Anda di halaman 1dari 20

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SEDIAAN GEL FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN


(Muntingia calabura L.) TERHADAP
Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis

Nadia Eny Nengsih


(61608100817057)

Dosen Pembimbing : Dosen Penguji :

Prof. Dr. apt. Dachriyanus Suhaera., M. Pharm. S.Ci


Ghalib Syukrillah., M. Farm apt. Suci Fitriani Sammulia., M.Sc
apt. Rakhmi Febrina Yunaspi., S. Farm
LATAR BELAKANG

Jerawat Kersen
Keluhan yang sering Bahan alam yang berpotensi memiliki
ditemukan pada kulit wajah aktifitas antijerawat Antibakteri
Sufian et al., (2013) mengatakan bahwa terdapat empat
jenis kandungan flavonoid (tiga flavon dan satu kalkon)
di dalam ekstrak purifikasi daun kersen yang diisolasi
dari ekstrak etil asetat yang menunjukkan aktivitas
antibakteri melawan MSSA dan MRSA.
Gel Memiliki keuntungan yakni dapat
memberikan sensasi dingin pada kulit,
praktis dalam penggunaan dan mudah
dibilas.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

 Apakah fraksi etil asetat daun kersen  Memformulasikan fraksi etil asetat daun
(Muntingia calabura L.) dapat dijadikan sediaan kersen (Muntingia calabura L.) sebagai sediaan
gel? gel.

 Apakah sediaan gel fraksi etil asetat daun  Mengetahui aktivitas antibakteri terhadap
kersen (Muntingia calabura L.) memiliki aktivitas Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium epidermidis pada sediaan gel fraksi etil asetat
acnes dan Staphylococcus epidermidis? daun kersen (Muntingia calabura L.).

 Pada konsentrasi berapa fraksi etil asetat daun  Mengetahui formula terbaik sediaan gel fraksi
kersen (Muntingia calabura L.) menghasilkan etil asetat daun kersen (Muntingia calabura L.)
sediaan gel dengan stabilitas fisik yang baik? yang memenuhi persyaratan mutu fisik dan
efektivitas sediaan.
Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti Bagi Institusi Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan Penelitian ini diharapkan Hasil penelitian ini


dapat menambah dan dapat berguna sebagai diharapkan dapat
memberikan wawasan acuan dan penambahan memberikan informasi
serta pengalaman bagi informasi untuk penelitian kepada masyarakat tentang
peneliti dalam bidang selanjutnya terhadap tanaman kersen (Muntingia
farmasi. tanaman kersen (Muntingia calabura L.) khususnya
calabura L.). untuk pengobatan
tradisional sebagai
penghambat bakteri dan
pemanfaatan daun tanaman
kersen sebagai sediaan gel
antibakteri pada kulit
wajah.
Metode Penelitian

Waktu dan Tempat Jenis dan Rancangan


Penelitian Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada Penelitian ini bersifat eksperimental
bulan Juni sampai dengan September yang meliputi pengumpulan dan
2021 di Laboratorium Mikrobiologi pengolahan daun tanaman kersen,
dan Laboratorium Teknologi Farmasi pembuatan fraksi, formulasi
Program Studi Sarjana Farmasi, pembuatan gel serta evaluasi fisik
Institut Kesehatan Mitra Bunda, sediaan dan pengujian antibakteri.
Batam.
Skema Kerja Penelitian

Pengumpulan dan Standarisasi Pembuatan


Pembuatan Simplisia Simplisia Ekstrak
 Uji Makroskopik
 Uji Mikroskopik  Parameter
 Uji Kemurnian dan Spesifik Standarisasi
Aturan Penstabilan  Parameter Non Ekstrak
Spesifik

Uji Antibakteri Evaluasi Pembuatan


Fraksinasi
Sediaan Gel Sediaan Gel Sediaan Gel
 Uji Organoleptik
 Uji Daya Sebar
 Uji Homogenitas  Uji Daya Lekat
 Uji Viskositas
 Uji pH
Hasil Penelitian

Standarisasi Simplisia
 Uji Makroskopis

Organoleptis Hasil
Simplisia
Bentuk Serbuk
Warna Hijau Kecoklatan
Bau Khas
Rasa Pahit dan kelat
 Uji Kemurnian dan Aturan Penstabilan

Parameter Hasil
Kemurnian Aturan Penstabilan: Bebas kotoran
a. Wadah a. Toples kaca tertutup
b. Penyimpanan rapat
b. Babas air dan
terlindungi dari sinar
matahari
Hasil Penelitian

Nilai Rendemen

Ekstraksi ke- Berat Awal Berat Ekstrak


Maserat (gram)
1 1850 37,12
2 1850 39,89
3 1700 33,56
4 1530 28,73
Total 6930 139,30

Bobot Simplisia Bobot Ekstrak Rendemen (%)


(gram) (gram)
2460 139,30 5,662
Hasil Penelitian

Parameter Spesifik Ekstrak


 Parameter Spesifik
Parameter Hasil
Identitas:  
Nama Tanaman Kersen
Nama Latin Muntingia calabura L.
Bagian Daun
Organoleptis:  
Bentuk Kental
Warna hijau pekat kecoklatan
Aroma Khas
Rasa
Kadar sari larut dalam air Pahit dan kelat
21,982%
Kadar sari larut dalam metanol 18,444%  Parameter Non Spesifik
No. Parameter Hasil Standar (Depkes RI, 2000)
1. Kadar Air 8,017 % ≤10,00 %
2. Kadar Abu 1,695% ≤16,6 %
Hasil Penelitian

Fraksinasi

Bobot fraksi Etil


Bobot Ekstrak Bobot Fraksi
Asetat kental
metanol (gram) n-heksan (ml)
(gram)

20 1240 36,455
Hasil Penelitian
  Formula (%) b/b
Nama Bahan Fungsi
F0 F1 F2 F3

 
Fraksi etil 0 0,1 0,5 1
Formulasi Sediaan asetat
Zat aktif

daun kersen
Konsentrasi zat aktif dan formulasi
yakni modifikasi dari penelitian
Mulyani et al (2020), Rowe et al Carbomer Gelling agent 0,75 0,75 0,75 0,75
(2013), dan Rahman et al (2013)
Propilen glikol Humektan 5 5 5 5

Gliserin Emolien 15 15 15 15

TEA Alkalizing agent 0,1 0,1 0,1 0,1

Propil paraben Pengawet 0,02 0,02 0,02 0,02

Metil paraben Pengawet 0,18 0,18 0,18 0,18

Olleum rosae Pewangi 0,05 0,05 0,05 0,05


Hasil Penelitian

Evaluasi Sediaan
 Uji Organoleptis
Keterangan :
Pengamatan hari ke- F0 = Formulasi dengan zat aktif 0%
Formulasi Organoleptis F1 = Formulasi dengan zat aktif 0,1%
1 7 14 21 28
F2 = Formulasi dengan zat aktif 0,5%
Warna PB PB PB PB PB F3 = Formulasi dengan zat aktif 1%
Bau KM KM KM KM KM PB = Putih Bening
F0
Bentuk GSP GSP GSP GSP GSP BKM = Bening Kecoklatan Muda
Warna BKM BKM BKM BKM BKM BK = Bening Kecoklatan
Bau KM KM KM KM KM KM = Khas Mawar
F1 GSP = Gel Setengah Padat
Bentuk GSP GSP GSP GSP GSP
Warna BK BK BK BK BK
Bau KM KM KM KM KM
F2
Bentuk GSP GSP GSP GSP GSP
Warna BK BK BK BK BK
Bau KM KM KM KM KM
F3
Bentuk GSP GSP GSP GSP GSP
Hasil Penelitian

Evaluasi Sediaan
 Uji Daya Sebar (cm)  Uji Homogenitas

Formulasi Pengamatan hari ke- Formulasi Pengamatan hari ke-


1 7 14 21 28 1 7 14 21 28
F0 5,1 5,0 5,0 5,1 5,1 F0 H H H H H

F1 5,5 5,3 5,3 5,5 5,4 F1 H H H H H


F2 5,3 5,1 5,2 5,1 5,3 F2 H H H H H

F3 5,0 5,0 5,1 5,0 5,1 F3 H H H H H

Persyaratan Daya Sebar sediaan gel yang baik yaitu 5-7 cm.
Hasil evaluasi uji daya sebar yang diperoleh sediaan gel Hasil evaluasi uji homogenitas diperoleh semua sediaan
fraksi etil asetat memenuhi persyaratan yaitu 5,0 cm- bersifat homogen yang ditandai dengan tidak terdapat
5,5 cm. butiran kasar pada sediaan.
Hasil Penelitian

Evaluasi Sediaan
 Uji Daya Lekat (detik)  Uji pH

Formulasi Pengamatan hari ke- Formulasi Pengamatan hari ke-


1 7 14 21 28 1 7 14 21 28
F0 07.81 06.32 07.22 07.55 08.02 F0 5 10 10 10 10

F1 06.92 07.47 05.12 07.01 05.76 F1 5 10 10 10 10


F2 07.65 07.55 07.20 06.80 06.17 F2 5 10 10 10 10

F3 07.02 06.98 07.44 05.53 07.75 F3 5 10 10 10 10

Persyaratan Daya Lekat sediaan gel yang baik yaitu >1 detik Persyaratan pH sediaan gel yang baik yaitu sesuai dengan pH
kulit 4-6,5
Hasil evaluasi uji daya lekat yang diperoleh sediaan gel
fraksi etil asetat memenuhi persyaratan yaitu 05.12 detik Hasil evaluasi uji pH diperoleh semua formula memenuhi
– 08.02 detik. persyaratan hanya pada hari pertama. Sedangkan pada hari
ke-7 hingga hari ke-28, pH mengalami peningkatan menjadi
10 dimana artinya sediaan tidak memenuhi persyaratan gel
yang baik.
Hasil Penelitian

Evaluasi Sediaan
 Uji Viskositas (cps)
Formulasi Pengamatan hari ke-
1 7 14 21 28
F0 77000 78,500 80000 81,500 82000

F1 65,500 67000 71000 72000 73000


F2 34000 35000 46000 53000 59000

F3 68000 72000 73000 75000 79,500

Persyaratan Viskositas sediaan gel yang baik yaitu 7100- 83144 cps.
Hasil evaluasi uji Viskositas yang diperoleh sediaan gel fraksi etil asetat
memenuhi persyaratan yaitu 34000 – 82000 cps.
Hasil Penelitian

Uji Antibakteri Sediaan Gel Fraksi Etil Asetat


  Propionibacterium Keterangan Staphylococcus Keterangan
No. Perlakuan acnes Daya Hambat epidermidis Daya Hambat
Rata-rata (mm) Rata-rata (mm)

1. Gel F1 (0,1%) 0 Tidak aktif 0 Tidak aktif


2. Gel F2 (0,5%) 0 Tidak aktif 0 Tidak aktif
3. Gel F3 (1,0%) 0 Tidak aktif 0 Tidak aktif
4. Gel F0 (0%) 0 Tidak aktif 0 Tidak aktif
(Kontrol -)
5. Kloramfenikol 25,4 Sangat kuat 20 kuat
disc (Kontrol +)
Tidak terdapat aktivitas antibakteri yang signifikan, baik pada bakteri
Propionibacterium acnes maupun bakteri Staphylococcus epidermidis.
Hasil Penelitian

Uji Percobaan Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Kersen


  Propionibacterium Keterangan Staphylococcus Keterangan
No. Perlakuan acnes Daya Hambat epidermidis Daya Hambat
Rata-rata (mm) Rata-rata (mm)

1. Fraksi Etil 0 Tidak aktif 11 Kuat


Asetat
2. DMSO (Kontrol -) 0 Tidak aktif 0 Tidak aktif
3. Kloramfenikol 20,3 Sangat kuat 20,9 Sangat kuat
disc (Kontrol +)
Didapatkan aktivitas antibakteri hanya aktif pada bakteri Staphylococcus epidermidis
dengan daya hambat yang kuat.
Hasil Penelitian
    Staphylococcus epidermidis Keterangan Daya
No. Perlakuan Cawan Zona Hambat (mm) Hambat
 

1. Fraksi Etil Asetat 100 μg/disk C.1 11,1  


C.2 10,1  
C.3 9,2  
Rata-rata (mm) 10,1
Kuat

2 Fraksi Etil Asetat 200 μg/disk C.1 16,4   


Uji Antibakteri Fraksi Etil C.2 11,9  
C.3 9,6
Asetat pada Bakteri Rata-rata (mm) 12,6
 
Kuat
Staphylococcus epidermidis 3. Fraksi Etil Asetat 300 μg/disk C.1 13,5   
C.2 12,0  
C.3 13,3  
Rata-rata (mm) 12,9
Kuat

4. Fraksi Etil Asetat 400 μg/disk C.1 14,5   


C.2 15,8  
C.3 15,7  
Rata-rata (mm) 15,3
Kuat

5. DMSO (Kontrol -) Seluruh cawan 0 Tidak  aktif


 
6. Kloramfenikol disc (Kontrol +) C.1 31,6  
C.2 22,1  
C.3 17,3  
Rata-rata (mm) 23,6
Sangat kuat
Penutup

Kesimpulan Saran
 Stabilitas fisik sediaan gel dari fraksi etil asetat daun  Sebaiknya dilakukan peningkatan konsentrasi
kersen selama 28 hari memiliki stabilitas fisik yang terhadap zat aktif formulasi gel fraksi etil asetat
memenuhi persyaratan kecuali uji pH yang hanya daun kersen (Muntingia calabura L.)
memenuhi persyaratan pada hari pertama.
 Pengembangan kosmetik topikal jerawat
 Sediaan gel dari fraksi etil asetat daun kersen tidak direkomendasikan penambahan antibakteri P.acne.
memiliki aktivitas daya hambat antibakteri pada
bakteri Propionibacterium acnes dan bakteri
Staphylococcus epidermidis karena diduga konsentrasi
fraksi etil asetat yang digunakan pada sediaan tidak
mencapai konsentrasi yang efektif.

 Fraksi kental etil asetat daun kersen memiliki aktivitas


daya hambat antibakteri hanya pada bakteri
Staphylococcus epidermidis.

 Fraksi etil asetat daun kersen ( Muntingia calabura L.)


belum tepat digunakan sebagai gel antijerawat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai