Anda di halaman 1dari 18

TERMOKIMIA

Disusun Oleh :
1. Rifky Ahmad Fachrezy Aritonang
2. Zuchry Rahmansyah Adha
3. Ivan Kristian Wijaya Telaumbanua
2.1. Defenisi
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari reaksi kimia dan perubahan
energi yang terlibat.

2.1.1. Persamaan Termodinamika

A(s) + B(aq) → C(aq)          ⧋H = + x kJ

Contoh :
2.1.2. Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia yaitu sebagai berikut:

1. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau
kalor. Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif.

Reaksi eksoterm:
DH = HP - HR < 0 atau DH = (-)

Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) – 26,78 Kkal


2. Reaksi Endoterm
Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi
penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan
Sistem menyerap kalor dari lingkungan. yang terjadi ketika
berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka suatu
perubahan entalpi reaksi bernilai positif.

Reaksi endoterm:
DH = HP - HR > 0 atau DH = (+)

Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal


2.1.3. Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan
didalamnya.Energi potensial berkaitan dengan wujud zat,
volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom
atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secara acak.
Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H).
Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang
masuk atau keluar dari zat. Entalpi (H) suatu zat ditentukan
oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat
yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau
entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan
kalor dinyatakan dengan perubahan entalpi ( H).
1. Entalpi Pembentukan Standar (Hf)

Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan


jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil
pada keadaan standar (STP). Entalpi pembentukan standar
diberi simbol (Hf ), simbol f berasal dari kata formation yang
berarti pembentukan. Contoh unsur-unsur yang stabil pada
keadaan standar, yaitu H2, O2, C, N2, Ag, Cl2, Br 2, S, Na,
Ca, dan Hg.
2. Entalpi Penguraian Standar (Hd)

Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan


jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses
penguraian 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil
pada keadaan standar (STP). Entalpi penguraian standar diberi
simbol (Hd) simbol d berasal dari kata decomposition yang
berarti penguraian.
3. Entalpi pembakaran standar (Hc)

suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan


atau dibebaskan untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).
Entalpi penguraian standar diberi simbol (Hc) simbol c berasal
dari kata combustion yang berarti pembakaran.
2.2. Sistem dan Lingkungan Termokimia

Segala sesuatu yang menjadi pusat


perhatian dalam mempelajari suatu
perubahan energi dan berubah selama proses
itu berlangsung disebut dengan sistem.
Sedangkan hal-hal yang tidak berubah
selama proses berlangsung dan yang
membatasi sistem dan juga bisa
mempengaruhi sistem disebut dengan
lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan
lingkungan, sistem dibagi menjadi tiga
macam, yakni sebagai berikut :

1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang
memungkinkan terjadi suatu perpindahan
energi dan zat (materi) antara lingkungan
dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada
suatu reaksi yang bisa meninggalkan wadah
reaksi, misalnya gas.
2. Sistem tertutup

Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan bisa


terjadi suatu perpindahan energi, tapi tidak terjadi pertukaran
materi.

3. Sistem terisolasi
Sistem teriolasi yaitu Suatu sistem yang memungkinkan
terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan
lingkungan.
2.3. Hukum Hess

Hukum Hess menyatakan bahwa ketika reaktan


terkonversi menjadi produk, nilai perubahan entalpi dari
reaksi tetap sama, baik dengan satu langkah ataupun dengan
sederetan langkah. Dengan kata lain, perubahan entalpi dari
keseluruhan proses sama dengan jumlah total perubahan
entalpi setiap langkah.
Perhatikan contoh berikut.
Dalam penerapan hukum Hess, kadangkala persamaan
termokimia yang tersedia perlu dimanipulasi terlebih dahulu.
Berikut aturan dalam memanipulasi persamaan termokimia:
1. Ketika persamaan reaksi dibalik (reaktan menjadi
produk, produk menjadi reaktan), tanda nilai ΔH juga
harus dibalik (dari positif menjadi negatif, dan
sebaliknya).
2. Substansi yang dihilangkan dari kedua sisi persamaan
reaksi harus dalam fase yang sama.
3. Jika semua koefisien dari suatu persamaan reaksi
dikali atau dibagi dengan faktor yang sama, maka nilai
ΔH reaksitersebut juga harus dikali atau dibagi dengan
faktor tersebut.
Pendekatan Energi Ikatan dan Entalpi Reaksi
Contoh soal
Estimasilah nilai ∆reaksi pembakaran berikut dari data energi
ikatan rata-rata pada tabel di atas.

Jawab:
ΔH = ∑D(reaktan) − ∑D(produk)
= [12D(C−H) + 2D(C−C) + 7D(O=O)] –[8D(C=O) +
12D(O−H)]
= [12(413 kJ) + 2(348 kJ) + 7(495 kJ)] – [8(799 kJ) + 12(463
kJ)]
= 9117 kJ – 11948 kJ
ΔH = −2831 kJ
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, PW. 1994. Kimia Fisik II. Jakarta : Erlangga


Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi
Ketiga-Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai