Anda di halaman 1dari 21

THERMOKIMIA

Thermokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari reaksi kimia berserta energi
yang dihasilkan atau yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi. Berdasarkan hal maka
dapat dibedakan atas
1. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi
tersebut dikeluarkan panas.Pada reaksi eksoterm harga dH = ( - )
Contoh : C(s) + O2(g) à--> CO2(g) + 393.5 kJ ; dH = -393.5 kJ

2. reaksi Endoterm
Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
tersebut dibutuhkan panas.Pada reaksi endoterm harga dH = ( + )
Contoh : CaCO3(s) à CaO(s) + CO2(g) -->178.5 kJ ; dH = +178.5 kJ

ENTALPHI SISTEM .
Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada
tekanan tetap.
a.Pemutusan ikatan membutuhkan energi (= endoterm)
Contoh: H2 -->2H-->kJ ; dH= +akJ
b. Pembentukan ikatan memberikan energi (= eksoterm)
Contoh: 2H--> H2--> kJ ; dH = -a kJ

Istilah yang digunakan pada perubahan entalpi :


1.Entalpi Pembentakan Standar ( dHf )
:dH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya yang diukur pada
298 K dan tekanan 1 atm

Contoh: H2(g) + 1/2 O2(g) à H20 (l) ; dHf = -285.85 kJ

2.Entalpi Penguraian
:dH dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (= Kebalikan dari
dH pembentukan).

Contoh: H2O (l) --> H2(g) + 1/2 O2(g) ; dH = +285.85 kJ

3.Entalpi Pembakaran Standar ( dHc )


:dH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm.
Contoh: CH4(g) + 2O2(g) -->CO2(g) + 2H2O(l) ; dHc = -802 kJ

4.Entalpi Reaksi
:dH dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi
dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.
Contoh: 2Al + 3H2SO4 --> Al2(SO4)3 + 3H2 ; dH = -1468 kJ

5.Entalpi Netralisasi
:dH yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan asam atau basa.
Contoh: NaOH(aq) + HCl(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) ; dH = -890.4 kJ/mol
6.Hukum Lavoisier-Laplace"Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol zat dari
unsur-unsurya = jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan zat tersebut menjadi
unsur-unsur pembentuknya."Artinya : Apabila reaksi dibalik maka tanda kalor yang terbentuk
juga dibalik dari positif menjadi negatif atau sebaliknya

Contoh:N2(g) + 3H2(g) -->2NH3(g) ; d H = - 112 kJ


2NH3(g) --> N2(g) + 3H2(g) ; dH = + 112 kJ

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI


Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia biasanya digunakan alat seperti
kalorimeter, termometer dan sebagainya yang mungkin lebih sensitif.
Perhitungan : dH reaksi = Σ dHfo produk - Σ dHfo reaktan

HUKUM HESS
"Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung
pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir."
Contoh:
C(s) + O2(g) --> CO2(g) ; dH = x kJ --> 1 tahap
C(s) + 1/2 02(g) --> CO(g) ; dH = y kJ --> 2 tahap
CO(g) + 1/2 O2(g) --> CO2(g) ; dH = z kJ
------------------------------------------------------------ +
C(s) + O2(g) --> CO2(g) ; dH = y + z kJ

Menurut Hukum Hess : x = y + z

Hukum Hess
Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalam siklus Hess.
Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi
(dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH).

Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu
reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh
produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap
perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya.
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat
diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa
persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut
diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi
yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka,
perubahan entalpinya harus dikali (dibagi) pula. Jika persamaan itu dibalik, maka tanda
perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH).
Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan
pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan.
Secara matematis
∆H0 = Σ (∆H0f produk ) - Σ (∆H0f reaktan )
.
Untuk reaksi-reaksi lainnya secara umum
∆H0 = Σ (∆H0 produk ) - Σ (∆H0 reaktan )
.
Kegunaan
Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dari suatu proses hanya
tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, dan tidak tergantung kepada rute atau
langkah-langkah diantaranya. Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi pembentukan) dari
reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus
ΔH=ΔHfP-ΔH fR
Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpi pembakaran
reaktan dan produk, dengan rumus
ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
Contoh umum
Contoh tabel yang digunakan untuk menerapkan hukum Hess

ΔHf zat CH4 (g) : -75 kJ/mol ; O2 (g) : 0 kJ/mol ; CO2 (g) : -394 kJ/mol: H2O (l) =-
286kJ/mol
Dengan menggunakan data entalpi pembentukan diatas dapat diketahui perubahan entalpi
untuk reaksi-reaksi dibawah ini:
CH4(g)+2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
ΔHc--> +-75+0=-394+2x-286
ΔHc -75=-966
ΔHc =-891KJ.mol-1
Contoh lainnya
Jika diketahui:
B2O3(s) + 3H2O(g) → 3O2(g) + B2H6(g) ΔH = +2035 kJ
H2O(l) → H2O(g) ΔH = +44 kJ
H2(g) + (1/2)O2(g) → H2O(l) ΔH = -286 kJ
2B(s) + 3H*2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s)

Persamaan-persamaan reaksi diatas (berikut perubahan entalpinya) dikalikan dan/atau dibalik


sedemikian rupa:
B2H6(g) + 3O2(g) → B2O3(s) + 3H2O(g) ΔH = -2035 kJ
3H2O(g) → 3H2O(l) ΔH = -132 kJ
3H2O(l) → 3H2(g) + (3/2)O2(g) ΔH = +858 kJ
2B(s) + 3H2(g) → B2H6(g) ΔH = +36 kJ
Sehingga penjumlahan persamaan-persamaan diatas akan menghasilkan
2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s) ΔH = -1273 kJ

Konsep dari hukum Hess juga dapat diperluas untuk menghitung perubahan fungsi keadaan
lainnya, seperti entropi dan energi bebas. Kedua aplikasi ini amat berguna karena besaran-
besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara langsung, sehingga perhitungan dengan
hukum Hess digunakan sebagai salah satu cara menentukannya.
Untuk perubahan entropi:

ΔSo = Σ(ΔSfoproduk) - Σ(ΔSforeaktan)


ΔS = Σ(ΔSoproduk) - Σ(ΔSoreaktan).

Untuk perubahan energi bebas:


ΔGo = Σ(ΔGfoproduk) - Σ(ΔGforeaktan)
ΔG = Σ(ΔGoproduk) - Σ(ΔGoreaktan).

Hukum kekekalan energi adalah salah satu dari hukum-hukum kekekalan yang meliputi
energi kinetik dan energi potensial. Hukum ini adalah hukum pertama dalam termodinamika.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika)berbunyi: "Energi dapat berubah dari
stu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi
energi)".
ENERGI IKATAN
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai
perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia, sehingga
membentuk radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. Untuk molekul kompleks, energi
yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut
energi atomisasi.
Harga energi atomisasi ini merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul
tersebut. Untuk molekul kovalen yang terdiri dari dua atom seperti H2, 02, N2 atau HI yang
mempunyai satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan Energi atomisasi
suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara pertolongan entalpi pembentukan senyawa
tersebut. Secara matematis hal tersebut dapat dijabarkan dengan persamaan :
dH reaksi
= Σ energi pemutusan ikatan - Σ energi pembentukan ikatan

= Σ energi ikatan di kiri - Σ energi ikatan di kanan

Contoh:
Diketahui :
energi ikatan
C - H = 414,5 kJ/MolC = C = 612,4 kJ/molC - C = 346,9 kJ/molH - H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
dH reaksi = C2H4(g) + H2(g) --? C2H6(g)

dH reaksi
= Jumlah energi pemutusan ikatan - Jumlah energi pembentukan ikatan

= (4(C-H) + (C=C) + (H-H)) - (6(C-H) + (C-C)) = ((C=C) + (H-H)) - (2(C-H) + (C-C))


= (612.4 +436.8) - (2 x 414.5 + 346.9)= - 126,7 kJ

THERMOKIMIA

Adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor pada suatu reaksi kimia.
Setiap reaksi kimia akan terjadi perubahan zat yang disertai pembebasan/penyerapan energi.
Umumnya pada reaksi kimia energi yang dibebaskan/ diserap biasanya dalam bentuk kalor.

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


R. Eksoterm adalah reaksi yang disertai pembebasan kalor/mengeluarkan kalor.
R. Endoterm adalah reaksi yang disertai penyerapan kalor/menerima kalor.
Hukum kekekalan energi

------------- Ket: Energi = E


! E = M.C^2 ! massa = m
------------- kec. cahaya (3.10^10) = C
Hukum kekekalan energi
* "Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan"
Sehingga yang berlangsung adalah perubahan dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi
yang lain.

Entalphi (H)

adalah jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat pada tekanan yang tetap. Zat yang
menyimpan energi banyak dikatakan memiliki entalphi yang tinggi/besar. Sedangkan zat
yang menyimpan energi sedikit dikatakan memiliki Entalphi yang rendah. Karena entalphi
masing-masing zat berbeda, maka setiap reaksi kimia, selalu disertai oleh perubahan
Entalphi.
Secara matematis dikatakan bahwa setiap reaksi kimia memiliki harga delta H (peubahan
Entalphi) tertentu.
Delta H = Entalphi hasil reaksi - entalphi zat yang bereaksi
= H zat ruas kanan - H zat ruas kiri
Misal = A --> B
Jika zat A mempunyai HA yang berubah menjadi zat B dan mempunyai HB, Maka:
Delta H = HB - HA
Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi:
1. Jika hasil reaksi mempunyai entalphi yang lebih besar dari zat semula (HB < HA) maka
harga delta H = negatif; berarti reaksi tersebut melepaskan kalor/disebut reaksi eksoerm.
2. Jika hasil reaksi mempunyai entalphi yang lebih tinggi dari zat semula (HB > HA), maka
harga delta H = positif; berarti reaksi tersebut menerima kalor/disebut reaksi endoterm
*Cara penulisan Reaksi Eksoterm
Misal, ada reaksi zat A dengan zat B, membentuk zat C dan melepaskan kalor sebesar x k kal.
Ada 2 cara dalam menulis reaksinya
a. Dengan menggunakan tanda delta H = A + B --> C delta H = -x k kal
b. tanpa tanda delta H = A + B --> C + k kal
* Cara penulisan reaksi Endoterm
Misal zat A direaksikan dengan zat B menghasilkan zat C dan menyerap/menerima kalor
sebesar x k kal.
Cara penulisan reaksinya juga ada 2 yaitu:
a. Dengan tanda delta H = A + B --> C delta H = +X k kal.
b. Tanpa tanda delta H = A + B + x k kal --> C
A + B --> C - x k kal
Catatan:
1. Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan, membebaskan, mengeluarkan,
memberikan, atau menghasilkan kalor.
Sedangkan reaksi Eksoterm adalah reaksi yang menyerap, menerima, membutuhkan,
memerlukan, atau menarik kalor.
2. Kalor yang langsung ditulis
kan di ruas kanan pada persamaan reaksi, disebut kalor reaksi/panas reaksi.
Harga kalor reaksi = harga delta H akan tetapi tanda mereka berlawanan.
3. Reaksi eksotor memiliki harga delta H (-) dan kalor reaksinya (+)
Reaksi endoterm memiliki harga delta H (+) dan kalor (-)
4. Satuan energi yang sering dipakai adalah kalori/joule
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 k kal = 1000 kalori
1 k j = 1000 joule
5. a. Kalau reaksi adalah kalor yang diserap/dibebaskan selama reaksi kimia berlangsung.
Contoh: CH49g) + 2O2(g) --> CO2(g) + 2H2O(l) delta H = -212,8 k kal
untuk reaksi tersebut dibebaskan kalor sebesar 212,8 k kal
Berarti kalor reaksinya = 212,8 k kal.
b. Kalor pembentukan adalah kalor yang diserap/dibebaskan untuk membentuk satu mol
suatu senyawa dari unsur-unsurnya.
Contoh: N2(g) + 3H2(g) --> 2NH3(g) delta H = -22,1 k kal
1/2 N2(g) + 3/2H2(g) --> NH3(g) delta H = -11,05 k kal
Jadi kalor pembentukan 1 mol NH3 = 11,05 k kal
c. Kalor pengurai adalah kalor yang dibebaskan/diserap untuk menguraikan 1 mol suatu
senyawa menjadi unsur-unsurnya.
Contoh: 2H2O --> 2H2 + O2 delta H = +136,6 k kal
Berarti jika 1 mol H2O terurai menjadi H2 dan O2
H2O --> H2 + O2 delta H = +68,3 k kal
jadi kalor pengurai 1 mol H2O = -68,3 k kal
d. Kalor pembakaran adalah kalor yang dibebaskan untuk membakar satu mol suatu zat.
Contoh: CH4 (g) + O2(g) --> CO2(g) + 2 H2O(g)

HUKUM-HUKUM THERMOKIMIA

1. Hukum Laplace
Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan
jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Contoh:
Reaksi pembentukan CO2 dari unsur karbon dan oksigen akan melepaskan kalor sebanyak 94
k kal dan ternyata reaksi penguraian CO2 menjadi karbon dan oksigen akan memerlukan
kalor dalam jumlah yang sama yaitu 94 k kal.
Hal ini dapat di tulis dalam reaksi sbb:
a. C + O2 --> CO2 delta H = -94 k kal
CO2 --> C + O2 delta H = +94 k kal

b. N2 + 3H2 --> 2 NH3 delta H = -22,1 k kal


2NH3 --> N2 + 3H2 delta H = +22,1 k kal

2. Hukum Hess
"Jumlah kalor yang diserap/dibebaskan tidak tergantung dari jalannya reaksi berlangsung
tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi"
Hukum ini dapat diterangkan sbb:
Setiap reaksi memiliki harga delta H yang tetap dan harga delta H tersebut tidak tergantung
pada jumlah tahap reaksi, maksudnya, harga delta H suatu reaksi yang berlangsung 1 tahap
akan sama dengan harga delta H jika reaksi tersebut berlangsung beberapa tahap.
Contoh:
Reaksi karbon & oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung satu tahap/dua tahap,
dengan harga delta H yang sama.
* Satu tahap = C + O2 --> CO2 delta H = -94 k kal
* Dua tahap = C + 1/2O2 --> CO delta H = -26 k kal
CO + /2O2 --> CO2 delta H = -68 k kal
-------------------------------------- +
C + O2 --> CO2 delta H = -94 k kal
delta H1
C----------------> CO2 delta H1 = delta H2 + delta H3
!^
!------->CO------!
delta H2 delta H3

Harga delta H dari beberapa reaksi dapat dijumlahkan sesuai dengan penjumlahan reaksi-
reaskinya.
Hukum Hess sangat berguna untuk menghitung harga delta H suatu reaksi berdasarkan
beberapa reaksi lain yang delta H-nya sudah diketahui.
Contoh:
1. Diket = S + O2 --> SO2 delta H = -71 k kal
2SO2 + O2 --> 2SO3 delta H = -45 k kal
Berapa delta H untuk reaksi = 2 S + 3O2 --> 2SO3
2. C + 2S --> CS2 + -19,7 k kal
S + O2 --> SO2 +71,2 k kal
C + O2 --> CO2 + 93,8 k kal
CS2 + 3O2 --> CO2 + 2 SO2 + x k kal
Hitung x!
3. C + O2 --> CO2 delta H = -94,1 k kal
2H2 + O2 --> 2 H2O delta H = -136,6 k kal
3C + 4H2 --> C3H8 delta H = -24,8 k kal
Hitung delta H untuk reaksi
C3H8 + 5O2 --> 3O2 + 4H2O
jawab:
1. (S + O2 --> SO2 delta H = -71 k kal)x2
2S + O2 --> 2SO2 delta H = -142 k kal
2SO2 + O2 --> 2SO3 delta H = -45 k kal
--------------------------------------- +
2S + 3O2 --> 2SO3 delta H = -187 k kal

2. CS2 --> C + 2S + 19,7 k kal


2S + 2O2 --> 2SO2 + 142,4 k kal
C + O2 --> CO2 + 93,8 k kal
----------------------------- +
CS2 + 3O2 --> 2SO2 + CO2 + 255,9 k kal

3. C3H8 --> 3C + 4H2 delta H = 24,8 k kal


3C + 3O2 --> 3CO2 delta H = -282,3 k kal
4H2 + 2O2 --> 4 H2O delta H = -273,2 k kal
------------------------------------------ +
C3H8 + 5O2 --> 3CO2 + 4H2O delta H = -530,7 k kal

termokimia
1. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut:
a. ∆Hof H2O(l) = -187,8 kJ mol-1 d. ∆H0f H2SO4(l) = -843,99 kJ mol-1
b. ∆H0f H2S(g) = -20,2 kJ mol-1 e. ∆H0f CH3Cl(s) = +74,81 kJ mol-1
c. ∆H0f CaCO3(s) = -207,8 kJ mol-1
Jawab:
a. H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l) ∆H = -187,8 kJ mol-1
b. H2(g) + S(s) → H2S(g) ∆H = -20,2 kJ mol-1
c. Ca(s) + C(s) + 3/2O2(g) → CaCO3(s) ∆H = -207,8 kJ mol-1
d. H2(g) + S(s) + 2O2(g) → H2SO4(l) ∆H = -843,99 kJ mol-1
e. 3/2H2(g) + C(s) + 1/2Cl2(g) → CH3Cl(s) ∆H = +74,81 kJ mol-1

2. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 250C menjadi 720C.
Jika
diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan kalor jenis air = 4,2 Jg-1 0C-1, tentukan ∆H reaksi
pemanasan tersebut.
Jawab: 592,2 kJ

p = m
v
= 1 gr/mL x 3000 mL
= 3000 gr

Q = m x c x ∆T
= 3000 x 4,2 x (72 – 25)
= 3000 x 4,2 x 47
= 592200 J
= 592,2 kJ

3. Diketahui reaksi:
C2H4(g) + X2(g) → C2H4X2; ∆H = -178 kJ
Jika energi ikatan (kJ mol-1)
C = C = 614 C − C = 348
C – H = 413 X – X = 186
Tentukan energi ikatan C – X.
Jawab: 315 kJ
H H H H
H–C=C–H+X–X→H–C–C–H
X X
∆H = [(4 x 413) + 614 + 186 ] – [(4 x 413) + 348 + (2 x EC – X)]
-178= [ 1652 + 614 + 186] – [1652 + 348 + (2 x EC – X)]
-178 = 2452 – 2000 - (2 x EC – X)
-630 = -(2 x EC – X)
EC – X = 630/2
= 315 kJ

4. Diketahui:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l); ∆H = -572 kJ
H2O(l) → H2O(g); ∆H = +44 kJ
H2(g) → 2H(g); ∆H = +436 kJ
O2(g) → 2O(g); ∆H = +495 kJ
Tentukan energi ikatan rata-rata O – H.
Jawab:

H2O(l) → H2(g) + 1/2O2(g) ∆H = [(+572) : 2]


= +286 kJ
H2O(g) → H2O(l) ∆H = -44 kJ

H2(g) → 2H(g); ∆H = +436 kJ


1/2O2(g) →
O(g); ∆H = [(+495) : 2] = +247,5 kJ
H2O(g) → 2H(g) + O(g) ∆H = +925,5 kJ

2E(O – H) = 925,5 : 2 = 462,75 kJ

5. Diketahui reaksi
H2(g) + Br2(g) → 2HBr(g) ; ∆H = -72 kJ.
Untuk menguraikan 11,2 dm3 gas HBr (STP) menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak

Jawab: 18 kJ
Penyelesaian:
Reaksi penguraian HBr : 2HBr(g) → H2(g) + Br2(g) ; ∆H = 72 kJ
∆H untuk 1 mol HBr = 72 = 36 kJ
2

n HBr = 11,2 = 0,5 mol


22,4
Maka ∆H untuk 0,5 mol = 0,5 mol × 36 kJ = 18 kJ
1 mol

1.Diketahui reaksi :
4 C + 6 H2 + O2 → 2C 2 H5OH, ΔH = - 13,28 kkal.
Dari reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH ( Ar C=12; H=1;
O=16) , terjadi ….
Penyelesaian :
Mr C 2 H5OH = 46
Mol C 2 H5OH = = 0,2 mol
Dari persamaan termokimia di atas diketahui untuk pembentukan 2 mol C 2 H5OH ΔH = - 13,28 kkal.
Maka untuk 1 mol C 2 H5OH = = -6,64 kkal
Untuk pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH (0,2 mol) = 0,2 mol x – 6,64 kkal/mol = -1,328 kkal

2. Diketahui kalor pembakaran aseteline ( C2H2) adalah a kkal/mol; sedang kalor pembentukan CO2
(g) = b kkal/mol; dan kalor pembentukan H2O (l) = c kkal/mol. Maka menurut hukum Hess , kalor
pembentukan aseteline adalah ….
Penyelesaian :
Kalor pembakaran C2H2 : C2H2 + O2 →2 CO2 +H2O = a kkal (dibalik)
Kalor pembentukan CO2 : C + O2 → CO2 = b kkal (x2)
Kalor pembentukan H2O : H2 + O2 → H2O = c kkal (tetap)
Kalor pembentukan asetilen : 2C + H2 → C2H2 = ...... kkal ?

2CO2 +H2O → C2H2 + O2 = -a kkal


2C + 2O2 → 2CO2 = 2b kkal
H2 + O2 → H2O = c kkal +

2C + H2 → C2H2 = (-a+2b+c) kkal

3. Diketahui:
ΔHf CO2 = –393,5 kJ/mol ΔHf H2O = –241,8 kJ/mol
Bila diketahui reaksi:
C2H4(g) + 3 O2(g) ⎯⎯→ 2 CO2(g) + 2 H2O(g) ΔHc = –1.323 kJ
maka besarnya ΔHf C2H4 adalah ….
Penyelesaian :
ΔHc =(2. ΔHf CO2 +2. ΔHf H2O) - (ΔHf C2H4 + 3. ΔHf O2)
-1.323=(2. -393,5 + 2. -241,8 ) - (ΔHf C2H4 + 0)
-1.323=(-787- 483,6) - ΔHf C2H4
ΔHf C2H4 = -1270,6 + 1323
= + 52,4 kJ

4. Diketahui:
ΔH C3H8 = –104 kJ ΔH CO2 = –395 kJ ΔH H2O = –286 kJ
Persamaan reaksi pada pembakaran gas C3H8 sebagai berikut.
C3H8(g) + 5 O2(g) ⎯⎯→ 3 CO2(g) + 4 H2O(l)
Besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 11 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) adalah … .
Penyelesaian: M r C3H8 = 44
Mol C3H8 = = 0,25 mol
ΔH reaksi = (3. ΔH CO2 + 4. ΔH H2O) - (ΔH C3H8 + 0 )
= (3. -395 + 4 .-286) - ( -104 -0)
=(-1185 – 1144) + 104 = -2329 +104 = -2225kJ
ΔH reaksi pembakaran 11 gram C3H8 (0,25 mol) = 0,25 x -2225 kJ
= -556,25 kJ

5.Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq), jika diketahui
perubahan entalpi pada reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah … .
Penyelesaian :
ΔH reaksi untuk 0,25 mol zat = 0,25 mol x 56, 60 kJ/mol = 14,15 kJ

1. Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum
kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang disertai panas.
Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan entalpinya?

Jawab:

Reaksi yang terjadi:

CaO(s) + H2O(l)→ Ca(OH)2 (s)

Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm,
ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan
tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( ΔH) yang
harganya negatif.

2. Sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka waktu tertentu
es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air. Dari mana tetesan air itu?

Jawab:
Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan kimianya:

H2O(s) + kalor → H2O( l)

3. Larutan NaHCO3 (baking soda) bereaksi dengan asam klorida menghasilkan larutan
natrium klorida, air, dan gas karbon dioksida. Reaksi menyerap kalor sebesar 11,8 kJ pada
tekanan tetap untuk setiap mol baking soda. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi
tersebut.

Jawab:

Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah

NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)

Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif.

Persamaan termokimianya:

NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) ΔH= +11,8 kJ

4. Sebanyak 2 mol H2(g) dan 1 mol O2(g) bereaksi membentuk air disertai pelepasan kalor
sebesar 572 kJ.

2H2(g) + O2(g) → 2H2O( l) ΔH = –572 kJ

Tuliskan persamaan termokimia untuk pembentukan satu mol air. Tuliskan juga reaksi untuk
kebalikannya.

Jawab:

Pembentukan satu mol air, berarti mengalikan persamaan termokimia dengan faktor

½ .H2(g) + ½ O2(g)→ H2O( l) ΔH = – 286 kJ

Untuk reaksi kebalikannya:

H2O( l) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 286 kJ

5. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–°C–1.

Jawab:

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50 kali 1 g air. Kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35°C adalah sebanyak 35 kali kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C. Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50
g air dari 25°C menjadi 60°C (ΔT = 35°C) adalah

Q = m c ΔT

= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C

= 7,315 kJ

6. Sebanyak 75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang, berapa
kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25°C menjadi 90°C? Kalor jenis air, c
= 4,18 J g –1°C–1, massa jenis air 1 g mL–1

Jawab:

• Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air.

• Hitung kalor yang diserap oleh air

• Hitung kalor yang dilepaskan dari hasil pembakaran gas LPG

ρ air = 1g mL–1 atau mair = ρ air × volume air

mair = 1 g mL–1 × 75 mL= 75 g

Kalor yang diserap air:

Qair = 75 g × 4,18 J g –1°C–1 × (90–25)°C

= 20,377 kJ

Kalor yang diserap air sama dengan kalor yang dilepaskan oleh pembakaran gas LPG.

Qair = QLPG atau QLPG = 20,377 kJ

Jadi, kalor yang dilepaskan oleh hasil pembakaran gas LPG sebesar 20,377 kJ.

7. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g air
panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik sebesar 7°,
tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1 °C–1.

Jawab:

Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter.

QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter

QAir panas = 75 g × 4,18 J g – 1 °C –1× (35 – 60)°C


= – 7.837,5 J

QAir dingin = 50 g × 4,18 J g – 1 °C –1 × (35 – 25)°C

= + 2.090 J

Qkalorimeter = Ck × Δ T

Oleh karena energi bersifat kekal maka

QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0

–7.837,5 J + 2.090 J + (Ck . 7°C) = 0

Ck = 7.837,5 2.090 J/7°C =821 J °C

Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J °C–1.

8. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g
logam natrium. Jika suhu awal campuran 30°C dan setelah reaksi suhunya 75°C, tentukan
ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor kalorimeter 150 J
°C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.

Jawab:

Kalor yang terlibat dalam reaksi:

Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0

Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter)

Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) ( ΔT)

= (53g) (3,65 J g–1°C–1) (45°C)

= 8.705,25 J

Qkalorimeter = (Ck) ( Δ T)

= (150 J °C–1) (10°C) = 1.500 J

Qreaksi = –(8.705,25 + 1.500) J = –10.205,25 J

Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ. Oleh karena pada
percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi = Δ Hreaksi = –10.205 kJ.
1. UMPTN 89 Rayon C
Reaksi kimia sebagai berikut :
C(s) + O2(g) → CO2 (g) ΔH° = -393,5 kJ
H2(g) + ½ O2(g) → H2O (g) ΔH° = -283,8 kJ
2C(g) + H2(g) → C2H2 (g) ΔH° = +226,7 kJ
Atas dasar reaksi diatas, maka kalor reaksi
C2H2(g) + 5/2 O2(g) → H2O (g)+ 2CO2(g) adalah….
A. -1.297,5 kJ D. -727,9 kJ
B. +1.297,5 kJ E. +274,5 kJ
C. -906,0 kJ
Pembahasan :
Reaksi (1) dikali dua : -787
Reaksi (2) tetap : -283,8
Reaksi (3) dibalik : -226,7
-1.297,5
Jawaban : A
2. UMPTN 90 Rayon C
Diketahui :
4NH3(g) + 7O2(g) → 4 NO2 (g) + 6H2O (l) ΔH = -4c kJ
Jika kalor pembentukan H2O (l) dan NH3 (g) berturut-turut adalah –a kJ/mol dan –b kJ/mol,
maka kalor pembentukan NO2 (g) sama dengan ….
A. (a + b + c) kJ/mol
B. (-a + b + c) kJ/mol
C. (-1½ a + b + c) kJ/mol
D. (1½ a + b + c) kJ/mol
E. (1½ a - b - c) kJ/mol
Pembahasan :
ΔH = ΔHf produk - ΔHf reaktan
= [ 4 x H1 NO2 + 6 x Hf H2O]-
= [ 4 x Hf NH3 + 7 x Hf O2]
-4c = [ 4 . (x) + 6 (-a) – [4 (-b) + 7 x 0]
x = 1½a–b-c
Jawaban : E
3. UMPTN 90 Rayon A
Dari data :
2H2 (g) + O2(g) → 2H2O(l) ΔH = -571 kJ
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO (s) ΔH = -1.269 kJ
CaO(s) + H2O(l) → Ca (OH)2(s) ΔH = -64 kJ
Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca (OH)2 (s) sebesar….
A. -984 kJ/mol D. -1.904 kJ/mol
B. -1.161 kJ/mol E. -1.966 kJ/mol
C. -856 kJ/mol
Pembahasan :
- Reaksi pembentukan Ca (OH)2 adalah Ca + O2 + H2 → Ca (OH)2
- Dengan menggunakan data di atas :
½ x (2H2 + O2 → 2H2O ΔH = -571 kJ)
½ x (2Ca + O2 → 2Ca2O ΔH = -1.269 kJ)
Ca + H2O → Ca(OH)2 ΔH = -64 kJ
Ca + OH + H2 → Ca (OH)2 ΔH = -984 kJ
Jawaban : A
4. UMPTN 00 Rayon C
Perhatikan reaksi :
C(s)+ O2(g) → CO2(g) ΔH = -394 kJ/mol
2CO(g) + O2 (g) → 2CO2 (g) ΔH = -569 kJ/mol
Reaksi pembentukan 40 gram karbon mono oksida (Mr = 28) disertai dengan ΔH sebesar
….
A. -547,5 kJ D. +175 kJ
B. -219 kJ E. +219 kJ
C. -175 kJ
Pembahasan :
- Reaksi pembentukan karbon monoksida, C + ½ O2 → CO
- Dari data di atas :
C + O2 → CO2 ΔH = -394 kJ/mol
½ x (2CO2 → 2CO + O2 ΔH = +569 kJ/mol)
C + ½ O2 → CO ΔH = -109,5 kJ/mol
- Pada pembentukan 140 gram CO :
ΔH = 140 / 28 x (-109,5 kJ/mol)
= -547,5 kJ/mol
Jawaban : A
Soal: Dari data berikut:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ΔH= - 580 kJ
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(l) ΔH= - 1269 kJ
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ΔH= - 64 kJ
Dapat dihitung perubahan entalpi pembentukan Ca(OH)2(s) sebesar ….

A. - 989 kJ.mol-1
B. - 1161 kJ.mol-1
C. - 856 kJ.mol-1
D. - 1904 kJ.mol-1
E. - 1966 kJ.mol-1

Pembahasan:
H2(g) + ½O2(g) → H2O( l) ΔH = - 290 kJ
Ca(s) + ½O2(g) → CaO(s) ΔH = - 634,5 kJ
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ΔH = - 64 kJ
-------------------------------------------------------------- +
Ca(s) + O2(g) + H2(g) → Ca(OH)2(s) ΔH = - 988,5 kJ
Jawaban: A
Soal: A dan B adalah dua buah unsur gas yang dapat membentuk senyawa AB. Jika
diketahui:
A + B → AB(g) ΔH = x kJ
A + B → AB(l) ΔH = y kJ
A + B → AB(s) ΔH = z kJ
Maka kalor sublimasi AB(s) adalah ….

A. z D. z - x
B. x - z E. x - y - z
C. x + y + z
Pembahasan:
A(g) + B(g) → AB(g) ΔH = x kJ
AB(s) → A(g) + B(g) ΔH = - z kJ
------------------------------------------------- +
AB(s) → AB(g) ΔH = (x - z) kJ
Jawaban: B
Soal: Persamaan termokimia:
HI(g) → ½H2(g) + ½I2(s) ΔH = - 6,0 kkal
H2(g) → 2H(g) ΔH = 104 kkal
I2(g) → 2I(g) ΔH = 56 kkal
I2(s) → I2(g) ΔH = 14 kkal
Harga ΔH untuk H(g) + I(g) → HI(g) …

A. - 60 kkal D. 35 kkal
B. - 35 kkal E. 70 kkal
C. 31 kkal

Pembahasan:
½H2(g) + ½I2(s) → HI(g) ΔH = 6 kkal
H(g) → ½ H2(g) ΔH = - 52 kkal
I(g) → ½ I2(g) ΔH = - 7 kkal
½ I2(g) → ½ I2(s) ΔH = - 7 kkal
-------------------------------------------------- +
H(g) + I(g) → HI(g) ΔH = - 60 kkal
Jawaban: A

1. UM-UGM 05
Kalau kalor netralisasi adalah 120 kkal/mol, maka kalor netralisasi 100 mL HCl 0.1 M
dengan 150 mL NaOH 0.075 M adalah….
A. 12 kal D. 1.200 kal
B. 120 kal E. 2.400 kal
C. 2.400 kal
Pembahasan :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
HCl(aq) = 100 x 0.1 = 10 mmol
NaOH(aq) = 150 x 0.075 = 11.25 mmol
Yang habis : HCl(aq) 10 mmol = 0.01 mol
ΔH = 0.01 x 120 kkal = 1.2 kkal
Jawaban : D

2. UM-UGM 04
Diketahui persamaan termokimia :
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ΔH = a kJ
2Ca (s) + O2 (g) → 2CaO (s) ΔH = b kJ
CaO(s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) ΔH = c kJ
Besarnya ΔH pembentukan Ca(OH)2(s) adalah …
A. a + b + c D. a + b – 2c
B. a – b + 2c E. ½ a + ½ b + c
C. ½ a + ½ b - c
Pembahasan :
Reaksi (1) dan (2) dibagi dua reaksi (3) tetap, ΔH = ½ a + ½ b + c
Jawaban : E

3. UMPTN 01 Rayon B
Jika :
Mg H2O → MgO + H2 ΔH = a kJ/mol
H2 + O2 → H2O ΔH = b kJ/mol
2 Mg + O2 → 2 MgO ΔH = c kJ/mol
maka menurut hukum Hess :
A. b = c + a D. 2b = 2c + a
B. a = b + c E. 2c = a + 2b
C. 2a = c – 2b
Pembahasan :
Dengan menyesuaikan ruas dan koefisien diperoleh :
2x (Mg + H2O → MgO + H2 ΔH = a kJ/mol)
2x (H2 + O2 → H2 O ΔH = a kJ/mol)
2 Mg + O2 → 2 MgO ΔH = c = 2a + 2b
2a = c – 2b
Jawaban :: C

4. SPMB 04 Regional III


Pada reaksi
2 NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (l) ΔH = +1173 kJ
maka energi ikatan rata-rata N-H adalah …
A. 1.173,0 kJ D. 195,5 kJ
B. 586,5 kJ E. 159,5 kJ
C. 391,0 kJ
Pembahasan :
Energi ikatan rata-rata N – H adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan
N-H menjadi atom N dan H. Jadi, soal ini bisa diselesaikan bila disediakan data energi ikatan
N = N dan H – H, yaitu 946 dan 436 kJ. Data ΔH reaksi seharusnya +92 kJ, bukan + 1.173
kJ.
2NH3 → N2 + 3H2 ΔH = +93 kJ
ΔH = Σ energi ikatan kiri - Σ energi ikatan kanan
H = [6 (N – H) – [ (N = N) + 3 (H – N)
92 = [6x] – [946 + 3 (436) ] Þ x = 391 kJ
Jawaban : D

Diketahui kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 (g) = -a kJ/mol


Kalor pembentukan CO2(g) = -b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O (l)= -c kJ/mol
Maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) ialah …
A. a – 3b – 3c D. a + 3b + 3c
B. a – 3b + 3c E. -a + 3b + 3c
C. a + 3b – 3c
Pembahasan :
Reaksi pembakaran siklopropana
(CH2)3 + O2 → 3CO2 + 3H2O ΔH= -a kJ/mol
ΔH = ΔHf produk - ΔHf reaktan
-a = [ 3 (-b) +3 (-c)]- [ΔHf (CH2)3 + x O]
ΔHf (CH2)3 = a –3b –3c kJ/mol
Jawaban : A
2. UMPTN 95 Rayon B
Diketahui : ΔHf H2O (g) = -242 kJ mol-1
ΔHf CO2 (g) = -394 kJ mol-1
ΔHf C2H2 (g) = 52 kJ mol-1
Jika 52 gram C2H2 dibakar secara sempurna sesuai dengan persamaan :
2 C2H2 (g) + 502 (g) → 4 CO2 (g) + 2H2O (g) akan dihasilkan kalor sebesar ….
(Ar C = 12, H = 1)
A. 391,2 kJ D. 2.164 kJ
B. 428,8 kJ E. 4.328 kJ
C. 1.082 kJ
Pembahasan :
- 2C2H2 (g) + 5O2 (g) → 4 CO2 (g) + 2 H2O (g)
ΔH = ΔHf produk - ΔHf reaktan
= [ 4 (-349) +2 (-242)]-
= [ 2 (52) + 5 (0) ] = -2.164 kJ
Kalor ini dilepaskan pada pembakaran 2 mol C2H2.
- Jika ada 52 gram C2H2
C2H2 = 52/26 = 2 mol
ΔH = 2/2 x (2.164) = 2.164 kJ
Jawaban : D
3. SPMB 04 Regional II
Bila diketahui kalor pembentukan standar, ΔH benzena cair C6H6 (l) = +49,00 kJ mol-1, H2O
(l) = -241,5 kJ mol-1, CO2(g)= -393,5 kJ mol-1, kalor pembakaran : C6H6 (l) + O2(g) → 3H2O
(g) = -393,5 kJ mol-1, maka kalor pembakaran reaksi :
C6H6 (l) + O2(g) → 3H2O (g) + 6 CO2 (g) adalah ….
A. -3.135,4 kJ D. +684,3 kJ
B. +3.135,4 kJ E. +586,3 kJ
C. -684,3 kJ
Pembahasan :
ΔHreaksi = Hf kanan- Hf kiri → Hf kanan
= [ 6 (-393,5) +3 (-241,81)]-[+49]
= -3.135,4 kJ
Jawaban : A

1. UM-UGM 05
Dalam statosfer, klorofluorometana (freon, CFC) menyerap radiasi berenergi tinggi dan
menghasilkan atom CI yang mempercepat tersingkirnya ozon di udara. Reaksi yang mungkin
terjadi adalah:
a. O3 + Cl → O2 + ClO ΔH = -120 kJ
b . ClO + O → O2 + Cl ΔH = -270 kJ
c. O3 + O → 2O2
nilai ΔH reaksi yang terakhir adalah …..
A. -390 kJ D. 390 kJ
B. -50 kJ E. 200 kJ
C. 150 kJ
Pembahasan :
Reaksi (c) penjumlahan dari (a) dan (b). ΔH = -120 –270 = -390 kJ
Jawaban : A
2. Pembakaran sempurna gas metana ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut :
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ΔH = -840 kJ
Jika seluruh kalor yang dihasilkan digunakan untuk mendidihkan air yang mula-mula bersuhu
25°C maka volum air yang bisa dididihkan menggunakan 24 gram metana adalah …. (C
=12, H =1; c =4,2 J/g°C)
A. 2,7 L D. 8,0 L
B. 4,0 L E. 12,0 L
C. 5,0 L
Pembahasan :
- CH4 = 24/16 = 1,5 mol
- Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 1,5 mol CH4
q = 1,5 x 840 kJ = 1.260 kJ
= 1.260 x 103 J
- Kalor sebanyak ini dapat mendidihkan air
q = m x c x ΔT
m = 1.260 x 103 / 4.2 x 75
= 4.000 gram
- Karena = 1 g/mL, maka volum air = 4.000 mL atau 4 liter.
Jawaban : B
3. SPMB 04 Regional I
Diketahui entalpi pembentukan H2O (l) = -285 kJ mol-1, CO2 (g) = -393 kJ mol-1, dan C2H2
(g) = +227 kJ mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2
(Mr = 26) adalah…. A
A. 25,96kJ D. 90,50kJ
B. 47,06kJ E. 129,80kJ
C. 67,49kJ
Pembahasan :
C2H2 + O2 → 2CO2 + H2O
ΔH = 2 (-393) + (-285) – (227) = -1.298 kJ
C2H2 = 0,52 / 26 = 0,02 mol
ΔH = 0,02 (-1.298) = -25,96 kJ
Jawaban : A
4. UMPTN ’97 Rayon B
Diketahui energi ikatan….
C-F = 439 kj mol-1
C-Cl = 330 kj mol-1
F-F = 159 kj mol-1
Cl-Cl = 243 kj mol-1
Kalor reaksi untuk reaksi : CF2Cl2 + F2 → CF4 + Cl2
adalah ….
A. + 136 kJ D. + 622 kJ
B. + 302 kJ E. -622 kJ
C. -302 Kj
Pembahasan :
ΔH = Energi Pemutusan ikatan - energi Pembentukan ikatan (kiri - kanan)
= [12 (C-Cl) + (F – F)] - [ 2 (C-F) + Cl – Cl)]
= [2 (330) + 159] – [2 (439) + 243]
= 819 – 1.121 = -302 kJ
Jawaban C

Anda mungkin juga menyukai