Visi: Menjadi pelopor terwujudnya sistem integritas nasional dengan mendorong praktik-praktik
yang bersih dan sehat di bidang bisnis, pemerintahan, dan masyarakat dalam arti seluas-luasnya
Misi: Mensosialisasikan pengertian dan hakikat transparansi pada masyarakat luas dan
menanamkan keyakinan tentang pentingnya transparansi dalam berbagai bidang kehidupan.
Melakukan berbagai penelitian dan pengkajian mengenai segala hal yang berkaitan dg
transparansi. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan dalam berbagai bentuk untuk mengkaji
dan merumuskan strategi pelaksanaan transparansi di bidang hukum, politik, sosial-budaya,
ekonomi-bisnis, dan hankam.
c. TII (Transparency International Indonesian)
1) Sejarah terbentuknya TII
Transparency International (TI), merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang
memfokuskan diri melawan korupsi dengan menyertakan seluruh masyarakat ke dalam sebuah
koalisi internasional yang kuat dalam rangka membasmi efek buruk dari korupsi yang berimbas
kepada kaum lelaki, perempuan dan anak-anak di seluruh dunia. Misi utama dari TI adalah untuk
menciptakan sebuah lingkungan yang bersih dari praktik korupsi.
Transparency International berpusat di Berlin, Jerman dan mempunyai cabang di 99 negara.
TI-Indonesia, sebagai bagian dari upaya global untuk menghapuskan korupsi, mempunyai tujuan
untuk “Meningkatnya transparansi, efisiensi dan demokrasi pengelolaan sumberdaya ekonomi,
birokrasi dan politik untuk kemakmuran seluruh rakyat”.
Penekanan kami adalah pada pembaharuan sistem, bukan pada pengungkapan kasus-kasus
korupsi secara individu.
TI-Indonesia didirikan di Jakarta pada tanggal 18 September 2000.
2) Visi dan Misi
Visi : Meningkatnya transparansi, efi siensi dan demokrasi pengelolaan sumberdaya ekonomi,
birokrasi dan politik untuk kemakmuran seluruh rakyat
Misi :
a. Mendorong pembentukan Pulau-pulau integritas di semua sektor strategis dengan membangun
aliansi dengan kelompok strategis
b. Menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya tata kelola sumber keuangan Negara yang
bersih dan baik
c. Berperan aktif dalam upaya mendorong terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien dalam
rangka mendorong kebijakan publik yang transparan dan partisipatif
d. Mendorong terciptanya iklim usaha yang bersih, transparan dan akuntabel
e. Melakukan pengukuran terhadap kinerja pemberantasan korupsi.
3. Indonesia menempati peringkat ke 88 dengan skor CPI 36. Skor tersebut meningkat dua
poin dari tahun 2014 yang berada di peringkat ke 107
Pada wialayah asia tenggara indonesia tidak termsuk neara yang begitu kotupsi