Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN BENCANA

TIM AJAR

Ns.H.Junaidy S Rustam,S.Kep,MNS
Reny Chaidir, S.Kp,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
TAHUN 2022
PANDUAN
SIMULASI KEPERAWATAN BENCAA\NA
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
SEMESTER GENAP T.A 2021-2022

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan kalender akademik dan kurikulum di Prodi S1 Keperawatan
Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, pada semester genap ini telah dilaksanakan
bimbingan Skill Lab Keperawatan bencana, untuk itu akan dilakukan evaluasi terhadap
proses pembelajaran laboratorium tersebut.
Adapun evaluasi ini wajib dilakukan sebelum mahasiswa diturunkan ke praktek
lapangan karena hal ini adalah bekal yang akan dibawa oleh mahasiswa untuk praktek
klinik. Kegiatan evaluasi ini akan terselenggara dengan baik apabila disusun sedemikian
rupa sehingga pelaksanaannya nanti tidak akan menimbulkan masalah atau tanda
kendala-kendala yang menganggu proses evaluasi tersebut, sehingga hasil yang akan
dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. TUJUAN
Simulasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pemahaman dan penguasaan
keterampilan mahasiswa terhadap materi keperawatan gawat darurat dan manajemen
bencana secara komperehensif. Dengan adanya evaluasi ini nantinya diharapkan ketika
mahasiswa telah diturunkan ke rumah sakit telah memiliki bekal yang cukup dalam
praktek klinik Keperawatan Gawat Darurat dan keperawatan Bencana

C. TARGET KOMPETENSI
1) Pelayanan komprehensive dan terintegrasi (bennet p, 2012) •
2) Perkembangan indikator kualitas yan igd
3) Adanya sistem pelayanan gawat darurat
4) Terintegrasinya manajemen bencana dalam penanganan kegawatdaruratan.
5) Peran fungsi setiap tim dalam kegawat daruratan dan bencana.
6) Metode kerja keperawatan gawat darurat dan bencana sesuai dengan triage
7) Triage officer
8) Tim resusitasi/tim trauma
9) Monitoring-evaluasi
10) Case evaluation (team)

D. RENCANA KEGIATAN
Sebelum kegiatan dilaksanakan, jajaran prodi telah terlebih dahulu melaksanakan
rapat bersama team dalam menyusun strategi mengevaluasi keterlampilan materi yang
telah diberikan.
1. Jadwal Kegiatan
a. Persiapan ujian skill lab : 5 – 19 Juli 2022
b. Simulasi : 20 Juli 2022
c. Pengolahan nilai : 22 Juli 2022

2. Peserta Ujian Skill Lab


Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Semester II Program Transfer Prodi S1
Keperawatan

3. Waktu Ujian
a. Jam ujian : 08.00 s/d 12.00 Wib
b. Peserta ujian mengambil dan memecahkan kasus : 2 hari sebelum kegiatan
c. Peserta ujian membuat skenario kasus : 1 hari sebelum kegiatan
d. Peserta ujian menyiapkan tindakan : 1 hari sebelum kegiatan
e. Peserta ujian melakukan simulasi : 30 menit/ Kelompok
f. Responsi : 10 menit
4. Sistem Ujian
a. Penguji : 5 orang
b. Kasus yang diujikan : 6 kasus skenario (kasus dibuat oleh pembimbing
dan dikembangkan oleh mahasiswa)
c. Tindakan yang diuji : seluruh tindakan keperawatan dasar dan
kegawatdaruratan

Prosedur ujian
a. Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri
dari 10-12 orang mahasiswa.
b. Masing kelompok akan diberi 1 kasus bencana
c. Masing-masing kelompok menganalisa kasus dan menyusun skenario
berdasarkan kasus yang didapatkan.
d. Masing-masing kelompok membagi peran sesuai dengan tugas dan fungsi
dalam managemen kegawat daruratan yang terdiri leader, co-leader, petugas
evakuasi dan pasien
e. Masing-masing kelompok menyiapkan alat yang diperlukan sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan.
f. Masing-masing kelompok melalukan simulasi kegawat daruratan dan bencana
sesuai dengan kasus yang telah diberikan.
g. Mahasiswa mendokumentasikan laporan analisa sintesa berdasarkan kasus yang
didapat dan merekam kegiatan simulasi kegawat darurat yang telah lakukan
h. Ujian selesai dan penguji merekap nilai.

E. SYARAT UJIAN
1. Mahasiswa menyelesaikan semua administrasi pendidikan
2. Kehadiran 100%
F. PERATURAN UJIAN
1. Mahasiswa menggunakan baju olah raga dan kostum yang sesuai dengan peran
yang didapatkan
2. 15 menit sebelum ujian peserta ujian harus sudah berada di tempat ujian
3. Peserta ujian selesai siklus ujian langsung pulang
4. Tidak dibenarkan membantu peserta ujian lain

G. SANKSI
Apabila peserta ujian melanggar peraturan ujian, maka peserta ujian yang
bersangkutan di nyatakan gagal ujian kompetensi.

H. EVALUASI
Evaluasi meliputi :
1. Struktur
Evaluasi peserta ujian, penguji dan sarana prasarana ujian.
2. Proses
Evaluasi terhadap pelaksanaan mulai dari pembuatan soal kasus ujian sampai
pengolahan nilai
3. Hasil
Evaluasi terhadap semua kegiatan dan hasil yang dicapai oleh peserta ujian.
SOAL KASUS
SIMULASI KEPERAWATAN BENCANA

PRODI S1 KEPERAWATAN T.A 2021/2022

KASUS 1

Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan X antara mobil vs motor. Dari lokasi kejadian di
temukan 5 orang korban yang mengalami kondisi kritis, antara lain:

1. Seseorang pria berusia 28 tahun dengan keadaan tidak sadar, terdapat luka diwajah dan
terdapat laserasi di daerah bahu kanan, nafas (-), nadi tidak teraba.

2. Wanita usia 38 tahun mengalami penurunan kesadaran dan gelisah, dari mulut keluar
darah, terdapat luka robek pada tungkai kanan dan pada lengan kanan terlihat adanya
deformitas dan bulge sign pada siku kanan, pemeriksaan tanda vital TD:120/70
mmHg, Nadi:110x/mnt teraba halus, RR: 30x/mnt.

3. Laki-laki usia 45 tahun, sopir mobil, tampaknya ia tak memakai sabuk pengaman.
Sewaktu kecelakaan dia terlempar kearah depan. Pada saat ditanya oleh petugas AGD
118 bicaranya kacau tidak jelas, mata baru membuka dan tangannya diangkat apabila
dirangsang dengan nyeri ditangannya, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 100x/mnt, RR:
33x/mnt. Terdapat luka robek pada kepala bagian belakang dengan ukuran 8x2x1cm
dengan perdarahan masif.

4. Seorang anak berusia 6 tahun ditemukan dalam keadaan sadar, terdapat luka robek dan
deformitas pada lengan kanan. Anak tersebut kelihat kesakitan dan panik.

5. Bayi berumur 11 bulan ditemukan dalam kedaan tidak sadar, nafas (-), nadi karotis
tidak teraba.
KASUS 2

Telah terjadi bencana gempa bumi di daerah X dengan kekuatan 7.2 SR yang mengakibatkan
beberapa bangunan runtuh. Dari lokasi bencana telah dievakuasi beberapa korban yang dalam
keadaan kritis:

1. Seorang pria berusia 42 tahun tertimpa bangunan yang mengakibatkan patah pada
tungkai sebelah kanan, terdapat luka robek berukuran 12 x 2 x 2 cm, perdarahan masif,
klien merintih kesakitan.

2. Seorang wanita tiba-tiba tidak sadarkan diri karna terkejut saat terjadi gempa, nadi
carotis tidak teraba, pernafasan (-), tubuh klien kelihatan pucat. Klien memiliki riwayat
penyakit jantung koroner.

3. Seorang wanita terjatuh dari lantai 2 rumahnya saat mencoba lari saat terjadi gempa
bumi. Klien ditemukan tidak sadar, nadi tidak teraba, pernafasan (-), terdapat luka
memar leher dan bahu kanan.

4. Seorang anak tertimpa pagar rumah nya saat terjadi gempa, terdapat benjolan pada
kepala bagian atas, kesadaran menurun dan gelisah, keluar darah dari mulut dan
telinga., nadi teraba cepat dan lemah, pernafasan lambat.

KASUS 3

Desa X mengalami bencana banjir bandang sejak 1 hari yang lalu. Berdasarkan laporan warga,
satu keluarga masih terjebak banjir dan terkepung di dalam rumah yang sudah terendam banjir.
Pada saat dilakukan evakuasi ditemukan 4 orang korban yang mengalami kondisi kritis, antara
lain:

1. Ny.W usia 35 tahun ditemukan tidak sadarkan diri, nadi teraba halus, bradipnoe,
gurgling (+), seluruh tubuh terliihat pucat dan akral teraba dingin. Ny.W sedang hamil
28 minggu, BJJ lemah.

2. Tn.A usia 42 tahun mengalami penurunan kesadaran, susah bernafas karena banyak
tertelan air, nadi lemah, tubuh terlihat pucat dan dingin.

3. An.M usia 4 tahun tidak sadarkan diri, nadi tidak teraba, nafas (-), seluruh tubuh terlihat
pucat dan dingin.

4. Ny. Z usia 72 tahun, tidak sadarkan diri, nadi (-), nafas (-)
KASUS 4

Sebuah kapal ferry telah tenggelam di selat sunda. Dari lokasi lokasi kejadian telah dievakuasi
beberapa korban yang dalam keadaan kritis:

1. Seorang pria berusia 42 tahun ditemukan tidak sadarkan diri, karotis tidak teraba,
pernafasan (-), tubuih kelihatan pucat dan membiru

2. Seorang wanita mengalami penurunan kesadaran, susah bernafas karena banyak


tertelan air, nadi lemah, tubuh terlihat pucat dan dingin

3. Seorang anak usia 8 tahun tidak sadarkan diri, nadi teraba lemah, nafas (-), seluruh
tubuh terlihat pucat dan dingin

4. Seorang wanita hamil mengalami sesak nafas, nadi teraba cepat dan lemah, seluruh
tubuh kelihatan pucat dan kebiruan pada ujung2 tubuh, dan menggigil karna
kedinginan.

KASUS 5

Telah terjadi kebakaran di komplek perumahan X dimana beberapa rumah telah hangus
terbakar. Dari tempat kejadian ditemukan beberapa korban yang mengalami kondisi kritis;

1. Ny H berusia 46 tahun mengalami luka bakar pada 1/4 bagian dada dan bagian atas
lengan kiri. Ny H mengalami penurunan kesadaran, nadi teraba cepat dan lemah,
pernafasan 12 x/mnt, akral teraba dingin.

2. Tn.A usia 51 tahun mengalami penurunan kesadaran, nadi lemah, pernafasan lambat,
stidor (+), badan kelihat pucat dan membiru. Klien diduga mengirup asap terlalu
banyak.

3. Tn.Z usia 68 tahun ditemukan tidak sadarkan diri , nadi tidak teraba, pernafasan (-).
Klien dilaporkan memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

4. An. J umur 17 tahun terjatuh dari lantai 2 rumahnya saat menyelamatkan diri dari
kebakaran. Saat evakuasi klien mengrang kesakitan karna luka robek pada tungkai
sebelah kanan , perdarahan masif, terlihat tulang keluar dari daerah luka.
KASUS 6

Telah terjadi letusan gunung merapi di daerah X dimana beberapa rumah telah tertutup debu
volkanik. Dari tempat kejadian ditemukan beberapa korban yang mengalami kondisi kritis;

1. Ny H berusia 46 tahun mengalami penurunan kesadaran, nadi teraba cepat dan lemah,
pernafasan 42 x/mnt, akral teraba dingin.

2. Ny.C usia 51 tahun mengalami penurunan kesadaran, nadi lemah, pernafasan lambat,
stidor (+), badan kelihatan pucat dan membiru. Klien diduga mengirup asap terlalu
banyak.

3. Tn.Z usia 68 tahun ditemukan tidak sadarkan diri , nadi tidak teraba, pernafasan (-).
Klien dilaporkan memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

4. Tn.M umur 47 tahun terjatuh dari lantai 2 rumahnya saat menyelamatkan diri dari
letusan gunung merapi. Saat evakuasi klien mengrang kesakitan karna luka robek pada
tungkai sebelah kanan , perdarahan masif, terlihat tulang keluar dari daerah luka.

KASUS 7

Desa X mengalami bencana tsunami 1 hari yang lalu. Dari data yang didapatkan, ditemukan
beberapa korban yang terseret gelombang tsunami sampai 3 KM. Pada saat dilakukan evakuasi
ditemukan 4 orang korban yang mengalami kondisi kritis, antara lain:

1. Ny.W usia 35 tahun ditemukan tidak sadarkan diri, nadi teraba halus, bradipnoe,
gurgling (+), seluruh tubuh terliihat pucat dan akral teraba dingin. Ny.W sedang hamil
28 minggu, BJJ lemah.

2. Tn.A usia 42 tahun mengalami penurunan kesadaran, susah bernafas karena banyak
tertelan air, nadi lemah, tubuh terlihat pucat dan dingin.

3. An.M usia 4 tahun tidak sadarkan diri, nadi tidak teraba, nafas (-), seluruh tubuh terlihat
pucat dan dingin.

4. Ny. Z usia 72 tahun, tidak sadarkan diri, nadi (-), nafas (-)

Anda mungkin juga menyukai