DISUSUN OLEH :
MUZZAMMIL FAJRI : 2010412030
NURUL ARIFANI : 2010412039
RAIHAN HANIF AULIA : 2010412040
ZAHWA HARIRA IMAM : 2010413008
AFIF ISHARDI : 2010413017
KHOIRUN NISA : 2010413027
FATIHANAH : 211041007
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
“kimia industri” dapat di selesaikan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam
penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penysunan makalah ini yakni untuk mengenal proses
produksi pupuk urea dengan teknik-teknik yang ada di dalam bidang ilmu kimia.
Dengan makalah ini diharap kan baik dari kelompok 4 sendiri maupun pembaca
dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai industri pupuk urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak dapat
kekurangan oleh karena itu, kritik dan saran yang sifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
umumnya kami sendiri khususnya.
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 yang bergerak pada
pengolahan pupuk UREA, NPK, dan Organik,yang berlokasi di cikampak jawa
barat dengan dana US$ 260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar
US$ 200 Juta, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$
60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989. Pembangunan
pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama Pabrik Kujang 1A
dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak
pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas
Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan). Pembangunan
Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 36 bulan dan diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 12 Desember 1978. PT Pupuk
Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk di Indonesia yaitu PT
Pupuk Indonesia Holding Company.
Bahan Baku Bahan baku utama dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air,
dan Udara.
Amonia diproduksi dalam pabrik Amonia dan merupakan hasil reaksi gas
Nitrogen dan Hidrogen.
Penyediaan Air Untuk memenuhi kebutuhan air pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B telah
Baku dibangun stasiun Pompa Air, yaitu di daerah Parungkadali Bendungan
Curug dan di Cikao sebelah hilir Jatiluhur dengan kapasitas 1600 m3 /
jam.
Penyediaan Gas Gas alam untuk proses produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B
Alam diperoleh dari Pertamina EP dan PHE ONWJ dengan jumlah kebutuhan
kedua pabrik adalah sebesar 108 MMSCF / hari. Keduanya mengambil
sumber gas alam dari lepas pantai laut Jawa.
Unit-unit Produksi:
Unit Pembangkit Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1A terdiri dari satu unit Waste
Uap Heat Boiler dengan kapasitas 97 ton/jam dan dua unit Package Boiler
dengan kapasitas 100 ton/jam/unit.
Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Waste
Heat Boiler dengan kapasitas 30 ton/jam dan satu unit Package Boiler
dengan kapasitas 100 ton/jam.
Unit pembangkit listrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Gas Turbin
Generator kapasitas 11 MW dan satu unit Diesel Emergency Generator
dengan kapasitas 1300 KW.
Unit Penjernihan Unit pengolahan air di Kujang 1A mengolah air baku menjadi air
Air bersih untuk berbagai keperluan antara lain Air Pendingin kapasitas
573 m3/jam; Air minum kapasitas 75 m3/jam; Air Bebas Mineral
kapasitas 180 ton/jam; Air Bersih untuk Perusahaan Patungan 125
m3/jam.
Selain keperluan di atas, unit pengolah air juga memasok kebutuhan air
hydran di area Pupuk Kujang.
Unit Urea Amonia dan Karbondioksida yang diperoleh dari unit Amonia
kemudian diproses di unit Urea. Pabrik Urea Kujang 1A dan 1B
memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu masing-masing 1.725
MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas total
produksi Urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun.
A. Unit Utilitas
Unit ini mengelola dan menyediakan sarana untuk menunjang unit-unit
laindan berfungsi juga untuk mengawasi kelancaran proses produksi dari suatu
pabrik.Unit Utilitas ini terdiri dari delapan unit utama yaitu:
a. Unit water intake,
b. unit pengolahan air,
c. unit pembangkit steam,
d. unit pembangkit listrik,
e. unit pengolahan air pendingin,
f. unit pengolahan udara pabrik dan udara instrument,
g. unit gasmetering system,
h. unit pengolahan limbah(waste water treatment).
B. Unit Amonia
Unit produksi ini berfungsi untuk mengolah gas alam menjadi amonia
dan karbon dioksida (CO2) yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatanurea. Unit Amonia Kujang 1A dan Kujang 1B menghasilkan amonia
dengan kapasitas masing-masing sebesar 1000 MT/hari. Unit produksi amonia
terdiri daridelapan unit, yaitu:
a. unit pemurnian gas alam,
b. unit pembuatan gas sintesis,
c. unit pemurnian gas sintesis,
d. unit sintesis amonia,
e. unit purifikasi dan refrigerasi amonia,
f. unit recovery,
g. unit process condensate stripping.
C. Unit Urea
Unit ini berfungsi untuk memproduksi urea dengan cara mereaksikan
ammonia cair dan CO2 yang berasal dari unit amonia dalam reaktor urea yang
akan menghasilkan urea, ammonium karbamat, biuret, air dan excess amonia.
Pabrik 7Urea Kujang 1A dan 1B memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu
masing-masing 1.725 MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas
total produksi urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun. Pada unit urea
terdiridari enam unit utama, yaitu:
a. unit Synthesis Loop,
b. unit Purification,
c. unit Concentration,
d. unit Prilling,
e. unit Recovery,
f. unit Process Condensate Treatment.
D. Unit Pengantongan(Bagging)
Unit ini berfungsi untuk mengemas urea ke dalam karung-karung
plastikdengan beragam ukuran, mendistribusikan pupuk ke konsumen (pasar),
dan menyimpan urea yang belum terjual di dalam gudang penyimpanan yang
berkapasitas 40.000 ton. Secara umum, bagan hubungan antara keempat unit
bagian
1. Unit Pengolahan Air
a. Unit Pretreatment
2. Unit Demineralisasi
2. Unit Pembangkit Sistem
\
2.5 Peralatan
1. Turbin Generator
5. Belt Conveyor
2.6. Alat bantu proses produksi
A. Knock Out Drum(A-144-F)
Knock out drum merupakan alat yang digunakan untuk menghilangkan pengotor dari
natural gas yang dapat berupa debu, fraksi berat, dan kondensat. Pada bagian atas knock
out drum terdapatdemister yang berbentuk seperti kawat untukmenangkap pengotor,
sehingga gas akan naik,
B. Mercury Guard Chamber (A-102-D)
Alat ini berfungsi untuk memisahkan kandungan merkuri yang ada di dalam natural gas
Pada mercury guard chamber, Hg akan bereaksi dengan bantuan katalis sulfur (S) yang
akan membentuk HgS.
C. Hydrotreater (A-108-D)
Hydrotreater berfungsi untuk mengubah sulfur organic menjadi sulfur anorganik (H2S)
dengan menggunakan katalisCobalt-Molibdenum (Co-Mo) agar sulfur dapat diserap pada
proses selanjutnya.
D. Desulfurizer (A-108-DA/DB)
Desulfurizer berfungsi untuk menyerapH2S yang terbentuk pada hydrotreater dengan
menggunakan katalis zinc oksida (ZnO).
E. Primary Reformer (A-101-B)
Alat ini berfungsi untuk mengubah metan (CH4) menjadi CO dan H2dengan mereaksikan
dengan H2O dan katalis nikel.
F. Secondary Reformer (A-103-D)
Secondary reformer merupakan alat penyempurna proses reforming yang berguna untuk
mengubah CH4 yang tidak bereaksi berkisar 11% dari primaryreformer.
G. High Temperature Shift Converter (A-104-DI)
Shift converter berfungsi untuk mengonversikan CO menjadi CO2 karena COtidak
dibutuhkan pada proses, sedangkan CO2merupakan bahan baku dalam pembuatan urea.
H. Low Temperature Shift Converter (A-104-D2)
Proses pengolahan CO menjadi CO2 dioptimalkan dengan memasukan gas ke
low temperature shift converter (A-104-D2). Proses ini bertujuan untuk meningkatkan
konversi reaksi pembentukan CO2 dengan katalis Cu/Zn.
I. CO2Absorber ( A-101-E)
CO2absorber dirancang untuk mengurangikan dungan CO2 yang terkandung didalam gas
dengan kan gas dengan larutan Amdea (activated Methyl Diethanolamine.
J. CO2 Stripper(A-102-E)
CO2 stripper dirancang untuk melepas atau memisahkan gas CO2 dari larutanrich
solution.
K. Methanator (A-106-D)
Methanator dirancang untuk mengubah sisa CO2dan CO menjadi metana(CH4) dengan
cara direaksikan dengan H2.
L. Molecular Sieve Dryer (A-109-DA/DB)
Molecular Sieve Dryer digunakan sebagai pengering untuk mengurangi kandungan air
dan sejumlah CO2.
M. Ammonia Converter (A-105-D)
Pada ammonia converter terjadi reaksi pembentukan amonia dengan bantuankatalis besi.
N. Ammonia Unitized Chiller (A-120-C)
Alat ini dirancang untuk mendinginkan amonia dari proses sintesis amonia.
O. Ammonia Separator (A-106-F)
Ammonia separator berfungsi sebagai pemisah antara amonia cair dan gas yang masih
terbawa dari proses refrigerasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pupuk adalah zat yang terdiri dari satu atau lebih unsur kimia yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangbiakanserta dapat
meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil tanaman
2. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk alam
dan pupuk buatan sedangkan menurut bahan pembentukannya, pupuk
dikelompokkan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik.
3. Pupuk buatan dibagi menjadi dua menurut jenis unsur hara yang dikandungnya,
yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk
4. PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 oleh dan di hadapan Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH, di Jakarta yang bergerak pada pengolahan pupuk
UREA, NPK, dan Organik,yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat dengan dana
US$ 260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta,
serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta.
5. Proses dan Kapasitas Produksi Pupuk Urea Bahan Baku Bahan baku utama
dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air, dan Udara.
6. Penyediaan Gas alam untuk proses produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B
diperoleh dari Pertamina EP dan PHE ONWJ dengan jumlah kebutuhan kedua
pabrik adalah sebesar 108 MMSCF / hari.
7. Pupuk Kujang memproduksi 2 jenis Urea yaitu Urea bersubsidi dan non Subsidi
dengan merek Nitrea, Pupuk Urea bersubsidi hanya tersedia dalam kemasan 50KG
dan urea Nitrea dalam kemasan 5Kg dan 50Kg.
3.2. Saran
Berdasarkan makalah ini kami kelompok 4 mengutip bebrapa saran dari makalah
pt.pupuk kujang sebagai berikut:
1. Mempertahankan atau menungkatkan produk urea yang sudah sudah di kembang kan
kearah yang baikdengan efesiesi produk yang unggul disbanding kan produk pesaing.
2. Melakukan inovasi pada panduan pengguanan yang lebih jelas dan efektif terhadap
informasi produk yang di berikan sehingga mengurangi error atau keluhan konsumen
yang tidak diinginkan.
3. Dengan teknologi yang pesat perusahaan PUPUK KUJANG harus melakukan rised di
pasaran agar tidak tertinggal pesaing.
4. Perusahaan PUPUK KUJANG jangan terus terfokus dalam negri saja tetapi luar negri
juga, dimana lebih di inginkan terhadap penjualan dan pemasaran produk urea
tersebut.