OLEH KELOMPOK 5:
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal .
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti
asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur
dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam
laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang
berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
B. Tujuan
Mahasiswa terampil melakukan fermentasi dari buah-buahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. FERMENTASI
Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah
bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang dibantu
oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan
berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang
diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup
mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi
pembuatan makanan (Umrah, 2012).
II. BAHAN:
a. Nanas
b. Pepaya
c. Glukosa
d. Aquades
e. Fermipan
BAB IV
CARA KERJA DAN DIAGRAM ALIR
1. CARA KERJA
1. Membuat sari buah,
Menimbang buah sebanyak 100 gram.
Tambahkan air dengan perbandingan Air : Buah (1:2).
Lakukan penyaringan agar didapatkan sari buah.
2. Ambil 100 ml sari buah masukkan dalam Erlenmeyer 1 kapasitas 500 mL.
3. Tambahkan Glukosa (ambil % dari sari buah).
4. Lakukan pasteurisasi suhu 65 oC selama 15 menit.
5. Dinginkan suhu 40 oC.
6. Tambahkan starter (ambil % dari sari buah),
Membuat starter dengan menimbang 10 gram Fermipan.
Tambahkan aquades 10 mL, homogenkan.
7. Masukkan selang bening pada Erlenmeyer 1 berisi produk buah jangan
sampai menyentuhc airan, dan pada Erlenmeyer 2 berisi Aquades
masukkan sampai tenggelam. Letakkan Erlenmeyer berdampingan, tutup
Erlenmeyer dengan kapas dan lakban hitam dengan rapat sehingga tidak
ada udara yang masuk.
8. Diamkan selama 7-14 hari dan amati perubahan yg terjadi.
2. DIAGRAM ALIR
Membuat sari buah
Menimbang buah sebanyak 100 gram.
Masukkan selang bening pada Erlenmeyer 1 berisi produk buah jangan sampai
menyentuhc airan, dan pada Erlenmeyer 2 berisi Aquades masukkan sampai
tenggelam. Letakkan Erlenmeyer berdampingan, tutup Erlenmeyer dengan kapas
dan lakban hitam dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk.
I. HASIL
Hasil yang kami dapatkan dalam praktikum fermentasi buah papaya, yaitu:
Waktu Hasil / gambar Keterangan
Warna masih
Orange.
Terdapat
Hari ke-7
gelembung di
diding
Erlenmeyer.
Rasa: Manis
Aroma:
Alkohol
Hari ke-14
Warna: Putih
Orange
Tekstur: Cair
II. PEMBAHASAN
Tanaman pepaya tergolong tanaman yang banyak diusahakan oleh
petani Indonesia. Indonesia termasuk penghasil pepaya (carica papaya)
kedua terbesar di Asia. Perlakuan yang teliti akan diproduksi hasil berkisar
antara 6-12 ton/hektar (Baga Kalie, 1994). Kehilangan hasil buah pepaya
selama penyimpanan dan transportasi setelah panen tergolong masih tinggi
mencapai 45,6-100 %. Kondisi ini disebabkan oleh daya kesegaran buah
yang rendah (3-4 hari setelah panen). Buah makin cepat rusak dan tidak
layak dikonsumsi jika indeks panennya makin rendah. Disamping itu
varietas-varietas yang pupoler di masyarakat menunjukkan ciri tidak terus
menerus berbuah, sehingga ditemukan panen raya yang menyebabkan
pasokan buah melebihi permintaan (Efendy, 2002) sehingga banyak buah
pepaya terlalu matang dan rusak. Salah satu alternatif teknologi
pengolahan buah pepaya yang terlalu matang atau rusak yang potensial
untuk dikembangkan adalah pembuatan anggur dari buah pepaya yang
diperoleh dengan cara fermentasi. Produksi minuman anggur buah pepaya
dapat dilakukan melalui proses fermentasi alkohol dari sari buah pepaya.
Proses fermentasi ini dapat berjalan dengan bantuan mikroba yang
mengubah karbohidrat atau gula menjadi alkohol.
Arti kata fermentasi selama ini berubah-ubah. Kata fermentasi
berasal dari bahasan latin “fervere” yang berarti merebus (to boil). Arti
kata Bahasa latin tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi dimana cairan
bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas
ragi pada ekstraksi buah-buahan atau bii-bijian. Gelembung-gelembung
karbodioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobic terhadap kandungan
gula. Proses fermentasi dimulai ketika kultur mengubah glukosa menjadi
alcohol dan CO2.
BAB VI
KESIMPULAN
Dalam praktikum fermentasi alcohol menggunakan buah papaya yaitu pada
minggu pertama bahwa sudah ada perubahan seperti adanya udara dan perubahan
warna tetapi tidak terlalu siknifikan terdapat endapan fermipan dia dinding
erlenmayer dan pada minggu kedua hasilnya sudah dapat di konsumsi pada
fermentasi lakohol buah papaya bahwa rasanya manis dan seperti minuman
alcohol pada umumnya. Dan dalam praktikum ini kami berhasil membuat alcohol
buah papaya.
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/30098283-Pembuatan-anggur-pepaya-dengan-proses-
fermentasi.html
https://www.academia.edu/34900548/Laporan_Praktikum_Mikrobiologi_Dasar_P
roduk_Fermentasi
Lampiran 1