting.
Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.
Petunjuk atau Pencatatan alat ukur Ketelitian alat ukur
 Pencatatan adalah bagian dari alat
ukur yang menunjukan hasil suatu  Ketelitian juga di kenal
pengukuran ditunjukan dan dicatat. sebagai reproduksibilitas
Penunjuk dapat dikategorikan  Ketelitian alat ukur adalah
menjadi 2 macam : nilai yang menyatakan tingkat
1. Penunjukan berskala, dan kepastian dalam pengukuran
2. Penunjukan berangka (digital) dengan alat ukur tersebut.
Nilai ketelitian ini bernilai
setengah dari skala
terkecilnya.
Penyimpangan alat ukur Ketepatan alat ukur
 Ketepatan didefiniskan
 Untuk mencegah
sebagai tingkat perbedaan
penyimpangan alat ukur yang sekecil-kecilnya antara
yang digunakan harus nilai sebenarnya. Guna
dikalibrasi, dengan memperoleh ketepatan yang
demikian kita akan bebas diharapkan kalibrasi alat ukur,
dari penyimpangan yang perlu dilakukan secara berkala
merugikan yang biasanya dengan menggunakan standar
bersumber dari alat ukur.  yang telah diketahui
Jangkauan alat ukur
Kepekaan Alat ukur
 Kepekaan alat ukur adalah Jangkauan (rangeabilitas)
kemampuan alat ukur dalam dari instrumen biasanya
memberikan tanggapan diartikan perbandingan
terhadap perubahan nilai pembacaan meter maksimum
pengukuran yang terjadi. ke meter minimum
Kesalahan pengukuran
Kalibrasi alat ukur 3 faktor kesalahan yang terlibat dalam
pengukuran
Kalibrasi adalah proses 1. Alat ukur
verifikasi suatu alat ukur dengan 2. Benda ukur
cara membandingkan dengan 3. Orang yang melakukan pengukuran
alat ukur standar referensi yang 4. Lingkungan sekitar
tertelusur (traceable) ke standar
Lingkungan yang kurang tepat akan mengganggu
nasional. jalannya proses pengukuran

Manfaat kalibarasi a. Kesalahan pengukuran karena alat ukur


b. Kesalahan pengukuran karena benda ukur
1. Mengerahui penyimpangan
c. Kesalahan pengukuran karena orang yang
alat ukur melakukan pengukuran. Kesalahan
pengukuran dari faktor manusia ini dapat
2. Menjamin hasil pengukuran. dibedakan menjadi kesalahan karena kondisi
manusia, kesalahan karena metode yang
3. Menerapkan sistem yang digunakan, dan kesalahan karena
ditetapkan pembacaan skala ukur yg digunakan.
PEMILIHAN ALAT UKUR
Pemilihan alat ukur merupakan langkah pertama sebelum
melaksanakan pengukuran besaran proses, baik yang
berbentuk besaran fisik ataupun kimia. Besaran-besaran
proses tersebut misalnya : temperature, tekanan, aliran,
berat, keasaman dan sebagainya.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM
MEMILIH ALAT UKUR
 Jenis besaran proses yang harus diukur
 Dearah kerja dari besaran proses
 Fungsi tambahan dari alat ukur
 Ketelitian dan ketetepan dari pengukuran
 Kepekaan dari alat ukur
 Kecepatan angin
 Kemungkinan bahaya dari proses
 Keandalan dan pemeliharaan dan perangkaian
 Biaya, lamanya pemesanan dan sebagainya.
JENIS-JENIS ALAT UKUR
A. Alat ukur panjang
1. Mistar
Mistar yang umum memiliki 10 pembagian (berupa jarak yang
dipisahkan oleh garis kecil) dalam setiap sentimeter pengukuran.
Dengan ini, berarti setiap jarak antara 2 garis dalam mistar bernilai
1/10 cm atau 1 mm. Dengan membagi 2 skala terkecilnya, kita
peroleh nilai ketelitian mistar adalah
½ × 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
2. Meteran
Ketelitian pengukuran dengan meteran sampai 0,5mm.
3. Jangka sorong
Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, atau pun kedalaman benda/zat.
Ketelitian Jangka Sorong:
Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong, yakni jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm dan yang memiliki
ketelitian 0,1 mm.

4. Mikrometer skrup
 Kegunaan mikrometer sekrup

Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.
  Ketelitian mikrometer sekrup:

micmkrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm
JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang banyak
digunakan dalam berbagi industri. Baik di industri
kecil maupun industri besar. Dengan mengunakan
jangka sorong kita mendapatkan kontrol ukuran dan
dimensi yang presisi dan akurat. Karena alat ukur ini
yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter
BAGIAN-BAGIAN JANGKA
SORONG
1. Rahang Dalam
Rahang dalam ini digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda kerja.
Misalnya seperti diameter luar, panjang, lebar dan tebal suatu benda. Bagian ini
terdiri dari rahang tetap dan rahang geser.
2. Rahang Luar
Rahang luar ini digunakan untuk mengukur dimensi dalam dari benda kerja.
Misalnya seperti diameter dalam dan lebar celah atau alur pada suatu benda.
 Contohnya mengukur diameter dalam cincin, roda gigi, alur pasak, dan lain-
lain. Bagian ini juga terdiri dari rahang tetap dan rahang geser.
3. Ekor / Depth Probe
Bagian ekor ini digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah step pada benda
kerja. Misalnya untuk mengukur kedalaman suatu lubang pada benda kerja atau
jarak antara bidang yang bertingkat.
4. Skala Utama (mm)
Bagian skala utama dengan satuan mm ini digunakan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda
dalam bentuk satuan milimeter (mm). Skala ini terletak di bagian bawah dekat rahang dalam.
5. Skala Utama (Inch)
Bagian skala utama dengan satuan inch ini digunakan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda
dalam bentuk satuan inch. Skala ini terletak di bagian atas dekat rahang luar.
6. Skala Nonius (mm)
Bagian skala nonius dalam mm ini berfungsi untuk menyatakan ukuran tambahan suatu benda
dalam bentuk satuan milimeter (mm). Tingkat ketelitian jangka sorong dapat dilihat dari skala
noniusnya. Ada yang memiliki ketelitian 0,05 mm bahkan ada yang memiliki ketelitian 0,02 mm.
7. Skala Nonius (inch)
Bagian skala nonius dalam inch ini berfungsi untuk menyatakan ukuran
tambahan suatu benda dalam bentuk satuan inch.
8. Sekrup Pengunci
Sekrup pengunci berfungsi untuk menahan rahang geser jangka sorong saat
proses pengukuran berlangsung agar tetap berada pada posisinya. Biasanya
digunakan ketika mengukur bagian benda kerja yang sulit untuk dilihat
langsung.
9. Pengubah / Thumb Screw
Pengubah ini berfungsi untuk menggeser skala nonius pada saat proses
pengukuran benda kerja. Bagian ini biasanya disentuh menggunakan ibu jari.
MIKROMETER SEKRUP
1. Poros tetap
Merupakan salah satu bagian dari micrometer sekrup. Yang memiliki fungsi
sebagai menahan sebuah benda yang sedang diukur. Yaitu ketika benda yang
akan diukur ditempelkan diantara poros tetap dan poros geser. Poros geser
tersebut menekan benda yang sedang diukur, ditahan agar tidak mudah bergerak
saat melakukan pengukuran.
2. Poros geser
Adalah salah satu dari bagian micrometer yang berfungsi sebagai sebuah poros
yang bisa digerakan menuju poros tetap untuk menekan suatu benda yang akan
diukur. Poros geser tersebut dapat digerakan ke kanan dan kiri untuk
menyesuaikan ukuran benda yang akan di ukur.
3. Pengunci
Merupakan salah satu bagian dari micrometer yang memiliki fungsi sebagai
mengunci poros geser agar tidak bergerak ketika sedang menghitung hasil
pengukuran.
4. Skala utama
Merupakan bagian alat ukur micrometer sebagai tempat letal selubung dalam. Skala utama
berfungsi menunjukan angka dalam satuan millimeter.
5. Skala nonius
Salah satu bagian dari micrometer sebagai tempat skala nonius atau skala putar. Yang
berfungsi untuk mengetahuibesar skala nonius yang menunjukan besar suatu benda tersebut.
6. Pemutar
Pemutar merupakam salah satu bagian dari micrometer yang berfungsi sebagai gerakan ke
kiri atau kanan suatu poros geser. Ketika pemutar terdengar suara klik maka berhenti
melakukan pemutaran tersebut.
7. Bingkai
Bingkai adalah salah satu dari bagian micrometer yang berbentuk huruf C. bingkai tersebut
terbuat dari logam panas serta memiliki bentuk yang kuat dan tebal. Hal ini bertujuan untuk
meminimalkan terjadinya peregangan dan pengerutan atau dapat disebut terjadinya pemuaian
karena dapat menggangu dalam melakukan pengukuran.
ALAT UKUR WAKTU
 STOPWATCH
 JAM DINDING
 JAM TANGAN
ALAT UKUR MASSA
Alat ukur massa benda berupa timbangan atau dalam ilmu fisika disebut
dengan neraca.
Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Neraca analatis dua lengan
2. Neraca o’hauss
3. Neraca lengan gantung
4. Neraca digital
NERACA ANALATIS DUA LENGAN
Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan
dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda atau
logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk
meletakkan bobot timbangan. Neraca ini memiliki
tingkat ketelitian 0,001 gram.
Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak
timbangan dengan berbagai satuan massa.
Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan
benda yang akan diukur massanya dan anak timbangan
digunakan sebagai satuan besaran perbandingan.
NERACA O’HAUSS
Neraca O’hauss mempunyai lengan
berjumlah tiga dan satu cawan tempat
benda. Neraca ini adalah alat ukur
massa yang memiliki tingkat ketelitian
0,01 gram.
Neraca Ohauss terdiri dari tiga skala.
Skala pertama menggunakan ratusan
gram, skala kedua menggunakan
puluhan gram, dan skala ketiga
menggunakan satuan gram.
NERACA LENGAN GANTUNG
Neraca lengan gantung adalah alat ukur
besaran massa yang sering digunakan
oleh pegawai pos untuk menimbang
surat. Cara penggunaannya relatif mudah,
benda ditempatkan pada wadah, kemudian
beban pemberat digeser disepanjang
batang skala sampai tercapai keadaan
setimbang.
NERACA DIGITAL
Neraca digital atau neraca
elektronik merupakan alat ukur
massa yang sering ada di dalam
laboratorium untuk menimbang
bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat
ketelitian lebih besar daripada
neraca O’houss, yaitu 0,001 gram.
Macam-macam termometer
ALAT UKUR SUHU
1. Termometer laboratorium. Menggunakan raksa atau alkohol sebagai penunjuk suhu.
2. Termometer ruang. Mempunyai skala dari -50°C sampai 50°C.
3. Termometer klinis (termometer demam). Skala pada termometer ini dari 35°C hingga 43°C
4. Termometer six-Bellani. Disebut juga termometer maksimum minimum. Karena dapat mencatat suhu
minimum dan maksimum dalam jangka waktu tertentu.
5. Termometer dengan bahan zat padat
6. Termometer bimetal. Termometer yang menggunakan logam untuk mengukur adanya suhu dengan
prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan
7. Termometer hambatan
8. Termometer termokopel
9. Termometer optis
10. Pirometer
11. Termometer inframerah
ALAT UKUR TEKANAN
Manometer pipa U adalah pipa yang berbentuk huruf U, sehingga
dapat disesuaikan dengan bejana berhubungan. Oleh karena itu pada
pipa U dapat diberlakukan hukum bejana berhubungan, yaitu jika
pipa U diisi satu jenis zat cair maka tinggi permukaan zat cair akan
sama rata jika tekanan pada permukaan zat cair sama.
Manometer pipa U terdiri atas dua macam, yaitu :
a. Manometer pipa U untuk tekanan absolut;
b. Manometer pipa U untuk mengukur perbedaan tekanan atau
tekanan gage. (tekanan pengukuran).
MANOMETER PIPA U UNTUK
UntukTEKANAN ABSOLUT
mengukur tekanan absolut dipergunakan
pipa U yang salah satu ujungnya tertutup Besarnya tekanan P = ρ.g.h
sedangkan ujung lainnya terbuka yang dapat
dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur
tekanannya. Pada kaki yang ujungnya tertutup
terdapat ruangan vakum di atas permukaan zat
cairnya seperti pada barometer
Untuk tekanan tinggi dipergunakan zat cair
yang berat jenisnnya besar sehingga didapat
ketinggian h yang sesuai dengan kemampuan
ukuran pipa U nya. Untuk tekanan rendah akan
didapat penunjukan h yang lebih teliti jika
dipergunakan zat cair yang ringan.
MANOMETER PIPA U UNTUK TEKANAN
GAGE DAN DIFERENSIAL
 Kedua ujung kaki manometer ini dibuat terbuka. Pada kedua ujung dimasukkan tekanan yang
berbeda masing-masing P2 yang lebih besar dan P1 . Perbedaan tekanan antara P2 dengan P1
ditunjukkan oleh perbedaan tinggi cairan = h
ALAT UKUR DENSITAS
 Apa itu massa jenis ?
Massa jenis adalah suatu keadaan beda yang memiliki kepadatan
serta volume yang dapat di ukur. Biasanya, pengukuran massa jenis
benda bisa diukur dengan timbangan analitik. Namun, untuk zat cair
atau gas lebih efektif di ukur menggunakan alat density meter. Oh
iya, alat density meter ini juga dikenal sebagai “hydrometer”.
Selain itu, massa jenis merupakan sifat karakteristik bahan dan
menunjukkan hubungan massa m dengan volume V. Diukur dalam
satuan g/cm³ atau kg/m³. Untuk pengukuran presisi tinggi, faktor
yang paling berpengaruh adalah suhu sampel. Oleh karena itu, sangat
penting bahwa pengukur kepadatan modern seperti density meter
dilengkapi dengan kontrol suhu ruang pengukuran yang efisien.
FAKTOR PENGUKURAN
MASSA JENIS
Pengukuran massa jenis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
 Temperatur atau suhu. Jika suhu pada zat tersebut bertambah tinggi, maka zat yang dianalisis
akan mudah menguap. Sedangkan, jika suhu benda nya terlalu rendah, zat nya bisa membeku
sehingga sulit untuk menemukan nilai densitasnya karena volume zat yang tidak stabil.
 Massa benda. Suatu zat yang massa jenisnya besar, kemungkinan nilai densitasnya juga besar.

 Volume benda sangat berpengaruh terhadap massa jenis zat nya. Massa jenis benda akan
berpengaruh juga terhadap ukuran partikel dan kekentalannya. 
 HYDROMETER
Hydrometer adalah alat untuk mengukur densitas cairan yang terbuat
dari kaca, yang diberi skala dan dilengkapi dengan bandul pada
bagian bawahnya.
ALAT UKUR LAJU ALIR
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
3. Luas bidang yang dilaluinya
4. Volumenya
ALAT UKUR LAJU ALIR

Venturi meter

Flow Nozzle
ALAT UKUR LAJU ALIR

Flat orifice
Pitot tubes
ALAT UKUR TINGGI
PERMUKAAN CAIRAN
  Mistar ukur

Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana untuk cairan dalam wadah terbuka yang
tidak terlalu tinggi. Tidak cocok untuk pengukuran yang harus dilakukan seringkali dan
menuntut ketelitian tinggi. Juga tidak cocok untuk pengukuran dalam bejana bertekanan atau
vakum atau berisi cairan berbusa.
  Gelas Penduga (Level glass)

Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam suatu bejana atau container
secara langsung. Prinsip yang dipergunakan pada gelas penduga adalah prinsip bejana
berhubungan. Gelas penduga Level glass terdiri dari dua jenis yaitu : - Gelas penduga ujung
terbuka - Gelas penduga ujung tertutup
 Pemberat dan Pita.

Pemberat dan Pita Cara termudah untuk mengukur tinggi permukaan cairan dalam tangki-tangki
ialah dengan menggunakan sebuah pipa pengukur yang diberi bobot pemberat. Bobotnya
diturunkan kedalam tangki dan tinggi permukaan cairan dilihat langsung pada pita pengukuran
(pita ini telah diberi skala)
  Alat Ukur Dengan Penggeser.

Disebut Displacer adalah karena pada prinsipnya nilai gerak apung yang dihasilkan oleh
displacer didesain untuk menggantikan displacement nilai volume cairan yang menghasilkan
gerak apung tersebut. 
 Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan Dengan Beda – Tekanan.

Diafragma dan pengembus seperti yang dibicarakan pada alat-alat ukur tekanan dapat
dipergunakan untuk mengukur tinggi permukaan cairan. Akan tetapi, sama halnya dengan
Penggeser maka diafragma dan pengembus selalu dihubungkan dengan transmitter, baik
pneumatik atau listrik. Kemudian, tekanan sinyal pneumatik atau tegangan listrik ini diturunkan
ke meteran penunjuk yang telah dikalibrasi sebelumnya.
 Alat ukur dengan sistem gelembung.

Alat ukur Tinggi Permukaan Cairan dengan sistem gelembung dipergunakan pada tangki-tangki
air, tidak bertekanan tekanan statis. Sistem gelembung memerlukan catu udara bertekanan yang
kontinu. Biasanya tekanan udara ini maxsimum 50 psi. Udara ini dimasukkan kedalam tabung
yang terbenam tegak pada cairan yang akan diukur. Semakin tinggi permukaan cairan yang akan
diukur semakin besar tekanan udara yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi tekanan statis yang
Universitas Sumatera Utara diberikan cairan. Dengan demikian, tinggi permukaan cairan dapat
diukur melalui besaran tekanan udara yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai