KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai struktur kimia yyang terdiri dari: karbon (C), Hidrogen(H),
Oksigen (O). KH menpunyai struktur kimia yang semakin kompleks maka semakin sulit
untuk dicerna.
Karbohidrat menurut komplesitasnya
1. Monosakarida
Monosakkarida yang oenting untu unggas:
Glukosa merupakan gula darah yang sumber energi utamanya untuk unggas.
Glukosa didaptkan dalam cairan tanaman, didalam biah-buahan, madu sayur-
sayuran.
Fruktosa
Glaktosa
Manosa
2. Disaakarida
Didalam ussus disakarida mengalami perombakan secara berturut-turut yaitu:
Maltosa dengan enzim maltase
Sukrosa dengan enzim sukrase
Laktosa dengan enzim laktase
Disamping menghasilkan GLUKOSA dalam perombakan DISAKARIDA dalam usus juga
menghasilkan :
1. Fruktosa oleh Sukrosa
2. Galaktosa oleh laktosa
Laktosa (gula susu) memberikan energi yang rendah untuk ayam? Karena tidak mempunyai
cukup enzim laktosa untuk menghidrolisis laktosa
Hormon INSULIN di hasilkan di PULAU LANGERHANS di pankrea
Pada saat GLUKOSA (gulah darah) dalam darah telah habis, maka terjadilah
perombakan GLIKOGEN menjadi GLUKOSA
GLIKOGEN banyak disimpang dalam sel-sel HATI dan OTOT
Hormon INSULIN mengotrol pengambilan GLUKOSA oleh sel-sel dan SINTESIS
GLIKOGEN
Pati merupakan polimer dari glukosa,
Pati yang dicampur air panas akan menjadi dua fraksi:
- Amilosa (mencair)
- Amilopektin (tidak mencair)
Banyak terdapat dalam:
- butir-butiran
- biji-bijian
- umbi-umbianì
Dalam pati terdapat sekitar 10-20% amilosa
Kombinasi enzim pankreas dan usus halus dapat merombak seluruh amilosa dan
amilopektin menjadi D-glukosa
Tembolok sebagai tempat pertama pati direndam kemudian di giling di ventrikulus
Selulosa daan lignin
Selulosa bagian rangka pada tanaman merupkan SK dalam bahan pakan
Selulosa tidak dapat dimanafaatkan ayam sebagai sumber energi yang baik
Selulosa hanya sebagai pengganjal kasar (bulk) yang tidak esensial dalam ransum
ayam
Hemiselulosa
Hemiselulosa adalah komponen-komponen tanaman yang tidak larut dalam air yang
mendidih, tetapi larut dalam alkali yang diencerkan dan didegradasi oleh asam yang
diencerkan
Hidrolisis hemiselulosa dapat terjadi pada lingkungan asam pada:
- proventrikulus
- ventrikulus
Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat
Karbohidrat dipecah-pecah/dirombak kedalam bentuk yang sederhan dengan bantuan
enzim Karbohidrase
Amilase berfungsi merombak pati menjadi gula sederhana
Oligosakaridase berfungsi merombak oligosakarida menjadi gula sederhana
Sukrase dan maltase berfungsi merombak sukrosa dan maltosa menjadi gula
sederhana
Metabolisme emergi dalam karbohidrat
Metabolisme KH untuk menghasilkan energi di mulai dari masuknya GLUKOSA dari
darah ke dalam sel
Sitosol (sitoplasma) yang ada di dalam sel adalah tempat terjadinya proses
GLIKOLISIS
Tahapan GLIKOLISIS secarah keseluruhan dibagi menjadi dua bagian:
1. Tahap rekasi GLUKOSA sampai pembentukan Fruktosa-6-fosfat , Reaksi ini
memerlukan DUA molekul Adenosin Tri Posfat (ATP) untuk satu molekul GLUKOSA
yang dioksidasi
2. Rekasi kedua menghasilkan empat ATP dan dua NADH (Nikotinamida Adenin
Dineuklotida) untuk setiap molekul GLUKOSA yang dioksidasi, reaksi ini terjadi dari
gliseraldehida 3-fosfat sampai dengan ASAM PIRUVAT
3. Keseluruhan proses Glikolis menghasilkan DELAPAN molekul ATP (10-2)
Siklus krebs
Satu molekul GLUKOSA akan menghasilkan dua molekul ASAM PIRUVAT di
sitosol sel
ASAM PIRUVAT selanjutnya masuk ke dalam MITOKONDRIA dan diubah
2menjadi ASETIL KOENZIM A (Asetil Ko-A)
Terbentuknya ASETIL KOENZIM A dalam MITOKONDRIA bersaman dengan
berlangsungnya SIKLUS KREB
Dua molekul ASAM PIRUVAT yang dihasilkan dari satu molekul GLUKOSA
menghasilkan 30 molekul ATP
Total molekul ATP yang dibentuk dari satu molekul GLUKOSA = 38
Proses Pembentukan GLIKOGEN dari GLUKOSA disebut GLIKOGENESIS
Proses Pemecahan GLIKOGEN menjadi GLUKOSA disebut GLIKOGENOLISIS
LIPID SEBAGAI SUMBER ENERGI
Lipid adalah semua bahan yang dapat diekstraksi dari makanan dan jaringan dengan
pelarut organik (eter, kloroform, benzena karbon, tetraklorida dan aseton). Lidip
dikelompokkan dalam 3 klasifikasi yaitu lipid sederhana (lemak sederhana dan lilin), lipid
campuran (posfolipid dan glikolipid) serta lipid turunan yang diperoleh dengan hidrolisis
(asam lemak, gliserol dan alkohol).
Asam lemak adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester terutama
gliserol dan kolesterol. Asam lemak dibagi menjadi asam lemak tidak jenuh yang
mengandung jumlah atom hidrogen kurang dari dua kalo atom karbon (mempunyai ikatan
rangkap) dan asam lemak jenuh yang mempunyai atom hidrogen dua kali jumlah atom
karbonnya dan tiap molekulnya mengandung dua atom oksigen (tidak ada ikatan rangkap).
Asam lemak tidak jenuh dibagi menjadi asam lemak esensial yaitu asam lemak yang harus
disediakan dalam ransum karena tidak disintesis dalam tubuh sa[erti linoleate, linolenat dan
arakidonat.
Sifat Fisika Asam Lemak :
Berantai pendek, memiliki titik lebur rendah
Asam lemak tidak jenuh memiliki titik lebur yang lebih rendah dari asam lemak jenuh
Makin banyak ikatan rangkap, makin tinggi titik leburnya
Umumnya larut dalam eter dan alkohol panas
Sifat Kimia Asam Lemak :
Garam Na atau K yang dihasilkan asam lemak dapat larut dalam air, dikenal sebagai
sabun
Asam lemak tidak jenuh dapat diubah menjadi jenuh melalui hidrogenasi dengan
katalis logam P atau Ni
Dapat dilakukan penyabunan
Fugsi lemak bagi unggas :
Sumber energi
Absorbsi vitamin larut lemak
Menambah palatabilitas
Penyekat panas dalam jaringan subkutan dan sekeliling organ-organ tetentu
Pada proses transport lemak, lemak dibawa melalui plasma dalam bentuk protein
yaitu lipotrotein yang terbagi menjadi kilomikro, VLDL, LDL dan HDL.
Proses pencernaan lemak.
Lemak dihidrolisis di lambung dengan bantuan enzim lipase kemudian menuju ke
usus halus yang dibantu denga garam-garam empedu dari kelenjar empedu. Pada usus halus
terdapat enterograstrik yang berfungsi merangsang pancreas untuk sekresi enzim (lipase,
phospholipase dan chlosterol esterase), mengatur banyaknya lemak yang masuk ke
duodenum, menhambat sekresi getah pencernaan dan memperlambat pengadukan di
proventrikulus dan memungkinkan lemak lebih lama dalam duodenum.
Persentase absorbsi lemak dipengaruhi oleh :
panjang rantai
banyaknya ikatan rangkap dalam asam lemak
ada tidaknya ikatan eter
umur ayam
perbandingan asam lemak jenuh dan tak jenuh
mikroflofa usus
komposisi ransum
banyaknya tipe trigliserida
Ketengikan lemak
a. ketengikan oksidatif
b. ketengikan hidrolisis
Sebagian gliserol diubah dalam tubuh ayam menjadi fruktosa kemudian glukosa atau
asam piruvat. Hanya gliserol bagian dari trigleserida yang dapat dirubah menjadi glukosa.
Asam-asam lemak mengandung lebih banyak energi daripada trigleserida.
Temperatur lingkungan
Kandungan energi ransum
Tingkat konsumsi ransum
Pengobatan defesiensi
Jika ransum tidak selamanya defisiensi, maka anak ayam dapat sembuh
dengan sendirinya
Ayam yang telah menderita curled-toe paralysis sulit untuk diobati
sumber riboflavin
Ragi
Produk-produk susu
Hati
Ikan
Hijauan
Bakteri autotrof
c. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Merupakan bagian dari koenzim A (berperan dalam transfer asetil)
Mudah diabsorpsi usus
Larut dalam eter
Tidak larut dalam benzena dan kloroform
Cukup dalam bahan makanan yang disimpang lama
Kebutuhan
Sangat dibutuhkan bagi anak ayam dam pembibitan
Untuk produksi telur cukup rendah (tapi perlu penmbahan kalsium
pantotenat)
Memeliki hubungan dengan vitamin B12
Dapat mencegah mortalitas pada ayam yang sangat muda (early chick
mortalitas)
Defesiensi
Pertumbuhan bulu terhambat dan kasar
Ventrikulus dan usus membengkak (borok)
Pembengkakan pada kelopak mata
Daya tetes telur berkurang
Terjadi nekrosis pada bursa fbricus dan timus
Hati membesar dengan berbagai macam warna serta kuning kotor.
Pengobatan defesiensi
Dapat disembuhkan dengan penyuntikan vitamin pantotenat
Penambahan vitamin pantotenat dalam ramsum
d. Vitamin B6 (piridoksin)
Stabil terhadap panas asam dan alkalis
Larut dalam aseton etanol
Dapat disentesis oleh mikroorganisme usus
Piridoksin setelah diserap diubah menjadi pridoksal dan piridoksamin
Sumber
Daging
Hati
Tanaman berdaun hijau
Defesiensi : kelambatan pertumbuhan, terjadi anemia
Gejala pada anak ayam : penurunan nafsu makan, pertumbuhan lambat
Gejala pada anak dewasa : produksi telur menurun, kehilangan berat badan
e. Vitamin B12 (kobalamin)
Fungsi : sebagai sintetis protein
Kebutuhan : tergantung pada tingkat kolin, metionin dan asam folat dalam ransum
Defisiensi : pertumbuhan yang lambat
f. Biotin (vitamin yang mengandung sulfur)
Fungsi : terlibat dalam berbagai reaksi dalam fiksasi CO2
2. Vitamin yang larut dalam lemak
a. Vitamin A
Kebutuhan vitamin A : adanya perbedaan genetik dalam kebutuhan
Faktor yang mempengaruhi absorpsi vitamin : kerusakan dinding usus oleh
parasit usus
Gejala defesiensi pada ayam dewasa : pertumbuhan lambat, mengantuk,
lemah, kurus
Gejala hipervitamin A : kehilangan berat, konsumsi menurun
b. Vitamin D
Tidak dibutuhkan untuk menyimpan kalsium akan tetapi peran utamanya
adalah meliputi absorpsi kalsium
Absorpsi dan transportasi dari vitamin D3 : proses absorpsinya dibantu
oleh lemak dan empedu
Kebutuhan vitamin D untuk unggas : bergantung pada sumber fosfor
yang ada dalam ransum
Gejala defesiensi vitamin D3 pada ayam dewasa : kulit telur tipis dan
lembek yang diikuti produksi telur dan daya tetas yang rendah
Geisha defesiensi vitamin D3 pada anak ayam : pertumbuhan lambat
Hypervitaminose : kerusakan pada ginjal
c. Vitamin E (tocopheul)
Untuk daya prestasi reproduksi pada ayam petelur
Beberapa metabolisme pada vitamin E : sebagai antioksidan biologi,
sintesa asam askorbat
d. Vitamin K
Fungsi metabolisme vitamin K : untuk produksi Sistem enzim yang
mempunyai buangan sintetis prothrombin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan vitamin K untuk ayam :
sintetis oleh mikroba dalam saluran pencernaan
Gejala defisiensi Vitamin K : gejala timbul kira-kira 2-3 Minggu
setelah mendapat ransum yang defesiensi vitamin K.