KELOMPOK VI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTAO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiratAllah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat
menyelesaikan Tugas laporan Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Dengan judul Acara 1. Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI.
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan tugas laporan selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan tugas laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 2
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat..................................................................................................... 3
3.2 Alat Dan Bahan........................................................................................................... 3
3.3 Prosedur Kerja............................................................................................................. 3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................................................ 4
4.2 Pembahasan................................................................................................................. 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
5.2 Saran............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari
alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan
memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum
dengan sempurna.(Walton.1998).
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam
meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta
untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun
karakteristiknya, tentu 4keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu
adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat
yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003).
BAB III
Alat dan Bahan
adapun Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah :
9. Trigel
10. OSE (bulat berfungsi untuk Jarum Inokulum Di cuci Dengan air yang
dan lurus) memindahkan atau disentuhkan pada diberi sabun setelah itu
mengambil koloni bagian mikroba digosok dengan sikat gelas
suatu mikrobia ke kemudian ukur setelah itu dibilas dan
media yang akan menggosokkan pada dekeringkan
digunakan kembali. kaca prepart untuk
diamati.
11. Tabung reaksi untuk mencampur, Tabung reaksi ini Dengan air yang diberi sabun
menampung dan dipangaskan dahulu setelah itu digosok dengan
memanaskan bahan- ke dalam gelas kimia sikat tabung reaksi setelah itu
bahan kimia cair atau yang berisi air dan dibilas dan dekeringkan
padat, utamanya selanjutnya
untuk uji kualitatif. dipanaskan
menggunakan
kompor/heater
pembakar spiritus
12. Cawan petri Sebagai wadah Meletakan medium Dengan air yang diberi sabun
penyimpanan dan di dalam cawan petri. setelah itu digosok dengan
pembuatan kultur Menutup Cawan sikat cawan petri setelah itu
media. petri dengan penutup dibilas dan dekeringkan
cawan.
13. Corong Fungsi corong gelas menggunakan corong Dengan air yang diberi sabun
adalah sebagai alat gelas sangatlah setelah itu digosok dengan
bantu untuk mudah hanya dengan sikat corong setelah itu
memindah atau mengambil corong dibilas dan dekeringkan
memasukkan larutan sesuai ukuruan
ke wadah yang wadah yang
mempunyai dimensi digunakan agar air
pemasukkan sampel tidak melimpah.
bahan kecil dan
untuk menyaring
campuran kimia
dengan gravitasi.
14. Mortar untuk menghancurkan atau Dengan air yang diberi sabun
menghancurkan atau menghaluskan suatu setelah itu digosok dengan
menghaluskan suatu bahan atau zat sikat moltar setelah itu
bahan atau zat yang dibilas dan dekeringkan
masih bersifat padat
atau kristal.
15. Gelas ukur sebagai Untuk mengukur Dengan air yang diberi sabun
alat ukur volume volume larutan yang setelah itu digosok dengan
cairan yang tidak tidak berwarna, Anda sikat gelas ukur setelah itu
memerlukan harus memperhatikan dibilas dan dekeringkan
ketelitian yang batas meniskus
tinggi, misalnya cekung bagian bawah
pereaksi/reagen
untuk analisis kimia
kualitatif atau untuk
pembuatan larutan
standar sekunder
16. fungsi utamanya 1. Air Sering -sering di bersikan
Water bath untuk menciptakan dimasukkan ke dengan lap atau tisu
(pemanas) suhu yang konstan . dalam bejana.
merupakan wadah 2. Atur suhu
yang berisi air yang yang dikehendaki
bisa mempertahkan dan hidupkan water
suhu air pada kondisi bath.
tertentu selama 3.
selang waktu yang
ditentukan.
17. Koloni counter Alat ini berguna
Nyalakan Saklar
Sering -sering di bersikan
untuk mempermudah dengan lap atau tisu
general Atur knop
penghitungan koloni
sensifitas, dan saklar
yang tumbuh setelah
bunyi beepPilih
diinkubasi di dalam
“MODE ( sesuaikan
cawan karena adanya
kecerahan lampu
kaca pembesar.
atau warna dasar
yang sesuai dengan
cara memilih panah
atas atau bawah. Jika
ingin menambah
kecerahan pada saat
display huruf “L”/
light dan didepannya
nilai kecerahannya
dengan memencet
panah atas ataupun
sebaliknya.
22. Pinset Fungsi Menjepit sempel Dengan air yang diberi sabun
utama pinset adalah setelah itu digosok dengan
untuk menjepit, baik sikat pinset setelah itu
benda kecil atau dibilas dan dekeringkan
jaringan.
Parasit
Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang. Parasit dapat
menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit dari
organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka sampai orang-orang yang
menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga
dikenal sebagai necrotroph.
Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini biasanya tidak
menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan
pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua daging.
Ragi
Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini
bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan
untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Chlamydia
Chlamydia merupakan golongan organisme yang termasuk juga bakteri. Perbedaannya ukurannya
lebih kecil. Ukurannya sekitar 0,2-0,5 µm garis tengahnya. Bersifat parasit obligat intraseluler.
Karena sifat paratisme obligat intraseluler, chlamydia pernah dianggap sebagai virus.
Perbedaan chlamydia dengan virus, yakni materi genetiknya ADN dan ARN (virus salah satu materi
genetik saja, ARN saja atau ADN saja), pembelahan biner (virus tidak), memiliki dinding sel yang
keras mirip dengan dinding sel bakteri, tetapi tidak ada asam muramat, mempunyai ribosom (virus
tidak).
Chlamydia
dapat dianggap sebagai kuman gram negatif yang kehilangan mekanisme penting untuk
pembentukan energi metabolik. Cacat ini membatasi chlamydia pada kehidupan intraseluler,
dimana sel tuan rumah menyediakan zat antara yang kayaenergi.
Rickettsia
Rickettsia adalah kuman kecil yang merupakan parasit obligat intraseluler. Bentuknya pleomorfik,
tampak sebagai batang pendek ukuran 600 x 300 nm, atau sebagai kokus. Kuman ini terdapat
tunggal, berpasangan, dalam rantai pendek, atau filamen. Dengan pewarnaan Giemsa kuman ini
berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello kuman ini berwarna merah. Kuman ini memiliki
dinding sel yang mengandung asam muramat, mirip dengan dinding sel Gram negatif. Pembelahan
yang terjadi seperti pada mikroorganisme yang lain.
Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena tidak memiliki dinding sel yang
keras dan sebagai gantinya diliputi oleh unit membran berlapis tiga. Ukuran mikoplasma sangat
berbeda-beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.
Kuman
Yap! Ini merupakan istilah yang paling sering digunakan masyarakat awam terkait penyebab
penyakit menular yang dideritanya. Kuman sendiri memiliki definisi organisme kecil seperti virus,
bakteri, jamur, dan protozoa yang bisa menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Jadi,
istilah kuman ngga spesifik untuk mikroorganisme tertentu ya!
Makhluk hidup dari kingdom protista ini mungkin kalah populer dengan 3 jenis mikroorganisme
lainnya. Namun, pada kenyataannya banyak penyakit yang disebabkan oleh protoza, seperti
Entamoeba histolytica (penyebab diare), Entamoeba hartamani (penyebab disentri), plasmodium
(penyebab malaria), entamoeba gingivalis (penyebab radang mulut), dll.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut hasil pengamatan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi:
7. Gelas ukur Untuk mengukur volume cairan Tuangkan larutan secara berhati-hati agar larutan
tidak tumpah.
8. Gelas objek Meletakkan objek yang diamati Letakkan objek yang diamati pada gelas objek
untuk diamati
9. Gelas penutup Untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas gelas preparat dan untuk
memperkecil kemungkinan timbul gelembung. menutup objek cover glass dan dimiringkan
sekitar 45 derajat diatas kaca preparat kemudian jatuhkan pada objek di preparat tersebut
hingga objek dapat tertutup dengan baik.
10. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan yang diencerkan Ambil pengaduk kemudian aduk
larutan yang telah diencerkan
11. Pipet tetes Mengambil larutan dengan jumlah kecil Ambil larutan menggunakan pipet tetes
12. Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan B Ambil larutan dengan pipet ukur . Pada pipet ini
terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atau ukuran volume larutan atau cairan
yang akan di ambil.
13. Pipet mikro Memindahkan cairan 1. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
14. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan
akan masuk ke tip.
15. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
16. Pinset Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan
17. Penjepit tabung reaksi Sebagai penjepit tabung reaksi pada proses pemanasan larutan. Jepit
tabung reaksi dengan penjepit
18. Jarum OSE Mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi sentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
19. Jarum Ent mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi dan padat Ambil koloni
menggunakan jarum ent
20. Jarum Preparat Untuk menipiskan dan melepaskan gumpalan-gumpalan objek diatas gelas.
Tipiskan gumpalan objek menggunakan jarum preparat
21. Timbangan Analitik Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat
ketelitian yang tinggi 1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
22. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang.
23. Autoclave untuk mensterilkan alat dan bahan 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
24. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
25. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar
dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
26. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
27. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
28. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
29. Oven Untuk mensterilisasikan alat Nyalakan oven,kemudian masukan alat. Proses sterilisasi
dilakukan 1 jam dengan suhu 1600C- 1700C
30. Kompor memanaskan/memasak medium berupa PDA dan NA Letakkan larutan yang sudah di
encerkan diatas kompor.
31. Rak tabung Tempat tabung reaksi Letakkan tabung reaksi yang berisi larutan medium PDA dan
NA pada rak
32. Kertas lakmus Untuk mengukur pH Ukur larutan dengan menggunakan kertas
33. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat
dari platina dan nikrom seperti jarum platina. 1. Menyalakan Bunsen.
34. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.
Alumunium foil
Inkubator
Untuk menyimpan biakan mikroba.
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing-masing alat mempunyai fungsi. Dengan
mengetahui fungsinya,maka memudahkan praktikum untuk mengenal alat. karena pengenalan alat
merupakan dasar dari melakukan suatu percobaan atau penelitian. pengenalan alat-alat laboratorium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar
kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama kali yang harus dilakukan adalah
mengenal nama alat-alat dan fungsinya sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme
makhluk hidup yang berukuran kecil seperti; pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung yang masing-
masing memiliki fungsi khusus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan.
Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dalam
praktikum mikrobiologi ini.
5.2. Saran
Perlu mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang digunakan dalam
praktikum agar terhindar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum,
serta praktikum dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswa.ung.ac.id/613413012/home/2016/7/27/1-pengenalan-alat-dan-
mikrobiologi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/jenis-pengertian-mikroorganisme-beberapa-ahli-
beserta-contohnya/
https://linisehat.com/ada-apa-aja-sih-jenis-mikroorganisme-penyebab-penyakit/