PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang
berlimpah. Sebagian dari kekayaan alam tersebut adalah banyaknya jenis spesies
tanaman di Indonesia. Kurang lebih terdapat 30.000 – 40.000 spesies tanaman yang
menjadi kekayaan di Indonesia. Berbagai tanaman tersebut sebagian telah
dimanfaatkan sebagai makanan sehari-hari serta dapat pula dijadikan obat tradisional
oleh masyarakat.
Tanaman yang dihasilkan di indonesia memiliki berbagai kandungan senyawa
yang banyak memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Salah satunya dapat dijadikan
obat-obatan tradisional yang mudah dibuat di masyarakat. Proses pengolahan
berbagai tanaman menjadi obat-obatan dilakukan dengan banyak metode, salah
satunya adalah metode ekstrasi.
Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang baik dan popular dibanding
kebanyakan metode lain. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat
dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat
yang khusus atau canggih kecuali corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan
pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak
saling bercampur seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform (Marjoni, 2016).
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi antara lain: Pelarut polar untuk
melarutkan garam alkaloid, glikosida, bahan penyamak dan Pelarut non polar pelarut
yang tidak larut dalam air. Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasal dari
cairan pekatnya disebut pengenceran. Larutan didefinisikan sebagai campuran
homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom
maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Terdapat dua metode ekstraksi yaitu
ektraksi panas dan ekstraksi dingin. Salah satu metode ekstraksi yang sering
digunakan adalah metode ekstraksi dingin yaitu perkolasi (Wajjar,2012).
Sokletasi merupakan suatu metode pemisahan zat dari campurannya dengan
pemanasan, pelarut yang digunakan akan mengalami sirkulasi, dibandingkan dengan
cara maserasi, ekstraksi sokletasi memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi (Sri
Irianty and Yenti, 2014).
Keunggulan metode sokletasi yaitu menggunakan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin
balik, serta pelarut yang digunakan memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi.