Anda di halaman 1dari 28

KEPEMIMPINAN DAN Manajemen

KEPERAWATAN

(Perencanaan DALAM
KEPERAWATAN)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK i
1. Noperius telaumbanua (081121032)
2. Verawaty simanjuntak (091121062)
3. Rohaya (101121001)
4. Lasma j. Simanjuntak (101121002)
5. Arlia septiana (101121003)
6. Martina tratilova (101121005)
7. Votranica. n siregar (101121006)
8. Raden hidayat nst (101121007)
9. Tety hariani p (101121008)
10. Nurul Qomariah (101121009)

Universitas sumatera utara


Fakultas ilmu keperawatan
Program sarjana ekstensi keperawatan
2011

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkat karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Perencanaan dalam Keperawatan”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam pembelajaran mata
kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan bantuan baik
di lapangan maupun secara teori, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan di Universitas Sumatera Utara.
2. Segenap rekan-rekan satu kelompok dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kejanggalan, baik dari segi materi, tata bahasa maupun
penyusunan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, waktu yang
tersedia maupun keterbatasan sumber-sumber yang ada, maka penulis dengan
rendah hati mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi pelayanan sesama yang membutuhkan.

Medan, November 2011

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
.................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
.........................................................................................................
B. Tujuan Penulisan............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A.......................................................................................P
engertian.......................................................................................... 4
.........................................................................................................
B.......................................................................................M
anfaat Perencanaan.......................................................................... 4
C.......................................................................................S
yarat-syarat Perencanaan................................................................ 7
D.......................................................................................L
angkah-langkah Perencanaan.......................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN


A........................................................................................D
eskripsi Rumah Sakit....................................................................... 8
1. Visi Rumah Sakit........................................................................
2. Misi.............................................................................................
3. Motto Rumah Sakit.....................................................................
4. Tugas Pokok...............................................................................
5. Falsafah Keperawatan.................................................................
6. Tujuan Pelayanan Keperawatan.................................................
7. Tujuan Pelayanan Keperawatan di Ruang rawat inap
Kardiologi...................................................................................
B......................................................................................................A
plikasi Perencanaan Metode Penugasan di Ruangan Cardiovaskuler
Care Unit RSUP HAM Medan........................................................
BAB III P E N U T U P
A. Kesimpulan......................................................................
13
B. Saran................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memutuskan apa
yang akan dilakukan, siapa yang melakukan, dan bagaimana, kapan dan
dimana hal tersebut dilakukan. Oleh karena itu semua perencanaan menuntut
individu untuk menetukan pilihan diantara beberapa alternatif. Perencanaan
merupakan fungsi yang dituntut dari semua manajer sehingga tujuan dan
kebutuhan individu maupun organisasi dapat terpenuhi ( Marquis. 2010).
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan
perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer
untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya
guna.
Keberhasilan suatu kegiatan, seberapa besarnya, sangat tergantung pada
perencanaan yang seksama artinya merencanakan segala sesuatunya sebelum
mulai, memikirkan tindakan secara terus-menerus, mengubah rencana apabila
perlu, dan menilai seberapa efektif kegiatan yang akan dilakukan (Anonim,
2006).
Perencanaan yang adekuat mendorong pengelolaan terbaik sumber daya
yang ada. Dalam perencanaan yang efektif, manajer harus mengidentifikasi
tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta melakukan perubahan yang
diperlukan untuk menjamin kontinuitas pencapaian tujuan oleh unit, sehingga
diperlukan kreatifitas dan ketrampilan oleh manajer tersebut. Perencanaan
merupakan proses yang sangat penting dan menjadi prioritas dalam fungsi
manajemen lainnya (Marquis, 2010).
Manajemen keperawtan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep-konsep manajemen yang di dalamnya meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikelola oleh seorang manajer yang
meliputi orang, metode, materi, anggaran, waktu dan pemasaran (Kusnanto,
2006).
Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan, hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tutuan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).
Pelayanan keperawatan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan semua
perawat di ruangan setiap rumah sakit dan salah satu diantarnay adalah
ruangan CVCU yang hampir sama dengan ICU. Ruangan ini merupakan ruang
rawat yang diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan perawatan secara
intensive khusus bagi pasien dengan gangguan kardiovaskuler. Sehingga harus
selalu diupayakan memberikan pelayanan yang bermutu baik dari segi SDM
nya maupun saran dan prasarana/fasilitas untuk mendukung proses
keperawatan tersebut dan mampu memberikan kepuasaan akan kebutuhan
yang diperlukan oleh pasien maupun keluarganya.
Dengan demikian, kelompok merasa perlu mengkaji situasi dan kondisi
ruangan CVCU RSUP HAM Medan yang hasilnya diharapkan dapat
menemukan masalah untuk dicari solusinya yang berhubungan dengan
perencanaan khususnya ketenagaan, sehingga pelayanan dan asuhan
keperawatan di CVCU meningkat.

B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Agar mahasiswa mengetahui konsep teoritis dari fungsi perencanaan
yang terdiri dari :
a. Pengertian
b. Manfaat Perencanaan
c. Syarat-syarat Perencanaan
d. Langkah-langkah Perencanaan pengertian perencanaan.
2. Agar mahasiswa mengetahui aplikasi manajemen keperawatan dalam
proses perencanaan sebuah organisasi Rumah Sakit yang terdiri dari :
a. Deskripsi Rumah Sakit yang meliputi visi rumah sakit, misi, motto
rumah sakit, tugas pokok, falsafah keperawatan, tujuan pelayanan
keperawatan, tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
kardiologi.
b. Aplikasi perencanaan metode penugasan di ruangan Cardiovaskuler
Care Unit RSUP HAM Medan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Perencanaan ddidefinisikan sebagai upaya memutuskan apa yang akan
dilakukan; siapa yang akan melakukan; dan bagaimana, kapan dan dimana hal
tersebut dilakukan (Marquis, 2010).
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
pokok, yang menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan tersebut (Muninjaya, 2004).
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah di
lakukan berdasarkan fakta-fakta, dan bukan berdasarkan emosi atau angan-
angan saja. Fakta-fakta di ungkapkan dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan suatu
keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang yaitu suatu
tindakan yaitu suatu tindakan yang di proyeksikan di masa yang akan datang.
Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah
menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan
analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi.

B. Manfaat Perencanaan
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh staf dan pimpinan jika
organisasi kesehatan (rumah sakit/puskesmas) memilliki sebuah perencanaan
(Muninjaya, 2004). Mereka akan mengetahui:
a. Tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.
b. Jenis dan struktur organisasi kesehatan (rumah sakkit/puskesmas) yang di
butuhkan
c. Jenis dan jumlah staf yang di inginkan, dan uraian tugasnya
d. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan
e. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Selain itu, dengan perencanaan akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
a. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas organisasi
kesehatan (rumah sakit/puskesmas) untuk mencapai tujuan tertentu dan
dapat dilakukan secara teratur.
b. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang
tidak produktif.
c. Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah
dicapai karena dalam perencanaan datetapkan berbagai standar.
Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen
lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan.
Sebaliknya, pimpinan dan staf organisasi kesehatan (Rumah
sakit/puskesmas) juga perlu memahami bahwa perencanaan juga memiliki
kelemahan yaitu:
a. Perencanaan mempunyai batasan mengukur informasi dan fakta-fakta di
masa yang akan datang.
b. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.
c. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf
karena harus menggukur dan melihat hasil yang akan di capai.
d. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif gagasan baru untuk
mengadakan perubahan harus di tunda sampai tahap perencanaan
berikutnya
e. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yag harus di ambil
oleh staf.
C. Syarat-syarat perencanaan
Suatu perencanaan yang baik tentunya harus dirumuskan. Perencanaan
yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus di penuhi,
yaitu faktual dan realisis, logis dan rasional, fleksibel, dan komprehensif.
a. Actual atau realistis.
Artinya bahwa perencanaan yang akan ditetapkan oleh organisasi
kesehatan Rumah sakit/puskesmas harus sesuai dengan fakta dan kondisi
tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi kesehatan tersebut.
b. Logis dan rasional.
Artinya bahwa perencanaan yang akan dirumuskan dapat diterima oleh
akal (logis) dan rasional sehingga dapat dilakukan.
c. Fleksibel
Artinya bahwa oaerencanaan yang baik sifatnya fleksibel dan sifatnya
tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa mendatang.
d. Komitmen
Artinya perencanaan yang baik harus memilih melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk dapat bersama-sama berupaya
mewujukdan tujuan organisasi.
e. Komprehensif
Artinya bahwa perencanaan yang baik harus menyeluruh dan
mengkoordinasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap suatu organisasi kesehatan (rumah sakit/puskesmas).
Perencanaan yang baik tidak hanya terkait denagan satu bagian saja, akan
tetapi juga kan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian
lain dalam organisasi kesehatan tersebut.
f. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan organisasi.
Perlu kita ketahui bahwa rencana yang kita susun agar dengan maksud
guna mempermudah realisasi pencapaian tujuan dasar organisasi yang
sudah dari awal mempunyai visi dan misi bersama yang sudah pasti dan
terperinci pelaksanaannya dengan tidak mempersulit tujuan awal dan dasar
organisasi. Rencana harus dibuat oleh orang –orang yang benar-benar
memenuhi tujuan organisasi kesehatan (Rumah sakit/puskesmas) rencana
herus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar mendalami teknik
perencanaan.
g. Rencana harus diteliti secara merinci
Ketelitian dalam penyusunan rencana sangat diperlukan, karena ini
menyangkut berhasil tidaknya suatu rencana dalam perealisasinya.
Langkah pertimbangan sebelum perealisasian sangat penting untuk
merinci dan menentukan apa saja yang benar-banar diperlukan baik dalam
hal perencanaannya maupun perealisasiannya.
h. Rencana tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan
Rencana yang dibuat harus benar-benar konsisten terhadao tujuan dan
tidak lepas dari pemikiran pelaksanaan agar tidak terjadinya
pemyimpangan dari tujuan awal dan mempercepat proses perealisasian
denngan secara efektif dan efisien.

D. Hierarki Perencanaan
Terdapat banyak tipe perencanaan dan sebagian besar organisasi membuat
rencana dalam bentuk hirarki. Dalam bentuk ini, rencana teratas
mempengaruhi semua rencana dibawahnya. Seperti digambarkan dalam
piramida hirarki, hirarki melebar pada tingkatan lebih bawah yang
menggambarkan banyaknya jumlah komponen. Selain itu, komponen
perencanaan pada hirarki teratas lebih umum dibandingkan komponen di
bawahnya yang lebih spesifik (Marquis, 2010).
Gambar 1 Hierarki Perencanaan (Marquis, 2010)

Kriteria penyusunan masing-masing tujuan sesuai dengan hierarki


perencanaan di atas adalah sebagai berikut (Marquis, 2010) :
1. Visi dan Misi
Pernyataan misi adalah pernyataan singkat yang mengidentifikasi
alasan keberadaan organisasi dan tujuan serta fungsi organisasi di
masa depan.

2. Filosofi
Filosofi menjadi dasar yang mengarahkan semua perencanaan
selanjutnya sesuai misi tersebut dan menggambarkan perangkat nilai
dan keyakinan tentang semua tindakan organisasi, dimana nilai dan
prinsip tersebut menjadi parameter pengambilan keputusan untuk
menentukan hal yang sangat penting bagi organisasi.
3. Tujuan umum
Tujuan umum didefinisikan sebagai hasil yang diinginkan melalui
usaha yang dilakukan secara terarah yang harus dapat diukur dan
ambisius, tetapi realistis.
4. Tujuan khusus
Tujuan khusus dapat memotivasi orang menuju akhir yang spesifik dan
jelas, dapat diukur, dapat diobservasi atau dapat diulang, dan dapat
dicapai. Tujuan khusus dapat berfokus pada proses yang diinginkan
serta hasil yang diharapkan.
5. Kebijakan
Kebijakan adalah rencana dalam bentuk pernyataan atau konstruksi
yang mengarahkan organisasi dalam pengambilan keputusan, yang
menjelaskan pencapaian tujuan umum dan menuntun kegiatan secara
umum dan lingkup aktivitas organisasinya, serta kebijakan tersebut
terdiri dari kebijakan tersirat dan kebijakan tersurat.
6. Prosedur
Prosedure adalah rencana yang menghasilkan metode lazim atau
mudah diterima dalam melaksanakan tugas spesifik dalam bentuk
urutan langkah suatu tindakan.

7. Aturan
Aturan atau regulasi adalah rencana yang membatasi tindakan spesifik
atau sesuatu yang bukan tindakan.

E. Unsur-unsur Perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan adalah:
1. Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungan
masa depan (peluang dan tantangan)
2. Menetapkan tujuan (establishing objective), misalnya menyusun acara
yang urutan kegiatannya berdasarkan skala prioritas
3. Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
4. Manyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber
yang tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu
yang tepat
5. Mengembangakan prosedur, misalnya menentukan tata cara dengan
tepat
6. Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and establishing
policy), misalnya menafsirkan kebijakan alasan dan menetapkan
kebijakan operasional (Suarli, 2009).

F. Jenis Perencanaan
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan strategi
Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka
panjang yang ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan arahan umum
suatu organisasi. Perencanaan jangka panjang digunakan untuk
mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak
sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur yang
akan digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan,
menentukan siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap
aktivitas, menetapkan prosedur serta menggambarkan cara
menyiapkan orang-orang untuk bekerja dan metode untuk
mengevaluasi perawatan pasien.

G. Langkah-Langkah Dalam Perencanaan


Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat perencanaan
adalah:

1) Pengumpulan data.

2) Analisis Lingkungan (SWOT: Strength, Weakness, Opportunities,


Threats).

3) Pengorganisasian data: memilih data yang mendukung dan data yang


menghambat.
4) Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan, prosedur,
target, waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya, peralatan, metode
yang digunakan.

H. Hubungan Fungsi Perencanaan dengan Fungsi lain


Fungsi perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi
manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi manajemen
lainnya adalah saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling
berinteraksi.
Dalam fungsi pengorganisasian, fungsi perencanaan menunjukkan
cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumber daya dalam
suatu organisasi untuk mencapai keefektivitasan yang paling tinggi.
Dalam fungsi pengarahan, perencanaan menentukan kombinasi paling
baik dari sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan,
mempengaruhi dan memberi motivasi terhadap staff pegawai.
Sedangkan dalam fungsi pengawasan, perencanaan sangat erat
kaitannya dengan pengawasan dimana pengawasan bertindak sebagai
kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana dalam suatu
organisasi.

I. Perencanaan dalam Hakekat Ketenagakerjaan


Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi
potensi, proses motivasi, dan pengembangan suber daya manusia dalam
memenuhi kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya
tujuan individu, organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi
oleh falsafah yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang
pendayagunaan tenaga kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan. Dari
pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang di
sesuaikan dengan gambaran pimpinan.
1. Perekrutan dan seleksi tenaga kerja
Menerima pegawai adalah tugas yang sulit dan dapat menyebabkan
kecemasan. Akan tetapi, disatu sisi hal ini merupakan kesempatan
penting untuk mengadakan perubahan dan pengembangan staf.
Ketenagakerjaan memerlukan koordinasi antara bagian-bagian
pelayanan keperawatan. Biasanya, bagian personalia mengadakan
penerimaan pegawai sesuai dengan permintaan yang diajukan dari
bagian lain.
Langkah pertama dalam prekutan adalah mengstimulasi calon
untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Hal ini tidak sederhana karena
tidak hanya segi teknis kualifikasi, melainkan juga kulaitas individu
harus sesuai dengan pekerjaan, susunan, dan tujuan organisasi. Usaha
perekrutan tenaga kerja jangan dilakukan tergesa-gesa karena dapat
mengakibatkan hasil seleksi yang tidak memuaskan. Selain itu,
penempatan tenaga kerja harus tepat agar tercipta kondisi kerja yang
efisien.
Dalam perekrutan, ada lima criteria yang perlu diperhatikan.
Kriteria perekrutan yang dimaksud adalah :
a. Profil keperawatan saat ini.
b. Program perekrutan
c. Metode perekrutan
d. Program pengembangan tenaga baru
e. Prosedur penerimaan, yang melalui tahap seleksi, penentuan
kualifikasi dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur lamaran.
Selain kriteria perekrutan diatas, hal-hal lain yang perlu
diperhatikan sebagai berikut :
a. Syarat yang harus dipenuhi dalam perekrutan :
1) Data biografi, berisi tentang riwayat calon, latar belakang
pendidikan, riwayat dan pengalaman kerja, serta data lain yang
bias menunjang
2) Surat rekomendasi/refrensi dari perusahaan/instansi di mana
calon bekerja sebelumnya.
3) Wawancara, untuk mencari informasi, memberi informasi, dan
menentukan apakah calon memenuhi persyaratan untuk posisi
tertentu.
4) Psikotes, untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan,
bakat dan sikap umum calon.
b. Orientasi dan pengembangan dalam kaitannya dengan perekrutan :
1) Orientasi institusi yang melibatkan penjelasan tentang : misi
Rumah sakit, riwayat, dan tujuan spesifik RS/organisasi,
struktur kepemimpinan, kebijakan personalia, evaluasi kerja,
promosi, cuti, perilaku yang diharapkan, pengembangan staf,
program pembinanan yang ada, hubungan antara karyawan,
dan hubungan dengan pimpinan.
2) Orientasi pekerjaan yang melibatkan tindakan untuk :
memahami tujuan keperawatan dan bagaimana tujuan
diterjemahkan ke dalam deskripsi pekerjaan, memahami tujuan
keperawatan dalam hubungannya dengan tujuan individu,
menciptakan hubungan interpersonal, memperkenalkan
pekerjaan, prosedur, dan kebijakan yang ada, melakukan
orientasi tempat, fasilitas, dan perlengkapan yang ada,
menjelaskan deskripsi pekerjaan sesuai dengan tugas dan
posisi yang diberikan.
3) Pengembangan staf, yang berlaku sesuai orientasi. Hal ini
dilakukan untuk melanjutkan edukasi secara bebas dan
mengembangkan potensi secara penuh dari seseorang dengan
estetika, teknis, dan pendidikan profesional.
c. Penghargaan yang bias diberikan pada pegawai/karyawan, berupa :
1) Promosi kenaikan pangkat: merupakan riwot untuk individu
yang berprestasi atau kesempatan pengembangan,
mempertimbangakan senioritas. Adapaun manfaat dari
promosi ini adalah mempertinggi semangat kerja bagi yang
berprestasi, menciptakan keseimbangan, dan memotifasi
2) Mutasi, yaitu pemindahan dari suatu pekerjaan/jabatan ke
pekerjaan/jabatan lain. Adapun tujuan mutasi ini adalah
pengembangan, mengurangi kejenuhan, perorganisasi,
memperbaiki penempatan ketenagakerja yang kurang cocok,
member kepuasan kerja, dan memperbaiki kondisi kesehatan.

2. Pengembangan staff
Tujuan pengembangan staff adalah membantu individu untuk
meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman di
bidangnya, melalui kegiatan pendidikan yang berkelanjutan, program
pelatihan dan lain sebagainya. Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk
keuntugan indibidu perawat serta untuk peningkatan produkfitas pada
pasien. Berbagai macam pengembangan, penerapanya disesuaikan dengan
kebutuhan, baik pelatihan maupun pendidikan, yang bermanfaat untuk
pekerjaan, pengetahuan, keterampilan serta sikap perawat.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan staff meliputi


a. Pelatihan awal (indroduction training) untuk karyawan baru
b. Orientasi pendidikan dalam pengerjaan (education on the job)
c. Pendidikan berlanjutan baik formal maupun informal
Pengaturan dalam pengembangan staff meliputi :
a. RS yang besar terdapat bagian tersendiri yang ada kaitannya pada
bagian pesonalia.
b. Bagian keperawatan membuat komisi atau diklat.

Menurut Minette dan Hurchinsun (1975) dalam Gillies (1994), waktu


yang dibutuhkan untuk perawatan langsung didasarkan pada kategori
berikut:
a) Perawatan mandiri (self care) adalah ½ x 4 jam= 2 jam
Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindakan
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan
diri secara mandiri.
b) Perawatan sebagian (partial care) adalah ¾ x 4 jam= 3 jam
Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan keperawatan dan
pengobatan tertentu misalnya pemberian obat intravena, mengatur
posisi, dsb.
c) Perawatan total (total care) adalah 1-1/2 x 4 jam=4-6 jam
Klien memerlukan bantuan secara penuh dalam perawatan diri dan
memerlukan observasi secara ketat

d) Perawatan intensif (intensif care) adalah 2x 4 jam=8 jam

Klien memerlukan observasi dan tindakan keperawatan yang terus


menerus.

BAB III
ANALISA SITUASI RUANG CVCU RSUP HAM MEDAN

A. Deskripsi Rumah Sakit


RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pemerintah yang
terletak di Jl. Bunga Law no. 17 Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan
Medan Tuntungan yang memberikan pelayanan kesehatan yang dimulai dari
pelayanan kesehatan dasar sampai dengan pelayanan holistik. Selain itu
rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit tipe A dan juga rumah sakit
pendidikan.
1. Visi Rumah Sakit
Visi RSUP H. Adam Malik adalah menjadi pusat rujukan, pelayanan
kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di
Sumatera tahun 2015.

2. Misi
Misi RSUP H. Adam Malik :
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan
terjangkau.
b. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang
profesional
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien,
akuntabel dan mandiri

Misi pelayanan keperawatan :


a. Memberikan pelayanan keperawatan yang paripurna, bermutu dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
b. Berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penelitian
kesehatan yang profesional.
c. Melaksanakan pelayanan keperawatan dengan prinsip efektif, efisien
dan akuntabel.
3. Motto Rumah Sakit
Motto RSUP H. Adam Malik adalah mengutamakan keselamatan pasien
dengan pelayanan PATEN (Pelayanan cepat, Akurat, Terjangkau, Efisien,
Nyaman).
Motto keperawatan adalah 3 S (Sapa dengan ramah, Senyum yang manis,
Sentuh dengan kasih sayang).

4. Tugas Pokok
Tugas pokok RSUP HAM adalah melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.

5. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan adalah :
a. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsiko sosial dan
spiritual yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan
dalam setiap memberikan asuhan keperawatan.
b. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimum kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama/
kepercayaan dan statusnya di setiap tempat pelayanan kesehatan.
c. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari
semua anggota tim kesehatan pasien dan keluarganya.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan
proses keperawatan dengan lima tahapan (pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan
evaluasi keperawatan) untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien
dan keluarganya.
e. Perawat bertanggung jawab, bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar
asuhan keperawatan.
f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
keperawatan.

6. Tujuan Pelayanan Keperawatan


Tujuan pelayanan keperawatan :
a. Memberikan pelayanan keperawatan yang optimum dan profesional
kepada pasien dan keluarganya serta masyarakat sekitar.
b. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan mengurangi/ menghilangkan kesenjangan
c. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
d. Memberikan kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya.
e. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua tim kesehatan.
f. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
g. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kebutuhan.
h. Menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk menunjang kegiatan
proses belajar mengajar dalam pendidikan/ perkembangan
keperawatan khususnya bagi mahasiswa keperawatan yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek klinik keperawatan.
i. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan
perkembangan pribadi tenaga keperawatan.

7. Tujuan Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Kardiologi


a. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien dewasa,
anak dengan berbagai macam kasus penyakit kardiologi berdasarkan
standar asuhan keperawatan (SAK) dan standar operating prosedur
(SOP)
b. Memberikan asuhan keperawatan berdasarkan bio psiko sosio
spiritual.
c. Memberikan penyuluhan kesehatan dalam upaya mempersiapkan fisik
dan mental pasien serta keluarga dalam perawatan lanjut di rumah.
d. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
e. Memberikan motivasi kepada pasien/ keluarga untuk melaksanakan
kegiatan rehabilitasi dini untuk mepercepat proses penyembuhan.
f. Menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk menunjang kegiatan
proses belajar mengajar mahasiswa dalam pendididkan/
pengembangan keperawatan khususnya bagi mahasiswa yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek klinik keperawatan.
g. Mencegah terjadinya kecelakaan dan kecacatan akibat kerja.

B. Aplikasi Perencanaan Metode Penugasan di Ruangan Cardiovasculer


Care Unit RSUP HAM Medan
1. Analisa Kasus dengan SWOT
2. Analisa Masalah
3. Prioritas Masalah
4. Planning of Action
Dalam makalah ini kelompok membahas sistem perencanaan metode
penugasan di ruangan CVCU RSUP HAM Medan. Ruang lingkup
tanggung jawab perawatannya meliputi ruangan CVCU dan HCU , yang
mana ruangan CVCU memiliki tujuh tempat tidur dan tujuh monitor yang
terhubung dengan satu monitor sentral yang ada di nurse station dan
ruangan HCU memiliki kapasitas enam tempat tidur dan enam monitor
tetapi tidak terhubung langsung dengan monitor sentral yang ada di nurse
station dan ruangan HCU letaknya berada berhadapan dengan ruangan
CVCU.
Ruangan ini memiliki 13 orang perawat dengan kualifikasi tugas yaitu
kepala ruangan 1 orang dan perawat pelaksana 12 orang. Adapun jenjang
pendidikan yang dimiliki oleh perawat di ruangan ini adalah Sarjana
Keperawatan sebanyak 4 orang, Diploma III sebanyak 9 orang dan 2 orang
sedang melanjutkan pendidikan S1.
Jumlah pasien saat pengumpulan data sebanyak 9 orang dengan
kriteria partial care dan intensive care.
Pembagian jam kerja dalam ruangan CVCU terdiri dari 3 shift yaitu :
1. Shift pagi : 3 – 6 orang
2. Shift sore : 2 orang
3. Shift malam : 2 orang
Metode penugasan yang diterapkan di ruangan ini adalah metode
kasus, dimana perawat melaksanakan asuhan keperawatan secara
menyeluruh kepada pasien pada saat berdinas. Perawat pelaksana memberi
laporan langsung kepada kepala ruangan. Perawat melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan proses keperawatan mulai dari pengkajian
sampai evaluasi serta melakukan pendokumentasian keperawatan, dimana
mulai sejak pasien masuk ruangan sampai pasien meninggalkan ruangan
CVCU. Perawat yang bekerja di ruangan CVCU juga mematuhi setiap
peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit dalam segala hal
baik dalam berpakaian, jadwal kerja, dan lain sebagainya.
Dalam menyusun standart kebutuhan alat keperawatan mengacu pada
standart peralatan keperawatan di sarana kesehatan, dan disesuaikan
dengan kebutuhan. Peralatan Rumah sakit, dan rencana kebutuhan logistik
keperawatan disusun setiap tahun pada bulan Agustus, yang meliputi :
a. Alat tenun
Pengamprahan barang dilakukan dua kali pertahun.
b. Alat keperawatan (alat kesehatan dasar)
Pengamprahan barang dilakukan satu kali seminggu.
c. Alat rumah tangga
Pengamprahan barang dilakukan pertriwulan.
d. Alat tulis kantor
Pengamprahan alat tulis/kantor dilakukan pertriwulan.

5. Identifikasi Masalah
Kesulitan yang dialami oleh staf adalah adanya dua (2) ruangan yang
terpisah yang harus dikelola pada saat bersamaan terutama pada shift sore
dan shift malam. Dimana pada saat shift sore dan malam hanya ada 2
orang perawat yang bertugas sedangkan pasien memerlukan monitor
secara intensif.

6. Menentukan Tujuan Program


Tujuan ruangan CVCU Memberikan pelayanan asuhan keperawatan
kepada pasien dewasa, anak dengan berbagai macam kasus penyakit
kardiologi meliputi bio psiko sosio spiritual.

7. Mengkaji Hambatan dan Kelemahan melalui analisa SWOT


(perencanaan)
Berdasarkan pengkajian yang diatas diperoleh beberapa analisa sebagai
berikut :

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS


1. Rumah 1. Perawat 1. Ada kebijakan 1. Tuntutan
sakit memiliki yang ruangan untuk tentang mutu
visi, misi, bertugas melanjutkan pelayanan
motto serta setiap shift pendidikan ke keperawatan.
tujuan sebagai kususnya jenjang yang 2. Persaingan
acuan dalam shift sore lebih tinggi bagi yang ketat
melaksanakan dan malam semua perawat dengan rumah
kegiatan harus yang bekerja di sakit swasta
pelayanan. mengelola ruangan CVCU. dalam
2. Model dua ruangan 2. Ada kebijakan pemberian
MAKP yang pasien yang ruangan untuk pelayanan
digunkan terpisah. mengirim semua keperawatan
adalah model Dimana perawat yang pada pasien
kasus. pada saat bekerja untuk khususnya
3. Adapun shift sore mengikuti kardiovaskuler.
jenjang dan malam pelatihan
pendidikan hanya ada 2 ketrampilan
yang dimiliki orang keperawatan
oleh perawat di perawat khususnya dalam
ruangan ini yang bidang
adalah S1 bertugas kardiovaskuler.
sebanyak 4 sedangkan
orang, DIII pasien
sebanyak 9 memerlukan
orang dan 2 monitor
orang sedang secara
melanjutkan intensif.
pendidikan S1.
4. Perawat
yang senior
selalu mau
membimbing
perawat yang
mungkin
belum terlalu
mahir saat
melakukan
ketrampilan
keperawatan
pada pasien.

Daftar prioritas masalah yang didapat adalah perawat yang bertugas


setiap shift kususnya shift sore dan malam harus mengelola dua ruangan
pasien yang terpisah. Dimana pada saat shift sore dan malam hanya ada 2
orang perawat yang bertugas sedangkan pasien memerlukan monitor
secara intensif, sehingga pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien
kurang optimal.

5. Menyusun Rencana Kerja Operasional melalui Planning of Action

Hari/ Penanggung
No Masalah Tujuan Strategi
TGL Jawab
1 Perawat Tujuan 1. Kepala ruangan Proses Kepala
yang jangka berkoordinasi pemban Ruangan
bertugas panjang : dengan Kapokja gunan
setiap shift Ruang untuk sedang
kususnya CVCU mengusulkan berlang
shift sore memiliki 1 kepada direktur sung.
dan malam ruangan rumah sakit
harus yang agar
mengelola memenuhi membangun
dua ruangan standart ruangan yang
pasien yang baik dari cukup memadai
terpisah. segi sumber bagi pasien
Dimana daya khusus CVCU
pada saat manusianya serta dilengkapi
shift sore yakni sarana dan
dan malam jumlah prasarana yang
hanya ada 2 tenaga cukup memadai
orang perawat dan berkualitas.
perawat yang
yang profesional 2. Kepala ruangan Kepala
bertugas serta sarana berkoordinasi Ruangan
sedangkan dan dengan Kapokja
pasien prasarana untuk
memerlukan yang mengusulkan
monitor lengkap. kepada direktur
secara rumah sakit
intensif, Tujuan untuk
sehingga jangka menambah
pelayanan pendek : SDM khusus
yang Perencanaa tenaga perawat
diberikan n jumlah yang
kepada tenaga kerja profesional
setiap perawat (yakni lulusan
pasien disesuaikan Sarjana
kurang pada jumlah Keperawatan).
optimal. dan keadaan
pasien 3. Kepala ruangan Kepala
setiap berkoordinasi Ruangan
pembagian dengan Kapokja
shift baik untuk
pagi, sore mengusulkan
maupun kepada direktur
malam. rumah sakit
memberi
kebijakan dalam
meningkatkan
kualitas SDM
melalui
pelatihan-
pelatihan dasar
khususnya
tentang
cardiologis.

4. Kepala ruangan Kepala


mengatur atau Ruangan
menyusun
kembali jadwal
kerja para
stafnya dan
disesuaikan
dengan jumlah
tempat tidur dan
keadaan pasien
dalam setiap
shift baik pagi,
sore maupun
malam hari.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan fungsi yang penting karena akan menentukan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya dan merupakan landasan dasar dari
fungsi manajemen secara keseluruhan, dimana tampak dalam hierarki
perencanaan yang terdiri dari visi organisasi, misi organisasi, filosofi
organisasi, tujuan umum dan tujuan khusus dari organisasi, kebijakan yang
diperlukan selama proses organisasi berlangsung, prosedur serta aturan /
regulasi terhadap tenaga kerja/para staf pegawai dalam organisasi tersebut
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati sebelumnya secara efisien dan
efektif mungkin.
Secara keseluruhan dalam pembahasan kelompok mengenai perencanaan
pada ruangan CVCU di RSUP HAM Medan sudah sesuai dengan hierarki
perencanaan dimana terdapat visi, misi, motto serta tujuan dari ruangan
tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan yang holistik terhadap
seluruh pasien khusunya dengan gangguan kardiovaskuler, namun dengan
adanya salah satu hambatan saja bisa membuat pasien tidak nyaman, maka
dari itu seorang kepala ruangan sebagai manajer harus mampu mengelola dan
mengatasi hambatan tersebut dengan menganalisa masalah tersebut melalui
analisa SWOT serta membuat perencanaan yang strategis melalui Planning of
Action (POA) yang harus dilaksanakannya untuk memperbaiki masalah
tersebut.

B. Saran
Dari hasil pembahasan di Bab sebelumnya, maka :
1. Disarankan kepada kepala ruangan untuk menentukan jumlah tenaga
perawat yang sesuai dengan kondisi atau standar yang ideal dalam sebuah
ruangan intensive seperti CVCU tersebut sehingga bisa mengoptimalkan
pelayanan keperawatan terhadap seluruh pasien sesuai dengan metode
penugasan yang telah direncanakan.
2. Disarankan kepada kepala ruangan jika merencanakan sistem penugasan
asuhan keperawatan terhadap pasien di ruangan khusus intensive seperti
CVCU adalah sistem penugasan kasus harus menyesuaikannya dengan
kemampuan staf perawat yang akan bekerja di ruangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai