KEPERAWATAN
(Perencanaan DALAM
KEPERAWATAN)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK i
1. Noperius telaumbanua (081121032)
2. Verawaty simanjuntak (091121062)
3. Rohaya (101121001)
4. Lasma j. Simanjuntak (101121002)
5. Arlia septiana (101121003)
6. Martina tratilova (101121005)
7. Votranica. n siregar (101121006)
8. Raden hidayat nst (101121007)
9. Tety hariani p (101121008)
10. Nurul Qomariah (101121009)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkat karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Perencanaan dalam Keperawatan”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam pembelajaran mata
kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan bantuan baik
di lapangan maupun secara teori, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan di Universitas Sumatera Utara.
2. Segenap rekan-rekan satu kelompok dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kejanggalan, baik dari segi materi, tata bahasa maupun
penyusunan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, waktu yang
tersedia maupun keterbatasan sumber-sumber yang ada, maka penulis dengan
rendah hati mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi pelayanan sesama yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
.................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
.........................................................................................................
B. Tujuan Penulisan............................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memutuskan apa
yang akan dilakukan, siapa yang melakukan, dan bagaimana, kapan dan
dimana hal tersebut dilakukan. Oleh karena itu semua perencanaan menuntut
individu untuk menetukan pilihan diantara beberapa alternatif. Perencanaan
merupakan fungsi yang dituntut dari semua manajer sehingga tujuan dan
kebutuhan individu maupun organisasi dapat terpenuhi ( Marquis. 2010).
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan
perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer
untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya
guna.
Keberhasilan suatu kegiatan, seberapa besarnya, sangat tergantung pada
perencanaan yang seksama artinya merencanakan segala sesuatunya sebelum
mulai, memikirkan tindakan secara terus-menerus, mengubah rencana apabila
perlu, dan menilai seberapa efektif kegiatan yang akan dilakukan (Anonim,
2006).
Perencanaan yang adekuat mendorong pengelolaan terbaik sumber daya
yang ada. Dalam perencanaan yang efektif, manajer harus mengidentifikasi
tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta melakukan perubahan yang
diperlukan untuk menjamin kontinuitas pencapaian tujuan oleh unit, sehingga
diperlukan kreatifitas dan ketrampilan oleh manajer tersebut. Perencanaan
merupakan proses yang sangat penting dan menjadi prioritas dalam fungsi
manajemen lainnya (Marquis, 2010).
Manajemen keperawtan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep-konsep manajemen yang di dalamnya meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikelola oleh seorang manajer yang
meliputi orang, metode, materi, anggaran, waktu dan pemasaran (Kusnanto,
2006).
Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan, hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tutuan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).
Pelayanan keperawatan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan semua
perawat di ruangan setiap rumah sakit dan salah satu diantarnay adalah
ruangan CVCU yang hampir sama dengan ICU. Ruangan ini merupakan ruang
rawat yang diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan perawatan secara
intensive khusus bagi pasien dengan gangguan kardiovaskuler. Sehingga harus
selalu diupayakan memberikan pelayanan yang bermutu baik dari segi SDM
nya maupun saran dan prasarana/fasilitas untuk mendukung proses
keperawatan tersebut dan mampu memberikan kepuasaan akan kebutuhan
yang diperlukan oleh pasien maupun keluarganya.
Dengan demikian, kelompok merasa perlu mengkaji situasi dan kondisi
ruangan CVCU RSUP HAM Medan yang hasilnya diharapkan dapat
menemukan masalah untuk dicari solusinya yang berhubungan dengan
perencanaan khususnya ketenagaan, sehingga pelayanan dan asuhan
keperawatan di CVCU meningkat.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Agar mahasiswa mengetahui konsep teoritis dari fungsi perencanaan
yang terdiri dari :
a. Pengertian
b. Manfaat Perencanaan
c. Syarat-syarat Perencanaan
d. Langkah-langkah Perencanaan pengertian perencanaan.
2. Agar mahasiswa mengetahui aplikasi manajemen keperawatan dalam
proses perencanaan sebuah organisasi Rumah Sakit yang terdiri dari :
a. Deskripsi Rumah Sakit yang meliputi visi rumah sakit, misi, motto
rumah sakit, tugas pokok, falsafah keperawatan, tujuan pelayanan
keperawatan, tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
kardiologi.
b. Aplikasi perencanaan metode penugasan di ruangan Cardiovaskuler
Care Unit RSUP HAM Medan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Perencanaan ddidefinisikan sebagai upaya memutuskan apa yang akan
dilakukan; siapa yang akan melakukan; dan bagaimana, kapan dan dimana hal
tersebut dilakukan (Marquis, 2010).
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
pokok, yang menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan tersebut (Muninjaya, 2004).
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah di
lakukan berdasarkan fakta-fakta, dan bukan berdasarkan emosi atau angan-
angan saja. Fakta-fakta di ungkapkan dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan suatu
keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang yaitu suatu
tindakan yaitu suatu tindakan yang di proyeksikan di masa yang akan datang.
Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah
menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan
analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi.
B. Manfaat Perencanaan
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh staf dan pimpinan jika
organisasi kesehatan (rumah sakit/puskesmas) memilliki sebuah perencanaan
(Muninjaya, 2004). Mereka akan mengetahui:
a. Tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.
b. Jenis dan struktur organisasi kesehatan (rumah sakkit/puskesmas) yang di
butuhkan
c. Jenis dan jumlah staf yang di inginkan, dan uraian tugasnya
d. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan
e. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Selain itu, dengan perencanaan akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
a. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas organisasi
kesehatan (rumah sakit/puskesmas) untuk mencapai tujuan tertentu dan
dapat dilakukan secara teratur.
b. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang
tidak produktif.
c. Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah
dicapai karena dalam perencanaan datetapkan berbagai standar.
Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen
lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan.
Sebaliknya, pimpinan dan staf organisasi kesehatan (Rumah
sakit/puskesmas) juga perlu memahami bahwa perencanaan juga memiliki
kelemahan yaitu:
a. Perencanaan mempunyai batasan mengukur informasi dan fakta-fakta di
masa yang akan datang.
b. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.
c. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf
karena harus menggukur dan melihat hasil yang akan di capai.
d. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif gagasan baru untuk
mengadakan perubahan harus di tunda sampai tahap perencanaan
berikutnya
e. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yag harus di ambil
oleh staf.
C. Syarat-syarat perencanaan
Suatu perencanaan yang baik tentunya harus dirumuskan. Perencanaan
yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus di penuhi,
yaitu faktual dan realisis, logis dan rasional, fleksibel, dan komprehensif.
a. Actual atau realistis.
Artinya bahwa perencanaan yang akan ditetapkan oleh organisasi
kesehatan Rumah sakit/puskesmas harus sesuai dengan fakta dan kondisi
tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi kesehatan tersebut.
b. Logis dan rasional.
Artinya bahwa perencanaan yang akan dirumuskan dapat diterima oleh
akal (logis) dan rasional sehingga dapat dilakukan.
c. Fleksibel
Artinya bahwa oaerencanaan yang baik sifatnya fleksibel dan sifatnya
tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa mendatang.
d. Komitmen
Artinya perencanaan yang baik harus memilih melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk dapat bersama-sama berupaya
mewujukdan tujuan organisasi.
e. Komprehensif
Artinya bahwa perencanaan yang baik harus menyeluruh dan
mengkoordinasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap suatu organisasi kesehatan (rumah sakit/puskesmas).
Perencanaan yang baik tidak hanya terkait denagan satu bagian saja, akan
tetapi juga kan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian
lain dalam organisasi kesehatan tersebut.
f. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan organisasi.
Perlu kita ketahui bahwa rencana yang kita susun agar dengan maksud
guna mempermudah realisasi pencapaian tujuan dasar organisasi yang
sudah dari awal mempunyai visi dan misi bersama yang sudah pasti dan
terperinci pelaksanaannya dengan tidak mempersulit tujuan awal dan dasar
organisasi. Rencana harus dibuat oleh orang –orang yang benar-benar
memenuhi tujuan organisasi kesehatan (Rumah sakit/puskesmas) rencana
herus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar mendalami teknik
perencanaan.
g. Rencana harus diteliti secara merinci
Ketelitian dalam penyusunan rencana sangat diperlukan, karena ini
menyangkut berhasil tidaknya suatu rencana dalam perealisasinya.
Langkah pertimbangan sebelum perealisasian sangat penting untuk
merinci dan menentukan apa saja yang benar-banar diperlukan baik dalam
hal perencanaannya maupun perealisasiannya.
h. Rencana tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan
Rencana yang dibuat harus benar-benar konsisten terhadao tujuan dan
tidak lepas dari pemikiran pelaksanaan agar tidak terjadinya
pemyimpangan dari tujuan awal dan mempercepat proses perealisasian
denngan secara efektif dan efisien.
D. Hierarki Perencanaan
Terdapat banyak tipe perencanaan dan sebagian besar organisasi membuat
rencana dalam bentuk hirarki. Dalam bentuk ini, rencana teratas
mempengaruhi semua rencana dibawahnya. Seperti digambarkan dalam
piramida hirarki, hirarki melebar pada tingkatan lebih bawah yang
menggambarkan banyaknya jumlah komponen. Selain itu, komponen
perencanaan pada hirarki teratas lebih umum dibandingkan komponen di
bawahnya yang lebih spesifik (Marquis, 2010).
Gambar 1 Hierarki Perencanaan (Marquis, 2010)
2. Filosofi
Filosofi menjadi dasar yang mengarahkan semua perencanaan
selanjutnya sesuai misi tersebut dan menggambarkan perangkat nilai
dan keyakinan tentang semua tindakan organisasi, dimana nilai dan
prinsip tersebut menjadi parameter pengambilan keputusan untuk
menentukan hal yang sangat penting bagi organisasi.
3. Tujuan umum
Tujuan umum didefinisikan sebagai hasil yang diinginkan melalui
usaha yang dilakukan secara terarah yang harus dapat diukur dan
ambisius, tetapi realistis.
4. Tujuan khusus
Tujuan khusus dapat memotivasi orang menuju akhir yang spesifik dan
jelas, dapat diukur, dapat diobservasi atau dapat diulang, dan dapat
dicapai. Tujuan khusus dapat berfokus pada proses yang diinginkan
serta hasil yang diharapkan.
5. Kebijakan
Kebijakan adalah rencana dalam bentuk pernyataan atau konstruksi
yang mengarahkan organisasi dalam pengambilan keputusan, yang
menjelaskan pencapaian tujuan umum dan menuntun kegiatan secara
umum dan lingkup aktivitas organisasinya, serta kebijakan tersebut
terdiri dari kebijakan tersirat dan kebijakan tersurat.
6. Prosedur
Prosedure adalah rencana yang menghasilkan metode lazim atau
mudah diterima dalam melaksanakan tugas spesifik dalam bentuk
urutan langkah suatu tindakan.
7. Aturan
Aturan atau regulasi adalah rencana yang membatasi tindakan spesifik
atau sesuatu yang bukan tindakan.
E. Unsur-unsur Perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan adalah:
1. Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungan
masa depan (peluang dan tantangan)
2. Menetapkan tujuan (establishing objective), misalnya menyusun acara
yang urutan kegiatannya berdasarkan skala prioritas
3. Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
4. Manyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber
yang tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu
yang tepat
5. Mengembangakan prosedur, misalnya menentukan tata cara dengan
tepat
6. Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and establishing
policy), misalnya menafsirkan kebijakan alasan dan menetapkan
kebijakan operasional (Suarli, 2009).
F. Jenis Perencanaan
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan strategi
Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka
panjang yang ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan arahan umum
suatu organisasi. Perencanaan jangka panjang digunakan untuk
mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak
sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur yang
akan digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan,
menentukan siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap
aktivitas, menetapkan prosedur serta menggambarkan cara
menyiapkan orang-orang untuk bekerja dan metode untuk
mengevaluasi perawatan pasien.
1) Pengumpulan data.
2. Pengembangan staff
Tujuan pengembangan staff adalah membantu individu untuk
meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman di
bidangnya, melalui kegiatan pendidikan yang berkelanjutan, program
pelatihan dan lain sebagainya. Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk
keuntugan indibidu perawat serta untuk peningkatan produkfitas pada
pasien. Berbagai macam pengembangan, penerapanya disesuaikan dengan
kebutuhan, baik pelatihan maupun pendidikan, yang bermanfaat untuk
pekerjaan, pengetahuan, keterampilan serta sikap perawat.
BAB III
ANALISA SITUASI RUANG CVCU RSUP HAM MEDAN
2. Misi
Misi RSUP H. Adam Malik :
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan
terjangkau.
b. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang
profesional
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien,
akuntabel dan mandiri
4. Tugas Pokok
Tugas pokok RSUP HAM adalah melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
5. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan adalah :
a. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsiko sosial dan
spiritual yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan
dalam setiap memberikan asuhan keperawatan.
b. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimum kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama/
kepercayaan dan statusnya di setiap tempat pelayanan kesehatan.
c. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari
semua anggota tim kesehatan pasien dan keluarganya.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan
proses keperawatan dengan lima tahapan (pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan
evaluasi keperawatan) untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien
dan keluarganya.
e. Perawat bertanggung jawab, bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar
asuhan keperawatan.
f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
keperawatan.
5. Identifikasi Masalah
Kesulitan yang dialami oleh staf adalah adanya dua (2) ruangan yang
terpisah yang harus dikelola pada saat bersamaan terutama pada shift sore
dan shift malam. Dimana pada saat shift sore dan malam hanya ada 2
orang perawat yang bertugas sedangkan pasien memerlukan monitor
secara intensif.
Hari/ Penanggung
No Masalah Tujuan Strategi
TGL Jawab
1 Perawat Tujuan 1. Kepala ruangan Proses Kepala
yang jangka berkoordinasi pemban Ruangan
bertugas panjang : dengan Kapokja gunan
setiap shift Ruang untuk sedang
kususnya CVCU mengusulkan berlang
shift sore memiliki 1 kepada direktur sung.
dan malam ruangan rumah sakit
harus yang agar
mengelola memenuhi membangun
dua ruangan standart ruangan yang
pasien yang baik dari cukup memadai
terpisah. segi sumber bagi pasien
Dimana daya khusus CVCU
pada saat manusianya serta dilengkapi
shift sore yakni sarana dan
dan malam jumlah prasarana yang
hanya ada 2 tenaga cukup memadai
orang perawat dan berkualitas.
perawat yang
yang profesional 2. Kepala ruangan Kepala
bertugas serta sarana berkoordinasi Ruangan
sedangkan dan dengan Kapokja
pasien prasarana untuk
memerlukan yang mengusulkan
monitor lengkap. kepada direktur
secara rumah sakit
intensif, Tujuan untuk
sehingga jangka menambah
pelayanan pendek : SDM khusus
yang Perencanaa tenaga perawat
diberikan n jumlah yang
kepada tenaga kerja profesional
setiap perawat (yakni lulusan
pasien disesuaikan Sarjana
kurang pada jumlah Keperawatan).
optimal. dan keadaan
pasien 3. Kepala ruangan Kepala
setiap berkoordinasi Ruangan
pembagian dengan Kapokja
shift baik untuk
pagi, sore mengusulkan
maupun kepada direktur
malam. rumah sakit
memberi
kebijakan dalam
meningkatkan
kualitas SDM
melalui
pelatihan-
pelatihan dasar
khususnya
tentang
cardiologis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan fungsi yang penting karena akan menentukan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya dan merupakan landasan dasar dari
fungsi manajemen secara keseluruhan, dimana tampak dalam hierarki
perencanaan yang terdiri dari visi organisasi, misi organisasi, filosofi
organisasi, tujuan umum dan tujuan khusus dari organisasi, kebijakan yang
diperlukan selama proses organisasi berlangsung, prosedur serta aturan /
regulasi terhadap tenaga kerja/para staf pegawai dalam organisasi tersebut
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati sebelumnya secara efisien dan
efektif mungkin.
Secara keseluruhan dalam pembahasan kelompok mengenai perencanaan
pada ruangan CVCU di RSUP HAM Medan sudah sesuai dengan hierarki
perencanaan dimana terdapat visi, misi, motto serta tujuan dari ruangan
tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan yang holistik terhadap
seluruh pasien khusunya dengan gangguan kardiovaskuler, namun dengan
adanya salah satu hambatan saja bisa membuat pasien tidak nyaman, maka
dari itu seorang kepala ruangan sebagai manajer harus mampu mengelola dan
mengatasi hambatan tersebut dengan menganalisa masalah tersebut melalui
analisa SWOT serta membuat perencanaan yang strategis melalui Planning of
Action (POA) yang harus dilaksanakannya untuk memperbaiki masalah
tersebut.
B. Saran
Dari hasil pembahasan di Bab sebelumnya, maka :
1. Disarankan kepada kepala ruangan untuk menentukan jumlah tenaga
perawat yang sesuai dengan kondisi atau standar yang ideal dalam sebuah
ruangan intensive seperti CVCU tersebut sehingga bisa mengoptimalkan
pelayanan keperawatan terhadap seluruh pasien sesuai dengan metode
penugasan yang telah direncanakan.
2. Disarankan kepada kepala ruangan jika merencanakan sistem penugasan
asuhan keperawatan terhadap pasien di ruangan khusus intensive seperti
CVCU adalah sistem penugasan kasus harus menyesuaikannya dengan
kemampuan staf perawat yang akan bekerja di ruangan tersebut.