Anda di halaman 1dari 18

PEMANTAUAN

PERTUMBUHAN

KELOMPOK 2 :

Nurul Huda
Qathrin Qusyairiyah
Vini Stevani
Yula Paska Anjelin
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
Pemantauan pertumbuhan salah satu kegiatan utama
program perbaikan gizi, yang menitikberatkan pada upaya
pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Rangkaian
kegiatan yang terdiri dari penilaian pertumbuhan anak
secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian
kartu.

Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita adalah


persyaratan atau patokan yang harus diikuti untuk
menjamin terselenggaranya pemantauan pertumbuhan dan
penjaringan balita BGM serta gizi buruk.
Ruang Lingkup
Standar Pemantauan 01
Pertumbuhan Balita Penimbangan berat badan

di Posyandu
02
Penilaian status pertumbuhan balita

03
Konseling pertumbuhan balita

04
Rujukan
ALUR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
DI POSYANDU

01 02 03
Penimbangan Penilaian hasil
Pendaftaran
balita penimbangan
balita yang
datang
04 05
Konseling, penyuluhan, atau rujukan Pelayanan gizi oleh
balita BGM, sakit dan tidak naik petugas
2 kali berturut-turut ke puskesmas
ALUR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA 、
DI POSYANDU

5. PELAYANAN OLEH PETUGAS 4.KONSELING, PENYULUHAN,


ATAU RUJUKAN
Pelaksanaan
Penimbangan
Pelaksanaan Penimbangan
1. Letakkan titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara
menghubungkan garis tegak berat badan dan garis mendatar umur pada
grafik KMS.
2. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini.

3. Tentukan Naik atau Tidak naik, lalu catat ke dalam buku register.

4. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang atau bulan ini baru pertama kali
ditimbang maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik.
Cara menentukan Berat Badan naik atau
tidak adalah sebagai berikut:

NAIK BILA : TIDAK NAIK


BILA :
•garis pertumbuhannya
menurun
•garis pertumbuhannya naik
•garis pertumbuhannya
mengikuti salah satu pita warna
mendatar
•garis pertumbuhannya pindah
•garis pertumbuhannya naik
ke pita warna diatasnya
tetapi pindah ke pita warna di
bawahnya.
Pemantauan Pertumbuhan Balita di Puskesmas

A. Menentukan Status Gizi Balita Berdasarkan Antropometri

● Tujuan : Diketahuinya statusgizi balita berdasarkan berat badan menurut


panjang atau tinggi badan

● Pelaksana : Petugas kesehatan Puskesmas


● Petugas kesehatan terlatih (perempuan /laki-laki)

1. Timbangan bayi (Baby Scale) dan timbangan injak manual yang ditera
setiap tahun sekali.
2. Alat ukur panjang badan microtoise yang ditera setiap tahun sekali.
3. Tabel baku berat badan menurut panjang / tinggi badan WHO-NCHS.
4. Formulir umpan balik ke posyandu.
Prosedur Pengukuran Berat Badan
dengan Baby Scale
A. Persiapan Alat
● Letakkan timbangan di tempat yang rata dan datar
● Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol.
B. Pelaksanaan
● Posisikan balita di atas timbangan
● Geser bandul sesuai berat balita sampai posisi jarum
seimbang. Baca dan catat berat badan balita pada kartu
status.
Persiapan alat
1. Pilih meja atau tempat yang datar dan rata. Siapkan alat ukur
panjang badan
2. Lepaskan kunci pengait yang berada disamping papan pengukur
3. Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat
menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk angka nol
dengan mengaturskrup skala yang ada di bagian kaki balita
PERSIAPAN
PENGUKURAN PANJANG
BADAN DENGAN PAPAN
PENGUKUR Pelaksanaan pengukuran panjang badan
1. Terlentangkan balita di atas papan pengukur dengan posisi kepala
menempel pada bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan
yang tidak dapat bergerak)
2. Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian papan yang
statis
3. Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit
menempel secara tepat pada papan pengukur
4. Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua
telapak kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser
(dengan cara menekan bagian lututdan mata kaki)
5. Baca dan catat panjang badan anak dari angka kecil ke angka besar
LANJUTAN…..
Pelaksanaan Pengukuran tinggi badan
1. Posisikan balita berdiri tegak lurus di bawah
microtoise membelakangidinding
2. Posisikan kepala balita berada di bawah alat geser
microtoise, pandangan lurus ke depan
PERSIAPAN 3. Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang
PENGUKURAN TINGGI kepala, tulang belikat, pantat dan tumit menempel
BADAN MENGGUNAKAN ke dinding
MICROTOICE 4. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
5. Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala
balita
6. Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca
harus sejajar dari dengangarismerah
7. Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis
merah dari angka kecil ke arah angka besar
8. Catat hasil pengukuran tinggi badan balita pada
kartu status
MENENTUKAN STATUS GIZI BERDASARKAN TANDA KLINIS
Periksa tanda-tanda klinis gizi buruk pada 1. Lihat hasil pengukuran status antropometri, untuk
kwashiorkor Tanda tanda klinis pada menentukan status gizi balita menurut BB/TB dan atau ada
Kwashiorkor tanda-tanda klinis.
2. Balita dalam keadaan status gizi buruk bila:
Tindak lanjut hasil penentuan status gizi balita
●BB/PB atau BB/TB < - 3 SD dan atau
Cara Memeriksa Edema ●Terlihat sangat kurus dan atau edema
a. Lakukan pemeriksaan pada
kedua kaki 3. Rencanakan tata laksana gizi buruk balita (mengacu
b. Tekan punggung kaki pada buku Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, edisi
dengan jari telunjuk selama terbaru)
beberapa detik 4. Tetapkan growth trajectory (garis pertumbuhan normal)
c. Angkatjari telunjuk dan akan balita.
terlihat cekungan 5. Beri penyuluhan atau konseling pada orang tua balita,
d. Cekungan akan bertahan mengenai polamakandanpolaasuh
selama beberapa detik 6. Rujuk kembali pada kader posyandu, jika balita tidak
termasuk dalam kriteria gizi buruk dengan memberi umpan
balik berisi saran
7. Pantau kasus gizi buruk pasca rawat inap di rumah
sakit, Puskesmas, maupun di rawat di rumah tangga.
KONSELING
PERTUMBUHAN
BALITA
Berikan konseling berdasarkan
keadaan klien.

APABILA DALAM KEADAAN STATUS


GIZI BURUK DAPAT DI RUJUK
PENUTUP
● Dengan tersusunnya Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita ini,
diharapkan para dokter, petugas gizi, pembina dan kader posyandu
akan pemperoleh kejelasan dan kesamaan dalam cara memantau
pertumbuhan balita.
● Jika kegiatan tersebut sudah dilakukan dengan cara yang sama, maka
tindak lanjut yang akan dilakukan dapat tepat mengenai sasarannya.
Dari hasil analisa penilaian tingkat kepatuhan berdasarkan daftar tilik,
dapat dilakukan perbaikan setiap kali kegiatan dilaksanakan tidak
sesuai dengan standar, dengan demikian tujuan untuk menjaga mutu
dalam pemantauan pertumbuhan balita secara tepat dapat dicapai.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai