Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK

Teknik Isolasi Mikroba dengan Menggunakan Bakteri Escherichia coli dan


Bacillus subtilis

Disusun oleh :
Dafinta Okfiana Nur Habibah ( 1141420018 )

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2016

I.

Tujuan Praktikum
Mempelajari cara-cara mengisolasi bakteri dari suatu campuran dengan teknik
cawan gores (streak plate), cawan tuang (pour plate), cawan sebar (spread plate).

II.

Tinjauan Pustaka
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme tertentu dari
lingkungannya,sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang
lain. Biakan yang sudah tidak tercampur dengan jenis lain ini disebut biakan murni.
Dalam praktikum akan dipelajari tiga cara untuk mendapatkan biakan
murni, yaitu :
A. Teknik Penggoresan Agar (Streak Plate)
Teknik ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan
waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan
yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Bila menggunakan
teknik menggores yang baik maka pada suatu area tertentu pada permukaan
medium yang digores, sel-sel bakteri akan terpisahkan satu dari lainnya. Selsel tunggal yang terpisahkan seperti ini disebut sel induk. Beberapa teknik
goresan :
(1) Goresan T
Prosedur kerjanya adalah petridish dibagi menjadi 3 bagian
menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag.
Ose dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya.

(2) Goresan kuadran


Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang
berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga
masih mengandung banyak sel mikroorganisma. Goresan selanjutnya
dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin
sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.

(3) Goresan radian


(4) Goresan sinambung
Prosedur kerjanya adalah inokulum loop (ose) disentuhkan pada
koloni bakteri dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar.
Lalu petridish diputar 180o dan dilanjutkan goresan sampai habis. Goresan
sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.

B. Teknik Agar Tuang (Pour Plate)


Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang
bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan
dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya
pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar)
sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada
yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen.

C. Teknik Agar Sebar (Spread Plate)


Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri
di permukaan agar diperoleh kultur murni. Alasan diteteskannya bakteri
sebanyak 0,1 ml untuk spread plate dan 1 ml untuk pour plate karena spread
plate ditujukan untuk menumbuhkan dipermukaanya saja, sedangkan pour
plate membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga
diberikan lebih banyak dari pada spread plate.
III.

Alat dan Bahan


A. Teknik Penggoresan Agar (Streak plate)
1. 1 tabung suspensi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis
2. 2 cawan media NA
3. Penangas air

4. Jarum Ose
5. Alkohol 70% dan bunsen burner.

B. Teknik Agar Tuang (Pour plate)


1. 1 tabung suspensi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis
2. 2 cawan media NA
3. Penangas air
4. Pipet steril
5. Alkohol 70% dan bunsen burner.

C. Teknik Agar Sebar (Spread plate)


1. 1 tabung suspensi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis
2. 2 cawan media NA
3. Penangas air
4. Pipet steril
5. Alkohol 70% dan bunsen burner.
6. Spatel drygalski

IV.

Cara Kerja
A. Teknik Penggoresan Agar (Streak plate)
Pada praktikum kali ini, dilakukan Teknik penggoresan agar (Streak plate)
dengan teknik goresan sinambung, berikut cara kerjanya :

Disentuhkan jarum ose pada koloni bakteri (Escherichia coli dan Bacillus
subtilis) dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan pada
masing-masing agar.

Jangan pijarkan loop, lalu diputar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai
habis.

B. Teknik Agar Tuang (Pour plate)


-

Disiapkan cawan steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media
padat yang masih cair (>45oC)

Diteteskan 1 mL secara aseptis suspensi koloni bakteri Escherichia coli


dan Bacillus subtilis kedalam cawan kosong steril.

Dituangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan searah
angka 8 untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media, kemudian
diinkubasi.

C. Teknik Agar Sebar (Spread plate)


-

Diteteskan 0.1 mL suspensi campuran biakan di permukaan media dalam


cawan petri. Jika cairan terlalu pekat, diencerkan terlebih dahulu dengan
aquades steril.

Disebarkan suspensi dengan menggunakan spatel drygalski. Pada teknik


ini sterilisasi spatel dilakukan dengan mencelupkan ke dalam alkohol dan
kemudian dipanaskan sehingga Alkohol terbakar habis. Spatel didinginkan
dahulu sebelum digunakan untuk menyebarkan cairan contoh pada
permukaan agar. Penyebaran cairan contoh dilakukan dengan memutar
agar lempengan.

V.

Diinkubasi dengan posisi cawan terbalik.

Data Pengamatan
No.
1

Teknik Isolasi
Streak

Nama Bakteri
E.coli

Keterangan

Jenis

Koloni tumbuh di permukaan,

Bakteri
Aerob

koloni

tumbuh

dibagian

goresan dan tidak menyebar


dibagian petridish. Tidak ada
2

Streak

B.subtilis

kontaminasi.
Koloni tumbuh di permukaan,
koloni

tumbuh

Aerob

dibagian

goresan dan tidak menyebar


dibagian petridish. Tidak ada
3

Pour

E.coli

kontaminasi.
Koloni tumbuh

di

bawah

Anaerob

media, pertumbuhan merata


diseluruh bagian permukaan
4

Pour

B.subtilis

cawan petri.
Koloni tumbuh

di

bawah

Anaerob

media, pertumbuhan merata


diseluruh bagian permukaan
5

Spread

E.coli

cawan petri.
Koloni tumbuh dipermukaan,
koloni
penyebaran

Spread

B.subtilis

sangat
koloni

Aerob

padat,
kurang

merata.
Koloni tumbuh dipermukaan

Aerob

media. Koloni sangat padat,


namun penyebarannya kurang
merata. Sehingga koloni susah
dihitung.

VI.

Pembahasan
Pada praktikum mikrobiologi ini, dilakukan praktikum teknik isolasi
mikroba dari bakteri E. coli dan B. subtilis dengan teknik cawan gores (streak
plate), cawan tuang (pour plate), cawan sebar (spread plate).
Berdasarkan sifatnya, jenis media pertumbuhan mikroba dapat dibagi
menjadi :
1) Media Umum

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih


kelompok mikroba secara umum.
2) Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap suatu jenis
atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari
jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di dalam satu bahan.
3) Media Selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu
tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya .
4) Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu serta
penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang dipergunakan untuk
pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak dapat
tumbuh atau dihambat.
5) Media Penguji
media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan
bantuan mikroba.
6) Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu bahan. Media ini
dapat berbentuk media umum, media selektif, media differensial atau media
penguji.
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan
mikroba harus sesuai dengan kebutuhan jenis-jenis mikroba yang bersangkutan.
Pada praktikum ini, digunakan media Nutrient Agar (NA), karena media Nutrient
Agar (NA) merupakan jenis media umum. Dimana, media umum digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara
umum, seperti agar kaldu nutrisi untuk bakteri , agar kentang dekstrosa untuk
jamur. Selain itu mikroba yang diisolasi yaitu Escherichia coli dan Bacillus subtilis
dapat hidup dengan mudah pada medium yang sederhana seperti Nutrient Agar
(NA).
Berdasarkan hasil praktikum, koloni yang tumbuh pada ketiga teknik
tersebut, memiliki posisi yang berbeda. Ada yang tumbuh pada permukaan media,
dan ada pula yang tumbuh di bagian dalam media. Pada teknik streak plate (cawan
gores), koloni Escherichia coli dan Bacillus subtilis tumbuh pada goresan yang ada
di permukaan media. Hal ini menunjukan bahwa jenis bakteri yang tumbuh pada
teknik ini adalah bakteri aerob. Dimana, bakteri aerob adalah adalah bakteri yang
membutuhkan oksigen secara langsung untuk memperoleh energi. Dan secara teori
bakteri Escherichia coli merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri

dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen. Pada teknik pour plate (cawan
tuang), koloni Escherichia coli dan Bacillus subtilis tumbuh di dalam bagian
medium. Hal ini menunjukan bahwa jenis bakteri yang tumbuh adalah bakteri
anaerob. Dimana, bakteri tidak membutuhkan Oksigen secara langsung untuk
memperoleh energi. Sedangkan pada teknik spread plate (cawan sebar), koloni
Escherichia coli dan Bacillus subtilis tumbuh di atas permukaan media, namun
pertumbuhan koloninya tidak merata. Hal ini menunjukan bahwa, jenis bakteri
yang tumbuh merupakan bakteri aerob. Pertumbuhan koloni yang tidak merata
disebabkan pada saat praktikum, tidak menggunakan batang L (spreader) untuk
menyebarkan suspensi bakteri di permukaan media.
Untuk memastikan apakah bakteri yang ditumbuhkan sudah sesuai dengan
yang diinginkan. Maka dapat dilihat secara morfologi bentuk dari koloni bakteri
yang kita inginkan. Berdasarkan literatur, ciri-ciri bentuk koloni bakteri
Escherichia coli dan Bacillus subtilis secara morfologi adalah sebagai berikut :
Bakteri
Escherichia coli
Bacillus subtilis
Pertumbuhan
Merata
Merata
Elevasi
Law
convex
Law
convex
Petridish
Tepian
Entire
Ciliate
(Cawan petri)
Bentuk Koloni
Circulair
Filamentous
Permukaan
Licin
Licin
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum, diperoleh ciri-ciri bentuk koloni
Medium Gambar

Parameter

bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis secara morfologi yang sama dengan
literatur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, bakteri yang diisolasi dengan teknik
cawan gores (streak plate), cawan tuang (pour plate), cawan sebar (spread plate)
merupakan bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
VII.

Kesimpulan
Jadi, berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan teknik isolasi mikroba dengan
teknik cawan gores (streak plate), cawan tuang (pour plate), cawan sebar (spread
plate) dapat disimpulkan bahwa :
- Koloni bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis yang diisolasi dengan
teknik cawan gores(streak plate) dan teknik cawan sebar (spread plate)
tumbuh dipermukaan media yang artinya jenis bakteri yang tumbuh
merupakan bakteri aerob.

Koloni bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis yang diisolasi dengan
teknik cawan tuang (pour plate) tumbuh didalam media yang artinya jenis
bakteri yang tumbuh merupakan bakteri anaerob.

VIII.

Daftar Pustaka
Hadioetomo, Ratna S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/isolasi-bakteri/
https;//anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/morfologi-koloni-bakteri/?
_e_pi=7%2CPAGE_ID10%2C7756910273
http://biologipedia.blogspot.co.id/2011/01/tehnik-isolasi-mikroorganisme.html
Thayib, Soeminarti dkk. 1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Teknik. Serpong:
Institut Teknologi Indonesia

IX.

Lampiran
Gambar 1. Hasil Isolasi Teknik Spread Plate

E.coli

Gambar 2. Hasil Isolasi Teknik Pour Plate

B. subtilis

E. coli

B. subtilis

Gambar 3. Hasil Isolasi Teknik Streak Plate

E. coli

B. subtilis

Anda mungkin juga menyukai