Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 2 :

1. Esti Widia Lestari 4. Rusnida Shopia


2. Evania Syifa Zachary 5. Ruth Cynthia Kasih
3. Qathrin Qusyairiyah
DIII GIZI REG. XIX

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya belum pernah tuntas di dunia
(Bardosono, 2009). Indonesia mengalami masalah gizi ganda yang artinya ketika masalah gizikurangmasih mendominasi
dan belum tuntas, sudah muncul masalah gizi lebih, sehingga dikatakan Indonesia memiliki permasalahan gizi yang rumit
(Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004) Global Nutrition Report, 2014).Bahkan permasalahan gizi tersebut disebut
sebagai intergenerational impact karena dapat memengaruhi status gizi pada periode kehidupan selanjutnya (Kemenkes RI,
2012). Wanita dan anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi mengalami kurang energikronis
(KEK) (Kemenkes RI, 2010)

Grafik diatas dapat dianalisis proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita subur yang hamil paling tinggi
ada pada umur 15-19 tahun dengan presentase 38,5% pada tahun 2013. Dan proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada
wanita subur yang tidak hamil paling tinggi ada pada umur 15-19 tahun dengan presentase 46,6% pada tahun 2013.
Sedangkan, proposi Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita subur yang hamil paling rendah ada pada umur 45-49 tahun
dengan presentase 5,6% pada tahun 2007. Dan proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita subur yang tidak hamil
paling rendah ada pada umur 40-44 tahun dengan presentase 5,2 pada tahun 2018.
Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita subur
bergantung pada umurnya. Jadi semakin bertambahnya umur maka angka kesuburannya juga semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai