Anda di halaman 1dari 4

Vitamin untuk unggas

 Pengertian : Vitamin merupakan sejumlah persenyawan organik yang secara umum


tidak ada hubungan atau kesamaan kimiawi satu sama lain. komponen dari bahan
pakan dalam jumlah yang sangat sedkit tetapi bukan karbohidrat, lemak, protein dan
air. Vitamin berperang sebagai koenzim atau katalisator
 Sifat dari vitamin
 Tidak semua bahan pakan yang mengandung semua vitamin dalam jumlah
yang optimal untuk ayam
 Umumnya vitamin berasal dari tanaman
 Beberapa vitamin dapat disintesa oleh mikroorganisme:
-Vitamin larut dalam air
- Provitamin A (β-karoten)
- Menaquinon (K2)
- Cyanocobalamin (B12 )
 Klasifikasi vitamin
 Vitamin yang larut dalam air (B1,B2,B5,B6,B12,dan c)
 Vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkan ayam : B1,B2,B6,B12
- Asam nikotinat
- Asam pantotenat
- Asam folat
- Biotin
- Kolin
 Vitamin yang larut dalam air : A, D E dan K

 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan vitamin

 Temperatur lingkungan
 Kandungan energi ransum
 Tingkat konsumsi ransum

1. Vitamin larut dalam air


Biasanya berhubungan dengan cairan tubuh
 Berfungsi sebagai enzim dalam reaksi metabolis tertentu
 Tidak mempunyai provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Berfungsi sebagai prekusor enzim
 Tidak disimpang khusus dalam tubuh
 Relatif stabil, kecuali dalam suhu yang tinggi
 Tidak toksik
 Semuanya dapat disintesa tumbuh-tumbuhan, kecuali B12 (kobalamin)
a. Vitamin B1 (tiamin)
 Stabil pada kondisi pH sedikit asam
 Rusak dalam pH alkalis
 Rusak dalam luran mineral
 Rusak oleh panas
 Larut dalam alkohol 70%
b. Vitamin B2 (Riboflavin)
 Relatif lebih tahan terhadap panas
 Merupakan pigmen yang berwarna dan berkonyugasi
 Kurang larut dalam etanol
 Rusak oleh larutan alkali
 Stabil dalam asam mineral (gelap)
 Menghasilkan fluoresence hijau yang kuat kalau disinari cahaya biru atau ultraviolet
 Dapat disintesis oleh mikroorganisme usus dalam jumlah cukup

 Tanda-tanda defesiensi ribovplavin


 Kelumpuhan jari kaki dan membengkok ke dalam (curled-toe paralysis)
 Telur tidak dapat menetas (jika berasal dari induk yang defisiensi)
 Produksi telur menurun ( setelah 2 Minggu)
 Kematian embrio meningkat
 Hati kasar dan lebih besar serta berlemak

 Pengobatan defesiensi
 Jika ransum tidak selamanya defisiensi, maka anak ayam dapat sembuh dengan
sendirinya
 Ayam yang telah menderita curled-toe paralysis sulit untuk diobati
 sumber riboflavin
 Ragi
 Produk-produk susu
 Hati
 Ikan
 Hijauan
 Bakteri autotrof
c. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
 Merupakan bagian dari koenzim A (berperan dalam transfer asetil)
 Mudah diabsorpsi usus
 Larut dalam eter
 Tidak larut dalam benzena dan kloroform
 Cukup dalam bahan makanan yang disimpang lama
 Kebutuhan
 Sangat dibutuhkan bagi anak ayam dam pembibitan
 Untuk produksi telur cukup rendah (tapi perlu penmbahan kalsium pantotenat)
 Memeliki hubungan dengan vitamin B12
 Dapat mencegah mortalitas pada ayam yang sangat muda (early chick
mortalitas)
 Defesiensi
 Pertumbuhan bulu terhambat dan kasar
 Ventrikulus dan usus membengkak (borok)
 Pembengkakan pada kelopak mata
 Daya tetes telur berkurang
 Terjadi nekrosis pada bursa fbricus dan timus
 Hati membesar dengan berbagai macam warna serta kuning kotor.
 Pengobatan defesiensi
 Dapat disembuhkan dengan penyuntikan vitamin pantotenat
 Penambahan vitamin pantotenat dalam ramsum
d. Vitamin B6 (piridoksin)
 Stabil terhadap panas asam dan alkalis
 Larut dalam aseton etanol
 Dapat disentesis oleh mikroorganisme usus
 Piridoksin setelah diserap diubah menjadi pridoksal dan piridoksamin
 Sumber
 Daging
 Hati
 Tanaman berdaun hijau
 Defesiensi : kelambatan pertumbuhan, terjadi anemia
 Gejala pada anak ayam : penurunan nafsu makan, pertumbuhan lambat
 Gejala pada anak dewasa : produksi telur menurun, kehilangan berat badan
e. Vitamin B12 (kobalamin)
 Fungsi : sebagai sintetis protein
 Kebutuhan : tergantung pada tingkat kolin, metionin dan asam folat dalam ransum
 Defisiensi : pertumbuhan yang lambat
f. Biotin (vitamin yang mengandung sulfur)
 Fungsi : terlibat dalam berbagai reaksi dalam fiksasi CO2

2. Vitamin yang larut dalam lemak


a. Vitamin A
 Kebutuhan vitamin A : adanya perbedaan genetik dalam kebutuhan
 Faktor yang mempengaruhi absorpsi vitamin : kerusakan dinding usus oleh parasit
usus
 Gejala defesiensi pada ayam dewasa : pertumbuhan lambat, mengantuk, lemah,
kurus
 Gejala hipervitamin A : kehilangan berat, konsumsi menurun
b. Vitamin D
Tidak dibutuhkan untuk menyimpan kalsium akan tetapi peran utamanya adalah
meliputi absorpsi kalsium
 Absorpsi dan transportasi dari vitamin D3 : proses absorpsinya dibantu oleh
lemak dan empedu
 Kebutuhan vitamin D untuk unggas : bergantung pada sumber fosfor yang
ada dalam ransum
 Gejala defesiensi vitamin D3 pada ayam dewasa : kulit telur tipis dan lembek
yang diikuti produksi telur dan daya tetas yang rendah
 Geisha defesiensi vitamin D3 pada anak ayam : pertumbuhan lambat
 Hypervitaminose : kerusakan pada ginjal
c. Vitamin E (tocopheul)
Untuk daya prestasi reproduksi pada ayam petelur
 Beberapa metabolisme pada vitamin E : sebagai antioksidan biologi, sintesa
asam askorbat
d. Vitamin K
 Fungsi metabolisme vitamin K : untuk produksi Sistem enzim yang
mempunyai buangan sintetis prothrombin
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan vitamin K untuk ayam :
sintetis oleh mikroba dalam saluran pencernaan
 Gejala defisiensi Vitamin K : gejala timbul kira-kira 2-3 Minggu setelah
mendapat ransum yang defesiensi vitamin K.

Anda mungkin juga menyukai