Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol.

19 Suplemen 1 (Desember 2017)

Perbandingan Efektivitas Antimikroba Ekstrak


Daun Kopi Robusta (Coffea Canephora) Dengan
Variasi Pengeringan Terhadap Escherichia coli

Zamharira ABSTRACT: This study aimed to know the type of variation of drying is good in showing the activity of antimicrobial
extract of robusta coffee leaf compound (Coffea canephora) and the best concentration showing the effectiveness
Muslim1*,
of antibacterial extract of coffee leaf compound robusta. Coffee leaf simplicia is dried by dry process wind and
Yonaniko fumigation. Coffee leaves were extracted by maceration method using 70% alcohol solvent. The thick extract of
Dephinto2. coffee leaves was then tested on Escherichia coli ATCC 25922 by disc diffusion method and observed inhibition
zone diameter of bacterial growth. The result show The type of drying variation of coffee leaves for the best extract
Jurusan Farmasi,
1 to be tested on Escherichia coli ATCC 25922 is by dry process wind. The concentration showing the best inhibition
Poltekkes Kemenkes, zone diameter against Escherichia coli ATCC 25922 was 1000 ppm with antibacterial effectiveness of 0.549%
Bengkulu, compared with Tetracycline as its positive control.
2
Prodi Ilmu
Keperawatan STIKes Keyword: coffee leaf, anti-bacterial, Escherichia coli.
Ranah Minang,
Padang ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis variasi pengeringan yang baik dalam menunjukan
aktifitas antimikroba ekstrak senyawa daun kopi robusta (Coffea canephora) dan konsentrasi terbaik yang
menunjukan efektifitas antibakteri ekstrak senyawa daun kopi robusta. Simplisia daun kopi dikeringkan dengan
Corresponding Author: proses kering angin dan pengasapan. Daun kopi diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut alkohol
Zamharira Muslim 70%. Ekstrak kental daun kopi lalu diujikan pada Escherichia coli ATCC 25922 dengan metoda difusi cakram dan
diamati diameter zona hambat pertumbuhan bakteri yang terbentuk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis
Jurusan Farmasi, Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
variasi pengeringan daun kopi untuk dibuat ekstrak yang terbaik untuk diujikan pada Escherichia coli ATCC 25922
adalah dengan cara kering angin. Konsentrasi yang menunjukan diameter zona hambat pertumbuhan bakteri
zamhariramuslim@ terbaik terhadap Escherichia coli ATCC 25922 adalah 1000 ppm yaitu dengan efektifitas antibakterinya sebesar
poltekkes-kemenkes 0,549 dibandingkan dengan Tetrasiklin sebagai kontrol positifnya.
-bengkulu.ac.id

Kata kunci: daunkopi; antibakteri; Escherichia coli.

PENDAHULUAN piretik, anti radang, dan anti jamur (Baxter


H et. al., 1998). Asam klorogenat pada
Kopi sumber yang kaya senyawa aktif biji kopi yang merupakan asam organik
seperti asam tanat (tanin), asam nikotinat, non-volatile yang terdapat pada biji kopi
trigonelin, asam quinolinat, asam pirogalat, dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dan khususnya kafein. Kopi juga sumber gram positif dan negatif (Akiyama H et.
penting dari polifenol, diantaranya asam al., 1983). Biji kopi mengandung sekitar
kafeat, asam klorogenat, asam koumarat, 7% asam klorogenat dan 30 hingga 50%
asam ferulat, asam sinapat (Hečimović I akan terurai saat dipanggang (Sivetz M et.
et. al., 2001). Selain memiliki aroma dan al., 1979). Berdasarkan hal tersebut maka
rasa yang tak kalah sedap, daun kopi juga kemungkinan kadar asam klorogenat pada
memiliki banyak manfaat yang berguna daun kopi akan berbeda pada daun kopi
bagi tubuh kita. Tidak seperti kopi yang yang di kering angin dan diasapi. Zat aktif
Access this article umumnya berwarna hitam pekat dengan yang diperkirakan terdapat pada daun kopi
website: jstf.ffarmasi.unand.ac.id serbuk biji-bijiannya yang mengendap, dan mempunyai efektifitas anti mikroba
teh daun kopi kandungan kafeinnya lebih lainnya adalah golongan polifenol yaitu tanin
QR Code:
ringan dibandingkan dengan air kopi biasa (Akiyama H et. al., 1983). Pada beberapa
(Achdian A, 2011). daerah di sumatera, rebusan daun kopi
digunakan untuk pengobatan tradisional
Pada daun kopi robusta terdapat seperti diare. Diare umumnya disebabkan
kandungan senyawa asam klorogenat. Asam oleh meningkatnya jumlah bakteri pada
klorogenat mempunyai aktivitas sebagai saluran cerna terutama Escherichia coli.
anti bakteri, anti mutagenik, anti tumor, Penelitian ini telah selesai dilakukan dengan
anti virus, anti kanker, anti analgesik, anti membandingkan efektivitas antimikroba

s86
Muslim dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

ekstrak daun kopi robusta (Coffea Canephora) dengan HASIL DAN DISKUSI
variasi pengeringan terhadap pertumbuhan Escherichia
coli. Ekstrak kental daun kopi diujikan pada bakteri
Escherichia coli ATCC 25922 menggunakan konsentrasi
METODE PENELITIAN 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan 1000 ppm dan kontrol
positif menggunakan antibiotik Tetrasiklin dengan 4
Ekstraksi daun kopi (empat) kali pengulangan. Dari hasil pengujian didapatkan
Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental hasil rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan
Laboratorium. Sampel daun kopi robusta (Coffea bakteri dan efektifitas antibakteri (Tabel 2).
Canephora) diambil pada perkebunan rakyat di Kabupaten
Kepahiang Provinsi Bengkulu. Daun kopi dibagi 2
Tabel 2. Hasil uji efektifitas antimikroba ekstrak daun kopi
perlakuan yaitu dikeringkan di ruangan tanpa sinar
pada bakteri Escherichia coli ATCC 25922
matahari langsung selama seminggu dan pengasapan
selama 24 jam. Sampel daun yang sudah kering lalu Kering Angin Pengasapan
dihaluskan dengan blander. Ekstraksi 100g daun kopi
dengan cara maserasi menggunakan pelarut alcohol 70% Konsen- Diam-
Diameter
trasi eter Zona Efektifitas Efektifitas
didapatkan ekstrak kental sebanyak 41g. Proses maserasi Hambat (%)
Zona Ham-
(%)
dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes bat (mm
(mm)
Bengkulu dan di Laboratorium Mikrobiologi Kopertis 250 ppm 0a 0,000 0a 0,000
Wilayah X.
500 ppm a 0,184 a 0,135
1.9 1.4
Evaluasi aktivitas antimikroba 750 ppm 5.8 b 0,375 4.5 b 0,291
Bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah
Escherichia coli ATCC 25922. Media yang digunakan yaitu
1000 ppm 11.3 c 0,549 9.9 b 0,481

Nutrient Agar (NA). Teknik pengujian dikembangkan dari Kontrol


Negatif 0a 0,000 0a 0,000
metode Kirby-Bauer (Bauer AW et. al., 1966). Metode
yang digunakan pada pengujian aktivitas yaitu metode Kontrol
Positif 20.6 d 1,000 20.6 d 1,000
difusi agar dengan cara difusi lempeng agar. Prosedur
Pengujian antibakteri dilakukan dengan mengujikan
sebanyak 50 µL ekstrak daun kopi pada kertas cakram
diletakan pada setiap sumur yang telah dibuat pada
media Nutrient Agar (NA). Konsentrasi ekstrak yang
diujikan adalah 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan 1000
ppm. Kontrol positif yang digunakan adalah Tetrasiklin
dengan konsentrasi 0,1%. Penentuan respon daya
hambat menggunkan metode Davis Stout’s (Tabel 1).
Efektifitas antibakteri ekstrak uji dihitung menggunakan
rumus:
E= Dz/Da x 100%
Keterangan:
E = Efektivitas antibakteri (%)
Dz = Diameter zona hambat antibiotik (mm)
Gambar 1. Perbandingan efektifitas antimikroba ekstrak daun
Da = Diameter zona hambat ekstrak uji (mm)
kopi pada bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dengan perlakuan
yang berbeda.

Tabel 1. Pengukuran diameter zona hambatan menggunakan


metode Davis Stout’s (10) Zat aktif yang diperkirakan terdapat pada daun kopi
dan mempunyai efektifitas anti mikroba adalah golongan
Diameter zona bening
Respon hambatan polifenol yaitu tanin (Akiyama H et. al., 1983). Efek
pertumbuhan
antibakteri tanin dengan cara terjadinya reaksi dengan
≤ 5 mm Lemah membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau
5-10 mm Sedang inaktivasi fungsi materi genetik (Ajizah A, 2004). Tanin
10-20 mm Kuat memiliki sifat yang larut pada alkohol, maka oleh karena
≥20 mm sangat kuat itu metoda maserasi dilakukan dengan menggunakan
pelarut alcohol 70%. Selain tanin, terdapat juga
senyawa asam klorogenat mempunyai aktivitas sebagai
antibakteri, antimutagenik, antitumor, antivirus (Baxter H
et. al., 1998).

s87 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Muslim dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa rata-rata DAFTAR PUSTAKA


diameter zona hambat pertumbuhan bakteri tertinggi
terjadi pada penggunaan ekstrak daun kopi yang dikering 1. Achdian A. Sang Guru Dan Secangkir Kopisejarawan
anginkan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia Onghokham Dan Sebuah Dunia Baru Bernama
coli. Perbandingan hasil ukur diameter zona hambat Indonesia [Internet]. Bogor: Kekal Press; 2011.
pertumbuhan bakteri berdasarkan variasi konsentrasinya Available from: http://isbnplus.org/9789791790529.
memperlihatkan perbedaan yang linier. Makin besar 2. Ajizah A. Sensitivitas Salmonella Typhimurium
konsentrasi makin besar juga efektifitas antibakterinya. Terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava L .
Konsentrasi 1000 ppm dari ekstrak daun kopi dengan Sensitivitas Salmonella Typhimuriumterhadap
perlakuan dikering anginkan menunjukan efektifitas Ekstrak Daun Psidiumguajava L. 2004;1:31–8.
antibakteri paling besar dibandingkan denga konsentrasi 3. Akiyama H, Fujii K, Yamasaki O, Oono T, Iwatsuki
yang sama pada sampel yang dikeringkan dengan K. Antibacterial action of several tannins against
pengasapan (Gambar 1). Lebih besarnya angka efektifitas Staphylococcus aureus. J Antimicrob Chemoth
ekstrak daun kopi dengan perlakuan dikering anginkan [Internet]. 2001;48(Akiyama H et. al., 1983):487–91.
dibandingkan dengan ekstrak daun kopi yang diasapi Available from: http://jac.oxfordjournals.org.
diperkirakan karena asam klorogenat yang diyakini 4. Bauer AW, Kirby WM, Sherris JC, Turck M. Antibiotic
berperan sebagai zat antibakteri mengalami penyusutan susceptibility testing by a standardized single disk
kadar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sivetz method. Am J Clin Pathol. 1966;45(Akiyama H et. al.,
dan Desrosier yang menguji kadar asam klorogenat pada 1983):493.
biji kopi bahwa asam klorogenat 30 hingga 50% akan 5. Baxter H, Harborne JB, Moss GP. Phytochemical
terurai saat dipanggang (Sivetz M et. al., 1979). Hasil dictionary: a handbook of bioactive compounds
yang didapatkan juga berkaitan dengan kadar tannin from plants. CRC press; 1998.
pada daun kopi yang dikeringkan dengan berbagai suhu, 6. Davis W, Stout T. Disc Plate Methode of
makin tinggi suhu pengeringannya maka makin rendah Microbiological Antibiotic Assay. J Microbiol.
kadar taninnya (Hotmaruli F et. al., 2012). Berdasarkan 1997;22(Akiyama H et. al., 1983)(Akiyama H et. al.,
penelitian sebelumnya tersebut maka kadar tanin pada 1983):666–70.
daun kopi yang diasapi akan lebih rendah dibandingkan 7. Hečimović I, Belščak-Cvitanović A, Horžić D, Komes
kadar tannin yang dikering anginkan. D. Comparative study of polyphenols and caffeine
in different coffee varieties affected by the degree
KESIMPULAN of roasting. Food Chem. 2011;129(Baxter H et. al.,
1998):991–1000.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, 8. Herald PJ, Davidson PM. Antibacterial activity
didapatkan kesimpulan bahwa jenis variasi pengeringan of selected hydroxycinnamic acids. J Food Sci.
daun kopi dengan cara kering angin memiliki efek 1983;48(Akiyama H et. al., 1983):1378–9.
antibakteri yang lebih baik terhadap Escherichia coli 9. Hotmaruli F, Siringoringo T, Lubis Z, Nainggolan
dibandingkan dengan daun kopi yang diasapi. RJ. Studi Pembuatan Teh Daun Kopi ( Study of Tea
Making from Coffee Leaves ). JRekayasa Pangan dan
Pert. 2012;I(Hečimović I et. al., 2001):1–5.
10. Sivetz M, Desrosier NW. Coffee technology. In Avi
Westport, Connecticut; 1979.

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s88

Anda mungkin juga menyukai