INDIVIDU
DI SUSUN OLEH :
A. Perbedaan sistem analog dan digital telah dibagi atas beberapa perbedaan yang mana
setiap definisi perbedaan itu berbeda-beda, yaitu :
Page 2
C. Perbedaan menurut Pesan atau Message
Pesan analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan dalam bentuk
continue. Contoh sinyal analog adalah tekanan akustik yang dihasilkan ketika kita berbicara
dan arus voice pada saluran telepon konvensional. Karena informasi terkandung pada
gelombang yang selalu berubah terhadap waktu, maka system komunikasi analog harus dapat
mentransmisikan gelombang ini pada tingkat fidelitas tertentu. Fidelitas dapat diartikan
seberapa mirip sinyal yang telah dikonvermasikan dibandingkan dengan sinyal sumber asal
atau sinyal sebelumnya. Semakin mirip sinyal tersebut dengan sinyal sebelum konversi maka
fodelitasnya semakin baik.
Pesan digital adalah deratan symbol yang merepresentasikan informasi. Karena
informasi terkandung dalam symbol-simbol, maka system komunikasi digital harus dapat
mengangkut symbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu. Yang menjadi
pertimbangan utama dalam disain system adalah menjaga agar symbol tidak berubah.
Page 3
dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh.
Perekaman disk piringan hitam analog mempunyia masalah terhadap range dinamik yang
terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi alur yang ekstrim, dan sulit bagi
jarum perekam untuk mengikuti variasi – variasi tersebut. Sementara perekam secara digital
tidak mengalami masalah karena semua nilai amplitude-nya, baik yang sangat tinggi maupun
yang sangat rendah, ditranmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama. Namun di
dunia ini tidak ada yang ideal. Demikian pula hallnya dengan system komunikasi digital.
Kerugian system digital dibandingkan dengan system analog adalah, bahwa system digital
memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditranmisikan menggunakan single-sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.
Dengan menggunakan system digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan
bandwidth hingga empat kali dari system analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus
tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi system untuk mengetahui kapan setiap symbol yang
terkirim mmullai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap symbol sudah
terkirim dengan benar.
Secara mudahnya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit, sedang
analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang dicuplik/disampling, kalau
samplingnya semakin sering atau deltanya makin kecil, katakanlah mendekati nol, maka
sinyal digital bias terlihat menjadi analog kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang
karena diskrit, sedang analog anda harus menggunakan diferensial integral.
Kalau alat-alat yang digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prisip digital,
ini lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend lagi, karena digital
dengan clock yang semakin kecil Giga Herzt atau lebih, perilakunya sudah menjadi seperti
rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli rangakaian analog. Kalau untuk telekomunikasi,
mau tidak mau maksih melibatkan system analog, karena harus menggunakan sinyal
pembawa (carrier), komunikasi digitalpun hanya datanya di digitalkan (digital (0-1)
dimudulasikan dengan carrier sinyal analog) di akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau
contoh komponen yang bekerja dengan prinsip analog : transistor, tabung TV, IC-IC TTL, IC
Catu Daya. Digital : IC Logika,microcontroller, FPGA. Rangkaian analog adalah kebutuhan
dasar yang tak tergantikan di banyak system yang kompleks, dan menuntut kenerja yang
tinggi.
Page 4
E. Contoh Sistem Digital dan Sistem Analog
Page 5