Anda di halaman 1dari 81

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN
JAJAN ANAK SELAMA PANDEMIK COVID-19 DI
JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA MAKASSAR

OLEH :

NOVIA FADILA

16162041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

GUNUNG SARI PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN

MAKASSAR

2020
PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA
PANDEMIK COVID-19 DI JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA
MAKASSAR

Proposal penelitian ini diajukan sebagai

syarat pedoman pelaksanaan penelitian penyusunan skripsi

OLEH :

NOVIA FADILA

16162041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

GUNUNG SARI PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN

MAKASSAR

2020

ii
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA
PANDEMIK COVID-19 DI JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA
MAKASSAR

Disusun Oleh :

Novia fadila

NIM.16.162041

Telah Diperiksa dan Disetujui Pada Ujian Seminar Proposal

Penelitian Program Studi S.1 Keperawatan

Pada tanggal :................2020

Makassar,..................2020

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Nurnainah , S.Kep,Ns,M.Kep Ismail S.kom,M.M,M.Kes


NIDN: 0901038801 NIDN: 0915048102
Mengetahui,
Ketua Wakil Ketua I

Program Studi S1 Keperawatan Bidang Akademik

Abdullah, S.Kep, Ns,. M.Kep. Nurnainah,S.Kep,Ns,M.Kep


NIDN: 0911088702 NIDN: 0901038801

Ketua
STIKES Gunung Sari

DR. Syaiful Bachri, M.M,M.Kes


NIDN: 0928066201

iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : Novia fadila

NIM : 16162041

Program Studi : S1 Keperawatan Gunung Sari Makassar

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH EDUKASI


MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA COVID-19
DI JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA MAKASSAR” adalah
karya saya sendiri yang belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya
tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut
dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti saya melakukan tindakan plagiat,


maka saya akan menerima sangsi yang telah ditetapkan.

Demikian surat permohonan ini saya buat sebenar-benarnya tanpa


ada paksaan dari pihak manapun.

Makassar, 28 Maret 2020

Yang Menyatakan,

Novia fadila

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga saya panjatkan kehadirat Allah

SWT., karena atas cinta, berkat, rahmat, dan hidayah-Nya lah sehingga

saya masih bisa dan sempat menyelesaikan tugas proposal ini dengan

tepat waktu. Salam serta shalawat juga tak lupa saya haturkan kepada

Nabiullah Muhammad SAW., yang telah mengantarkan kita dari alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti sekarang yang

kita rasakan.

Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan program studi sarjana keperawatan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Gunung Sari Makassar. Adapun judul

yang saya angkat adalah “PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN

MEDIA ANIMASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN

KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA PANDEMIK COVID-19 DI

JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA MAKASSAR” Saya

menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih terdapat banyak

kekurangan, baik dari segi materi maupun dari segi susunannya. Maka

dari itu, saya mengharapkan adanya kritikan dan saran dari para pembaca

yang bersifat membangun agar kedepannya saya dapat memperbaiki dan

menyempurnakannya.

vi
Dalam penyusunan proposal ini saya mendapat dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, perkenankan saya

menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak H. Syamsu Alam BA, ketua yayasan pendidikan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKES) Gunung Sari Makassar yang telah

mendirikan kampus STIKES Gunung Sari Makassar.

2. Bapak Syaiful Bachri, M.M.M.Kes, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Gunung Sari Makassar yang selalu memberikan

motivasi kepada mahasiswa/i Gunung Sari Makassar termasuk saya.

3. Ibu Nurnainah, S.Kep,Ns,M.Kep, selaku PUKET I STIKES Gunung

Sari Makassar sekaligus selaku dosen pembimbing I yang selalu

memotivasi, dan tidak pernah bosan meluangkan waktu serta

tenaganya untuk membimbing saya dalam menyelesaikan proposal

ini.

4. Bapak Ismail S.kom,M.M,M.Kes selaku dosen pembimbing II yang

meluangkan waktu dan tenaganya demi membimbing saya dalam

menyelesaikan proposal ini.

5. Ibu Hj. Asneni Palembai, S.T,M.M selaku PUKET II bagian keuangan

yang tidak pernah lelah memberikan arahan keapada para

mahasiswa/I STIKES Gunung Sari Makassar.

6. Bapak Lorensius Lonik, S.H, M.Kes selaku PUKET III bagian

kemahasiswaan yang tidak pernah lelah memberikan arahan kepada

para mahasiswa/i STIKES Gunung Sari Makassar

vii
7. Bapak Abdullah, S.Kep,Ns,M.Kep, selaku ketua prodi S1

Keperawatan STIKES Gunung Sari Makassar yang tidak pernah

bosan memberikan saran dan memotivasi mahasiswa/i termasuk

saya.

8. Terima kasih juga kepada seluruh dosen pengajar dan para staf

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Gunung Sari Makassar yang

selama ini telah senantiasa membantu, mengajar dan membagikan

pengetahuannya.

9. Kepada kepala sekolah beserta guru-guru di Sd Negeri Taeng yang

sudah bersedia membantu dan memberikan kemudahan kepada saya

untuk menyelesaikan proposal ini

10. Teristimewa Pula ucapan terimakasih yang tiada tara untuk kedua

orang tua. Kepada bapak saya, bapak Ruslan dan ibu saya, mama

Nurbaya tercinta yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya

yang selama ini berjuang membesarkan dan juga tiada henti

memberiku motivasi, nasehat, cinta, perhatian, serta doa yang tiada

hentinya, serta memberikan kepercayaan penuh kepadaku untuk

menjadi manusia yang lebih baik.

11. Kepada kakak saya, Boby reskianto dan Istrinya, Nirmawati,

Terimakasih atas motivasi, kasih sayang, serta do’a sehingga saya

bisa sampai di titik ini

12. Kepada adik-adik saya Wiky alfandi dan Veby amalia yang baik hati

dan lucu-lucu Terimakasih atas dukungan dan doa kalian.

viii
13. Kepada sahabat-sahabat saya tercinta yang baik hati dan tidak

sombong dan juga kepada teman-teman kelas A program studi

sarjana keperawatan STIKES Gunung Sari Makassar angkatan 2016

yang selama empat tahun belajar, berkarya, bersenang-senang

bersama yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu namanya.

Semoga proposal ini dapat dilaksanakan penelitiannya dengan

baik, dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Aamiin.

Makassar, 15 April 2020

Penulis,

ix
RIWAYAT PENULIS

A. IDENTITAS PENULIS
Nama Lengkap : Novia fadila
Nama Panggilan : Novi
Tempat/Tanggal Lahir : Maroanging, 07 November 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tombolo pao, Gowa, Sulawesi Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
No. Hp : 0823-4625-0497
Alamat Email : Noviinov07@gmail.com
B. IDENTITAS ORANG TUA
1. Nama Ayah : Ruslan
2. Nama Ibu : Nurbaya
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SD : SDI Maroanging pada tahun 2010
2. Tamat SMP : SMPN 1 Tombolo pao, tahun 2013
3. Tamat SMA : SMAN 11 Gowa, tahun 2016
4. Sementara dalam proses menyelesaikan pendidikan Strata 1
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Gunung Sari Makassar.

x
Pesan : Bukan pelangi namanya jika hanya berwarna merah, Bukan hari
namanya jika hanya ada siang, semua itu adalah warna hidup
yang harus dijalani meski berat, manisnya hidup tak akan dirasa
jika semua bisa dilalui dengan baik. Teruslah
berusaha,belajar,dan berdoa untuk menggapainya. Jatuh berdiri
lagi, gagal bangkit lagi. Never Give Up..! sampai Allah SWT
berkata: “Waktunya pulang..”

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.....................................................iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.............................................................v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN....................................vi

BIODATA PENULIS......................................................................................xi

KATA PENGANTAR......................................................................................vii

DAFTAR ISI...................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................7
C. Tujuan Penelitian....................................................................7
D. Manfaat Penelitian..................................................................7
E. Penelitian Sejenis...................................................................8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Tentang Jajanan......................................................12
B. Konsep Jajanan Berbahaya...................................................14
C. Kebiasaan Jajan.....................................................................21
D. Konsep Covid-19 ...................................................................24
E. Kebiasaan Jajan Anak Selama Pandemi covid-19.................27
F. Media Pendidikan Kesehatan.................................................28
G. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Diteliti ....................33
H. Kerangka Teori.......................................................................40
I. Kerangka Konsep...................................................................41

xii
J. Definisi Operasional................................................................42

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................45
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................45
C. Populasi, Sampel, dan Sampling............................................45
D. Pengumpulan Data.................................................................46
E. Instrumen/Alat Pengumpul Data.............................................47
F. Pengolahan Data....................................................................48
G. Analisa Data............................................................................49
H. Etika Penelitian.......................................................................50
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................52
LAMPIRAN ..................................................................................................57

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Sejenis 8

2.2 Definisi operasional 42

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden 57

2 : Lembar Kesediaan Menjadi Responden 58

3 : Kuesioner Pengetahuan 59

4 : Kuesioner kebiasaan 64

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam (Antono, 2018) Bahwa berdasarkan keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/2003,

makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh

pedagang kaki lima dimana tempat penjualan atau yang dijual untuk

umum selain yang disajikan oleh restoran, jasa boga maupun hotel.

Menurut (Rahmi, 2018) didapatkan bahwa jajanan adalah

makanan yang banyak ditemukan dipinggir jalan yang banyak

dijajankan dalam berbagai rasa,warna yang berbeda sehingga dapat

menarik perhatian orang untuk membelinya. Dalam bahasa Indonesia

jajanan makanan yaitu jenis makanan yang dijual dikaki lima, pinggiran

jalan, pasar, disekolah, dan tempat pemukiman lainnya. Jajanan anak

sekolah ini sedang mendapat sorotan khusus , karna selain banyak

dikonsumsi oleh anak juga banyak bahaya yang mengancam dari

konsumsi makanan jajanan. Dampak positif dari mengkonsumsi

jajanan itu sendiri adalah dapat mengganti kalori yang hilang saat

beraktifitas disekolah, adapun dampak negatif dari konsumsi jajanan

yaitu timbulnya diare dan beresiko tinggi untuk mengalami keracunan

diakibatkan karena kebersihan yang kurang terjamin.

1
Anak-anak sangat rentan terinfeksi penyakit. Oleh karena

itu.dalam pengasuhan dan perawatan anak semestinya selalu

memperhatikan optimalisasi kualitas hidup dan kesejahteraan anak.

Apalagi dimasa pandemic Covid-19 saat ini, perawat anak juga perlu

mendorong peran aktif keluarga, terutama orang tua agar anak tidak

mudah sakit. (Rakhmawati,2020).

Pada kondisi pandemic covid-19 saat ini, orang tua harus

tetap memberikan nutrisi yang baik dengan belanja makanan yang

bergizi serta dimasak sendiri. Orang tua juga bisa mengajarkan

perlindungan yang baik kepada anak sebagaimana protokol kesehatan

yang berlaku, seperti memintanya untuk memakai masker, rajin cuci

tangan, jaga jarak dengan orang lain, dan hindari makanan yang tidak

sehat (Harsono,2020).

Menurut Whyuti (2009) dalam Prystianti (2017) kebiasaan

jajanan adalah bagian perilaku berbentuk tindakan yang menjadi suatu

pola dari tingkah laku seseorang atau kelompok yang cenderung sulit

untuk berubah. Anak akan memilih makanan yang disukai tanpa

melihat sehat atau tidaknya makanan tersebut. Selain jajanan yang

ada diirumah, anak lebih mudah menemukan jajanan yang dijual

disekolah maupun ditempat bermain dan cenderung akan mencoba

jenis jajanan yang baru. Umumnya, anak menghabiskan seperempat

waktunya disekolah setiap hari dan menggunakan uang sakunya untuk

membeli makanan di kantin dan pedagang kaki lima disekolah.

2
Dalam (Iklimia, 2017) mengatakan bahwa Saat ini jajanan

sudah sangat beraneka ragam mulai dari yang tradisional sampai yang

modern yang mampu menarik para siswa untuk mengkonsumsinya.

Ketersediaan jajanan sehat dan tidak sehat dalam lingkungan sekolah

sangat berpengaruh terhadap pemilihan jajanan anak. Anak akan lebih

memilih jajanan yang lebih dekat dengan keberadaannya. Oleh karena

itu jajanan yang sehat harus tersedia dilingkungan sekolah agar

kesehatan anak tetap terjamin (BPOM, 2010).

Menurut (Hartono, Wilujeng, & Andarini, 2015) mengatakan

bahwa Jajanan yang sehat dan aman adalah makanan yang tidak

mengandung bahan pangan yang dapat mengganggu, serta dapat

merugikan kesehatan orang yang mengkonsumsinya. Dikutip oleh

Hidayanti dalam penelitian Purnamasari mengenai jajanan di SDN

1Pamijen sukaraja menunjukkan bahwa sebagian besar makanan

jajanan yang dijual ditempat tersebut tidak memenuhi nilai gizi yang

diharapkan (energy sekitar 200-300 kkal, dan protein sekitar 3-5 gram).

Makanan seperti cilok, sosis bakar, bakwan, memiliki berat perporsi

hanya 5-30 gram, dengan nilai energy 0-95kkal, dan protein 0-3,2

gram. Hal ini menunjukkan bahwa nilai gizi pada jajanan ini masih

sangat jauh dari yang diharapkan.

Dalam (Hartono, Wilujeng, & Andarini, 2015) mengemukakan

bahwa mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat dapat menimbulkan

dampak negativ bagi anak. Adapaun Dampak negatif yang ditimbulkan

3
misalnya diare, kekurangan gizi, dan gangguan pertumbuhan seperti

shunting. Dikutip dari RISKESDES thn 2010, prevelensi shunting yang

terjadi pada anak usia 6-12 tahun masih sangat tinggi yaitu

sebesar34,6%. Dengan demikian mendakan bahwa adanya resiko

terganggunya konsentrasi belajar bagi anak usia sekolah. Oleh karena

itu sangat dibutuhkan pendidikan gizi sedini mungkin untuk

meningkatkan pengetahuan agar dapat mengetahui tentang jajanan

sehat dan bergizi yang baik untuk anak.

Pandemic penyakit akibat virus corona telah mengubah

kehidupan banyak keluarga diseluruh dunia. Penutupan sekolah, serta

pergerakan yang terbatas membuat orang tua mereka harus

menyeimbangkan kehidupan dengan berbagai peran dirumah.

Keadaan juga bertambah berat karena sebagaian orang memborong

stok makanan, sementara sistem pasokan pangan tergangu.

Akibatnya, bebarapa jenis pangan mungkin langka. Dalam situasi sulit

ini, dapat dimengerti jika orang tua cenderung mengandalkan makanan

siap saji atau makanan olahan sebagai pilihan cepat dan terjangkau

(Unicef,2020)

Anak-anak pada umunya akan jajan satu atau dua kali sehari

agar tetap bertenaga. Ganti pilihan kudapan manis atau asin seperti

permen dan keripik, dengan makanan yang lebih sehat : berbagai

kacang, keju, youghurt (idealnya tanpa tambahan gula) jajan pasar

seperti ketimus, nagasari, arem-arem, atau buah potoh, telur rebus,

4
opsi kudapan sehat lain yang tersedia. Pilihan-pilihan ini lebih bergizi,

lebih mengenyangkan, dan membantu membantu membangun

makanan sehat sejak kecil (Unicef,2020).

Saat ini belum ada bukti bahwa makanan atau kemasan

makanan berperan dalam penularan penyakit akibat virus corona

(Covid-19). Seseorang memang dapat tertular karena menyentuh

permukaan atau benda yang telah terkontiminasi virus, kemudian

menyentuh wajahnya. Akan tetapi, risiko penularan lebih tinggi datang

dari interaksi dalam jarak dekat dengan orang lain. Misalnya saat

berbelanja makanan atau menerima pesanan,dalam keadaan apapun

kebersihan sangat penting saat menyiapkan makanan untuk

mencegah penularan penyakit melalui makanan. Untuk karena itu,

kemasan luar segera buang ketempat sampah yang bertutup

(Unicef,2020).

Oleh karena itu pendidikan gizi sebaiknya diberikan sedini

mungkin, dimana usia anak yang sesuai untuk diberikan pendidikan

gizi adalah anaka yang berada diusia 6-14 tahun, karena pada usia ini

anak mulai matang secara seksual dan matang untuk belajar serta

merupakan periode intelektual. Dari rentang usia tersebut yang paling

tepat diberikan pendidikan gizi adalah usia 11 tahun karena pada usia

tersebut anak berada dalam tahapan operasional formal yaitu, mampu

berfikir secara abstrak, menalar secara logis, dan mampu menarik

5
kesimpulan dari informasi yang diberikan menurut penelitian (Hartono,

Wilujeng, Andarini, 2015).

Dalam metode pendidikan gizi ada beberapa metode. Yaitu

dengan menggunakan media animasi karena dapat membuat orang

lebih cepat untuk memahami apa yang disampaikan oleh pemberi

informasi, selain itu dapat menghadirkan daya tarik bagi anak terutama

animasi yang dilengkapi dengan suara.

Dalam penelitian Syam, Indahsari, & Ibnu, (2018) dikutip

WHO menjelaskan bahwa diantara banyaknya perilaku yang tidak

sehat, pola makan merupakan salah satu faktor utama tingginya

angka kematian yang diakibatkan oleh kanker dan jantung coroner.

Obesitas termasuk konsekuensi jangka pendek dari pola makan yang

tidak sehat. Obesitas berpengaruh pada konsekuensi jangka panjang

seperti stroke, diabetes, kanker, dan macam penyakit kronik lainnya.

Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengangkat

judul “Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Animasi Terhadap

Tingkat Pengetahuan dan kebiasaan jajan anak selama pandemik

covid-19 di Jln.sultan alauddin III RT.001 kota Makassar” Karna pada

survey awal tempat ini dipilih karena banyak penjaja disekitar rumah

warga yang menyediakan jajanan yang cukup bervariasi, selain itu

belum pernah dilakukan penelitian serupa ditempat ini.

6
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian

ini ialah :

1. Bagaimana pengetahuan dan kebiasaan siswa sebelum diberikan

edukasi mengenai jajanan selama pandemic covid-19 ?

2. Bagaimana pengetahuan dan kebiasaan siswa sesudah diberikan

edukasi mengenai jajanan selama pandemic covid-19 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh edukasi mengenai jajanan selama

pandemic covid-19 pada anak di jln. Alauddin III RT.001 kota

Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebiasaan siswa

sebelum diberikan edukasi mengenai jajanan selama

pandemic covid-19

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebiasaan siswa

setelah diberikan edukasi mengenai jajanan selama

pandemic covid-19 menggunakan media animasi.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti

7
Untuk menambah pengalaman dan wawasan peneliti khususnya

dibidang kesehatan tentang pengaruh edukasi menggunakan

media animasi terhadap tingkat pengetahuan dan kebiasaan jajan

selama pandemic covid-19 siswa di SD negeri taeng kab.gowa.

b. Bagi institusi pendidikan

Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan

bacaan diperpustakaan STIKES Gunung Sari Makassar dan juga

sebagai acuan dan masukan untuk penelitian berikutnya.

c. Bagi tempat penelitian

Dapat dijadikan bahan informasi dalam mendidik anak untuk

berperilaku jajan yang baik dimasa pandemik sekarang ini.

e. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

sebagai bahan literatur bagi peneliti selanjutnya mengenai

pengaruh edukasi menggunakan media animasi terhadap tingkat

pengetahuan dan kebiasaan jajan anak selama pandemic covid-19.

E. Penelitian sejenis

2.1 Tabel penelitian sejenis

No Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan

. penelitian penelitian

8
1. Dampak Penelitian Hasil dari Persamaan Pada

penyuluhan kuantitatif penelitian ini sama-sama penelitian

jajanan dengan menunjukka memberikan sebelumnya

terhadap desain n bahwa ada penyuluhan tidak

tingkat penelitian peningkatan tentang menggunakan

pengetahua Quasi pengetahuan perilaku media apapun

n anak eksperimentd responen memilih tetapi pada

sekolah engan setelah jajanan anak penelitian ini

dasar di rancangan dilakukan disekolah menggunakan

madrasah one grub penyuluhan. dasar. media

ibtidaiyah pretest and Sehingga animasi.

al-fitrah posttest dapat

kampong design. menunjukka

nelayan n bahwa

kupang penyuluhan

memberikan

dampak

yakni

meningkatka

pengetahuan

siswa

tentang

9
bagaimana

cara

pemilihan

jajanan yang

sehat.

2. Peningkata Penelitian Terjadi Sama-sama Perbedaan

n kuantitatif penigkatan memberikan dari penelitian

pengetahua dengan pengetahuan pengetahuan sebelumnyaaa

n siswa rancangan siswa tentang dalah terletak

mengenai pre- dengan perilaku pada media

jajanan experiment I melakukan memilih yang

sehat dengan penyuluhan jajanan anak digunakan

menggunak model one menggunaka disekolah yaitu pada

an media grub pretest n media dasar. penelitian

minicard posttest. minicard sebelumnya

karena menggunakan

media media

minicard ini minicard dan

sudah pada

dimodifikasi penelitian ini

berisi media yang

gambar dan digunakan

informasi adalah media

10
tentang animasi.

jajanan

sehat

sehingga

anak

mengalami

ketertarikan

untuk

memahami.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

11
A. Tinjauan Tentang jajanan

1. Makanan jajanan

Jajanan dan anak merupakan dua hal yang tidak bisa

dipisahkan, makanan jajanan adalah jenis makanan yang dijual

dikaki lima,dipinggir jalan, stasiun, dipasar, tempat pemikiman

serta tempat sejenis lainnya. Jenis makanan jajanan sangat

banyak dan beragam dalam bentuk, keperluan dan harga.

Makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima adalah makanan

dan minuman yang disiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima

dijalanan atau tempat keramaian lainnya yang langsung dimakan

atau dikomsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut

(Antono,2018)

Menurut mudjajanto (2005) makanan jajanan dibagi kedalam

4 bagian yaitu kelomook pertama yaitu makanan utama

contohnya nasi remes, pecel,gado-gado,nasi goreng dan

sebagainya. Yang Kedua adalah snack contohnya kue-kue,

onde-one, cimol, cilok, pisang goreng dan sebagainya.Ketiga

golongan minuman contohnya es buah, es dawet, popice, teh dan

sebagainya. Dan yang Keempat buah-buahan contohnya

mangga, jambu, apel, jeruk dan sebagainya (Rahmi, 2018).

12
a. Menurut koentjaraningrat (1984) dalam (Santoso, & Ranti,

2004) menyatakan bahwa kebiasaan makan individu,

masyarakat, dan keluarga di pengaruhi oleh :

b. Faktor perilaku masyarakat itu sendiri seperti cara berfikir,

berperasaan, dan cara pandangnya tentang makanan.

Kemudian dinyatakan dalam tindakan dalam memilih

makanan, kejadian ini akan terus berulang hingga menjadi

kebiasaan mereka.

c. Faktor lingkungan sosial, dari segi kependudukan, tingkat

serta sifat-sifatnya.

d. Faktor lingkungan ekonomi, ketersediaan uang, daya beli

dan sebagainya.

e. Faktor perkembangan teknologi seperti biotegnologi yang

menghasilkan makanan siap saji dan praktis, yang bergizi,

menarik, awet, dan lainnya.

2. Usia anak

Menurut Undang-undang no 23 tahun 2003 tentang

perlindungan anak, yang masuk dalam usia anak adalah dia yang

usianya sebelum 18 tahun dan yang belum menikah. Sedangkan

menurut WHO 2002 Anak adalah mereka yang memiliki usia 7-12

tahun (Safriana, 2012)

Anak adalah kelompok masyarakat yang perlu dibina sedini

mungkin karena mereka merupakan aset Negara dalam

13
membantu pembangunan Negara yang akan datang. Jadi dalam

pembentukan gizi anak sehingga bisa lebih baik merupakan

langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan

dengan pencapaian SDM yang berkualitas (Haris, 2017).

B. Konsep jajanan berbahaya

1. Definisi

Jajanan berbahaya adalah jajanan yang banyak

mengandung zat kimia yang tidak boleh dicampurkan kedalam

makanan dan cara pengolahannya pun tidak bersih/sehat.

Badan POM (Pengawas Obat Dan Makanan) sebagian

besar jajanan anak disekolah masih mengandung bahan kimia

berbahaya seperti formalin dan boraks. Kesimpulan tersebut

berdasarkan hasil uji petik yang dilakukan pada sekitar 4.500

sekolah dasar disejumlah kota besar di Indonesia (Redaksi Healt

Secret, 2013).

Jajanan yang disajikan dalam bentuk yang menarik dan

warna-warna yang mencolok akan membuat anak tergoda untuk

mencicipinya. Apalagi jika semua temannya membeli dan jajanan

yang dijajankan di pinggir jalan itu terhitung murah tanpa berfikir

panjang anak-anak langsung membeli dan mengunyahnya. Tetapi

dibalik bentuk dan warna yang mencolok tersebut terdapat zat

14
pewarna testik yang dapat menimbulkan keracunan dan diare

(Redaksi Health Secret,2013).

“Menurut penelitian badan pengawasan obat dan makanan

(POM) tahun 2004, sebagian makanan jajanan anak sekolahan

itu mengandung bahan kimia berbahaya. Dari 163 sampel jajanan

anak yang diuji di 10 provinsi, sebanyak 80 sampel atau 50%

tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Kebanyakan jajanan

yang bermasalah itu mengandung boraks, formalin, zat pengawet

zat pewarna berbahaya, serta tak mengandum garam beryodium.

Sedikitnya 19.465 jenis makanan dijadikan sampel pengujian

tersebut. Hasilnya, sebanyak 5,6% sampel tidak layak diedarkan.

Sebanyak 185 item mengandung pewarna berbahaya, 94 item

mengandung boraks, 74 item mengandung formalin, dan 52 item

mengandung benzoat atau pengawet dalam kadar berlebih.

Badan POM kemudian menariknya dari peredaran untuk

dimusnahkan. Disamping itu badan POM juga memeriksa

sebanyak 1.335 unit sarana industry makanan. Hasilnya

sebanyak 36 dari 267 industri yang terdaftar produknya belum

memenuhi persyaratan” (Dr. Merryana adryan,dkk (2012).

2. Tipe-tipe bahaya pada jajanan makanan

Menurut ISO 22000 Food Safety Management System

membagi tipe-tipe bahaya makanan sebagai berikut :

a. Bahaya secara fisik

15
Bahaya ini terjadi karena adanya benda-benda fisik

seperti rambut, kuku, perhiasa, logam, batu, krikil, kayu,

yang terbawa bersama makanan karena pada saat

dikonsumsi dapat menyebabkan luka disaluran

pernafasan.

b. Bahaya secara biologis

Bahaya biologi lebih berpacu pada keracunan makanan

yang diakibatkan oleh mikroba yang mencemari produk

pangan. Ada beberapa tipe mikroba yang sering

dijumpai pada produk makanan diantaranya kapang

(jamur) dan bakteri.

Makanan yang tidak aman secara biologis dapat

menyebabkan gangguan kesehatan, seperti :

a. Mikroba yang masuk ke tubuh akan berkembang

biak dan kemudian mengakibatkan infeksi saluran

pencernaan.

b. Racun dan toksin yang masuk dan dihasilkan

oleh mikroba pangan (food poisoning) tidak selalu

disertai masuknya makanan di tubuh.

c. Bahan kimia misalnya cemaran pestisida, HCN

dalam singkong racun akan mengakibatkan mual,

muntah, dan pusing. Sebagian besar toksin

16
penyebab penyakit tidak berasa dan tidak

dihancurkan dengan proses pemasakan.

c. Bahaya secara kimia

Bahan-bahan kimia berbahaya tersebut antara lain:

i. Cairan pembersih, pestisida.

ii. Komponen kimia yang berasal dari alat masakan

yang kemudian masuk kedalam pangan.

iii. Penggunaan bahan berbahaya yang

disalahgunakan untuk kepentingan pribadi

seperti, pewarna testil (rhodaim B, metanil yellow)

dan pengawet (formalin,boraks).

Efek kimia yang masuk ditubuh kita dapat terjadi akut

apabila bahan kimia yang masuk kedalam tubuh kita

memberikan efek pusing, mual muntah atau bahkan kematian.

Ada beberapa bahan tambahan makanan yang berbahaya yang

dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh kita, antara lain :

a) Formalin

Formalin merupakan nama dagang dari larutan 30-40%

formaldehid dalam air. Yang paling sering digunakan untuk

mengawetkan tahu dan mie basah, pengaruh pada

kesehatan terjadi bila akumulasi formalin yang tinggi dalam

17
tubuh akan menyebabkan keluhan rasa gatal pada mata,

susah bernafas, batuk, iritasi akut pernafasan (Redaksi

Healt Secret,2013).

b) Boraks

Boraks merupakan bahan pengenyal yang berbahaya dan

sering digunakan pada bakso. Pengaruh boraks pada

kesehatan bila terdapat dalam makanan dan dikonsumsi

dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan

akumulasi (penumpukan) pada hati,lemak dan ginjal. Dan

pemakaina dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan

demam,depresi,kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang,

gangguan pencernaan,pingsan,koma, bahkan kematian

(Redaksi healt Secret, 2013).

c) Siklamat

Merupakan bahan pemanis buatan yang biasa digunakan

pedagang dalam pembuatan sirup. Dan dapat

menyebabkan pengecilan testicular dan kerusakan

kromosom (Redaksi healt Secret, 2013).

d) Metanil yellow

Bahan pewarna makanan yang berbahaya yang sering

digunakan untuk pewarna kerupuk, makanan ringan,

kembang gula, manisan. Pewarna makanan ini warnanya

lebih terlihat terang dan memiliki rasa yang agak pahit. Dan

18
dapat menyebabkan kanker, keracunan, iritasi paru-paru,

mata dan tenggorokan (DR. Merryana adryani,dkk 2012).

e) Monosodium glutamate (MSG)

Asupan MSG dalam jumlah banyak yang terus menerus

dalam jangka pendek akan membuat anak-anak jadi haus,

pusing, dan bahkan muntah.

Menurut (Irianto, K, 2007) Makanan jajanan mengandung

banyak resiko, debu-debu, dan lalat yang hinggap dimakanan yang

tidak ditutupi dapat menyebabkan masalah pada pencernaan. Dan

apabila ketersediaan air yang terbatas maka alat-alat seperti

sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci dengan bersih. Hal ini

yang orang konsumsi dapat mengakibatkan tifus, ataupun penyakit

perut lainnya (Yulistina Nur DS,dkk 2019).

3. Ciri-ciri jajanan berbahaya

Umumnya jajanan yang kurang sehat memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Warnanya mencolok,karena makanan yang penuh warna

umumnya anak-anak akan lebih tertarik.

b. Rasanya sangat tajam.

c. Dibungkus kertas Koran karena makanan dapat tercemar

dari bungkusan Koran tersebut yang tidak bersih.

19
4. Faktor yang mempengaruhi anak konsumsi jajanan yg tidak sehat

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga anak

mengkomsumsi jajanan yang tidak sehat antara lain :

a. Para orang tua cenderung kurang mengawasi anak-

anaknya sehingga melakukan jajanan sembarangan

b. Bagi para penjual yang hanya memikirkan kepentingan

pribadi tidak memikirkan efek yang akan ditimbulkan

dari bahan-bahan berbahaya yang digunakan pada

makanannya. Bagi penjual yang penting jajananannya

laku.

c. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh si anak yang

mereka lihat hanyalah cover dari jajanan itu karena

mereka hanya ingin membeli karena jajanan itu

dikemas dengan menarik.

d. Pihak sekolahnya yang kurang memperhatikan

siswanya yang jajanan diluar sekolah. yang mana

harusnya mereka melakukan tindakan melarang demi

kesehatan siswa-siswinya.

5. Dampak negatif mengkonsumsi jajanan berbahaya.

Menurut Irianto, K, 2007 mengkonsumsi jajanan berbahaya

dapat memberikan dampak negatif, antara lain:

a. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai

penyakit

20
b. Dapat mengakibatkan kurang gizi pada anak

c. Nafsu makan menurun

d. Salah satu penyebab obesitas pada anak

e. Terlalu banyak mengkonsumsi permen dapat menyebabkan

gangguan pada kesehatan gigi (Yulistina Nur DS,dkk 2019).

C. Kebiasaan jajan anak

1. Kebiasaan jajan

Menurut Wahyuti dalam Febrianty (2009) kebiasaaan jajan

adalah suatu perilaku yang menjadi suatu pola dalam tingkah laku

yang cenderung untuk sulit diubah (Safriana,2012).

Jajanan anak biasanya merupakan pangan siap saji, dan

sebagian besar anak mengkonsumsi secara rutin. Adanya

pedagang di sekitar rumah dan uang jajan yang diberikan akan

mendukung mereka untuk membeli jajanan sesuai keinginannya

(Fikawati, Syafiq, & Veratamala, 2017).

Menurut Yunita (2009) dalam Prystianti (2017) menyebutkan

bahwa kebiasaan jajan merupakan istilah untuk menggambarkan

kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan makan seperti

frekuensi, jenis dan kepercayaan terhadap makanan (pantangan),

prefensi terhadap makanan dan cara pemilihan makanan. Seorang

anak akan terbiasa untuk membeli jajanan disekolah dalam suatu

waktu secara terus menerus sampai anak tersebut mengerti akan

21
pentingnya memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi makanan menjadi tidak sehat.

Kebiasaan mengkonsumsi jajanan sangat popular

dikalangan anak-anak. Kebiasaan tersebut sangat sulit untuk

dihilangkan. Biasanya makanan jajanan yang mereka sukai adalah

makanan dengan warna, penampilan, tekstur, aroma, dan rasa

yang menarik. Mereka juga pada umumnya membeli jenis jajanan

yang kandungan zat gizinya kurang beragam beragam yaitu hanya

terdiri dari karbohidrat saja atau karbohidrat dan lemak.

Kegemaran anak-anak akan hal yang manis dan gurih sering

dimanfaatkan oleh para penjual untuk menarik perhatian anak-

anak. Jajanan yang ditawarkan belum tentu meyehatkan, karena

kebanyakan dari penjual makanan jajanan belum sepenuhnya

memperhatikan kebersihan, keamana dan kandungan gizi

makanan yang dijajankan. Hasil penelitian yayasan lembaga

konsumen Indonesia (YLKI) menyebutkan bahwa makanan

jajanan anak SD yang berharga murah dan berbentuk makanan

basah siap konsumsi yang dijual pedagang disekitar lokasi sekolah

masih dicampur dengan berbagai zat bahaya ( Andhika 2010).

2. Fakto-faktor yang mempengaruhi kebiasaan jajan

Kebiasaan membeli jajan bergantung pada suka atau tidak

suka terhadap jajanan yang dikonsumsi, selain dipengaruhi oleh

lingkungan sekitar pengalaman rasa suka terhadap suatu

22
makanan akan dapat berpengaruh terhadap kebiasaan membeli

jajan tersebut ( Prystianti,2017)

Menurut susanto (1986), banyak alasa n anak untuk jajan

yaitu:

1. Anak tidak sempat sarapan pagi karena ibu tidak sempat

menyiapkan makanan atau tidak ada nafsu makan pagi.

2. Faktor psikologi anak melihat temannya jajan.

3. Faktor kebutuhan biologis anak yang perlu dipenuhi

walaupun dirumah anak sudah sarapan tetapi kegiatan

fisik disekolah memerlukan tambahan energi (Safriana,

2012).

Sedangkan menurut penelitian Bondika tentang faktor

yang behubungan dengan pemilihan jajanan pada anak

tahun 2011 dalam Prystianti (2017) antara lain :

a. Pengetahuan, pengetahuan orang tua terutama

ibu dapat memberikan arahan kepada anaknya

dalam pemeliharaan makanan jajanan

b. Uang saku, potensi daya beli anak lebih tinggi

tergantung pada uang saku yang diberikan

c. Media massa berupa radio, surat kabar serta iklan-

iklan berpengaruh besar dalam pembentukan opini

dan kepercayaan seorang anak.

23
D. Konsep Covid 19

COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO

(WHO,2020) dan juga telah dinyatakan kepala Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Nasional melalui keputusan nomor 9 A

tahun 2020 sebagai suatu keadaan tertentu darurat bencana wabah

penyakit Virus Cororna di Indonesia. Pada masa pandemic sekarang

ini pemerintah harus mencegah penyebaran COVID-19 di sisi lain

untuk tetap memperhatikan upaya-upaya menurunkan angka

kematian anak (Kemenkes,2020).

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus

yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas ringan hingga

sedang, seperti penyakit flu,. Banyak orang terinfeksi virus ini,

seridaknya satu kali dalam hidupnya ( Fadli 2020 ).

Virus corona yang berasal dari Cina ini memang bisa menyerang

siapa saja dari anak-anak hingga dewasa. Namun menurut penelitian

yang dilakukan di China,golongan yang paling rentan terjangkit virus

corona adalah orang tua dari rentang usia 70 tahun ke atas.

Sedangkan anak-anak menjadi golongan aman dari kemungkinan

virus corona. Penelitian ini dilakukan kepada lebih dari 72.000 pasien

yang terjangkit virus corona. Menurut data saat ini, tidak ada anak-

anak yang meninggal karena virus corona. Diketahui bahwa anak-

anak yang terjangkit hanya akan menunjukkan gejala ringan (News

2020).

24
Meskipun jumlah infeksi covid-19 pada anak tidak sebanyak orang

dewasa namun anak-anak dan lansia termasuk kelompok yang

rentan. Bahkan gejala covid-19 yang gmenyerang anak-anak ternyata

berbeda. Studi terbaru telah menenmukan bahwa infeksi covid-19

pada anak-anak tidak diawali dengan gejala berupa batuk (Rakyat

2020).

Sejumlah kasus infeksi covid-19 pada anak-anak umumnya terjadi

karena penularan anggota keluarga atau orang yang tinggal bersama

mereka. Namun infeksi coronavirus pada anak-anak biasanya lebih

ringan ketimbang orang dewasa. Para peneliti menemukan bahwa

gejala infeksi corona yang dialami anak-anak justru tak sedikit yang

mengalami diare. Gejala ini juga diikuti dengan timbulnya demam,

bahkan riset itu juga menemukan banyaknya gejala gastrointestinal

yang kemudian diketahui akibat infeksi virus SARS-Cov-2 yang

menyebabkan penyakit Covid-19 pada anak. Serangan ini justru

menyasar saluran pencernaan (Rakyat 2020)

Sangat penting bagi anak-anak untuk memahami sesuai dengan

tingkat usia mereka, bahwa ada tindakan pencegahan yang dapat

diambil untuk membantu mencegah penyakit dan meningkatkan

sistem kekebalan tubuh mereka. Kekhawatiran yang berlebihan

tentang peristiwa diluar kendali mereka tidak akan bermanfaat dengan

cara apapun, mungkin anak merasa heran ketika melihat banyak

orang yang memakai masker dijalan dan ditempat umum. Hal yang

25
terbaik yang dilakukan ketika anak menanyakannya adalah dengan

menghibur dan menyakinkan mereka, anak tidak memerlukan

infomasi yang bertele-tele, tetapi perlu fakta dasar tentang virus

corona. Hubungkan corona dengan penyakit yang mereka pahami

atau mungkin pernah alami sendiri, sehingga mereka dapat

memahami bahwa virus corona memang serius (News 2020).

Dorong anak untuk makan makanan bergizi dengan banyak

sayuran dan buah, pastikan anak juga tidur cukup supaya tetap sehat.

Ajari sikecil untuk sering mencuci tangan dengan sabun selama 20

detik sebelum dan setelah makan, setelah bermain, sesaat masuk

rumah, setelelah memegang hewan. Ajarkan juga anak untuk tidak

memegang wajah dengan tangan kotor. Perlu diingatkan bahwa cara

mengajari anak yang paling efektif adalah dengan memberi contoh

langsung, mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya

dalam menjaga higienitas (News 2020).

E. Kebiasaan jajan selama pandemic covid-19

Anak-anak sangat rentan terinfeksi penyakit. Oleh karena itu.dalam

pengasuhan dan perawatan anak semestinya selalu memperhatikan

optimalisasi kualitas hidup dan kesejahteraan anak. Apalagi dimasa

pandemic Covid-19 saat ini, perawat anak juga perlu mendorong peran

aktif keluarga, terutama orang tua agar anak tidak mudah sakit.

(Rakhmawati,2020).

26
Walaupun sekolah diliburkan dan diganti dengan pembelajaran

online dirumah akan tetapi anak akan tetap jajan karena kebiasaan ini

sangat susah untuk diubah. banyak penjaja yang akan di jumpai di

sekitaran rumah yang belum tentu bisa dipastikan kebersihannya.

Anak akan keluar jajan tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti

tidak memakai masker, melakukan kontak langsung dengan penjaja

makanan, dan memegang makanan tanpa cuci tangan terlebih

dahulu. Tindakan ini tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan

tertularnya penyakit covid-19.

Maka dari itu sangat dibutuhkan peran orang tua untuk memberikan

pemahaman kepada anaknya. Hal yang bisa dilakukan adalah

sediakan cemilan sehat dirumah agar anak tidak lagi jajan diluar,

jadikan acara memasak dan makan sebagai rutinitas menyenangkan

bersama keluarga. Rutinitas yang terstruktur dan terjadwal bisa

membantu mengatasi agar anak tetap berada dirumah karena pada

saat anak berada diuar rumah sangat besar kemungkinannya untuk

dia melakukan jajanan sembarangan.

F. Media Pendidikan Kesehatan

a. pengertian

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan

yang dilakukan terhadap perilaku yang bertujuan agar dapat

mempengaruhi sikap, maupun pengetahuan seseorang, baik itu

kelompok masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesehatan

27
sebagaimana yang diharapkan (Wahyuningsih, 2015 dalam

Antono, 2018).

Menurut Sadiman (2003) dalam suiraoka (2012) Media

adalah perantara dalam memberikan pesan yang diberikan oleh

pengirim kepenerima pesan itu senditi. Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan ialah suatu proses

komunikasi yang terjadi antara penerima dan pengirim pesan

dimana pesan yang disampaikan tersebut dilakukan

menggunakan pengantar, sehingga media pendidikan adalah

pengantar dari pesan tersebut (Antono, 2018).

b. Ciri-ciri media pendidikan

Ciri-ciri media pendidikan dapat ditentukan berdasarkan

kemampuannya untuk meningkatkan ransangan pada indera

penglihatan, pendengaran, perabaan dan sebagainya. Dengan

demikian ciri-ciri umum dari media adalah bahwa media itu

dapat diraba, dilihat didengar dan diamati melalui panca indera.

Selain itu, ciri-ciri media dapat dilihat menurut lingkup

sasarannya dan juga tiap-tiap media mempunyai karakteristik

yang perlu dipahami oleh pengguna (Suiroka, 2012 Dalam

Antono, 2018).

Menurut Suiraoka (2012) dalam Antono (2018) media

memiliki 3 ciri dan mengapa media digunakan sehingga dapat

membantu media tersebut yaitu :

28
a) Ciri fiksatif

Yaitu Ciri yang menggambarkan bahwa media dapat

merekam suatu peristiwa. Contohnya audio tape,

fotografi, video tabe, film dan lain-lain.

b) Ciri Manipulative

Yaitu dimana media menginformasikan suatu kejadia

yang dapat memakan waktu berhari-hari atau bahkan

lebih lama lagi, dengan media ini kita dapat

menyajikannya hanya dalam waktu beberapa menit

saja.

c) Ciri distributive

Media ini dapat menginformasikan suatu kejadian

tertentu secara bersamaan. Dan disajikan kepada

sasaran yang jumlahnya cukup besar dengan

pengalaman yang relative sama.

c. Manfaat media

Manfaat media menurut suiroka (2012) dalam Antono

(2018) antara lain :

a) Media dapat memperjelas penyajian pesan sehingga

dapat lebih mudah untuk dipahami.

b) Media dapat mengakses keterbatasan ruang,waktu

dan daya indera

29
c) Media dapat membuat bahan ajaran lebih menarik

perhatian,sehingga menumbuhkan motivasi anak

untuk belajar.

d) Memudahkan untuk audiens menerima pesan yang

disampaikan.

e) Mendorong keinginan orang agar mencari tau, dan

dapat lebih memahami dari apa yang disampaikan

oleh pengirim pesan.

Menurut (Sinta, 2011 dalam Antono, 2018) media dibagi menjadi 3

yaitu :

1. Media cetak

Media cetak digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang

bervariasi yaitu sebagai berikut :

a. Booklet, bentuk penyampaian pesan dalam bentuk buku,

baik itu tulisan maupun gambar.

b. Laeflet, bentuk menyampaikan informasi melalui lembaran

yang dilipat dimana isinya dapat berupa gambar maupun

kalimat dan juga dapat di kombinasikan.

c. Flyer, sama seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.

d. Flip chart, bentuk menyampaikan informasi dalam bentuk

timbal balik, bisa dalam bentuk buku dimana tiap lembar

berisi gambar dan dibaliknya berisi kalimat.

30
e. Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah kesehatan

atau hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

f. Poster merupakan selembaran yang ditempel ditempat

umum maupun dikendaraan.

2. Media elektronik

a. Televisi, bentuk menyampaikan informasi dapat berupa

bentuk sandiwara,sinetron, forum diskusi atau Tanya jawab

sekitar masalah kesehatan.

b. Radio dapat beruba obrolan (Tanya jawab), dan

sebagainya.

c. Video

d. Slide, dapat juga digunakan untuk menyampaikan informasi

kesehatan

e. Media animasi

3. Media papan yang dipasang ditempat-tempat umum dapat dipakai

dan diisi dengan pesan-pesan atau informasi kesehatan.

5. Media animasi

a) Pengertian animasi

Animasi adalah gambar yang bergerak yang berasal dari

kumpulan objek yang disusun secara khusus sehinggga dapat

bergerak sesuai dengan alur yang ditentukan, adapun objeknya

31
dalah dapat berupa manusia, tulisan, hewan, tumbuhan dan

sebaginya.

b) Manfaat media animasi

Menurut (Pietono, 2014) manfaat media animasi yaitu:

a) Dengan Media animasi dapat membuat orang lebih

mudah untuk menyampaikan dan menerima pesan yang

diberikan.

b) Media animasi mendorong keinginan seseorang untuk

mengetahui lebih lanjut hal-hal yang telah disampaikan

dan mereka dapat mempelajarinya lebih lanjut.

c) Media animasi sudah dikenal dan berkembang

dimasyarakat

d) Media animasi dapat menghindari dari masalah salah

pengertian

Menurut Artawan (2010) dalam Pietono (2014) kelebihan media

animasi dalam pembelajaran adalah :

a) Memotivasi anak untuk lebih memperhatikan apa yang

disampaikan oleh pengirim pesan karena menghadirkan daya

tarik bagi anak terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.

b) Dapat memberikan informasi yang lebih kompleks dan secara

visual sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami.

32
c) Memiliki lebih dari satu media misalnya menggabungkan unsur

suara dan gambar sehingga lebih menambah daya tarik anak

untuk belajar.

d) Bersifat mandiri, yaitu dapat memberikan kemudahan dan juga

dari segi kelengkapan isinya yang sedemikian rupa sehingga

penggunya dalam menggunakannya bisa tanpa bimbingan

orang lain.

G. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Diteliti

1) Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” hal ini

dapat terjadi apabila seseorang telah melakukan pengindraan

terhadap suatu objek baik itu melalui indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Dimana

sebagian besar pengetahuan manusia itu diperoleh melalui mata

dan telinga (Notoatmodjo,2003 dalam A.wawan & Dewi, 2010).

b. Jenis pengetahuan

Menurut (Setiawan, 2016) dalam Agusta, 2019) secara

umum pengetahuan terdiri atas :

1) Pengetahuan non ilmiah / pengetahuan biasa

33
Pengetahuan non ilmiah adalah pengetahuan yang

didapatkan dalam kehidupan sahari-hari.

2) Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah dapat dikatakan pengetahuan

yang lebih sempurna karena telah memenuhi syarat-

syarat tertentu dengan cara berfikir yang khas

dengan menggunakan metedeologi penelitian.

3) Pengetahuan agama

Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang

hanya didapatkan dari Tuhan dan para Nabi dan

Rasul-Nya yang bersifat mutlak dan wajib diikuti oleh

setiap umatnya.

c. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2003) Dalam A.wawan & Dewi

(2010)

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Tingkat pengetahuan ini

adalah termasuk kedalam tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

34
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui atau yang telah didapatkan, dan dapat

memaparkan materi tersebut dengan benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan bahwa apabila seseorang telah

melakukannya di kehidupan yang nyata ilmu-ilmu

yang telah diajarkan. Aplikasi ini dapat dikatakan

sebagai aplikasi hukum-hukum,rumus, metode dan

sebagainya.

4) Analisi (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek kedalam

komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi dan masih ada kaitannya dengan

yang lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis ditunjukan kepada kemampuan untuk

memberikan bentuk-bentuk yang baru pada objek

tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

35
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan

justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau

objek.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

(Wawan & Dewi, 2010) menjelaskan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan

seseorang kepada sehingga orang lain dapat menuju

kearah cita-cita yang diinginkan. Pendidikan sangat

berpengaruh terhadap pola hidup terutama dalam

memotivasi dan pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan lebih mudah untuk

menerima informasi.

2) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003)

pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kahidupan seseorang

beserta kelurganya.

3) Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003)

usia adalah umur individu yang dihitung mulai saat

dlahirkan sampai berulang tahun. Dari segi

36
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya.

4) Pendidikan

a. Pengertian pendidikan

Kurniadi & Machali (2014) dalam Agusta (2019)

mengatakan pendidikan adalah pengalaman belajar yang

berlangsung dalam berbagai lingkungan dan sepanjang

hidup.

b. Tujuan pendidikan

Secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk

mengembangkan potensi manusia agar dapat berkembang

secara baik dan mampu melakukan tugas serta kewajiban

sehinggga dapat menjamin kebahagiaan hidup sekarang

maupun dimasa yang akan datang (Rulam,2017 dalam

Agusta, 2010).

c. Pendidikan formal, informal, dan nonformal

Pendidikan formal merupakan pendidikan resmi yang

disebut dengan sekolah. Pendidikan ini jauh lebih ketat

dibandingkan dengan pendidikan informal dan nonformal.

Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung

dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah.

37
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang terorganisasi

diluar system persekolahan. (Rulam 2017 dalam Agusta

2019).

d. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Hubungan pendidikan dengan masyarakat

merupakan hubungan yang timbal balik. Skolah

memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat,sebaliknya masyarakat memberikan kontribusi

penyelenggara pendidikan sehingga pendidikan

berjalandengan efektif (Rulam 2017 dalam Agusta 2019).

e. Pengertian pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah pendidikan yang

bertujuan untuk memepengaruhi orang lain, baik

individu,kelompok, atau masyarakat sehingga dapat

melakukan seperti apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan kesehatan. (Fitriana,2011 dikutip oleh

Septiana,2014 oleh Agusta 2019).

f. Ruang lingkup pendidikan kesehatan

Ada beberapa dimensi dalam ruang lingkup

pendidikan kesehatan, antara lain (Fitriana,2011 dikutip oleh

Septiana, 2014 oleh Agusta, 2019) :

1) Dimensi sasaran

38
a. Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran

Individu.

b. Pendididkan kesehatan Kelompok dengan sasaran

kelompok.

c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran

masyarakat luas

2) Dimensi tempat pelaksanaan

a. Pendidikan kesehatan disekolah dengan sasaran

murid

b. Pendidikan kesehatan dirumah sakit atau tempat

pelayanan kesehatan dengan sasaran pasien

beserta keluarga pasien.

e. Pendidikan kesehatan ditempat kerja dengan

sasaran buruh atau karyawan.

g. Media pendidikan kesehatan

Menurut Era (2003) dalam Agusta (2019) media adalah alat

yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan.

Adapun syaratnya adalah :

a) Harus bisa meningkatkan subjek untuk belajar

b) Merangsang pembelajaran agar dapat mengingat

kembali apa yang sudah dipelajari sebelumnya.

c) Mendorong pembelajaran untuk melakukan praktek-

praktek yang benar

39
H. Kerangka teori

Pengetahuan
Kebiasaan jajan
tentang jajanan

Faktor yang - Pengetahuan


mempengaruhi : - Faktor psikologis
- Faktor kebutuhan
- Pendidikan biologis
- Informasi - Media massa
- Lingkungan
- Sosial ekonomi

Sumber : A.wawan dan Dewi (2010) Kebiasaan jajanan


selama covid-19

- Tidak mematuhi
protokol kesehatan
Edukasi jajanan
- Kontak langsung
menggunakan
dengan penjaja
media animasi
makanan
- Tidak cuci tangan
sebelum memegang
makanan

Sumber : Prystianti (2017)

Gambar 2.1 kerangka teori

40
I. Kerangka konsep

Independen Dependen

Tingkat pengetahuan dan


kebiasaan jajanan anak
Edukasi jajanan
selama pandemik covid-
menggunakan media animasi
19

Gambar 2.2 kerangka konsep

Keterangan :

: Variable Independen

: Variabel Dependen

: Pengaruh antara Variabel yang diteliti

41
- Pengetahuan
- Tidak sarapan
pagi
- Faktor psikologis
- Faktor kebutuhan
biologis
- Kebiasaan
J. Definisi operasional membawa bekal

2.2 tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

Operasional

Dependen

1. Pengetahu Pengetahuan Kuesioner Baik : jika Guttman

an yang dimaksud jawaban

disini adalah benar 76-

pengetahuan 100%

siswa tentang Cukup :

cara memilih jika

jajanan baik itu jawaban

jenis, ciri, benar

maupun efek 55%-75%

yang akan Kurang

ditimbulkannya baik : jika

jawaban

benar

<55%

2. Kebiasaan Kebiasaan Kuesioner Baik : skor Guttman

42
anak dalam >50% jika

melakukan sudah

jajanan baik itu tidak jajan

dilingkungan lagi.

sekolah Tidak baik:

maupun skor <50%

dilingkungan jika tetap

masyarakat jajan dan

tidak

mematuhi

protokol

kesehatan

selama

pandemic

covid-19.

Independen

1. Edukasi Edukasi

jajanan peningkatan

menggunk pengetahuan

an media mengenai

animasi jajanan

dengan

43
menggunkan

media animasi

karena anak

akan lebih

cepat dan lebih

mudah

memahami

informasi yang

diberikan

sehingga anak

dapat memeilih

makanan yang

sehat untuk

mereka

konsumsi baik

itu

dilingkungan

sekolah

maupun di

masyarakat.

44
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pra-

Eksperimen dengan rancangan Design one Group Pretest-

postest yaitu penelitian yang sudah dilakukan observasi

sehingga peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang

terjadi setelah adanya perlakuan. (Riyanto, 2011 Dalam

penelitian Agusta 2019 ).

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini direncakan akan dilaksanakan pada bulan

Agustus 2020.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jln.sultan alauddin III RT.001

kota makassar

C. Populasi, Sampel dan Sampling

1) Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek (Manusia,

binatang, percobaan, data laboratoriumdan lain-lain) yang

akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan

45
(Rianto,2013 dalam penelitian Rusli 2018, h.43). Populasi

pada penelitian ini adalah anak yang tinggal di Jln.sultan

alauddin III RT.001 yaitu sebanyak 34 orang.

2) Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan

dapat mewakili atau representif populasi (Rianto,2013

Dalam penelitian Rusli 2018, h. 43). Sampel pada penelitian

ini adalah Anak yang tinggal di jln.sultan alauddin III RT.001

yaitu sebanyak 34 orang.

3) Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah total sampling yaitu teknik pengambilan sampel

dimana jumlah sampel sama dengan populasi

(Suryanto,2011).

D. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data disesuaikan dengan jenis

berikut :

a. Data primer

Data yang dikumpulkan peneliti dengan menggunakan

Aplikasi google form yang disebar melalui alamat Web

dibawah ini : ( proses pembuatan )

b. Data sekunder

46
Dalam penelitian ini data sekunder yang didapatkan dari

tempat penelitian (RT).

E. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data kuesioner.

Dalam hal ini kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu data

responden berupa nama (Inisial), jenis kelamin, umur.

Pertanyaan berkaitan dengan pengetahuan anak tentang jajan,

dan kebiasaan anak dalam melakukan jajan. Pembagian

kuesioner diberikan kepada 22 responden yang telah

dipersiapkan peneliti. Adapun instrument yang disedikan peneliti

adalah :

a. Kuesioner A

Berisi 25 pertanyaan tentang pengetahuan anak

mengenai jajanan. Pengisian dilakukan dengan

memberikan tanda ceklis () diantara pilihan “YA” dan

“TIDAK” sesuai dengan jawaban yang menurut responden

benar. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang

salah diberi skor 0. Hasil ukur pengetahuan adalah Baik :

hasil presentasi 76-100%. Cukup : hasil presentasi 55-75%.

Kurang baik : hasil presentasi <55%.

b. Kuesioner B

Berisi 20 pertanyaan tentang kebiasaan jajan anak,

Pengisian dilakukan dengan memberikan tanda ceklis ()

47
diantara pilihan “YA” dan “TIDAK” sesuai dengan jawaban

yang menurut responden benar. Jawaban yang benar diberi

skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Hasil ukur dari

kebiasaan yaitu Benar jika skor >50% dan tidak baik jika

skor <50%.

c. Uji validasi menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi dengan data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Untuk mencari sebab item, kita mengkolerasikan

skor item dengan item-item tersebut. Jika koefisien antara

item dengan total item sama atau diatas 0.3 maka item

tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai kolerasinya

dibawah 0.3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Uji

validasi ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu

SPPS. Uji validasi dilakukan apakah kuesioner layak untuk

diteliti.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan melalui tahap-tahap

sebagai berikut :

1) Editing

Proses editing (penyuntingan data) dilakukan secara

langsung oleh peneliti terhadap kuesioner. Tujuan editing ini

adalah untuk memastikan bahwa data yang diperoleh yaitu

48
kuesionernya semua telah diisi,relevan dan dapat dibaca dengan

baik (Dalam penelitian Rusli 2018, h.45).

2) Coding

Coding yaitu hasil jawaban setiap pertanyaan diberi kode

sesuai dengan petunjuk coding. Ini dilakukan untuk

memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data

perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol tertentu

untuk setiap jawaban (pengkodean) (Dalam penelitian Rusli

2018, h.45).

3) Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data dalam bentuk

tabel, untuk memudahkan dalam pengolahan data, memuat sifat-

sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian (Dalam

penelitian Rusli 2018, h.45).

G. Analisa Data

Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam table

yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap

editing, coding, tabulasi, dan uji statistik yang dilakukan adalah

univariat dan bivariat dengan serta menggunakan jasa computer

SPSS versi 16.

1) Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan

gambaran distribusi dan frekunsi dari variabel dependen

49
dan independen . Data disajikan dalam bentuk tabel

untuk mengetahui presentase dari masing-masing

variabel penelitian.

2) Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap tiap variabel hasil

penelitian dengan responden. Data yang diperoleh

dalam bentuk kuesioner di analisa dengan

menggunakan teknik uji square dengan tingkat

kemaknaan α=0,05 Dalam melakukan analisa data

diolah menggunakan komputer dengan program SPSS

20.

H. Etika Penelitian

(Dalam penelitian Rusli 2018, h.47) Etika dalam penelitian

merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah

penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan

langsungdengan manusia. Oleh karena itu,segi etika penulisan

harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam

kegiatan penelitian. Masalah etika penelitian meliputi :

1. Informed consent (Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan

diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang telah

dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan

sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti,

50
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

tersebut.

2. Anonemety (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas peneliti, peneliti tidak

akan mencantumkan nama subjek pada lembar alat ukur.

Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden

dijamin oleh peneliti.

51
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., Wijatmadi, B., (2012) Pengantar gizi masyarakat.(edisi

pertama). Jakarta,:Kencana prenada media group.

Agusta (2019) pengaruh pendidikan penanganan korban tenggelam

terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir di dusun

Tompotana kab.Takalar, Makassar;Perpustakaan Stikes gunung

sari.

Damayanti, D., (2011) Makanan anak usia sekolah, Jakarta;PT

gramedia pustaka utama.

Fadli (2020) Virus corona. Diakses dari :

Https://www.halodoc.com

Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A., (2017) Gizi anak dan

remaja. Depok,:Pt. RajaGrafindo persada.

Haris, D, S, V., (2018) Pengaruh penyuluhan dengan menggunakan

media animasi terhadap pengetahuan dan sikap tentang

makanan bergizi, seimbang dan aman bagi siswa SD 08 ciladak

barat Jakarta selatan. Diakses dari :

Https://media.neliti.com/media/publications/290972-pengaruh-

penyuluhan-dengan-media-animasi-062bd938.pdf

Hartono, P, N., Wilujeng, S, C., & Andarini, S (2015) Pendidikan gizi

tentang pengetahuan pemilihan jajanan sehat antara metode

ceramah dan metode komik. Diakses dari :

52
http://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/121

Harsono, (2020) agar anak tetap sehat selama pandemic COVID-19.

Diases dari :

https://www.liputan6.com/health/read/4291422/agar-anak-tetap-

sehat-selama-pandemi-covid-19

Iklima, N., (2017) Gambaran pemilihan makanan jajanan pada anak

usia sekolah Dasar:Jurnal keperawatan. Diakses dari :

Http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/1774 .

Masri, E., Putri, N., & Rini, M, A., (2019) Perilaku memilih jajan dan

kantin sehat siswa sekolah dasar dengan edukasi media

komik.:Jurnal kesehatan perintis. Diakses dari :

Https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JKP.

Ningsih, R., (2014) Penyuluhan hygiene sanitasi makanan dan

minuman, serta kualitas makanan yang dijajankan pedagang di

lingkungan SDN kota samarinda:Jurnal kesehatan masyarakat.

Diakses dari :

Http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas .

Nur, A., Duanita, H, M., (2019) Dampak penyuluhan jajanan sehat

terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar di

Madrasah Ibtidaiyah Al-fitrah kampong nelayan oesapa

kupang.:CHMK Health journal. Diakses dari :

Http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/kesehatan/article/view/524

53
Nur, Y., Fitri, A., & Dewi, M, A., (2019) Penyuluhan makanan dan

jajanan sehat dalam meningkatkan pengetahuan tentang gizi di

SDN karangjaya III kecamatan pedes Karawang. Diakses dari:

Http://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/jurnalBuanaPengab

dian/article/view/577.

Pietono, D, Y., (2014) Mendidik anak sepenuh hati, Jakarta;Pt. elex

media komputindo.

Pristyanti (2017) kebiasaan jajan anak disekolah dengan kejadian

demam thypoid pada anak usia sekolah,jombang.

Putra (2010) gambaran kebiasaan jajanan siswa di sekolah dasar Hj.

Isriari Semarang,Semarang;

Rahmawati (2020) keperawata anak tingkat kualitas hidup

anak,Unpad: diakses dari :

http://www.unpad.ac.id/profil/windy-rakhmawati-m-kep-phd-

keperawatan-anak-tingkat-kualitas-hidup-anak/

Rahmi, S., (2018) Cara memilih makanan jajanan sehat dan efek

negatif yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi makanan

jajanan yang tidak sehat bagi anak-anak sekolah dasar.

Diakses dari:

Http://www.e-

prosiding.umnaw.ac.id./index.php/pengabdian/article/view/98 .

54
Redaksi, H., S (2013) Mengatasi penyakit dan masalah belajar Anak

usia sekolah, Jakarta;PT Elex media Komputindo.

Rakyat (2020) Gejala covid pada anak ternyata tidak diawali dengan

batuk. Diakses dari :

https://www.harapanrakyat.com

Rusli (2018) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

hepatitis B di Rsud Haji Makassar, Makassar;Perpustakaan

Stikes gunung sari.

Safriana (2012) Perilaku memilih jajanan pada siswa sekolah dasar di

SDN Garot kecamatan darul imarah kabupaten Aceh besar,

Depok;FKM UI

Santoso, S., Ranti, L. A., (2004) Kesehatan & gizi,(edisi kedua).

Jakarta,:Pt. rineka cipta dan Pt. bina adiaksara.

Santoso, A., Devi, M., & Kurniawan, A., (2018) Peningkatan

pengetahuan siswa mengenai jajanan sehat menggunakan

media minicard. Diakses dari :

Http://journal2.um.ac.id/index.php/preventia/article/view/5969 .

Unicef, (2020) tips menyiapkan makanan yang praktis,ekonomis, dan

sehar pada masa pandemic virus corona. Diakses dari:

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tips-

menyiapkan-makanan-yang-praktis-ekonomis-dan-sehat-pada-

masa-pandemi-covid-19

55
Utami, W., Walandani, B., (2018) Pengenalan jajanan sehat dan

jajanan berbahaya di SDN 2 kalibeji kecamatan sempor.

Diakses dari :

Http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/35

7.

Wardani, F, E., Yuanita., Kurnia, F., (2019) Penyuluhan makanan

jajanan sehat dan jajanan tidak sehat bagi pedagang, guru dan

siswa SD di Kabupaten Bangka. Diakses dari :

Http://journal.ummg.ac.id/

Yuliastuti, E., Hartari, A., (2018) Penyuluhan keamanan pangan

jajanan anak sekolah siswa SDN pangasinan 1, sawangan,

Depok. Diakses dari:

Http://repository.ut.ac.id/eprint/8057

56
Lampiran 01

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth
Bpk/Ibu Wali Murid
Di

Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa
program studi sarjana keperawatan STIKES Gunung Sari Makassar
Nama : Novia fadila
Nim : 16162041
Akan mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH EDUKASI
JAJANAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA PANDEMIC
COVID-19 DI JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA MAKASSAR”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi adik-
adik/wali sebagai responden penelitian, kerahasiaan semua informasi
yang diberikan akan dijaga, dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian.
Tidak ada paksaan bagi adik-adik/wali untuk menjadi subjek
penelitian ini. Jika terjadi hal-hal yang merugikan selama penelitian ini
maka adik-adik/wali diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini.

57
Apabila adik-adik/wali menyetujui, maka saya mohon kesediaannya
untuk menandatangani lembaran persetujuan yang telah saya sediakan.
Atas kesediaan dan kerja samanya saya ucapkan terimah kasih.

Peneliti,

NOVIA FADILA

16162041

Lampiran 02

LEMBAR KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini yang

dilakukan oleh mahasiswa program studi S.I Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar atas Nama : NOVIA FADILA Nim :

16162041 dengan judul “PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA

ANIMASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN

JAJAN ANAK SELAMA PANDEMIC COVID-19 DI JLN.SULTAN

ALAUDDIN III RT.001 KOTA MAKASSAR”

Saya telah memahami maksud dan tujuan penelitian ini, yaitu untuk

kepentingan perkembangan ilmu keperawatan dan dalam rangka

penyelesaian tugas akhir peneliti dan saya memahami bahwa penelitian

ini tidak merugikan saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah

yang sejujurnya, serta tidak keberatan menjadi responden.

Dengan demikian secara sukarela dan tidak ada unsur tekanan

atau paksaan dari siapapun, saya bersedia untuk berpartisipasi.

58
Makassar, Juni 2020

( )

KUESIONER PENGETAHUAN

PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN ANAK SELAMA
PANDEMIC COVID-19 DI JLN.SULTAN ALAUDDIN III RT.001 KOTA
MAKASSAR

Karakteristik responden

Nama (Inisial) :

Jenis kelamin :

 Laki-laki  Perempuan

Umur :

Petunjuk Pengisian

Jawablah semua pernyataan yang tertera di bawah ini. Berilah

tanda centang () pada kotak jawaban yang tersedia di semua

pertanyaan, pilih jawaban yang menurut anda benar tidak ada jawaban

yang akan disalahkan.

59
N PERTANYAAN YA TIDAK

1. Makanan yang bersih dan tertutup aman

untuk dimakan

2. Kalau jajan harus memilih tempat yang

bersih

3. Sayuran yang dimakan mentah atau lalapan

tidak perlu dicuci dulu sebelum dimakan

4. Makanan yang sudah bau atau busuk tidak

aman untuk dimakan

5. Makanan yang sudah berbau tengik tidak

aman untuk dimakan

6. Makanan yang banyak mengandung vetsin

atau penyedap rasa baik untuk dimakan

karena rasanya enak

7. Jajanan atau snack yang banyak

mengandung pewarna berbahaya untuk

kesehatan

8. Minuman yang mengandung pemanis

buatan adalah minuman yang menyehatkan

9. Makanan yang dibungkus lebih terjamin

kebersihannya

10. makanan yang kemasannya menarik pasti

60
aman untuk dimakan

11. Makanan yang bungkusnya sudah rusak

tidk boleh dimakan

12. Jajanan yang dibungkus dengan

pembungkus yang bersih lebih aman untuk

dimakan

13. Jajanan yang diolah harus diperhatikan

kebersihan alat yang digunakan untuk

mengolah

14. Setiap membeli makanan kemasan perlu

membaca kandungan gizi pada bungkusnya

15. Makanan yang mengandung zat gizi baik

untuk pertumbuhan

16. Sarapan dengan menu lengkap ( Nai, sayur,

lauk, susu) lebih bergizi disbanding membeli

jajan di sekolah

17. Snack atau jajanan yang digoreng lebih

banyak lemaknya dari pada yang direbus

atau dikukus

18. Dalam memilih makanan kemasan tidak

perlu melihat tanggal kadaluarsanya

19. Makanan yang sudah melewati tanggal

61
kadaluarsa berbahaya untuk kesehatan

20. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan

dapat mencegah diare

21. Jajanan yang mengandung banyak

pengawet dapat menurunkan konsentrasi

belajar

22. Makanan yang mengandung zat gizi dapat

meningkatkan kecerdasan anak

23. Makanan yang kandungan gizinya kurang

akan mengganggu pertumbuhan

24. Makanan yang tidak tertutup dan dihinggapi

lalat dapat menyebabkan penyakit

25. Memilih jajanan yang dijual disekitar

sekolah yang penting enak dan harganya

murah

Sumber : Penelitian purtiantini (2010)

Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Pengetahuan

Item Pertanyaan Nilai r Nilai Alpha Keterangan


1 0,5630 0,8207 Valid
2 0,3422 0,8283 Valid
3 0,4700 0,8231 Valid
4 0,4379 0,8246 Valid

62
5 0,0877 0,8352 tidak valid
6 0,3848 0,8283 Valid
7 0,3422 0,8283 Valid
8 0,5675 0,8221 Valid
9 0,4540 0,8253 Valid
10 0,3014 0,8305 Valid
11 0,5675 0,8221 Valid
12 0,2444 0,8318 Valid
13 0,3265 0,8288 Valid
14 0,4355 0,8250 Valid
15 0,1595 0,8333 tidak valid
16 0,3054 0,8293 Valid
17 0,4247 0,8251 Valid
18 0,4989 0,8229 Valid
19 0,3823 0,8285 Valid
20 0,3727 0,8271 Valid
21 0,4166 0,8263 Valid
22 0,3106 0,8292 Valid
23 0,0165 0,8371 tidak valid
24 0,0520 0,8361 tidak valid
25 0,3541 0,8278 Valid
26 0,4989 0,8229 Valid
27 0,3819 0,8267 Valid
28 0,3422 0,8283 Valid
29 0,0313 0,8395 tidak valid
30 0,4540 0,8253 Valid

Pengetahuan (X1)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 4 6.9 6.9 6.9
Tinggi 54 93.1 93.1 100.0
Total 58 100.0 100.0

KUESIONER KEBIASAAN JAJAN

63
Pilihlah jawaban yang sesui dengan memberikan tanda ceklis () pada

kolom yang menurut anda sesuai

No. Pertanyaan YA TIDAK

1. Saya keluar rumah dengan memakai masker

2. Saya membeli makanan yang bersih dan

tertutup

3. Saya menghindari minuman yang

mengandung pemanis buatan

4. Saya membeli makanan yang tidak

dikerubungi lalat

5. Saya membeli gorengan yang tidak dikemas

tertutup

6. Saya membeli pentol yang dijual dipinggir

jalan

7. Saya menghindari jajanan yang mengandung

penyedap rasa dan pengawet yang banyak.

8. Saya terbiasa tidak sarapan dan memilih

untuk jajan.

9. Saya lebih suka minuman berwarna dari pada

air putih

10. Saya tidak memakan jajan yang sudah

berbau busuk

11. Saya membeli berbagai macam jajan saat

64
berada diluar rumah

12. Saya membeli makanan yang tidak dijual di

pinggir jalan

13. Saya terbiasa makan dirumah dan tidak suka

membeli jajan diluar

14. Saya memilih jajan yang kemasannya belum

rusak

15. Dalam memilih makanan kemasan saya tidak

melihat tanggal kadaluarsanya (lewat tanggal)

16. Saya terbiasa cuci tangan sebelum makan

17. Saya tidak mencuci buah dan sayur mentah

sebelum dimakan

18. Saya terbiasa memperhatikan kebersihan

alat-alat yang digunakan untuk mengolah

jajan

19. Saya tidak membeli jajan yang berwarna

mencolok

20. Saya terbiasa mencuci tangan sebelum

masuk kerumah

Sumber : Antika Pristyanti (2017)

65
66

Anda mungkin juga menyukai