Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

INDIVIDU

“PERBEDAAN SISTEM ANALOG DAN DIGITAL”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SEPTIAN ANDI CAHYO


NIM : 161020100055
KELAS : A1
SEMESTER : I (SATU)
MATA KULIAH : SISTEM DIGITAL 1
PRODI : S1 T. ELEKTRO
DOSEN : RIZKI DWI IRIANTI, S.ST., M.T

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


(UMSIDA)
TAHUN 2016-2017
. PERBEDAAN ANALOG DAN DIGITAL

A. Perbedaan sistem analog dan digital telah dibagi atas beberapa perbedaan yang mana
setiap definisi perbedaan itu berbeda-beda, yaitu :

NO SISTEM ANALOG SISTEM DIGITAL


1 Teknologi lama Teknologi baru
2 Dirancang untuk voice Dirancang untuk voice dan opsi – opsi
pengujian yang lengkap
3 Tidak efisien untuk data Informasi discreate level
4 Permasalahan noisy dan rentang eros Kecepatan lebih tinggi
5 Kecepatan lebih rendah Overhead rendah
6 Overhead tinggi Setiap signal digital dapat dikonversikan ke
analog

B. Perbedaan Sistem Analog dan Sistem Digital Menurut Karakteristik.

Karakteristik system digital adalah bahwa ia bersifat diskrit, sedangkan system


analogbersifat continue sehingga pengukuran yang didapat sebenarnya lebih tepat dari system
digital hanya saja banyak keuntungan yang lain yang dimiliki oleh system digital. Masing –
masing system tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri tergantung dari untuk
kasus apa system tersebut digunakan.
Beberapa keunggulan dari system digital adalah :
 Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih
baik, pemakaian ruangan yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih
rendah;
 Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak;
 Teknologi digital lebih bergantung pada noise;
 Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang;
 Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru;
 Teknologi digital menyediakan kapasitas tranmisi yang besar;
 Teknologi digital menawarkan fleksebilitas.

Page 2
C. Perbedaan menurut Pesan atau Message
Pesan analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan dalam bentuk
continue. Contoh sinyal analog adalah tekanan akustik yang dihasilkan ketika kita berbicara
dan arus voice pada saluran telepon konvensional. Karena informasi terkandung pada
gelombang yang selalu berubah terhadap waktu, maka system komunikasi analog harus dapat
mentransmisikan gelombang ini pada tingkat fidelitas tertentu. Fidelitas dapat diartikan
seberapa mirip sinyal yang telah dikonvermasikan dibandingkan dengan sinyal sumber asal
atau sinyal sebelumnya. Semakin mirip sinyal tersebut dengan sinyal sebelum konversi maka
fodelitasnya semakin baik.
Pesan digital adalah deratan symbol yang merepresentasikan informasi. Karena
informasi terkandung dalam symbol-simbol, maka system komunikasi digital harus dapat
mengangkut symbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu. Yang menjadi
pertimbangan utama dalam disain system adalah menjaga agar symbol tidak berubah.

D. Perbedaan menurut Cara Kerja


System digital merupakan bentuk sampling dari system analog. Digital pada dasarnya
di code-kan dalam bentuk bilangan biner (Hexa). Besarnya nilai suatu system digital dibatasi
oleh lebarnya/ jumlah bit (bendwidth). Jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi
system digital. Contoh kasus ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit).
Pada system analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur tranmisi. Setiap amplifier
menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang
menyertai di sepanjang jalur tranmisi tersebut. Pada siste digital, amplifier digantikan
regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal
tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai
– 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, maka dari kedua kemungkinan tersebut yang
boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi
terima.
Keuntungan kedua dari system komunikasi digital adalah bahwa ktia berhubungan
dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan
rangkaian-rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi
matematika yang rumit bias secara mudah ditampilkan untuk mendapat fungsi-fungsi
pemrosesan sinyal atau keamanan dalam tranmisi sinyal. Keuntungan ketiga berhubungan

Page 3
dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh.
Perekaman disk piringan hitam analog mempunyia masalah terhadap range dinamik yang
terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi alur yang ekstrim, dan sulit bagi
jarum perekam untuk mengikuti variasi – variasi tersebut. Sementara perekam secara digital
tidak mengalami masalah karena semua nilai amplitude-nya, baik yang sangat tinggi maupun
yang sangat rendah, ditranmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama. Namun di
dunia ini tidak ada yang ideal. Demikian pula hallnya dengan system komunikasi digital.
Kerugian system digital dibandingkan dengan system analog adalah, bahwa system digital
memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditranmisikan menggunakan single-sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.
Dengan menggunakan system digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan
bandwidth hingga empat kali dari system analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus
tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi system untuk mengetahui kapan setiap symbol yang
terkirim mmullai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap symbol sudah
terkirim dengan benar.
Secara mudahnya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit, sedang
analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang dicuplik/disampling, kalau
samplingnya semakin sering atau deltanya makin kecil, katakanlah mendekati nol, maka
sinyal digital bias terlihat menjadi analog kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang
karena diskrit, sedang analog anda harus menggunakan diferensial integral.
Kalau alat-alat yang digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prisip digital,
ini lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend lagi, karena digital
dengan clock yang semakin kecil Giga Herzt atau lebih, perilakunya sudah menjadi seperti
rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli rangakaian analog. Kalau untuk telekomunikasi,
mau tidak mau maksih melibatkan system analog, karena harus menggunakan sinyal
pembawa (carrier), komunikasi digitalpun hanya datanya di digitalkan (digital (0-1)
dimudulasikan dengan carrier sinyal analog) di akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau
contoh komponen yang bekerja dengan prinsip analog : transistor, tabung TV, IC-IC TTL, IC
Catu Daya. Digital : IC Logika,microcontroller, FPGA. Rangkaian analog adalah kebutuhan
dasar yang tak tergantikan di banyak system yang kompleks, dan menuntut kenerja yang
tinggi.

Page 4
E. Contoh Sistem Digital dan Sistem Analog

Berbagai contoh system analog :


 Perekam pita magnetic;
 Penguat audio;
 Computer analog : computer yang digunakan untuk mengelola data, kualitatif,
karena computer ini digunakan untuk memproses data secara terus menerus
dan mengenal data sebagai besaran fisik yang diukur secara terus menerus
kelluaran dari computer jenis ini adalah dalam bentuk dial dan grafik. Contoh :
besaran arus listrik.

Berbagai contoh system digital saat ini (sebelum system analog)


 Audio recording (CDs, DAT, mp3,) Phone system swithing;
 Automobile engine control ;
 Kawalan automasi (mesin dan robot dalam pembuatan sesuatu produk dan lif);
 Movie effect, still dan video camera;
 Pengiraan (Computing).

Page 5

Anda mungkin juga menyukai