Consumer Acceptability
Disusun Oleh:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di seluruh dunia tercatat bahwa 33 juta anak menderita malnutrisi akut sedang, di
mana 20 juta anak diantaranya adalah berasal dari india.malnutrisi akut sedang ditandai
dengan berat badan untuk skor tinggi antara 3 dan 2 Z dibandingkan dengan populasi
referensi atau dengan lingkar lengan tengah atas <12,5 cm. untuk mengatasi malnutrisi
akut sedang dan menghindari kematian dengan mengurangi kemunduran menjadi
malnutrisi akut yang parah dilakukan dengan cara program pemberian makanan
tambahan, tetapi hal ini belum cukup terbukti keefektifannya. Malnutrisi akut sedang di
India ditangani dengan cara ransum yang dibawa pulang seperti tepung campur (sattu),
manisan (sheera), dan bubur (upma), ada pula bahan mentah seperti beras dan kacang-
kacangan.
Intervensi semacam itu telah berguna untuk meningkatkan kesehatan, tetapi masih
mengalami kendala dengan kecukupan nilai gizi dan kepatuhan konsumsi karena
rendahnya penerimaan produk, dan kebutuhan tambahan persiapan makanan. Suplemen
nutrisi berbasis lemak (LNS) merupakan produk makanan padat energi dan bernutrisi
yang siap makan berguna untuk melengkapi sebagian besar ransum makanan, karena
masa simpan yang relative lama. omega-6 / omega-3 polyun saturated fatty acid (PUFAs)
bermanfaat bagi anak-anak yang menderita SAM atau MAM, karena omega-3 ALA
berfungsi sebagai prekursor untuk asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic
acid (DHA), yang berperan peran penting dalam modulasi peradangan jaringan, fungsi
kekebalan, dan secara keseluruhan perkembangan saraf.
Menambahkan sumber PUFA omega-3 ke dalam formulasi LNS merupakan salah
satu tantangan mengenai daya simpan, stabilitas oksidasi, dan masalah off-flavor yang
mengakibatkan berkurangnya umur simpan dan penerimaan pada konsumen yang buruk.
2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan formulasi LNS yang diperkuat
omega-3 secara sistematis menggunakan minyak biji rami, dengan mengoptimlkan
variable proses berdasarkan parameter stabilitas,mengkarakterisasi sifat fisikokimianya,
dan mengevaluasi penerimaan konsumennya
BAB II
METODOLOGI
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tepung kacang arab, tepung kedelai,
maltodekstrin, minyak biji rami, mentega murni, susu bubuk skim, minyak kedelai, minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, campuran mineral vitamin, lesitin kedelai, antioksidan acrbyl
palmitate, dan bubuk kakao, yang diperoleh dari pemasok komersial di India. Untuk bahan
kimianya adalah, heksana, asam asetat, kalium iodide, natrium tiosulfat, larutan pati, dan pasir
dari fisher scientific. Kloroform, asam metafosfat, EDTA, natrium fosfat monobosa, dan L-asam
askorbat, yang diperoleh dari Sigma-Aldirch
Ingredient Quantity,
g
Soybean oil 10
Coconut oil 8
Ghee 8
Soy lecithin emulsifier 1
Shortening (palm oil) 4
Chickpea flour (toasted) 17
Soy flour, full fat (toasted) 10
Nonfat/skimmed milk powder 15.25
Sugar 10
Flaxseed oila 5
Vitamin–mineral mix 3.75
Cocoa powder 2
Maltodextrin M100 6
Total 100
3.1. Hasil
Setiap 100 g LNS menghasilkan 452 kkal, 13,2 g, protein, 30 g lemak, dan 53 g
karbohidrat. Penggabungan minyak biji rami pada tingkat 5% dan 10% mengurangi rasio
asam lemak omega-6-omega-3 (LA / ALA) menjadi 2,6 dan 1,4 dibandingkan dengan 5,8
pada LNS kontrol dengan FO 0%. Semua formula LNS menunjukkan proporsi asam lemak
jenuh yang lebih tinggi dan rasio omega-6-omega-3 yang lebih rendah dibandingkan dengan
LNS-A20.
Gaur, S., Sloffer, E. M., Ojha, A., Patra, F., Shukla, D., Engeseth, N. J., ... & Andrade, J. E.
(2017). Omega-3-fortified lipid-based nutrient supplement: Development, characterization,
and consumer acceptability. Food and nutrition bulletin, 38(2), 158-171.