1. Media Cair
Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarke media
padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari
koloni kuman. Contoh media cair Nutrient broth (NB); Pepton dilution fluid (PDF);
Lactose Broth (LB); Mac Conkey Broth (MCB), dan lain-lain.
Pepton merupakan protein yang diperoleh dari peruraian enzim hidrolitik seperti
pepsin, tripsin, papain. Pepton mengandung Nitrogen dan bersifat sebagai larutan
penyangga, beberapa kuman dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%
2. Media semi padat
3. Media padat
a. Media isolasi
Media yang mengandung unsur esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroba.
b. Media diperkaya
Media diperkaya merupakan media yang mengandung bahan dasar untuk
pertumbuhan mikroba dan zat-zat tertentu yang ditambahkan seperti serum,
kuning telur, dan lain-lain.
4. Media Selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk
Teknik isolasi koloni bakteri dengan cara ini dilakukan dengan cara menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan media agar padat.
Teknik ini dilakukan menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada
temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril.
4. Pembiakan lapangan
Teknik ini dilakukan dengan cara membasahi seluruh permukaan agar dengan
suspense kuman. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan kuman merata.
Biasanya digunakan untuk uji kepekaan antibiotika dan uji jenis kuman dengan
bakteriofaga
7. Biakan cair
Teknik ini dilakukan dengan carakedalam wadah yang berisi media cair dicelupkan
kawat.
Pada cara ini mula-mula dibuat preparat mikroskopik pada gelas benda,
suspensi bahan atau biakan mikroba yang telah diketahui volumenya diratakan
diatas gelas benda pada suatu luas tertentu. Setelah itu preparat dicat dan
dihitung jumlah rata-rata sel mikroba tiap bidang pemandangan mikroskopik.
Luas bidang pemandangan mikroskopik dihitung dengan mengukur garis
tengahnya.
Kultur murni umumnya ditanam pada media agar. Setelah inokulan (satu potong
kecil miselium) dimasukkan pada media maka kultur murni cukup dibiarkan pada suhu
ruang sampai tumbuh miselium baru. Tergantung macam medianya, miselium jamur
tiram akan tumbuh memenuhi media hanya dalam beberapa hari sampai dua minggu.
Kultur murni sebaiknya dibuat dengan beberapa tabung untuk keperluan stok yang
akan disimpan dan kultur sediaan yang akan digunakan untuk membuat bibit induk.
Kultur stok tidak boleh habis sehingga setiap membuat kultur, sebagian dijadikan kultur
stok.
Banyaknya kultur sediaan tergantung banyaknya bibit induk yang akan dibuat. Kultur
sediaan sebaiknya diperbanyak dalam cawan petri karena mempunyai luas permukaan
yang lebar. Miselium jamur tumbuh di permukaan media agar. Oleh karena cawan petri
permukaannya lebih lebar (diameter 9 cm) dari satu ose miselium maka massa
miselium yang tumbuh di permukaan media dalam cawan petri lebih banyak
dibandingkan dengan menggunakan tabung reaksi. Miselium akan lebih mudah diambil
sebagai inokulan apabila ditanam dalam cawan petri. Kultur dalam cawan petri tidak
bertahan lama karena lapisan media yang tipis mudah kering. Sebaiknya kultur tersebut
langsung digunakan semua sebagai inokulan untuk membuat bibit induk.
Kultur stok disimpan dalam bentuk kultur agar miring untuk cadangan sewaktu-
waktu kultur sediaan terkena kontaminasi atau gagal saat membuat bibit induk. Kultur
stok bisa juga disimpan dalam bentuk kultur cair atau kultur liofilik. Kultur liofilik apabila
akan digunakan harus ditumbuhkan terlebih dahulu pada media agar menjadi miselium
baru. Kelebihan kultur liofilik dapat disimpan untuk waktu yang sangat lama (sampai
bertahun-tahun) apabila disimpan dalam refrigerator. Kultur agar miring atau kultur cair
yang disimpan dalam refrigerator akan tahan disimpan selama 6-12 bulan. Kultur agar
miring yang disimpan dalam suhu ruang hanya bertahan kurang lebih 1-2 bulan
tergantung tinggi rendahnya suhu ruang.
“Agar daya simpan lebih lama, kultur agar miring atau kultur cair yang disimpan
dalam refrigerator harus ditutup dengan sangat rapat untuk menghindari pengeringan.
Penutup kapas pada tabung dilapisi lagi menggunakan plastik film atau dilapisi dengan
lilin, lalu dikemas dalam kantong plastik. Setiap tabung kultur diberi label yang berisi
kode, nama spesies, dan tanggal mulai penyimpanan. Tanggal mulai penyimpanan
untuk menandai kultur yang telah kedaluwarsa. Kultur dalam media agar yang terlalu
lama disimpan menyebabkan media menjadi kering sehingga miselium jamur juga
kering dan mati.”
https://youtu.be/PR1dFoyw3bs