Anda di halaman 1dari 68

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU

ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI STROKE DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS KARANGAN

Proposal KaryaTulis Ilmiah ini disusun sebagai salah


satupersyaratanMenyelesaikan Program Diploma 3 Keperawatan di
Program Studi Keperawatan Trenggalek Jurusan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang

RISA ALFARIZI
(18.042)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN TRENGGALEK
2020

i
CURICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : RISA ALFARIZI

Tempat, Tanggal Lahir : Trenggalek, 12Mei 2000

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tinggi Badan : 154 cm

Berat Badan : 62 kg

Alamat: RT52, RW 15, Dusun. Sidem, DesaJombok, KecamatanPule,


KabupatenTrenggalek

No Handphone : 082264331503

Status : Belum Menikah

Email : risaalva222@.gamil.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Taman Kanak-Kanak : TK Alhidayah II

Sekolah Dasar : SDN 3 Jombok

SekolahMenengahPertama : SMPN 1 Pule

SekolahMenengah Atas : SMAN 1 Pule

Pendidikan Tinggi:Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang


JurusanKeperawatan Program Studi
Diploma IIIKeperawatanTrenggalek

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Risa Alfarizi

NIM : 18.042

Program Studi : Diploma III Keperawatan Trenggalek Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.

Mengetahui,

Trenggalek, 2021

Pembimbing Akademik Yang membuat pernyataan

MimikChristiani, SST., M.Kes Risa Alfarizi

19691218 199403 2 005 18.042

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal KaryaTulisIlmiah oleh Risa Alfarizi (18.024)


denganjudul“AsuhanKeperawatanKeluargadengan Salah Satu
AnggotaMengalami Stroke”, telahdiperiksa dan disetujuiuntukdiujikan.

Trenggalek,
Pembimbing

MimikChristiani, SST., M.Kes


19691218 199403 2 005

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karyatulisilmiaholeh Risa Alfarizi (18.024) denganjudul


“AsuhanKeperawatanKeluargaDengan Salah Satu
AnggotaKeluargaMengalami Stroke” telahdipertahankan di depan dewan
penguji pada 2021

Dewan Penguji

Dewan Penguji 1 Dewan Penguji 2

Ns.ElokYulidaningsih,S.Kep., M.Kep MimikChristiani, SST., M.Kes


919840706201901201 19691218 199403 2 005

Mengetahui
Ketua
Program Studi D3 KeperawatanTrenggalek
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Ns. RahayuNiningasih., S.Kep., M.Kes.

NIP.19691121 199203 2 005

v
KATA PENGANTAR

Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT, karenaberkatrahmat dan


hidayah-Nya sehinggapenulisdapatmenyelesaikanProposal KaryaTulisIlmiahyang
berjudul “AsuhanKeperawatanKeluargaDengan Salah Satu
AnggotaKeluargaMengalami Stroke di wilayah kerjaPuskesmasKarangan” tepat
pada waktu yang ditentukan.
DemikianStudiKasusinisayabuatsebagaipersyaratanmenyelesaikanpendidikan
Diploma III KeperwatanPolitehnik Kesehatan Kemenkes Malang Kampus V
Trenggalek.
Dalampenyusunan, penulismendapatbanyakpengarahan dan
bantuandariberbagaipihak,
untukitudalamkesempataninipenulistidaklupamengucapkanterimakasihkepada
yang terhormat:
1) Budi Susatia, S.Kp.,M.Kes.,selakuDirekturPoliteknik Kesehatan Kemenkes
Malang
2) Imam Subekti, S.Kep. Ns. M.Kep, Sp. Kom.,
selakuKepalaJurusanKeperawatanPoliteknik Kesehatan Kemenkes Malang
yang telahmengelolasumberdayajurusan dan menyelenggarakanpendidikan
3) Ns. RahayuNiningasih, S.Kep.,M.Kes.,selakuKetua Program Studi di
PoliteknikKesehatanKemenkes Malang Prodi D3 KeperawatanKampus V
Trenggalek.
4) MimikChristiani, SST., M.Kesselakupembimbingpenyusunan proposal
karyatulisilmiah yang telahmemberikandorongan, perhatian, bimbingan,
serta saran sehinggaterwujudnyaProposal KaryaTulisIlmiahini
5) Ns.ElokYulidaningsih,S.Kep., M.Kepselaku dewan pengujiProposal
KaryaTulisIlmiah.
6) Seluruhteman – teman yang
telahmemberikanmasukandalampenulisanProposal KaryaTulisIlmiah

vi
Penulismenyadari Proposal KaryaTulisIlmiahinimasihjauhdari kata
sempurna,makadengansegalakerendahanhati, saran dan kritik yang
konstruktifsangatpenulisharapkan demi perbaikanProposal KaryaTulisIlmiahini.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................iv
LEMBAR PEGESAHAN.............................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang....................................................................................1
1.2 Batasan Masalah................................................................................3
1.3 RumusanMasalah...............................................................................3
1.4 TujuanPenulisan.................................................................................4
1.5 ManfaatPenulisan ...........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KonsepDasar Stroke..........................................................................6
2.2 KonsepDasar Keluarga....................................................................17
2.3 KonsepDasar AsuhanKeperawatan Keluarga..................................25
2.4 KonsepAsuhanKeperawatan Keluarga dengan Stroke....................32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RancanganPenelitian.......................................................................49
3.2 Batasan Istilah..................................................................................50
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................50
3.4 Partisipan.........................................................................................50
3.5 Pengumpulan Data...........................................................................50

vii
3.6 Keabsahan Data...............................................................................52
3.7 Analisis Data....................................................................................53
3.8 Etika Penelitian................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................55

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Asuhankeperawatankeluargamerupakansuaturangkaiankegiatandalamp
raktikkeperawatan yang diberikan pada tatanankomunitasdenganmenggunakan
proses keperawatan, berpedoman pada standard
keperawatandalamlingkupwewenangsertatanggungjawab (Gusti,2013). Proses
KeperawatanmerupakanmetodeAsuhanKeperawatan yang ilmiah,sistematis,
dinamis dan terus-
menerussertaberkesinambungandalamrangkapemecahanmasalahkesehatanpasi
en, dimulaidariPengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan
PenentuanMasalah) Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi).
Asuhankeperawatankeluargadengan stroke
diberikandalamupayamemenuhikebutuhanklien (Chainago,2012), dimana
Stroke merupakankelainanfungsiotak yang timbulmendadak yang
disebabkankarenaterjadinyangangguanperedarandarahotak dan bisaterjadi
pada siapasaja dan kapansaja. Stroke termasukdalamkeadaandaruratmedis,
sehinggapengobatanharuscepatdiberikangunameminimalkankerusakan pada
otak. Jika tidakditanganidenganbaikmakaakanmenimbulkankelumpuhan,
kesulitanberbicara dan menelan, hilangnyamemoriingatan dan
sulitberfikirbahkandapatmenyebabkankematian. Pasiendengan stroke
seringmengalamiketerlambatandalampenanganankarenakurangnyapengetahua
nkeluargatentanggambaranpenyakit stroke dan
carapenanganannyaataukarenajauhnyajarakdarirumahdenganfasilitaspelayanan
Kesehatan.
Pelayanankeperawatankeluargadapatdicapaidenganadanyapemeliharaan
Kesehatan melalui 5 tugaskeluargadimanauntukmencapai 5
tugastersebutperludilakukanmelaluipemberianasuhankeperawatankeluarga.
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2017 Di seluruh
dunia kecelakaan cerebrovascular (stroke) adalahpenyebabutamakematian dan

1
2

penyebabkecacatannomortiga di dunia. Secara global 70% stroke dan 87%


dari 7,53 miliarjiwa di dunia. Kematianakibatstroke dan kecacatanterjadi di
negara berpenghasilanrendah dan menengah.
Selamaempatdekadeterakhirkejadianstroke di negara berpenghasilanrendah
dan menengahmeningkatdua kali lipat. Menurut (Hoy et all, 2013),
mengatakanmengatakanpenyakit CVA merupakanpenyebabpertamakematian
di Asia termasuk Indonesia denganangkakejadian 300 per 100.000
mengalamikematian pada laki-lakilebihbesardaripadaperempuan . Indonesia
menempatiperingkatke 97 di dunia untukjumlahpenderita CVA
terbanyakdenganjumlahkematianmencapaiangka 138.268 orang atau 9,70
persendari total kematian yang terjadi pada tahun 2013. Risetkesehatandasar
(2018), menyatakanprevalensi stroke di Indonesia tahun 2018
meningkatdengan 7% menjadi 10,9%. Data profilkesehatanprovinsijawatimur
2012 terdapat 34,461 penderitamengalamirawatjalan dan 10.696
penderitamengalamirawatinapdiberbagaitiperumahsakitjawatimur.Dinas
Kesehatan Trenggalek (2018) menyebutkanbahwa data profilangkaprevalensi
stroke tercatat 3.771 jiwadenganjumlahpenduduk 693.104
jiwadarilaporanpuskesmas di wilayah kerjanya (Wulansari, D.A 2019)
Penyakitstrokemerupakanpenyakit yang
disebabkanadanyagangguanperedarandarahkeotak dan
menyebabkansirkulasisarafotakterganggusertasuplaioksigenkeotakberhenti
(Kusuma, 2016). Penyebabstroke salah satunya juga dipicu oleh
rendahnyakepedulianmasyarakatdalammengatasiberbagaifaktorresiko yang
dapatmenimbulkanstroke (Dianto,
2013).Faktorresikotersebutdiantaranyayaiturasatauetnis,
umursemakintuasemakinberesiko, jeniskelaminlaki-
lakilebihberesikodaripadaperempuan, polahidup yang tidaksehat, hipertensi,
penyakitkardiovaskuler, diabetes mellitus, kolesteroltinggi, obesitas,
merokok, minum-minumanberalkohol, dan kurangnyaolah raga (Tanto,
2014). Dari faktorresikotersebutdapatmenimbulkanterjadinya thrombus
ataupun emboli yang menyumbat salah
satupembuluhdarahmisalnyakelainanjantungmenyebabkanpenurunanalirandar
3

ahkeotaksehinggamunculmasalahkeperawatanpenurunanperfusijaringan
cerebral yang mengganggualirandarahkeotak (Nanda, 2013).
MakaakanterjadipeningkatanTekananIntrakranial (TIK) yang
dapatmenyebabkanpenekananhemisferotak dan kompresibatangotak,
penekananhemisferotakmengenaisarafmotorikyang
akanmenyebabkankecacatan,
kompresibatangotakmenyebabkanpenurunankesadaranataukomabahkanmenye
babkankematian pada pasienstroke (Tarwoto, 2013)
Perawatan pada penderita CVA (CerebroVaskuler Accident)
memerlukanpenatalaksanaan yang
secaramaksimaldengancaraperawatanfarmakologis dan non farmakologis
(Brunner &Suddart, 2012). Pemberianfarmakologismerupakan salah
satupenatalaksanaan yang bertujuanuntukmenurunkanedema serebral dan
antikoagulanuntukmencegahterjadinyaataumemberatnyatrombosisatauemboli
daritempat lain dalamsistemkardiovaskuler,
yaitupemberianstabilisasihemodinamikdenganpemberiancairankristoloidatauk
oloidintravenadan
pemberianreperfusisertaneuroproteksiuntukmelindungibagianotak.
Sedangkantindakan non farmakologisyaitumeliputipengendalianhipertensi,
fisioterapilatihangerakaktif dan ROM (Range of Motion)
untukdapatmengetahuikekauanotot dan persendianakibatimobilisasi yang
cukup lama dan peningkatan TIK sertamenurunkankerusakaniskemik
(Escardio, 2008 dalamSukemi, 2011). Peran perawatterhadappasien dan
keluargapasienmemberikanasuhankeperawatanpasiendenganbaikuntukmempe
rcepat proses kesembuhansertamemberikan Pendidikan
kesehatanuntukmenambahpengetahuan tata
caramenjagakesehatandenganbaik. Dukungankeluarga dan
masyarakatmenjadifaktorpentinguntukdalammembantumemberikanperawatan
secaralangsungmengenaiperawatan di rumahdaripetugaskesehatan.
Untukmengurangiterjadinyapeningkatanpenderita stroke
makamasyarakatharusmerubahpolahidupsehatdenganmengurangikonsumsima
kanantinggi lemak, berolahragasecarateratur, menghindariterjadinya stress
4

berat. Berdasarkanlatarbelakangdiatas,
penulismelakukanpengelolaanasuhankeperawatandalambentukProposal
karyatulisilmiahdenganjudul “AsuhanKeperawatan Pada Keluargadengan
salah satukeluargamenderitaStroke Di Wilayah KerjaPuskesmasKarangan”.

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalahkaryatulisilmiahiniadalahpenulisan yang
membahasasuhankeperawatankeluargadengan salah satuanggota
yangmengalamistrokepascaperawatan di RumahSakit.

1.3 RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahtersebut,
didapatrumusanmasalahsebagaiberikut : “
Bagaimanaasuhankeperawatankeluargadengananggotakeluarga yang
mengalamistroke? “
1.4 TujuanPenelitian
1.4.1 TujuanUmum
MemberikanAsuhanKeperawatanKeluarga Stroke, dan
membandingkanteorisertafaktadalampelaksanaanAsuhanKeperawatanK
eluargadengan salah satuanggotamengalamistroke di Wilayah
KerjaPuskesmasKarangan
1.4.2 TujuanKhusus
1. Mampu melakukanpengkajian pada keluargadengan salah
satuanggotamengalamistroke di wilayah
kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek
2. Mampu menyusunrencanaasuhankeperawatan pada
keluargadengandengan salah satuanggotamengalamistroke di
wilayah kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek
3. Mampu menyusunrencanaasuhankeperawatan pada keluargadengan
salah satuanggotamengalamistroke di wilayah
kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek
5

4. Mampu melakukanimplementasiasuhankeperawatan pada


keluargadengan salah satuanggotamengalamistroke di wilayah
kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek
5. Mampu melakukanevaluasiasuhankeperawatan pada keluargadengan
salah satuanggotamengalamistroke di wilayah
kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek
6. Mampu menganalisisteori dan fakta pada keluargadengan salah
satuanggotamengalamistroke di wilayah
kerjaPuskesmasKaranganTrenggalek.

1.5 ManfaatPenelitian
1.5.1 ManfaatTeoritis
1. Hasil
penelitianinidiharapkandapatmenjadibahanuntukmengembangkanilm
ukeperawatankeluargakhususnyaasuhankeperawatan pada
kliendenganstroke.
2. Penelitianinidiharapkandapatsebagaisumber data
bagipenelitiberikutnyakhususnya yang
terkaitdenganasuhankeperawatankeluargadengan salah
satuanggotakeluarga yang mengalamistroke.
1.5.2 ManfaatPraktis
1. Bagipenulisdiharapkandapatdigunakanmenjadipengetahuan dan
menambahwawasantentangasuhankeperawatankeluargadengan
salah satuanggotakeluarga yang menderitastroke.
2. BagiInstitusi Pendidikan diharapkansebagaitambahaninformasi dan
bahankepustakaandalampemberianasuhankeperawatankeluarga pada
kliendenganstroke dan
sebagaipengembanganilmupengetahuantentangkeperawatankeluarga
pada kliendenganstroke.
3. Bagikeluargadiharapkankeluargabisamemahamitentangpenyakitstro
ke sehinggakeluargamampumemaksimalkanperannya dan
fungsinyasehinggadapatterwujudkeluarga yang sehat.
6

4. Bagipenilitiselanjutnyadiharapkandapatmenjadipaduanuntukpeneliti
pada asuhankeperawatankeluargadengan salah satuanggotakeluarga
yang menderitastroke.
5. Bagipasiendiharapkandapatmemberipengetahuantentanginformasida
lamkeperawatan pada kliendenganstroke
meminimalkanterjadinyaresiko yang lebihlanjut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Stroke


2.1.1 Definisi
Menurut WHO stroke adalahadanyatanda-tandaklinik yang
berkembangcepatakibatgangguanfungsiotakfokal (global)
dengangejala-gejala yang berlangsungselama 24 jam ataulebih yang
menyebabkankematiantanpaadanyapenyebab lain yang
jelasselainvaskuler (Muttaqin, 2018).
CerebroVaskuler Accident (CVA) atau stroke
adalahpecahnyapembuluhdarahotaksecaramendadakdenganakibatpen
urunanfungsineurologis (Hariyanto, A, 2015).
Stroke adalahgangguanperadarandarahotak yang
menyebabkandefisitneurologismendadaksebagaiakibatiskemiaatauhe
moragisirkulasisarafotak (Sudoyo Aru). Istilah stroke
biasanyadigunakansecaraspesifikuntukmenjelaskaninfarkserebrum.
(NANDA, 2015).
Stroke adalahsuatukondisi yang
terjadiketikapasokandarahkebagianjaringanotaktiba-
tibaterganggukarenaalirandarahdapatmenyebabkanterhambantnya
proses metabolism sel-selsaraf yang merusakataumematikanselotak
(Shinta, 2011).
Stroke
adalahkumpulangejalaklinisberupagangguandalamsirkulasidarahkeba
gianotak yang menyebabkangangguanperfusibaiklokalatau global
yang terjadisecaramendadak, progresif dan cepat yang
umumnyamenyebabkan hemiparesis pada penderita stroke
(Heriyanto& Ana, 2015).
Dari
beberapadefinisistrokediataspenulisdapatmenyimpulkanbahwastrokea
dalahsuatugangguansirkulasiserebralakibatsumbatan yang

6
7

menyebabkansel-selotakkekurangandarah, oksigenatauzat-
zatmakanan dan menyebabkanterjadinyakematian pada sel-selotak.

2.1.2 KlasifikasiStroke
Stroke ditinjauberdasarkanpatologi dan gejalaklinik
1. Stroke hemoragik
Pecahnyapembuluhdarahotak pada subarakhnoid dan intraserebral,
yang pada umumnyaseranganlebihbanyakterjadiketikaaktivitas.
Meskipunbeberapakejadianterjadi pada saatistirahat dan
biasanyadisertaidengankesadaranpasien yang menurun.
2. Stroke Non-Hemoragik
a. Stroke yang dapatdisebabkanobstruksi total
atausebagiankarenaiskemik, thrombosis, emboli,
ataupenyempitan lumen arteri.
1) Pada stroke
iskemikterjadipenurunansuplaidarahkejaringanotakmenurun.
Serangan pada
umumnyatidakterjadisaatistirahatataubarubanguntidur.
Pasientidakmengalamiperdarahan, tetapitimbul edema
sekunder.
2) Trombosis :penyumbatan dan
terganggunyaalirandarahkeotakkarenaadanyabekuanataugump
alan yang menyebabkanterjadinyaiskemik.
3) Emboli : emboli yang dapatberasaldariudara, tumor, lemak,
dan bakteri yang ada pada
salurandarahsehinggamenimbulkankonklusiataupenyumbataa
npembuluhdarahotak.
4) Penyempitanlumen arteri :bisaterjadikarenainfeksi, spasme,
ataukarenakompresimassadariluar.
b. Stroke berdasarkanperjalananpenyakit
1) TIA (TransienIskemic Attack)
8

Serangansepintasmendadak yang
menyebabkangangguanneurologissetempat yang
terjadiselamabeberapamenitsampaibeberapa jam dan
gejalanyahilangdenganspontankurangdari 24 jam.

2) Stroke involusi
Kondisi stroke yang
terjadidalamperkembangannyamulaidariringan lama-
kelamaanmemburuk yang prosesnyaberjalandalambeberapa
jam sampaibeberapahari.
3) Stroke Komplet
Kondisi stroke yang terjadigangguanneurologi yang
timbulsudahmenetap dan permanen. Pada
umumnyadiawalikarenaTransienIskemikAttac yang berulang

2.1.3 EtiologiStroke
Faktor-faktor yang menyebabkanStrokeyaitu :
1. Faktor yang tidakdapatdirubah (Non Reversible)
Jeniskelamin :prialebihseringditemukanmenderita stroke disbanding
wanita
Usia :makintinggiusiamakintinggi pula resikoterkena stroke
Keturunan :adanyariwayatkeluarga yang terkena stroke
2. Faktor yang dapatdirubah (Non Reversible)
a) Hipertensi
b) Penyakitjantungkolesteroltinggi
c) Obesitas
d) Diabetes Melitus
e) Polisetemia
f) Stress emosional
3. Kebiasaanhidup
a) Perokok:
b) Peminumalkohol
9

c) Obat-obatanterlarang
d) Aktivitas yang tidaksehat :kurangberolahraga,
makananberkolesterol
4. Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke
biasanyadiakibatkandari salah satutempatkejadian, yaitu :
a) Thrombosis (bekuandarah di
dalampembuluhdarahotakatauleher)
b) Embolismeserebral (bekuandarahatau material lain yang di
bawakeotakdaribagianotakataudaribagiantubuh lain)
c) Isiansia(penurunanalirandarahkeotak)

2.1.4 ManifestasiKlinis
Manifestasiklinisataugejalaklinis CVA (CerebroVaskuler Accident)
menurut (Tarwoto, 2013), bahwa CVA (CerebroVaskuler Accident)
tergantugdarisisiataubagian mana yang terkena, rata-rata
seranganukuranlesi dan adanyasirkulasikolateral. Pada CVA
(CerebroVaskuler Accident) akutgejalaklinismeliputi :
1) Kelumpuhan
Kelumpuhanterjadiakibatadanyakerusakan pada motorik di
korteksbagianfrontal,
kerusakaninibersifatkotralateralartinyajikaterjadikerusakan pada
hemisferkananmakakelumpuhanotot pada sebelahkiri. Pasien juga
akankehilangankontrolototvulenter dan
sensoriksehinggapasientidakdapatmelakukanekstensimaupunfleksi
2) Gangguansensibilitas pada satuataulebihanggota badan
Gangguansensibilitasterjadikarenakerusakansistemsyarafotonom dan
gangguansarafsensorik
3) Penurunankesadaran (konfusi, delirium, latargi, stupor ataukoma).
Terjadiakibatperdarahan,
kerusakanotakkemudianmenekanbatangotakatauterjadinyagangguan
metabolikotakakibathipoksia
4) Afasia (kerusakandalambicara)
10

Afasiaadalahdefisitkemampuankomunikasibicara,
termasukdalammembaca, menulis, memahami Bahasa.
Afasiaterjadijikaterdapatkerusakan pada area pusatbicara primer
yang berada pada hemisferkiri dan biasanyaterjadi pada stroke
dengangangguan pada arterimiddleserebralkiri

5) Disartria (bicaracedalataupelo)
Merupakankesulitanbicaraterutamadalamartikulasisehinggaucapann
yamenajditidakjelas.
Namundemikianpasiendapatmemahamipembicaraanmenulismenden
garkanmaupunmembaca.
Disartriaterjadikarenakerusakannervuskranialsehinggaterjadikelema
hanototbibir, lidah dan laring. Pasien juga
terdapatkesulitandalammengunyah dan menelan
6) Gangguanpenglihatan
Pasiendapatkehilanganpenglihatanatau juga
pandanganmenjadiganda, gangguanlapangpandang pada salah
satusisi. Hal initerjadikarenakerusakan pada lobus, temporal
atauparietal yang menghambatseratsaraf optic pada korteksoksipital.
Gangguanpenglihatan juga dapatdisebabkankarenakerusakan pada
sarafkranial III, IV, VI
7) Disfagia
Disfagiaataukesulitanmenelanterjadikarenakerusakannervus kranial
IX. Selamamenelan bolus di dorong oleh lidah dan glottis menutup
dan kemudianmakananmasukke esophagus.
8) Inkontinensia
Inkontinensiabaikbowlmaupunbladder seringterjadi,
haliniterjadikarenaterganggunyasaraf yang mensarafibladder dan
bowl.
11
2.1.5 Patofisiologi
A. Pathway

Faktor-faktor risiko stroke

Katup jantung rusak, miokard infark, fibrilasi,


Arterosklerosis, Hiperkoagulasi, Artesis
endokarditis

Thrombosis Penyumbatan pembuluh darah otak


serebral oleh bekuan darah, lemak dan udara

Pembuluh darah Emboli


oklusi serebral

Iskemik jaringan
otak
Stroke
( Cerebral vascular
Edema dan kongesti Accident )
jaringan sekitar

Defisit Neurologis

11
11
3. 4. Disfungsi 5. Disfungsi 6. Disfungsi kandung
1.Infrark serebral 2.Kehilangan IntakeNutris bahasa dan persepsi visual dan kemih dan saluran
control volunteer i tidak komunikasi kehilangan sensori pencernaan
adekuat
Gangguan aliran Hemiplegi dan Perubahanpersepsi gangguaneliminasi
darah ke otak Gangguan Disatria,
Hemipareis disfasia/ afasia,
kebutuhan Sensori urine dan alvi
nutrisi apraksia
dari
Suplai darah dan Gangguan kebutuhan kerusakan
O2 menurun mobilitas fisik komunikasi
verbal

Gangguan perfusi Kelemahan fisik


Jaringan serebral umum

Penurunan Defisit
tingkat perawatan diri
kesadaran

Resiko trauma
atau cidera
Gambar 2.1 Patofisiologi Stroke (Muttaqin, 2008)

12 12
13

B. URAIAN
Beberapapenyebab stroke adalahArterosklerosis, Hiperkoagulasi, Artesis,
thrombosis serebral, pembuluhdarahOklusi, iskemikjaringanotak, edema
dan kongestijaringansekitar, katupjantungrusak, miokardinfark, fibrilasi,
endokarditis, penyumbatanpembuluhdarahotak oleh bekuandarah, lemak,
dan udara, sertaemboli serebral. Dari
beberapafaktorpenyebabtersebutdapatmenyebabkandefisitneurologissepert
iinfarkserebral
yangdapatmenyebabkangangguanalirandarahkeotaksehinggasuplaidarah
dan O2 menurun yang menyebabkangangguanperfusijaringanserebral
dan
akanmembuattingkatkesadaranmenjadimenurunsehinggamunculmasalahre
siko trauma (cedera).Defisitneurologis juga
akanmenyebabkankehilangancontrol volunteer yang bisamembuat
hemiplegia (kondisidimanasatusisitubuhmengalamikelumpuhan) dan
hemiparesis
(kondisidimanasatusisitubuhmengalamikelemahansehinggasulituntukberge
rak)sehinggamunculmasalahgangguanmobilitasfisik dan
terjadikelemehanfisikumum yang menyebabkandefisitperawatandiri.
Selainitudefisitneurologis juga menyebabkan intake
nutrisitidakadekuatsehingganakanterjadimasalahgangguannutrisikurangd
arikebutuhantubuh.
Selanjutnyadefisitneurologisakanmenyebabkandisfungsi Bahasa dan
komunikassepertidisartria (bicaracedalataupelo), disfagia, dan
afasiasehinggaterjadimasalahkerusakankomunikasi
verbal.Defisitneurologis juga dapatmenyebabkandisfungsipersepsi visual
dan kehilangansensori yang
akanmenimbulkanmasalahperubahanpersepsisensori.
Kemudiandefisitneurologisdapatberpengaruhterhadapdisfungsikandungke
mih dan saluranpencernaansehinggamunculmasalahgangguaneliminasi
urine dan alvi.
14

2.1.6 Komplikasi
1) Faseakut
a) Hipoksia cerebral dan menurunnyaalirandarahotak
Pada areaotak yang infark,
makaterjadigangguanperfusijaringanakibatterhambatnyaalirandarahot
ak. Tidakadekuatnyaalirandarah dan
oksigenmenyebabkanhipoksiajaringanotak.
Fungsidariotakakansangattergantung pada derajatkerusakan dan
lokasinya. Alirandarahkeotaksangattergantung pada tekanandarah,
fungsijantung dan kardiak output, keutuhanpembuluhdarah. Sehingga
pada
pasiendenganstrokekeadekuatanalirandarahsangatdibutuhkanuntukme
njaminperfusijaringan yang
baikuntukmenghindariterjadinyahipoksiaserebral.
b) Edema serebri
Merupakanresponfisiologisterhadapadanya trauma jaringan.
Edematerjadijika pada area yang
mengalamihipoksiaatauiskemikmakatubuhakanmeningkatkanalirandar
ah pada lokasitersebutdengancaravasodilatasipembuluhdarah dan
meningkatkantekanansehinggacairaninterstesialakanberpindahkeekst
raselulersehinggaterjadiedemajaringanotak,
c) Aspirasi
Pasienstrokedengangangguankesadaranataukomasangatrentanterhada
padanyaaspirasikarenatidakadanyareflekbatuk dan menelan.
2) Komplikasi pada masa pemulihanataulanjut
a) Komplikasi yang seringterjadi pada masa
lanjutataupemulihanbiasanyaterjadiakibatimobilisasisepertipneumoni
a, dekubitus, kontraktur, trombosis vena dalam, atropi, inkontinensia
urine dan bowel.
b) Kejang, akibatkerusakanataugangguan pada aktivitaslistrikotak.
15

c) Nyeri kepalakronissepertimigraine, nyerikepalatension,


nyerikepalacluster.
d) Malnutrisi, karenaintake yang tidakadekuat.
(Tarwoto, 2013)
2.1.7 PemeriksaanDiagnostik
1) Radiologi
a) Computerized Tomografi Scanning (CT-Scan) :mengetahuiarea
infark, edema, hematoma, struktur dan sistemventrikelotak.
b) Magnetik Resonance Imaging (MRI) :menunjukkandaerah yang
mengalamiinfark, hemoragik, malformasiarteriovena.
c) ElektroEncephalografi (EEG) :mengidentifikasimasalahdidasarkan
pada gelombangotak dan mungkinmemperlihatkandaerahlesiyang
spesifik.
d) AngiografiSerebral:membantumenentukanpenyebabstrokesecaraspesi
fiksepertiperdarahan, obstruksiarteri, adanyatitikoklusiataurupture.
e) Sinar X Tengkorak :mengetahuiadanyaklasifikasikarotis interna pada
trombosisserebral.
f) Elektrokardiogram (EKG) :mengetahuiadanyakelainanjantung yang
juga menjadifaktorpenyebabstroke.
g) Pungsilumbal :menunjukkanadanyatekanan normal,
jikatekananmeningkatdancairanmengandungdarahmenunjukkanhemo
ragik subarachnoidatauperdarahanintrakranial. Kontraindikasi pada
peningkatantekananintrakranial.
2) Laboratorium
a) PemeriksaandarahlengkapsepertiHb, Leukosit, Trombosit, Eritrosit,
LED.
b) Pemeriksaan gula darahsewaktu.
c) Kolesteroldan lipid.
d) Asamurat.
e) Elektrolit.
f) Masa pembekuan dan perdarahan.
(Tarwoto, 2013)
16

2.1.8 Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaanumummenuruttarwoto (2013) :
a) Pada faseakut
(1) Terapicairan, pada faseakut stroke
beresikoterjadinyadehidrasikarenapenurunankesadaranataumengal
amidisfagia.
Terapicairaninipentinguntukmempertahankansirkulasidarah dan
tekanandarah. The American heart association
sudahmenganjurkan normal saline 50 ml/jam selama jam-jam
pertamadari stroke iskemikakut. segerasetelahhemodinamikstabil.
Terapicairanrumatanbisadiberikansebagai KAEN 3B / KAEN 3A.
kedualarutaninilebihbaik pada
dehidrasihipertoniksertamemenuhikebutuhanhomeostatis kalium
dan natrium. Setelah faseakut stroke,
larutanrumatanbisadiberikanuntukmemeliharahomeostatiselektron
ik, khususnya kalium dan natrium.
(2) Terapioksigen, pada pasienstroke iskemik yang
mengalamigangguanalirandarahkeotak.
Sehinggakebutuhanoksigensangatpentinguntukmengurangihipoksi
a dan juga untukmempertahankanmetabolismeotak.
Pertahankanjalannafas, pemberianoksigen, penggunaanventilator
merupakantindakan yang
dapatdilakukansesuaihasilpemeriksaanAnalisa
gasdarahatauoksimetri.
(3) Monitorfungsipernafasan :Analisa gasdarah
(4) Monitorjantung dan tanda-tandavital, pemeriksaan EKG.
(5) Evaluasi status cairan dan elektrolit.
(6) Kontrolkejangjikaadadenganpemberianantikonvulsan dan
cegahresikoinjuri
(7) Lakukanpemasangan NGT untukmengurangikompresilambung
dan pemberianmakanan.
17

(8) Cegahemboliparu dan tromboplebitisdenganantikoagulan.


(9) Monitor tanda-tandaneurologisepertitingkatkesadaran,
keadaanpupil, fungsisensorik dan motorik, nervus kranial dan
refleks.
(10) Pantauhemodinamikasecarakontinu (target
tekanandarahtetapcontroversial bagipasien yang
tidakmendapatkanterapitrombolitik,
terapiantihipertensidapatditundakecualitekanandarahsistolikmelebih
i 220 mmHg atautekanandarahdiastolikmelebihi 120 mmHg)
(Brunner, 2013).
b) FaseRehabilitasi
(1) Pertahankannutrisi yang adekuat.
(2) Program managemen bladder dan bowel.
(3) Pertahankanintegritaskulit.
(4) Pertahankankomunikasi yang efektif.
(5) Pemenuhankebutuhansehari-hari.
(6) Persiapanpasienpulang.
(7) Mempertahankankeseimbangantubuhdengandenganrentanggeraks
endiROM. (Tarwoto, 2013).
2.2 Konsep Dasar Keluarga
2.2.1 PengertianKeluarga
Friedman, (2010) mendefinisikankeluargaadalah unit
darimasyarakat dan merupakan “lembaga” yang
memengaruhikehidupanmasyarakat. Dalammasyarakat, hubungan yang
era tantara
anggotanyadengankeluargasangatmenonjolsehinggakeluargasebagai
Lembaga/unit layananperludiperhitungkan.
Keluargaadalahsekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatanperkawinan, adaptasi dan kelahiran yang bertujuanmenciptakan dan
mempertahankanbudaya yang umum, meningkatkanperkembanganfisik,
mental dan emosionalsertasosialindividu yang ada di dalamnya,
18

dilihatdariinteraksi yang reguler dan ditandaidenganadanyaketergantungan


dan hubunganuntukmencapaitujuanumum (Zaidin Ali, 2010).
Keluargaadalah unit terkecildarimasyarakat yang
terdiridarikepalakeluarga dan beberapa orang yang berkumpulsertatinggal
di suatutempatdibawahsatu atap dalamkeadaansalingbergantung (Zaidin
Ali, 2010).

2.2.2 Fungsikeluarga
Lima fungsidasarkeluargamenurut Friedman adalah :
a. FungsiAfektif
Apakahanggotakeluargamerasakebutuhan-kebutuhanindividuindividu
lain dalamkeluarga, apakah orang tua (suami/istri)
mampumenggambarkankebutuhan-kebutuhanpersoalan-persoalan lain
darianak-anakmereka dan pasangannya,
apakahmerekasalingmenghormatisatusama lain,
bagaimanamerekasalingmendukungsatusama lain.
b. Fungsisosialisasi
Sosialisasi di mulaisejaklahir.
keluargamerupakantempatindividubelajarbersosialisasi.
Keberhasilanperkembanganindividu dan keluarga di
capaimelaluiinteraksiatauhubunganantaranggotakeluarga yang di
wujudkandalamsosialisasi. Anggotakeluargabelajardisiplin,
belajartentangnorma, budaya, dan
perilakumelaluihubunganinteraksidalamkeluarga.
c. Fungsireproduksi
Keluargaberfungsiuntukmeneruskankelangsunganketurunan dan
menambahsumberdayamanusia. Denganadanya program
keluargabencanamakafungsiinisedikitterkontrol.
d. Fungsiekonomi
Sejauh mana keluargamemenuhikebutuhansandang,pangan dan
papan.Dansejauh mana keluargamemanfaatkansumber yang ada di
masyarakatdalamupayapeningkatan status kesehatankeluarga.
19

e. Fungsiperawatankeluarga
Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilakukeluargaterhadapkesehatan,
definisikeluargatentangtingkatpengetahuanmereka.
Apakahkeluargadapatmelaporkanmulaikapanterjadi stroke dan
menyebutkantanda-tandaatauperubahan yang terjadi pada anggota
2.2.3 Struktur dan perankeluarga
Peran adalahseperangkatperilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungandenganindividudalamposisi dan satuantertentu.
Setiapanggotakeluargamempunyaiperan masing-masing. Ayah
sebagaipemimpinkeluarga, pencarinafkah, pendidik, pelindung/pengayom,
dam pemberi rasa amankepadaanggotakeluarga. Selainitu,
sebagaianggotamasyarakat/kelompoksosialtertentu. Ibu
sebagaipengurusrumahtangga, pengasuh, pendidikanak-anak,
pelindungkeluarga, dan juga sebagaipencarinafkahtambahankeluarga.
Selainitu, sebagaianggotamasyarakat. Anak
berperansebagaipelakupsikososialsesuaidenganperkembanganfisik,z mental,
sosial, dan spiritual (Zaidin Ali, 2010)
2.2.4 Tipe dan bentukkeluarga
Beberapatipekeluargamenurut (Friedman, 2010), antara lain
adalahsebagaiberikut:
1) Nuclear Family (keluarga inti), yaitukeluarga yang terdiridari orang tua
dan anak yang masihmenjaditanggunganya dan tinggaldalamsaturumah,
terpisahdarisanakkeluargalainnya.
2) Extended family (keluargabesar), yaitusatukeluargayang
terdiridarisatuatauduakeluarga inti yang tinggaldalamsaturumah dan
salingmenunjangsatusama lain.
3) Single parent family, yaitusatukeluarga yang dikepalai oleh
satukepalakeluarga dan hidupbersamadengananak-anak yang
masihbergantungkepadanya.
4) Nuclear dyed, yaitukeluarga yang
terdiridarisepasangsuamiistritanpaanak, tinggaldalamsaturumah yang
sama.
20

5) Blended family, yaitusuatukeluarga yang


terbentukdariperkawinanpasangan, yang masing-masing
pernahmenikahdan membawaanakhasilperkawinanterdahulu.
6) Three generation family, yaitukeluarga yang terdiridaritigagenerasi,
yaitukakek, nenek, bapak, ibu, dan anakdalamsaturumah.
7) Single adult living alone, yaitubentukkeluarga yang hanyaterdiridarisatu
orang dewasa yang hidupdalamrumahnya.
8) Middle age atau elderly couple, yaitukeluarga yang
terdiridarisepasangsuamiistriparuhbaya.
Beberapabentukkeluargamenurut (Sussman et al, 2010) antara lain
adalahsebagaiberikut:
1) Keluarga inti, yaitukeluarga yang terdiridarisuami (pencarinafkah),
seorangistri (Ibu rumahtangga), dananak-anak.
2) Keluargabesartradisional, yaitubentukkeluarga yang
pasangansuamiistrisama-samamelakukanpengaturandan
belanjarumahtanggadengan orang tua, sanaksaudara, dan kerabat lain
dalamkeluargatersebut.
3) Keluargadengan orang tuatunggal,
yaitukeluargainihanyamemilikisatukepalarumahtangga, ayah atauibu
(duda/janda/belummenikah)
4) Individudewasa yang hidupsendiri, yaitubentukinibanyakterdapat di
masyarakat. Merekahidupberkelompoksepertidip anti wreda, tetapiada
juga yang menyendiri. Merekainimembutuhkanlayanankesehatan dan
psikososialkarenatidakmempunyaisistempendukung.
5) Keluargadengan orang tuatiri, orang tuamenghadapi 3 masalah yang
paling menonjol, yaitupendisiplinananak,
penyesuaiandiridengankepribadiananak,
penyesuaiandiridengankepribadiananak, dan
kebiasaansertapenerimaanterhadappemikiranhati.
6) Keluargabinuklear, yaitukeluargamerujuk pada
bentukkeluargasetelahceraisehinggaanakmenjadianggotadarisuatusistem
keluarga yang terdiridariduarumahtanggainti.
21

7) Bentukvariasikeluarganontradisional,
yaitubentukvariasinontradisionalmeliputibentukkeluarga yang
sangatberbedasatusama lain, baikdalamstrukturmaupundinamikanya.

2.2.5 Tahap dan tugasperkembangankeluarga


Dalampengkajianinipenulismenggunakan format pengkajiankeluargadari
Friedman (1998), pada keluargadengan stroke
pengkajianadalahsekumpulantindakan yang digunakan oleh
perawatuntukmengukurkeadaankeluargamemakainorma-
normakesehatankeluargamaupunsosial,yangmerupakansistem yang
terintegrasi dan kesanggupankeluargauntukmengatasi.
Meskipunsetiapkeluargamelaluitahapanperkembangansecaraunik,
namunsecaraumumseluruhkeluargamengikutipola yang sama.
Perkembamngankeluargaberdasarkankonsep Duvall dan Miller
( Friedman, 1998) adalahsebagaiberikut :
A. TahapI :Pasanganbaru (keluargabaru)
Keluargabarudimulaisaatindividumembentukkeluargamelaluip
erkawinan yang sah. Tugasperkembangankeluarga pada
tahapiniantara lain:
1) Membinahubunganintim yang memuaskan.
2) Membinahubungandengankeluargalain, teman,
kelompoksosial.
3) Mendiskusukanrencanamemilikianak.
B. TahapII :Keluarga “ Child Bearing “ (Keluargaanakpertama)
Keluarga yang menantikankelahirananakpertama dan
berlanjutsampaikelahirananakpertama dan
berlanjutsampaianakpertama dan
berlanjutsampaianakpertamaberusia 30 bulan.
Tugasperkembangankeluarga pada tahapiniantara lain:
1) Persiapanmenjadi orang tua.
2) Adaptasidenganperubahananggotakeluarga, peran,
interaksi,hubunganseksual, dan kegiatan.
22

3) Mempertahankanhubungan yang
memuaskandenganpasangan.
C. TahapIII :Keluargadengananakprasekolah
Tahapini di mulaisaatkelahirananakpertamaberusia 2,5 tahun
dan
berakhirsaatanakberusia 5 tahun. Tugasperkembangankeluarga
pada
tahapiniantaralain :
Memenuhikebutuhananggotakeluargasepertikebutuhantempattin
ggal, privasi dan rasa aman.
1) Membantuanakuntukbersosialisasi.
2) Beradaptasidengananak yang lain juga harusterpenuhi
3) Mempertahankanhubungan yang
sehatbaikdidalammaupundiluarkeluarga (keluarga lain dan
lingkungansekitar)
4) Pembagianwaktuuntukindividu, pasangan dan anak.
5) Pembagiantanggungjawabanggotakeluarga.
6) Kegiatandan waktuuntukstimulasitumbuh dan
kembanganak.
D. TahapIV :Keluargadengananaksekolah
Tahapkeluarga yang dimulaisaatanakmasuksekolah pada usia 6
tahundan berakhir pada usia 12 tahun.
Tugasperkembangankeluarga padatahapiniantaralain :
1) Membantuanaksosialisasianakdengantetangga, sekolah
danlingkugan.
2) Mempertahankankeintimanpasangan.
3) Memenuhikebutuhan dan biayahidup yang
semakinmeningkat,termasukkebutuhanuntukmenimgkatkank
esehatananggotakeluarga.
E. TahapV :Keluargadengananakremaja
Tahapinidimulai pada saatanakpertamaberusia 13 tahunberakhir
23

sampai 6-7 tahunkemudian, yaitu pada saatmeninggalkanrumah


orangtuanya. Tugasperkembangankeluarga pada
tahapiniantaralain :
1) Memberikankebebasan yang
seimbangdengantanggungjawabmengingatremaja yang
sudahbertambahdewasa dan meningkatkanotonomnya.
2) Mempertahankankomunikasiterbukaantaraanak dan orang
tua.Hindariperdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
3) Perubahansistemperan dan peraturanuntuktumbuhkembang.
F. TahapVI :Keluarga dan anakdewasa (pelepasan)
Tahapini di mulai pada saatanak yang
terakhirmeninggalkanrumah.Lamanyatahapinitergantungdalamju
mlahanakdalamkeluargaataujikaadaanak yang belumberkeluarga
dan tetaptinggalbersama orangtua. Tugasperkembangan pada
tahapiniantaralain :
1) Memperluaskankeluarga inti menjadikeluarga yang besar.
2) Mempertahankankeintimanpasanganistri yang sedangsakit
danmemasuki masa tua.
3) Membantuanakuntukmandiri di masyarakat.
4) Penataankembaliperan dan kegiatanrumahtangga.

G. TahapVII :Keluargausiapertengahan
Tahapinidimulai pada
saatanakterakhirmeninggalkanrumahdanberakhir pada
saatpensiunatau salah satupasanganmeninggal dunia.
Tugasperkembangankeluarga pada iniantaralain :
1) Mempertahankankesehatan.
2) Mempertahankanhubungandengantemansebaya dan anak-
anak.
3) Meningkatkankeakrabanpasangan.
H. TahapVIII :Keluargausialanjut
24

Pada tahapterakhirperkembangankeluargainidimulaisaat salah


satupasanganpensiunberlanjutsaat salah
satupasanganmeninggalsampaikeduanyameninggal.
Tugasperkembangankeluargatahapiniantaralain :
1) Mempertahankanrumah yang menyenangkan.
2) Adaptasidenganperubahankehilanganpasangan, teman,
kekuatanfisik dan pendapatan.
3) Mempertahankankeakrabansuamiistri dan salingmerawat.
4) Mempertahankanhubungandengananak dan sosialmasyarakat.
5) Melakukan life – preview, perenunganhidup/masa lalu.
2.2.6 Tugaskeluargadalambidangkesehatan
Adapun tugaskesehatankeluargaadalahsebagaiberikut (Friedman,
2010) :
a. Mengenalgangguanperkembangankesehatansetiapanggotakeluarga
b. Mengambilkeputusanuntuktindakankesehatan yang tepat
c. Memberiperawatankepadaanggotakeluarga yang sakit
d. Mempertahankansuasanarumah yang
menguntungkanuntukkesehatan dan
perkembangankepribadiananggotakeluarga
e. Mempertahankanhubungan timbal balikantarakeluarga dan
fasilitaskesehatan.

2.3 Konsep Dasar AsuhanKeperawatanKeluarga


Asuhankeperawatankeluargaadalahsuaturangkaiankegiatandalampraktekkepe
rawatan yang diberikan pada kliensebagaianggotakeluarga pada
tatanankomunitasdenganmenggunakan proses
keperawatandalamlingkupwewenangsertatanggungjawabkeperawatan.
( Gusti S, 2013).
2.3.1 TahapPengkajian
Pengkajianadalahsuatutahapanketikaseorangperawatmengumpulkanin
formasisecaraterus-menerustentangkeluarga yang dibinanya.
25

Pengkajianmerupakanlangkahawalpelaksanaanasuhankeperawatankel
uarga yang terdiridaribeberapatahapmeliputi :
1) Pengumpulan data, yaitu:
a) Data umum
(1) Identitaskepalakeluarga
Nama atauinisialkepalakeluarga, umur, alamat, dan
teleponjikaada, pekerjaan dan pendidikankepalakeluarga,
komposisikeluarga yang terdiriatasnamaatauinisial,
jeniskelamin, umur, hubungandengankepalakeluarga,
agama, pendidikan, status imunisasi, dan genogram
dalamtigagenerasi
(2) tipekeluarga
Menjelaskanjenistipekeluarga
(tipekeluargatradisionalatautipekeluarga non tradisional)
(3) sukubangsa
Mengkajiasalsukubangsakeluargasertamengidentifikasibuda
yasukubangsaataukebiasaan-
kebiasaanterkaitdengankesehatan

(4) Agama
Mengkaji agama dan kepercayaan yang dianut oleh
keluarga yang dapatmempengaruhikesehatan
(5) Status sosialekonomi
Status sosialekonomikeluargaditentukan oleh
pendapatanseluruhanggotakeluargabaikdarikepalakeluarga
maupunanggotakeluargalainnya. Selainitu status
sosialekonomikeluargaditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluargasertabarang-
barang yang dimiliki oleh keluarga
(6) Aktivitasrekreasi
26

Rekreasikeluargatidakhanyadilihatkapankeluargapergibersa
ma-samauntukmengunjungitempatrekreasi, tetapi juga
penggunaanwaktuluangatausenggangkeluarga
b) Riwayat dan tahapperkembangankeluarga
(1) TahapPerkembanganKeluargaSaatIni
Menurut Duvall,
tahapperkembangankeluargaditentukandengananaktetuadarikel
uarga inti dan mengkajisejauh mana
keluargamelaksanakantugastahapperkembangankeluarga
(2) TahapPerkembanganKeluarga Yang Belum Terpenuhi
Menjelaskanbagaimanatugasperkembangan yang
belumterpenuhi oleh keluargasertakendalanya
(3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskanriwayatkesehatan masing-masing anggota pada
keluarga inti, upayapencegahan dan pengobatan pada
anggotakeluarga yang sakit,
sertapemanfaatanfasilitaspelayanankesehatan
(4) Riwayat kesehatankeluargasebelumnya
Menjelaskankesehatankeluargaasalkeduaorangtua

c) Data Lingkungan
(1) Karakteristik dan denahrumah
Menjelaskangambarantiperumah, luasbangunan, pembagian
dan pemanfaatanruang, ventilasi, kondisirumah, tata perabotan,
kebersihan dan sanitasilingkunganadaatautidak saran air bersih
dan system pembuanganlimbah
(2) Karakteristiktetangga dan komunitasnya
Menjelaskantipe dan kondisilingkungantempattinggal, nilai dan
normaatauaturanpenduduksetempatsertabudayasetempat yang
mempengaruhikesehatan
27

(3) Mobilitaskeluarga
Ditentukandenganapakahkeluargahidupmenetapdalamsatutemp
atataumempunyaikebiasaanberpindah-pindahtempattinggal
(4) perkumpulankeluarga dan interaksidenganmasyarakat
Menjelaskanwaktu yang
digunakankeluargauntukberkumpulatauberinteraksidenganmas
yarakatlingkungantempattinggal
(5) Sistempendukungkeluarga
Sumberdukungandarianggotakeluarga dan fasilitas social
ataudukunganmasyarakatsetempatsertajaminanpemeliharaankes
ehatan yang
dimilikikeluargauntukmeningkatkanupayakesehatan
d) StrukturKeluarga
(1) Pola komunikasikeluarga
Menjelaskancaraberkomunikasiantaranggotakeluargamengguna
kan system tertutupatauterbuka, kualitas dan
frekuensikomunikasi yang berlangsungsertaisipesan yang
disampaikan
(2) Strukturkekuatankeluarga
Mengkaji model kekuatanataukekuasan yang
digunakankeluargadalammembuatkeputusan
(3) Struktur dan perankeluarga
Menjelaskanperan dan amsing-masing
anggotakeluargabaiksecara formal maupun non formal
(4) Nilai dan normakeluarga
Menjelaskannilainorma yang
dianutkeluargadengankelompokataukomunitassertabagaimanan
ilai dan normatersebutmempengaruhi status kesehatankeluarga
e) FungsiKeluarga
(1) fungsiafektif
Mengkajigambarandarianggotakeluarga, perasaanmemiliki dan
dimilikidalamkeluarga, dukungannaggotakeluarga,
28

hubunganpsikososialdalamkeluarga, dan
bagaimanakeluargamengebangkansikapsalingmengharagai
(2) fungsisosial
Menjelaskantentanghubungananggotakeluarga, sejauh mana
anggotakeluargabelajardisiplin, nilai, norma dan
budayasertaperilaku yang berlaku di keluarga dan masyarakat
(3) fungsipemenuhan (perawatan / pemeliharaan )kesehatan
Sejauh mana keluargamenyediakanmakanan, pakaian dan
perlindunganterhadapanggotakeluarga yang sakit.
Pengtauhankeluargamengnaisehat–sakit,
kesanggupankeluargamelakukanpemenuhantugasperawatankel
uarga, yaitu :
(1) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
Sejauh mana keluargamengenaifakta-
faktadarimasalahkesehatanmeliputipengertian, tanda dan
gejala, penyebab dan yang
mempengaruhisertapersepsikeluargaterhadapmasalah
(2) Membuatkeputusantindakankesehatan yang teapat
Sejauh mana keluargamengertaimengenaisifat dan
luasnyamasalah yang dialami,
takutakanakibatdaritindakanpenyakit, mempunyaisifat
negative terhadapmasalahkesehatan,
dapatmenjangkaufasilitaskesehatan yang ada,
kurangpercayaterhadaptenagakesehatan dan
mendapatinformasi yang salah
terhadaptindakandalammengatsimasalah
(3) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
Sejauh mana keluargamengetauhikeadaanpenyakitnya,
mengetauhitentangsifat dan perkembanganperawatan yang
dibutuhkan, mengetauhisumber-sumber yang
adadalamkeluarga, mengetauhikeadaanfasilitas yang
29

diperlukanuntukperawatan dan sikapkeluargaterhadap yang


sakit
(4) Mempertahankansuasana yang sehat
Sejauh mana keluargamengetauhisumber-sumber yang
dimilikikeluarga,
keuntunganataumanfaatpemeliharaanlingkungan,
mengetauhipentingnya hygiene saniatsi dan
kekompakanantaranggotakeluarga
(5) Menggunakanfasilitaskesehatan yang adadimasyarakat
Apakahkeluargamengetauhikeberadaanfasilitaskesehatan,
memahamikeuntungan yang diperolehdarifasilitaskesehatan,
tingkatkepercayaankeluargaterhadappetugaskesehatan dan
fasilitaskesehatantersebutterjangkau oleh keluarga
4) Fungsi Reproduksi: kaji tingkat produktifitas seluruh anggota
keluarga sesuai usia yang ada dalam keluarga.
5) Fungsi Ekonomi: Kaji tingkat ekonomi keluarga dalam sehari-
sehari
(6) Stress Dan KopingKeluarga
(1) stresorjangkapendek dan panjang
Stresorjangkapendekyaitustresor yang dialamikeluarga
yang memerlukapenyelesaiandalamwaktukurangdari 6
bulan
Stressor jangkapanjangyaitusetresor yang saatinidialami
yang memerlukanpenyelesaianlebihdari 6 bulan
(2) kemampuankeluargaberesponterhadapsituasi / stressor
Mengkajisejauh mana keluargaberesponterhadapsituasi
stressor yang ada
(3) strategi koping yang digunakan
Strategi kopingapa yang
digunakankeluargabilamenghadapimasalah
(4) strategi adaptasidisfungsional
30

Menjelaskanadaptasi (perilakukeluarga yang tidakadaptif)


ketikakeluargamenghadapimasalah
g) Pemeriksana Fisik
a. Status Kesehatan Umum: Meliputi
keadaanpasienapakahpasienterjadikelumpuhan,
gangguansensibilitas pada satuataulebihanggota badan,
tingkatkesadaranpasien (konfusi, delirium, latargi, stupor
ataukoma),
apakahpasienmengalamidefisitkomunikasibicaratermasukd
alammembaca, menulis, dan memahami Bahasa,
gangguanpenglihatan yang disebabkankarenakerusakan
pada sarafkranial III, IV, VI, sertakesulitanmenelas yang
terjadikarenakerusakan nervus kranial IX.
b. Pemeriksaan fisik dilakukan kepada semua anggota
keluarga yang tedapat dirumah. Metode pemeriksaan head
to toe meliputi sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler,
sistem gangrointestinal, sistem urinaria, sistem
musculoskeletal, sistem neurologis dan sistem reproduksi.

2.3.2 Analisa Data


Pada analisa data, kegiatan yang
dilakukanyaitumenetapkanmasalahkesehatankeluarga yang
diangkatdari lima tugaskeluarga, yaitu :
1) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
2) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
3) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
4) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
5) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat

2.3.3 DiagnosaKeperawatan
Tahap kedua dalam asuhan keperawatan keluarga adalah
menentukandiagnosa dan prioritas masalah keluarga. Perumusan
31

diagnosis keperawatankeluarga dapat diarahkan pada sasaran individu


atau keluarga. Komponendiagnosis keperawatan keluarga di
rumuskan berdasarkan data yang didapat padapengkajian. Tipe dan
komponen diagnosa keperawatan antara lain: Aktual,resiko,
kemungkinan, kesejahteraan dan sindrom. Sedangkan etiologi
mengacupada 5 tugas keluarga sebagai berikut:
1) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
2) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
3) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
4) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
5) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat

2.3.4 Intervensi
Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan
ditentukan oleh perawat bersama-sama sasaran, yaitu keluarga untuk
dilaksanakan sehingga masalah kesehatan dan masalah keperawatan
yang telah diidentifikasi dapat diselesaikan. Setelah menentukan
prioritas diagnosa keperawatan keluarga maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan. Tujuan intervensi keperawatan
adalah untuk menghilangkan, mengurangi dan mencegah masalah
keperawatan klien.

2.3.5 Implementasi
Tindakan keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Pada tahap ini, perawat yang mengasuh keluarga sebaiknya tidak
bekerja sendiri tetapi juga melibatkan anggota keluarga.

2.3.6 Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis
dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan/kriteria hasil
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan
32

dengan melibatkan keluarga agar mencapai tujuan/kriteria hasil yang


telah ditetapkan.

2.4 KonsepAsuhanKeperawatanKeluargadengan Stroke


2.4.1 Pengkajian
Pengkajianadalahsuatutahapanketikaseorangperawatmengumpulkaninfo
rmasisecaraterusmenerustentangkeluarga yang dibinanya.
Pengkajianmerupakanlangkahawalpelaksanaanasuhankeperawatankelua
rga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan
sesuaidengankeadaankeluarga,
perawatdiharapkanmenggunakanbahasaibu (yang digunakansetiaphari),
lugas, dan sederhana (Suprajitno, 2004). Pada
kegiatanpengkajianadabeberapatahap yang perludilakukan.
Membinahubungan yang baikHubungan yang baikantaraperawat-klien
(keluarga) merupakan modal
utamapelaksanaanasuhankeperawatan.Hubungantersebutdapatdibentuk
denganmenerapkankomunikasiterapiutik yang merupakan strategi
perawatuntukmemenuhikebutuhankesehatannya.
Diawalidenganperawatmemperkenalkandiridengansopan dan ramah.
Menjelaskantujuankunjungan.
Meyakinkankeluargabahwakehadiranperawatadalahuntukmembantukel
uargamenyelesaikanmasalahkesehatan yang ada di keluarga.
Menjelaskanluaskesangguapanbantuanperawat yang dapatdilakukan.
Menjelaskankepadakeluargasiapatimkesehatan lain yang
menjadijaringanperawat.
2.4.1.1 Format pengkajiankeluargaPasienstroke
a. Data umum:
Data inimencakupkepalakeluarga (KK), Umur, Pendidikan,
alamat dan telepon, pekerjaan KK, pendidikan KK,
Genogram, komposisikeluarga. Suku dan bangsa, status
social, dan aktivitasrekrasikeluarga.
1) Umur
33

Stroke umumnyaterjadi pada usia> 50 tahun.


Teoriterjadiduapertigadarisemuaserangan stroke terjadi
pada orang yang berusiadiatas 65 tahun. Tetapi,
itutidakberartibahwa stroke hanyaterjadiada orang
lanjutusiakarena stroke
dapatmenyerangsemuakelompokumurhalinisesuaidengan
tinjauanteori yang mengatakan pada
umumnyawanitaakanmempunyairisikotinggiterhadap
stroke apabilatelahmemasuki masa
menopousPinzon&Asanti (2010).

2) Pendidikan
Tingkat
pendidikankeluargamempengaruhikeluargadalammengen
alpenyakit stroke besertapengelolaannya, berpengaruh
pula terhadappolapikirdan
kemampuanuntukmengambilkeputusandalammengatasim
asalahpasca stroke
denganmasalahgangguanmobilitasfisik. Teori yang di
kemukakan oleh pinzon (2010) dalam (YuniarRahmina,
2017) adalahpengetahuan, tingkatpendidikanpersepsi,
transportasi dan ekonomi. Pendidikan
adalahsuatuupayauntukmerubahperilakuseseorang,
termasukperilakukesehatanuntukmencegahterjadinya
stroke. Seperti yang
terdapatdalamfungsipendidikankeluargabahwaseseorang
harusdapatmenunjukkanperilakusesuaidenganperan dan
tugasnya agar mampumembuatkeputusan yang
tepatuntukperawatan dan pemeliharaankesehatan.
3) Genogram
Genogram
Mencakupriwayatpenyakitsemuaanggotakeluargadari 3
34

generasi, yang berhubungandengan stroke


apakahtermasukpenyakitmenurundarianggotakeluargalai
n. Karena teori yang ungkapkan oleh penelitianSitorus,
dkk (2010) yang
mengatakanadariwayathipertensiterbuktimemilikihubung
anyangbermaknadengankejadianterjadinya stroke.
4) Tipekeluarga
Menjelaskanmengenaijenis/tipekeluarga.
Untukmenentukantipekeluarga. teori yang mengatakan
pada umumnyaterjadi pada type keluarga yang
komposisidalamkeluargatersebutkurangdari 2 anggota
masing keluargamisalnya single. Type keluarga 2, Hal
initidaksesuaidenganteori yang mengatakan pada
umumnyaterjadi pada type keluarga yang
komposisidalamkeluargatersebutkurangdari 2 anggota
masing keluargamisalnya single. Hal
inidisebabkankeluargaakanmengalamikesulitanberkomun
ikasidalamsehari- hari,
sehinggauntukmeningkatkannilaipengetahuankeluargadal
ammerawatanggotakeluarganya yang sakit (suhari,2016).
5) Suku/bangsa
SukubangsaSukubangsabiasanyaberbedah-
bedahsukuJawa, Sundah, Madura
jikalebaranselalumengantarkanmakanketetangga dan ada
juga kenduri di acara suku-sukutersebut,
terkadangmakanannya pun bervariasiada yang sedikit
garam adapun yang banyakmenggunakan garam
(Sudiharto, 2007).
Dalamteorimenyebutkanbahwaadakaitanantarasukubangs
a dan budayaterhadapkesehatan, yaitu pada budaya yang
merujuk pada perilakutidaksehat pada
klienmisalnyapolamakan yang tidaksehat,
35

seringmerokok, kurangbeolahraga (Pradon, 2010).


6) Agama
Mengidentifikasi agama dan kepercayaankeluarga yang
dianut yang dapatmempengaruhikesehatan.
MenututteoribahwaSecarapsikologis, penderita stroke
memilikiperubahan dan keterbatasandalambergerak,
berkomunikasi, dan berfikir yang
nantinyaakansangatmengganggufungsiperanpasien.
7) Status sosialekonomi
Status sosialekonomikeluargaditentukan oleh
seluruhpengahasilananggotakeluarga (orang
tuamaupunanak yang telahbekerja dan membantunya).
Status social ekonomi juga
berpengaruhterhadapkeluargadalammelakukanpengobata
n dan perawatan pada anggotakeluarga yang sakit salah
satunyadisebabkankarena stroke
dengangangguanmobilitasfisik.
Peningkatanresikoterjadinya stroke berulang pada
kelompokekonomimenengahkebawahantara lain dipicu
oleh prilakutidaksehat, merokok,
tidakteraturdalammengkonsumsiobathipertensiataupunm
engontroltekanandarah, dan
kebiasaanmengkonsumsikadargaramnya yang tinggi
(wahyu, 2009).
8) Aktivitasrekreasi
Pengkajianiniberisitentangkegiatankeluargadalammengis
iwaktuluang dan
kapankeluargapergibersamaketempatrekreasi (Gusti,
2013). teori yang
menyatakanaktivitasrekreasiseseorangdapatmempengaru
hi stress yang dirasakan,
karenadalamdiriseseoarangperlumerelaksasikanpikiran
36

agar dapatmengurangibeban stress dengancaraberekreasi.


(Kosasih dan Hasan, 2013)
menyatakanaktivitasrekreasiseseorangdapatmempengaru
hi stress yang dirasakanklien,
karenadalamdiriseseorangperlumerelaksasikanpikiran
agar dapatmengurangibeban stress pada
kliendengancaraberekreasi.
2.3.1.2 Riwayat dan tahapperkembangan
a. Tahapperkembangansaatini
MenurutDuvval,
tahapperkembangankeluargaditentukandengananaktertuadar
ikeluarga inti dan mengkajisejauh mana
keluargamelaksanakantugasperkembangankeluarga.
b. Tugasperkembangankeluarga yang belumterpenuhi
Tugasperkembangankeluargasaatini yang
belumdilaksanakansecara optimal oleh keluarga.
c. Riwayat keluargainti
Riwayat Keluarga Inti Pada tahapini yang
dikajiadalahhubungankeluarga inti, dan
apalatarbelakangsebelummenjalanisebuahkeluarga.
d. Riwayat keluargasebelumnya
Dijelaskanmengenairiwayatkesehatan pada
keluargadaripihaksuami dan istri. Pada anggotakeluarga
Stroke
dapatditurunkandarianggotakeluargasebelumnyaataudariora
ng tua.
2.3.1.3 Lingkungan
a) Karakteristik dan DenahRumahMenjelaskantiperumah,
luasbangunan, pembagian dan pemanfaatanruang, ventilasi,
kondisirumah, kebersihan dan sanitasilingkungan,
adaatautidaksarana air bersih dan sistempembuanganlimbah.
Menurutteoriuntukkarakteristikrumahsehatmerupakantempat
37

berlindung dan
tempatuntukbeistirahatsehinggamenumbuhkankehidupan
yang sempurnabaikfisikrohanimaupunsosial. Serta
persyaratanrumahsehat pada
bahanbangunanharustidakterbuatdaribahan yang
dapatmelepaskan, bahan yang dapatmembahayakankesehatan
dan jangansampaibahan yang dapatmemicutimbulnyabakteri.
Dalampencahayaanalamataubuatanlangsungmaupuntidaklang
sungdapatmenerangiseluruhruangandenganintensitaspenerang
an minimal 60 lux dan tidakmenyilaukanmata. Dan
sertaventilasiluaslubangalamiah yang permanen minimal
10% luaslantai, dan tidakmencederaianggotakeluarga
(Rahmah,2015).
b. KarakteristikTetangga dan komunitasMenjelaskantipe dan
kondisilingkungantempattinggal, nilai, norma,
atauaturanpenduduksetempatsertabudaya yang
memepengaruhikesehatan.
c. MobilitasKeluarga Pada tahapini yang
dikajiadalahletakdaerahrumah,
apakahkeluargapernahberpindahtempat dan
apakahmempunyaikebiasaanuntukberpindahtempat.
d. PerkumpulanKeluarga dan Interaksidengan Masyarakat Pada
tahapini yang dikajiadalahtentanginteraksidengantetangga di
sekitarrumah.
e. SistemPendukungKeluargaPendukungandarianggotakeluarga
dan
fasilitassosialataupendukungmasyarakatsetempatsertajaminan
pemeliharaankesehatan yang
dimilikikeluargauntukmeningkatkanupayakesehatan(Gusti,20
13).
2.3.1.4 Sosial
Nilai atau Norma KeluargaMengenainilainorma yang
38

dianutkeluarga dan kelompokataukomunitassepertinilai


material, nilai vital dan nilaispiritual.
2.3.1.5 Strukturkeluarga
a. Pola KomunikasiKeluarga Pola-
polakomunikasikeluargamenjelaskankomunikasiantaranggota
keluarga.
b. StrukturKekuatanKeluargaStrukturpengambilankeputusan di
dalamkeluarga.
c. Struktur dan Peran Keluarga Peran dari masing-masing
anggotakeluargabaiksecara formal maupun informal.
Dukungankeluargasangatdiperlukanpasien stroke
untukdapatbertahandalammenjalanihidup,
karenakeluargamerupakanbagianterdekatdaripasien.
Dukungankeluargaakanmembuatpasien stroke
merasadihargai dan diterima,
sehinggadapatmeningkatkansemangat dan
motivasidalamdirinya. Rendahnyadukungankeluarga pada
pasien stroke, akanmempengaruhikondisipsikologipasien.
Pasiendapatmenarikdiridaripergaulan dan
merasalebihsensitif, sehinggapasienlebihmudahtersinggung
(Hamalding, 2017).
1. Ayah
sebagipemimpinkeluargamempunyaiperansebagaipencarin
afkah,pendidik,pelindundung/pengayom, pemberi rasa
amanbagisetiapanggotakeluarga dan juga
sebagaianggotamasyarakatkelompoksosialtertentu.
2. Ibu sebagipengurusrumahtangga, pengasuh dan
pendidikanak-anak, pelindungkeluarga dan juga
sebagaianggotakeluargapencarinafkahtambahankeluarga
dan juga
sebagaianggotamasyarakatkelompoksosialtertentu
3. Anak- Anak
39

berperansebagaipelakupsikososialsesuaidenganperkemban
ganfisik, sosial, mental dan spiritual (Hernilawati,2013)
2.3.1.6 FungsiKeluarga
a. FungsiAfektif Gambaran dirikeluarga, perasaanmemiliki
dan dimilikikeluargasalingmengasuh, mencintai,
salingmenghargaisesamaanggotakeluarga,
untukmenentukankebahagiansemuaanggotakeluarga.
b. FungsiSosialisasiTentangkeluargadapatberinteraksiantauhu
bungananggotakeluarga yang diwujudkandalamsosialisasi.
c. FungsiperawatanKesehatan
Fungsikeluargameliputimengenalmasalahkesehatan,
memutuskantindakan yang tepatsaatadaanggotakeluarga
yang sakit, merawatanggotakeluarga yang sakit,
memodifikasilingkungan dan
memanfaatkanfasilitaskesehata. Dan juga
mengkajiriwayatkesehatansekrang, dan
riyawatkesehatandahulu. Fungsifisikkeluargadipenuhi oleh
orang tua yang menyediakanmakanan,pakaian,
tempattinggal, perawtankesehatan, dan
perlindunganterhadapbahaya. Pelayanan dan
praktikkesehatanadalahfungsikeluargayangpalingrelevanbag
ikeluarga. Pada anggotakeluargadengan Stroke
dapatditemukanpolamakan yang tidaksehat, adanyamerokok
pada anggotakeluarga, tidakmelakukanaktifitasfisik dan
kelemahanangotageraktubuhsebelah.
Lima tugaskesehatankeluarga :
1) Mengenalmasalahkesehatan
Kesehatan merupakanbagiandarikebutuhankeluarga yang
tidakboleh di abaikan,
karenakesehatanberperanpentingdalamkeluarga
2) Memutuskantindakan yang tepatbagikeluarga
Peran
40

inimerupakanupayakeluargauntukmencaripertolongan
yang tepatsesuaidengankeadaankeluarga Adapun
klarifikasinyaadalah :
a) Apakahmasalahdirasakan olehkeluarga
b) Apakahkepalakeluargamerasamenyerahterhadapmasal
ah yang di hadapi salah satuanggotakeluarga
c) Apakahkepalakeluargatakutakibatdariterapiyang di
lakukanterhadap salah satuanggotakeluarganya
d) Apakahkepalakeluargapercaya pada petugaskesehatan
e) Apakahkeluargamempunyaikemampuanuntukmenjan
gkaufasilitaskesehatan
3) Memberikanperawatan pada keluarga yang
sakitPemberiansecarafisikmerupakanbeban paling berat
yang di rasakankeluarga,
menyatakanbahwakeluargamemilikiketerbatasandalamm
engatasimasalahkeperawatankeluarga,
Untukmengetahui yang dapat di kajiyaitu :
a) Apakahkeluargaaktifdalamikutmerawatpasien
b) Bagaimanakeluargamencaripertolongan dan
mengertitentangperawatan yang di perlukanpasien
c) Bagaimanasikapkeluargaterhadappasien
4) Memodifikasilingkungankeluargauntukmenjaminkesehat
ankeluarga
a) Pengetahuankeluargatentangsumber yang di miliki di
sekitarlingkunganrumah
b) Pengetahuan tentangpenting nya
sanitasilingkungan dan manfaatnya
c) Kebersamaandalammeningkatkan dan
memeliharalingkunganrumah yang
menunjangkesehatan
5) Menggunakanpelayanankesehatan
Untukmengetahuikemampuankeluargadalammemanfaatk
41

ansaranakesehatan yang perlu di kajitentang:


a) Pengetahuankeluargatentangfasilitaskesehatan yang
dapat di jangkaukeluarga
b) Keuntungandariadanyafasilitaskesehatan
c) Kepercayaankeluargaterhadappelayanankesehatan
yangada
d) Apakahfasilitaskesehatandapatterjangkau oleh
keluarga
FungsiPerawatan Kesehatan pada keduakeluarga yang
meliputimenurut lima tugaskesehatankeluarga
(Mengenal, Memutuskan, Merawat,
Memanfaatkanfaskes, dan Memodifikasi)
Tidakadaperbedaanterutama pada
tugaskesehatankeluarga yang ketiga (merawat)
keduakliendari data diatas di
dapatkanbahwaketidaktahuankeluargadalammerawatang
gotakeluarga yang sakit. Hal inisesuaidenganteori yang
mengatakanseseorangmembutuhkanpenjelasantentangba
gaimanamengambiltindakan yang tepat dan
keluargamampumerawatanggotakeluarganya yang sakit
di karenankananggotakeluarga yang
mengalamigangguankesehatan (pasca stroke)
perlumemperolehtindakankeperawatan dan dapat di
lakuakan di pelayanankesehatan.
d. FungsiReproduksiMengkajiberapajumlahanak dan
menanyakanrencanmempunyaianaksertametode yang
digunakandalammengendalikanjumlahanggotakeluarg
a.
e. FungsiEkonomiMengkajisejauh mana
keluargadapatmemenuhikebutuhansandang, pangan,
dan papan dan sejauh mana
keluargadapatmemanfaatkansumber yangada di
42

masyarakatdalamupayapeningkatan status
kesehatankeluarga.
2.3.1.7 Stress dan KopingKeluarga
a. Stressor JangkaPendek dan Jangka Panjang
Menanyakanmasalah yang dihadapikeluarga. kejadianpasca
stroke, karena pada kondisistresdisebabkan oleh hormone
kortisolsecaraberlebihansaatseseorangmengalamistres.
Produksikortisol yang berlebihanmenyebabkansulittidur,
depresi, tekanandarahmerosot, yang
kemudianakanmembuatindividutersebutmenjadilemas dan
nafsumakanberlebih (Siagian, 2012 dalamTrisnawati dan
Setyorogo,2013).
b. KemampuanKeluargaDalamBeresponTerhadapSituasiKrisis
Mengkajisejauh mana
keluargaberesponterhadapsituasiataustresor. Strategi Koping
yang Digunakan Strategi kopingapa yang
digunakankeluarganilaimenghadapimasalah.
c. Strategi
AdaptasiDisfungsionalMenanyakanapakahadaadaptasidisfun
gsional yang
digunakankeluargabilamenghadapipermasalahan.
2.3.1.8 PemeriksaanFisik
Pemeriksaanfisikdilakukan pada semuaanggotakeluarga. Metode
yang di gunakan pada
pemeriksaanfisiktidakberbedadenganpemeriksaanfisikklinik.
Setelah melakukan anamnesis Myangmengarah pada keluhan-
keluhanklien, pemeriksaanfisiksangatbergunauntukmendukung
data daripengkajian anamnesis. Yaitupemeriksaan Head to toe.
Pemeriksaaninimeliputisemuakomposisikeluarga. Pada
anggotakeluargadenganmasalah stroke
dapatditemuidengankelemahan pada anggotageraktubuhsebelah,
tekanandarahtinggi, gangguanfungsi 12 sarafkranial.
43

1) Kepala, pasienpernahmengalami trauma kepala,


adanyahematoatauriwayatoperasi
2) Mata, penglihatanadanyakekaburanakibatadanyagangguan
nervus optikus (nervus II), gangguandalammengangkat bola
mata (nervus III), gangguandalammemutar bola mata
(nervus IV) dan gangguandalammenggerakan bola
matakelateral (nervus VI)
3) Hidung, adanyagangguan pada penciumankarenaterganggu
pada nervus olfaktorius (nervus I)
4) Mulut, adanyagangguanpengecapan (lidah) akibatkerusakan
nervus vagusadanyakesulitandalammenelan
5) Dada
a) Paru-paru
1) Inpeksi :Apakahterdapatpernafasancupinghidung,
retraksiintercosta, dispnea (pernafasankurangdari 12
kali per menit), takipnea(pernafasanlebihdari 22 kali
permenit).
2) Palpasi : perabaansemualapangparu (getaranvokal
fremitus)
3) Perkusi :suaralapangparusonorataupekak
4) Auskultasi:adaatautidaksuaranafastambahan, ronchi,
whezzing, creckles, dan yang lain.
b) Jantung
1) Inspeksi :tidakterlihatpulsasi
2) Palpasi :Ictus Cordis teraba di ICS 5 mid clavicula
kiriselebar ± 2 cm, tekanankuat, regular.Perkusi :
nyeritidakadabunyijantunglup-dup
3) Auskultasi :nafascepat dan dalam, adanyaronchi,
suarajantung I dan II murmur atau gallop
6) Abdomen
a) Inspeksi :bentuksimetris, pembesarantidakada
b) Auskultasi :bissing usus lemah
44

c) Perkusi :tidakadanyeriperut
7) Ekstremitas :didapatkan hemiplegia (paralisis pada salah
satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan.
Hemiparasis atau kelemahan salah satu sisi tubuh adalah
tanda yang lain
2.3.1.9 Harapan KeluargaTerhadapPerawat
Pada akhirpengkajian,
perawatmenanyakanharapankeluargaterhadappetugaskesehatan
yang ada.

2.4.2 DiagnosaKeperawatan
Diagnosakeperawatanadalahcaramengidentifikasi, merumuskan dan
mengatasimasalahaktual dan resikotinggi.
Untukmembuatdiagnosakeperawatan yang akurat,
perawatmampumelakukanpengumpulandata yang valid dan berkaitan,
mengelompokandara, membedakan diagnosis keperawatandengantepat,
dan memilih diagnosis prioritas (Prastyo. S, 2016)
1) Defisitperawatandiri b/d :
a) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
b) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
c) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
d) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
e) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat
2) Kerusakankomunikasiverbal b/d :
a) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
b) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
c) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
d) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
e) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat
3) Gangguanperfusijaringanserebral b/d :
a) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
b) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
45

c) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit


d) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
e) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat
4) Gangguanmobilisasifisik b/d :
a) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
b) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
c) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
d) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
e) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat
5) Gangguankebutuhannutrisikurangdarikebutuhan b/d :
a) Mengenalmasalahkesehatankeluarga
b) Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat
c) Memberiperawatan pada anggotakeluarga yang sakit
d) Mempertahankansuasanarumah yang sehat
e) Menggunakanfasilitaskesehatan yang ada di masyarakat

2.4.3 PrioritasDiagnosaKeperawatan
Proses skoringmenggunanakanskala yang telahdirumuskan oleh Bailon dan
Maglya, 1978
Table 2.1 skalaprioritasasuhankeperawatankeluarga
Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah: 1
 Aktual 3
 Resiko 2
 Potensial 1
2
2. Kemungkinsnmasalahdapatdiubah:
 Mudah
2
 Sebagian 1
 Tidakdapat 0
3. Potensialmasalahuntukdicegah: 1
 Tinggi
 Cukup 3
 Rendah 2
46

4. Menonjolnyamasalah 1
 Masalahberatharusditangani 1
 Ada masalah, 2
tetapitidakperluharussegeraditangani
1
 Masalahtidakdirasakan

Keterangan :
- Proses
skoringdilakukanuntukdiagnosakeperawatandenganketentuan
- Tentukanskorsetiapkriteria yang telahdibuat
- Selanjutnyaskordibagidenganangka yang tertinggi dan
dikalikandenganbobot
Skor
X Bobot
Angka tertinggi

2.4.4 IntervensiKeperawatan
1) Diagnosa :Defisitperawatdiri b/d
ketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluarga yang sakit
Intervensi :
1. Bina hubungansalingpercayadenganpasien dan keluargapasien
2. Jelaskan pada keluargatentangcaramerawatpasien yang sakit
3. Kajikemampuankeluargadalammerawatanngotakeluarga yang sakit
4. Motivasikeluargauntukmenjelaskankembali
5. Berikanpujianataskemampuannyamenjelaskan dan
melakukanperawatanterhadapanngotakeluarga
6. Berikanpenjelasanulangapabiladiperlukan
2) Kerusakankomunikasiverval b/d
ketidakmampuankeluargamemanfaatkanfasilitaspelayanankesehatan
Intervensi :
1. Bina hubungansalingpercayadenganpasien dan keluargapasien
2. Kajikemampuanpasiendalambicara
47

3. Diskusikandengankeluargamanfaatapasaja yang
diperolehmendatangifasilitaskesehatan
4. Berikanpujianataskemampuanpasiendalambicara
3) Gangguanperfusijaringanserebral b/d
ketidakmampuanmengenalmasalahkesehatan
Intervensi :
a) Bina hubungansalingpercayadenganpasien dan keluargapasien
b) Kajipengetauhankelurgatentangpenyakit stroke meliputi :tanda,
gejala, pengertian
c) Berikanpenyuluhantentangpenyakit stroke
d) Berikankesempatan pada keluargauntukbertanyamengenaipenjelasan
yang telahdiberikan
e) Motivasikelurargauntukmenjelaskankembalitentangpenyakit stroke
f) Berikanpujian pada keluargaataskemampuaanya
g) Berikanpenjelasaulangbiladiperlukan
4) Resiko Cidera b/d
ketidakmampuankeluargadalammemodifikasilingkunganrumah
Intervensi :
1 Bersama keluargaajarkancaramemodifikasilingkungan yang
dapatmempengaruhikesehatan
2 Motivasikeluargauntukmenjelaskankembalicaramemodifikasilingkun
gan
3 Demonstrasikancaramemodifikasilingkungan yang
memenuhisyaratkesehatan
4 observasitindakankeluargadalamupayamemodifikasilingkungan yang
memenuhisyaratkesehatan
5 Berikanpujianataskemampuanmenjelaskankembalicaramemodifikasili
ngkungan

2.4.5 Implementasi
Implementasiadalahtindakankeperawatan yang
sudahdirencanakandalamrencanaperawatan. Tindakan
48

keperawatanmencakuptindakanmandiriperawat (TarwotoWartonah, 2006).


Tindakan mandiriadalahtindakanatauaktivitasperawat yang didasarkan pada
kesimpulanataukeputusansendiribukanpetunjukatauperintahdaripetugaskesseh
atanlain.Tindakankolaborasiaadalahtindakan yang
didasarikeputusnbersamaantaraperawat dan tenagakeehatanlainya (Prastyo. S,
2016).

2.4.6 Evaluasi
Tahapevaluasiadalahtahapterakhirdalam proses asuhankeperawtan.
Perbandinganhasil-hasil yang diamatidengankriteria yang dibuat pada
tahapintervensiklien, tujuannyauntukmengetahuisejauh mana
tujuanperawatandalammencapai dan memberikanfeedback
terhadapasuhankeperawatan yang telahdiberikan. Selainitu, evaluasi juga
digunakanuntukmemeriksasemua proses keperawtan.
Kerangkapembuatankriteriahasildibuatdalambentuk SOAP ( Subjektif,
Objektif, Assessment, Planning) (TarwotoWartonah, 2006).
Adapun penjelasanlebihlanjutsebagaiberikut :
1) S (Subjektif) :keluhan-keluhanklienseperti, apasaja yang dikatakanklien,
keluargaklien dan orang terdekatklien.
2) O (Objektif) :segalasesuatu yang dapatdilihat, dicium, diraba, dan diukur oleh
perawat.
3) A (Analisis) :suatukesimpulan yang dirumuskan oleh
perawattentangkondisiklien.
4) P (Planning) :rencanatindakankeperawatanuntukmengatasimasalahklien.
49
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metodepenelitianadalah tata cara yang dimiliki dan dilakukan oleh


penelitidalamrangkauntukmengumpulkaninformasiatau data
sertamelakukaninvestigasiterhadap data yang telah di dapatkantersebut.
Dalammetodepenelitianinimeliputi :rancanganpenelitian, Batasan istilah, lokasi
dan waktupenelitian, partisipan. Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahdeskriptifstudikasus.
Metodepenelitianinidigunakanuntukmemecahkanmasalah dan
menjawabberbagaipermasalahankesehatan yang
semakinbanyaksepertisekarangini. SesuaidenganpendapatSugiono (2010),
penelitiandeskriptifadalahmetodepengumpulan data yang
digunakanuntukmenganalisis data
dengancaramendeskripsikanataumenggambarkan data yang telahterkumpul.
3.1 RancanganPenelitian
Rancanganpenelitianadalahkesatuan, rencana
danspesifikmengenaicaramemperoleh, menganalisis, dan menginterprestasi data.
Rancanganpenelitian yang digunakandalampenelitianiniadalahdiskriptifkualiatif.
Rancanganpenelitiandeskripsiyaitusuatudesain yang
bertujuanuntukmembuatgambaranataudeskripsitentangsuatukeadaansecaraobyekti
f(Notoadmodjo,2005 : 135).Rancanganpenelitiankualitatifadalahmetodepenelitian
yang berdasarkan pada filsafatpostpositivesme, digunakanuntukmeneliti pada
kondisiobyek yang alamiah, (sebagailawannyaadalaheksperimen)
dimanapenelitiadalahsebagaiinstrumenkunci, teknikpengumpulan data
dilakukansecaragabungan, analisis data bersifatinduktif/kualitatif dan
hasilpenelitiankualitatiflebihmenekankanmaknadaripadageneralisasi (Prof. Dr.
Sugiyono, 2010). Asuhankeperawatankeluargadimulaidaripengkajian,
diagnosakeperawatan, perencanaan, melakukanimplementasi dan mengevaluasi.
Unit kasusdianalisissecaramendalamdariberbagaisegi yang
berhubungandengankasus, faktor yang mempengaruhi, kejadian – kejadian yang

50
51

munculakibatkasus, tindakan dan reaksikasusterhadapsuatupemaparan /


perlakuantertentu.

3.2 Batasan Istilah


Batasan istilahadalahdefinisi yang
berkenaandenganjudulataupermasalahanpenelitian. Batasan
istilahharusdirumuskanberdasarkankamusistilah dan bukankamusumum.
AsuhanKeperawatanKeluarga pada pasien stroke adalah tindakan keperawatan
yang dimulai dari proses kegiatan dengan cara memberikanperawatan pada
pasiendalammemenuhikebutuhandasarmanusia. Berpegang pada
standarkeperawatanmeliputi :pengkajian, diagnosakeperawatan, perencanaan
(intervensi), pelaksanaan(implementasi), dan evaluasisecarakomprehensif,
disinipasien stroke yang
akandilakukanasuhankeperawatankeluargaadalahpasiendenganpascaperawatan di
RumahSakit.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitianasuhankeperawatanKeluargadenganStroke dilaksanakan di
wilayah kerjaPuskesmasKarangan.
3.3.2 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaandirencanakan pada bulanFebruari 2021

3.4Partisipan
Partisipanmerupakan orang yang diikutsertakandalamsuatuperencanaan,
pelaksanaan dan memikultanggungjawabsesuaidengantingkatkematangan dan
kewajibannya (Sugiyono, 2007). Partisipan yang
digunakandalampenelitianiniberjumlah 1 keluargadengan salah
satuanggotamenderitastroke di wilayah kerjaPuskesmasKarangandengan criteria
keluarga yang kooperatif, bersediamemberikanseluruhinformasi yang diperlukan,
pasienmasihdalamkesadaranpenuh (composmentis).
52

3.5Pengumpulan Data
3.5.1Bahanatau instrument danMetodePengumpulan Data
Instrumenpenelitianadalahalatataufasilitas yang
digunakanpenelitiandalammengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2006).
Dalampenelitianini instrument yang digunakanadalah format
asuhankeperawatankeluarga, format tersebutterdiridaripengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi. Selain format pengkajianperlu juga
nursingkituntukperawatan pada pasien dan keluarga.
3.5.2ProsedurPengumpulan Data
ProsedurPengumpulan data menguraikantentang proses pengumpulan data
mulaidariijinsampaidengan data selesaidiambil, meliputi :
1) Mengurusijinpenelitian dan memintasuratpengantarkepadakepala Prodi
D3 keperawatanTrenggalek.
2) Mengurusijinpenelitian dan persetujuankepada KESBANGPOL
dengansuratpengantardariKepala Prodi D3 keperawatanTrenggalek.
3) Mengurusijinpenelitian dan persetujuan pada
lokasitempatpengambilanstudikasuskeDinas Kesehatan
dengansuratpengantardariKepala Prodi D3 keperawatanTrenggalek dan
KESBANGPOL.
4) Mengurusijinpenelitian dan persetujuan pada
lokasitempatpengambilanstudikasusyaituKepalaPuskesmasKaranganden
gansuratpengantardariDINKES PPKB
5) Setelah
mendapatkanjawabanpersetujuandaritempatpengambilanstudikasusyaitu
di
PuskesmasKaranganuntukmemperolehinformasidaritempatpengambilan
kasusmengenaicalonpartisipan.
6) Mengurusijinpenelitian dan persetujuan pada
lokasitempatpengambilanstudikasusdengansuratpengantarPuskesmasKar
angan
7) Sudahmendapatkanpasiendengan stroke
makapenelitimengobservasikeadaanpasientersebut.
53

Kemudianmemberikanpenjelasankepadaresponden, dalamhalinipasien
dan keluargatentangtujuanpenelitian dan
bilabersediamenjadirespondendipersilahkanuntukmenandatanganiinform
ed consent,
apabilarespondentidakbersediamenjadirespondenmakapenelititetapmeng
hormatikeputusanitu.
8) Penelitidatangketempatresponden yang bersediamenandatangaiinformed
consentsertamelihatkesiapanrespondenmelakukanwawancara.
Wawancaradimulaidenganmembangunhubungansalingpercayadenganres
ponden.
Untukitupenelitimelakukanperkenalandenganrespondensekaligusuntukpe
ngumpulan data demografi.
Kemudianpenelitimelakukanwawancarasesuaidenganpertanyaan –
pertanyaan yang telahdisusundalampedomanwawancara (format
pengkajian) dan dilankutkandenganpemeriksaanfisik per
sistemmenggunakanalatseperti thermometer, stetoscope, jam tangan,
penlight, timbangberat badan.
Kemudianhasilnyadidokumentasikandengancaramembaca format
pengkajian, hasilpemeriksaanfisik. Setelah pemeriksaanfisikdilakukan,
kegiatanwawancaradiakhiri pada saatinformasi yang
dibutuhkantelahdiperoleh.
Selanjutnyadilakukanvalidasikepadaresponden dan bilaada yang
kurangditambahkanselama proses validasi data.
3.6 Keabsahan Data
Keabsahan data dimaksuduntukmemperolehtingkatkepercayaan yang
berkaitandenganseberapajauhkebenaranhasilpenelitian, mengungkapkan dan
memperjelas data denganfakta -faktaaktual di lapangan. Keabsahan data pada
karyatulihilmiahdidasarkan pada derajatkepercayaan (credibility), keteralihan
(Transferbility), kebergantungan (Dependability), dankepastian (Confirmability).
(Sugiyono, 2011)
1) Credibilitybermaknakebenaranataukepercayaanhasil yang
mengindikasikenyataan yang sesungguhnyaterjadi.
54

Kredibilitasinidapatdilihatdarikemampuanpenulismengeksplorasimasalahsesuai
konteks, pemilihanpasiensesuaidenganmasalah,
pelaksanaanasuhankeperawatansesuaidenganlangkah-langkah,
sertapendokumentasiandilakukansesuaitahapanasuhankeperawatan.
2) Transferabilityadalahsejauh mana hasilpenerapanstudikasus pada
suatusubyekstudikasusdapatditerapkandalamsubyekpenelitian yang lain.
Artinyaapakahasuhankeperawatan yang dilaksanakaninidapatditerapkan pada
pasien lain denganfenomenakeperawatan yang sesuai, dan
dapatdijadikansebagaiperbandingan oleh penulis yang lain ataustudikasus lain
yang sesuai
3) Dependability adalahkesesuaianmetode yang
digunakanuntukmenjawabpermasalahan dan mencapaitujuanpenulisan yang
diinginkan.
4) Confirmabilitymengandungmaknabahwasesuatuituobjektifjikamendapatkanper
setujuandaripihak-pihak lain terhadappandangan, pendapat dan
penemuanseseorang.

3.7 Analisa Data


Pada dasarnya proses analisis data itudimulaidarimenelaah data
secarakeseluruhan yang telahtersediadariberbagaimacamsumber,
baikitupengamatan, wawancara, catatanlapangan dan yang lainnya. Analisis data
pada studikasusmerupakanmasalah yang paling kritis, serius, dan
memerlukankerjakerassertakesepahaman Bersama. Hal
initerjadikarenabelumadanyapola, metode , formula, yang jelassertavariasi data
yang sangattinggi (Sugiyono, 2011).
Prinsip yang harusdipegangdalamanalisisstudikasus yang
merupakanjenispenelitiankualitatifadalah proses mencari, menyusun, dan
menganalisasecarasistematiskesenjangan data antarateoridenganfakta yang
diperolehmelalui anamnesis,
pemeriksaanfisikmaupunstudidokumentasiselamamelakukanasuhankeperawatan.
Kesenjangandapatdilakukandengancaramembandingkanantarateori dan
faktadalamsuatu table yang
55

kemudiandiinterpretasikansecarajelassehinggamudahdipahami dan
dapatdiinformasikanke orang lain (Sugiyono, 2011).

3.8 Etika Penelitian


Etika penyusunan KTI harusmemenuhihal-halsebagaiberikut :
3.8.1 Informed Consent
Informed
Consentmerupakanpernyataantertuliskesediaaninformansebagaiobyekdalam
penyusunankaryatulisilmiah.
3.8.2 Anonymity (tanpanama)
Nama dariinformantidakperludicantumkan pada lembarpengumpulan data,
untukmengetahuikeikutsertaannyapeneliticukupdenganmenuliskannamaini.
3.8.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality artinyakerahasiaaninformasi yang
dikumpulkandariinformandijaminkerahasiaannya. Hanyakelompok data
tertentusaja yang akandisajikan/dilaporkan pada hasilkaryatulisilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, S. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Ny Y Dengan Stroke Di


Puskesmas Gulai Bancah Bukittinggi tahun 2019.
Awan Hariyanto, R. S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Jogjakarta: AR-
RUZZ MEDIA.
Kurniawan, I. A. (2016). Asuhan Keperawatan Keluarga Bpk. K Dengan Fokus
Utama Anggota Keluarga Menderita Stroke Di Desa Srowot RT 01 RW
03.
Nisa, N. K. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CVA
INFARK DI RUANG ANGGREK RSUD dr.SOEDOMO
TRENGGALEK.
Nurhasan, I. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN CVA
INFARK DI RUANG ANGGREK dr.SOEDOMO TRENGGALEK.
56

Putra, A. A. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ibu. A Dengan


Stroke Di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah Bukittinggi Tahun
2019.
Radaningtyas, D. A. (2018). Asuhan Keperawatan Klien Hemoragik dengan
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral. http://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/907/9/151210036%20Devi%20Ayu%20R%20KTI%20Lengkap
%20WORD.pdf.
Romidoni, M. (2018). Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S dan Tn.J Pasca Stroke
dengan Masalah Keperawatan Mobilitas Fisik.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89224.
Setyowati, D. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R Dengan Masalah
Utama Gangguan Sistem Persyarafan Stroke Non Hemorargi Pada Ny. S
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartosuro II.
Tarwoto. (2013). Keperawatan MEDIKAL BEDAH GANGGUAN SISTEM
PERSARAFAN. Jakarta: SAGUNG SETO.
Wulansari, D. A. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CVA DI
RUANG ANGGREK RSUD dr.SOEDOMO TRENGGALEK.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
-Kampus Utama :Jl.BesarIjen No. 77 C MALANG 65112 Telp.(0341) 556746

-Kampus I :Jl.Srikoyo No. 106 JEMBER Telp.(0331) 486613

-Kampus II :Jl.A. YaniSumberporong LAWANG Telp.(0341) 427847

-Kampus III :Jl.Dr. Soetomo No. 56 BLITAR 66133 Telp.(0342) 801043

-Kampus IV : Jl.KH. Wakhid Hasyim No. 64B KEDIRI Telp.(0354) 773095

-Kampus V :Jl.Dr. Soetomo No.5 TRENGGALEK Telp.(0355) 791293

-Kampus VI :Jl.Dr. Ciptomangunkusumo No.82A PONOROGO Telp.(0352) 461792

Website :Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

LEMBAR KONSULTASI
57

Nama : RISA ALFARIZI


Nim : 18.042

N TANGGA CATATAN PEMBIMBING PARA


O L F
1. 25-08-  Urutannya di introduksiterlalubanyak di konsep stroke/CVA
2020
belummewakilijudul, harusnyaada stroke,
askepkeluargadengan stroke
 Pentingnyaaskepkeluargabelummuncul
 Iniaskepkeluargajadifokus pada keluarga
 Introduksifokusaskepkeluargadengan salah
satuanggotakeluargamenderita stroke pascaperawatan di RS
 Skala masalahnyatentang CVA yang
perlupenangananlebihlanjutmuali data di dunia, Indonesia,
propinsi, kabupaten, lokus di kecamatan pule.
 Kalau px CVA Infarkharussudahada Riwayat
penegakandiagnosadaridokterkarenakalau di
puskesmastidakadadiagnosa detail (pada bagianjudul)
2.
23-11-  Cara penulisan yang berupadiagnosadiberikotak yang
2020
tebalsupayabedadengan yang lainnya (pada
bagianpatofisiologi)
 Setiap 1 diagnosa di berikan 5 tugaskeluarga
 Ditambahkanskalaprioritasdibawahpenulisandiagnosakeperaw
atan
 Askepkeluargatidaksamadenganklinik, dijelaskankeluarga
yang bagaimana (bab 3 pada Batasan istilah)
 Ditambkanrencanawaktu dan tempatdimana (bab 3)
 Ditambahkan Teknik dan tahapannya (pada pengumpulan
data)
58

Anda mungkin juga menyukai