Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Nama : Chrisyanto Namora Aritonang

NIM : RSA1C115028
Kelas : Unggul

Dosen Pengampu :

Nazzarudin, S.Si.,M.Si.,Ph.D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi dari reaktan ataupun produk per satu
satuan waktu. Untuk reaksi dengan reaktan A dan B menghasilkan produk C dan D
seperti pada rumus persamaan reaksi berikut, seiring waktu jumlah molekul reaktan A
dan B akan berkurang dan jumlah molekul produk C dan D akan bertambah, dan
rumus laju reaksi (v) yaitu:

Tanda negatif pada laju perubahan konsentrasi reaktan A dan B (reaktan)


ditujukan agar nilainya positif, sebagaimana laju reaksi adalah besaran yang nilainya
harus selalu positif. Satuannya adalah M s-1 atau mol L-1 s-1.

Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas? Suhu merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan, konsentrasi, dan katalis. Ada berbagai percobaan untuk memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Percobaan ini melibatkan berbagai
variabel, seperti variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol. Variabel
adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada keadaan tertentu.
Variabel manipulasi yaitu variabel yang sengaja diubah. Variabel respon yaitu
variabel yang berubah akibat pemanipulasian variabel manipulasi. Variabel kontrol
yaitu variabel yang sengaja dikontrol agar tidak mempengaruhi.

Dalam proses terjadinya reaksi, ada salah satu teori yang bisa menjelaskan
tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi kimia yang
terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel yang saling bertumbukan. Teori
tumbukan menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan harus saling bertumbukan
untuk bereaksi. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi
disebut tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan
untuk bertumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea)
Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau lebih dan permukaannya
saling bersentuhan di satu titik hanya itu titik itu .

Satu titik di sini itu merupakan anggapan bentuk molekul bulat seperti bola
Squad. Kamu harus tahu bahwa nggak semua tumbukan bakal menghasilkan reaksi
kimia. Tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia disebut dengan tumbukan efektif.
Supaya menjadi tumbukan efektif ada syarat yang harus dipenuhi.

Hasil eksperimen. Berbagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi akan


dibahas berikut ini.

1. Konsentrasi Pereaksi

Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak,
sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil
konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,
sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

Dalam ilmu kimia, konsentrasi merupakan besaran yang digunakan untuk


menyatakan banyaknya zat yang berada di dalam suatu campuran untuk setiap satu
satuan volume total pada campuran tersebut. Dengan kata lain konsentrasi dapat
diartikan sebagai banyak zat dalam campuran dibagi dengan volume total campuran.

Biasanya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, seperti satuan volume


dan satuan berat. Contoh : Molaritas

Molaritas

Molaritas adalah jumlah zat terlarut dalam satu liter larutan.

n
M=
V

Dengan :
M = Molaritas (M)
n = Mol zat pelarut (mol)
V = Volume larutan (Liter)
Semakin besar konsentrasi, laju reaksi semakin cepat

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada
suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif,
sehingga laju reaksi semakin kecil.

Secara umum, rumus untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu adalah
sebagai berikut.

dengan:

r2 = laju reaksi pada suhu tertentu


r1 = laju reaksi awal
T1 = suhu awal
T2 = suhu pada v2
A = kelipatan laju reaksi

Untuk menghitung lamanya waktu reaksi dapat digunakan rumus sebagaiberikut.


dengan:
T1 = suhu awal
T2 = suhu setelah dinaikkan
A = kelipatan laju reaksi
t = rata-rata kenaikan suhu

makin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya

3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari
pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan
memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat
memperbesar laju reaksi.

4. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

a. Katalis Homogen
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.

Contoh:
1) Ion Fe3+ sebagai pada reaksi oksidasi ion I- dan S2O82-
2) Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara

b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat
pereaksi.

Contoh:

Ada katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yang disebut
autokatalis. Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana
asam akan menghasilkan ion Mn2+. Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat
reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut autokatalis. Untuk mempelajari bagaimana
cara kerja katalis dalam suatu reaksi dapat dijelaskan dengan teori tumbukan.

5. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju
reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin
cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka
semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin
kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin
halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi;
sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.

Untuk melihat hubungan antara ukuran zat dengan luas permukaannya, kita
bisa ambil contoh sederhana. Misalnya suatu zat berbentuk kubus dengan panjang sisi
1 cm. Dengan demikian luas salah satu permukaannya adalah 1 cm2. Karena kubus
memiliki enanm sisi yang sama besar, maka luas total permukaannya adalah 6 cm2.

Selanjutnya, zat tersebut kita potong menjadi dua bagian yang sama besar
sehingga terbentuk dua balok dengan ukuran yang sama. Masing-masing potongan
tersebut memiliki dua permukaan yang luasnya 1 cm2 dan empat permukaan yang
luasnya 0,5 cm2.

Dengan demikian, satu potongan memiliki luas permukaan :

A total = (2x1) + (4x0,5)

A total = 4 cm2

Karena ada dua potongan, maka jumlah luas permukaan kedua potongan tersebut
adalah 8 cm2. Jumlah tersebut lebih besar dari luas permukaan zat pertama yang luas
permukaannya hanya 6cm2.

Semakin kecil ukuran zat padat, maka luar permukaan akan semakin besar
dan bidang sentuhnya juga semakin besar. Maka :

Makin luas permukaan bidang sentuh , makin cepat laju reaksinya.

Anda mungkin juga menyukai