0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan8 halaman
- Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dengan pelarut etanol 70% untuk mengekstraksi senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin dari daun jambu biji.
- Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan.
- Metode maserasi lebih tepat digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak tahan terhadap pan
- Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dengan pelarut etanol 70% untuk mengekstraksi senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin dari daun jambu biji.
- Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan.
- Metode maserasi lebih tepat digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak tahan terhadap pan
- Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dengan pelarut etanol 70% untuk mengekstraksi senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin dari daun jambu biji.
- Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan.
- Metode maserasi lebih tepat digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak tahan terhadap pan
Frika Ferdiana 1351710353 Dini Putri 1351710350 Alif via Nur 1351710365 •Metode ekstraksi yang di gunakan dalam penelitian adalah metode maserasi dengan pelarut etanol di karenakan maserasi tidak di panaskan sehingga bahan alam tidak dapat terurai. •Uji pendahuluan adanya senyawa antioksidan dilakukan dengan menambahkan larutan besi klorida dengan perubahan warna hijau kehitaman pada ektrak daun jambu biji, warna hijau kehitaman ini menunjukan bahwa ekstrak daun jambu biji mengandung senyawa polifenol tanin. •Pada pengujian kromatografi kertas setelah dilakukan elusidasi kromatogram diuapi dengan amoniak menghasilkan warna kuning yang menunjukan adanya senyawa flavonoid. Senyawa yang di dapatkan adalah polifenol tanin dan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan • Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol • Penapisan fitokimia terhadap ekstrak etanol daun jambu biji ditemukan positif mengandung flavonoid, tanin, dan saponin serta tidak mengandung alkaloid • Senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi etil asetat daun jambu biji yang memberikan efek penyembuhan luka diperkirakan adalah golongan senyawa flavonoid dan tanin. • Flavonoid utama yang terkandung pada jambu biji adalah kuersetin, dimana kadar kuersetin pada daun • Metode dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dan soxhlet dengan menggunakan pelarut yang sama yaitu etanol 70% tetapi untuk metode soxhlet dipanaskan pada suhu 50-70°C • Hasil ekstraksi memperlihatkan bahwa ekstraksi sinambung menghasilkan randemen yang lebih besar jika dibandingkan dengan maserasi. Hal tersebut dimungkinkan dengan terjadinya penarikan senyawa yang lebih maksimal oleh pelarut yang selalu bersirkulasi dalam proses kontak dengan simplisia. • Penapisan fitokimia Hasil penapisan fitokimia : Keunggulan dari ekstraksi secara maserasi yaitu dapat ,menyari senyawa-senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan. • Dilain pihak hasil penapisan fitokimia ekstrak ekstraksi sinambung tidak menunjukan adanya senyawa monoterpen sequiterpen, hal ini disebabkan oleh tingginya suhu yang digunakan pada ektraksi sinambung menyebabkan kerusakan dan hilangnya senyawa monoterpen sequiterpen sebagai penyusun minyak atsiri yang sifatnya mudah menguap • Metode dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan air dengan nisbah 1 : 10 (b/v). • Alasan pemilihan jenis pelarut air dan etanol 70% karena pelarut air adalah pelarut yang bisa digunakan oleh masyarakat, pelarut air dan etanol 70% dapat digunakan untuk industri pangan dan farmasi. • Randemen ekstrak air lebih tinggi diandingkan dengan ekstrak etanol hal ini disebabkan oleh senyawa-senyawa dari daun jambu biji yang larut dalam air lebih banyak dari pada yang dapat larut dalam etanol • Ekstrak etanol daun jambu biji mengandung senyawa tannin dan steroid yang tinggi serta sedikit senyawa aktif fenol, flavonoid, steroid dan kuinon. • Dari proses ekstraksi yang terjadi salah satunya menghasilkan senyawa flavonoid merupakan senyawa polar maka umumnya flavonoid cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, methanol, butanol, aseton, dimetil, sulfoksida, air, dan lain-lain. • Tannin bersifat polar dalam bentuk glikosidanya. Tannin juga mengendap dengan protein dan logam-logam berat. Kedua sifat ini sangat berpengaruh terhadap cara ekstraksi dan identifikasi senyawa tannin. • Cara identifikasi adanya tannin : larutan besi klorida ditambah dengan ekstrak tannin untuk membedakan tannin terhidrolisis dan tannin terkondensasi. Pada tannin terhidrolisis larutan akan berubah menjadi warna biru kehitaman sedangkan pada tannin terkondensasi berubah menjadi hujau. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa untuk melarutkan atau mengekstraksi senyawa yang bersifat polar lebih unggul menggunakan metode maserasi dibandingkan metode sinambung. Dan metode maserasi lebih cocok digunakan untuk mengekstraksi senyawa yang tidak tahan dengan pemanasan. TERIMAKASIH