SKRIPSI
OLEH :
HANITA GURNING
NPM : 17.11.072
NPM : 17.11.072
Fakultas : Keperawatan
Menyetujui
Dosen Pembimbing Skripsi
Mengetahui :
Dekan
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN EDAMAME (KACANG KEDELAI)
TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS
RANTAU LABAN KOTA TEBING TINGGI
TAHUN 2021
HANITA GURNING
NPM. 17.11.072
Penguji I
iii
RIWAYAT HIDUP
I. Identitas
iv
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN EDAMAME
(KACANG KEDELAI) TERHADAP PRODUKSI
ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS
RANTAU LABAN KOTA
TEBING TINGGI
TAHUN 2021
Hanita Gurning
ABSTRAK
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan investasi terbaik bagi
kesehatan dan kecerdasan anak. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI
eksklusif adalah asupan gizi yang rendah dan jumlah ASI yang diproduksi tidak
cukup untuk memenuhi permintaan bayi. Kedelai sayur,dikenal dengan sebutan
Edamame memiliki potensi untuk nutrisi ibu menyusui, karena mengandung
senyawa fitosterol yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar produksi ASI
(efek lactagogum). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
Edamame terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Rantau Laban Kota
Tebing Tinggi. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan pendekatan
one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah ibu nifas sebanyak 15
responden. Pengambilan sampling menggunakan teknik total sampling. pemberian
Edamame sebanyak 65 gram/hari selama 5 hari. Analisis secara bivariat
menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan ᵖ value = 0,000
dimana lebih kecil dari 0,05 sehingga ada pengaruh pemberian Edamame terhadap
produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi.
Saran kepada tugas kesehatan diharapkan dapat memberikan asupan nutrisi yang
tepat pada ibu nifas saat menyusui sehingga mampu menunjang keberhasilan
program pemerintah dalam upaya peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif.
v
EFFECT OF GIVING THE STEW OF EDAMAME (Soybean) AGAINST
PRODUCTION OF BREAST MILK IN POSTPARTUM MOTHER
AT RANTAU LABAN HEALTH CENTER
TEBING TINGGI CITY
YEAR 2021
Hanita Gurning
Nursing Study Program, Faculty of Nursing and Midwifery, Deli Husada Deli Tua
Health Institute
ABSTRACT
Providing Exclusive breast milk ( ASI ) is the best investment for health and
intelligence of children. One of the causes of low exclusive breast feeding is low
nutritional intake and insufficient amount of breast milk produced to meet the
baby’s demand. Vegetable soybeans, known ad Edamame have the potential for
nutrition for breast feeding mothers, because they contain phytosterol compounds
that function to increase and accelerate milk production ( lactogogum effect ). The
purpose of this study was determine the effect of Edamame on milk production in
postpartum mothers at the Rantau Laban Health Center, Tebing Tinggi City. The
research method used was an experiment with a one group pretest posttest
approach. The reasearch sample was 15 postpartum mothers. Samplingusing is
total sampling technique. Giving Edamame as much as 65 grams/day for 5 days.
bivariate analysis using the wilcoxon statistical test, the result showed p value =
0.000 which is smaller than 0.05 so that there is an effect of giving Edamame on
breast milk production in postpartum mothers at the Rantau Laban Community
Health Center, Tebing Tinggi City. Suggestions for health assignment are
expected to provide proper nutrition to postpartum mothers while breast feeding
so that they can support the success of goverment programs in efforts to increase
the coverage of exclusive breast feeding.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi karunia, rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Rebusan Edamame
(Kacang Kedelai) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau
Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021” Penelitian ini dibuat untuk melengkapi
tugas dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Institut
Kesehatan DELI HUSADA Delitua.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terkait dalam penyelesaian skripsi peneliti ini yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun material.
Dan dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada
bapak/ibu:
vii
8. Kepada Pihak Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi, dengan
tangan terbuka yang mengizinkan saya untuk melakukan penelitian ini di
tempat tersebut.
9. Kepada kak Selwi dan kak Dwi Putri Yanti yang telah rela meluangkan
waktunya untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini.
10. Ucapan terimakasih yang teristimewa yang takterhingga kepada kedua
orang tua saya, Ayahanda Tercinta Gordon Gurning , Dan Ibunda Tercinta
Lilis Br. Silaban yang telah berjuang dan bekerja keras untuk pendidikan
penulis yang tak pernah putus asa dalam mendidik, membimbing dan
mendukung baik secara moral maupun materi serta doa yang tidak
terhingga kepada penulis, beserta keluarga besar saya, tiada kata yang
dapat terucap semoga ayahanda dan ibunda beserta keluarga selalu dalam
lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
11. Kepada saudara kandung peneliti Harfandi Gurning yang selalu memberi
dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
12. Kepada Sahabat peneliti Kevin Alexander Perangin-angin yang selalu
membantu peneliti dan selalu meluangkan waktunya kepada peneliti.
13. Kepada Sahabat Teristimewa kampus peneliti Psikocak Squad dan Upil
Semut yang selalu membantu peneliti dan selalu meluangkan waktunya
kepada peneliti.
14. Seluruh teman-teman seperjuangan Program studi ilmu keperawatan
angkatan ke XVI yang tak dapat diucapkan satu per satu yang telah banyak
menjadi teman suka dan duka dalam menyelesaikan proposal ini.
15. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sangat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan
datang akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan peneliti berharap
semoga proposal ini dapat bermanfaat nantinya bagi profesi keperawatan
khususnya dan masyarakat luas umumnya.
Deli Tua
Hanita Gurning
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................iii
RIWAYAT HIDUP................................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
ix
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................13
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................13
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................18
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................18
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................18
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................18
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................21
2.1 Air Susu Ibu (ASI).........................................................................21
2.1.2 Jenis-Jenis ASI..........................................................................21
2.1.3 Kandungan Nutrisi Dalam ASI.................................................23
2.1.4 Manfaat ASI..............................................................................25
2.1.5 Proses Laktasi...........................................................................27
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ASI............28
2.2 Edamame ( Glycine max L.Merill )...............................................32
2.3 Masa Nifas.....................................................................................37
2.3.1 Tahapan Masa Nifas...................................................................37
2.3.2 Kebutuhan Dasar Ibu Nifas......................................................39
2.4 Kerangka Teori...............................................................................43
2.5 Kerangka Konsep...........................................................................44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................45
3.1 Desain Penelitian...............................................................................45
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian....................46
3.2.2 Waktu Penelitian.......................................................................46
3.3 Populasi dan Sampel......................................................................46
3.4 Variabel dan Definisi Operasional.................................................48
3.5 Aspek Pengukuran..........................................................................49
3.6 Metode Pengumpulan Data............................................................50
3.7 Instrumen Penelitian.......................................................................50
3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data................................................51
3.9 Analisis Data..................................................................................51
3.9.1 Analisis Univariant...................................................................52
3.9.2 Analisis Bivariant.....................................................................52
x
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................53
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................53
4.1.1 Visi Puskesmas Rantau Laban Tebing Tinggi...........................53
4.1.2 Misi Puskesmas Rantau Laban Tebing Tinggi...........................53
4.1.3 Motto Puskesmas Rantau Laban Tebing Tinggi........................53
4.2. Subjek Penelitian............................................................................53
4.3. Hasil Penelitian...............................................................................53
4.3.1. Karakteristik Responden...........................................................54
4.3.2. Analisis Univariat.....................................................................56
4.3.3. Analisis Bivariat.......................................................................57
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................60
5.1. Pengaruh Pemberian Rebusan Edamame (Kacang Kedelai)
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau
Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021.........................................60
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................64
6.1. Kesimpulan.....................................................................................64
6.2. Saran...............................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................66
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................69
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 2.1 Komposisi kolostrum dan ASI ( setiap 100 ml )....................................21
Tabel 2.2 Kandungan gizi dalam tiap 100 gram kacang kedelai...........................33
Tabel 2.3 Nutrisi Bagi Ibu Menyusui..................................................................39Y
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................47
YTabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur, paritas, kondisi
payudara,respon bayi saat menyusu di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing
Tinggi Tahun 2021.....................................................................................................
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Dan Nilai Min-Max Skor Hasil Penilaian Melalui
Survey Sebelum Dan Sesudah Diberikan Rebusan Edamame (kacang kedelai) di
Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021..................................55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori penilaian sebelum dan sesudah diberikan
rebusan edamame (kacang keledai) di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing
Tinggi Tahun 2021.................................................................................................55
Tabel 4.4 Nilai Normalitas Saphiro-wilk skor hasil penilaian sebelum dan
sesudah diberikan rebusan edamame (kacang kedelai) di Puskesmas Rantau Laban
Kota Tebing Tinggi Tahun 2021............................................................................56
Tabel 4. 5 Uji Wilcoxon 57
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................42
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara
ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang
diproduksi sejak masa kehamilan. World Health Organization (WHO) dan United
sebaiknya anak hanya diberi ASI selama paling sedikit 6 bulan dan pemberian
selain itu ASI mengandung zat kekebalan karena terdapat vitamin C dan zat anti
peradangan. ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi yang memberikan
semua vitamin, mineral dan nutrisi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan
dalam 6 bulan pertama dan tidak ada makanan atau cairan lain yang diperlukan,
ASI memenuhi setengah atau lebih kebutuhan gizi anak pada tahun pertama
WHO berkisar 50%, sehingga angka tersebut masih jauh dari target. Menurut
Kemenkes pada tahun 2015 menyatakan bahwa ada beberapa hal yang dapat
Cakupan data bayi di Sumatera Utara yang telah mendapatkan ASI eksklusif dari
tahun 2011 – 2015 menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10% yang cukup
signifikan dan telah mencapai target nasional sebesar 40%, jika ditinjau dari data
14
15
penurunan drastis, yaitu kurang dari 10% sehingga tidak mencapai target nasiona.
Daerah dengan pencapaian tersebut adalah Tebing Tinggi ( 7,4% ) dan kota
30,2%. Padahal target yang ingin dicapai oleh Indonesia adalah 80%. (Kec &
Morawa, 2019)
eksklusif pada bayi usia 0-1 bulan 48,7% , pada usia 2-3 bulan menurun menjadi
42,2% dan semakin menurun seiring dengan meningkatnya usia bayi yaitu 36,6%
pada bayi usia 4-5 bulan dan 30,2% pada bayi usia 6 bulan. Pada tahun 2009
mencapai cakupan ASI eksklusif sebesar 34,3% dan menurun pada 2010 menjadi
33,6% sedangkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 jauh lebih rendah lagi
pada bayi usia 6 -24 bulan bertujuan untuk mencapai status gizi balita yang
baik.penilaian status gizi balita yang baik dilakukan diposyandu maupun fasilitas
kesehatan lainnya. Jika setiap bulan anak mengalami peningkatan berat badan dan
tinggi badan sesuai dengan standart grafik yang tercantum dalam buku kesehatan
Ibu dan Anak ( KIA ) dari kementrian kesehatan, maka dapat disimpulkan bahwa
Jepang dan Mau Doudi China, merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang
ini merupakan salah satu sayuran penting di Jepang, Taiwan, China, dan Korea,
Edamame termasuk tanaman tropis dan dijadikan sebagai sayuran serta makanan
Sayuran ini kaya kandungan Protein, Kalsium, Zat Besi, Vitamin A, B1, dan
C. Selain kandungan gizi tersebut, disebutkan pula kedelai sayur kaya kandungan
40% Protein, 20% Lemak (tanpa kolesterol), 33% Karbohidrat, 6% Serat, dan 5%
2019).
selama dalam masa nifas.Vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan volume ASI.
eksklusif tahun 2017 sebesar 46,7%. Secara nasional,cakupan bayi mendapat ASI
eksklusif sebesar 61,33%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun
2017 yaitu 44%. Presentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat
pada Nusa Tenggara Barat 87,3%, sedangkan persentase terendah pada Papua
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dalam berbagai peraturan diantara nya
Air Susu Ibu secara eksklusif, PP no.33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif,
menyusui dan/ memerah Air Susu, serta UU RI no 15 tahun 2019 pasal 128, 129,
berbau. Zat hijau daun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.Secara
garis besar, manfaat dari isoflavon yang terkandung pada edamame adalah
Isoflavon merupakan asam amino yang memiliki vitamin dan gizi yang
merupakan hormone estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa
membantu kelenjar susu ibu menyusui agar memproduksi ASI lebih banyak.
(Safitri, 2018)
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti dengan melihat data
dari Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi selama 1 bulan terakhir
didapatkan bahwa jumlah ibu nifas yang sedang menyusui sebanyak 20.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian yang memenuhi sasaran ibu
yang menyusui 0-6 bulan sebanyak 15 ibu mengalami masalah produksi ASI
Produktivitas ASI Pada Ibu Nifas di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing
Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021? ”
Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi
Tahun 2021”
tersebut terutama menjaga berat badan bagi ibu yang memiliki ASI tidak lancar.
Selain itu ibu dapat memompa dan menyusui agar ASI menjadi lebih lancar.
20
yang terkait dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi dan bekerja sama dengan
kader untuk melakukan penyuluhan gizi terutama gizi pada ibu nifas, sehingga
Institute Kesehatan Deli Husada Deli Tua dan bagi mahasiswa diharapkan dapat
Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi
Tahun 2021.
tentang meningkatkan produktivitas ASI pada ibu menyusui dan sebagai salah
Sarjana.
penelitian selanjutnya mengenai status gizi dengan kelancaran produksi ASI pada
status gizi ibu dengan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas, dan sebelum
TINJAUAN PUSTAKA
ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi
tinggi,yang mudah untuk dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu
penyerapan nutrisi. Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI
dkk, 2013).
Air Susu Ibu (ASI) selalu mengalami perubahan selama beberapa periode
1. Kolostrum
pertama setelah bayi lahir. Ia merupakan ASI yang keluar dari hari pertama
sampai hari ke-4 yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Kandungan
protein nya 3 kali lebih banyak dari ASI mature. Cairan emas ini encer dan
seringkali berwarna kuning atau dapat pula jernih yang mengandung sel hidup
yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit.
22
23
dari usus bayi yang baru lahir. Volumenya bervariasi antara 2 dan 10 ml per
feeding per hari selama 3 hari pertama, tergantung dari paritas ibu.
2. ASI Peralihan/Transisi
Merupakan ASI yang dibuat setelah kolostrum dan sebelum ASI Mature
3. ASI Mature
ASI matang merupakan ASI yang keluar pada sekitar hari ke-14 dan
seterusnya, komposisi relative konstan. Pada ibu yang sehat dengan produksi
ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup
untuk bayi sampai umur enam bulan, tidak menggumpal jika dipanaskan.
1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah
satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir
dua kali. Rasio jumlah alktosa dalam ASI dan PASI adalah 7 : 4 sehingga ASI
terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI, hal ini menyebabkan bayi yang
sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI. Karnitin
pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain
dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan ) dan
2. Protein
demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalam nya hampir
25
seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi yaitu protein unsur whey.
Perbandingan protein unsur whey dan casein dalam ASI adalah 65 : 35,
sedangkan dalam PASI 20 : 80. Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya
protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang
3. Lemak
jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali di isap oleh bayi dan
hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan
akan berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan
bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI
mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan
omega 3, omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel
jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah
rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim,bayi akan sulit menyerap
lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam
linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan PASI yaitu 6 : 1.
Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang
4. Mineral
rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi
dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang stabil dan mudah diserap dan
26
jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral
jumlahnya tinggi tetapi sebagian besar tidak dapat diserap, hal ini akan
memperberat kerja usus bayi serta mengganggu keseimbangan dalam usus dan
kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah Karena obstipasi
5. Vitamin
bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir susunya belum
mampu membentuk vitamin K. Kandungan vitamin yang ada dalam ASI antara
dirasakan yaitu :
d. Meningkatkan kecerdasan,
Haniarti, 2014 ).
selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (
melahirkan,
g. Mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia dimana saja dan kapan
saja,
h. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi ( WHO, 2013; Aprilia,
2014 ).
a. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, kayu bakar atau minyak
sakit
e. Pemberian ASI pada bayi ( meneteki ) berarti hemat tenaga bagi keluarga
biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi.
Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron
turun drastis sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah
mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusun lebih dini terjadi perangsang puting
susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar.
Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi, refleks prolaktin
dan refleks aliran timbul akibat perangsangan puting susu oleh hisapan bayi.
1) Refleks Prolaktin
Sewaktu bayi menyusui, ujung syaraf peraba yang terdapat pada puting
hormon prolaktin kedalam darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar
( alveoli ) untuk memproduksi air susu. Jumlah prolaktin yang disekresi dan
29
jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan stimulus isapan, yaitu frekuensi,
setelah oksitosin dilepas kedalam darah akan mengacu otot-otot polos yang
mengelilingi alveoli dan duktulus berkontraksi sehingga memeras air susu dari
alveoli, duktulus dan sinus menuju puting susu. Refleks Let-Down dapat dirasakan
sebagai sensasi kesemutan atau dapat juga ibu merasakan sensasi apapun. Tanda-
tanda lain dari let-down adalah tetesan pada payudara lain yang sedang dihisap
1. Makanan Ibu
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan oleh ibu,
apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan
akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat
produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein,
lemak dan vitamin serta mineral yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan ibu yang selalu dalam
keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan ketegangan emosional akan
menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI. Untuk
memproduksi ASI yang baik harus dalam keadaan tenang. Produksi ASI sangat
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, misalnya kegelisahan, kurang percaya diri, rasa
tertekan dan berbagai bentuk ketenangan emosional. Semuanya itu bisa membuat
ibu tidak berhasil menyusui. Jika ibu mengalami gangguan emosi, maka kondisi
itu bisa mengganggu proses let down refleks yang berakibat ASI tidak
keluar,sehingga bayi tidak mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup, dan ia
pun akan terus-menerus menangis. Tangisan bayi membuat ibu menjadi gelisah
dan mengganggu proses let down refleks. Semakin tertekan perasaan ibu karena
3. Pil Kontrsepsi
dengan penurunan volume dan durasi ASI. Sedangkan pil yang hanya
mengandung progestin tidak ada dampak terhadap volume ASI. Berdasarkan hal
ini maka WHO merekomendasikan pil progestin bagi ibu menyusui yang
4. Konsumsi Rokok
dihasilkan akan berkurang. Peneliti menunjukkan bahwa pada ibu yang merokok
31
lebih dari 15 batang/hari mempunyai prolaktin 30 – 50% lebih rendah pada hari
merokok.
5. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol dalam dosis rendah dapat membuat ibu merasa lebih rileks
sehingga membantu proses pengeluaran ASI, tetapi etanol dalam alkohol tersebut
6. Perawatan Payudara
mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormon
oksitosin.
7. Frekuensi Penyusun
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan
pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada
bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa produksi ASI
bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali/hari selama
belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10
kali kurang lebih 3 hari pertama selama 2 minggu pertama setelah melahirkan
penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan.
32
kelenjar payudara.
8. Berat Lahir
dengan volume ASI, yaitu berkaitan dengan kekuatan menghisap, frekuensi dan
menghisap ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi berat lahir normal.
Kemampuan menghisap ASI yang rendah ini termasuk didalam nya frekuensi dan
lama penyusuan yang lebih rendah yang akan mempengaruhi stimulasi hormon
bayi. Bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu ( bayi lahir prematur ), maka
bayi dalam kondisi sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif
sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang normal atau tidak
disebabkan oleh karena berat badan nya yang rendah dan belum sempurna nya
Usia dan paritas tidak berhubungan dengan produksi ASI. Pada ibu menyusui
yang masih berusia remaja dengan gizi baik, intake ASI mencukupi. Sementara
itu, pada ibu yang melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI pada hari ke
33
empat post partum juah lebih tinggi dibandingkan pada ibu yang baru melahirkan
pertama kalinya.
10. Dukungan suami maupun keluarga lain dalam rumah akan sangat membantu
berhasilnya seorang ibu untuk meyusui. Perasaan ibu yang bahagia, senang,
sebutan edamame dijepang dan Mau Doudi China, merupakan salah satu jenis
vegetable ). Tanaman ini merupakan salah satu sayuran penting dijepang, taiwan,
china, dan korea. Edamame termasuk tanaman tropis dan dijadikan sebagai
sayuran serta makanan kesehatan. Sayuran ini kaya kandungan protein, kalsium,
zat besi, vitamin A, B1, dan C. Selain kandungan gizi tersebut, disebutkan pula
kedelai sayur kaya kandungan kalium, assam askorbik, serta vitamin E dengan
persentase kandungan nutrisi 40% protein, 20% lemak ( tanpa kolesterol ), 33%
merupakan bahan makanan lokal yang memiliki potensi untuk nutrisi ibu
meningkatkan produksi ASI. Vitamin A perlu diberikan dan penting bagi ibu
selama dalam masa nifas. Vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan volume ASI
1. KlasifikasiKedelai
Subkingdom : Tracheobionta
Ordo : Fabales
Genus : Glycine
2019 ).
35
2. KandunganKacangKedelai
Tabel 2.2 Kandungan gizi dalam tiap 100 gram kacang kedelai.
Sumber : Nani Herawaty, 2019.
Protein ( gr ) 34,90
Lemak ( gr ) 18,10
Karbohidrat ( gr ) 34,80
Kalsium ( gr ) 227,00
Fosfor ( gr ) 565,00
Natrium ( mg ) 2
Vitamin B1 ( mg ) 1,07
Vitamin B2 ( mg ) 1,04
Riboflavin ( mg ) 0,175
Isoleusin ( mg ) 47,3
Leusin ( mg ) 77,4
Sistin ( mg ) 86
Tirosin ( mg ) 32,3
Treonin ( mg ) 41,5
Tryptophan ( mg ) 11,5
Valin ( mg ) 47,6
(mg)
Air ( gr ) 10,00
Kolesterol ( mg ) 0-9
3. ManfaatKedelai
Dilihat dari harganya, kedelai merupakan bahan pangan yang murah dan
macam penyakit. Beberapa manfaat yang bisa dipetik dari kedelai adalah sebagai
berikut :
a. Zat Pembangunan
tubuh. Selain untuk perkembangan sel-sel otak pada anak-anak, protein kedelai
juga menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan produksi sel tubuh yang
baik.
emosi tak stabil, dan depresi. Maka dengan memperbanyak konsumsi protein
c. Mencegah Osteoporosis
37
kalsium. Dan dengan bantuan produksi kalsium dari kedelai dapat membantu kita
d. Mencegah Atherosclerosis
Karbohidrat berupa serat kasar yang terdiri dari zat-zat pembakar lemak dalam
tubuh, usus, atau pembuluh darah. Karbohidrat jenis ini yang terkandung dalam
e. Anti Aging
Kandungan isoflavin dalam kedelai ternyata bersifat anti aging. Senyawa ini
akan larut dalam air. Isoflavin sangat baik untuk membantu menangkal radikal
f. Mencegah Kanker
penyakit seperti : kanker payudara, usus besar, kanker prostat, paru-paru, kanker
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah SOP dimana
dilampirkan cara mengolah edamame sampai dikonsumsi oleh ibu nifas dengan
dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil,yang
berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari ( Fitri, 2017 ). Waktu mulai tertentu
etimologi, puer berarti bayi dan parous adalah melahirkan ( Dewi dan Sunarsih,
2011 ). Jadi puerperium adalah masa setelah melahirkan bayi dan biasa disebut
juga dengan masa pulih kembali, dengan maksud keadaan pulihnya alat
Indonesia, asuhan masa nifas adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan bidan pada masa nifas sesuai dengan wewenang dan ruang
1. Tahapan Nifas
dan berjalan-jalan.
a. rasa kram atau kejang dibagian bawah perut akibat kontraksi atau
sembuh total.
Payudara akan semakin keras dan nyeri apabila tidak dihisap bayi. Fase
itu adalah saat-saat bagi bidan untuk mendorong ibu bersalin untuk
belajar menyusui bayinya dengan benar karena pada umumnya ibu yang
Ibu juga terkadang akan mengeluh putingnya terasa perih saat awal-
c. Kesulitan buang air kecil ( BAK ) dan buang air besar ( BAB )
1. Ibu bersalin akan sulit, nyeri dan panas saat buang air kecil kurang lebih
selama 1-2 hari. Penyebabnya, trauma kandung kemih dan nyeri serta
d. Gangguan Obat
Gangguan otot terjadi pada area betis, dada, perut, panggul, dan bokong.
Biasanya, dapat dipicu oleh proses persalinan yang lama. Ibu dapat istirahat
dengan cukup setelah bersalin agar seger pulih dan dapat menjalankan
Berbicara tentang kebutuhan nutrisi dan cairan yang diperlukan bagi ibu
nifas tidak lepas dari pedoman nutrisi yang berfokus pada penyembuhan fisik dan
stabilitas setelah kelahiran serta persiapan laktasi. Gizi yang terpenuhi pada ibu
menyusui akan sangat berpengaruh pada produksi air susu yang sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik
41
maka berat badan bayi meningkat, kebiasaan makan anak memuaskan, integritas
lapar yang meningkat jika dibanding yang sebelum ibu menjalankan perannya
sebagai seorang ibu hamil. Menyusui akibat nutrisi yang ibu miliki juga akan
Berikut ini adalah nutrisi yang diperlukan oleh ibu menyusui untuk
menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dengan jumlah yang cukup
3. yodium untuk
mencegah timbulnya
kelemahan mental dan
kekerdilan fisik. Sumber:
minyak ikan , ikan laut,
garam beryodium.
43
4. kalsium untuk
pertumbuhan gigi anak.
Sumber: susu dan keju.
Zat Besi ( Fe) Diperoleh dari pil zat besi Zat besi yang digunakan
( Fe ) dari dokter untuk sebesar 0,3 mg/hari
menambah zat gizi dikeluarkan dalam
setidaknya diminum bentuk ASI dan jumlah
selama 40 hari pasca yang dibutuhkan ibu
persalinan. Sumber : adalah 1,1 gr/hari.
kuning telur, hati, daging,
kerang, ikan, kacang-
kacangan, dan sayuran
hijau.
susu.
Kandungan ASI :
Kacang kedelai
1. Nutrient Lemak mengandung
Hormone pembentuk ASI alkaloid, polifenol,
2. Karbohidrat steroid, dan
1. Progesteron isoflavon yang
3. protein
2. Esterogen membentuk
4. Garam dan flavonoid yang
mineral 3. Prolactin dapat menstimulasi
hormone oksitosin
5. Vitamin 4. Oksitosin
dan prolactin.
6. Lizosim 5. Human placenta lactogen (
HPL )
45
( Puspitasari, 2018 )
2.5 KerangkaKonsep
Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021 dimana variable
produktivitas ASI.
2.6 Hipotesis
Sebelumnya.
Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun
2021.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan Desain one group pretest
posttest yaitu penelitian Eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja
yang dipilih secara random dan tidak dilakukan tes kestabilan dan kejelasan
Desain penelitian One group pre test and post test design ini diukur
Skema one group pre test-post test design ditunjukkan sebagai berikut :
T1 X T2
Cara Penyajian Rebusan Edamame Terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas
Edamame
( kacang kedelai)
46
47
Dicuci
Direbus
Tinggi Tahun 2021 yang beralamat di Jl. Bukit Tempurung, Rantau Laban,
3.3.1 Populasi
diteliti( Notoatmodjo, 2018). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
ibu nifas yang menyusui secara ASI ekslusif di Puskesmas Rantau Laban Kota
3.3.2 Sampel
yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
dengan menggunakan Teknik total sampling dengan sampel yang peneliti ambil
sebanyak 15 orang di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi tahun 2021.
a. Kriteria inklusi
produksi ASI
b. Kriteria eksklusi
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang dan
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel tersebut. Adapun definisi operasional dari peneltian ini antara lain:
yang berisikan catatan atau evaluasi setiap saat sebelum dan sesudah pemberian
kriteria :
Data primer ada data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung kepada
pengumpulan data. Penelitian yang dimaksud untuk memperoleh data primer yaitu
jawab dengan pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang
fenomena alam maupun social yang diamati ( Sugiyono, 2018 ). Alat ukur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SOP dan lembar
observasi/kusioner.
1. Editing (Edit)
dilakukan karena mungkin data yang masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
2. Coding (Pengkodean)
Data yang telah didapatkan akan diberi kode sesuai dengan sub variabel
yang diteliti agar lebih mudah dalam pengecekan kembali jika terdapat kesalahan.
3. Entry Data
4. Cleaning
53
Apabila semua data dari sikap sumber data atau responden perlu di cek
kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, tidak lengkap dan
telah dilakukan dan disajikan dalam table distribusi frekuensi analisis data yang
Wilcoxon. Statistika yang digunakan ialah uji wilcoxon untuk mencari pengaruh
HASIL PENELITIAN
Misi yaitu :
masyarakat.
55
56
Subjek dari penelitian ini adalah ibu nifas yang mengalami masalah pada
produksi ASI di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021
(Kacang Kedelai) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Rantau
paritas, kondisi payudara setelah menyusu, dan respon bayi saat menyusu
Total 15 100.0%
Primipara 8 53.3
Multipara 7 46.7
Total 15 100.0%
Lembek 4 26.7
57
Tegang 11 73.3
Total 15 100.0%
Tenang 5 33.3
Menghisap kuat 10 66.7
Total 15 100,0 %
dari 15 orang responden Ibu nifas yang diberikan rebusan edamame (kacang
kedelai) di Puskesmas Rantau Laban di Kota Tebing Tinggi, mayoritas usia 23-25
tahun sebanyak 6 orang atau sekitar (40,0%) dan minoritas berusia 20-22 tahun
yang pernah melahirkan bayi satu kali yang telah mencapai tahap mampu hidup)
sebanyak 8 orang atau dengan jumlah presentase 53.3%, dan minoritas ibu
memiliki paritas multipara (wanita yang melahirkan dua janin atau lebih, baik
yang mampu hidup maupun tidak) sebanyak 7 orang atau dengan presentase
46,7%
saat menyusu sebanyak 11 orang atau sekitar 73.3% dan minoritas megalami
payudara yang lembek saat menyusu dengan jumlah 4 orang atau sekitar 26.7%.
menghisap kuat dengan jumlah 10 orang bayi atau sekitar 66,7% dan minoritas
Pada bagian ini akan dijelaskan analisis univariat berdasarkan skor dan
Tabel 4. 2Nilai Rata-Rata Dan Nilai Min-Max Skor Hasil Penilaian Melalui
Survey Sebelum Dan Sesudah Diberikan Rebusan Edamame (kacang
kedelai) di Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021
N Min-max Mean
Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean) skor penilaian hasil
dengan nilai minimal 3 dan maximal 6dan nilai rata-rata (mean) skor penilaian
hasil kuesioner sesudah diberikan rebusan edemame (kacang kedelai) adalah 6.73
presentase 33.3 % dan tidak lancar sebanyak 10 orang dengan presentase 66.7 %.
sebanyak 12 orang dengan presentase 80.0 % dan kategori tidak lancar sebanyak 3
Sebelum dilakukan analis bivariat perlu dilakukan uji normalitas data untuk
melihat data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
yaitu uji normalitas data Saphiro-wilk. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini
responden nya berjumlah 15 responden, yang berarti kurang dari 50. (Dahlan,
2015).
Tabel 4.4 Nilai Normalitas Saphiro-wilk skor hasil penilaian sebelum dan
sesudah diberikan rebusan edamame (kacang kedelai) di Puskesmas Rantau
Laban Kota Tebing Tinggi Tahun 2021
Tests of Normality
60
Shapiro-Wilka
Statistic Df Sig.
Skor penilaian pretest .859 15 .023
Skor penilaian posttest .853 15 .019
Pada Tabel 4.4 , hasil Out put tersebut menunjukkan hasil penghitungan
signifikansi: test shapiro-wilk< 0,05 (sig 0,023 dan 0.019< 0,05). Menunjukkan
data sampel yang diambil tidak berdistribusi normal. Karena itu, pengujian yang
2. Uji Hipotesis
Skor_penilaian_post_test – Negative
0a .00 .00
Skor_penilaian_pree_test Ranks
Positive Ranks 15b 8.00 120.00
Ties 0c
Total 15
Pada tabel 4.5 terlihat Negative Ranks 0, yang artinya 0 atau tidak ada
edamame (kacang kedelai). Positive Ranks 15, yang artinya 15 orang responden
61
(kacang kedelai), dan Ties berjumlah 0, yang artinya 0atau tidak ada orang
responden yang tidak mengalami perubahan pada produksi ASI setelah diberikan
Nyeri_post_test - Nyeri_pree_test
Z -3.499b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
(Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian
0,05 (0.000 < 0,05 ). Maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada Pengaruh
Nifas Di Puskesmas
PEMBAHASAN
Selain itu, ASI juga sangat berpengaruh pada kecerdasan dan daya tahan tubuh
bayi. Ibu yang memberikan ASI pada bayinya menjalin kasih sayang lebih dekat.
Ibu yang memiliki payudara lembek bukan berarti produksi ASI nya tidak
hal ini akan menyebabkan infeksi(Anindita , 2019). Pada hasil penelitian ini
didapatakan bahwa ibu yang memiliki kondisi payudara lembek setelah menyusui
bayi sebanyak 4 orang responden dengan presentase 26,7% dan yang memiliki
dengan presentase 73,3%. Artinya bahwa lebih besar keadaan payudara ibu yang
Begitu juga pada respon bayi saat menyusu, jika bayi terlihat dalam keadaan
tenang maka dapat dikatakan produksi ASI ibu lancar atau dengan kata lain bayi
kenyang dan terlihat santai. Sebaliknya jika kondisi bayi dalam menghisap
payudara sangat kuat, maka dapat dikatakan bahwa bayi kurang mendapatkan
asupan ASI ibu atau ibu mengalami produksi ASI yang tidak lancar. Hal ini
sejalan dengan penelitian Dina (2019), yang menjelaskan bahwa tanda bayi
63
64
cukup ASI antara lain, payudara terasa lebih lembut setelah menyusui, ibu tidak
haid selama 3 bulan, bayi tampak tenang dan kenyang setelah menyusui, BB bayi
bertambah, frekuensi BAK 6-8x sehari, bayi sering menyusu, bayi terlihat aktif
dan ceria sehabis bangun tidur, fese berwarna kuning, dan urine berwarna jernih.
Banyak hal yang membuat produksi ASI Ibu tidak lancar, salah satunya
nutrisi / status gizi ibu. Sehingga status gizi ibu juga sangat berpengaruh untuk
produksi ASI pada bayi.Ibu yang sedang dalam masa menyusui (masa nifas) pola
makan juga harus diperhatikan, dimana yang dimaksud ibu harus lebih banyak
makan dari biasanya terutama yang mengandung gizi seimbang, terutama tinggi
protein. Protein dapat ditemukan dalam telur, dada ayam, susu, sayur brokoli,
sekresi air susu (milk let down). Peran oksitosin pada kelenjar susu adalah
susu, sehingga dengan berkontraksinya sel-sel mioepitel isi dari alveolus akan
terdorong keluar menuju saluran susu, sehingga alveolus menjadi kosong dan
Ibu nifas yang mengonsumsi kedelai sewaktu menyusui bayi, bukan saja
membutuhkan sekitar 71 gram protein setiap hari. Ini bukan hanya dibutuhkan
untuk kebutuhan tubuh agar berfungsi dengan normal, melainkan juga sangat
jumlah normal keseharian tidak terlalu sulit, akan tetapi ada ibu yang menyusui
yang memiliki pola makan terbatas dimana mereka vegetarian dan ada yang tidak
bisa mengonsumsi makanan tinggi protein, hal ini dapat membantu mereka dalam
Hal ini sesuai dengan penelitian Murtiana (2011) bahwa kandungan dari
kepekatan warna ASI pada ibu menyusui. Dan sesuai dengan penelitian Ade
didapatkan ibu yang mengalami produksi ASI dengan kategori tidak lancer
orang ibu (responden) atau dengan presentase 66,7% dan sesudah diberikan
rebusan kacang kedelai (edamame) ibu mengalami produksi ASI dengan kategori
lancer sebanyak 12 orang ibu dari 15 orang ibu yang artinya mengalami kenaikan
sebanyak 80,0%.
66
nilai p-value = 0,000. Untuk menentukan hipostesis diterima atau ditolak maka
besarnya taraf signifikan p-value dibandingkan dengan taraf kesalahan alpha (α)
= 0,05. Jika (p) < (α) =0,05 maka hipotesis diterima. Maka dari data penelitian
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan nilai p-value <
0,05 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima, yang bermakna terdapat Pengaruh
6.1. Kesimpulan
(66,7%)
(80,0%)
6.2. Saran
1. BagiResponden
dalam proses tersebut terutama menjaga berat badan bagi ibu yang
program yang terkait dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi dan
68
69
ASI eksklusif.
4. Bagi peneliti
dan sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Program Studi Ilmu
ASI pada ibu nifas. Penelitian selanjutnya dapat mencari lebih banyak
dalam penelitian terkait status gizi ibu dengan kelancaran produksi ASI
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
70
Kemenkes Republik Indonesia (2018).Data dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia 2018.Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
Kec, M., & Morawa, T. (2019). WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT-INAP
TANJUNG. 1–13.
notoatdmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta
Jakarta.
Muhlisin, D. A. ( 2019, Februari 22 ). Ingin Tahu Apakah Bayi Cukup Asi? Ini
Dia Tandanya.
Puspitasari, E. ( 2018 ). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan
Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Rb Bina Sehat Bantul. Jurnal Kebidanan,
54-60.
Safitri, R. (2018). Produksi Asi Pada Ibu Nifas Primipara Di Praktik Bidan
Mandiri ( Pmb ) Dillah Sobirin Kecamatan Pakis Kabupaten. Journal of
Issues in Midwifery, 02(Desember 2018), 41–47.
Safitri, R. (2019). Pengaruh Pemberian Edamame ( Glycin Max (L) Merrill)
Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Primipara Di Praktik Bidan Mandiri
(Pmb) Dilah Sobirin Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Journal Of Issues
In Midwifery, Vol. 2 No. 3 Hal 41-47.
Pramitasari, et al. 2017. Pengembangan Minuman Kedelai Hitam untuk Ibu
Menyusui. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. Vol 1(1):page 1-10.
Putri Ardiana dkk. Pengaruh Pemberian Susu Kedelai (Glycine Max Merril)
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Ibu Menyusui 0-6 bulan Di Pmb
Suryani Kecamatan Medan Johor Tahun 2019 Colostrum Jurnal Kebidana.
eISSN : 2716-0114, Volume 1, No. 2
Prof. Dr. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
Radharisnawati, N.K, Rina Kundre, Linnie Pondaag. 2017. Hubungan Pemenuhan
Kebutuhan Gizi Ibu Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui
DiPuskesmas Bahu Kota Manado.e-journal Keperawatan (e-kep). Volume 5
Nomor 1.
Rani Safitri. 2018. Pengaruh Pemberian Edamame (Glycine max (L) merril)
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Primipara DiPraktik Bidan
Mandiri(Pmb) Dillah Sobirin Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Safitri, indah. 2016. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Produksi ASI
pada Ibu Menyusui Di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten
Boyolali. Publikasi Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sumarno,dkk. 2015. Agribisnias Edamame Untuk Ekspor. [Jurnal]. Bogor : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Sumarwan, 2018. Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapan dalam Pemasaran
Bogor : Ghalia Indonesia
World Health Organization. 2002. Report of the expert consultation on the
optimal duration of exclusive breastfeeding. Geneva : World Health
Organization.
71
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 :
Informed Consent
Npm : 17.11.072
72
Responden dalam penelitian ini adalah secara suka rela. Saudara berhak menolak
berpartisipasi dalam penelitian ini. Segala informasi yang saudara berikan akan
digunakan sepenuhnya hanya dalam penelitian ini. Peneliti sepenuhnya akan
menjaga kerahasian indentitas saudara dan tidak di publikasikan dalam bentuk apa
pun. Jika ada yang belum jelas, saudara boleh bertanya pada peneliti. Jika saudara
sudah memahami penjelsan ini dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,
silahkan saudara menanda tangani lembar persetujuan yang akan dilampirkan.
Peneliti
Hanita Gurning
CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Npm : 17.11.072
73
Saya akan bersedia untuk dilakukan pengukuran dan
pemeriksaan demi kepentingan penelitian. Dengan ketentuan, hasil
pemeriksaan akan dirahasiakan dan hanya semata-mata untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.
Responden
(.................)
2021
benar
74
3. Panci ( tempat rebusan )
4. Kompor
PersiapanResponden Respondendiberipenjelasandan informed consent
Penatalaksanaan 1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi
Kerja
75
5 hari setiap hari.
setiap pagi
Terminasi
melalui puting
76
LEMBAR OBSERVASI
77
14. Nn. I.R 24 thn Primipara Tegang Menghisap kuat
15. Nn. W.N 20 thn Primipara Lembek Tenang
Usia :
Petujuk pengerjaan:
1. Berilah tanda ceklis / centang jika peryataan dibawah ini benar pada kolom
yang benar.
2. Berilah tanda silang ( X ) jika pernyataan dibawah ini salah pada kolom salah
3. Jawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya
Nilai kuesioner :
Ya = 1 (jika jawaban positif)
Ya = 0 (jika jawaban negative)
Tidak= 1 (jika jawaban positif)
Tidak = 0 (jika jawaban negative)
78
1. Apakah Ibu hanya memberikan ASI saja ?
a. ya (score 1)
b. tidak (score 0)
8. Apakah frekuensi BAK bayi setelah diberi ASI sebanyak 6-8 kali sehari?
a. Ya (6-8x sehari)(score 1)
b. Tidak (3-5x sehari)(score 0)
9. Apakah warna air kencing pada bayi berwarna jernih setelah minum ASI?
a. Ya berwarna jernih(score 1)
b. Tidak , berwarna gelap seperti jus apel(score 0)
10. Apakah payudara ibu tampak kosong setelah bayi menyusui sampai kenyang
dan tertidur?
a. Ya (score 1)
b. Tidak, terasa tegang(score 0)
79
HASIL OUTPUT IBU NIFAS YANG DIBERIKAN REBUSAN EDAMAME
(KACANG KEDELAI) DI PUSKESMAS RANTAU LABAN
Frequencies
Statistics
Respon Bayi
Kondisi Saat
umur Paritas Payudara Menyusui
N Valid 15 15 15 15
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
umur
80
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Paritas
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Kondisi Payudara
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
81
Valid Tenang 5 33.3 33.3 33.3
Frequencies
Statistics
Kategori_Pen Kategori_Pen
ilaian_Preetes ilaian_Posttes
t t
N Valid 15 15
Missing 0 0
Frequency Table
Kategori_Penilaian_Preetest
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Tidak
10 66.7 66.7 100.0
Lancar
Kategori_Penilaian_Posttest
82
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Tidak
3 20.0 20.0 100.0
Lancar
DESCRIPTIVES VARIABLES=Skor_Penilaian_Preetest
Skor_Penilaian_Posttest
Descriptives
Descriptive Statistics
Maximu Std.
N Minimum m Mean Deviation
Skor_Penilaian_Preetes
15 3 6 4.73 1.100
t
Skor_Penilaian_Posttes
15 5 8 6.73 1.163
t
Valid N (listwise) 15
83
EXAMINE VARIABLES=Skor_Penilaian_Preetest Skor_Penilaian_Posttest
Descriptives
Median 5.00
Variance 1.210
Minimum 3
Maximum 6
Range 3
Interquartile Range 2
Median 7.00
Variance 1.352
Minimum 5
84
Maximum 8
Range 3
Interquartile Range 2
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
Cases
Skor_Penilaian_Preetes
15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
t
Skor_Penilaian_Posttes
15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
t
85
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Skor_Penilaian_Preetes
.214 15 .062 .859 15 .023
t
Skor_Penilaian_Posttes
.195 15 .128 .853 15 .019
t
NPAR TESTS
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Ranks
Negative
0a .00 .00
Ranks
86
Skor_Penilaian_Posttest Positive Ranks 15b 8.00 120.00
- Ties 0c
Skor_Penilaian_Preetest
Total 15
Test Statisticsa
Skor_Penilaian_Posttest - Skor_Penilaian_Preetest
Z -3.499b
LAMPIRAN
Master data
87
STATISTIK SPSS
88
89
90