Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA

TN”A”DENGAN TIDAK PERNAH MENJADI AKSEPTOR KELUARGA

BERENCANA KELURAHAN ANTANG KEC. MANGGALA

TANGGAL 26 FEBRUARI 2021

A. PENGUMPULAN DATA DASAR

1. Biodata

Nama KK : Tn. “A“

Umur : 41 tahun

Nikah / Lamanya : 1 x / ± 15 tahun

Suku : Makassar

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : Rp.2.000.000/ bulan\

Alamat : Jln. Paleo 3b, Kelurahan Antang, Kecamatan

MManggala
2. Data anggota keluarga

Table 1

N Nama Umur L/P Hub. Pend. Pekj. Ket

O
1. Tn.A 41 thn L Suami SD Wiraswasta Sehat
2. Ny.I 35 thn P Istri SD IRT Sehat
3. An.F 12 thn P Anak SD Pelajar Sehat
4. An.P 9 thn P Anak SD Pelajar Sehat

5. An. A 4 thn L Anak Belum Belum Sehat

Sekolah Sekolah
Genogram :

S I

Keterangan :

: Meninggal : Laki - laki

: Perempuan : Serumah
a. Sifat keluarga/Tipe Keluarga

1) Tipe keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak, Ibu dan

3 orang anak

2) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah musyawarah dengan

istri sebelum pengambilan keputusan.

3) Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis

4) Cara mengatasi masalah bila ada perselisihan dalam keluarga adalah

menenangkan situasi kemudian musyawarah dan mencari solusinya.

b. Pola Kebiasaan sehari – hari

1) Pola makan

Kebiasaan makan 3x sehari dengan makanan pokok nasi, lauk – pauk,

sayuran, kadang-kadang buah dan susu. Keadaan fisik anggota

keluarga tidak ada yang terlalu kurus dan tidak ada yang kegemukan.

2) Istirahat dan tidur

Kebiasaan tidur anggota keluarga baik dan teratur, kecuali kepala

keluarga dan istri tidur siang hanya pada waktu jam istirahat kira-kira

60 menit mulai pukul 12.00 – 13.00 wita dan malam hari tidur mulai

pukul 2300 – 05.00 wita.

3) Rekreasi

Keluarga jarang mengadakan rekreasi secara khusus, waktu senggang

digunakan untuk istrirahat dan menonton TV di rumah.


4) Pekerjaan sehari – hari

Tn. “H” bekerja sehari-hari sebagai Buruh dan Ny. “N” sebagai ibu rumah

tangga sesuai dengan kemampuannya dan mengurus anak-anak.

5) Kebersihan diri

Kebersihan diri anggota keluarga cukup baik, mandi 2x sehari dengan

pakai sabun, menggosok gigi selesai makan dengan pasta gigi.

3. Faktor Sosial, Ekonomi, dan Budaya

a. Peranan anggota keluarga

1) Ayah sebagai pencari nafkah.

2) Ibu mengatur urusan rumah tangga dan mengasuh anak.

b. Penghasilan dan pengeluaran

1) Penghasilan setiap bulan rata-rata ± Rp. 2.000.000

2) Pengeluaran tidak tetap perbulan.

3) Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari.

c. Hubungan keluarga dengan masyarakat

Hubungan keluarga dengan masyarakat setempat cukup baik dalam arti

anggota keluarga sering terlibat dalam organisasi masyarakat contohnya

gotong – royong.

4. Faktor Lingkungan

a. Rumah

1) Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah permanen

dengan ukuran 7 x 12 m persegi


2) Ventilasi rumah cukup sehingga pertukaran udara keluar masuk

cukup

3) Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari

4) Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik

DENAH RUMAH

RD

WC RM

KT KT

R.TM KT

--------------------------------------------------------------------------------------------

keterangan:
KT : Kamar tidur

RM : Ruang makan

RTM: Ruang tamu

RD : Ruang dapur

WC : WC/kamar mandi

b. Sumber air bersih

1) Sumber air bersih keluarga berasal dari sumur gali.

2) Keadaan air bersih, jernih, tidak berbau dan tidak berwarna

3) Keluarga meminum air yang sudah dimasak

c. Tempat pembuangan

1) Tinja keluarga dibuang di kakus.

2) Sampah dibuang di sekitar rumah

3) Pembuangan air limbah di selokan yang tersedia dengan kondisi

yang cukup baik.

d. Fasilitas hiburan

Keluarga memiliki TV sebagai sarana hiburan dan sumber informasi bagi

keluarga

e. Fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial

1) Fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit lumayan jauh

dari rumah

2) Fasilitas social keluarga tersedia disekitar rumah misalnya toko dan

warung
3) Transportasi lancar

5. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan keluarga sekarang

1) Tn. “A”

Kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.

2) Ny. “I”

Sebagai ibu rumah tangga, Ny. “N” dalam keadaan sehat dan tidak ada

keluhan

3) An.”F” kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan

4) An.”P” kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan

5) An.”A” kondisi kesehatan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan

b. Keluarga Berencana

Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB

c. Keadaan Gizi Keluarga

Pertumbuhan fisik anak-anak Tn. “A” secara sepintas sehat begitupun pola

makanannya baik

d. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Tabel 2 : Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

No T Umur pesal Tempat Penolo Jenis Keadaa disus Nifas

h kehamila inan persalina ng kalam n ui

n n n in hidup/m

ati
1 2 37-38 PBK PKM Bidan P Hidup ASI Norm

0 minggu al

8
2 2 37-38 PBK PKM Bidan L Hidup ASI Norm

0 minggu al

1
3 2 37-38 PBK PKM Bidan L Hidup ASI Norm

0 minggu al

e. Riwayat Penyakit yang pernah diderita Keluarga

Tn. “A” dan keluarganya tidak pernah ada riwayat menderita penyakit

menular, seperti TBC, hepatitis, AIDS/HIV dan penyakit kusta.

6. Pengkajian Psikologis

a. Status Emosi

Tingkat emosi keluarga cukup baik, bila ada masalah dalam keluarga

diselesaikan dengan baik. Emosi ibu dalam kondisi stabil.

b. Konsep diri
Konsep diri keluarga baik, bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan

ramah

c. Pola Interaksi/Komunikasi

Interaksi antar anggota keluarga cukup baik, bahasa yang dipakai sehari-

hari adalah bahasa Indonesia, kadang-kadang menggunakan bahasa

Makassar

7. Pengkajian pengetahuan keluarga tentang :

Kesehatan Lingkungan :

Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan kurang

8. Harapan Keluarga kepada Bidan

Keluarga sangat berharap dapat dibantu dalam mengatasi masalah kesehatan

dalam keluarganya.

9. Pemeriksaan Fisik

a. TTV Tn.”A” dan anak-anaknya :

1) Tn “A”

TB : 165 cm BB : 55 kg

TD : 110/80mmHg N : 80 x/menit

S : 36,5 0C P : 24 x/menit

2) Ny “I”

TB : 158 cm N : 81x/menit

TD : 120/80 mmHg P : 20x/menit

S : 36,5 ˚C BB : 50 kg
3) Anak “F”

TB : 147 cm N : 85x/menit

S : 36,5 ˚C P : 18x/menit

BB : 41 kg

4) Anak “P”

TB : 134 cm N : 60x/menit

S : 36,5˚C P : 14x/menit

BB : 35 kg

5) Anak “A”

TB : 111,3 cm N : 60x/menit

S : 36,5˚C P : 14x/menit

BB : 18 kg

b. Ny. “I”

1) Ibu Kooperatif dan Kesadaran Composmentis

2) Tanda-tanda vital :

a) TD : 120/80 mmHg

b) N : 80 x/menit

c) P : 24 x/menit

d) S : 37 ⁰C

3) Kepala : Bersih dan rambut tidak rontok

4) Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema.

5) Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih jernih.

6) Telinga : Tampak bersih, simetris kiri dan kanan.


7) Leher : Tidak ada pembesaran kel. Tyroid, tidak ada pembesaran

kel. limfa, dan tidak ada pembesaran vena jugularis.

8) Payudara : Simetris ki/ka, tidak ada pembengkakan pada payudara,

puting susu terbentuk, tidak ada nyeri tekan dan massa.

9) Abdomen : Tampak striae albicans, otot perut kendor, tidak ada bekas

luka operasi.

10) Vulva dan Perineum: Tidak ada oedema dan varices.

11) Ektremitas bawah : Simetris ki/ka, tidak ada oedema, refleks patella

ki/ka +/+.

B. PERIORITAS MASALAH

Untuk mengatasi masalah keluarga Tn ‘A’ secara keseluruhan tidak

munkin oleh karena itu perlu dilakukan perioritas masalah kesehatan, yang

mana masalah kesehatan dan keperawatan yang mengancam kehidupan dan

mengancam kesehatan keluarga yang menjadi perioritas masalah.

Agar dapat melakukan perioritas masalah keluarga secara tetap maka

dilakukan pembobotan masalah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan tentang ber-KB

2. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan masih kurang

Table I : Kriteria pembobotan masalah

Kurang pengetahuan tentang ber-KB

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
seperti ibu dapat hamil

kembalisehingga tidak

ada jarak dari anak-

anak ibu, serta bias

terjadi resiko tinggi

pada kehamilan dan

persalinan ibu

nantinya
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah dapat di ubah

masalah untuk di ubah karena adanya

keinginan ibu untuk

mengetahui tentang

KB secara menyeluruh
3 Potensi pencegahan 3/3 x 1 1 Memberikan

penyuluhan tentang

keluarga berencana

Total skor 3

2/3

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 2 2/3 Ancaman kesehatan,

keluarga dapat terkena

penyakit diare, demam


berdarah, kolera,

tipes,cacingan,

malaria dan lain-lain


2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Kemungkinan

masalah untuk di ubah keluarga dapat

membuat tempat

sampah sendiri yaitu

dengan digali atau di

bakar dan membuat

SPAL yang tertutup


3 Potensial pencegahan 2/3 x 1 2/3 Adanya keinginan

keluarga untuk

memperbaiki

kesehatan lingkungan
4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 1 Keluarga tidak

menyadari bahwa

kebersihan lingkungan

bias mempengaruhi

kesehatan
Total skor 4

1/3

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas maka urutan prioritas

masalah dan keperawatan keluarga Tn ‘A’ dapat disusun sebagai berikut:

1. Kurang pengetahuan tentang ber-KB


2. Kurang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

C. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL

1. Ibu tidak pernah ber-KB

DS : Ibu mengatakan sejak kelahiran anak pertama sampai sekarang

tidak pernah ber-KB

DO : - Jarak dari anak ke dua cukup

- Ibu tidak dapat menyebutkan manfaat KB dan hanya tahu

beberapa jenis KB

Analisa dan interpretasi data:

a. Ibu tidak ber-KB sejak melahirkan anak pertama sampai sekarang

dan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat KB

b. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB disebabkan oleh tingkat

pendidikan ibu yang rendah dan kurangnya informasi secara

penyuluhan kesehatan tentang KB dari tenaga kesehatan yang

terkait

2. Kesehatan lingkungan

DS : Ibu mengatakan sering membuang sampah disekitar rumah

DO : sumber air berdekatan dengan WC

Analisa dan interpretasi data:


Keluarga kurang menjaga kesehatan lingkungannya disebabkan mereka

tidak menyadari dan masih kurang mengetahui kebersihan maupun

kesehatan lingkungan besar dampaknya terhadap kesehatan.

D. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

E. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung akan melakukan tindakan segera dan

kolaborasi

F. MENENTUKAN RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

1. Ibu tidak pernah ber-KB

a. Tujuan :

1) Jangka panjang : Meningkatkan kesadaran masyarakat / keluarga

untuk menggunakan alat kontrasepsi

2) Jangka pendek : ibu sudah mengetahui tentang pentingnya ber-

KB dan ibu mau menjadi akseptor KB

b. Kriteria

1) Ibu mengerti tentang KB

2) Ibu telah menggunakan salah satu alat kontrasepsi

Intervensi:
Tanggal 26 Februari 2021 jam 15.00 wita

1. Berikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat KB

Rasional : dengan diberikan penyuluhan kesehatan KB, maka

diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang pentingnya menjadi

akseptor KB.

2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi

Rasional : agar ibu dapat memilih salah satu alat kontrasepsi yang

diinginkan

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan

a. Tujuan

1) Jangka panjang: keluarga mengerti dampak lingkungan yang

tidak bersih terhadap keseshatan

2) Jangka pendek : keluarga mengerti tentang kebersihan

keseshatan lingkungan

b. Kriteria

1) Lingkungan sekitar rumah bersih

2) Keluarga memiliki tempat sampah sendiri

3) Keluarga memiliki SPAL sendiri

Intervensi:

Tanggal 26 Februari 2021 jam 15.00 wita

1. Berikan penyuluhan pada keluarga tentang pentingnya menjaga

kesehatan lingkungan
Rasional : dengan memberikan penyuluhan maka keluarga akan

menyadari bahwa kesehatan lingkungan biasa

mempengaruhi kesehatan keluarga sehingga akan

mulai menjaga kebersihan lingkungan

2. Anjurkan keluarga untuk mengelolah sampah dengan benar

Rasional : pengelolaan sampah yang benar dapat

menghindarkan diri dari segala macam penyakit

G. IMPLEMENTASI

Tanggal 26 Februari 2021 jam 15.00 wita

1. Ibu belum pernah menjadi akseptor KB

a. Memberikan penyuluhan keseshatan tentang manfaat dan pentingnya

KB

Hasil : ibu mengerti dan bersedia menjadi akseptor KB

b. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang jenis-jenis alat

kontrasepsi

Hasil : ibu mengerti dan bersedia dan mencoba menggunakan salah

satu alat kontrasepsi

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan

a. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya

menjaga kebersihan lingkungan

Hasil : kelurga mengerti dan mau melakukannya

b. Menganjurkan keluarga untuk mengelolah sampah dengan benar


Hasil : keluarga bersedia untuk tidak membuang sampah

disembarang tempat lagi dan membuat sampah sendiri

c. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat SPAL tertutup

Hasil : keluarga siap membuat SPAL tertutup

H. EVALUASI

Tanggal 26 Februari 2021 jam 15.00 wita

a. Ibu sudah mengerti tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dan manfaatnya

b. Keluarga sudah mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan

DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA

KELUARGA TN”A” DENGAN TIDAK PERNAH MENJADI AKSEPTOR

KELUARGA BERENCANA KEL. ANTANG KEC. MANGGALA

TANGGAL 26 FEBRUARI 2021

IDENTITAS KK :

Nama KK : Tn. “A“


Umur : 41 tahun

Nikah / Lamanya : 1 x / ± 15 tahun

Suku : Makassar

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : Rp.2.000.000/ bulan\

Alamat : Jln. Paleo 3b, Kelurahan Antang, Kecamatan

Mmanggala

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan belum menggunakan alat kontrasepsi apapun

2. Ibu mengatakan sering membuang sampah disembarangan

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan fisik anak-anak Tn ‘A’ tidak ada kelainana

2. Keadaan lingkungan belum bersih

3. Personal hygiene bersih

4. Tanda-tanda Vital anak-anak

a. Anak “F”

N : 85x/menit

S : 36,5 ˚C

P : 18x/menit
BB : 41 kg

b. Anak “P”

N : 60x/menit

S : 36,5˚C

P : 14x/menit

BB : 35 kg

c. Anak “A”

N : 60x/menit

S : 36,5˚C

P : 14x/menit

BB : 18 kg

5. Anak tampak sehat

ASSESMENT (A)

Tidak pernah menjadi akseptor KB kurangnya pengetahuan tentang

kesehatan lingkungan

PLANNING (P)

1. Meminta persetujuan keluarga setiap melakukan asuhan

Hasil : keluarga, terutama ibu sangat kooperatif dan memberikan

respon positif

2. Mengobservasi tanda-tanda Vital keluarga Tn’S’


Hasil : TTV dalam Batas normal

3. Memberikan penyuluhan tentang manfaat KB dan pentingnya menggunakan

alat kontrasepsinya

Hasil : ibu bersedia dan mau melakukannya

4. Menganjurkan kepada keluarga agar tetap mempertahankan kesehatan

lingkungan dan personal hygiene

Hasil : personal hygiene dan lingkungan sekitar rumah

SATUAN ACARA PENYUYLUHAN

( SAP )

Topik : KB

Sasaran : keluarga Tn’A’


Pelaksanaan : 26 Februari 2021

Waktu : 15 Menit

Tempat : Rumah keluarga Tn’A’

Tujuan umum : menginformasikan dan memperkenalkan tentang KB

Tujuan khusus : pada akhir penyuluhan keluarga Tn’A’ dapat mengerti dan dapat

menjelaskan

1. Pengertian KB

2. Tujuan KB

3. Manfaat KB

4. Jenis-jenis alat kontrasepsi

Materi :

1. Pengertian KB

2. Tujuan KB

3. Manfaat KB

4. Jenis-jenis alat kontrasepsi

Metode : Ceramah

Evaluasi : setelah penyuluhan, ibu mampu menjelaskan penyuluhan

1. Pengertian KB

2. Tujuan KB

3. Manfaat KB

4. Jenis-jenis KB

KELUARGA BERENCANA
Pengertian keluarga berencana

Keluarga berencana adalah usaha pengukuran jumlah kehamilan demi

perbaikan kesejahteraan keadaan kesehatan ekonomi. Keluarga dan bangsa pada

khususnya dan ummat pada umumnya.

Tujuan keluarga berencana :

a. Tujuan umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka

mewujudkan nama keluarga kecil, bahagia dan sejahtera

b. Tujuan khusus

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat / keluarga untuk menggunakan alat

kontrasepsi

2. Menurungkan jumlah keluarga bayi

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat / keluarga dengan penjarangan

kehamilan

Manfaat keluarga berencana:

a. Untuk ibu

1. Perbaikan kesehatan badania, mencegah kehamilan berulang dalam waktu

berlalu pendek dan mencegah keguguran

2. Meningkatkan kesehatan mental dan emosi, waktu untuk mengasuh anak

yang lain istirahat dan melakukan kegiatan

b. Untuk bayi akan lahir

1. Tumbuh secara wajar selama dalam kandungan

2. Perkembangan dan mental secara emosi lebih baik


3. Waktu lebih banyak diberikan ibu dan anak

4. Pemberian kempatan pendidikan lebih baik

c. Untuk ayah

1. Perbaikan kesehatan fisik tidak terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan

hidup

2. Perbaiki kesehatan mental dan emosi yang lebih baik dan pemeliharaan

yang lebih baik

d. Untuk anak yang lain

1. Perkembnagan fisik yang lebih baik

2. Perkembangan mental dan emosi yang lebih baik dan pemeliharaan yang

lebih baik

3. Perkembangan pendididkan yang lebih baik, sumber pendapatan tidak

habis sekedar untuk memepertahankan hidup

e. Untuk seluruh keluarga

1. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara emosi setiap keluarga

2. Memberikan contoh yang nyata bagi setiap generasi yang akan datang

3. Mempunyai kesmpatan yang lebih untuk mendapatkan pendididkan

4. Memberikan sumbangan yang lebih banyak

Jenis-jenis kontrasepsi

a. Cara-cara kontrasepsi sederhana

1. Tanpa alat/obat (tradisional) :

o Senggama terputus

o Pantang berkala
2. Memakai alat atau obat :

o Kondom

o Diavragma’cap’

o Cairan berbusa dan tablet busa (Vagina Tablet)

b. Metode modern

1. Tidak permanen

o Pil

o Suntikan

o Implant (susuk)

o IUD ( spiral )

2. Permanen

o Tubektomi ( untuk wanita )

o Vasektomi ( untuk pria)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Topik : Kesehatan lingkungan

Sasaran : Keluarga Tn’A’

Pelaksanaan : Tanggal 26 Februari 2021


Waktu : 15 menit

Tempat : Rumah Keluarga Tn’A’

Tujuan umum : menginformasikan tentang pentingnya arti kesehatan lingkungan

bagi kesehatan keluarga, setelah dilakukan penyuluhan

diharapkan keluarga Tn’A’ dapat mengerti, mengetahui,

memahami, tentang kesehatan lingkungan

Tujuan khusus : pada akhir penyuluhan keluarga Tn’A’ dapat :

1. Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya kesehatan

lingkungan bagi kesehatan keluarga

2. Dapat melakukan anjuran-anjuran tentang pelaksanaa

kesehatan lingkungan

Metode : ceramah

KESEHATAN LINGKUNGAN

masalah kesehatan adalah suatu m,asalah yang sangat kompleks, yang

saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan itu sendiri,

demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari

segi kesehatannya sendiri tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada

pengaruhnya terhadap masalah sehat sakit atau kesehatan tersebut

banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan baik kesehatan masyarakat

ke empat faktor tersebut (keturunan, lingkungan,perilaku dan kesehatan

masyarakat) disamping berpengaruh tanggung pada kesehatan, juga saling

berpengaruh satu sama lainnya, status kesehatan akan tercapai secara optimal

bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang


optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak

optimal) maka status kesehatan akan tergeser kearah di bawah optimal

kesehatan liungkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya

status kesehatan yang optimum pula. Ruang lungkup kesehatan lingkungan

tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia ( tinja ),

penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah)

rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.

Adapun yang dimaksud derngan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu

usaha untuk memperbaiki atau mengoptimalkan lingkungan hidup manusia agar

merupakan media yang baik untuk mewujudkannnya kesehatan optimum bagi

manusia yang hidup didalamnya.

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah

air bersih, persampahan dan sanitasi , yaitu kebutuhan akan air bersih,

pengelolaan sampah yang akan setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta

pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran / sungai karena

sampah. Pada suatu musim penghujang selalu terjadi banjir dan menimbulkan

penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta

pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

1. Diare

2. Demam berdarah

3. Disentri
4. Hepatitis A

5. Kolera

6. Tipes

7. Cacingan

8. Malaria

Anda mungkin juga menyukai