Anda di halaman 1dari 119

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERJADINYA

DIARE PADA BALITA (BAYI LIMA TAHUN)


DI PARUNG BOGOR

SKRIPSI

Oleh:

AULIA SABRINA

183112420150098

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
JAKARTA
2022
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERJADINYA
DIARE PADA BALITA (BAYI LIMA TAHUN)
DI PARUNG BOGOR

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada program
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
Jakarta

Oleh:
AULIA SABRINA
183112420150098

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
JAKARTA
2022

ii
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERJADINYA


DIARE PADA BALITA (BAYI LIMA TAHUN)
DI PARUNG BOGOR

Oleh:
AULIA SABRINA
183112420150098

Telah dipertahankan di hadapan penguji skripsi


Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
Pada Tanggal 15 Agustus 2022

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(Ns. Diah Argarini, M.Kep) (Ns. Nur Fajariyah, M.Kep)

Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Dr. Retno Widowati, M.Si.

iii
Halaman Persetujuan Sebelum Maju Sidang

Judul Skripsi : “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare Pada Balita


(Bayi Lima Tahun) Di Parung Bogor”
Nama : Aulia Sabrina
NPM : 183112420150098

Menyetujui,

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(Ns. Diah Argarini, M.Kep) (Ns. Nur Fajariyah, M.Kep)

iv
Halaman Persetujuan Setelah Maju Sidang

Judul Skripsi : “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare Pada Balita


(Bayi Lima Tahun) Di Parung Bogor”
Nama : Aulia Sabrina
NPM : 183112420150098

Menyetujui,

Penguji 1 : Dr. Retno Widowati, M.Si. ( )

Penguji 2 : Ns. Diah Argarini, M.Kep ( )

Penguji 3 : Ns. Nur Fajariyah, M.Kep ( )

v
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Aulia Sabrina

NPM : 183112420150098

Judul Penelitian : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare Pada

Balita (Bayi Lima Tahun) Di Parung Bogor

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan yang lain atau di perguruan tinggi

lain. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

telah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Jakarta, 15 Agustus 2022

( Aulia Sabrina)

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena

anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar sehingga

saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Terjadinya Diare Pada Balita (Bayi Lima Tahun) Di Parung

Bogor”

Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

adanya dukungan petunjuk, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, untuk

itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang

besar saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Ibu Dr.

Retno Widowati,M.Si.,

2. Ibu Dr. Rukmaini, S.ST., M.Keb., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Nasional.

3. Bapak Ns. Dayan Hisni, S.Kep., M.N.S. selaku Ketua Jurusan Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.

4. Ibu Ns. Diah Argarini, M.Kep., selaku pembimbing 1 yang telah memberi

dorongan, saran dan ilmu dalam proses pembuatan skripsi.

5. Ibu Ns. Nur fajariyah, M.Kep., selaku pembimbing 2 yang telah memberi

dorongan, saran dan ilmu dalam proses pembuatan skripsi.

vii
6. Ibu Ns. Dwi Rohyani, M.Kep., selaku pembimbing akademik yang

senantiasa mendampingi selama belajar di Program Studi Universitas

Nasional.

7. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Nasional yang telah mendidik dan memfasilitasi proses pembelajaran di

Kampus FIKES UNAS.

8. Terimakasih kepada Orang tua tercinta, Atenk Supiarto dan Yuliyanah,

serta adik saya Azqiya Qotrunnada. Yang terlah mendoakan, memberikan

dukungan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih kepada partner saya Leo Rivani Ananda, yang telah banyak

memberikan bantuan, dukungan, saran, serta motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Terimakasih kepada saudara-saudara saya yang memberikan dukungan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Terimakasih kepada sahabat-sahabat saya yaitu Inayah, Mawar, Meta, Icha

dan khususnya Nabila, Nisrina dan semuanya yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan yang sangat luar

biasa dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Terimaksih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Demikian skripsi ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca

pada umumnya dan khususnya bagi peneliti. Saya selaku penulis dan peneliti

mohon maaf apabila ada kelasahan kata baik secara teknik, format ataupun isi dari

viii
skripsi saya, Saya bukan makhluk yang sempurna dan kesempurnaan hanya milik

sang maha pencipta.

Jakarta, 15 Agustus 2022

(Aulia Sabrina)

ix
Abstrak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERJADINYA DIARE


PADA BALITA (BAYI LIMA TAHUN) DI PARUNG BOGOR

Aulia Sabrina, Diah Argarini, Nur Fajariyah

Latar Belakang: Menurut data WHO 2018 mengatakan hampir 1,7 miliar kasus
diare terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita
tiap tahunnya. Berdasarkan data di Amerika Serikat lebih dari 3,5 juta bayi
mengalami diare setiap tahun, menyebabkan lebih dari 500.000 kunjungan ke
klinik dokter dan 55.000 hospitalisasi. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini
karena jumlah diare pada balita cukup tinggi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan terjadinya diare pada balita Di Parung Bogor.
Metode Penelitian: Penelitian Deskriptif Analtik dengan menggunakan
pendekatan desain penelitain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 238 responden teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random
Sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner Pengetahuan ibu
tentang diare, Kebiasaan mencuci tangan, dan Penyediaan sarana air bersih
menggunakan. Analisi menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil uji chi-square Pvalue = 0,035 (Pvalue < 0,05) sehingga menunjukkan
bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare
pada balita di Parung Bogor. Data hasil penelitian variabel kebiasaan mencuci
tangan Pvalue = 0,002 (Pvalue < 0,05) sehingga menunjukkan bahwa terdapat
hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita di Parung
Bogor. Dan hasil penelitian variabel penyediaan sarana air bersih Pvalue = 0,008
(Pvalue < 0,05) sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan penyediaan
sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita di Parung Bogor.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Pengetahuan ibu tentang diare,
Kebiasaan mencuci tangan dan Penyediaan sarana air bersih.
Kata kunci : Diare, Pengetahuan ibu, Kebiasaan mencuci tangan, Sarana air
bersih.
Kepustakaan : 28 Pustaka (2007-2021)

x
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL

LEMBAR JUDUL.......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN SEBELUM MAJU SIDANG......................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MAJU SIDANG.......................... v

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... vii

ABSTRAK....................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAAR.................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7

2.1 Kajian Teori.......................................................................................... 7

xi
2.1.1 Definisi Diare ................................................................................ 7
2.1.2 Klasifikasi Diare............................................................................ 7
2.1.3 Etiologi Diare................................................................................. 8
2.1.4 Tanda dan Gejala Diare................................................................. 9
2.1.5 Penatalaksanaan Diare................................................................... 10
2.1.6 Komplikasi Diare...........................................................................12
2.1.7 Pencegahan Diare..........................................................................12
2.2 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare Pada Balita........13
2.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Diare.....................................................13
2.2.2 Kebiasaan Mencuci Tangan...........................................................16
2.2.3 Penyediaan Sarana Ai Bersih.........................................................18
2.3 Kerangka Teori.....................................................................................21
2.4 Kerangka Konsep..................................................................................21
2.5 Hipotesis Penelitian..............................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................23

3.1 Desain Penelitian..................................................................................23


3.2 Populasi dan Sampel............................................................................. 23
3.2.1 Populasi..........................................................................................23
3.2.2 Sampel........................................................................................... 23
3.3 Lokasi Penelitian..................................................................................26
3.4 Waktu Penelitian................................................................................... 26
3.5 Variabel Penelitian................................................................................ 26
3.6 Definisi Operasional Penelitian............................................................ 27
3.7 Instrumen Penelitian............................................................................. 28
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................30
3.9 Prosedur Pengumpulan Data................................................................. 32
3.10 Analisa Data.......................................................................................... 33
3.10.1 Analisa Univariat........................................................................... 33
3.10.2 Analisa Bivariat ............................................................................ 33
3.11 Etika Penelitian .................................................................................... 34
3.11.1 Prinsip Manfaat (benefince)........................................................... 34

xii
3.11.2 Prinsip Menghormati Hak Responden........................................... 34
3.11.3 Prinsip Keadilan............................................................................. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 36

4.1 Hasil Penelitian.....................................................................................36


4.1.1 Analisa Univariat........................................................................... 36
4.1.2 Analisa Bivariat............................................................................. 40
4.2 Pembahasan Penelitian......................................................................... 42
4.2.1 Analisa Univariat...........................................................................42
4.2.2 Analisa Bivariat............................................................................. 50
4.3 Keterbatasan Penelitian........................................................................54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................55

5.1 Kesimpulan...........................................................................................55
5.2 Saran.....................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................57

LAMPIRAN....................................................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Definisi Operasional.................................................................................. 27


4.1 Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Usia
Ibu.............................................................................................................. 36
4.2 Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Pekerjaan
Ibu.............................................................................................................. 37
4.3 Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis
Kelamin Balita........................................................................................... 38
4.4 Frekuensi Kuesioner Kejadian Diare......................................................... 38
4.5 Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Diare..............................39
4.6 Frekuensi Kuesioner Kebiasaan Mencuci Tangan....................................39
4.7 Frekuensi Kuesioner Penyediaan Sarana Air Bersih.................................40
4.8 Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Di Parung Bogor...........................................................40
4.9 Hubungan Faktor Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare
Pada Balita Di Parung Bogor..................................................................... 41
4.10 Hubungan Faktor Penyediaan Sarana Air Bersih Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Di Parung Bogor........................................................... 41

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerangka Teori Penelitian.................................................................... 21


2.2 Kerangka Konsep Penelitian.................................................................21

xv
DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

BAB : Buang Air Besar

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

IRT : Ibu Rumah Tangga

KEMENKES RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

LINTAS DIARE : Lima Langkah Tuntaskan Diare

OMA : Otitis Media Akut

PHBS : Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SD : Sekolah Dasar

SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah

WHO : World Health Organization

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Skripsi


Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 4 Informed Consent
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Instrumen Penelitian
Lampiran 7 Master Tabel
Lampiran 8 Hasil Analisa Data
Lampiran 9 Biodata Penulis

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit diare merupakan penyakit endemis yang berpotensi

menimbulkan kejadian luar biasa, dan masih menjadi penyumbang angka

kematian di indonesia terutama pada balita. Dan diare saat ini masih

merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat. Diare

dapat menyerang semua kelompok usia terutama pada anak. Anak lebih

rentan mengalami diare, karena sistem pertahanan tubuh anak belum

sempurna (Soedjas, 2011).

Diare salah satu penyebab kematian dan kesakitan terutama pada anak

balita. Kesakitan dan kematian anak balita (dibawah umur 5 tahun) masih

menunjukkan angka yang cukup tinggi terutama di negara berkembang

termasuk Indonesia sekitar 60 Juta kasus setiap tahunnya, dari jumlah kasus

tersebut 70-80% adalah anak dibawah umur 5 tahun (Grafika, Sabilu, &

Munandar, 2017).

Menurut data (WHO 2018) mengatakan hampir 1,7 miliar kasus diare

terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita

tiap tahunnya. Berdasarkan data di Amerika Serikat lebih dari 3,5 juta bayi

mengalami diare setiap tahun, menyebabkan lebih dari 500.000 kunjungan ke

klinik dokter dan 55.000 hospitalisasi (Trestaningati, 2018).

Hasil Riskesdas (2013), menyatakan bahwa insiden diare pada anak di

Indonesia adalah 6,7 persen. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi

adalah Aceh (10,2%), Papua (9,6%), DKI Jakarta (8,9%), Sulawesi Selatan

1
(8,1%), dan Banten (8,0%). Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada

kelompok umur 12-23 bulan (7,6%), laki-laki (5,5%), perempuan (4,9%).

Angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit diare di Indonesia

masih tinggi. Proporsi terbesar penderita diare pada balita adalah kelompok

umur 6-11 bulan yaitu sebesar 21,65% lalu kelompok umur 12-17 bulan

sebesar 14,43%, kelompok umur 24-29 bulan sebesar 12,37%, sedangkan

proporsi terkecil pada kelompok umur 54-59 bulan yaitu 2,06% (Kemenkes,

2011).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Bogor (2020), di Kota Bogor

terdapat 94.264 penduduk berusia balita dan terdapat 18.751 kasus diare pada

balita. Menurut laporan dari puskesmas Tahun 2019 jumlah kasus diare pada

balita di Kabupaten Bogor sebanyak 49.806 kasus.

Diare merupakan pengeluaran feses yang tidak normal dengan

konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi lebih dari tiga kali

dalam satu hari. Diare juga didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari gejala

infeksi pada saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa

organisme seperti bakteri, virus, dan parasit (Mendri, 2017)

Hal yang menyebabkan balita mudah terserang penyakit diare adalah

perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan sanitasi lingkungan yang

buruk. Diare dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara serius karena

tubuh balita sebagian besar terdiri dari air, sehingga bila terjadi diare sangat

mudah terkena dehidrasi (Irianto, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian Fatmawati et al., (2017), menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara perilaku cuci tangan dan kejadian diare

2
(ρ=0,000 < 0,001), dimana responden yang memiliki perilaku cuci tangan

yang tidak baik mempunyai peluang 36 kali mengalami diare (OR=36,364).

Terdapat hubungan antara perilaku makan dengan kejadian diare (ρ=0,000 <

0,001), dimana responden yang memiliki perilaku makan yang tidak baik

mempunya peluang 23 kali mengalami diare (OR=23, 125). Terdapat

hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare (ρ=0,000 <

0,001), dimana responden yang memiliki status gizi kurang (kurus)

mempunyai peluang 71 kali mengalami diare (OR=71,111).

Penelitian yang dilakukan oleh Dini dan Rasyid (2013) ada pengaruh

antara penyediaan air bersih terhadap kejadian diare pada balita yang

memperoleh nilai p = 0,000. Hasil penelitian dapat diartikan bahwa semakin

rendah tingkat risiko sarana air bersih pada rumah balita akan berbanding

lurus dengan rendahnya kejadian diare pada balita, namun sebaliknya

semakin tinggi risiko sarana air bersih pada rumah balita akan berbanding

lurus dengan tingginya kejadian diare pada balita.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Utami dan Nabila

Luthfiana (2016) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian diare

pada anak, yaitu faktor lingkungan, faktor sosiodemografi, dan faktor

perilaku. Faktor lingkungan yaitu kebersihan lingkungan, meliputi

perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih,

pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah (SPAL). Faktor

sosiodemografi terdiri dari pendidikan dan pekerjaan orang tua serta umur

anak. Faktor perilaku yaitu pemberian ASI eksklusif, dan kebiasaan mencuci

tangan serta mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.

3
Peran perawat sebagai tenaga medis sangatlah penting dalam mencegah

dan menanggulangi angka kesakitan diare, seperti memonitor status hiderasi,

memonitori vital sign, memonitor masukan makanan atau cairan dalam hitung

intake kalori harian, memonitor status nutrisi, mendorong keluarga untuk

membantu klien makan dan melalui tindakan promotif yaitu perawat

memberikan penyuluhan mengenai penyakit diare dan PHBS (perilaku hidup

bersih dan sehat), tindakan preventif yaitu perawat menganjurkan untuk

membuang feses (termasuk feses bayi) secara benar dan mengajarkan cuci

tangan dengan benar di lingkungan masyarakat dan menjaga kebersihan,

tindakan kuratif yaitu berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya

untuk mencegah dehidrasi, tindakan rehabilitatif yaitu mengontrol keadaan

pasien secara berkala terutama untuk balita dan tersedianya air yang bersih

tanpa tercemar dengan limbah.

Pengetahuan orang tua tentang terjadinya diare sangatlah penting. Hal

ini disebabkan karena sebagian ibu belum mengetahui tentang perilaku sehat

untuk menjaga kesehatan keluarga seperti selalu menjaga kebersihan diri dan

makanan, menjaga kebersihan lingkungan rumah, memeriksakan kondisi

kesehatan ketika terdapat gejala suatu penyakit ke puskesmas, menjaga pola

istirahat serta menyempatkan untuk berekreasi guna menghilangkan stres

yang dapat memicu suatu penyakit (Subakti, 2015).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian ini

dikarenakan kasus diare pada balita di desa iwul cukup tinggi. Selain itu, pada

penelitian terdahulu sudah banyak meneliti kasus diare pada anak usia

sekolah dan tidak banyak yang meneliti kasus diare pada balita. Maka dari

4
itu, peneliti ingin menganalisa lebih jauh faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian diare pada balita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka, dapat dirumuskan masalah

“Faktor-faktor yang berhubungan terjadinya diare pada balita Di Parung

Bogor” .

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian diare pada balita. .

1.3.2 Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan

kejadian diare pada balita.

- Untuk mengetahui hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan

kejadian diare pada balita.

- Untuk mengetahui hubungan penyedian sarana air bersih dengan

kejadian diare pada balita.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, hasil yang akan dicapai diharapkan akan

membawa manfaat yang banyak antara lain adalah sebagai berikut :

5
1.4.1 Bagi peneliti

Sebagai masukan dan penelitian ini merupakan proses belajar dan upaya

meningkatan pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan terjadinya diare pada balita.

1.4.2 Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat menjadi acuan untuk

dijadikan penelitian yang menarik untuk diteliti sehingga dapat diketahui

faktor-faktor yang berhubungan terjadinya diare pada balita yang lebih

baik dan baru dalam dunia keperawatan anak kedepannya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Definisi Diare

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar

dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan

frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari

(Departemen Kesehatan RI, 2011).

Diare merupakan dimana keadaan frekuensi buang air besar lebih

dari empat kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak dengan

konsistensi yang lebih encer (Nursalam, 2013).

Diare juga didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari gejala infeksi

saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa organisme

seperti bakteri, virus, dan parasit. Beberapa organisme tersebut biasanya

menginfeksi saluran pencernaan manusia melalui makanan dan minuman

yang telah tercemar oleh organisme tersebut food borne disease (Mendri,

2017).

2.1.2 Klasifikasi Diare

Menurut Dwienda (2014), klasifikasi diare dibedakan menjadi 3

yaitu sebagai berikut:

a. Diare aku, yaitu keluarnya tinja cair tanpa darah selama 7-14 hari.

b. Diare persisten atau diare kronis, yaitu keluarnya tinja cair selama 14

hari atau lebih dan dapat disertai darah atau tidak. Diare persisten

atau diare kronis dalam waktu lama akan mengakibatkan dehidrasi.

7
c. Diare disentri : keluarnya tinja sedikit-sedikit dan sering dan

mengeluh sakit perut saat BAB. Diare disentri dapat mengakibatkan

anoreksia, kehilangan berat badan yang cepat, dan kerusakan

mukosa usus karena bakteri.

2.1.3 Etiologi Diare

Diare disebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi, makanan, dan

faktor psikologis (Djitowiyono dan Kristiyanasari, 2011). Infeksi

merupakan penyebab utama diare akut akibat bakteri, virus, dan parasit

(Ridha, 2014). Menurut Dwienda (2014), faktor-faktor penyebab diare

adalah sebagai berikut :

a. Faktor infeksi

1) Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama pada anak. Infeksi enternal disebabkan oleh :

a) Infeksi bakter : Vibrio, Escherichia coli, Salmonella,

Shigella, Campylobacter, dan Yershinia.

b) Infeksi virus : Enterovirus (Virus ECHO, Coxsackaie,

Poliomyelitis), Adenovirus, Retrovirus, dan lain-lain.

c) Infeksi parasite : Cacing (Ascori, Trichoris, Oxyuris,

Histolitika, Gardia lambia, Tricomonas hominis), Jamur

(Candida albicans).

2) Infeksi parenteral yaitu infeksi diluar alat pencernaan makanan

seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsillitis, Aonsilotaringitis,

Bronco pneumonia, Encetalitis.

b. Faktor malabsorpsi

8
1) Malabsorpsi karbohidrat disakarida (intolerans laktosa, maltosa,

dan sukrosa), monosakarida (intolerans glukosa, fruktosa, dan

galaktosa), pada bayi dan anak-anak yang terpenting dan

tersering adalah intoleransi laktosa.

2) Malabsorpsi lemak

3) Malabsorpsi portein

c. Faktor makanan : makanan basi, beracun, tidak higienis, tidak

matang saat dimasak, dan alergi terhadap makanan.

d. Faktor psikologis : rasa takut, cemas, dan tegang pada anak dapat

menyebabkan diare.

2.1.4 Tanda dan Gejala Diare

Tanda dan gejala diare adalah sebagai berikut (Widoyono, 2018)

a. Gejala umum

1) Buang air besar cair atau lembek dan sering adalah gejala khas

diare

2) Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut

3) Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare

4) Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun,

apatis, bahkan gelisah

b. Gejala spesifik

1) Vibro cholera : Diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan

berbau amis.

2) Disenteriform : Tinja berlendir dan berdarah

9
2.1.5 Penatalaksanaan Diare

Prinsip tatalaksana penderita diare adalah LINTAS DIARE (Lima

Langkah Tuntaskan Diare) yang terdiri atas oralit osmolaritas rendah,

zinc selama 10 hari, teruskan pemberian ASI dan makan, antibiotik

hanya atas indikasi dan nasehat yang akan dijelaskan di bawah ini

(Departemen Kesehatan RI. 2011).

a. Berikan oralit

Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti Natrium

Klorida (NaCl), Kalium Klorida (KCl), dan Trisodium sitrat dihidrat,

Serta Glukosa anhidrat. Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan

elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat

penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung

garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan

keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan

oralit.

b. Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut

Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk

kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan

menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk

menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan

zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar

anak tetap sehat.

c. Teruskan ASI – makan

10
Bayi dibawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk

mencegah diare dan meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi.

Pemberian makanan selama diare bcrtujuan untuk memberikan gizi

pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta

mencegah berkurangnya berat badan. Pemberian makan diberikan

seperti biasa dengan frekuensi lebih sering.

d. Berikan Antibiotik secara selektif

Setiap anak dengan diare tidak harus diberikan antibiotik karena

tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya

diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena

kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain.

e. Berikan nasehat pada ibu atau keluarga

Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu atau pengasuh tentang cara

pemberian oralit, zinc, ASI atau makanan dan tanda-tanda untuk

segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika anak :

1) Buang air besar cair lebih sering

2) Muntah berulang-ulang

3) Mengalami rasa haus yang nyata

4) Makan atau minum sedikit

5) Demam

6) Tinjanya berdarah

7) Tidak membaik dalam 3 hari

11
2.1.6 Komplikasi Diare

Menurut Dwienda (2014), komplikasi yang dapat diakibatkan oleh

diare adalah sebagai berikut :

a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik)

b. Hipokalemia (dengan gejala ineteorismus, lemah, bradikardi)

c. Hipoglikemi

d. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik

2.1.7 Pencegahan Diare

Berdasarkan Kemenkes RI (2011), kegiatan pencegahan diare yang

benar dan efektif adalah sebagai berikut :

a. Pemberian ASI Eksklusif

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang paling baik untuk bayi. ASI

saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 6 bulan.

ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain seperti susu

formula atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan

dapat terkontaminasi dalam botol yang kotor. ASI mempunyai

khasiat preventif secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-

zat lain yang dikandungnya.

b. Makanan pendamping ASI

Perilaku pemberian makanan pendamping ASI yang baik meliputi

perhatian terhadap kapan, apa, dan bagaimana makanan pendamping

ASI diberikan. Saran untuk meningkatkan pemberian makanan

pendamping ASI yaitu :

12
1) Perkenalkan makanan lunak ketika anak berumur 6 bulan dan

dapat diteruskan pengetahuan ASI.

2) Tambahan minyak, lemak, dan gula kedalam nasi/bubur dan biji-

bijian untuk energi. Tambahkan hasil olahan kacang-kacangan,

susu, telur, ikan, daging, buah-buahan, dan sayuran.

c. Menggunakan air bersih yang cukup

d. Mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah buang air besar,

setelah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, dan

sebelum menyuapi makan anak.

2.2 Faktor-faktor yang berhubungan terjadinya diare pada balita


2.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Diare

Pengetahuan adalah pemahaman tentang teori dan praktis (know-

how) yang dimiliki oleh manusia. Pengetahuan sangatlah penting karena

mempengaruhi intelegensi/kecerdasan seseorang. Pengetahuan dapat kita

simpan dalam bentuk buku, teknologi, praktik, dan tradisi dan

pengetahuan yang disimpan tersebut dapat mengalami transformasi jika

digunakan sebagaimana mestinya. Pengetahuan sangat berpengaruh dan

memainkan peran penting dalam kehidupan dan perkembangan individu,

masyarakat, atau organisasi ( Basuki, 2017).

Pengetahuan secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu:

(Jumiati 2018)

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall atau mengingat kembali memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan

13
seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Tahu juga merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah dan juga merupakan alat untuk mengukur apakah seseorang

tahu tentang apa yang dia pelajari dengan cara : menyebutkan,

menguraikan, mengidentifikasi dan mengatakan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan secara

benar. Orang yang telah memahami objek dan materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menarik kesimpulan, meramalkan

terhadap suatu objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan ataupun mengaplikasikan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di

sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya.

d. Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu

komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat di

lihat dari penggunaan kata kerja seperti mengelompokkan

menggambar, memisahkan.

e. Sintesis (Synthesis)

14
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian

itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Menurut (Astutik, 2013) adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :

a. Usia

Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang,

dimana seiring bertambahnya usia maka semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikir seseorang. Setelah melewati usia madya

(40-60 tahun), daya tangkap dan pola pikir seseorang akan semakin

menurun.

b. Pendidikan

Tingkat kemampuan seseorang dalam memahami dan menyerap

pengetahuan yang telah diperolehnya dapat ditentukan dengan tingkat

pendidikan seseorang. Umumnya, pendidikan mempengaruhi suatu

proses pembelajaran, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

maka semakin baik tingkat pengetahuannya.

c. Pengalaman

15
Pengalaman adalah suatu proses dimana dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan

yang telah di peroleh dalam memecahkan masalah yang di hadapai

saat masa lalu dan dapat digunakan dalam upaya memperoleh

pengetahuan.

d. Informasi

Seseorang yang berpendidikan rendah dapat meningkatkan

pengetahuannya dengan cara mendapatkan informasi yang baik dan

benar dari berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah

dan lain-lain.

e. Sosial Budaya dan Ekonomi

Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat dapat

meningkatkan pengetahuannya. Selain itu, status ekonomi juga dapat

mempengaruhi pengetahuan dengan tersediannya suatu fasilitas yang

dibutuhkan oleh seseorang.

f. Lingkungan

lingkungan sangat berpengaruh dalam proses penyerapan pengetahuan

yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi karena adanya

interaksi yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap

individu.

2.2.2 Kebiasaan Mencuci Tangan

Cuci tangan merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan

penyakit yang menjadi program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

di Sekolah (Kemenkes RI, 2011). PHBS merupakan perilaku yang

16
dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah

atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Sehingga secara mandiri

mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan

aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Kebiasaan mencuci tangan merupakan faktor perilaku yang

berpengaruh dalam penyebaran kuman enterik dan menjadi penyebab

terjadinya diare. Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun setelah

buang air besar, sebelum makan, setelah bermain, setelah memegang

benda merupakan kebiasaan yang dapat membahayakan anak karena

terkontaminasinya kuman sehingga meyebabkan diare. Berdasarkan

laporan Riskesdas (2013) hanya 47% penduduk Indonesia yang telah

dapat melakukan cuci tangan menggunakan sabun dengan benar.

Sebanyak 26, 1% penduduk di Indonesia masuk dalam kategori kurang

aktif dalam pendidikan kesehatan.

Perilaku cuci tangan dapat menurunkan angka kematian anak –

anak balita dimana lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal

setiap harinya diseluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya askes pada

air bersih, fasilitas sanitasi, dan kurangnya kesadaran akan mencuci

tangan. Penderita dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit

dapat dikurangi dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti

mencuci tangan dengan sabun, tindakan tersebut dapat mengurangi angka

kematian yang disebabkan karena diare hampir 50%. Tingkat keefektifan

mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka kejadian diare,

menurut tipe inovasi pencegahan adalah sebagai berikut mencuci tangan

17
dengan sabun 44%, penggunaan air olahan 39%, sanitasi 32%,

pendidikan kesehatan 28%, penyediaan air 25%, sumber air yang diolah

11% (Kemenkes RI, 2015).

2.2.3 Penyediaan Sarana Air Bersih

Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui

fecal-oral. Kuman tersebut dapat di tularkan bila masuk ke dalam mulut

melalui makanan, cairan atau benda yang tercemar dengan tinja,

misalnya air minum, jari-jari tangan, makanan yang di siapkan dalam

panel yang dicuci dengan air tercemar.

Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar-benar

bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil di banding dengan

masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih. Masyarakat dapat

mengurangi risiko terhadap serangan diare yaitu dengan menggunakan

air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari

sumbernya sampai penyimpanan di rumah (Kemenkes RI, 2011) .

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia

akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi,

mencuci dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara

maju setiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan

di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia setiap orang

memerlukan air antara 30-60 liter per hari.

Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting

adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum

dan masak, air setidak-tidaknya diusahakan mendekati persyaratan

18
khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Syarat Fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak

berwama), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya. Cara

mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

b. Syarat Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala

bakteri, terutama bakteri patogen. Cara ini untuk mengetahui apakah

air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen dengan memeriksa

sampel (contoh) air tersebut. Jika dari pemeriksaan 100 cc air terdapat

kurang dari 4 bakteri Escherichia coli maka air tersebut sudah

memenuhi syarat kesehatan.

c. Syarat Kimia

Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam

jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat

kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada

manusia.

Air bersih digunakan harus memenuhi syarat baik dari segi sarana

pengolahan, pemeliharan dan pengawasan kualitas sumbernya.

Berdasarkan kemudahan pengolahan, sumber air bersih dapat berasal dari

a. Perusahaan Air Minum (PAM)

b. Air tanah (sumur pompa, sumur bor dan sumur artesis)

19
c. Air hujan

Sumber air bersih merupakan salah satu sarana sanitasi sangat

penting berkaitan dengan kejadian diare. Oleh sebab itu harus selalu

tersedia dan memenuhi syarat kesehatan baik secara fisik, kimia dan

bakteriologis. Kriteria sumber air minum antara lain :

a. Mengambil air dari sumber air yang bersih

b. Menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta

menggunakan gayung khusus untuk mengambil air.

c. Memelihara dan menjaga sumber air dari pencemaran baik dari

binatang, anak-anak maupun sumber pencemaran lain.

d. Jarak antara sumber air minum dan sumber pencemaran misalnya

septictank, air limbah dan tempat pembuangan sampah harus lebih

dari 10 meter.

e. Menggunakan air yang direbus

f. Mencuci semua peralatan masak dan makan menggunakan air yang

bersih dan cukup.

20
2.3 Kerangka Teori

Kejadian Diare Pada Balita

Konsep Diare Faktor yang berhubungan

1. Definisi 1. Pengetahuan ibu


2. Klasifikasi tentang diare
3. Etiologi 2. Kebiasaan mencuci
4. Tanda dan gejala tangan
5. Penatalaksanaan 3. Penyediaan sarana air
6. Komplikasi bersih

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Sumber: Dwienda (2014), Kemenkes RI (2011), Nursalam (2013), Widoyono


(2018), Basuki (2017).

2.4 Kerangka Konsep


Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan

atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang akan diamati

atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Kerangka konsep pada penelitian ini adalah :

Independen Dependen

- Pengetahuan Ibu Tentang Diare


- Kebiasaan Mencuci Tangan Kejadian Diare
- Penyediaan Sarana Air Bersih

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

21
Kerangka konsep pada penelitian ini adalah :

1) Variabel Independen : Pengetahuan Ibu Tentang Diare, Kebiasaan

Mencuci Tangan, dan Penyediaan Sarana Air Bersi

2) Variabel dependen : Kejadian Diare

2.5 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kajian teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis

penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

1) Pengetahuan Ibu tentang Diare

Ho : Tidak ada nya pengetahuan ibu tentang faktor-faktor yang

berhubungan terjadinya diare pada balita.

Ha : Ada nya pengetahuan ibu tentang faktor-faktor yang berhubungan

terjadinya diare pada balita.

2) Kebiasaan Mencuci Tangan

Ho : Tidak ada nya kebiasaan mencuci tangan pada ibu yang

menyebabkan terjadinya faktor-faktor diare pada balita.

Ha : Ada nya kebiasaan mencuci tangan pada ibu yang menyebabkan

terjadinya faktor-faktor diare pada balita.

3) Penyediaan Sarana Air Bersih

Ho : Tidak ada nya penyedian sarana air bersih yang tidak

menyebabkan terjadinya diare pada balita.

Ha : Ada nya penyedian sarana air bersih yang menyebabkan

terjadinya diare pada balita.

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain deskriptif

(descriptive design). Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan-pertanyaan

yang mana pengukuran variabel dilakukan pada saat tertentu. Penelitian

deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab

terjadinya diare pada balita.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian

cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan,

observasional, atau pengumpulan data. Penelitian cross-sectional hanya

mengobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek

pada saat penelitian (Notoatmojo, 2010)

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Orang tua yang memiliki

Balita di wilayah Desa Iwul Parung Bogor dengan jumlah 586

populasi/orang. Data balita yang di ambil yaitu data pada bula Juni 2022.

23
3.2.2 Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2018). Adapun Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah Teknik Non Random Sampling, yaitu

Purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri

(Sugiyono, 2018).

Berdasarkan sampel yang digunakan untuk penelitian ini dibuat

dengan batasan karakteristik, dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai

berikut :

3.2.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria Intruksi subjek penelitian adalah :

1) Ibu yang tinggal di Desa Iwul

2) Ibu yang bersedia menjadi responden

3) Ibu yang memiliki anak balita

4) Ibu yang memiliki balita dengan diare akut atau riwayat

diare akut

3.2.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi subjek penelitian adalah :

1) Ibu yang tinggal di luar Desa Iwul

2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

3) Ibu yang tidak memiliki balita

3.2.2.3 Besar Sampel

24
Besar Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus

Slovin :

n= N

1 + Ne2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = nilai batas krits/batas ketelitian yang diinginkan

(presentasi kesalahan 5%)

maka jumlah populasi dihitung dengan rumus Slovin, sebagai

berikut :

n= 586

1 + (586 x 0,052)

n= 586

1 + (586 x 0,0025)

n= 586

1 + 1,465

n= 586 = 237,7

2,465

Berdasarkan rumus diatas, jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 238 orang/responden.

25
3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah Desa Iwul Parung Bogor.

3.4 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 sampai

dengan tanggal 30 Juli 2022.

3.5 Variabel Penelitian


Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas

(Independent) dan variabel terikat (Dependent). Variabel bebas (Independent)

pada penelitian ini adalah “Pengetahuan ibu tentang Diare dan Kebiasaan

mencuci tangan”, sedangkan variabel terikat (Dependent) pada penelitian ini

adalah “Terjadinya Diare”.

3.6 Definisi Operasional Penelitian


Definisi operasional Menurut Sugiyono (2015), Pengertian definisi

operasional dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah di tetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun

definisi operasional dapat dijelaskan secara rinci dalam tabel berikut :

26
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala


Operasional Ukur
Independen :
Pengetahuan ibu Kemampuan ibu Memberikan Memberikan Benar = Ordinal
tentang diare untuk mengetahui beberapa kuesioner 1
betapa pentingnya pertanyaan pengetahuan Salah =
penanganan dan melalui link ibu tentang 0
pencegahan diare google form yang diare. Kriteria
terhadap balita sudah di sediakan :
oleh peneliti >6 =
Baik
0-5 =
Kurang
Baik
Kebiasaan Tindakan yanag di Memberikan Memberikan Tidak Ordinal
mencuci tangan lakukan seseorang beberapa kuesioner pernah
untuk pertanyaan kebiasaan =0
membersihkan melalui link mencuci Kadang
tangan dan jari google form yang tangan. Dilakuk
jemari sudah di sediakan an = 1
menggunakan air oleh peneliti Selalu
mengalir dan sabun dilakuk
saat sebelum dan an = 2
sesudah makan, Kriteria
BAK, BAB, dan :
setelah membuang > 16 =
sampah Baik
0-15 =
Kurang
Baik
Penyediaan sarana Penyediaan sarana Memberikan Memberikan Ya = 1 Ordinal
air bersih untuk beberapa kuesioner Tidak =
menghasilkan air pertanyaan penyediaan 0
bersih yang melalui link sarana air Kriteria
digunakan untuk google form yang bersih. :
minum, makan, sudah di sediakan >6 =
mandi, mencuci, oleh peneliti Baik
dan kegiatan 0-5 =
sehari-hari Kurang
Baik
Dependen : Memberikan Memberikan Ya = 1 Ordinal

27
Kejadian Diare Riwayat buang air beberapa kuesioner Tidak =
bersar dengan pertanyaan kejadiaan 0
konsistensi lembek melalui link diare. Kriteria
atau cair, bahkan google form yang :
dapat berupa air sudah di sediakan >1=
saja dan oleh peneliti Diare
frekuensinya lebih 0=
sering (biasanya Tidak
tiga kali atau lebih) Diare
dalam jangka
waktu tiga bulan
terakhir (Depkes
RI, 2011)

3.7 Instrumen Penelitian


Instrumen berupa kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan

data, melalui kuesioner Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare

Pada Balita (Bayi Lima Tahun) Di Parung Bogor yang sudah divalidkan,

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner yang telah diisi terlebih dahulu dikumpulkan kemudian

diperiksa kelengkapannya, dimasukkan dan diolah dengan sistem

komputerisasi menggunakan program pengolahan data dengan melalui

beberapa tahap-tahap sebagai berikut :

3.7.1 Kuesioner bagian 1 (Demografi)

Kuesioner ini terkait dengan demografi yang meliputi nama ibu,

umur ibu, jenis kelamin balita, dan pekerjaan ibu.

3.7.2 Kuesioner bagian 2 (Kejadian Diare)

Kuesioner kejadian diare diberikan dalam 2 bentuk pertanyaan

dengan menggunakan skala Likert 0 = Tidak, 1 = Ya. Semua hasil

28
penelitian tersebut kemudian akan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu

Diare dan Tidak diare.

3.7.3 Kuesioner bagian 3 (Pengetahuan Ibu Tentang Diare)

Kuesioner pengetahuan ibu tentang diare diberikan dalam 11

bentuk pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 0 = Salah, 1 =

Benar. Semua hasil penelitian tersebut kemudian akan dikategorikan

menjadi 2 kategori yaitu Baik dan Kurang baik.

3.7.4 Kuesioner bagian 4 (Kebiasaan Mencuci Tangan)

Kuesioner kebiasaan mencuci tangan diberikan dalam 15 bentuk

pertanyaan bentuk pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 0 =

Tidak pernah, 1 = Kadang dilakukan, 2 = Selalu dilakukan. Semua hasil

penelitian tersebut kemudian akan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu

Baik dan Kurang baik.

3.7.5 Kuesioner bagian 5 (Penyediaan Sarana Air Bersih)

Kuesioner penyediaan saran air bersih diberikan dalam 11 bentuk

pertanyan dengan menggunakan skala Likert 0 = Tidak, 1 = Ya. Semua

hasil penelitian tersebut kemudian akan dikategorikan menjadi 2 kategori

yaitu Baik dan Kurang baik.

Kuesioner yang telah diisi terlebih dahulu dikumpulkan kemudian

diperiksa kelengkapannya, dimasukkan dan diolah dengan sistem

komputerisasi menggunakan program pengolahan data dengan melalui

beberapa tahap-tahap sebagai berikut :

1) Editing

29
Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian dari

formulir atau kuesioner.

2) Coding

Setelah semua kuesioner diedit, selanjutnya dilakukan pengkodean

pada masing-masing pertanyaan sesuai dengan tujuan pengumpulan

data, pemberian kode ini berguna dalam memasukkan data (data

entry).

3) Entry

Jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode

dimasukkan ke dalam program atau software computer

4) Cleaning

Cleaning adalah membersihkan data dari kesalahan memasukkan data.

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

(Notoatmojo, 2012).

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.8.1 Uji Validitas

Uji validasi adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana

pertanyaan pengukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument. Uji validitas digunakan untuk menguji

apakah instrumen yang digunakan valid. Hal ini berarti instrumen

30
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang sebenarnya diukur.

Hasil instrumen disebut valid jika data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kuesioner valid jika nilai

kolerasi R hitung > R tabel (Sugiono, 2017).

Pengujian instrumen menggunakan sampel sebanyak 30 orang,

yang dimaksudkan agar butir pertanyaan dalam kuesioner benar-benar

memiliki tingkat validitas yang dapat diandalkan karena nilai r tabel yang

dimaksud cukup tinggi.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan antara nilai r

hitung dengan r tabel untuk deegre of freedom (df) = n-2, dalam hal

ini n adalah jumlah sempel dalam penelitian ini, yaitu (n) = (30). Maka

besarnya df dapat dihitung dengan 30-2 = 28. Dengan df = 28 dan alpha

= 0,05 didapat r tabel = 0 , 3 6 1 (dengan melihat r tabel pada df = 2 8

dengan uji dua sisi). Ada pun kaidah yang berlaku adalah apabila

nilai r hitung > r tabel (0,361), maka butir pertanyaan dalam kuesioner

tersebut dapat dikatakan valid, brgitu sebaliknya.

Hasil uji validitas item pengetahuan ibu tentang diare diperoleh r

hitung 0,393 – 0,683 sehingga pertanyaan yang dinyatakan valid ada 11

pertanyaan dan pertanyaan yang tidak valid ada 9 pertanyaan. Item

kebiasaan mencuci tangan diperoleh r hitung 0,361 – 0,582 sehingga

pertanyaan yang dinyatakan valid ada 15 pertanyaan dan pertanyaan yang

tidak valid ada 5 pertanyaan. Item penyediaan sarana air bersih diperoleh

r hitung 0,376 – 0,653 sehingga pertanyaan yang dinyatakan valid ada 11

pertanyaan dan pertanyaan yang tidak valid ada 9 pertanyaan.

31
3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali kali

dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara pengukuran atau mengamati

sama-sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan

(Nursalam, 2013).

Uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika nilai aplha cronbach’s >

0,60. Hasil uji reliabilitas pengetahuan ibu tentang diare dengan nilai

aplha cronbach’s > 0,765 sehingga pertanyaan dinyatakan reliabel.

Kebiasaan mencuci tangan dengan nilai aplha cronbach’s > 0,817

sehingga pertanyaan dinyatakan reliabel. Penyediaan sarana air bersih

dengan nilai aplha cronbach’s > 0,805 sehingga pertanyaan dinyatakan

reliabel.

3.9 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahapan-

tahapan sebagai berikut :

3.9.1 Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu harus

mempersiapkan bahan-bahan materi dan melakukan konsultasi dengan

dosen pembimbing I mau pun pembimbing II.

3.9.2 Survei ke lapangan yang akan dijadikan tempat untuk penelitian tersebut.

3.9.3 Mengurus surat izin dan meminta surat pengantar pada fakultas ilmu

kesehatan universitas nasional untuk melaksanakan penelitian tersebut

setelah dosen pembimbing menyetujui judul yang sudah diajukan.

32
3.9.4 Mengajukan permohonan izin untuk penelitian kepada pihak kepala Desa

Iwul yang akan dijadikan tempat penelitian.

3.9.5 Setelah peneliti mendapatkan izin dari pihak kepala Desa Iwul tersebut,

maka peneliti harus memulai untuk mengumpulkan data-data dari sampel

dan instrument penelitian yang telah ditentukan.

3.9.6 Setelah peneliti mendapatkan semua data-data yang dibutuhkan maka

tahap selanjutnya peneliti akan melakukan proses pengelolahan data dan

analisa data.

3.10 Analisa Data

Dalam penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya akan

diolah dan di analisis dengan menggunakan teknik statistic. Proses

pemasukan dan pengolahan data menggunakan aplikasi perangkat lunak

computer dengan menggunakan program perangkat lunak computer.

3.10.1 Analisa univariat

Dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, analisa ini akan

menghasilkan distribusi dan frekuensi dari tiap variabel yang diteliti.

33
3.10.2 Analisa bivariat

Analisa bivariat merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk

melihat antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel

dependen (Dr.Sandu Siyoto, 2015). Analisa bivarit dalam penelitian ini

menggunakan uji Chi Square bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel independen dan dependen. Variabel independen dan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Terjadinya Diare Pada Balita (Bayi Lima Tahun) Di

Parung Bogor.

3.11 Etika Penelitian

Etika penelitian juga mencangkup perilaku atau perlakuan peneliti

terhadap subjek penelitian serta yang dihasilkan peneliti bagi masyarakat.

Adapun prinsip-prinsip etika penelitian adalah :

3.11.1 Prinsip Manfaat (Benefince)

Manfaat dari keikutsertaan responden terhadap penelitian ini

adalah responden dapat mengetahui informasi tentang Faktor-faktor yang

berhubungan terjadinya diare pada balita di Desa Iwul.

3.11.2 Prinsip menghormati hak responden

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan

akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat

pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya

diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak

dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh

34
menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat

asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menggunakan

koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas

responden.

3.11.3 Prinsip keadilan

Peneliti akan melakukan seluruh responden secara adil, tidak

membeda-bedakan suku, ras, agam dari seluruh responden peneliti.

Responden juga akan diberikan penjelasan yang sama mengenai tujuan

dari penelitian ini.

35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan terjadinya diare

pada balita di Parung Bogor ini terdiri dari 238 responden. Proses

pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 30 Juli

2022 yang dilakukan secara Online dengan menggunakan google form yang

disebar melalui media social. Sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Parung Bogor.

4.1.1 Analisa Univariat


4.1.1.1 Karakteristik Responden

Frekuensi karakteristik (Usia Ibu, Pekerjaan Ibu, dan Jenis kelamin

Balita) responden pada ibu yang memiliki balita di Parung Bogor,

Data yang digunakan merupakan data primer dari hasil pengisian

kuesioner oleh responden yang telah mengikuti rangkaian

penelitian, Data karakteristik responden dapat dilihat pada table

berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian


berdasarkan Usia Ibu

36
Karakteristik Jumlah Presentase
Usia Ibu
< 29 Tahun 193 81,09
> 30 Tahun 45 18,91
Total 238 100,0
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Responden Penelitian berdasarkan Usia Ibu, kelompok terbesar

berdasarkan usia ibu pada ibu yang memiliki balita di Parung,

Bogor adalah ibu berusia kurang dari 29 tahun yaitu sebanyak 193

responden (81,09%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian


berdasarkan Pekerjaan Ibu

Karakteristik Jumlah Presentase


IRT 177 74,4
KARYAWAN 27 11,3
WIRASWAST 28 11,8
A
BIDAN 3 1,3
PERAWAT 3 1,3
Total 238 100,0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Responden Penelitian berdasarkan Pekerjaan Ibu, kelompok

terbesar berdasarkan pekerjaan ibu terbanyak yaitu IRT sebanyak

177 responden (74,4%), dan ibu dengan pekerjaan paling sedikit

ibu dengan pekerjaan Bidan dan perawat masing-masing terdapat 3

responden (1,3).

37
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian
berdasarkan Jenis Kelamin Balita

Karakteristik Jumlah Presentase


Jenis Kelamin
LAKI-LAKI 101 42,4
PEREMPUAN 137 57,6
Total 238 100,0
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Responden Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Balita, kelompok

terbesar berdasarkan jenis kelamin balita terbanyak yaitu

perempuan sebanyak 137 responden (57,6%) dan laki-laki

sebanyak 101 responden (42,4%).

4.1.1.2 Kejadian Diare

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kuesioner Kejadian Diare

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


TIDAK DIARE 8 3.4
DIARE 230 96.6
Total 238 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Sebagian besar

responden Balitanya mengalami diare yaitu sebanyak 230 balita di

38
Parung, Bogor (96.6%) dan balita yang tidak sedang mengalami

diare terdapat 8 balita (3,4%).

4.1.1.3 Pengetahuan Ibu Tentang Diare

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Ibu


Tentang Diare

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


KURANG BAIK 196 82.4
BAIK 42 17.6
Total 238 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu

tentang diare di Parung, Bogor dengan kriteria kurang baik adalah

196 responden (82,4%), sedangkan pengetahuan ibu tentang diare

di Parung, Bogor dengan kriteria baik sebanyak 42 responden

(17,6%).

4.1.1.4 Kebiasaan Mencuci Tangan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kuesioner Kebiasaan Mencuci


Tangan

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


KURANG BAIK 205 86.1
BAIK 33 13.9
Total 238 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kebiasaan mencuci

tangan responden di Parung, Bogor dengan kriteria kurang baik

39
cukup tinggi yaitu sebanyak 205 responden (86,1%), sedangkan

kebiasaan mencuci tangan responden di Parung, Bogor dengan

kriteria baik hanya 33 responden (13,9%).

4.1.1.5 Penyediaan Sarana Air Bersih

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kuesioner Penyediaan Sarana Air


Bersih

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


KURANG BAIK 224 94.1
BAIK 14 5.9
Total 238 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penyediaan sarana air

bersih di Parung bogor dengan kriteria kurang baik cukup tinggi

yaitu sebanyak 224 responden (94,1%) yang memiliki penyediaan

sarana air bersih kurang baik, sedangkan 14 responden lainnya

(5,9%) memiliki penyediaan sarana air bersih yang baik.

4.1.2 Analisa Bivariat


A. Tabel 4.8 Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu tentang Diare dengan
Kejadian Diare pada Balita Di Parung Bogor

KEJADIAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOTAL P- O-R


DIARE DIARE Value
KURANG BAIK BAIK
N % N % N %
TIDAK DIARE 4 50 4 50 8 100
DIARE 192 83,5 38 16,5 230 100 0,035 0,198
TOTAL 196 82,4 42 17,6 238 100
Sumber : Data Primer 2022

40
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas didapatkan hasil dari 238 responden,

didapatkan bahwa responden tertinggi yaitu responden dengan

kejadian diare mengalami diare dan memiliki pengetahuan ibu

tentang diare kurang baik sebanyak 192 responden (83,5%) Dan

diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,035 (<0,05). Hasil nilai O-R =

0,198.

B. Tabel 4.9 Hubungan Faktor Kebiasaan Mencuci Tangan dengan


Kejadian Diare pada Balita Di Parung Bogor

KEJADIAN KEBIASAAN MENCUCI TOTAL P- O-R


DIARE TANGAN Value
KURANG BAIK BAIK
N % N % N %
TIDAK DIARE 3 37,5 5 62,5 8 100
DIARE 202 87,8 28 12,2 230 100 0,002 0,083
TOTAL 205 86,1 33 13,9 238 100
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan hasil dari 238 responden,

didapatkan bahwa responden tertinggi dengan kejadian diare

mengalami diare dan memiliki kebiasaan mencuci tangan kurang

baik terdapat 202 responden (87,8%). Sedangkan hasil dengan

responden tertinggi dengan kejadian diare tidak mengalami diare

dan memiliki kebiasaan mencuci tangan baik terdapat 5 responden

(62,5%). Dan diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,002 (<0,05). Hasil

nilai O-R = 0,083.

C. Tabel 4.10 Hubungan Faktor Penyediaan Sarana Air Bersih dengan


Kejadian Diare pada Balita Di Parung Bogor

KEJADIAN PENYEDIAAN SARANA AIR TOTAL P- O-R


DIARE BERSIH Value
KURANG BAIK BAIK
N % N % N %
TIDAK DIARE 5 62,5 3 37,5 8 100

41
DIARE 219 95,2 11 4,8 230 100 0,008 0,084
TOTAL 224 94,1 14 5,9 238 100
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas didapatkan hasil dari 238 responden,

didapatkan bahwa responden tertinggi dengan kejadian diare tidak

mengalami diare dan memiliki penyediaan sarana air bersih kurang

baik terdapat 5 responden (62,5%). Sedangkan hasil dengan

responden tertinggi dengan kejadian diare mengalami diare dan

memiliki penyediaan sarana air bersih kurang baik terdapat 219

responden (95,2%). Dan diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,008

(<0,05). Hasil nilai O-R = 0,084.

4.2 Pembahasan Penelitian


4.2.1 Analisa Univariat

4.2.2.1 Gambaran Karakteristik Responden

Data hasil penelitian didapatkan responden ibu-ibu yang

memiliki balita di Parung Bogor, berdasarkan tabel Berdasarkan

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan Usia Ibu,

kelompok terbesar berdasarkan usia ibu pada ibu yang memiliki

balita di Parung, Bogor adalah ibu berusia kurang dari 29 tahun yaitu

sebanyak 193 responden (81,09%), dan ibu berusia 30 tahun keatas

terdapat 45 responden (18,91%).

Hal ini sejalan dengan penelitian Yuniati (2021) yang berjudul

Hubungan Prilaku Ibu Dalam Pencegahan Diare Dengan Kejadian

Diare Pada Batita 1-3 Tahun Di RS Mitra Medika dengan hasil yang

di dapat mayoritas usia ibu pada masa dewasa awal (26-35thn)

42
sebanyak 23 (46%). Dengan hasi penelitian terdapat hubungan antara

Prilaku Ibu Dalam Pencegahan Diare Dengan Kejadian Diare Pada

Batita 1-3 Tahun Di RS Mitra Medika.

Berdasarkan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Penelitian

berdasarkan Pekerjaan Ibu, kelompok terbesar berdasarkan pekerjaan

ibu terbanyak yaitu IRT sebanyak 177 responden (74,4%), ibu

dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 28 responden (11,8%), ibu

dengan pekerjaan karyawan sebanyak 27 responden (11,3), ibu

dengan pekerjaan Bidan dan perawat masing-masing terdapat 3

responden (1,3).

Hal ini sejalan dengan penelitian Farida Utaminingtyas,

Nurelilasari Siregar, Sakinah Yusrob Pohan (2021) yang berjudul

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Diare Pada

Balita Di Ruang Anak RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2020

dengan hasil yang di dapat mayoritas pekerjaan ibu adalah sebagai

IRT yaitu sebanyak 27 orang (56,3%). Dengan hasil penelitian

terdapat hubungan antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan

Kejadian Diare Pada Balita Di Ruang Anak RSUD Kota

Padangsidimpuan Tahun 2020.

Berdasarkan Tabel 4.3 Frekuensi Karakteristik Responden

Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Balita, kelompok terbesar

berdasarkan jenis kelamin balita terbanyak yaitu perempuan

sebanyak 137 responden (57,6%) dan laki-laki sebanyak 101

responden (42,4%).

43
Menurut asusmi peneliti kurangnya pengetahuan ibu tentang

diare hingga mengakibatkan banyak nya faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap terjadinnya diare yang akhirnya terbaikan,

mulai dari kebiasaan mencuci tangan dan minimnya penyediaan

sarana air bersih. Seharusnya faktor-faktor tersebutlah yang lebih

diutamakan untuk meminimalisir terjadinya diare.

Kemungkinan tidak adanya penyuluhan tentang diare yang

mengakibatkan banyaknya ibu yang kurang mengerti dan memahami

tentang apa saja faktor-faktor terjadinya diare. Akhirnya, hal tersebut

yang mengakibatkan banyaknya terjadinya diare pada balita.

4.2.2.2 Gambaran Kategori Variabel

(1) Gambaran Responden berdasarkan Kejadian Diare

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air

besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa

air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau

Icbih) dalam satu hari (Departemen Kesehatan RI, 2011).

Hasil penelitian mengenai kejadian diare menunjukkan

bahwa sebanyak 19,6% pernah mengalami diare selama tiga

bulan terakhir dan 80,4% tidak pernah mengalami diare selama

tiga bulan terakhir. Diambil tiga bulan terkahir karena daya ingat

anak-anak masih cukup kuat untuk mengingat kejadian tersebut,

hal ini diperkuat oleh Wong (2004) memori jangka panjang anak

telah berkembang dengan baik walaupun sedikit. Faktor yang

44
mempengaruhi kejadian diare pada anak adalah: sumber air,

jamban, kebiasaan jajan, dan kebiasaan cuci tangan (Budi, 2006).

Berdasarkan sumber air, penggunaan air yang tercemar

dapat menyebarkan banyak penyakit. Jamban, pengalaman di

beberapa negara membuktikan bahwa upaya penggunaan jamban

mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resiko terhadap

penyakit diare. Kebiasaan jajan anak usia sekolah dasar sangat

berpengaruh pada penyakit diare, tidak banyak anak yang

memperoleh kesempatan mempunyai uang saku yang banyak,

karena itulah mereka cenderung memilih jenis jajanan yang

murah, biasanya makin rendah harga suatu barang atau jajanan

makin rendah pula kualitasnya. Kebiasaan cuci tangan, perilaku

cuci tangan yang buruk berhubungan erat dengan peningkatan

kejadian diare dan penyakit yang lain.Perilaku cuci tangan yang

baik dapat menghindarkan diri dari diare. Hal ini juga diperkuat

oleh penelitian yang dilakukan oleh Sopi dengan judul prevalensi

diare dan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada

anak SD di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kota Surabaya,

menunjukkan bahwa ada prevalensi diare sebesar 51,5%.

Analisis Chi-square menunjukkan bahwa ada korelasi yang

signifikan antara insiden Diare dengan pengetahuan (p = 0,005),

kebiasaan mencuci tangan (p = 0,012), kebiasaan mengkonsumsi

makanan jalan (p = 0,028), kebiasaan makan beli di kantin

sekolah (p = 0,017), kebiasaan makan beli di warung di luar

45
sekolah (p = 0,001), kebiasaan makan beli di pedagang keliling

(p = 0,015), dan juga dengan perilaku hidup sehat dan bersih (p =

0,012). Kesimpulannya bahwa pengetahuan, kebiasaan mencuci

tangan, kebiasaan mengkonsumsi makanan jalanan dan juga

perilaku hidup sehat dan bersih dapat mempengaruhi kejadian

diare di kalangan siswa sekolah dasar.

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki

balita di Parung, Bogor, berdasarkan table 4.4 diketahui bahwa

yang menunjukkan responden terbanyak adalah kejadian diare

mengalami diare sebanyak 230 (96,6%) responden. Hal ini

sejalan dengan penelitian Sopi (2011) yang menyatakan bahwa

sebanyak 51,5% balita mengalami diare.

(2) Gambaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang

Diare

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan yang dimiliki seseorang tidaklah sama,

melainkan bertingkat-tingkat dimana hal tersebut tergantung

pada upaya untuk mempelajarinya lebih dalam. Adanya variasi

pengetahuan menunjukkan pengetahuan seseorang dipengaruhi

46
oleh berbagai faktor antara lain: pengalaman, tingkat pendidikan,

informasi, fasilitas dan sosial budaya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stephany Y.

Motto, Nurhayati Masloman, Jeannete Ch. Manoppo (2013)

salah satu faktor yang ditenggarai berkontribusi terhadap

tingginya kejadian diare dengan berbagai tingkatan atau

gradasinya adalah belum optimalnya pengetahuan tentang diare,

sehingga banyak kasus diare yang terjadi. Sebenarnya

disebabkan karena kurang memadainnya pengetahuan orangtua

(ibu) balita. Tentang tindakan-tindakan, apa saja yang

menurunkan insiden diare, sehingga diharapkan dengan

pengetahuan tersebut ibu dapat mengambil keputusan untuk

meminilisir resiko atau hal-hal yang menyebabkan diare.

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki

balita di Parung, Bogor, berdasarkan table 4.5 diketahui bahwa

yang menunjukkan responden terbanyak tentang pengetahuan ibu

terhadap diare kurang baik sebesar 196 (82,4%) responden. Hal

ini sejalan dengan penelitian Stephany Y. Motto, Nurhayati

Masloman, Jeannete Ch. Manoppo (2013). Yang menunjukan

bahwa sebanyak 43 orang (55,8%) yang memiliki pengetahuan

baik dan minoritas yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 7

orang (9,1%) yang mengakibatkan angka terjadinya diare tidak

terlalu banyak.

(3) Gambaran Responden Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan

47
Berdasarkan penelitian Cahyani (2010), bahwa sumber

informasi dapat mempengaruhi tahap cuci tangan seseorang,

disebabkan karena sumber informasi tertentu dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang untuk cuci tangan

dengan benar. Salah satu sumber informasi yang dapat

meningkatkan tingkat kepatuahan cuci tangan adalah orang tua.

Penelitian yang dilakukan oleh Catalina Lopez, et al kepada

anak-anak dengan jumlah sampel 645 menunjukkan bahwa anak-

anak mencuci tangan setelah mendapat informasi dari orang tua

sebesar 88,5%, dari sekolah sebesar 66,7%, dari media sebesar

56,8%. Selain itu, siswa yang mendapat informasi dari orang tua

cenderung dua kali lebih benar dalam mencuci tangan

dibandingkan dengan tidak mendapat informasi dari orang tua

(Nutbeam, 1998).

Hasil penelitian mengenai pengetahuan menunjukkan

bahwa sebagian besar responden sebesar 96,4% memiliki

pengetahuan tentang mencuci tangan yang baik, sebesar 3,6%

diantaranya memiliki pengetahuan cukup, sementara siswa yang

memiliki pengetahuan kurang tidak ada. Penelitian yang

dilakukan oleh Syarifah Fazlin, Suriadi, dan Riduan Novaris

Sianturi (2013), menunjukkan bahwa sebanyak 39,2% responden

memiliki pengetahuan kurang tentang teknik mencuci tangan

yang benar dan yang mengalami kejadian diare tinggi sebanyak

51,4% responden. Simpulan penelitian tersebut adalah semakin

48
kurang tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan

yang benar maka kejadian diare semakin tinggi.

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki

balita di Parung, Bogor, berdasarkan table 4.6 diketahui bahwa

yang menunjukkan responden terbanyak adalah Kebiasaan

mencuci tangan kurang baik 205 (86,1%) responden. Hal ini

sejalan dengan penelitian Syarifah Fazlin (2013) yang

menunjukkan bahwa sebanyak 39,2% responden memiliki

pengetahuan kurang tentang Teknik mencuci tangan yang benar.

(4) Gambaran Responden Berdasarkan Penyediaan Sarana Air

Bersih

Sarana sanitasi air bersih merupakan bangunan beserta

peralatan dan perlengkapannya yang menyediakan dan

mendistribusikan air tersebut kepada masyarakat. Sarana air

bersih harus memenuhi persyaratan kesehatan, agar tidak

mengalami pencemaran sehingga dapat diperoleh kualitas air

yang baik sesuai dengan standar kesehatan. Hasil penelitian Riki

N.P (2013) pada balita di Kelurahan Sumurejo Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang yang menunjukkan bahwa ada

hubungan bermakna antara risiko pencemaran sarana sanitasi air

bersih dengan kejadian diare pada balita.

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki

balita di Parung, Bogor, berdasarkan table 4.7 diketahui bahwa

yang menunjukkan responden terbanyak adalah Penyediaan

49
sarana air bersih kurang baik 224 (94,1%) responden. Hal ini

sejalan dengan penelitian Roya Selaras (2018) juga menunjukkan

bahwa responden yang sarana penyediaan air bersih tidak

memenuhi syarat dan tidak diare yaitu sebanyak 23 responden

(54,8%), hal ini dikarenakan walaupun air yang dikonsumsi tidak

memenuhi syarat penyediaan air bersih namun untuk keperluan

minum, responden terlebih

4.2.2 Analisa Bivariat


4.2.2.1 Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu tentang Diare dengan Kejadian
Diare pada Balita Di Parung Bogor
Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengobservasi ibu

yang memiliki balita di Parung, Bogor yang kemudian dianalisis

menggunakan uji statistic SPSS Chi-Square. Berdasarkan uji statistic

terdapat hubungan antara variabel faktor pengetahuan ibu tentang

diare dengan kejadian diare diketahui bahwa Pvalue = 0,035 (<0,05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan

kejadian diare pada balita di Parung Bogor.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Stephany Y. Motto,

Nurhayati Masloman, Jeannete Ch. Manoppo (2013) yang berjdul

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Anak Di Puskesmas

Bahu Manado. Hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa

mayoritas responden memiliki pengetahuan baik terhadap kejadian

diare pada anak di Puskesmas Bahu Manado yaitu sebanyak 43

orang (55.8%) dan minoritas yang berpengetahuan kurang sebanyak

50
7 orang (9.1%). Hal ini sama menurut teori bahwa Pengetahuan

merupakan landasan utama dan penting dalam pelaksanaa pelayanan.

Pengetahuan seseorang dapat diperoleh dengan berbagai usaha, baik

sengaja maupun secara kebetulan. Usaha yang dilakukan dengan

sengaja meliputi berbagai metode dan konsep baik melalui proses

pendidikan maupun melalui pengalaman.

Menurut asumsi peneliti, mengapa penelitian ini memiliki

hubungan antara faktor pengetahuan ibu tentang diare dengan

kejadian diare, yaitu dikarenakan minimnya pengetahuan ibu tentang

faktor-faktor terjadinya diare seperti mencuci tangan dan penyediaan

sarana air bersih yang merupakan hal sangat penting yang dapat

menyebabkan terjadinnya diare banyak terabaikan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare pada

balita di Parung Bogor.

4.2.2.2 Hubungan Faktor Kebiasaan Mencuci Tangan dengan Kejadian


Diare pada Balita Di Parung Bogor

Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengobservasi ibu

yang memiliki balita di Parung, Bogor yang kemudian dianalisis

menggunakan uji statistic SPSS Chi-Square. Berdasarkan uji statistic

terdapat hubungan antara variabel faktor Kebiasaan mencuci tangan

dengan kejadian diare diketahui bahwa Pvalue = 0,002 (<0,05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini menunjukkan

51
bahwa terdapat hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian

diare pada balita di Parung Bogor.

Penelitian ini sejalan dengan Hal tersebut sesuai dengan

pendapat WHO (2009) dalam Ernawati (2012), mencuci tangan

dengan sabun telah terbukti mengurangi kejadian penyakit diare

kurang lebih 40%. Mencuci tangan disini lebih ditekankan pada saat

sebelum makan maupun sesudah buang air besar. Cuci tangan

menjadi salah satu intervensi yang paling cost effective untuk

mengurangi kejadian diare pada anak. Selain itu Depkes RI (2009)

membuat kesimpulan, bahwa sekitar 30 penelitian terkait

menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat memangkas

angka penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali

diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya

harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja

dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare

berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini

membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan

yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi,

makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih

dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.

Menurut asumsi peneliti mengapa penelitian ini memiliki

hubungan antara faktor Kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian

diare, yaitu dikarenakan pentingnya kebiasaan mencuci tangan pada

52
ibu dan balita dapat mencegah dan memutus penyebaran kuman atau

bakteri yang menyebabkan diare.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare pada

balita di Parung Bogor.

4.2.2.3 Hubungan Faktor Penyediaan Sarana Air Bersih dengan Kejadian


Diare pada Balita Di Parung Bogor

Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengobservasi ibu

yang memiliki balita di Parung, Bogor yang kemudian dianalisis

menggunakan uji statistic SPSS Chi-Square. Berdasarkan uji statistic

terdapat hubungan antara variabel faktor penyediaan sarana air bersih

dengan kejadian diare diketahui bahwa Pvalue = 0,008 (<0,05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan penyediaan sarana air bersih dengan

kejadian diare pada balita di Parung Bogor.

Penelitian ini sejalan dengan hasil analisis hubungan diketahui

responden yang lebih banyak mengalami kejadian diare pada

balitanya adalah balita dengan presentase risiko pencemaran sarana

air bersih yang berisiko, yaitu sebanyak 15 responden (23,8%).

Sedangkan balita dengan presentase risiko pencemaran sarana air

bersih yang tidak berisiko dan menderita diare sebanyak 22

responden (34,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai P =

0,032 ( P ≤ 0,05 ) maka Ho ditolak, menunjukkan bahwa ada

53
hubungan antara risiko pencemaran sarana air bersih dengan kejadian

diare pada balita di Wilayah Puskesmas Lubuk Basung Tahun

2020.Hasil penelitian Riki N.P (2013) pada balita di Kelurahan

Sumurejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang

menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara risiko

pencemaran sarana sanitasi air bersih dengan kejadian diare pada

balita.

Menurut asumsi peneliti mengapa penelitian ini memiliki

hubungan antara faktor Penyediaan sarana air bersih dengan kejadian

diare, yaitu dikarenakan kurangnya penyediaan sarana air bersih

yang menyebabkan banyaknya terjadinya diare pada balita hingga

abainya ibu terhadap kebersihan air yang di gunakan baik untuk

kegiatan sehari-hari maupun untuk konsumsi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan penyediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada

balita di Parung Bogor.

4.3 Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan, proses pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan secara online menggunakan kuesioner yang

telah dibuat dalam bentuk google form, dan tidak dapat ditentukan secara

langsung seberapa lama pengisian kuesioner responden serta kejujuran

responden saat mengisi.

54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari 238 responden yang diperoleh, adapun

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

5.1.1 Pengetahuan ibu tentang diare di Parung Bogor didapatkan hasil dari

238 responden, didapatkan bahwa responden tertinggi yaitu responden

dengan kejadian diare mengalami diare dan memiliki pengetahuan ibu

tentang diare kurang baik sebanyak 192 responden (83,5%). Dan

diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,035 (<0,05). Sehingga dapat

dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan

kejadian diare pada balita di Parung, Bogor.

5.1.2 Kebiasaan mencuci tangan didapatkan hasil dari 238 responden,

didapatkan bahwa responden tertinggi dengan kejadian diare

mengalami diare dan memiliki kebiasaan mencuci tangan kurang baik

terdapat 202 responden (87,8%). Sedangkan hasil dengan responden

tertinggi dengan kejadian diare tidak mengalami diare dan memiliki

kebiasaan mencuci tangan baik terdapat 5 responden (62,5%). Dan

diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,002 (<0,05). Sehingga dapat

dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian

diare pada balita di Parung Bogor.

55
5.1.3 Penyediaan sarana air bersih didapatkan hasil dari 238 responden,

didapatkan bahwa responden tertinggi dengan kejadian diare tidak

mengalami diare dan memiliki penyediaan sarana air bersih kurang baik

terdapat 5 responden (62,5%). Sedangkan hasil dengan responden

tertinggi dengan kejadian diare mengalami diare dan memiliki

penyediaan sarana air bersih kurang baik terdapat 219 responden

(95,2%). Dan diketahui bahwa hasil Pvalue = 0,008 (<0,05). Sehingga

dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hasil ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor penyediaan sarana air

bersih dengan kejadian diare pada balita di Parung Bogor.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut beberapa

saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan terkait dengan penelitian

yang serupa, yaitu :

5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan atau

sumber informasi serta dasar pengetahuan bagi para mahasiswa

khususnya dibidang keperawatan anak tentang faktor-faktor lain selain

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terjadinya Diare Pada Balita Di

Parung Bogor.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan yang kuat untuk

penelitian-penelitian yang selanjutnya. Saran untuk peneliti selanjutnya

agar meneliti faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya

diare.

56
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, (2013). Data Dan Riset Kesehatan Daerah Dasar : ( RisKesDas).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Manajemen Terpadu Balita


Sakit (MTBS). Jakarta.
Dinkes Kabupaten Bogor (2020)., Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun
2019.

Dinkes Kota Bogor (2020)., Profil Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Dwienda, O. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita dan
Anak Prasekolah untuk Para Bidan. Yogyakarta : Deepublish.

Farida Utaminingtyas, et al. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu


Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Ruang Anak RSUD Kota
Padangsidimpuan tahun 2022. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 6(2).
Grafika, D., Sabilu, Y., & Munandar, S. (2017). Faktor Risiko Kurangnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga
Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-
Benua Kota Kendari tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat. 56(7), 1–10.

Irianto. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung. Alfabeta.

Kemenkes RI. buletin jendela data dan informasi kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
Kemenkes RI. , (2015). Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta : Dirjen P2P.

Mendri. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Balita Sakit Dan Bayi Resiko Tinggi
(1st ed.). Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilak kesehatan. 1 ed. Rineka


cipta, Jakarta.

57
Notoatmodjo, (2018), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
Nurul Utami, Nabila Luthfiana. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Kejadian Diare pada Anak. Majority. 5(4).

Pratiwi, Indah. (2016). Faktor-Faktor Yang Baerhubungan Dengan


KejadianDiare Pada Balita Di Wilayah Kelurahan Rapak Dalam
Samarinda Sebrang. https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1792
diakses pada tanggal 8 Agustus 2022 pukul 21.00.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,


Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Rosyidah A.N. (2014). Hubungan Prilaku Cuci Tangan Terhadap Kejadia Diare
Pada Siswa Di Sekolah Dasar Negri Ciputat 02.
https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1792 diakses pada tanggal 10
Agustus 2022 pukul 21.00.

Soedjas, triwibowo. (2011). Bila Anak Sakit. Yogyakarta: Amara Books.

Stephany Y. Motto, et al. (2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada
Anak Di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM). 1(2).

Subakti, Fikri, A. (2015). Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi


Lingkungan terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan Tlogopojok dan
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Jurnal
UNESA (Universitas Negeri Surabaya)
http://ejournal.unesa.ac.id/article/13744/40/article.pdf diakses tanggal 16
Juni 2022.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV


Alfabeta.

58
Trestaningati. (2018). Berdasarkan data diare.
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87061. Diakses pada
tanggal 25 Mei 2020 pada pukul 15.00 WIB.

Widoyono. (2018). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan


Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

World Health Organization (WHO). (2018). Deafness and hearing loss. Avaliable
from : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en.
Yuniati. (2021) . Hubungan Prilaku Ibu Dalam Pencegahan Diare Dengan
Kejadian Diare Pada Batita 1-3 Tahun Di RS Mitra Medika. Jurnal
Komunitas Kesehatan Masyarakat. 3(1).

59
LAMPIRAN

60
LAMPIRAN 1
Lembar Konsultasi Skripsi
Lembar Konsultasi/Bimbingan Skripsi

Nama : Aulia Sabrina


NPM : 183112420150098
Program Studi : Keperawatan Program Sarjana
Dosen Pembimbing I : Ns. Diah Argarini, M.Kep

Kegiatan Konsultasi
No. Tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbing TTD Pembimbing
1. 16 April Konsultasi judul Konsultasikan
2022 skripsi dengan ibu judul dengan
Ns. Diah Argarini, pembimbing II,
M.Kep via pesan ACC judul skripsi
Whatsapp
2. 8 Juni Konsultasi Bab I, Revisi BAB I, II
2022 Bab II dengan ibu dan Referensi nya
Ns. Diah Argarini, minimal 2011
M.Kep
3. 15 Juni Konsultasi Bab III ACC Lanjutkan
2022 dan kuesioner untuk uji Vr dan
dengan ibu Ns. lanjut penelitian
Diah Argarini,
M.Kep via pesan
Whatsapp
4. 15 Juli Konsultasi Menggunakan
2022 rumus
mengenai rumus
Slovin dan Sampel
untuk mengambil
sampel dengan ibu
Ns. Diah Argarini,
M.Kep via pesan
Whatsapp
5. 21 Juli Konsultasi hasil Menentukan hasil
2022 uji Vr dan Data ukur dan ACC
oprasional Bab III penelitian
dengan ibu Ns.
Diah Argarini,
M.Kep
6.` 22 Juli Konsultasi Teknik yang di
2022 mengenai teknik gunakan Chi
pengolahan data Square
dengan ibu Ns.
Diah Argarini,
M.Kep via pesan
Whatsapp
7. 3 Agst Konsultasi Bab IV Revisi Bab IV
2022 dan Bab V dengan Analisa Bivariat
ibu Ns. Diah
Argarini, M.Kep
via pesan
Whatsapp
8. 11 Agst Konsultasi hasil
2022 Revisi Bab IV
dengan ibu Ns. ACC

Diah Argarini,
M.Kep via pesan
Whatsapp
Lembar Konsultasi Skripsi
Lembar Konsultasi/Bimbingan Skripsi

Nama : Aulia Sabrina


NPM : 183112420150098
Program Studi : Keperawatan Program Sarjana
Dosen Pembimbing II : Ns. Nur Fajariyah, M.Kep

Kegiatan Konsultasi
No Tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbing TTD
Pembimbing
1. 20 Mei Konsultasi judul ACC judul Skripsi
2022 skripsi dengan ibu dan lanjutkan BAB
Ns. Nur Fajariyah, I, II, III
M.Kep via pesan
Whatsapp
2. 15 Juli Konsultasi Bab I, II ACC Lanjutkan
2022 III dan kuesioner untuk uji Vr dan
dengan ibu Ns. Nur lanjut penelitian
Fajariyah, M.Kep
via pesan Whatsapp
3. 21 Juli Konsultasi hasil uji ACC penelitian
2022 Vr dengan ibu Ns.
Nur Fajariyah,
M.Kep via pesan
Whatsapp
4. 22 Juli Konsultasi Teknik yang di
2022 mengenai teknik gunakan Chi Square
pengolahan data
dengan ibu Ns. Nur
Fajariyah, M.Kep
via pesan Whatsapp
5. 3 Agst Konsultasi Bab IV Revisi tabel Bab IV
2022 dan Bab V dengan Analisa Univariat
ibu Ns. Nur karakteristik
Fajariyah, M.Kep responden dan
via pesan Whatsapp Revisi Bab V
tambahkan hasil p
value di kesimpulan
6. 4 Agst Konsultasi hasil
2022 revisi Bab IV dan V
dengan ibu Ns. Nur ACC

Fajariyah, M.Kep
via pesan Whatsapp
LAMPIRAN 2
SURAT IZIN PENELITIAN

Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882


Website: www.unas.ac.id; Email: fikes@civitas.unas.ac.id

Jakarta, 23 Juni 2022


Nomor : 374/D/SP/FIKES/VI/2022
Lampiran :-
Perihal : Izin Penelitian dan Pengambilan Data

KepadaYth : Balai Desa Iwul Parung Bogor


Kampung Lengkong Barang Rt 01 Rw 03 Desa Iwul Kec.Parung
Kab.Bogor

Dengan hormat,

Pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Jakarta


dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Aulia Sabrina


NPM : 183112420150098
Program Studi : Keperawatan
No. Telepon/HP : 089634745125

Mahasiswa tersebut bermaksud melakukan Studi Pendahuluan dan


Penelitian yang diperlukan dalam rangka penulisan skripsi dengan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Tejadinya Diare Pada Balita (Bayi
Lima Tahun) Di Parung Bogor. Adapun sebagai pembimbing skripsi
mahasiswa tersebut,yaitu :

Pembimbing 1 : Ns. Diah Argarini, M.Kep.


Pembimbing 2 : Ns. Nurfajariyah, M.Kep.

Sehubungan dengan hal tersebut mohon kiranya Bapak/Ibu dapat


memberikan bantuan.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya


kami ucapkan terimakasih.
LAMPIRAN 3
SURAT BALASAN PENELITIAN
LAMPIRAN 4
Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang


penelitian yang akan dilakukan serta sudah saya pahami sepenuhnya, maka saya
menyatakan bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin Balita :

Bersedia untuk menjadi responden (sampel Penelitian) dalam penelitian ini.


Persetujuan ini diambil dan disepakati dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Menyetujui, Jakarta, 11 Juli 2022


Peneliti

( ) Aulia Sabrina
LAMPIRAN 5
UJI VR

a. Validitas dan Reliabilitas Pengetahuan Ibu Tentang Diare

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Excluded a
0 .0 Alpha N of Items
Total 30 100.0 .765 20
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PT1 12.40 15.628 .132 .770
PT2 12.20 15.476 .254 .760
PT3 12.63 13.620 .683 .728
PT4 12.37 17.137 -.249 .794
PT5 12.40 14.386 .471 .745
PT6 12.43 14.185 .518 .741
PT7 12.53 13.913 .582 .736
PT8 12.23 15.082 .358 .754
PT9 12.53 17.361 -.293 .799
PT10 12.37 15.275 .233 .763
PT11 12.37 14.930 .329 .756
PT12 12.47 15.085 .265 .761
PT13 12.40 14.662 .393 .751
PT14 12.37 14.171 .548 .740
PT15 12.30 14.217 .577 .739
PT16 12.23 14.944 .403 .751
PT17 12.40 14.110 .551 .739
PT18 12.37 16.171 -.006 .779
PT19 12.27 14.409 .546 .742
PT20 12.37 14.516 .447 .747
b. Validitas dan Reliabilitas Kebiasaan Mencuci Tangan

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Excluded a
0 .0 Alpha N of Items

Total 30 100.0 .817 20

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
CT1 12.77 18.323 .375 .810
CT2 12.67 18.851 .273 .815
CT3 12.70 18.148 .439 .806
CT4 12.70 18.148 .439 .806
CT5 12.60 18.731 .337 .811
CT6 12.77 17.495 .582 .798
CT7 12.70 18.010 .475 .804
CT8 12.67 18.506 .361 .810
CT9 12.70 17.941 .492 .803
CT10 12.73 17.926 .483 .804
CT11 12.73 18.478 .345 .811
CT12 12.70 18.079 .457 .805
CT13 12.77 18.116 .426 .807
CT14 12.70 17.734 .546 .800
CT15 12.63 17.826 .564 .800
CT16 12.83 22.075 -.453 .852
CT17 12.63 18.447 .394 .809
CT18 12.70 17.803 .528 .801
CT19 12.67 18.575 .343 .811
CT20 12.60 18.386 .434 .807
c. Validitas dan Reliabilitas Penyediaan Sarana Air Bersih

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


Reliability Statistics
N %
Cronbach's
Cases Valid 30 100.0
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.805 20
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
AR1 13.53 16.464 .212 .805
AR2 13.50 15.224 .630 .784
AR3 13.47 15.568 .561 .788
AR4 13.40 16.179 .455 .795
AR5 13.53 16.533 .192 .806
AR6 13.53 16.326 .253 .803
AR7 13.70 15.252 .486 .790
AR8 13.63 15.964 .312 .801
AR9 13.60 16.179 .265 .803
AR10 13.63 15.137 .542 .787
AR11 13.67 15.678 .379 .797
AR12 13.67 16.851 .074 .815
AR13 13.67 14.920 .589 .783
AR14 13.63 15.068 .562 .785
AR15 13.57 15.840 .376 .797
AR16 13.50 15.155 .653 .782
AR17 13.67 15.678 .379 .797
AR18 13.63 16.861 .076 .814
AR19 13.53 16.051 .335 .799
AR20 13.63 16.171 .256 .804
LAMPIRAN 6
Instrumen Penelitian

Identitas Ibu
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin Balita :
Kuesioner Kejadian Diare
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak balita ibu pernah menderita diare dalam 3
bulan terakhir ?

2. Apakah saat ini anak ibu mengalami diare ?

Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Diare

No Pertanyaan Benar Salah


1. Menurut ibu jika balita buang air besar cair atau
lembek dan sering adalah gejala khas diare ?

2. Apakah diare pada balita dapat menular ?


3. Menurut ibu benar atau salah diare pada balita bisa
menyebabkan komplikasi ?

4. Apakah makanan – makanan yang bergizi dapat


mencegah diare ?

5. Menurut ibu benarkah makanan yang di konsumsi


balita dapat menyebabkan diare pada balita ?

6. Apakah benar penting nya mencuci tangan balita dapat


terhindar dari diare ?

7. Menurut ibu pentingnya memberikan makanan


pendamping ASI sesuai umur untuk mencegah
terjadinya diare benar atau salah ?
8. Apakah benar membuang tinja balita dengan benar
dapat mencegah terjadinya diare ?

9. Apakah benar memasak air hingga mendidih sebelum


di minum dapat mencegah terjadi nya diare ?

10. Apakah ibu membawa balita ke klinik terdekat bila


terkena diare ?

11. Apakah benar mengetahui tentang pencegahan diare


pada balita itu penting ?

Kuesioner Kebiasaan Mencuci Tangan

No Pertanyaan Tidak Kadang Selalu


Pernah dilakukan dilakukan

1. Ibu selalu mencuci tangan dengan air


mengalir ?

2. Ibu selalu mencuci tangan


menggunakan sabun atau antiseptic ?

3. Apakah ibu selalu mencuci tangan


menggunakan tahapan 6 langkah
mencuci tangan ?

4. Apakah ibu selalu ingat betapa


pentingnya mencuci tangan ?

5. Pernahkah ibu mencari tahu tentang


pentingnya mencuci tangan ?

6. Apakah ibu selalu menjaga


kebersihan tangan ?

7. Apakah ibu selalu menjaga


kebersihan kuku ?

8. Apakah ibu mencuci tangan sebelum


dan sesudah penyajian makanan ?
9. Apakah ibu mencuci tangan sebelum
dan sesudah menyuapi balita ?

10 . Apakah ibu langsung mencuci


peralatan makan balita setelah dan
sebelum di gunakan ?

11 . Apakah ibu selalu membiasakan balita


mencuci tangan setelah bermain
?
12 . Apakah ibu selalu membiasakan balita
mencuci tangan sebelum dan setelah
makan ?

13 . Pernahkah ibu membiarkan balita


makan sendiri tanpa mencuci tangan
terlebih dahulu ?

14 . Apakah ibu selalu mencuci tangan


setelah membersihkan kotoran bayi ?

15 . Pernahkah ibu memikirkan penyakit


yang akan timbul apabila tidak
mencuci tangan ?
Kuesioner Penyediaan Sarana Air Bersih

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Memiliki sarana air bersih ?
2. Apakah menggunakan sumber air dari sumur bor ?
3. Air yang dikonsumsi berbau ?
4. Air yang dikonsumsi berwarna ?
5. Air yang dikonsumsi berasa ?
6. Apakah rumah memiliki saluran untuk pembuangan ?
7. Keluarga membuang sampah dekat dengan sumber air
bersih ?

8. Tempat penampungan air tertutup ?


9. Membersihkan tempat penampungan air minum
seminggu sekali ?
10. Apakah tempat pembuangan sampah jauh dari
pemukiman ?
11. Apakah jarak antara septic tank dengan sumber air
bersih berjauhan ?

LAMPIRAN 7
MASTER TABEL

Kuesioner Kejadian Diare

K K 1 0 1 1
D D 1 0 1 0
1 2 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1
1 0 0 1 0 0
0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 1 0
1 0 1 0 0 0
0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0
1 0 1 0 1 0
1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1
0 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 1 1
0 0 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 0 0
0 1 0 0 1 0
1 0 0 0 1 0
0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0
0 0 1 0 1 0
0 0 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0
0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0
0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1
1 1 0 1
1 1 0 1

Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Diare


P P P P P1
1 P2 3 P4 P5 6 P7 8 P9 0 P11

1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kuesioner Kebiasaan Mencuci Tangan


C C C C C C C C C
T T T T T T T T T CT CT CT CT CT CT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 0
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 1 1 1 0 1 1 2 2 1 1 2 0 1 1
2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 0 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 0 2 1
1 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 0 1 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 0 2 2 2 1 2 1 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 1
2 2 0 1 1 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 2 1 2 2 2 2 2 0 2 0 0 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 1 0 1 0 2 1 2 1 2 2 2 0 2 1
1 1 1 1 0 1 1 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
0 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2
2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2
1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1
1 2 2 1 1 0 1 1 2 2 1 2 2 1 2
2 1 1 2 2 2 0 2 1 2 2 1 2 1 2
1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 0 1 0 1 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 0 2 2
2 1 0 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 1 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 1 0 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 2 1 2 1 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 2 0 0 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 2 2 1 2 1
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2
1 1 2 0 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2
1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 2 2
1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2
2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2
1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 1 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 1 0 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 2 1 2 1 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 2 0 0 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 2 2 1 2 1
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2
1 1 2 0 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2
1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 2 2
1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2
2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2
1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 1 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
1 1 0 1 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 2 1 2 1 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 2 0 0 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 2 2 1 2 1
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 0 2 1
2 1 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2
1 1 2 0 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2

Kuesioner Penyediaan Sarana Air Bersih

AR AR AR AR AR AR AR AR AR AR AR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0
1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

LAMPIRAN 8

HASIL ANALISA DATA

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total


N Percent N Percent N Percent

kejadian diare * 238 100.0% 0 0.0% 238 100.0%


pengetahuan ibu

kejadian diare * pengetahuan ibu Crosstabulation

pengetahuan ibu Total

KURANG BAIK BAIK

Count 4 4 8

TIDAK DIARE Expected Count 6.6 1.4 8.0

% within kejadian diare 50.0% 50.0% 100.0%


kejadian diare
Count 192 38 230

DIARE Expected Count 189.4 40.6 230.0

% within kejadian diare 83.5% 16.5% 100.0%


Count 196 42 238

Total Expected Count 196.0 42.0 238.0

% within kejadian diare 82.4% 17.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 5.962 a


1 .015
Continuity Correction b
3.881 1 .049
Likelihood Ratio 4.544 1 .033
Fisher's Exact Test .035 .035
Linear-by-Linear Association 5.937 1 .015
N of Valid Cases 238

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .156 .015


N of Valid Cases 238

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval


Lower Upper

Odds Ratio for kejadian .198 .047 .826


diare (TIDAK DIARE /
DIARE)
For cohort pengetahuan ibu .599 .299 1.201
= KURANG BAIK
For cohort pengetahuan ibu 3.026 1.428 6.416
= BAIK
238
N of Valid Cases

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kejadian diare * cuci tangan 238 100.0% 0 0.0% 238 100.0%

kejadian diare * cuci tangan Crosstabulation

cuci tangan Total

KURANG BAIK BAIK

Count 3 5 8

TIDAK DIARE Expected Count 6.9 1.1 8.0

% within kejadian diare 37.5% 62.5% 100.0%


kejadian diare
Count 202 28 230

DIARE Expected Count 198.1 31.9 230.0

% within kejadian diare 87.8% 12.2% 100.0%


Count 205 33 238

Total Expected Count 205.0 33.0 238.0

% within kejadian diare 86.1% 13.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 16.395a 1 .000


Continuity Correctionb 12.452 1 .000
Likelihood Ratio 10.639 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 16.326 1 .000
N of Valid Cases 238

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.11.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .254 .000


N of Valid Cases 238

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kejadian diare .083 .019 .367


(TIDAK DIARE / DIARE)
For cohort cuci tangan = .427 .174 1.046
KURANG BAIK
For cohort cuci tangan = BAIK 5.134 2.709 9.729
N of Valid Cases 238

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kejadian diare * air 238 100.0% 0 0.0% 238 100.0%


bersih

kejadian diare * air bersih Crosstabulation

air bersih Total

KURANG BAIK BAIK

kejadian TIDAK DIARE Count 5 3 8


diare Expected Count 7.5 .5 8.0
% within kejadian diare 62.5% 37.5% 100.0%

Count 219 11 230

DIARE Expected Count 216.5 13.5 230.0

% within kejadian diare 95.2% 4.8% 100.0%


Count 224 14 238

Total Expected Count 224.0 14.0 238.0

% within kejadian diare 94.1% 5.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 14.948a 1 .000


Continuity Correction b
9.622 1 .002
Likelihood Ratio 7.555 1 .006
Fisher's Exact Test .008 .008
Linear-by-Linear 14.885 1 .000
Association
N of Valid Cases 238

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .47.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .243 .000


N of Valid Cases 238

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kejadian diare .084 .018 .396


(TIDAK DIARE / DIARE)
For cohort air bersih = KURANG .656 .383 1.124
BAIK
For cohort air bersih = BAIK 7.841 2.705 22.730
N of Valid Cases 238

Frequencies

Statistics

Usia pekerjaan ibu jenis kelamin


balita

Valid 238 238 238


N
Missing 0 0 0
Mean 5.58 1.44 1.58
Std. Error of Mean .148 .055 .032
Median 5.00 1.00 2.00
Mode 5 1 2
Range 13 4 1
Sum 1328 342 375

Frequency Table

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Valid 23 TAHUN 5 2.1 2.1 2.1

24 TAHUN 14 5.9 5.9 8.0

25 TAHUN 30 12.6 12.6 20.6

26 TAHUN 24 10.1 10.1 30.7

27 TAHUN 48 20.2 20.2 50.8

28 TAHUN 35 14.7 14.7 65.5

29 TAHUN 37 15.5 15.5 81.1

30 TAHUN 28 11.8 11.8 92.9

31 TAHUN 8 3.4 3.4 96.2

32 TAHUN 4 1.7 1.7 97.9

34 TAHUN 2 .8 .8 98.7
35 TAHUN 2 .8 .8 99.6

36 TAHUN 1 .4 .4 100.0

Total 238 100.0 100.0

pekerjaan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

IRT 177 74.4 74.4 74.4

KARYAWAN 27 11.3 11.3 85.7

WIRASWASTA 28 11.8 11.8 97.5


Valid
BIDAN 3 1.3 1.3 98.7

PERAWAT 3 1.3 1.3 100.0

Total 238 100.0 100.0

jenis kelamin balita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

LAKI-LAKI 101 42.4 42.4 42.4

Valid PEREMPUAN 137 57.6 57.6 100.0

Total 238 100.0 100.0

Frequency Table

kejadian diare

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

TIDAK DIARE 8 3.4 3.4 3.4

Valid DIARE 230 96.6 96.6 100.0

Total 238 100.0 100.0

pengetahuan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid KURANG BAIK 196 82.4 82.4 82.4


BAIK 42 17.6 17.6 100.0

Total 238 100.0 100.0

cuci tangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

KURANG BAIK 205 86.1 86.1 86.1

Valid BAIK 33 13.9 13.9 100.0

Total 238 100.0 100.0

air bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

KURANG BAIK 224 94.1 94.1 94.1

Valid BAIK 14 5.9 5.9 100.0

Total 238 100.0 100.0


LAMPIRAN 9

BIODATA PENULIS

Nama : Aulia Sabrina

NPM : 183112420150098

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 4 November 2000

Alamat : Kp. Lengkong Barang Rt 01/03 Desa.Iwul Parung,


Kabupaten Bogor, Jawa Barat

No Tlp : 089634745125

Email : auliasabrina639@gmail.com

Pendidikan Formal

2005-2006 : TK SEJAHTERA I

2006-2012 : SDN PANARAGAN 3 BOGOR

2012-2015 : SMPN 01 PARUNG

2015-2018 : SMK Kesehatan Pelita Ilmu

2018-2022 : Universitas Nasional

Anda mungkin juga menyukai