Anda di halaman 1dari 8

PEPER FISIKA FARMASI

FORMULASI DAN UJI STABILITA FISIK SEDIAAN ORAL EMULSI VIRGIN


COCONUT OIL

DISUSUN OLEH:
Nama : Aliza Nabila
Nim : 224840103

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum wr.wb

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Peper Fisika Farmasi dengan tema
“KOLOID”. Penulisan Peper Fisika Farmasi merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Farmasi.

Dalam hal ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen selaku pembimbing
dan pembinga mata kuliah Fisika Farmasi. Penulis menyadari sepenuhnya peper ini jauh dari
kesempurnaan. Dalam menyusun peper ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan peper ini.

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan peper yang penulis susun ini ada manfaatnya
bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Wassalamualaikum wr.wb

Pangkalpinang, 4 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................... 1
1.2.1. Tujuan ................................................................................................................. 1
1.2.2. Manfaat ............................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 2
BAB III ................................................................................................................................ 3
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 3
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 3
3.2. Saran .......................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Virgin coconut oil (minyak kelapa murni) sampai saat ini dikonsumsi oleh
masyarakat secara oral dalam bentuk minyaknya, sehingga menyebabkan rasa tidak
nyaman. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sediaan minyak kelapa murni menjadi
sediaan emulsi yang memiliki penampilan dan stabilita fisik yang baik.

Pemeriksaan mutu minyak kelapa murni dilakukan sesuai standar yang ditetapkan
oleh Codex Stan 19-1981 (revisi 2-1999). Pengembangan formulasi sediaan emulsi
minyak kelapa murni dilakukan dengan cara basah menggunakan berbagai emulgator alam
dengan berbagai konsentrasi. Formula emulsi dengan penampilan fisik yang baik
diperoleh menggunakan emulgator PGA 20%,

kombinasi emulgator xanthan gum dan veegum dengan perbandingan konsentrasi


(1:1) sebanyak 2% dan (3:2) sebanyak 2,5%. Formula tersebut dievaluasi secara fisik
meliputi penentuan tipe emulsi, penentuan berat jenis, uji homogenitas, pengamatan
organoleptik, penentuan pH dan viskositas. Uji stabilita fisik terhadap ketiga formula
emulsi dilakukan menggunakan uji sentrifugasi dan uji freeze thaw. Dapat disimpulkan
bahwa formula emulsi oral minyak kelapa murni dengan penampilan dan stabilita fisik
yang paling baik adalah formula menggunakan emulgator PGA 20%.

1.2. Tujuan dan Manfaat


1.2.1. Tujuan
Mengetahui cara formulasi dan uji stabilita fisik sediaan oral emulsi virgin coconut
oil

1.2.2. Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui cara formulasi dan uji stabilita fisik sediaan oral
emulsi virgin coconut oil

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Virgin coconut oil (minyak kelapa murni) merupakan istilah untuk minyak kelapa yang
diperoleh melalui pemanasan minimal dan tanpa proses pemurnian kimiawi.1 Minyak kelapa
murni semakin disukai oleh masyarakat luas karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
diantaranya sebagai antivirus, antimikroba, antidiabetes, serta bermanfaat untuk kosmetika
seperti pada lotion dan hair conditioner. Disamping itu minyak kelapa murni memiliki mutu
yang lebih baik daripada minyak kelapa lain.

Minyak kelapa murni memiliki kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah,
berwarna bening, berbau harum, dan dapat disimpan lebih lama, bisa lebih dari 12 bulan.
Berbeda dengan minyak kelapa biasa atau minyak goreng yang memiliki mutu kurang baik.
Hal itu ditandai dengan adanya kadar air dan asam lemak bebas yang cukup tinggi, warna agak
kecoklatan, cepat menjadi tengik, daya simpannya pun tidak lama hanya sekitar dua bulan
saja.1,3 Minyak kelapa murni yang berada di pasaran saat ini masih berupa minyak.

Sediaan yang berupa minyak ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan bila


dikonsumsi secara oral, oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi sediaan minyak kelapa
murni menjadi sediaan emulsi oral. Pemilihan emulsi sebagai bentuk sediaan bertujuan untuk
mencampurkan fase air dan minyak, menutupi rasa tidak enak dari zat aktif yang berbentuk
minyak atau larut minyak saat diberikan secara oral karena minyak tidak bercampur dengan
saliva sehingga susah diencerkan, serta untuk meningkatkan absorpsi minyak dengan ukuran
partikel yang halus sehingga akan meningkatkan jumlah dan kecepatan absorpsi dalam usus.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
optimasi formula sediaan emulsi oral minyak kelapa murni tipe minyak dalam air (m/a). Tipe
emulsi minyak dalam air (m/a) biasanya digunakan pada emulsi obat untuk pemberian oral.
Formulasi menggunakan emulgator sebagai penstabil emulsi.5 Emulgator yang digunakan
adalah emulgator alam seperti PGA, xanthan gum, veegum, dan kombinasi xanthan gum
dengan veegum sehingga lebih aman untuk dikonsumsi secara oral.4,5,6 Evaluasi sediaan
meliputi pengujian organoleptik, pH, sifat aliran, viskositas, homogenitas, penentuan tipe
emulsi. Kondisi tekanan seperti uji sentrifugasi dan freeze thaw dilakukan untuk mengevaluasi
stabilitas emulsi.

2
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1. Kesimpulan
Secara umum formula emulsi dengan penampilan fisik yang meliputi warna, rasa,
dan viskositas serta stabilita fisik yang paling baik adalah emulsi minyak kelapa murni
40% (b/b) menggunakan emulgator PGA 20%.

Perlu dilakukan uji farmakologi seperti efek anti diabetes emulsi oral minyak kelapa
murni dibandingkan dengan minyak kelapa murni. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
adanya perubahan efek akibat modifikasi sediaan menjadi sediaan emulsi. Disamping itu
perlu juga dilakukan variasi pengawet seperti penambahan nipagin dan nipasol karena
emulator alam yang digunakan sangat rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme.

3.2. Saran
Dilakukan penelitian selanjutnya

3
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah AN. Virgin Coconut Oil: Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Depok: PT. Agromedia
Pustaka, 2005; 1-104.

Wibowo S. Peran Virgin Coconut Oil Untuk Kesehatan dan Pencegahan Komplikasi Diabetes,
Workshop Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10, Kedeputian Perkembangan
Riptek-Kementerian Negara Riset dan Teknologi. 2005.

Sutarmi. Taklukkan Penyakit dengan Virgin Coconut Oil. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005;
p.33-47.

Lachman LHA, Lieberman, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi Industri, ed. 3, jil. 2,
terjemahan S. Suyatmi. Jakarta: UI-Press, 1994; p.1029–1088.

Martin AJ, Swarbrick, Cammarata A. Farmasi Fisik : Dasar-dasar Kimia Fisik dalam Ilmu
Farmasetik, jil. 2,ed. 3, Jakarta: Penerbit UI Press, 1993; 1035-1120, 1143-1170.

Rowe RC, Paul JS, Paul JW. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 4th ed. London: The
Pharmaceutical Press, 2003; p.1-2, 27-29, 97- 99, 343-346, 549-550, 691-693.

Leiberman HA, Rieger MM, Banker GS. 1988. Pharmaceutical Dossage Forms: Disperse
System, vol. 1. New York: Marcel Decker Inc., 1988; p.199-240.

Leiberman HA, Rieger MM, Banker GS. 1988. Pharmaceutical Dossage Forms: Disperse
System, vol. 2. New York: Marcel Decker Inc., 1988; p.335-369.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Farmakope Indonesia, ed. 4, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1995, 6-7, 948-950, 1030-1031.

Aditiawati P. Pengembangan Minyak Kelapa Fermentasi (Virgin Coconut Oil), Workshop Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional ke-10, Kedeputian Perkembangan Riptek-
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, 2005, 1-3.

Patel NK, Romanowski JM. Heterogeneous Systems II : Influence of Partitioning and


Molecular Interactions on In Vitro Biologic Activity of Preservatives ini Emulsions. J
Pharm. Sci 1970;59:372-375.

Wade A, Weller PJ. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2nd ed., London: The
Pharmaceutical Press, 1994; p.1, 47, 269, 477.

4
King RE. 1984, Dispensing of Medication, 9th ed. Pennsylvania: Mack Publishing Company,
1984; p.108-117.

Lissant KJ. 1974, Surfactant Science Series Volume 6: Emulsions and Emulsion Technology.
New York: Marcel Dekker Inc., 1974; p. 1-123.

Lund W. 1994, The Pharmaceutical Codex, 12th ed., London: The Pharmaceutical Press, 1994,
p.32-37.

Swarbrick J, Boylan JC (Eds.). Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol.5. New York:


Marcel Dekker Inc., 1992; p.137-157, 169-184.

Anda mungkin juga menyukai