Anda di halaman 1dari 19

TERMOKIMIA

A. Perkembangan Termokimia
Reaksi

kimia selalu disertai perubahan

energi
Ada reaksi yg melepaskan (menghasilkan)
energi, & ada pula reaksi yg menyerap
(memerlukan) energi
Sebagian besar reaksi2 kimia, perubahan
energi berwujud perubahan kalor
(panas), baik kalor yg dilepaskan maupun
kalor yg diserap selama reaksi berlangsung
OKI cabang ilmu kimia yg mempelajari
perubahan energi disebut TERMOKIMIA
(bhs Yunani; thermos= panas)

Sampai

pertengahan abad ke-19, para


ilmuwan masih menganggap panas sbg
salah satu materi
Antoine Laurent Lavoisier (1789) istilah
kalor utk menyatakan materi penyusun
panas
John Dalton (1803) pengemuka teori
atom, mendeskripsikan kalor sbg materi
fluida yg mengelilingi atom2 st zat & dpt
dilepaskan mel. Reaksi2 yg mghsl panas
Jons Jakob Berzelius (1825) kalor msh
tercantum dlm daftar unsur2.

Julius

Robert Mayer (1814-1878)


ilmuwan yg pertama kali
mengemukakan bhw kalor (panas)
mrp salah satu bentuk energi.
Th 1850-an para ilmuwan mulai
mengakui panas (kalor) sbg salah 1
bentuk energi.
James Prescott Joule (18181889) merumuskan Asas
Kekekalan Energi

Energi tidak dapat diciptakan ataupun


dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk
energi yg satu menjadi bentuk energi yg lain

Nama

Joule diabadikan dalam


satuan energi menurut System
International dUnit (SI)
Satu joule adalah kerja yg dilakukan
jika gaya satu newton bergerak
sepanjang satu meter
Joule

= newton x meter
= kg.m.s2 x m
= kg.m2.s2

Jika

percepatan gravitasi adalah 10


ms-2 maka energi yg diperl utk
mengangkat benda bermassa 1 kg
setinggi 1 meter adalah 10 joule.
Hubungan satuan joule dengan
satuan2 energi2 yg lain adalah sbb:
1 kalori = 4,184 joule
1 liter atm = 101,2 joule
1 kilowatt hour (kWh) = 3,6 x 106 joule
1 elektron volt (eV) = 1,6 x 10-19 joule
1 kJ
1 kkal
1 kkal

= 1000 joule
= 1000 kalori
= 4,184 kJ

PERUBAHAN ENTALPI
Entalpi

= H = Kalor reaksi pada


tekanan tetap = Qp

Perubahan

entalpi adalah perubahan


energi yang menyertai peristiwa
perubahan kimia pada tekanan
tetap.

a.Pemutusan ikatan membutuhkan energi


(= endoterm)
Contoh: H2 2H - a kJ ; H= +akJ
b. Pembentukan ikatan memberikan
energi
(= eksoterm)
Contoh: 2H H2 + a kJ ; H = -a kJ

a. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas.
Pada reaksi eksoterm harga H = ( - )
Contoh : C(s) + O2(g) CO2(g) + 393.5 kJ ; H = -393.5 kJ

b.Reaksi Endoterm
Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas.
Pada reaksi endoterm harga H = ( + )
Contoh : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) - 178.5 kJ ; H = +178.5 kJ

Istilah yang digunakan pada perubahan


entalpi :

1.Entalpi Pembentukan Standar (Hf ):


H untuk membentuk 1 mol persenyawaan
langsung dari unsur-unsurnya yang diukur
pada 298 K dan tekanan 1 atm.
Contoh:
H2(g) + 1/2 O2(g) H2O (l) ; Hf = -285.85
kJ
2.Entalpi Penguraian:
H dari penguraian 1 mol persenyawaan
langsung menjadi unsur-unsurnya (=
kebalikan dari H pembentukan).
Contoh:
H2O (l) H2(g) + 1/2 O2(g) ; H = +285.85 kJ

3.Entalpi Pembakaran Standar (Hc ):


H untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara
yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
Contoh:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) ; Hc = -802 kJ

4.Entalpi Reaksi:
H dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat
dalam persamaan reaksi dinyatakan dalam satuan mol dan
koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.
Contoh:
2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2 ; H = -1468 kJ

5.Entalpi Netralisasi:
H yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan
asam atau basa.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) ; H = -890.4 kJ/mol

6.Hukum

Lavoisier-Laplace
"Jumlah kalor yang dilepaskan pada
pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurya
= jumlah kalor yang diperlukan untuk
menguraikan zat tersebut menjadi unsurunsur pembentuknya."
Artinya : Apabila reaksi dibalik maka tanda
kalor yang terbentuk juga dibalik dari
positif menjadi negatif atau sebaliknya

Contoh:

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ; H = - 112 kJ


2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ; H = + 112 kJ

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI


Untuk

menentukan perubahan entalpi


pada suatu reaksi kimia biasanya
digunakan alat seperti kalorimeter,
termometer dan sebagainya yang
mungkin lebih sensitif.

Perhitungan

:
H reaksi = Hfo produk Hfo
reaktan

HUKUM HESS

"Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan


pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada
jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan
awal dan akhir."
Contoh:
C(s) + O2(g)
CO2(g); H = x kJ 1 tahap
C(s) + 1/2O2(g)
CO(g); H = y kJ 2 tahap
CO(g) +1/2 O2(g) CO2(g); H = z kJ
------------------------------------------------------------ +
C(s) + O2(g)
CO2(g); H = y + z kJ
Menurut Hukum Hess : x = y + z

ENERGI-ENERGI DAN IKATAN KIMIA


Reaksi

kimia merupakan proses pemutusan


dan pembentukan ikatan.
Proses ini selalu disertai perubahan energi.
Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan
ikatan kimia, sehingga membentuk radikalradikal bebas disebut energi ikatan.
Untuk molekul kompleks, energi yang
dibutuhkan untuk memecah molekul itu
sehingga membentuk atom-atom bebas
disebut energi atomisasi.

Harga

energi atomisasi ini merupakan


jumlah energi ikatan atom-atom dalam
molekul tersebut.
Untuk molekul kovalen yang terdiri dari
dua atom seperti H2, O2, N2 atau HI yang
mempunyai satu ikatan maka energi
atomisasi sama dengan energi ikatan
Energi atomisasi suatu senyawa dapat
ditentukan dengan cara pertolongan
entalpi pembentukan senyawa tersebut.

Secara matematis hal tersebut dapat dijabarkan


dengan persamaan :
H reaksi= en.pemutusan ikatan - en.pembentukan ikatan
= en.ikatan di kiri- en.ikatan di kanan

Contoh:
Diketahui : energi ikatan
C - H = 414,5 kJ/Mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C - C = 346,9 kJ/mol
H - H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
H reaksi = C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)

Ditanya:
H reaksi = C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)

H reaksi = en.pemutusan ikatan - en.pembentukan


ikatan
= (4(C-H) + (C=C) + (H-H)) - (6(C-H) + (C-C))
= ((C=C) + (H-H)) - (2(C-H) + (C-C))
= (612.4 + 436.8) - (2 x 414.5 + 346.9)
= - 126,7 kJ

Anda mungkin juga menyukai