Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDUSTRI KIMIA

PROSES PEMBUATAN PUPUK URE

DISUSUN OLEH :

NURFAH (D1121151022)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunian-Nya sehingga penyusunan makalah Industri Pupuk Urea dapat
diselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.Adapuntujuan dari
penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan proses pembuatan pupuk urea
dalam skala industri yang sesuai dengan SNI-nya dalam kaitannya dengan teknik-
teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia. Dengan makalah ini diharapkan baik
penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan yang lebih luas
mengenai industri pupuk urea. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................4
1.2 Jenis jenis pupuk urea.......................................................................5
1.3 Permasalahan.......................................................................................5
1.4 Tujuan..................................................................................................6
1.5 Manfaat................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................7
2.1 Penjelasan singkat...............................................................................7
2.2 Bahan baku pembuatan pupuk urea....................................................7
2.3 Proses pembuatan pupuk urea............................................................7
2.4 Diagram proses...................................................................................10
2.5 Alat dan mesin produksi pupuk urea ............................................11
2.6 Produk limbah yang dihasilkan....................................................14
2.7 limbah yang dihasilkan ..............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan.................................................................................16
3.2 Saran ........................................................................................16

3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pupuk Urea adalah pupuk sintetis dari senyawa anorganik yang diproduksi
oleh suatu pabrik dengan menggunakan bahan-bahan kimia berkadar Nitrogen (N)
tinggi. Pupuk urea dengan rumus kimia ( CO (NH2)2) mengandung unsur hara N
sebesar 45-46% dengan pengertian setiap 100 kg mengandung 45-46 Kg
Nitrogen. Dan pupuk urea adalah hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan
karbondioksida (CO2). Pupuk urea mempunyai sifat higroskopis dan pada
kelembaban udara 73% urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan
menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu,
kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan
awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam tanah yang
miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak (NH3) dan
karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman
adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi
lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh
tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.

1.2 Jenis jenis pupuk urea


Berdasarkan bentuknya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu urea prill
dan nonprill. Urea prill lebih banyak dikenal oleh masyarakat dibandingkan
nonprill. Urea Prill. Bentuk urea prill adalah berupa butiran kecil serta halus. Urea
prill bersifat higroskopis (mudah menyerap air di udara), berwarna putih maupun
berwarna merah muda (pink). Penggunaan urea prill dapat ditebar langsung ke
tanah atau dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air. Namun, karena memiliki
sifat higoskopis, pupuk ini harus disimpan di tempat kering serta tertutup rapat
agar tidak mudah menguap. Jika pupuk ini sudah mencair karena penguapan
berarti pupuk tersebut sudah rusak sehingga kandungan utamanya nitrogen sudah
terlepas sehingga pupuk sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk melakukan
pemupukan. Selain itu, karena bentuknya kecil memudahkan pupuk ini

4
mengalami pelarutan, penguapan, maupun pencucian oleh air hujan dibandingkan
dengan jenis lain.
Urea Nonprill terdiri dari berbagai macam, antara lain urea tablet, urea ball
fertilizer, urea super granule (USG), serta urea briket. Urea Tablet adalah urea prill
yang sudah mengalami proses pengempaan bertekanan tinggi sehingga berubah
menjadi bentuk tablet. Setelah urea prill berubah menjadi urea tablet, memiliki
efisiensi penggunaan hingga dua kali lipat dibandingkan ketika masih berbentuk
prill, baik efisiensi tenaga kerja maupun efisiensi biaya pemupukan. Pemakaian
urea tablet langsung diserap oleh tanaman utama karena pupuk berada di bawah
permukaan tanah sehingga menghambat pertumbuhan gulma. Dengan demikian
akan meningkatkan produktifitas tanaman. Urea Ball Fertilizer merupakan urea
berbentuk bola-bola kecil. Urea ball fertilizer memiliki respon tinggi terhadap
tanaman, unsur nitrogennya terlepas secara lambat (slow) kemudian diikat kuat
oleh partikel tanah yang nantinya akan terserap oleh akar tanaman. Pupuk jenis
ini lebih cocok untuk pemupukan susulan. Urea Super Granule (USG) merupakan
pupuk yang memiliki kemiripan dengan urea prill, namun berukuran lebih besar
sehingga penguapannya lebih lambat dibandingkan dengan bentuk prill. Urea
Briket berbentuk cakram pipih, lengket, bersifat rapuh serta mudah pecah. Urea
briket merupakan proses lanjut dari urea prill yang dipadatkan serta merupakan
penyempurnaan dari urea super granule (USG). Urea nonprill kurang familiar di
kalangan petani dikarenakan harga di pasaranlebih mahal daripada urea prill
sehingga petani lebih memilih bentuk prill sebagai upaya penekanan biaya
produksi meskipun sebetulnya penggunaan urea nonprill
untuk pemupukan lebih efisien.

1.3 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu bagaimana proses
pembuatan pupuk urea dalam skala industri yang sesuai dengan SNI- nya.

5
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui proses pembuatan pupuk
urea dalam skala industri yang sesuai dengan SNI-nya dalam kaitannya dengan
teknik-teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia.

1.5 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
Melalui makalah ini, baik penulis dan pembaca dapat mengetahui lebih jauh
mengenai proses pembuatan pupuk urea dalam industri dan mengaitkan teknik-
teknik yang digunakan dalam proses industri dengan aplikasi dalam bidang ilmu
kimia.

6
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan singkat

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam, atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,
agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur
Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Selain itu, Pupuk Urea adalah pupuk
kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-
butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia CO(NH2)2.

2.2 bahan baku pembuatan pupuk urea

Bahan baku pembuatan urea ada 2 macam yaitu ammonia dan karbon
dioksida. Sintesa urea dapat berlangsung dengan bantuan tekanan tinggi. Sintesa
ini dilakukan untuk pertama kalinya oleh BASF pada tahun 1941 dengan bahan
baku karbon dioksida (CO2) dan amoniak (NH3). Sintesa urea berlangsung dalam
2 bagian. Selama bagian reaksi pertama berlangsung dari amoniak dan karbon
dioksida akan terbentuk amonium karbamat. Reaksi ini bersifat eksoterm.

2NH3(g) + CO29g) NH2COONH4(s)


Pada bagian kedua dari amonium karbamat terbentuk urea dan air. Reaksi ini
bersifat endoterm.

NH2COONH4(s) NH2CONH2(aq) + H2O(l)


Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut :

7
2NH3(g) + CO2(g) NH2CONH2(aq) + H2O (l)
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur mulai
170-190. dan pada tekanan 130-200 bar. Reaksi keseluruhan adalah eksoterm.
panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan uap air. Bagian reaksi
kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan reaksi dikarenakan reaksi
ini berlangsung lebih lambat daripada reaksi bagian pertama.

Tabel Sifat Fisika CO2 dan NH3

SIFAT (CO2) NILAI


Berat Molekul 44,01 g/mol
Titik Leleh -56,6

Titik Didih -78,5

Temperatur Kritis 304,21 K


Tekanan Kritis 7,39.21 K
Panas Peleburan 1900 kal/mol
Panas Pembakaran 6030 kal/mol

SIFAT (NH3) NILAI


Berat Molekul 17,03 g/mol
Titik Didih -33,4

Titik Leleh -77,70

Temperatur Kritis 405,65 K


Tekanan Kritis 11,30 . 10-6 Pa
Tekanan uap cairan 8,5 kg/cm2
Spesifik Volume pada 70 22,7 kg/m3

Spesifik Gravity pada 0 0,77 kg/m3

Sifat Kimia CO2 dan NH3


a. Larut dalam air pada temperatur 15 tekanan 1 atm dengan perbandingan

volume CO2 : H2O = 1 : 1.

8
b. Karbon dioksida tidak beracun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesaat pada
pernafasan.
c. Mudah meledak dan beracun
d. Menyebabkan iritasi bila dihirup
e. Larutan ammonia apabila dalam air yang bertemperatur -38 sampai 41

, akan membeku membentuk kristal seperti jarum.

2.3 Proses pembuatan pupuk urea

Proses pembuatan Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :


1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan
mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini
dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.
Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke
bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan Stripping oleh CO2.
2. Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit
Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan
dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G.
Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan
larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.
3. Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum,
kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk
menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi
Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari
Recovery.
4. Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk

9
dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor dijatuhkan
kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea
butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
5. Recovery Unit
Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali
dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben,
kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.
6. Proses Kondensat Treatment Unit
Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan
dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian
diolah dan dipisahkan di Stripper dan Hydroliser. Gas CO 2 dan gas NH3 nya
dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya
dikirim ke Utilitas.

2.4 Diagram Proses

2.4.2 diagram proses

2.4.2 prose pembuatan

10
2.5 Alat dan Mesin Produksi Pupuk Urea
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi pupuk urea, yaitu:
2.5.1 Seksi Sintesa
1. Reaktor Sintesa
Reaktor sintesa berfungsi sebagai tempat reaksi antara NH3 dan CO2.
2. Knock Out Drum
Knock out drum berfungsi untuk menghilangkan partikel-partikel padat
dan tetesan cairan yang mungkin terdapat dalam gas CO2.
3. CO2 Booster Compressor
CO2 booster compressor berfungsi untuk menaikan tekanan gas CO2.
4. CO2 Compressor
CO2 compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan gas CO2.
5. Ammonia Preheater I
Ammonia preheater I berfungsi untuk memanaskan ammonia dengan hot
water sebagai media pemanasnya.
6. Ammonia Preheater II
Ammonia preheater II memanaskan ammonia dengan steam condensate
sebagai media pemanasnya.
7. Ammonia Condensor
Ammonia condenser berfungsi untuk mengkondensasikan larutan
ammonia.

11
8. Ammonia Reservoir
Ammonia reservoir berfungsi untuk menampung ammonia cair make up
dari ammonia plant.
2.5.2 Seksi dekomposisi/purifikasi
Peralatan yang ada pada seksi dekomposisi/purifikasi antara lain
1. High Pressure Decomposer
High pressure decomposer berfungsi untuk memisahkan
kelebihan NH3 dari campuran reaksi dan mendekomposisi ammonium
karbamat menjadi NH3 dan karbondioksida.
2. Low Pressure Decomposer
Low pressure decomposer berfungsi untuk menyempurnakan dekomposisi
setelah keluar high pressure decomposer.
3. Gas Separator
Gas separator berfungsi untuk memisahkan sisa NH3dan CO2 yang masih
terlarut dalam larutan urea.
4. Reboiler for High Pressure Decomposer
Reboiler for high pressure decomposer berfungsi untuk memanaskan
larutan dari low pressure decomposer.
5. Reboiler for Low Pressure Decomposer
Reboiler for low pressure decomposer berfungsi untuk memanaskan
larutan dari low pressure decomposer.
6. Air Compressor
7. Heat Exchanger for Low Pressure Decomposer
Heat exchanger for low pressure decomposer berfungsi untuk
mendinginkan larutan dari high pressure decomposer menuju ke low
pressure decomposer
2.5.3 Seksi Recovery

Peralatan yang ada pada seksi recovery antara lain :

1. Off Gas Absorber


Off gas absorber berfungsi untuk menyerap gas NH3 dan CO2 dari gas
separator, kemudian dikondensasikan dalam packed bed bagian bawah
oleh larutan recycle yang didinginkan dalam off gas absorber cooler.
2. Off Gas Condenser

12
Off gas condenser berfungsi untuk mendinginkan gas yang keluar dari gas
separator.
3. Off Gas Absorber Pump
Off gas absorber pump berfungsi untuk memompa larutan dan
mengirimnya ke low pressure absorber.
4. Off Gas Absorber Recycle Pump
Off gas absorber recycle pump berfungsi untuk
memompa larutan dari off gas absorber dan dikembalikan lagi
ke bagian tengah off gas absorber.
5. Low Pressure Absorber
6. High Pressure Absorber Cooler
High pressure absorber cooler berfungsi untuk mengembalikan lagi larutan
karbamat ke reaktor.
7. High Pressure Absorber
High pressure absorber menyerap CO2 dari high pressure decomposer
oleh ammonia menjadi ammonium karbamat.
8. Ammonia Recovery Absorber
Ammonia recovery absorber berfungsi untuk menyerap ammonia dari
recycle larutan, lalu mengirimkannya ke ammonia reservoir.
9. High Pressure Absorber Pump
High pressure absorber pump berfungsi untuk memompa larutan dari low
pressure absorber ke high pressure absorber.
10. Aqua Ammonia Pump
Aqua ammonia pump berfungsi untuk memompa ammonia dari ammonia
recovery absorber ke high pressure absorber.

2.6 Produk dan limbah yang dihasilkan


2.6.1 Produk
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri
tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu
rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan

13
amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air
ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

2.7 limbah yang dihasilkan


Unit pengeluaran limbah
1. Limbah Cair
- Limbah cair mengandung amoniak dan urea berasal dari pabrik amoniak
dan pabrik urea
- Limbah cair mengandung minyak berasal dari compressor dan pompa
- Limbah cair mengandung asam/basa berasal dari unit Demineralisasi
- Limbah Cair mengandung Lumpur berasal dari pengolahan air
- Limbah Sanitasi mengandung suspended solid, BOD dan Koliform
2. Limbah Gas dan Kebisingan
- Limbah gas buang / stack gas berasal dari emisi boiler-boiler dan reformer
dari pabrik utilitas dan pabrik amoniak. Diatasi dedngan pengoperasian
boiler sesuai SOP dan pembakaran gas alam dengan oksigen berlebih
- Emis gas NH3 dan debu urea berasal dari bagian atas menara pembutir.
Diatasi dengan pengendalian urea dust separator system wet scrubber dan
penggantian filter secara kontinyu
- Limbah gas buang (Purge gas) yang berasal dari daur sintesa pabrik
amoniak diatas dengan memasang Unit Hydrogen Recovery untuk
- Sumber kebisingan yang berasal dari pabrik utilitas, pabrik amoniak dan
pabrik urea diatasi dengan keharusan setian pekerja memakai alat
penyumbat telinga
3. Limbah Padat
- Limbah katalis bekas berasal dari pabrik amoniak yang mengandung
oksida-oksida dari : Ni, Zn, Cu, Fe, Mo, Co. Diatasi dengan penyimpanan
sementara ditempat yang aman kemudian dijual kembali.
- Limbah Debu urea berasal dari unit pengantongan. Diatasi dengan
pemasangan peralatan dust collector, dehumidifier dan exhaust fan, urea
dust dan waste dilarutkan kembali kemudian direcycle.

14
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 dengan CO2 dan
bahan dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara
45 46%. Bahan baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang
dipasok dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam unit.
Unit-unit proses tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit, kristaliser unit,
prilling unit, recovery unit, dan terakhir proses kondesat treatment unit. Menurut
SNI 02-2801-1998 pupuk urea adalah pupuk buatan yang merupakan pupuk
tunggal, mengandung unsur hara utama nitrogen, berbentuk butiran (prill) atau
gelintiran (granular) dengan rumus kimia CO(NH2)2. Spesifikasi pupuk urea
mengandung kadar air maksimal 0,50%, kadar biuret maksimal 1% (bentuk
butiran) dan 2% (bentuk gelintiran), dan kadar nitrogen minimal 46%. Pupuk urea
bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air.

3.2 Saran
Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi syarat umum pupuk
urea berdasarkan SNI 02-2801-1998 agar kualitas yang dihasilkan sesuai standar
yang telah ditetapkan.

15

Anda mungkin juga menyukai