Oleh :
PUSPA WIDIANTI
NIM 32722001D19081
Oleh :
PUSPA WIDIANTI
NIM 32722001D19081
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL
USULAN PROPOSAL
Menyetujui:
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
ii
LEMBAR USULAN SEMINAR PROPOSAL
FORMULIR
USULAN SEMINAR PROPOSAL
Nama : Puspa Widianti
Nim : 32722001D19081
Judul : Asuhan Keperawatan Anak Usia Sekolah Pada An.X
Dengan Gangguan Sistem Hematologi Akibat Thalasemia
di RSUD Bhayangkara Setukpa Kota Sukabumi.
Rencana Ujian :
Tanggal : 10 Maret 2022
Tempat : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
Waktu : 13.00-14.00 WIB
Rencana Penguji :
Penguji Asmarawant
I : Asmarawanti S.Kep., Ners., M.Kep
Penguji II : Rani Fitriani Arifin S.Kep., Ners., M.Kep
Penguji III : Ghulam Ahmad S.Kep., Ners., M.Kep
(Puspa Widianti)
Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Asmarawanti S.Kep., Ners., M.Kep Rani Fitriani Arifin S.Kep., Ners., M.Kep
NIDN. 0422038003 NIDN: 1104068602
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Prodi Diploma III Keperawatan
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang t
kelancaran dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis dengan judul “Asuhan Kepe
reawatan Anak Pada An.X Usia Sekolah Dengan Gangguan Sistem Hematologi Aki
ulis ini disusun sebagai salah satu syarat dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah untu
k memenuhi syarat kelulusan dalam Progarm Studi Diploma III Keperawatan Sekol
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal karya ilmiah tulis ini tidak aka
n selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Hj. Iwan Permana S.KM., S.Kep. M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kes
ehatan Sukabumi.
2. Yeni Yulianti, S.Kep., Ners., M.Kep selaku ketua Prodi Diploma III Keperawata
3. Asmarawanti S.Kep., Ners., M.Kep selaku Pembimbing Utama yang telah berke
nan menyediakan waktu, pikiran, kritikan, arahan serta masukan bagi penulis dal
4. Rani Fitriani Arifin S.Kep., Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing pendampin
g yang telah berkenan meluangkan waktu, pikira, kiritikan dan masukan bagi pe
5. Kepada ayah, ibu dan keluarga besar penulis yang telah turut mendoakan, mengu
payakan, memberikan motivasi dan dukungan baik moril maupun materil dalam
iv
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa hasil karya tulis ilmiah ini masih jauh kata dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan seluruh pihak lain
yang terlibat.
Penulis
DAFTAR ISI
v
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL ...................................ii
LEMBAR USULAN SEMINAR PROPOSAL ...............................................iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................ix
DAFTAR BAGAM .............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Studi Kasus ..............................................................................5
1.4 Manfaat Studi Kasus ............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................7
2.1 Konsep Dasar Thalasemia .....................................................................7
2.1.1 Pengertian .................................................................................7
2.1.2 Etiologi (Mekanisme Penurunan).............................................8
2.1.3 Klasifikasi .................................................................................9
2.1.4 Anatomi Fisiologi .....................................................................10
2.1.5 Manifestasi Klinis .....................................................................15
2.1.6 Patofisiologi ..............................................................................16
2.1.7 Pathway .....................................................................................18
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang ............................................................19
2.1.9 Penatalaksanaan ........................................................................20
2.2..Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Sekolah............24
2.2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah .................................................24
2.2.2 Pertumbuhan Fisik ....................................................................25
2.2.3 Perkembangan Kognitif ............................................................27
2.2.4 Perkembangan Bahasa ..............................................................28
2.2.5 Perkembangan Emosi ...............................................................29
2.2.6 Perkembangan Sosial ................................................................31
2.3..Konsep Hospitalisasi Pada Anak Usia Sekolah ....................................31
2.3.1 Pengertian Hospitalisasi ............................................................31
2.3.2 Dampak Hospitalisasi Pada Anak .............................................32
2.3.3 Reaksi Anak Usia Sekolah Terhadap Hospitalisasi...................32
2.4..Konsep Asuhan Keperawatan Thalasemia ...........................................34
2.4.1 Pengkajian .................................................................................34
2.4.2 Diagnosa Keperawatan .............................................................44
2.4.3 Intervensi Keperawatan ............................................................45
2.4.4 Implementasi Keperawatan .......................................................53
2.4.5 Evaluasi Keperawatan ...............................................................53
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................56
3.1 Rencana Studi Kasus ............................................................................56
vi
3.6 Pengumpulan Data.................................................................................58
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data .........................................................60
3.8 Etika Penelitian......................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................64
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...............................................................................68
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Bagan
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
hospitalisasi minimal selama satu bulan dalam satu tahun, dan umumnya
mempunyai masalah penyakit kronis. Salah satu penyakit kronik yang banyak
(Sausan 2020).
meninggal akibat thalassemia β; 80% dari jumlah tersebut berasal dari negara
dunia, yaitu negara dengan frekuensi gen (angka pembawa sifat) thalassemia
yang tinggi. Di Indronesia, setiap tahun akan lahir 3000 bayi penderita
1
penyakit thalassemia dimana yang berpotensi terkena thalassemia tergolong
(Sausan 2020).
oleh (Irdawati, Afifah Ayu Syaiful 2021) penyakit ini di alami oleh anak-anak
dengan rentang usia 0 bulan hingga 18 tahun dan jumlah penderita dengan
usia terbanyak berada pada kelompok usia 6-10 tahun. Usia tersebut berada
pada tingkat pendidikan sekolah dasar, dengan presentase mencapai 60% dari
sebanyak 9.000 pasien pada tahun 2018 3.264 atau sekitar 40% berasal dari
penderita thalasemia sebanyak 984 orang dengan rincian 180 orang dari Kota
Sukabumi dan 804 orang dari Kabupaten Sukabumi (Tim Peliput Diskominfo
2019).
sehingga umur eritrosit menjadi pendek atau kurang dari 120 hari. Eritrosit
2
lain faktor hormonal akibat hemokromatosis pada kelenjar endokrin dan
kondisi fisik yang baik pada saat dilahirkan, akan tetapi dengan semakin
bertambahnya usia, anak akan mengalami gejala anemia baik ringan maupun
berat hal ini disebabkan karena ketiadaan parsial atau total hemoglobin. Jika
keadaan ini tidak segera diatasi, akan mengakibatkan kematian dini pada
anak (Sausan 2020). Untuk mengatasi keadaan ini anak yang menderita
thalasemia akan membutuhkan tranfusi darah yang rutin dan teratur seumur
thalassemia.
3
Ada beberapa peran perawat dalam memberikan Asuhan keperawatan
dimana peran dan fungsi perawat yang pertama adalah promotif (perawat
hematologi terutama pada thalassemia), peran dan fungsi perawat yang kedua
perawat yang ketiga kuratif (di tahap ini perawat mampu memberikan
melakukan studi kasus asuhan keperawatan pada An. X usia sekolah dengan
proposal karya tulis ini adalah “bagaimana asuhan keperawatan anak pada
4
1.3 Tujuan Studi Kasus
Sukabumi.
5
1.4 Manfaat Studi Kasus
Keperawatan
thalasemia. Selain itu tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi salah
perkuliahan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sel darah merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120
besi yang berada di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk
etitrosit yang pendek (kurang dari 120 hari). Hal ini yang membuat
7
seluruh tubuh.
dapat lahir dari perkawinan antara kedua orang tua yang dua-duanya
pada usia dini, dengan gejala pucat karena anemia, lemas, tidak nafsu
8
dengan mencegah perkawinan antara dua orang pembawa sifat
thalasemia . Pada pasangan orang tua yang salah satunya pembawa gen
mayor, tetapi jika kedua orang tuanya membawa gen talasemia minor
1) Thalassemia alfa
2) Thalassemia beta
nd Putu 2015).
1) Thalasemia Mayor
ak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang memb
9
hidupnya, setiap 2-4 minggu sekali.
2) Thalasemia Intermedia
Biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar, dan bias
1) Komposisi Darah
berikut:
ein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya beris
lukosa.
itu:
utrisi
10
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi par
arah merah. Namun jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit
11
daripada sel darah merah. Tidak seperti sel darah merah, sel
sum merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pende
k.
2) Tahap Pembentukan Hb
tama disintesis dari asam asetat dan glisin. Sebagian besar sintesis in
lus krebs berikatan dengan glisin yang dipengaruhi oleh enzim asam
12
yaitu piridoksal fosfat (vitamin B6) yang dirangsang oleh eritropoeti
Zat besi merupakan unsur yang penting dalam tubuh dan hamp
obin. Kompartemen zat besi yag terbesar dalam tubuh adalah hemog
13
besi. Hemoglobin mengandung 0,34% berat zat besi, dimana 1 mL e
besar zat besi dalam tubuh. Fungsi ferritin adalah sebagai peyimpan
a zat besi terutama dalam hati, limpa, da sumsum tulang. Zat besi ya
erittin dari sel hati yang rusak Kiswari, 2014 (dikutip dalam Sausan
2020)..
dengan cadangan besi intra sel (hemosiderin). Zat besi dalam plasma
ansferrin akan terukur sebagai kadar besi serum yang dalam keadaan
normal hanya 20-45% transferrin yang jenuh dengan zat besi, sedan
14
gkan kapasitas daya ikut transferrin seluruhnya disebut daya ikat bes
wajah yang khas, frontal bossing, mulut tongos (rodent like mouth),
bibir agak tertarik, dan maloklusi gigi. Perubahan ini terjadi akibat
sumsum tulang yang terlalu aktif bekerja untuk menghasilkan sel darah
tulang terutama tulang kepala dan wajah, selain itu anak akan
15
Akibat dari anemia kronis dan transfusi berulang, maka pasien
setiap organ, terutama otot jantung, hati, kelenjar pankreas, dan kelenjar
diploe (spons tulang) tulang tengkorak hingga beberapa kali lebih besar
2.1.6 Patofisiologi
16
berdampak pada terjadi kerusakan beberapa organ tubuh, diantaranya
pembesaran hati dan limpa, serta kulit menjadi pucat yang berdampak
dan limpa akan ikut menyebabkan nyeri dan pembesaran pada perut.
pola nafas tidak efektif akan menggunakan otot bantu nafas nya untuk
Bagan
Bagan 2.1
2.1 Pathway talasemia
Pathway talasemia
Mutasi DNA
Pengikatan O2 berkurang
17
Kompensator meningkat pada rantai A
Hemolisis
Suplai O2 <<<
a jumlah sel darah merah yang ada, berapa jumlah hemoglobin yan
g ada di sel darah merah, dan ukuran serta bentuk dari sel darah me
18
rah.
p untuk melihat jumlah dan bentuk dari sel darah merah, sel darah
putih, dan platelet. Selain itu, dapat juga dievaluasi bentuk darah, k
3) Iron Study
4) Haemoglobinopathy evaluation
5) Analisis DNA
2018):
19
komplikasi anemia dan eritropoiesis yang tidak efektif, membantu p
rah rutin dan anemia kronik maka diberikan obat kelasi besi. Be
nsfusi antara 12-13 gr%. Hal ini bertujuan agar anak thalasemia may
20
aat ini.
m tulang pertama kali dilaporkan lebih dari satu dekade yang lain, se
bagai alternatif dari pelaksanaan klinis standar dan saat ini diterima
4) Splenektomi
ari setelah operasi diberi penisilin profilaksis. Bila anak alergi dapat
nnya untuk mencegah atau sebagai terapi dari komplikasi yang timb
ul. Makanan yang perlu dihindari adalah makanan yang banyak men
gandung zat besi seperti daging merah dan hati. Sangat dianjurkan u
21
ju, gandum.
6) Pencegahan Thalasemia
(1) Skrining
22
ih (2018) dengan metode Pengambilan sampel darah dilaku
lam cool box berisi ice pack suhu 4-80 C. Pemeriksaan para
23
ah kegiatan pemeriksaan klinis dan darah pada individu atau p
Anak usia sekolah yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki
fisik lebih kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak
bergantung dengan orang tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa
2.2
2.3
24
pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan
1) Pertumbuhan Tinggi
b) Anak usia 12/13 thn : tinggi anak 150 cm, masih bertambah sam
25
ekolah cenderung lambat dibandingkan anak awal dan remaja.
dikonsumsi.
d) Pada dua tahun terakhir masa anak akhir dimana terjadi period
e) Pergantian gigi susu menjadi gigi tetap terjadi pada anak usia s
ekolah
ber :
pertumbuhan seksual.
PD dan sebagainya.
26
akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir (usia 6-12 tah
dan akomodasi.
kup, yaitu:
1) Keterampilan mendengarkan
2) Keterampilan berbicara
3) Keterampilan membaca
4) Keterampilan menulis
27
memberi tanggapan, pendapat/saran, dan diskusi. Keterampilan memba
kan kata sederhana yang spesifik, jelaskan sesuatu yang membuat ketid
akjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui. pada usia ini kei
ngat tinggi, maka jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan tuj
uan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti ata
Pada masa anak sekolah dasar, pada masa ini ia umumnya mulai
Pada masa ini anak usia sekolah dasar mulai mengalami ketidak
28
n komunikasi terapeutik untuk memberikan dampak terapi psikologis p
terdiri dari :
1) Sikap kesejatian
2) Sikap empati
3) Sikap hormat
29
berkomunikasi, memberikan perhatian yang tidak terbagi dalam
pada saat yang tepat, melakukan jabatan tangan atau sentuhan yang
4) Sikap konkret
yang nyata seperti menunjukan pada hal yang nyata, melalui orang
ketiga dalam hal ini adalah orang tua dan dapat menggunakan alat
mpok).
dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai pros
2.4
30
g asing, kehilangan kemandirian dan kebebasan. Reaksi anak dapat dip
olimah 2014)
anak berupa kecemasan. Hal ini disebabkan karena anak mengalami per
asaan asing dengan lingkungan sekitar dan asing dengan kondisi tubuh
yang sakit. Anak akan cenderung rewel, menolak perawatan dan pengo
perawatan dan pengobatan. Hal ini akan berdampak nyata pada lamany
a hari rawat, proses pengobatan dan pengobatan pada anak Wong, 2009
nuh stress dalam iklim ketidakpastian bagi anak dan keluarga mereka, b
a ataupun akan situasi darurat yang terjadi akibat trauma. Selain efek fi
31
siologis masalah kesehatan, efek fisiologis penyakit dan hospitalisasi p
yeri. Selain itu, anak dipisahkan dari rumah, keluarga dan teman merek
a serta dari berbagai hal yang sudah familiar bagi mereka, yang dapat
perilaku mereka. Hasil nya dapat berupa perasaan marah dan bersalah, r
dan jenis mekanisme pertahanan diri yang lain untuk mengatasi efek ini
Strategi koping anak yang khas diuji selama pengalaman ini (Izzaty, A
pasca trauma dan somatisasi. Pada usia ini anak dihadapkan dengan tug
32
akan menunjukkan sikap agresi, menolak sibling atau menarik diri den
gan teman sebaya. Reaksi anak terhadap penyakit juga dipengaruhi ole
2.5
1) Identitas
a) Pasien
33
(1) Nama lengkap
(3) Usia dan tempat tanggal lahir: Pada thalasemia mayor yang
(5) Alamat
(6) Suku
(7) Agama
b) Penanggung jawab
2) Keluhan Utama
antara lain lemah, kulit pucat, mudah lelah, sakit kepala/ musing,
penyakit kuning, nyeri perut akibat pembesaran organ limpa dan hati
34
3) Riwayat Kesehatan
(3) Region yaitu pada bagian tubuh mana gejala tersebut muncul,
lain.
(5) Time yaitu kapan atau seberapa sering gejala tersebut timbul.
35
c) Riwayat Penyakit Keluarga
4) Riwayat Sosial
5) Riwayat Psikologis
bahwa dirinya sehat. Apabila diduga faktor resiko, maka ibu perlu
dirujuk ke dokter.
a) Pola Nutrisi
36
frekuensi, jumlah dan jenis asupan makanan dan minuman
makan, sehingga berat badan anak sangat rendah dan tidak sesuai
dengan usianya.
b) Pola Istrirahat/tidur
tingkat energi. Kaji kualitas dan kuantitas tidur sehari hari. Anak
anak usianya.
e) Pola Eliminasi
dan kulit. Kaji frekuensi, konsistensi, bau, warna urine dan feses,
37
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecapan,
persepsi diri yang rendah, karena adanya perubahan pada tubuh yang
orang terdekat.
38
Menggambarkan sistem spiritual, nilai dan kepercayaaan,
a) Pertumbuhan Fisik:
b) Perkembangan
39
16) Pemeriksaan Fisik Head To Toe
hidung.
warna)
i) Kulit: Kaji keadaan, warna, turgor, CRT, dan akral pada kulit.
j) Dada :
40
frekuensi, kualitas, dan suara nafas.
kaki, kaji kondisi tangan dang kaki (suhu, warna, CRT, edema).
genetalia, pada wanita lihat labia minora dan labia mayora, pada
didapatkandiantaranya adalah:
41
dahiterlihat lebar.
kronik
42
hemoglobin dan protein sel drah merah dan sediaan darah apus
1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang men
43
asi hemoglobin (D.0009)
nutrien (D.0019)
ketidakmampuan (D.0106)
(D.0083)
2019).
44
45
Tabel 2.1 intervensi keperawatan
Rencana Keperawatan
N Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan
o Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Pola nafars tidak efektif Tujuan: Dukungan Ventilasi (I.01002) Observasi
berhubungan dengan setelah dilakukan tindakan Observasi 1) Menegathuai kelelahan otot bantu
posisi tubuh yang keperawatan diharapkan pola nafas a. Idntifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas
menghambat ekspansi (L.01004) klien membaik Kriteria nafas 2) Mengetahaui efek perubahan
paru dan penurunan Hasil : b. Identifikasi efek perubahan posisi posisi terhadap status pernafasan
energi (D.0005). 1. Frekuensi nafas membaik terhadap status pernafasan 3) Mengetahuai adanya masalah /
2. Penggunaan otot bantu nafas c. Monitor status respirasi dan oksigenasi kelainan nafas
menurun (mis. Frekuensi dan kedalaman nafas, Teurapetik
3. Ventilasi semenit meningkat penggunaan otot bantu nafas, bunyi nafas 1) Membantu memaksimalkan jalan
4. Tekanan insipirasi meningkat tambahan, saturasi oksigen) nafas
Terapeutik 2) Memberikan kenyamanan saat
a. Posisikan semi fowler atau fowler bernafas
b. Fasilitasi pengubahan posisi senyaman 3) Memperbaiki ventilasi jaringan
mungkin agar adekuat
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
46
Edukasi 2) Memberikan kelembapan pada
a. Anjurkan mengecek air mandi untuk kulit.
menghindari kulit terbakar 3) Mencegah timbulnya perparahan.
b. Anjurkan perawatan kulit yang tepat
(mis.melembabkan kulit kering pada
Kaki)
c. Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
3. Nyeri akut berhubungan Tujuan: Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi
dengan agen pencedera Setelah pemberian tindakan Observasi 1) Membantu perawat untuk
fisiologis (D.0077). keperawatan diharapkan kualitas nyeri a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, berfokus pada penyebab nyeri
(L.08066) menurun Kriteria hasil : frekuensi, intensitas nyeri dan manajemennya.
1. Keluhan nyeri menurun b. Identifiksdi skala nyeri 2) Mengetahui tingkat nyeri
2. Meringis menurun c. Identifiksi respon nyeri non verbal 3) Mengetahui seberapa kuat nyeri
3. Sikap protektif menurun d. Identifiksi faktor yang memperingan yang dirasakan oleh pasien.
4. Gelisah menurun memperberat nyeri 4) Mengetahui faktor faktor yang
Teurapeutik memperingan memperberat nyeri.
a. Berikan teknik nonfarmakologi untuk Terapeutik
memperngaruhi rasa nyeri seperti teknik 1) Mengurangi kecemasan,
relaksasi nafas dalam atau kompres hangat mengotrol dan meredakan nyeri.
dan kompres dingin. 2) Membantu meredakan nyeri dan
b. Kontrol lingkungan yang memperberat menenangkan pasien.
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, Edukasi
pencahayaan dan kebisingan) 1) Agar pasien dapat mengetahui
Edukasi penyebab timbulnya nyeri.
a. Jelaskan periode dan pemicu nyeri 2) Agar pasien dapat mengetahui
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri strategi mengontrol nyeri.
Kolaborasi Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 1) Meredakan nyeri pada pasien,
bilakukan jika perlu.
47
4. Defisit Nutrisi Tujuan: Manajemen Nutrisi (I.03119) Observasi
berhubungan dengan Setelah pemberian tindakan Observasi 1) Mengetahui status nutrisi pasien
ketidakmampuan keperawatan diharapkan status nutrisi a. Identifikasi status nutrisi untuk menentukan intervensi
mengabsorpsi nutrien (L.03030) meningkat b. Identifikasi makanan yang disukai yang tepat.
(D.0019). Kriteria hasil : c. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis 2) Agar pasien mau mengkonsumsi
1. Porsi yang makan yang dihabiskan nutrient makanan.
meningkat d. Monitor asupan makanan 3) Mencukupi kalori sesuai
2. Berat badan atau IMT meningkat e. Monitor berat badan kebutuhan pasien dapat
3. Frekuensi makan meningkat Teurapetik membantu proses penyembuhan
4. Nafsu makan meingkat a. Lakukan oral hygiene sebelum makan, dan menghindari terjadinya
jika perlu komplikasi.
b. Sajikan makanan secara menarik dan suhu 4) Anoreksia dan kelemahan dapat
yang sesuai mengakibatkan penurunana berat
c. Berikan makanan tinggi serat, kalori dan badan dan malnutrisi yang serius.
protein 5) Membantu dalam identifikasi
Edukasi: malnutrisi protein- kalori pasien,
a. Ajarkan diet yang diprogramkan khususnya bila berat badan
Kolaborasi kurang dari normal.
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Terapeutik
menentukan jenis kalori dan jenis nutrien 1) Mulut yang bersih dapat
yang dibutuhkan, jika perlu meningkatkan nafsu makan.
2) Menarik perhatian pasien agar
mau mengkonsumsinya.
3) Memenuhi kebutuhan protein
yang hilang dan membantu
meningkatkan kerja hepar dalam
memproduksi protein.
Edukasi
1) Memberikan informasi kepada
keluarga untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien.
Kolaborasi
1) Sangat penting dan bermanfaat
dalam perhitungan dan
48
penyesuain diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien
dilakukan oleh tenaga profesional
yang tepat.
5. Intoleransi aktivitas Tujuan : Manajemen Energi (I.05178) Observasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi 1) Unutk mengetahui gangguan
ketidakseimbangan keperawatan diharapkan toleransi a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang fungsi tubuh yang dialami pasien
antara suplai dan aktivitas (L.05047) meningkat mengakibatkan lelah akibat kelelahan.
kebutuhan oksigen Kriteria Hasil : b. Monitor kelelahan fisik dan emosional 2) Untuk mengetahuai tingkat
(D.0056). 1. Keluhan lelah menurun c. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan kelelahan fisik dan emosional
2. Perasaan lemah menurun selama melakukan aktifitas pasien.
3. Tenaga Meningkat Terapeutik 3) Untuk mengetahui lokasi dan
a. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah tingkat ketidaknyamnana pasien
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) selama melakukan aktivitas.
b. Berikan aktivitas distraksi yang Terapeutik
menyenangkan 1) Untuk memberikan rasa nyaman
c. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika bagi pasien.
tidak dapat berpidah atau berjalan 2) Untuk mengalihkan rasa
Edukasi ketidaknyamanan yang dirasakan.
a. Anjurkan Tirah baring 3) Untuk melatih gerak mobilisasi
b. Anjurkan melakukan aktivitas secara pasien selama dirawat.
bertahap Edukasi
c. Ajarkan strategi koping untuk 1) Untuk memberikan kenyamanan
merngurangi kelelahan pasien saat beristiarahat.
Kolaborasi 2) Untuk menunjang proses
a. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara kesembuhan pasien secara
meningkatkan makanan bertahap.
3) Agar pasien dapat mengtasi
kelelahan secara mandiri dengan
mudah.
Kolaborasi
1) Untuk memaksimalkan proses
penyembuhan pasien.
49
6. Resiko infeksi Tujuan : Pencegahan Infeksi (I.14539) Observasi
berhubungan dengan setelah dilakukan tindakan keperawata Observasi 1) Mengetahui adanya infeksi
ketidakadekuatan n diharapkan tingkat infeksi (L.14137) a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan Terapeutik
pertahanan menurun sistemik 1) Mencegah terjadinya infeksi.
tubuh sekunder Kriteria hasil : Terapeutik 2) Mempertahankan teknik aseptik.
(D.0142). 1. Kebersihan tangan meningkat a. Perhatikan teknik aseptic terhadap Edukasi
2. Kebersihan badan meningkat pemasangan transfusi 1) Agar dapat mengetahui dan
3. Nafsu makan meningkat b. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak mengontrol tanda dan gejala
dengan pasien dan lingkungan pasien infeksi.
Edukasi 2) Agar dapat mengetahui teknik
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi cuci tangan yang benar.
b. Ajarkan cuci tangan dengan benar 3) Membantu meningkatkan
c. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi pertahanan tubuh terhadap
infeksi.
7. Resiko gangguan Tujuan : Perawatan Integritas Kulit (I.11353) Observasi
integritas kulit/jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawata Observasi 1) Untuk mengetahui penyebab
berhubungan dengan n diharapkan integritas kulit dan jaring a. Identifikasi penyebab gangguan integritas gangguan integritas kulit
perubahan sirkulasi an (L.14125) meningkat kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan Terapeutik
(D.0136). Kriteria hasil : status nutrisi, penurunan kelembaban, 1) Untuk mengathui posisi tiap 2
1. Perfusi jaringan meningkat suhu lingkungan ekstrem, penurunan jam jika tirah baring
2. Kerusakan lapisan Kulit menurun mobilitas) 2) Agar pasien menghindari
Terapeutik produkberbahan dasar alkohol
a) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring pada kulit kering
a. Hindari produk berbahan dasar alcohol 3) Agar pasien mengatahui produk
pada kulit kering berbahan ringan/alami dan
b. Gunakan Produk berbahan ringan/alami hipoalergik pada kulit sensitif
dan hipoalergik pada kulit sensitif 4) Agar pasien mengatahui produk
c. Gunakan produk berbahan petroleum atau berbahan petroleum atau minyak
minyak pada Kulit kering pada Kulit kering
Edukasi
a. Anjurkan menggunakan pelembab (Mis. Edukasi
lotion, serum) 1) Agar pasien emnggunakan
b. Anjurkan minum air yang cukup pelembab.
c. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan 2) Agar kulit pasien terhindari
50
sayur 3) Agar pasien mengkonsumsi serat
d. Anjurkan menghindari terpapar suhu 4) Untuk meenghindari timbulnya
ekstrem perparahan pada kulit.
8. Gangguan Tumbuh Tujuan: Perawatan Perkembangan (I.10339) Observasi
Kembang berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawata Observasi 1) Mengetahui apa saja tugas
dengan efek n diharapkan status perkembangan (L.1 a. Identifikasi pencapaian tugas perkemabangan yang sudah
ketidakmampuan 0101) membaik perkembangan anak tercapai pada anak.
(D.0106). Kriteria hasil : Terapeutik Terapeutik
1. Keterampilan/ prilaku sesuai denga a. Minimalkan kebisingan ruangan 1) Mempertahankan kenyamanan
n usia b. Pertahankan lingkungan yang mendukung pada anak
2. Respon sosial meningkat perkembangan optimal 2) Mendukung peningkatan
3. Kontak mata meningkat c. Motivasi anak berinteraksi dengan anak perkembangan pada anak.
4. Afek Membaik lain 3) Mendukung perningkatan respon
d. Dukung anak mengekspresikan diri sosial pada anak.
melalui penghargaan positif atau umpan 4) Meningkatkan rasa percaya diri
balik atas usahanya dan penghargaan pada anak.
e. Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang 5) Memberikan kenyanan emosi
disukai pada anak.
Edukasi Edukasi
a. Jelaskan orang tua/pengasuh tentang 1) Membantu orang tua memahami
milestone perkembangan anak dan perkembangandan perilaku anak
perilaku anak. 2) Meningkatkan kemampuan dan
b. Anjurkan orang tua berinteraksi dengan peran serta orang tua.
anak
9. Gangguan citra tubuh Tujuan: Promosi Citra Tubuh (I.09305) Observasi
berhubungan dengan Setelah pemberian tindakan Observasi 1) Mengetahui harapan citra tubuh
perubahan fungsi tubuh keperawatan diharapkan citra a. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Tubuh (L.09067) meningkat berdasarkan tahap perkembangan pasien.
(D.0083). Kriteria hasil : b. Identifikasi perubahan citra tubuh yang 2) Mengetahui perubahan citra
1. Melihat bagian tubuh meningkat mengakibatkan isolasi social tubuh yang mengakibatkan isolasi
2. Verbalisasi perasaan negative Terapeutik social
tentang perubahan tubuh menurun a. Diskusikan perubahan tubuh dan Terapeutik
3. Hubungan social membaik fungsinya 1) Agar pasien dapat memahami
b. Diskusikan perbedaan penampilan fisik perubahan pada tubuh dan fungsi
51
terhadap harga diri nya.
c. Diskusikan presepsi pasien dan keluarga 2) Memahami seberapa jauh pasien
tentang perubahan citra tubuh dapat menerima perubahan citra
Edukasi tubuh nya dan dampak terhadap
a. Anjurkan mengikuti kelompok pendukung harga diri nya.
(mis.kelompok sebaya) 3) Agar pasien dan keluarga dapat
b. Latih peningkatan penampilan diri menangani persepsi negatif
(mis.berdandan) terhadap adanya perubahan pada
c. Latih pengungkapan kemampuan diri citra tubuh.
kepada orang lain dan kelompok
Edukasi
1) Meningkatkan semangat dan
motivasi pasien.
2) Meningkatkan rasa percaya diri.
3) Meningkatkan penghargaan
terhadap diri sendiri.
52
2.5.4 Implementasi keperawatan
Sausan 2020).
53
dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP.
keperawatan.
ditentuka sebelumnya.
54
5) I artinya implementasi. Implementasi adalah tindakan keperawatan
BAB III
METODE PENELITIAN
55
3
thalasemia. Desain yang di ambil pada penelitian ini adalah deskriptif dengan
variable yang satu dengan yang lainnya .Study kasus termasuk ke dalam jenis
suatu kasus tertentu untuk diamati dan di analisis secara cermat dan tuntas.
studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa
2017).
Subjek pada studi kasus ini adalah seorang individu atau anak usia
56
Fokus studi kasus pada pengelolaan kasus ini adalah:
pasien.
judul studi kasus yang diambil yaitu “Asuhan Kepereawatan Anak Pada An.X
klien dalam berbagai proses dan tahapan pelayanan kesehatan, dalam bentuk
pembawa oksigen (hemoglobin) kurang dari jumlah normal dan jumlah sel
darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal (Tjin Willy 2019).
Anak usia sekolah menurut (Izzaty, Astuti, and Cholimah 2014) adalah
57
anak yang memasuki usia 6 hingga 12 tahun. Berdasarkan World Health
Organization (WHO) anak usia sekolah adalah anak yang memasuki usia 7-
15 tahun .
protein dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.
usia sekolah, konsep hospitalisasi pada anak usia sekolah dan konsep asuhan
Sukabumi.
2) Waktu: Lama waktu studi kasus sejak klien pertama kali masuk rumah
sakit sampai pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3-5 hari. Jika
3.1
3.2
3.3
58
3.4
3.5
3.5.1 Biofisiologis
3.5.2 Wawancara
3.5.3 Obeservasi
59
Dalam pengelolaan kasus ini dokumen yang digunakan untuk
3.5.5 Kusioner
kuisonier terbuka dan tertutup. Tujuan dari kuisioner ini yaitu untuk
60
menarasikan jawaban-jawaban dari studi kasus yang diperoleh dari hasil
rumusan masalah studi kasus. Hasil data yang terkumpul dalam bentuk
Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017) yang di tuangkan dalam
dekriptif.
3.6.2 Analisis
yang dipilih untuk studi kasus dan dapat desertai cuplikan ungkapan
klien.
3.6.4 Kesimpulan
61
dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan akan dilakukan
oleh penulis, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil
laporan.
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
62
sama dengan menghormasi seluruh persetujuan yang disepakati, dan
partisipasi.
63
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Rita, Zulhafis Mandala, and Rewina Liyola. 2020. “Jurnal Ilmiah Keseh
atan Sandi Husada Kadar Ferritin Dengan Status Gizi Pasien Thalassemia β
Mayor Anak Di RSAM Bandar Lampung Pendahuluan.” Jurnal Ilmiah Kese
hatan Sandi Husada 11 (1): 219–24. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.252
Diakses pada Tanggal 8 Noevember 2021.
Andre kurniawan. 2021. “Kuisioner Adalah Instrumen Untuk Mengumpulkan Dat
a, Ketahui Jenis Dan Kelebihannya.” Merdeka.Com. 2021. https://m.merdeka.
com/jabar/kuesioner-adalah-instrumen-untuk mengumpulkan-data-ketahui-je
nis-dan-kelebihannya-kln.html?page=4. Diakses pada tanggal 14 Februari 20
22.
Andriastuti, KTP, Suyatnayasa, and Ngurah Putu. 2015. “Definisi Alfa Dan Beta
Thalasemia.” Jurnal Public Inspiration, Jurnal Administrasi Publik 53 (9): 16
89–99. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Desember 2021.
Anggi pebrina rizki. 2017. “Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.” https://files.osf.
io/v1/resources/7p8u9/providers/osfstorage/5d9780510b9a8c000d3080cf?act
ion=download&direct&version=1. Diakses pada tanggal 22 Februari 2022.
Apriliani Nur Hidayah. 2014. “Komunikasi Teurapetik Pada Anak Usia Sekolah.”
Semarang. http://aprilianihidayah.blogspot.com/2014/02/v-behaviorurldefaul
tvmlo.html?m=1. Diakses pada tangal 23 Februrai 2022.
Aprilliani. 2020. “Karakeristik Pada Pasien Dengan Thalasemia Yang Dirawat Di
Rumah Sakit.” Politeknik Kesehatan Keementrian Kesehatan. Politeknik Kes
ehatan Keementrian Kesehatan. http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1048
/1/KTI APRILLIANI S.pdf. Diakses pada tanggal 10 November 2021.
Aulia. 2017. “Faktor Resiko Penurunan Dan Klasifikasi Thalasemia.” Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2017. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2
ptm/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/faktor-risiko-penurunan-da
n-klasifikasi-thalassemia. Diakses pada tanggal 20 November 2021.
P2PTM Kemenkes RI. 2017. “Pencegahan Tersier Thalasemia.” Kementrian Kese
hatan Republik Indonesia. 2017. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/s
ubdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/pencegahan-tersier-thalassemia Di
akses pada tanggal 27 Februari 2022.
Bruce. 2015. “Konsep Anak Usia Sekolah.” Journal of Chemical Information and
Modeling 64 (9): 20. http://eprints.umm.ac.id. Diakses pada tanggal 23 Febru
ari 2022.
Cindy Febrianti. 2015. Memahami Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia S
ekolah Dasar. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Brawijay
64
a. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Brawijaya. https://w
ww.academia.edu/20335695/memahami_pertumbuhan_dan_perkembangan_
anak_usia_sekolah_dasar. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022.
Dinyanti, Shinta. 2018. “Hubungan Anatara Kadar Ferinitin Dengan Tinggi Badan
Berat Badan Pasien Thalasemia Beta Mayor Di Rumah Sakit Jember.” Digita
l Repository Universitas Jember. Universitas Jember. https://repository.unej.a
c.id. Diakses pada tanggal 19 November 2021.
dr. Alvin Nursalim, SpDP. 2019. “Mengungkap Fakta Medis Seputar Penyakit Th
alasemia.” Klikdokter. 2019. https://www.google.co.id/amp/s/m.klikdokter.c
om/amp/2946645/mengungkap-fakta-medis-seputar-penyakit-thalasemia. Di
akses pada tanggal 22 Februrai 2022.
Hijriani, Hera. 2018. “Pengaruh Psychoeducational Parenting Terhadap Kecemasa
n Orang Tua Yang Mempunyai Anak Penyandang Thalassemia Mayor.” Jurn
al Keperawatan Silampari 2 (1): 385–98. https://doi.org/10.31539/jks.v2i1.39
5. Diakses pada tanggal 11 November 2021.
Irdawati , Afifah Ayu Syaiful, Anis Haryani. 2021. “Hubungan Usia Anak Pender
ita Thalasemia Dengan Frekuensi Transfusi .” Edited by Anis Haryani Irdaw
ati , Afifah Ayu Syaiful. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan 14: 73–79. https://j
ournals.ums.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Februrai 2022.
Izzaty, Rita Eka, Budi Astuti, and Nur Cholimah. 2014. Konsep Anak Usia Sekola
h. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Universitas Es
a Unggul. https://digilib.esaunggul.ac.id. Diakses pada tanggal 22 Februari 2
022.
Mardiani, Rina. 2019. “Analisis Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.” Jo
urnal Article 1 (4): 1–8. Diakses pada tanggal 11 November 2021.
Najib, Ibnu. 2016. Makalah Sistem Hematologi. Program Diploma Iv Analisi Kes
ehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiy
ah Semarang. Semarang. Diakses pada tanggal 23 Februari 2022.
Oky Sugianto. 2020. “Penelitian Kualitatif, Manfaat Dan Alasan Penggunaan.” Bi
nus Universitas, April 2020. https://binus.ac.id/bandung/2020/04/penelitian-k
ualitatif-manfaat-dan-alasan-penggunaan/. Diakses pada tanggal 23 Februrai
2022.
P2PTM Kemenkes RI. 2019. “Hari Thalasemia Sedunia 2019: Putuskan Mata Ran
tai Thalasemia Mayor.” Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. kementri
an kesehatan republik indonesia. 2019. http://p2ptm.kemkes.go.id. Diaskes p
ada tanggal 1 Maret 2022.
Padila. 2017. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Nuha Medika. Nuha Medika.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purba, Angel Oktavia. 2019. “Pelaksanaan Evaluasi Untuk Mengukur Pencapaian
Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.” https://files.osf.io/v1/resources/nv
kpt/providers/osfstorage. Diakses pada tanggal 21 Februrai 2022.
Regar, Joyce. 2013. “Aspek Genetik Talasemia.” Jurnal Biomedik (Jbm) 1 (3): 15
1-158 non. https://doi.org/10.35790/jbm.1.3.2009.829. Diakses pada tanggal
15 November 2021
Sari, Suci Denita. 2019. “Intervensi Keperawatan Berdasarkan Nic Sebagai Pandu
an Perawat Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Pasien.” Diakses pada tang
gal 5 Nomember 2021.
Sausan, Nur Rachmi. 2020. Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Dengan Thala
65
semia Yang Di Rawat Di Rumah Sakit. Edited by Nur Rachmi Sausan. Jurnal
Ilmiah Kesehatan. Nur Rachmi. Samarinda. http://repository.poltekkes-kalti
m.ac.id/id/eprint/1066. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2021.
Susilowati. 2017. “Kegiatan Humas Indonesia Bergerak Di Kantor Pos Depok II
Dalam Meningkatkan Citra Instansi Pada Publik Eksternal.” Jurnal Komunik
asi VIII (2): 47–54. https://ejournal.bsi.ac.id. Diakses pada tanggal 5 Novem
ber 2021.
Tim Peliput Diskominfo. 2019. “Peresmian Rumah Singgah Thalasemia PDDI (P
erhimpunan Donor Darah Di Indonesia) Kota Sukabumi.” Portal Resmi Kota
Sukabumi, 2019. https://portal.sukabumikota.go.id. Diakses pada tanggal 27
Februrai 2022.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. De
wan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia. 1st ed. Jakarta: Dewan Pe
ngurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. “Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.” D
ewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia, 1–523.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran KeperawatanIndonesia. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia. 1st ed. Jakarta: Dewan Penguru
s Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Tjin Willy. 2019. “Pengertian Thalasemia.” Alodokter. 2019. https://www.alodokt
er.com/thalasemia. Diakses pada tanggal 04 Maret 2021.
wafiyah. 2016. Pathway Thalasemia. Diakses pada tanggal 8 November 2021.
zuli Istiqamah, Agus Yulianto. 2018. “40 Persen Penderita Thalasemia Ada Di Ja
wa Barat.” Republika, 2018. https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.
id. Diakses pada tanggal 11 November 2021.
66
67
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
No HP :
Sukabumi, ......................
Saksi Yang memberikan
( ) ( )
Mahasiswa,
(Puspa Widianti)
53
Lampiran 2 Format Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.....
DENGAN .................................DI RUANG ......................................
RS....................................................
Tanggal Pengkajian :
Jam :
Nama Pengkaji :
I. IDENTITAS
A. Anak
Nama : …………………………………………….
Tempat, tgl lahir (umur) : …………………………………………….
Jenis Kelamin : …………………………………………….
Agama : …………………………………………….
Pendidika : …………………………………………….
Alamat : ………………………………...………….
Tanggal Masuk RS : …………………………………………….
Diagnosa Medik : ………………...………………………….
No. RM : ………………...………………………….
B. Orang Tua
1. Ayah
Nama : ……………………………………...(kandung/tiri)
Umur : ……………………………………………………..
Pekerjaan : ………………………………………………..........
Pendidikan : …………………………………………………......
Agama : ……………………………………………….........
Alamat : ………………………………………………….....
2. Ibu
Nama : ………………………………...........(kandung/tiri)
Umur : ………………………………………………..........
Pekerjaan : ………………………………………………..........
54
Pendidikan : ……………………………………………………
……...................
Agama : …………………………………………….............
Alamat : ………………………………………….................
C. Identitas Saudara Kandung
No. NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEH
ATAN
1.
2.
3.
55
c. APGAR : ......................................................................................
d. Anak pada saat lahir tidak mengalami :....................................
2. Riwayat Penyakit Dahulu
No Jenis Penyaki Umur saat Lamanya Pertolongan
t sakit
3. Riwayat Kecelakaan
...........................................................................................................
4. Riwayat konsumsi obat-obatan
...........................................................................................................
5. Riwayat alergi
............................................................................................................
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram 3 generasi
Keterangan:
56
BB sebelum sakit : ........ kg
BB saat sakit : ........ kg
Lingkar Lengan : ........ cm
Lingkar Dada : ........ cm
Lingkar Kepala : ........ cm
Lingkar Perut : ........ cm
B. Perkembangan (Gunakan KPSP untuk menilai perkembangan a
nak)
V. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang status kesehatan anak saat ini
…………………………………………………………………........
Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining tumbuh kemban
g, kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahrag
a, manajemen stress, factor ekonomi, riwayat medis keluarga, pengo
batan yang sudah dilakukan ….………………………………………
…………………….........
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
………………………………………………………………………
B. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI : (Ya/Tidak, sampai umur berapa) ………………
…..................................................................................
Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian
: ....................................................................................
b. Jumlah pemberian
: ....................................................................................
c. Cara pemberian
: ....................................................................................
Makanan pendamping ASI:
a. Makanan cair (air buah/sari buah) diberi umur : …………………
………….
57
b. Bubur susu diberi umur : …………………….…………………
………….
c. Nasi tim sarinf diberi umur : …………………...………………
……………
d. Nasi tim diberi umur : …………………….……………………
………….
e. Makanan tambahan lainnya ………………………….diberi umur
…………
f. Pola makan …………………………(berapa kali sehari/selang se
ling ASI)
C. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama
: ....................................di :...........................................
Lingkungan berada di
: ........................................................................................................
Rumah dekat dengan
: ........................................................................................................
Tempat bermain
: .........................................................................................................
Kamar klien
: .........................................................................................................
Rumah ada tangga
: ..........................................................................................................
...
Hubungan antar anggota
keluarga : ..............................................................................................
................
Pengasuh anak
: ..........................................................................................................
....
Pola membesarkan anak:
...............................................................................................................
58
Orang terdekat dengan anak :
..............................................................................................................
D. Riwayat Keyakinan dan Nilai
Latar belakang budaya/etnik :
..............................................................................................................
Perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya/etnik :
...............................................................................................................
Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas :
..............................................................................................................
Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, larangan, adat) yang
dapat mempengaruhi kesehatan :
...............................................................................................................
Support sistem dalam keluarga :
...............................................................................................................
Kegiatan keagamaan :
..............................................................................................................
E. Riwayat hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
...............................................................................................................
Pemahaman klien tentang sakit dan rawat inap
...............................................................................................................
F. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Frekuensi makan
2. Cara pemehuhan
3. Nafsu makan
4. Jenis makanan pokok
5. Jenis lauk
6. Jenis sayuran
7. Jenis buah
8. Makanan pantang
59
9. Kebiasaan makan termasuk c
ara menyajikan makanan
10. Jenis makanan selingan
11. Kebiasaan jajan
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
3. Jumlah
4. Cara pemenuhan
5. Kebutuahn cairan
3. Eliminasi (BAB dan BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
1. Tempat
2. Frekuensi
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Warna
6. Bisa memberitahu/tidak
7. Melakukan sendiri/ditolong
BAK
1. Tempat
2. Frekuensi
3. Volume/Jumlah
4. Kesulitan
5. Warna
6. Bisa memberitahu/tidak
7. Melakukan sendiri/ditolong
4. Aktifitas/Latihan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
60
1. Aktifitas yang bisa dilakukan
2. Permainan yang disukai
3. Kemampuan memenuhi ADL
4. Penggunaan alat bantu
aktifitas
5. Kesulitan pergerakan tubuh
6. Apakah ada kesulitan bernafa
s, lemah, nyeri dada
5. Tidur dan Istirahat
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Lama tidur (siang dan malam)
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur (men
cuci kaki sebelum tidur, kenci
ng sebelum tidur)
4. Mengompol
5. Mengorok
6. Mengigau
7. Sering terjaga
8. Kebiasaan tidur yang lain ada/
tidak
9. Tidur malam mulai jam berap
a
10. Bangun pagi jam berapa
11. Tidur sendiri/ditemani
12. Kesulitan tidur
13. Biasa tidur siang/tidak, berapa
jam
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi (cara, frekuensi, alat
61
mandi)
2. Cuci rambut (frekuensi, cara)
3. Gunting kuku (frekuensi,
cara)
4. Gosok gigi (frekuensi, cara)
62
7. Thorax dan pernapasan : bentuk dada, irama pernapasan, tarikan ot
ot bantu pernapasan, suara nafas, suara nafas tambahan, vocal frem
itus, nyeri dada, ada massa, suara perkusi
8. Jantung : bunyi, suara perkusi jantung
9. Abdomen : bentuk, pembesaran organ, keadaan pusat, teraba skibal
a, masa, nyeri pada perabaan/tekan, distensi, hernia, bising usus, su
ara perkusi abdomen
10. Ekstremitas : kelainan bentuk, pergerakan, tonus otot, reflek lutut,
adanya udem, keadaan ujung ekstremitas, hal-hal lain
11. Genitalia dan anus
12. Status Neurologis
Saraf-saraf cranial (nervus I-XII)
Tanda-tanda perangsangan selaput otak (kaku kuduk, kernig
sign, refleks brudzinski, refleks lasegu)
Refleks primitif
X. ANALISA DATA
Tanggal/
Data Etiologi Masalah
Jam
63
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah.
1. ........................................
2. ...........................................
3. ..........................................
4. Dst
64
Hari, Nama &
Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
Tanggal Paraf
65
Sukabumi, Februari 2022
Mengetahui,
Pembimbing Utama
(Asmarawati, S,Kep.,Ners.,M.Kep)
NIDN. 0422038003
Lampiran 2
LEMBAR MONITORING KONSULTASI PEMBIMBING PENDAMPING
Nama Pembimbing:
Hari/ Materi yang Paraf/Screenshot
No Saran
Tanggal dikonsulkan Bimbingan
66
Sukabumi, Februari 2022
Mengetahui,
Pembimbing Utama
67
68
69