Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Depo Rawat Jalan (Instalasi Rawat Jalan)

Depo Rawat Jalan adalah bagian dari Instalasi Farmasi RSUD Ratu Zalecha
Martapura. Pelayanan di Depo Rawat Jalan pada hari Senin-Sabtu dari pukul 08.00-
14.15 WITA. Anggota di Depo Rawat Jalan terdiri dari 2 orang apoteker, 1 orang
coordinator, 1 orang admin dan 3 orang TTK. Apotek rawat jalan melayani pasien
BPJS. Depo farmasi Rawat Jalan sudah menggunakan sistem komputer sehingga
resep dapat lebih mudah dan cepat.
3.2 Alur Pelayanan Resep Rawat jalan

Pasien datang membawa resep

Resep diserahkan kepada TTK

Skrining Administrasi Skrining Farmasetis Skrining Klinis

Tidak
Lengkap
Lengkap

Konfirmasi Entri

Siapkan
obat &
etiket

Cek
kembali
oleh
Apoteker

PIO

Obat
diserahkan
Pasien membawa resep dari dokter, kemudian admin melakukan skrining
administratif yang meliputi :

a. informasi pasien (nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan


alamat)
b. informasi dokter penulis resep (nama dokter, nomor surat izin
praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf)
c. tanggal penulisan resep
1. Admin memberi nomor antrian kepada pasien
2. Resep di serahkan kepada TTK untuk menyiapkan obat
3. Obat disiapkan dan diberi etiket
4. Obat diserahkan kepada Apoteker
5. Apoteker melakukan pengecekan kembali jika ada yang tidak sesuai
maka resep dikembalikan kepada TTK
6. TTK menyerahkan obat kepada Apoteker
7. Apoteker memberikan PIO kepada pasien lalu obat di serahkan
8. Resep kemudian di entri
3.3 Permintaan
Permintaan obat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan didepo rawat jalan
dengan melakukan pengecekan stok dan menggunakan formulir permintaan obat atau
amprahan yang di ajukan oleh koordinator depo rawat jalan yang ditanda tangani oleh
Apoteker rawat jalan ditujukan ke gudang penyimpanan farmasi.
3.4 Penerimaan
Sediaan farmasi dan alkes yang datang selalu dicek nama, jumlah, jenis,
bentuk sediaan, kondisi fisik dan tanggal expire date-nya di sesuaikan dengan form
sesuai dengan formulir permintaan obat atau amprahan.
3.5 Penyimpanan
Depo rawat jalan RSUD Ratu Zalecha mempunyai sistem penyimpanan
berdasarkan alfabetis, bentuk sediaan, suhu, FIFO (First In First Out) dan FEFO
(First Expired First Out). FIFO (First In First Out) adalah obat yang pertama kali
masuk akan di keluarkan terlebih dahulu sedangkan FEFO (First Expired First Out)
adalah obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan terlebih
dahulu.
Penyimpanan sediaan farmasi dan alkes di depo rawat jalan dilakukan
monitoring suhu di depo rawat jalan, baik suhu ruangan, suhu sejuk, dan suhu dingin.
Setiap harinya tenaga teknis kefarmasian akan mengecek suhu di ruangan dan lemari
pendingin. Jika suhu berada di luar suhu aman maka harus dilakukan tindakan sesuai
SPO monitoring suhu. Monitoring suhu ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sediaan
farmasi agar tidak rusak.
Penyimpanan Obat terdiri dari :
a. Berdasarkan Alfabetis
Penyimpanan obat disesuaikan berdasarkan abjad A – Z, metode ini dapat
mempermudah dalam melakukan pencarian obat.
b. Bentuk dan jenis sediaan
Pengelompokan obat sesuai jenisnya dan menempatkannya pada area terpisah.
Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan, contohnya dikelompokkan
menjadi obat oral (tablet/kapsul, sirup), obat suntik (ampul, vial, cairan infus),
obat luar (salep, gel, tetes mata).
c. Berdasarkan Suhu Penyimpanan
1) Penyimpanan dingin : 2° – 8° C, contohnya : oxytoxin, levemir,
novorapid,suppositoria.
2) Penyimpanan kamar : 15° – 30° C contohnya : sirup, tablet/kapsul
oral dan alkes.
d. FIFO (First In First Out) obat yang pertama kali masuk akan di keluarkan
terlebih dahulu dan FEFO (First Expired First Out) obat yang memiliki
tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan terlebih dahulu.
e. Sistem High Alert & LASA
Obat high alert adalah obat-obat yang secara khusus terdaftar dalam
kategori obat mempunyai resiko tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan
secara serius apabila terjadi kesalahan dalam penanganan dan penggunaannya.
Sistem penyimpanan obat dengan penandaan high alert untuk obat-obat yang
memerlukan perhatian khusus disimpan didalam lemari dengan penandaan
khusus dengan list merah dan stiker high alert, obat high alert dibagi menjadi
2 kategori yaitu :
1) Obat-obat Resiko Tinggi
 Analgetik narkotika : codein
 Antidiabetik oral : Glibenclamid, metformin, acarbose.
 Aqua steril 1 Liter
2) Obat dengan Nama obat, Rupa, dan Ucapan Mirip (NORUM)
atau Look Alike Sound Alike (LASA). Sistem penyimpanan Look
Alike Sound Alike (LASA) merupakan metode penyimpanan
yang diterapkan di Rumah Sakit Ratu Zaleha, agar obat yang
mempunyai bentuk dan nama/pengucapan hampir mirip dapat
dipisahkan sehingga tidak terjadi ke salahan saat pengambilan
obat. Obat LASA ditandai dengan stiker bertuliskan LASA
berwarna kuning yang ditempel pada kotak obat dan di tempat
penyimpanan disekat dengan 1 item obat. serta penulisan Tall-
Mann Latering untuk membedakan huruf yang tampaknya sama
dengan obat yang mirip, contoh dari obat-obatan LASA seperti
Amlodipin 5 mg dan amlodipine 10 mg, salbutamol 2 mg dan
salbutamol 4 mg, simvastatin 10 mg dan simvastatin 20 mg,
metformin dan metronidazole, epinefrin dan efedrin.
f. Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika
Obat golongan narkotika dan psikotropika di letakan di lemari yang khusus
yang menempel didinding yang memiliki dua pintu dengan dua kunci yang
berbeda. Setiap kunci dipegang oleh dua orang yang berbeda.
g. Penyimpanan obat program
Yang mana obat program atau obat yang diperoleh dari pemerintah disimpan
secara terpisah dari obat-obatan lainnya.

3.6 Pendistribusian
Pendistribusian sediaan farmasi dan alkes didepo rawat jalan di distribusikan
langsung kepasien rawat jalan dari poliklinik yang ada di RSUD Ratu Zalecha
Martapura.
3.7 Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan cara penggunaan kartu stok. Setiap pagi nya
melakukan pencatatan stok dan dihitung pengeluaran obat dan alkes yang dikeluarkan
kemudian disusuaikan dengan fisik obat dan alkes yang ada, setelah itu stok obat dan
alkes yang kurang maka ditambahkan oleh tenaga teknis kefarmasian.
3.8 Pencatatan
Pencatatan adalah suatu bentuk dokumentasi terkait perbekalan farmasi yang
dapat memudahkan pencarian apabila terjadi kesalahan dalam aktivitas kefarmasian.
Pencatatan yang dilakukan di depo rawat jalan yaitu pengisian kartu stok dan
monitoring suhu dilakukan setiap hari oleh tenaga teknis kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai