Anda di halaman 1dari 18

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN MIKROBIOLOGI

27 July 2016 10:48:11 Dibaca : 627


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Acara 1. Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum
Oleh:

KELOMPOK VI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTAO
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratAllah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat
menyelesaikan Tugas laporan Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Dengan judul Acara 1. Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI.
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan tugas laporan selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan tugas laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 2
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat..................................................................................................... 3
3.2 Alat Dan Bahan........................................................................................................... 3
3.3 Prosedur Kerja............................................................................................................. 3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................................................ 4
4.2 Pembahasan................................................................................................................. 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
5.2 Saran............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk memperlancar pelaksanaan praktikum mikrobiologi sangat penting untuk mengenal alat-alat
dan bahan. Alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium untuk praktikum mikrobilogi pada
dasarnya terbagi menjadi jenis gelas dan mekanik. Peralatan gelas contohnya tabung erlenmeyer,
sedangkan peralatan mekanik contohnya autoklaf. Pada saat di laboratorium, para laboran
mengetahui teknik-teknik dasar di laboratorium, diantaranya adalah mengetahui cara-cara
menggunakan alat-alat laboratorium dan membersihkannya setelah digunakan sangatlah penting
sebelum seorang laboran melakukan penelitiannya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur),
lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada
pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan
mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan
pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga
sebagai ilmu terapan yang penting (Adams, 2000). Berikut akan dijelaskan fungsi dari alat-alat dan
bahan dalam praktikum mikrobiologi.
1.2 Tujuan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum dasar-dasar mikrobiologi yaitu:
1. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
2. Mengetahui fungsi alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
3. Mengetahui cara kerja alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari
alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan
memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum
dengan sempurna.(Walton.1998).
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam
meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta
untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun
karakteristiknya, tentu 4keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu
adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat
yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003).
BAB III
Alat dan Bahan

adapun Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah :

NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA PEMELIHARAAN


ALAT PENGGUNAAN
1. Pipet volume Fungsi pipet valume Pipet Buanglah larutan yang
adalah untuk volume digunakan mungkin tersisa di
mengambil larutan untuk memindahkan dalamnya sampai benar-
dengan volume cairan dari satu benar bersih. Namun
tertentu sesuai wadah ke wadah berhati-hatilah agar tidak
dengan ukuran pipet  yang lain, biasanya sampai terjadi
untuk memindahkan kontaminasi pada bahan
larutan baku primer yang digunakan
atau sample pada Kemudian dilakukan
proses titrasi. pencucian biasa tanpa
sabun.

2. Bunsen Untuk memanaskan Pe. Pemeliharaan Bunsen


Media, mensterilkan
jarum inolulasi dan Burner sangat penting dan
alat- alat yang harus dilakukan pemeriksaan
terbuat dari platian setiap tahun. Nyalakan
dan nikrom seperti
jarum pelatina dan Bunsen burner dengan
ose besaran api yang bervariasi.
D
3. Termometer  Fungsi mengukur 1. Gunakan kain
suhu bisa dalam 2. bersih untuk
bidang kedokteran, 3.  membersihkan
yakni untuk 4. termometer.
mengetahui suhu 5. Jika ada noda,
tubuh manusia,
gunakan
apakah suhu tubuh
kita demam atau 6. kain bersih yang
tidak. 7. sebelumnya
direndam
8. dalam air dan
detergen.
9. Keringkan dengan
kain bersih.
10.
4. Bulb/filler/kar Fungsi Pipet  Adalah Posisi pipet
et Filler/Rubber  menempel.
pengisap Bulb. Pipet filler  Jika kita akan
digunakan untuk menghisap larutan
memindahkan menggunakan bulb
sejumlah volume filler ini maka pipet
larutan, yang harus di letakan
biasanya disebut pada  .
dengan aliquot. Kemudian cara
menghisapnya
pertama tekan
bulatan bulb sambil
menekan sampai
benar benar
kempes..
5. Pipet tetes Fungsi dari pipet Caranya adalah Periksa kembali pipet tetes
tetes ialah untuk dengan memencet setelah digunakan dan cek
membantu terlebih dahulu kembali apakah ada
memindahkan karet pada ujung larutan yang tersisa di
cairan dari suatu pipet. Setelah Anda dalamnya. Buanglah
wadah ke wadah memencetnya sampai benar-benar bersih
yang lainnya dalam secara perlahan, dan berhati-hatilah agar
jumlah yang amat maka masukkan larutan tersebut tidak
kecil, yaitu setetes ujung bawahnya terkontaminasi dengan
demi setetes. yang memiliki bahan lainnya yang
diameter kecil ke digunakan.
cairan atau larutan.

6. Gelas fungsi utama Mengukur Volume Cuci dengan air sabun panas,


beker/gelas dari beaker Zat Cair. Untuk bilas dengan air keran,
kimia gelas yang dapat di mengukur volume kemudian bilas 3-4 kali
manfaatkan di suatu zat cair, maka dengan air deionisasi.
laboratorium, antara hal pertama yang Pastikan pembilasan harus
lain: Untuk harus dilakukan bersih. 
mengukur volume langsung saja
larutan ataupun menuangkan cairan
bahan yang tak ke dalam gelas ini
memerlukan tingkat
ketelitian yang
tinggi..
7. Erlemeyer Fungsi Pegang Erlenmeyer dicuci dengan
Erlenmeyer Alat leher Erlenmeyer, larutan pembersih umum,
Laboratorium. Alat masukkan larutan lalu dikeringkan dan
ini biasa digunakan yang akan di diletakkan pada lemari
dalam proses titrasi encerkan/titrasi. - penyimpanan
untuk menampung Diguncangkan
larutan yang akan dengan perlahan dan
dititrasi. hati-hati serta lihat
perubahan warna.
8. Batang untuk mengaduk 1. Persiapan me Batang pengaduk dicuci
pengaduk larutan agar tetap nggunakan batang dengan larutan pembersih
homogen atau agar pengaduk adalah umum, lalu dikeringkan dan
zat padat cepat larut memotong batang diletakkan pada lemari
atau untuk pengaduk yang penyimpanan
mencampur bahan terlalu panjang dan
kimia dan cairan memoles kedua
untuk keperluan ujungnya.
laboratorium. 2. Ketika
basah, bersihkan
setiap pemakaian
agar tidak
mengkontaminasi
larutan berikutnya.

9. Trigel

10. OSE (bulat berfungsi untuk Jarum Inokulum Di cuci Dengan air yang
dan lurus) memindahkan atau disentuhkan pada diberi sabun setelah itu
mengambil koloni bagian mikroba digosok dengan sikat gelas
suatu mikrobia ke kemudian ukur setelah itu dibilas dan
media yang akan menggosokkan pada dekeringkan 
digunakan kembali. kaca prepart untuk
diamati.

11. Tabung reaksi  untuk mencampur,  Tabung reaksi ini Dengan air yang diberi sabun
menampung dan dipangaskan dahulu setelah itu digosok dengan
memanaskan bahan- ke dalam gelas kimia sikat tabung reaksi setelah itu
bahan kimia cair atau yang berisi air dan dibilas dan dekeringkan 
padat, utamanya selanjutnya
untuk uji kualitatif. dipanaskan
menggunakan
kompor/heater
pembakar spiritus
12. Cawan petri Sebagai wadah Meletakan medium Dengan air yang diberi sabun
penyimpanan dan di dalam cawan petri. setelah itu digosok dengan
pembuatan kultur Menutup Cawan sikat cawan petri setelah itu
media. petri dengan penutup dibilas dan dekeringkan 
cawan.

13. Corong Fungsi corong gelas menggunakan corong Dengan air yang diberi sabun
adalah sebagai alat gelas sangatlah setelah itu digosok dengan
bantu untuk mudah hanya dengan sikat corong setelah itu
memindah atau mengambil corong dibilas dan dekeringkan 
memasukkan larutan sesuai ukuruan
ke wadah yang wadah yang
mempunyai dimensi digunakan agar air
pemasukkan sampel tidak melimpah.
bahan kecil dan
untuk menyaring
campuran kimia
dengan gravitasi.
14. Mortar untuk menghancurkan atau Dengan air yang diberi sabun
menghancurkan atau menghaluskan suatu setelah itu digosok dengan
menghaluskan suatu bahan atau zat sikat moltar setelah itu
bahan atau zat yang dibilas dan dekeringkan 
masih bersifat padat
atau kristal.
15. Gelas ukur sebagai Untuk mengukur Dengan air yang diberi sabun
alat ukur volume volume larutan yang setelah itu digosok dengan
cairan yang tidak tidak berwarna, Anda sikat gelas ukur setelah itu
memerlukan harus memperhatikan dibilas dan dekeringkan 
ketelitian yang batas meniskus
tinggi, misalnya cekung bagian bawah
pereaksi/reagen
untuk analisis kimia
kualitatif atau untuk
pembuatan larutan
standar sekunder
16. fungsi utamanya 1. Air Sering -sering di bersikan
Water bath untuk menciptakan dimasukkan ke dengan lap atau tisu
(pemanas) suhu yang konstan . dalam bejana.
merupakan wadah 2. Atur suhu
yang berisi air yang yang dikehendaki
bisa mempertahkan dan hidupkan water
suhu air pada kondisi bath.
tertentu selama 3.
selang waktu yang
ditentukan.
17. Koloni counter Alat ini berguna
Nyalakan Saklar
Sering -sering di bersikan
untuk mempermudah dengan lap atau tisu
general Atur knop
penghitungan koloni
sensifitas, dan saklar
yang tumbuh setelah
bunyi beepPilih
diinkubasi di dalam
“MODE ( sesuaikan
cawan karena adanya
kecerahan lampu
kaca pembesar. 
atau warna dasar
yang sesuai dengan
cara memilih panah
atas atau bawah. Jika
ingin menambah
kecerahan pada saat
display huruf “L”/
light dan didepannya
nilai kecerahannya
dengan memencet
panah atas ataupun
sebaliknya.

18. Timbangan Fungsi timbangan Letakkan piringan di1. Matikan timbangan


analitik/neraca analitik bisa jadi atas timbangan. jika tidak digunakan dengan
analitik tidak semua orang Tekan tombol “tare” cara melepas baterai dan
mengetahuinya agar bobot piringan mencabut stop kontak.
secara jelas. Begitu nol. 2. Sering-sering
juga cara Buka salah satu kaca membersihkan timbangan
menggunakannya. pada timbangan. dari debu dan kotoran.
Hal ini tak lain Letakkan bahan 3. Selalu meletakkan
karena bentuknya kimia akan diukur timbangan pada tempat yang
yang sedikit berbeda bobotnya di atas datar.
dengan timbangan piringan tersebut. 4. Hindarkan menaruh
pada umumnya. Gunakan alat bantu benda diatas timbangan bila
saat meletakkan sedang tidak digunakan.
bahan kimia tersebut
karena meletakkan
dengan tangan, debu
yang ada pada tangan
akan mempengaruhi
berat bahan tersebut.

19. Auto claf berfungsi untuk


Sebelum melakukan
sterilasasi media
sterilisasi cek dahulu
pembiakan, bahan-
banyaknya air dalam
bahan atau alat yang
autoklaf. Jika air
tidak rusak karena
kurang dari batas
pemanasan dan
yang ditentukan
tekanan tinggi, dan
maka dapat ditambah
untuk destruksi
air sampai
media pembiakan. 
batastersebut.
Gunakan air hasil
destilasi, untuk
menghindari
terbentuknya kerak
dan karat.
20. Inkubator untuk menjaga atau hubungkan kabel Bersihkan alat dengan kain
mengontrol kondisi power ke stop lap bersih atau kain lap yang
lingkungan yang ada kontak. basah, kemudian lap dengan
di dalam inkubator, 1. Nyalakan kain kering setiap selesai di
mulai dari alat. gunakan.
kelembapan, hingga2. Atur suhu
suhu. dalam inkubator den
gan menekan tombol
set.
3. Sambil
menekan tombol set,
putarlah tombol di
sebelah kanan.
21. Deck glass dan
objek glass

22. Pinset Fungsi Menjepit sempel Dengan air yang diberi sabun
utama pinset adalah setelah itu digosok dengan
untuk menjepit, baik sikat pinset setelah itu
benda kecil atau dibilas dan dekeringkan 
jaringan. 

23. Mikro pipet  berfungsi untuk Sering -sering di bersikan


memompa larutan yang dengan lap atau tisu
akan dipindahkan dengan
volume yang telah
ditentukan sebelumnya,
sedangkan pippete tip
berfungsi untuk
menampung cairan yang
dipompa. Untuk lebih
detailnya
24. Yellow tip
(kuning dan
biru)
25. LAF (lamina Fungsi laminar air 1. aminar Air 1. Membersihkan semu
air flow) flow bukanlah hanya Flow digunakan a sisa potongan eksplan
menyediakan tempat sebagai dengan tissue.
kerja yang steril, meja kerjasteril 2. Bakarlah (pisau
bebas dari fungi, untuk kegiatan scalpel, pinset) dengan
mikroba, bakteri, inokulasi/ menyemprotkan terlebih
debu atau penanaman. dahulu dengan alkohol 95%
kontaminan lainnya 2. Laminar Air dan tempatkan kembali
yang berbahaya. Flow mengutamakan dalam keadaan siap pakai.
Melainkan dengan adanya hembusan 3. Matikan blower
menggunakan lamin udara steril yang dengan memijit tombol “off”.
ar air digerakkan oleh 4. Semprotkan ruang
flow diharapkan blower yang disaring kerja dengan alkohol.
laboran atau oleh HEPA Filter.
pengguna bisa
merasa aman dari
paparan bakteri atau
mikro organisme
yang mungkin saja
berbahaya.
26. Penangas air fungsi utamanya
yang kuning adalah untuk
menciptakan suhu
yang konstan dan
digunakan untuk
inkubasi pada
analisis
mikrobiologi. Serta
digunakan untuk
melebur basis,
menguapkan ekstrak
atau tingtur,
pemanasan untuk
mempercepat
kelarutan.
27. Hot plate enggunaan alat ini
strirer cukup sederhana kita
tinggal menyalakan
kemudian
menempatkan
sampel diatas
hotplate, kemudian
diatur suhunya sesuai
yang diinginkan.
28. Mikroskop untuk melihat serta letakkan mikroskop
mengamati objek di atas meja dengan
-objek yang memiliki cara memegang
ukuran sangat kecil lengan mikroskop
yang tidak dapat sedemikian rupa
dilihat hanya dengan sehingga mikroskop
menggunakan mata berada persis di
telanjang. hadapan pemakai. 
Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik
prokariota dan domain yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar dalam kehidupan
di bumi. Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh: Salmonella, Eccerecia
Coli, Staphylococcus dan Difteri bacilus.
Virus
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam organisme biologis. Virus adalah
parasit obligat, itu karena virus hanya dapat bereproduksi dengan menyerang material dan
memanfaatkan sel-sel hidup karena mereka tidak memiliki mesin selular untuk bereproduksi
sendiri. Biasanya sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya)
yang dikelilingi oleh beberapa bentuk bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi dari ketiganya.

Parasit
Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang. Parasit dapat
menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit dari
organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka sampai orang-orang yang
menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga
dikenal sebagai necrotroph.

Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini biasanya tidak
menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan
pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua daging.

Ragi
Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini
bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan
untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Chlamydia
Chlamydia merupakan golongan organisme yang termasuk juga bakteri. Perbedaannya ukurannya
lebih kecil. Ukurannya sekitar 0,2-0,5 µm garis tengahnya. Bersifat parasit obligat intraseluler.
Karena sifat paratisme obligat intraseluler, chlamydia pernah dianggap sebagai virus.

Perbedaan chlamydia dengan virus, yakni materi genetiknya ADN dan ARN (virus salah satu materi
genetik saja, ARN saja atau ADN saja), pembelahan biner (virus tidak), memiliki dinding sel yang
keras mirip dengan dinding sel bakteri, tetapi tidak ada asam muramat, mempunyai ribosom (virus
tidak).

Chlamydia
dapat dianggap sebagai kuman gram negatif yang kehilangan mekanisme penting untuk
pembentukan energi metabolik. Cacat ini membatasi chlamydia pada kehidupan intraseluler,
dimana sel tuan rumah menyediakan zat antara yang kayaenergi.

Rickettsia
Rickettsia adalah kuman kecil yang merupakan parasit obligat intraseluler. Bentuknya pleomorfik,
tampak sebagai batang pendek ukuran 600 x 300 nm, atau sebagai kokus. Kuman ini terdapat
tunggal, berpasangan, dalam rantai pendek, atau filamen. Dengan pewarnaan Giemsa kuman ini
berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello kuman ini berwarna merah. Kuman ini memiliki
dinding sel yang mengandung asam muramat, mirip dengan dinding sel Gram negatif. Pembelahan
yang terjadi seperti pada mikroorganisme yang lain.

Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena tidak memiliki dinding sel yang
keras dan sebagai gantinya diliputi oleh unit membran berlapis tiga. Ukuran mikoplasma sangat
berbeda-beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.
Kuman
Yap! Ini merupakan istilah yang paling sering digunakan masyarakat awam terkait penyebab
penyakit menular yang dideritanya. Kuman sendiri memiliki definisi organisme kecil seperti virus,
bakteri, jamur, dan protozoa yang bisa menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Jadi,
istilah kuman ngga spesifik untuk mikroorganisme tertentu ya!

Makhluk hidup dari kingdom protista ini mungkin kalah populer dengan 3 jenis mikroorganisme
lainnya. Namun, pada kenyataannya banyak penyakit yang disebabkan oleh protoza, seperti
Entamoeba histolytica (penyebab diare), Entamoeba hartamani (penyebab disentri), plasmodium
(penyebab malaria), entamoeba gingivalis (penyebab radang mulut), dll.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil pengamatan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi:

No. Nama Alat Dan


Bahan Fungsi Cara Kerja
1. Erlenmeyer Tempat medium dan membiakan mikroba Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah
bersih dan isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
2. Tabung reaksi Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia.
3. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
4. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi
5. Cawan petri Tempat untuk membiakkan mikroorganisme dan menyimpan. 1. letakan medium
di dalam cawan petri.
6. Menutup Cawan petri dengan penutup cawan.

7. Gelas ukur Untuk mengukur volume cairan Tuangkan larutan secara berhati-hati agar larutan
tidak tumpah.
8. Gelas objek Meletakkan objek yang diamati Letakkan objek yang diamati pada gelas objek
untuk diamati
9. Gelas penutup Untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas gelas preparat dan untuk
memperkecil kemungkinan timbul gelembung. menutup objek cover glass dan dimiringkan
sekitar 45 derajat diatas kaca preparat kemudian jatuhkan pada objek di preparat tersebut
hingga objek dapat tertutup dengan baik.
10. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan yang diencerkan Ambil pengaduk kemudian aduk
larutan yang telah diencerkan
11. Pipet tetes Mengambil larutan dengan jumlah kecil Ambil larutan menggunakan pipet tetes
12. Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan B Ambil larutan dengan pipet ukur . Pada pipet ini
terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atau ukuran volume larutan atau cairan
yang akan di ambil.

13. Pipet mikro Memindahkan cairan 1. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
14. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan
akan masuk ke tip.
15. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.

16. Pinset Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan
17. Penjepit tabung reaksi Sebagai penjepit tabung reaksi pada proses pemanasan larutan. Jepit
tabung reaksi dengan penjepit
18. Jarum OSE Mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi sentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
19. Jarum Ent mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi dan padat Ambil koloni
menggunakan jarum ent
20. Jarum Preparat Untuk menipiskan dan melepaskan gumpalan-gumpalan objek diatas gelas.
Tipiskan gumpalan objek menggunakan jarum preparat
21. Timbangan Analitik Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat
ketelitian yang tinggi 1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
22. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang.
23. Autoclave untuk mensterilkan alat dan bahan 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
24. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
25. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar
dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
26. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
27. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
28. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
29. Oven Untuk mensterilisasikan alat Nyalakan oven,kemudian masukan alat. Proses sterilisasi
dilakukan 1 jam dengan suhu 1600C- 1700C
30. Kompor memanaskan/memasak medium berupa PDA dan NA Letakkan larutan yang sudah di
encerkan diatas kompor.
31. Rak tabung Tempat tabung reaksi Letakkan tabung reaksi yang berisi larutan medium PDA dan
NA pada rak
32. Kertas lakmus Untuk mengukur pH Ukur larutan dengan menggunakan kertas
33. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat
dari platina dan nikrom seperti jarum platina. 1. Menyalakan Bunsen.
34. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

Alumunium foil

Sebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.

1. Ambil aluminium foil secukupnya.


2. Letakkan pada bibir Erlenmeyer maupun tabung reaksi.
3. Rekatkan sampai tertutup rapat

Inkubator
Untuk menyimpan biakan mikroba.

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.


2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga
mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

35. Kertas Label


Menuliskan kegiatan yang sudah terjadi
Yang ditulis dalam label berupa tanggal pelaksanaan praktikum

36. Medium NA Tempat tumbuh mikroba (bakteri)


Tuangkan medium NA pada cawan petri untuk diinkubasi selama beberapa jam.
37. Medium PDA Tempat tumbuh mikroba (jamur)
Tuangkan medium PDA pada cawan petri untuk diinkubasi selama beberapa jam.
38. Alkohol Mensterilkan Tuangkan atau semprotkan alkohol ditangan atau dilingkungan sekitar.

4.2 Pembahasan

Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing-masing alat mempunyai fungsi. Dengan
mengetahui fungsinya,maka memudahkan praktikum untuk mengenal alat. karena pengenalan alat
merupakan dasar dari melakukan suatu percobaan atau penelitian. pengenalan alat-alat laboratorium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar
kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama kali yang harus dilakukan adalah
mengenal nama alat-alat dan fungsinya sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme
makhluk hidup yang berukuran kecil seperti; pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung yang masing-
masing memiliki fungsi khusus.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
 Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan.
 Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dalam
praktikum mikrobiologi ini.
5.2. Saran
 Perlu mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang digunakan dalam
praktikum agar terhindar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum,
serta praktikum dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D.2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca

http://mahasiswa.ung.ac.id/613413012/home/2016/7/27/1-pengenalan-alat-dan-
mikrobiologi.html

https://www.gurupendidikan.co.id/jenis-pengertian-mikroorganisme-beberapa-ahli-
beserta-contohnya/

https://linisehat.com/ada-apa-aja-sih-jenis-mikroorganisme-penyebab-penyakit/

Anda mungkin juga menyukai