Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aisyah Nur Nabilah ST

NIM : 08061281621045

Review Jurnal “Evaluasi Kandungan Total Polifenol dan Isolasi Senyawa


Flavonoid pada Daun Gedi Merah (Abelmoschus manihot L.)”

Jurnal evaluasi kandungan total polifenol dan isolasi senyawa flavonoid pada
daun Gedi Merah (Abelmoschus manihot l.) membahas tentang senyawa-senyawa yang
terkandung dalam daun Gedi Merah. Senyawa-senyawa tersebut yang terkandung dalam
daun Gedi Merah berkhasiat sebagai obat antidiabetes. Selain itu juga, dalam jurnal
membahas cara dan hasil isolasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun Gedi
Merah, serta dilakukan juga identifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam
daun Gedi Merah tersebut.

Tanaman Gedi Merah sudah di kenal oleh sebagian masyarakat Sulawesi Utara,
karena tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran. Berdasarkan informasi dari masyarakat
sekitar, tanaman Gedi Merah digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk
menurunkan kadar kolesterol, hipertensi dan antidiabetes. Dari hasil penelitian
sebelumnya sediaan infus Daun Gedi Merah mengandung senyawa kimia yang
bermanfaat bagi kesehatan, telah dibuktikan dengan adanya penelitian Uji efektifitas
pada Daun Gedi Merah sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
senyawa apa saja yang terdapat dalam daun Gedi Merah dan mengisolasi salah satu
senyawa metabolit sekunder tanaman daun Gedi Merah, yang berkhasiat sebagai
antidiabetes.

Metode ekstraksi yang digunakan berupa infundasi dimana daun Gedi Merah
yang telah dikeringkan dalam oven direndam dalam air panas selama 15 menit dan
diulangi sampai pelarut berwarna jernih, kemudian dipekatkan dengan menggunakan
rotary evaporator. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan dilakukan skrining atau
analisis kualitatif untuk mengetahui komponen kimia yang menyusun atau yang
terkandung dalam daun Gedi Merah. Analisis kualitatif yang dilakukan antara lain
penapisan alkaloid, penapisan tanin, penapisan flavonoid, penapisan steroid dan
terpenoid, dan penapisan saponin. Hasil skrining metabolit sekunder pada daun Gedi
Merah dengan pelarut air yaitu positif mengandung senyawa flavonoid dan tanin.
Setelah diketahui kandungan dalam ekstrak daun Gedi Merah, dilakukan analisis
kuantitatif untung mengetahui jumlah kandungan senyawa flavonoid dan tanin dalam
daun Gedi Merah. Analisis kuantitatif yang yang dilakukan antara lain penentuan total
fenolik, penentuan total flavonoid, penentuan tanin terkondensasi. Penentuan fenolik
dengan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu (50%) divortex lalu dtambahkan
Na2CO3 2%. Absorbansi ekstrak dibaca dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 750 nm dan asam galat sebagai standar. Berdasarkan jurnal, kandungan total
fenolik dalam daun Gedi Merah sebesar 1003,5 mg/Kg.

Penentuan total flavonoid dengan menggunakan pereaksi NaNO2 dan AlCl3


10% divortex lalu ditambahkan NaOH 1M divortex dan diabsorbansi menggunakan
spektrofotometer λ 415 nm dengan kuersetin sebagai standar. Kandungan total
flavonoid dalam daun Gedi merah sebesar 722,5 mg/Kg. Penentuan jumlah kandungan
tanin terkondensasi dengan menggunakan metode Julkunen-Titto (1985). Sampel dalam
tabung reaksi dibungkus dengan alumunium foil, ditambahkan larutan vanillin 4% (b/v)
dalam etanol divortex lalu ditambahkan HCL pekat divortex lagi. Absorbansi sampel
menggunakan spektrofotometer λ 500 nm dengan katekin sebagai standar. Kandungan
tanin dalam daun Gedi merah sebesar 1029 mg/Kg. Kandungan total fenolik, flavonoid
dan tanin tersebut diperoleh dari penelitian dengan menggunakan ekstrak Daun Gedi
Merah konsentrasi 1:1.

Dalam jurnal, dilakukan juga isolasi flavonoid pada daun Gedi Merah. Isolasi
dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Ekstrak daun Gedi
Merah ditambahkan beberapa pelarut yang positif flavonoid kemudian dihidrolisis
dengan H2SO4 2M dan ditotolkan pada lempeng KLT 4 cm x 8 cm dengan
menggunakan fase gerak berupa n-butanol, asam asetat dan air (4:1:5). Penampak noda
yang digunakan berupa uap amonia pekat serta pengamatan dibawah lampu UV pada
panjang gelombang 256 nm dan 366 nm. Hasil KLT dari ekstrak daun Gedi Merah
ditunjukan dalam tabel pada jurnal. Berdasarkan tabel tersebut flavonoid yang
terkandung di dalam ekstrak daun Gedi Merah diduga merupakan senyawa flavonoid
golongan senyawa Isoflavon, flavanon dan flavanonol dilihat dari warna sebelum diuapi
amonia pada lampu UV dengan panjang gelombang 256 yaitu coklat tua atau hitam dan
setelah diuapi dengan amonia warna dibawah lampu UV untuk panjang gelombang 256
nm warnanya tetap tidak berubah, sedangkan untuk panjang gelombang 366 nm
sebelum diuapi amonia berwarna kuning kehijauan dan sesudah diuapi dengan amonia
berubah menjadi kuning.

Identifikasi flavonoid dengan menggunakan spektrofotometer dilakukan dengan


cara mengumpulkan isolat-isolat yang terbentuk pada KLT kemudian dilarutkan dengan
pelarut etanol 95 %. Isolat yang telah larut di rekam pada alat spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 200-400 nm yang sebelumnya telah distandarisasi dengan
etanol 95 %. Dari hasil identifikasi dapat dilihat bahwa panjang gelombang maksimum
dari isolat dugaan flavonoid terdapat pada panjang gelombang antara 275-290 nm. Hasil
identifikasi menunjukkan bahwa pada ekstrak Daun Gedi Merah positif mengandung
senyawa flavonoid golongan flavanon dan flavanonol. Hal tersebut diperkuat oleh
Harbone (1987) bahwa rentang serapan maksimum dari senyawa flavonoid golongan
flavanon dan flavanonol terdapat pada panjang gelombang 275-290 nm.

Dalam jurnal tersebut sangat jelas dalam menjabarkan setiap tahap yang
dilakukan dengan bahasa yang dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca. Metode-
metode yang digunakan pada percobaan dalam jurnal juga cukup sederhana dan dapat
dilakukan. Bahan dan alat yang digunakan juga cukup terjangkau dan mudah
didapatkan. Sumber-sumber yang digunakan dalam jurnal sangat terpercaya (valid) dan
berdasarkan beberapa jurnal-jurnal kimia bahasa Inggris dan ada juga beberapa buku-
buku khusus tentang fitokimia dan kromatografi atau metode pemisahan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai