Anda di halaman 1dari 19

Makalah Kimia Industri

Industri Pupuk “PT Pupuk Kujang”

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Industri)

DISUSUN OLEH :
MUZZAMMIL FAJRI : 2010412030
NURUL ARIFANI : 2010412039
RAIHAN HANIF AULIA : 2010412040
ZAHWA HARIRA IMAM : 2010413008
AFIF ISHARDI : 2010413017
KHOIRUN NISA : 2010413027
FATIHANAH : 211041007

DOSEN PENGAMPU : Yulizar Yusuf,M.S.

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
“kimia industri” dapat di selesaikan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam
penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penysunan makalah ini yakni untuk mengenal proses
produksi pupuk urea dengan teknik-teknik yang ada di dalam bidang ilmu kimia.
Dengan makalah ini diharap kan baik dari kelompok 4 sendiri maupun pembaca
dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai industri pupuk urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak dapat
kekurangan oleh karena itu, kritik dan saran yang sifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
umumnya kami sendiri khususnya.

Padang, 29maret 2022

penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 yang bergerak pada
pengolahan pupuk UREA, NPK, dan Organik,yang berlokasi di cikampak jawa
barat dengan dana US$ 260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar
US$ 200 Juta, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$
60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989. Pembangunan
pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama Pabrik Kujang 1A
dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak
pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas
Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan). Pembangunan
Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 36 bulan dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 12 Desember 1978. PT Pupuk
Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk di Indonesia yaitu PT
Pupuk Indonesia Holding Company.

Pupuk urea merupakan pupuk yang memiliki unsur terpenting bagi


tanaman yaitu nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu unsur pupuk yang
diperlukan dalam jumlah paling banyak namun keberadaannya dalam tanah
sangat labil sehingga mudah hilang dari tanah melalui pencucian maupun
menguap ke udara. Sejumlah besar nitrogen hilang dari dalam tanah karena tanah
mengalami pencucian oleh gerakan aliran air dan volatilisasi. Banyaknya
nitrogen yang tersedia langsung bagi tumbuhan sangatlah sedikit. Oleh karena
itu, perlu dilakukan inovasi lain untuk memperbaiki efisiensi pemupukan. Salah
satu usaha untuk mengurangi kehilangan nitrogen adalah dengan membuat pupuk
tersebut dalam bentuk slow release.
Slow release fertilizer (SRF) merupakan pupuk lepas lambat yang mampu
mengendalikan kecepatan pelepasan unsur-unsur nitrogen pupuk yang mudah
hilang akibat larut dalam air, mudah menguap maupun terjadinya proses
denitrifikasi (Yenni dkk, 2012). Penggunaan slow release fertilizer menjadi
popular untuk menghemat konsumsi pupuk dan meminimalkan pencemaran
lingkungan.
Usaha memperlambat pelepasan (slow release) nitrogen dari pupuk urea
dapat menurunkan pencemaran lingkungan karena pelepasan nitrogen menjadi
terkontrol sehingga jumlah kelebihan nitrogen dalam bentuk nitrat yang masuk ke
perairan berkurang sehingga mengurangi pencemaran air. Pada penelitian ini
metode yang digunakan untuk memperlambat pelepasan nitrogen oleh pupuk urea
adalah dengan cara melapisi urea dengan zeolit alam.
Zeolit merupakan salah satu bahan yang dapat mengikat nitrogen
sementara. Zeolit memiliki nilai kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi (antara
120-180 me/100g) yang berguna sebagai pengadsorpsi, pengikat dan penukar
kation (Hidayat dkk, 2014). Zeolit memliki kemampuan dalam mengikat
sejumlah molekul dan ion yang terdapat dalam larutan maupun gas. Hal ini
berdasarkan pada selektivitas adsorpsi zeolit yang tinggi terhadap ion ammonium
yang mampu mengefisiensikan penggunaan upuk urea sehingga penyerapan
pupuk menjadi lebih efisien. Oleh karena itu zeolit dapat digunakan sebagai
bahan pupuk tersedia lambat (slow release fertilizer).
Untuk mengetahui difusi ion ammonium ke zeolit pada SRF berbahan
baku Urea, Zeolit dan Asam Humat (UZA) dilakukan dengan cara mengukur
ukuran butir pupuk urea yang belum dilapisi dengan pupuk urea yang telah
dilapisi oleh zeolit. Campuran urea-asam humat akan menghasilkan ion
ammonium yang selanjutnya diserap oleh zeolit. Disinilah terjadi peristiwa difusi
molekuler di padatan. Zeolit menyerap ammonium yang diharapkan dapat
mengendalikan pelepasan unsur nitrogen sesuai dengan waktu dan jumlah yang
dibutuhkan tanaman dan mempertahankan keberadaan nitrogen dalam tanah,
sehingga jumlah pupuk yang diberikan lebih efisien dari metode konvensional
dan dapat menghemat biaya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan bebrbagai masalah yang harus dibuat pembatasan masalah
supaya permasalahan yang akan di bahas tidak melebar oleh karena itu peneliti
membahas masalah sebagai berikut;

1. sejarah singkat dari industri pupuk urea?


2. Bagaimana proses produksi dari produk pupuk beserta gamabarnya?
3. Apa saja peralatan yang digunakan dalam proses produksi pupuk tersebut?
4. Manfaat dari produk utama?
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui sejarah singkat dari industri pupuk urea


2. Untuk mengetahui gambar dan penjelasan dari proses produk industri
pupuk urea

3. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses industri


pupuk urea

4. Untuk mengetahui produk utama yang dihasilkan dari proses industri


pupuk kujang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi di bidang pertanian mengenai pupuk yang dapat
mengontrol pelepasan nitrogen.
2. dapat mengetahui lebih jauh mengenai proses pembuatan pupuk urea
dalam industri dan mengaitkan teknik-teknik yang digunakan dalam
proses industri dengan aplikasi dalam bidang ilmu kimia industri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penjelasan Singkat


Pupuk adalah zat yang terdiri dari satu atau lebih unsur kimia yangsangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangbiakanserta dapat
meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil tanaman.Berdasarkan proses
pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupukalam dan pupuk buatan
sedangkan menurut bahan pembentukannya, pupukdikelompokkan menjadi pupuk
organik dan pupuk anorganik (Purnama 2006).Pupuk buatan dibagi menjadi dua
menurut jenis unsur hara yangdikandungnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur
hara tanaman (Purnama2006).
Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalamurine.
Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia danasam sianida
adalah Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggapsebagai penemuan
pertama yang berhasil mensintesa zat organik dari zatanorganik. Proses yang
menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat iniadalah proses dehidrasi yang
ditemukan oleh Bassarow (1870) yangmensintesis urea dari pemanasan ammonium
karbamat.
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 dengan CO2 dan bahan
dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisarantara 45-46%.
Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembabanudara 73%, urea akan
menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah
diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan Nyang tinggi pada urea sangat
dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman.Kekurangannya adalah apabila
diberikan ke dalam tanah yang miskin hara,urea akan berubah ke wujud awalnya
yaitu NH4 dan CO2 yang mudah menguap (Marsono&Sigit 2002).

2.2. Sejarah Industri Pupuk Kujang


PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 oleh dan di hadapan Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH, di Jakarta yang bergerak pada pengolahan pupuk
UREA, NPK, dan Organik,yang berlokasi di cikampek jawa barat dengan dana US$
260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta
Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman
kepada Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989. PT Pupuk Kujang (Perseroan)
merupakan pemilik saham terbesar PT KIKC dan anak usaha Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pupuk
nasional yang melaksanakan kegiatan pengolahan (proses transformasi) bahan
organik dan anorganik melalui proses kimia, serta berbagai kegiatan untuk
mendukung pertanian yang terintegrasi dengan kegiatan perdagangan, atau
menghasilkan produk berupa barang dan/atau jasa yang mempunyai nilai tambah
atau manfaat lebih tinggi.
Pembangunan pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama Pabrik
Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun
amoniak pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas
Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan). Pembangunan
Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 36 bulan dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 12 Desember 1978. PT Pupuk
Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk di Indonesia yaitu PT Pupuk
Indonesia Holding Company. Kemudian pada tahun 2003 membangun pabrik kedua
yang disebut Pabrik Kujang 1B. PembangunanPabrik Kujang 1B dengan kapasitas
produksi 570.000 ton/tahun pupuk urea dan 330.000 ton/tahun amoniak,
pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor
utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh dua
kontraktor dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya Persada
Teknik.
2.3. Proses dan Kapasitas Produksi Pupuk Urea

Bahan Baku Bahan baku utama dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air,
dan Udara.

Proses Ketiga bahan baku tersebut diolah untuk menghasilkan Nitrogen(N2),


Hidrogen(H2), dan Karbondioksida(CO2). Pabrik pupuk ini terdiri dari
unit Ammonia dan unit Urea.

Amonia diproduksi dalam pabrik Amonia dan merupakan hasil reaksi gas
Nitrogen dan Hidrogen.

Tahap selanjutnya Amonia dan Karbon dioksida diproses lebih lanjut di


unit Urea untuk memperoleh urea butiran dengan diameter 1 - 2 mm.
Pabrik Amonia Kujang 1A dirancang oleh Kellogg Overseas Corp.dari
Amerika Serikat sedangkan proses pembuatan Ureanya menggunakan
teknologi Mitsui Toatsu Total Recycle C - Improved dari Toyo
Engineering Corporation Jepang.

Pabrik Amonia Kujang 1B dibangun oleh Toyo Engineering Corporation


menggunakan teknologi Reduced Energy Ammonia Process yang
lisensinya dimiliki oleh Kellogg Brown & Root, Inc. (KBR). Pembuatan
Urea di pabrik Kujang 1B menggunakan proses ACES 21 dari Toyo
Engineering Corporation Jepang.

Penyediaan Air Untuk memenuhi kebutuhan air pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B telah
Baku dibangun stasiun Pompa Air, yaitu di daerah Parungkadali Bendungan
Curug dan di Cikao sebelah hilir Jatiluhur dengan kapasitas 1600 m3 /
jam.

Penyediaan Gas Gas alam untuk proses produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B
Alam diperoleh dari Pertamina EP dan PHE ONWJ dengan jumlah kebutuhan
kedua pabrik adalah sebesar 108 MMSCF / hari. Keduanya mengambil
sumber gas alam dari lepas pantai laut Jawa.

 
Unit-unit Produksi:

Unit Pembangkit Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1A terdiri dari satu unit Waste
Uap Heat Boiler dengan kapasitas 97 ton/jam dan dua unit Package Boiler
dengan kapasitas 100 ton/jam/unit.
Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Waste
Heat Boiler dengan kapasitas 30 ton/jam dan satu unit Package Boiler
dengan kapasitas 100 ton/jam.

Unit Pembangkit Baik Kujang 1A maupun Kujang 1B masing-masing memiliki unit


Listrik pembangkit listrik tersendiri. Unit pembangkit listrik di Kujang 1A
terdiri dari satu unit Gas Turbin Generator kapasitas 15 MW. Tiga unit
Diesel Standby Generator kapasitas 750 KW/unit dan satu unit Diesel
Emergency Generator kapasitas 375 KW.

Unit pembangkit listrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Gas Turbin
Generator kapasitas 11 MW dan satu unit Diesel Emergency Generator
dengan kapasitas 1300 KW.

Unit Penjernihan Unit pengolahan air di Kujang 1A mengolah air baku menjadi air
Air bersih untuk berbagai keperluan antara lain Air Pendingin kapasitas
573 m3/jam; Air minum kapasitas 75 m3/jam; Air Bebas Mineral
kapasitas 180 ton/jam; Air Bersih untuk Perusahaan Patungan 125
m3/jam.

Sedangkan unit pengolahan air di Kujang 1B memiliki kapasitas


terpasang sebesar 650 m3/jam. Air yang sudah diolah kemudian
dimanfaatkan atau diproses lebih lanjut antara lain untuk Air Pendingin
kapasitas 360 m3/jam; Air Bebas Mineral kapasitas 180 ton/jam.

Selain keperluan di atas, unit pengolah air juga memasok kebutuhan air
hydran di area Pupuk Kujang.

Unit Amonia Unit Amonia Kujang 1A dan Kujang 1B menghasilkan Amonia


dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 1000 MT/hari.
Selain itu dihasilkan juga produk samping berupa gas Karbondioksida
yang digunakan untuk bahan baku pembuatan Urea.

Unit Urea Amonia dan Karbondioksida yang diperoleh dari unit Amonia
kemudian diproses di unit Urea. Pabrik Urea Kujang 1A dan 1B
memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu masing-masing 1.725
MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas total
produksi Urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun.

2.4 Proses Produksi

Gas Alam dari Pertamina


Air
Gas Alam
Pabrik Pabrik NH3 dan
Ultilitas Amonia CO2
Air mentah dari statisun Uap listrik air
pompa air jatiluhur

Urea Prill / Pupuk


Pabrik Urea
Urea

A. Unit Utilitas
Unit ini mengelola dan menyediakan sarana untuk menunjang unit-unit
laindan berfungsi juga untuk mengawasi kelancaran proses produksi dari suatu
pabrik.Unit Utilitas ini terdiri dari delapan unit utama yaitu:
a. Unit water intake,
b. unit pengolahan air,
c. unit pembangkit steam,
d. unit pembangkit listrik,
e. unit pengolahan air pendingin,
f. unit pengolahan udara pabrik dan udara instrument,
g. unit gasmetering system,
h. unit pengolahan limbah(waste water treatment).
B. Unit Amonia
Unit produksi ini berfungsi untuk mengolah gas alam menjadi amonia
dan karbon dioksida (CO2) yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatanurea. Unit Amonia Kujang 1A dan Kujang 1B menghasilkan amonia
dengan kapasitas masing-masing sebesar 1000 MT/hari. Unit produksi amonia
terdiri daridelapan unit, yaitu:
a. unit pemurnian gas alam,
b. unit pembuatan gas sintesis,
c. unit pemurnian gas sintesis,
d. unit sintesis amonia,
e. unit purifikasi dan refrigerasi amonia,
f. unit recovery,
g. unit process condensate stripping.
C. Unit Urea
Unit ini berfungsi untuk memproduksi urea dengan cara mereaksikan
ammonia cair dan CO2 yang berasal dari unit amonia dalam reaktor urea yang
akan menghasilkan urea, ammonium karbamat, biuret, air dan excess amonia.
Pabrik 7Urea Kujang 1A dan 1B memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu
masing-masing 1.725 MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas
total produksi urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun. Pada unit urea
terdiridari enam unit utama, yaitu:
a. unit Synthesis Loop,
b. unit Purification,
c. unit Concentration,
d. unit Prilling,
e. unit Recovery,
f. unit Process Condensate Treatment.
D. Unit Pengantongan(Bagging)
Unit ini berfungsi untuk mengemas urea ke dalam karung-karung
plastikdengan beragam ukuran, mendistribusikan pupuk ke konsumen (pasar),
dan menyimpan urea yang belum terjual di dalam gudang penyimpanan yang
berkapasitas 40.000 ton. Secara umum, bagan hubungan antara keempat unit
bagian
1. Unit Pengolahan Air
a. Unit Pretreatment

2. Unit Demineralisasi
2. Unit Pembangkit Sistem

3. Unit Air Pendingin

4. Unit Pengolahan Udara


5. Unit Ultilitas A

\
2.5 Peralatan
1. Turbin Generator

2. Diesel standby generator kapasitas 750 KW/unit


3. Diesel Emergency Generator kapasitas 375 KW

4. Package Boiler kapasitas 100 ton/jam/unit.

5. Belt Conveyor
2.6. Alat bantu proses produksi
A. Knock Out Drum(A-144-F)
Knock out drum merupakan alat yang digunakan untuk menghilangkan pengotor dari
natural gas yang dapat berupa debu, fraksi berat, dan kondensat. Pada bagian atas knock
out drum terdapatdemister yang berbentuk seperti kawat untukmenangkap pengotor,
sehingga gas akan naik,
B. Mercury Guard Chamber (A-102-D)
Alat ini berfungsi untuk memisahkan kandungan merkuri yang ada di dalam natural gas
Pada mercury guard chamber, Hg akan bereaksi dengan bantuan katalis sulfur (S) yang
akan membentuk HgS.
C. Hydrotreater (A-108-D)
Hydrotreater berfungsi untuk mengubah sulfur organic menjadi sulfur anorganik (H2S)
dengan menggunakan katalisCobalt-Molibdenum (Co-Mo) agar sulfur dapat diserap pada
proses selanjutnya.
D. Desulfurizer (A-108-DA/DB)
Desulfurizer berfungsi untuk menyerapH2S yang terbentuk pada hydrotreater dengan
menggunakan katalis zinc oksida (ZnO).
E. Primary Reformer (A-101-B)
Alat ini berfungsi untuk mengubah metan (CH4) menjadi CO dan H2dengan mereaksikan
dengan H2O dan katalis nikel.
F. Secondary Reformer (A-103-D)
Secondary reformer merupakan alat penyempurna proses reforming yang berguna untuk
mengubah CH4 yang tidak bereaksi berkisar 11% dari primaryreformer.
G. High Temperature Shift Converter (A-104-DI)
Shift converter berfungsi untuk mengonversikan CO menjadi CO2 karena COtidak
dibutuhkan pada proses, sedangkan CO2merupakan bahan baku dalam pembuatan urea.
H. Low Temperature Shift Converter (A-104-D2)
Proses pengolahan CO menjadi CO2 dioptimalkan dengan memasukan gas ke
low temperature shift converter (A-104-D2). Proses ini bertujuan untuk meningkatkan
konversi reaksi pembentukan CO2 dengan katalis Cu/Zn.
I. CO2Absorber ( A-101-E)
CO2absorber dirancang untuk mengurangikan dungan CO2 yang terkandung didalam gas
dengan kan gas dengan larutan Amdea (activated Methyl Diethanolamine.
J. CO2 Stripper(A-102-E)
CO2 stripper dirancang untuk melepas atau memisahkan gas CO2 dari larutanrich
solution.
K. Methanator (A-106-D)
Methanator dirancang untuk mengubah sisa CO2dan CO menjadi metana(CH4) dengan
cara direaksikan dengan H2.
L. Molecular Sieve Dryer (A-109-DA/DB)
Molecular Sieve Dryer digunakan sebagai pengering untuk mengurangi kandungan air
dan sejumlah CO2.
M. Ammonia Converter (A-105-D)
Pada ammonia converter terjadi reaksi pembentukan amonia dengan bantuankatalis besi.
N. Ammonia Unitized Chiller (A-120-C)
Alat ini dirancang untuk mendinginkan amonia dari proses sintesis amonia.
O. Ammonia Separator (A-106-F)
Ammonia separator berfungsi sebagai pemisah antara amonia cair dan gas yang masih
terbawa dari proses refrigerasi.

2.7 Roduk Utama Industri Pupuk Kujang


Pupuk Kujang memproduksi 2 jenis Urea yaitu Urea bersubsidi dan non Subsidi
dengan merek Nitrea, Pupuk Urea bersubsidi hanya tersedia dalam kemasn 50KG dan urea
Nitrea dalam kemasan 5Kg dan 50Kg
Untuk mengetahui keunggulan dan kelebihan dari Pupuk Nitrea PT Pupuk Kujang,
Berikut deskripsi singkat tentang keunggulan dan kelebihan dari Nitrea pupuk urea berbentuk
prill Uncoated dengan kandungan 46% N (Nitrogen) :
1. Keunggulan Pupuk Nitrea PT Pupuk Kujang
 Membuat tanaman lebih hijau dan segar
 Mempercepat proses pertumbuhan
 Menambahkan nutrisi protein untuk tanaman

2. Kelebihan Pupuk Nitrea PT Pupuk Kujang


 Pupuk Urea uncoated atau tidak diapisi oleh coating oil sehingga mudah larut dan
lebih cepat terserap tanaman.
 Pupuk Urea putih bersih karena pengemasan langsung setelah produksi (tidak dalam
bulk).
 Kualitas urea PT Pupuk Kujang sudah terkenal premium dalam skala internasional
karena PT Pupuk Kujang memiliki urea dengan kadar biuret yang rendah sehingga
tidak berbahaya untuk tanaman.
 Pupuk Urea PT Pupuk Kujang bersifat fresh karena setelah produksi langsung
dikemas dan langsung di distribusikan kepada pembeli.
Dilihat dari situs jual beli Bukalapak harga dari Pupuk Nitrea PT Pupuk Kujang ini
untuk kemasan 5kg saja adalah Rp. 40.000an jauh jika dibandingkan dengan harga
pupuk urea bersubisi yang biasa dipakai oleh para petani umumnya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Pupuk adalah zat yang terdiri dari satu atau lebih unsur kimia yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangbiakanserta dapat
meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil tanaman
2. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk alam
dan pupuk buatan sedangkan menurut bahan pembentukannya, pupuk
dikelompokkan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik.
3. Pupuk buatan dibagi menjadi dua menurut jenis unsur hara yang dikandungnya,
yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk
4. PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 oleh dan di hadapan Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH, di Jakarta yang bergerak pada pengolahan pupuk
UREA, NPK, dan Organik,yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat dengan dana
US$ 260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta,
serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta.
5. Proses dan Kapasitas Produksi Pupuk Urea Bahan Baku Bahan baku utama
dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air, dan Udara.
6. Penyediaan Gas alam untuk proses produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B
diperoleh dari Pertamina EP dan PHE ONWJ dengan jumlah kebutuhan kedua
pabrik adalah sebesar 108 MMSCF / hari.
7. Pupuk Kujang memproduksi 2 jenis Urea yaitu Urea bersubsidi dan non Subsidi
dengan merek Nitrea, Pupuk Urea bersubsidi hanya tersedia dalam kemasan 50KG
dan urea Nitrea dalam kemasan 5Kg dan 50Kg.

3.2. Saran
Berdasarkan makalah ini kami kelompok 4 mengutip bebrapa saran dari makalah
pt.pupuk kujang sebagai berikut:
1. Mempertahankan atau menungkatkan produk urea yang sudah sudah di kembang kan
kearah yang baikdengan efesiesi produk yang unggul disbanding kan produk pesaing.
2. Melakukan inovasi pada panduan pengguanan yang lebih jelas dan efektif terhadap
informasi produk yang di berikan sehingga mengurangi error atau keluhan konsumen
yang tidak diinginkan.
3. Dengan teknologi yang pesat perusahaan PUPUK KUJANG harus melakukan rised di
pasaran agar tidak tertinggal pesaing.
4. Perusahaan PUPUK KUJANG jangan terus terfokus dalam negri saja tetapi luar negri
juga, dimana lebih di inginkan terhadap penjualan dan pemasaran produk urea
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai