Uji Pearson Product Moment adalah salah satu dari beberapa jenis uji korelasi yang
digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan 2 variabel yang berskala
interval atau rasio, di mana dengan uji ini akan mengembalikan nilai koefisien
korelasi yang nilainya berkisar antara -1, 0 dan 1. Nilai -1 artinya terdapat korelasi
negatif yang sempurna, 0 artinya tidak ada korelasi dan nilai 1 berarti ada korelasi
positif yang sempurna. Syarat sebuah penelitian dapat diselesaikan dengan
menggunakan Uji Person Product Moment adalah sebagai berikut :
1. Skala data numeric (interval/rasio)
2. Hipotes korelasi
3. Data terdiri dari 2 variabel
4. Data terdistribusi normal (p value > 0,05)
Catatan :
- Hipotesis korelasi dicirikan dengan sebuah penelitian ingin mengetahui hubungan antara
dua variable. Tidak hanya hubungan saja, namun juga arah dan besar hubungan
- Jika nilai Person Corellation positif artinya semakin tinggi variable A maka semakin
tinggi variable B, sebaliknya jika nilainya negative artinya semakin tinggi variable A maka
semakin rendah variable B
- Besar hubungan dilihat dari nilai coefisien corelasi nya.
0,80 – 1,00 : sangat kuat
0,60 – 0,79 : kuat
0,40 – 0,59 : cukup kuat
0,20 – 0,39 : rendah
0,00 – 0,19 : sangat rendah
Langkah – langkah melakukan Uji Person Product Moment adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Uji Normalitas Data sekaligus Analisis Univariat (Variabel Terikat)
Analyze Descriptive Statistic Explore pindahkan variabel bebas ke
kolom Dependent List.
2. Jika Data Normal maka layak untuk dilakukan Uji Person Product Moment, jika
data tidak normal maka menggunakan uji alternatifnya yaitu Uji Rank Spearman
atau Uji Kendalls Tau.
3. Langkah Uji Person Product Moment
Analyze Corelate Bivariate.
Contoh Kasus :
Sebuah penelitian ingin mengetahui hubungan antara volume lalu lintas (jumlah mobil/jam)
dengan konsentrasi karbon monoksida (ppm) yang diambil dari sampel kualitas udara di 15
kota besar di Indonesia. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tentukan :
a. Hasil analisis univariat
b. Hasil uji normalitas data
c. Hasil analisis bivariat yang sesuai
Tips :
Untuk menyelesaikan soal di atas, maka langkah pertama adalah melakukan analisis soal
terlebih dahulu dibandingkan dengan syarat Uji Person Product Moment
- Skala data : Numerik (IPK)
- Hipotesis korelasi karena ingin mengetahui korelasi antara volume lalu lintas dengan
kadar karbon monoksida
- Data terdiri dari 2 variabel yaitu volume lalu lintas dan kadar karbon monoksida
Paling tidak ke tiga syarat sudah terpenuhi, tinggal syarat terahir yaitu uji normalitas data.
Jika data terdistribusi normal maka dapat dilakukan Uji Person Product Moment. Jika tidak
normal menggunakan uji alternatifnya.
Penyelesaian Kasus :
a. Analisis Univariat
- Buat variabel dengan nama Volume dan CO
Berdasarkan output tersebut diketahui hasil Analisis Bivariat (pada table Descriptive) dan
hasil Uji Normalitas Data (pada Table of Normality). Nilai uji normalitas data dilihat pada
kolom Shapiro Wilk, karena jumlah responden ≤ 50. Jika responden > 50 menggunakan
nilai Kolmogorov Smirnov. Nilainya adalah 0,572 (p value > 0,05) dan 0,277 (p value >
0,05). Artinya data tersebut terdistribusi normal karena p value > 0,05.
Nilai 0,05 merupakan nilai alpha (tingkat kesalahan) dalam sebuah analisis data. Alpha
dapat menggunakan 0,05 atau 0,01, tergantung jenis penelitianya.
b. Uji Person Product Moment
Karena data terdistribusi dengan normal maka dapat dilanjutkan dengan melakukan Uji
Person Product Moment. Langkahnya adalah sebagi berikut:
- Hasil penelitian di atas menunjukan nilai P Value adalah 0,0001, artinya ada hubungan
yang signifikan, karena P Value < 0,05.
- Nilai korelasinya adalah 0,951, artinya korelasinya sangat kuat. Arahnya positif
Interpretasi Data :
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara volume lalu lintas dengan Konsentrasi
CO karena nilai p value < 0,05. Hubunganya sangat kuat, karena nilai koefisien korelasi
0,951. Hubunganya positif, artinya semakin tinggi volume lalu lintas maka konsentrasi CO
juga semakin tinggi.