Anda di halaman 1dari 64

KARYA TULIS ILMIAH

PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DESA


MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAINGAPU
KABUPATEN SUMBA TIMUR
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan
Diploma III Keperawatan di Program Studi D-III Keperawatan Waingapu Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang

RICARD UMBU GAUKA BEDAWALI


PO5303203191091

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
WAINGAPU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DUSUN
EMPAT DESA MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAINGAPU
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan
Diploma III Keperawatan di Program Studi D-III Keperawatan Waingapu Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang

Oleh

RICARD UMBU GAUKA BEDAWALI


PO5303203191091
Telah disetujui untuk diujikan di depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu
Pada tanggal 20 Juni 2022

Pembimbing

Umbu Nggiku Njakatara S.Kep.Ns.M.Kep


NIP . 19800531 200501 1 010

Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan Waingapu

Maria Kareri Hara.,S.,Kep.,Ns.,M.Kes


NIP. 19670210 198903 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DUSUN
EMPAT DESA MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAINGAPU
Disusun Oleh :

RICARD UMBU GAUKA BEDAWALI


PO 5303203191091

Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu
Pada tanggal, Juni 2022

Dewan Penguji

PENGUJI I PENGUJI II

Yosephina E. S. Gunawan S.Kep.Ns. M. Kep Umbu Nggiku Njaka Tara S,kep,NS,M,kep


NIP :1981031020066042001 NIP : 198005312005011010

Ketua Program Studi Keperawatan Waingapu

Maria Kareri Hara,S,Kep,Ns,M.kes


NIP:19670210 198903 2 01

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ricard Umbu Gauka Bedawali
NIM : PO 5303203191091
Program Studi : Diploma III Keperawatan Waingapu
Institusi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Waingapu, Juni 2022


Pembuat Pernyataan

Ricard Umbu Gauka Bedawali

iv
BIODATA PENULIS

Nama : Ricard Umbu Gauka Bedawali


Tempat Tanggal Lahir : Waikaraba, 20 Juli 1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Mboka,Km5
Riwayat Pendidikan :
1. Tamat SD Inpres Madidipala Medu
2. Tamat SMP Kristen Waibakul
3. Tamat SMA Kristen Waibakul

MOTTO

”BERDOA, BEKERJA, BERSYUKUR”

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan bimbingan-Nya Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai
harapan dengan judul “Pengalaman Keluarga Tentang Penyakit Malaria Di Dusun
Empat Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu’’.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu ijinkan Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Umbu Nggiku Njakatara S.Kep.Ns.M.Kep, selaku pembimbing
sekaligus sebagai penguji II yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar
memberikan bimbingan dan motivasi penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmia ini.
Ucapan terima kasih yang sama pula penulis sampaikan kepada Yosephina E. S.
Gunawan S. Kep. Ns. M. Kep Selaku penguji I yang telah memberikan masukan dan
bimbingan kepada penulis demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
1. Ibu Dr. Ragu Harming Kristina, SKM,M.Kes sebagai Direktur Politeknik
Kesehatan Kupang, yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk
menempuh pendidikan di Politeknik Kesehatan Kupang Program Studi
Keperawatan Waingapu.
2. Ibu Maria Kareri Hara, S.kep,Ns., M.Kes sebagai ketua Program Studi
keperawatan waingapu yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis
untuk mengikuti perkuliahan di Prodi Keperawatan Waingapu.
3. Kedua orang tua dan keluarga yang saya cintai yang telah mendukung,
memotivasi, memberikan doa, dan telah membiayai dalam perkuliahan dan
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Kepada teman – teman, pacar dan Semua pihak yang Penulis tidak bisa
sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu memberikan bantuan
moril maupun material kepada Penulis dalam menyelesaika Karya Tulis
Ilmiah ini, dari awal sampai akhir.

vi
Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dalam bidang keperawatan.

Waingapu, Juni 2022

Penullis

vii
ABSTRAK

Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Program Studi Keperawatan Waingapu
Karya Tulis Ilmiah, 29 September 2021

RICARD UMBU GAUKA BEDAWALI


PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DESA
MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAINGAPU
KABUPATEN SUMBA TIMUR

Latar belakang: Malaria merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh parasite


plasmodium yang di tularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria masih merupakan
penyakit endemik yang terjadi di Indonesia, salah satu factor yag di duga adalah factor
lingkungan. Nusa Tenggara Timur merupakan daerah endemis malaria dengan Annual
Parasite Incidence (API) yang tinggi. Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah dengan
API tertinggi,dengan kasus terbanyak di Kelurahan Kambajawa tepatnya di Desa
Mbatakapidu. Tingginya angka kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Waingapu
dapat disebabkan oleh pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluraga. Tujuan:
Mendapakan gambaran pengalaman perasaan, peran, dan hambatan Keluarga Tentang
pencegahan Penyakit Malaria Di Dusun Empat Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas
Waingapu. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan studi deskriptif, di Wilayah Kerja
Puskesmas Wingapu, khususnya Desa Mbatakapidu, dengan Metode penelitian yang di
gunakan adalah Panduan Wawancara Hasil Hasil penelitian didapatkan bahwa keluarga
kurang memberikan motivasi kepada keluarga yang sakit dan mempunyai pengetahuan yang
kurang dalam melakukan pencegahan penuluran penyakit malaria. Kesimpulan: Dari hasil
penelitian keluarga kurang memberikan motivasi kepada keluarga yang sakit dan mempunyai
pengetahuan yang kurang dalam melakukan pencegahan penuluran penyakit malaria.

Kata kunci: Pengalaman, Keluarga, Malaria


Kepustakaan: 12 (2021-2022)

viii
DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN…………………………………………………………….
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………
PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………………
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xiii
DAFTAR SINGKATAN .………………………………………………………..xiv
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Manfaat...........................................................................................................4
1.5 Keaslian Penelitian ........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Konsep Dasar Malaria
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Masa Inkubasi
d. Cara penularan
e. Diagnose malaria
f. Gejala Malaria
g. Pemeriksaan penunjang
h. Cara pencegahan dan pemberantasan
2.2 Konsep Pengalaman
a. Pengalaman
b. Jenis- jenis pengalaman
c. Langkah – langkah pengalaman
g. Kerangka Konsep

ix
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sempel
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Data dan Analisa Data.
3.6 Etika Penelitian ……………………………………………………………17
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................18
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................18
5.2 Hasil Penelitian............................................................................................20
5.3 Pembahasan.................................................................................................20
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................24
1.1 Kesimpulan................................................................................................24
1.2 Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……………………………….…………………21


Skema 4.1 Analisa Perasaan Keluarga …………………………………………..22
Skema 4.2 Analisa Peran Keluarga ……………………………………………..23

x
Skema 4.3 Analisa Hambatan Keluarga …………………………………………24

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5 Keaslian Penelitian……………………………………………..………5

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur…………………………………19

xi
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin…………………………
19

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pendidikan……………………………


20

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut


Pekerjaan……………………………..20

DAFTAR LAMPIRAN

xii
Lampiran 1 : Lembar Permohonan Pengambilan data awal
Lampiran 2 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Lembar Panduan Wawancara
Lampiran 5 : Permohonan Penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Instrumen Fild Notte
Lampiran 8 : Verbatim
Lampiran : Lembar Undangan Ujian Proposal
Lampiran : Lembar Undangan Ujian Karya Tulis Ilmiah
Lampiran : Lembar Konsultasi

DAFTAR SINGKATAN

xiii
KLB : Kejadian Luar Biasa
WHO : Word Health Organisation
NTT : Nusa Tenggara Timur
KEM ENKES RI : Kementrian Kesehatan Rpublik Indonesia
UNICEF : United Nation Children’s Fund
API : Annual Pasitef Indidence
DEPKES RI : Dipelemen Kesehatan Republik Indonesia
MTBS : Manajemn Terpadu Balita Sakit
IFAT : Indirect Immuno floresense test
LAT : Latex Angghutination Test
PCR : Polymerase Chain Raection
DNA : Deoxyribonuclesic acid
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

xiv
iv
v
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Malaria adalah penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa (KLB),


karena angka kesakitan dan kematian yang masih cukup tinggi. Menurut WHO
Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan melalaui gigitan nyamuk
anopheles. Infeksi malaria hanya bisa ditularkan lewat gigitan nyamuk saja.
Nyamuk anopheles biasanya hidup di daerah berair dan rawa - rawa. Ada empat
jenis plasmodium yang biasanya menginfeksi manusia yaitu plasmodium
falciparum, plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae.
Penyakit Malaria biasnya menyerang pada semua kelompok usia, biasanya yang
lebih sering terkena penyakit Malaria yaitu bayi, balita, dan ibu hamil.
Penyebaran penyakit Malaria juga di pengaruhi oleh pengetahuan
masyarakat yang rendah tentang penyebab Malaria, penularan malaria, dan
pencegahan penyakit Malaria yang sangat mempengaruhi penyebaran penyakit.
Masyarakat masih belum mengerti bahwa penularan Malaria dapat terjadi dari
orang tua ke anaknya, mereka hanya beranggapan bahwa malaria dapat menular
asalkan satu daerah dalam keturunannya. Pengetahuan penderita malaria dalam
mengetahui pentingnya minum obat juga perlu di tingkatkan. Serta tindakan
masyarakat yang sering berada di luar rumah pada malam hari, mandi di awal
malam, tidur tidak menggunakan kelambu, pencarian pengobatan ke dukun dan
pengobatan yang tidak rasional akan mendukung berlangsungya penularan
malaria (Leo, 2020).
Sehingga untuk mengurangi peningkatan penyebaran kasus Malaria
diperlukan pengetahuan dari masyarakat dalam pencegahan penyakit Malaria.
Pendidikan dan perilaku, (pengetahuan, sikap, dan tindakan) tentang hidup sehat
adalah hal yang penting terutama diterapkan dalam hidup agar dapat
menjalankan aktifitas sebagaimana mestinya (Hermawan, 2016).

1
2

Protozoa genus plasmodium menjadi penyebab penyakit Malaria,yang


ditularkan melalui nyamuk anopheles betina. Plasmodium memiliki 5
plasmodium yang menyebabkan penyakit Malaria yaitu Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, dan Plasmodium
knowlesi. Plasmodium falciparum adalah yang terpenting karena penyebarannya
luas, angka kesakitan tinggi serta bersifat ganas, hingga sering menyebabkan
malaria berat dan menimbulkan lebih dari 2 juta kematian tiap tahun diseluruh
dunia (Irawati, 2014).
Menurut World tahun 2020,secara global di perkirakan terdapat 229 juta
kasus malaria pada tahun 2019 di 87 negara andemis Malaria termasuk Indonesia
menurun dari 238 juta kasus di 108 negara endemis Malaria pada tahun 2020.
Menurut data Kementerian Kesehatan ( kemenkes), total kasus Malaria di
Indonesia mencapai 94.610 kasus pada tahun 2021. Kasus Malaria pada tahun
2021 turun 58,2 % di bandingkan pada tahun sebelumnya mencapai 226.364
kasus jika di lihat dari Tahun 2018 kasus Malaria yang terjadi di Indonesia
cenderung menurun. Meskipun demikian, kasus Malaria sempat meningkat pada
tahun 2019 mencapai 250.628 kasus. Kemudian, kasusnya menurun pada tahun
2020 dan Kembali menurun pada tahun 2021.
Kasus Malaria tertinggi masih terkonsentrasi di Indonesia bagian Timur.
Papua menjadi Provinsi dengan kasus Malaria tertinggi di Tanah Air, yakni
mencapai 86.022 kasus hingga saat ini, proporsi kasus Malaria yang terjadi di
provinsi tersebut mencapai 90,9 % dari total. Kemudian di susul oleh Nusa
Tenggara Timur dengan kasus Malaria mencapai 2.393 kasus (2,5 %). Setelah
NTT ada Papua Barat dengan kasus malaria sebanyak 1.841 kasus (1.94%)
(Kemenkes 2021). Kasus malaria di Sumba Timur Berjumlah 691 orang (1 %)
november 2021 (Laporan Tahunan Dinkes, Sumba Timur). Sehingga Malaria
masih menjadi ancaman terhadap status Kesehatan Masyarakat terutama pada
Rakyat yang hidup di Daerah terpencil. Hal ini tercermin dengan dikeluarkannya
Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
3

Menengah Nasional tahun 2015 – 2019 dimana malaria termasuk penyakit


prioritas yang perlu ditanggulangi (Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten atau Kota Se-provensi Nusa
Tenggara Timur menunjukan bahwah angka annual pasasite indidence [API] Di
NNT Pada tahun 2016 sebesar 6%, Tahun 2017 sebesar 3,77% Dan tahun 2018
sebesar 3,2%. Selanjutnya berdasarkan data dari UNICEF-United Nations
Children’s Fund di pulau Sumba, angka API Sumba Barat 13,96, Sumba Barat
Daya 8,52, Sumba Timur 3,96, Sumba Tenggah 0,41 Angka API Pada tahun
2021.
Data puskesmas waingapu, penderita malaria mengalami penurunan pada
tahun 2020 berjumlah 2 orang di bandingkan pada tahun 2021 yang mengalami
kenaikan berjumlah 33 orang, dan pada tahun 2022 mengalami kenaikan yaitu
berjumlah 122 orang. Upaya yang dilakukan adalah dengan pembagian kelambu,
penyemprotan inteksida, obat anti nyamuk pada masyarakat yang menderita
penyakit malaria (Profil Kesehatan Puskesmas Waingapu ).
Berdasarkan masalah tersebut diatas maka peniliti ingin melakukan
penilitian tentang “Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pengobatan
Malaria Di Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu Kabupaten
Sumba Timur
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perasaan keluarga selama melakukan pencegahan penularan


penyakit malaria
2. Bagaimana pelaksaanaan peran keluarga dalam melakukan pencegahan
penularan penyakit malaria
3. Bagaimana hambatan keluarga yang dijumpai selama melakukan
pencegahan penularan malaria
1.3 Tujuan penelitian

a. Tujuan umum
4

Mendapakan gambaran tentang Pengalaman Keluarga Tentang pencegahan


Penyakit Malaria Di Dusun Empat Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja
Puskesmas Waingapu.

b. Tujuan khusus
1. Mengetahui perasaan keluarga selama melakukan pencehagahan Malaria.
2. Mengetahui peran keluarga dalam melakukan pencehagahan penularan
malaria
3. Mengetahui hambatan keluarga yang dijumpai selama melakukan
pencehagahan Malaria.
1.4 Manfaat penelitian

Dengan mengetahui lebih dalam mengenai pengalaman keluarga dalam


melakukan pencegahan penularan penyakit malaria dapat digunkan lebih lanjut
untuk melakukan penelitian.
1. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
keluarga tentang gambaran Pengalaman Keluarga Tentang Penyakit Malaria
Di Dusun Empat Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan untuk, proses belajar dalam menampilkan ilmu dan
metode penelitian ilmiah dan mempersiapkan peneliti sebagai calon tenaga
kerja kesehatan dalam mengembankan ilmu keperawatan serta dalam
menjalankan tugas sebagai perawat peneliti.
3. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
membuat program selanjutnya terkhusus pengetahuan dan pencegahan
Malaria.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi peneliti
selanjutnya dalam mengembankan penelitian yang lebih baik
5

1.5 Keaslian Penelitian

NO Nama Judul Desain Variable Instrument Hasil


1 Prysilia Hubungan antara kuantitatif dengan Hubungan antara kuesioner Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
Novianna pengetahuan dan sikap pendekatan Cross pengetahuan dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
Hartono),dkk masyarakat tentang malaria Sectiona sikap masyarakat tindakan
2013 Dengan tindakan tentang malaria pencegahan penyakit malaria, dan juga Tidak
pencegahan penyakit Dengan tindakan terdapat hubungan antara
malaria di desa jiko utara pencegahan sikap dengan tindakan pencegahan penyakit
Wilayah kerja puskesmas penyakit malaria malaria
nuangan kabupaten Hasil yang didapat dalam penelitian ini
bolaang mongondow menunjukkan sebagian responden berjenis
Timur. kelamin perempuan yaitu sebesar 67,5%
sedangkan responden laki-laki sebesar 32,5%.

2 Semuel Gambaran pengetahuan, Desain penelitian Gambaran wawancara Pengetahuan responden tentang gejala malaria di
Sandy,2018 perilaku dan pencegahan potong pengetahuan, setiap kampung di atas 75%, hal ini
malaria oleh lintang, sampel perilaku dan menunjukkan
masyarakat di Kabupaten diambil secara pencegahan malaria bahwa masyarakat setempat sudah mengenal
Maluku Tenggara Barat purposive, dan baik
dan Maluku pengambilan data gejala yang dirasakan jika terkena penyakit
Barat daya dilakukan dengan malaria. Sedangkan jenis penyakit malaria yang
wawancara. dialami masyarakat adalah malaria tertiana dan
tropika.
6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Malaria

2.1.1 Pengertian
Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh parasit plasmodium yang
hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia dan tubuh
nyamuk Anopheles betina (Depkes RI, 2006).
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria
(Plasmodium) bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh manusia yang
ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina (Depkes, 2006). Setelah
nyamuk anopheles yang mengandung parasit malaria menggigit manusia, maka
keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk kedalam darah dan jaringan 
hati. Parasit malaria pada siklus hidupnya, membentuk stadiumsizon jaringan dal
am sel hati eksoeritrositeer). Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit/atau
kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit
(stadium eritrositer), mulai membentuk troposoit muda sampai soizon
tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merosoit. Merozoit sebagian
besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan
dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk betina dan melanjutkan siklus
hidup ditubuh nyamuk (Kemenkes RI, 2012).
2.1.2 Etiologi
Menurut Departemen Kesehatan tahun 2005, penyebab penyakit Malaria ad
alah parasit malaria suatu protozoadari genus Plasmodium. Sampai saat ini Indon
esia di kenal 4 jenis spesies plasmodium penyebab malaria pada manusia ,yaitu :
1) Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika yang sering
menyebabkan malaria berat (malaria serebral dengan kematian)
2) Plasmodium vivax , penyebab malaria tertiana
3) Plasmodium malariae, penyebab malaria quartana
7

4) Plasmodium ovale, menyebab malaria ovale tapi jenis ini jarang di


jumpai
2.1.3 Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah nyamuk malaria yang mengandung parasit malaria,
menggigit manusia sampai pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala
demam.
1) Parasit Masa inkubasi (hari)
2) Plasmodium Falciparum 9-14 (12 hari)
3) Plasmodium Vivax 12-17 (15 hari)
4) Plasmodium Ovale 16-18 hari (17 hari)
5) Plasmodium Malariae 18-40 hari (28 hari)
Masa inkubasi ini dapat memanjang antara 8-10 bulan antara 8-10 bulan
terutama pada beberapa strain plasmodium vivax di daerah tropis. (Depkes
RI,2015).
2.1.4 Cara penularan
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Sebagian
besar spesies menggigit pada senja hari dan menjelang malam dan menjelang
malam. Beberapa fektor utama mempunyai waktu puncak menggigit pada tengah
malam dan menjelang fajar. Setelah nyamuk anopheles betina menghisap darah
yang mengandung parasit pada stadium seksual (gametosit), gamet jantan dan
betina bersatu membentuk ookinet di perut nyamuk yang kemudian menembus
perut nyamuk dan membentuk kista pada lapisan luar dimana ribuan sporosoit
dibentuk. Ini membutuhkan waktu 8-35 hari tergantung pada jenis parasit dan
suhu lingkungan tempat dimana vektor berada. Sporosoit- sporosoit tersebut
berpindah keseluruh organ tubuh nyamuk yang terinfeksi dan beberapa mencapai
kelenjar ludah nyamuk dan disana menjadi matang dan apabila nyamuk
menggigit orang maka sporosoit siap ditularkan (Depkes RI,2009).
2.1.5 Diagnosa Malaria
Manifestasi klinis malaria dapat bervariasi dari ringan sampai
membahayakan jiwa. Gejala utama demam sering didiagnosis dengan infeksi
8

lain: seperti demam typhoid, demam dengue, leptospirosis, chikungunya, dan


infeksi saluran nafas. Adanya thrombositopenia sering didiagnosis dengan
leptospirosis, demam dengue atau typhoid. Apabila ada demam dengan ikterik
bahkan sering diintepretasikan dengan diagnose hepatitis dan leptospirosis.
Penurunan kesadaran dengan demam sering juga didiagnosis sebagai infeksi otak
atau bahkan stroke. Mengingat bervariasinya manifestasi klinis malaria maka
anamnesis riwayat perjalanan ke daerah endemis malaria pada setiap penderita
dengan demam harus dilakukan.
Diagnosis malaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit lainnya
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Untuk
malaria berat diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria WHO. Untuk anak <5
tahun diagnosis menggunakan MTBS namun pada daerah endemis rendah dan
sedang ditambahkan riwayat perjalanan ke daerah endemis dan transfusi
sebelumnya. Pada MTBS diperhatikan gejala demam atau pucat untuk dilakukan
pemeriksaan sediaan darah. Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan
pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopis atau uji diagnostic cepat (Rapid
Diagnostic Test=RDT)
2.1.6 Gejala Malaria
1) Gejala umum (malaria ringan = non-komplikasi)
Demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, nafsu
makan berkurang, rasa lemah, diare, nyeri otot dan persendian, dan pegal-
pegal, konjungtiva dan telapak tangan pucat, pembesaran limpa
(splenomegali), pembesaran hati (hepatomegali).
2) Malaria berat (komplikasi) W.H.O
a) Malaria selebral – koma
b) Anemia berat (Hb < 5 gr %)
c) Gagal ginjal akut
d) Edema paru-paru / ARDS
e) Hipoglikemia (kadar gula darah < 40 mg %
f) Gagal sirkulasi – syok (Depkes RI, 2012)
9

2.1.7 Pemeriksaan penunjang


1. Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksarn ini di lakukan untuk menemukan parasit Palsmodium secara
Visual dengan melakukan indentifikasi langsung pada sedian darah penderita.
Pemeriksaan mikrokopis ini sangat bergantung pada keahliaan pranata
Laboratorium (Mikroskopis) yang melakukan indentifikasi. Pemeriksaan
inilah yang menjadi standar dalam penegakan diagnosis penyakit malaria.
Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat membedakan spesis dan tidak dapat
melakukan hitung jumblah parasit dan juga reagensia yang di gunakan relative
mahal di bandingkan dengan pewarna Giemsa yang sering di gunakan sehari-
hari untuk pewarnaan rutin sedian malaria.
2. Pemeriksaan immunoserologis.
Pemeriksaan ini dapat di lakukan dengan melakukan deteksi antigen
maupun antibodi dari plasmodium pada darah penderita.
a. Deteksi antigen spesifik.
Teknik ini menggunakan prinsip pendekteksiaan antibodi spesifik
dari parasif ke parasit Plasmodium yang ada dalam eritrosit. Teknik
yang di gunakan di antaranya adalah:
1. Radio immunoassay
2. Enzyum immuossay
3. Immuno chromatography
Antige pada teknik di atas memberikan gambaran pada saat di
lakukan pemeiksaan parasit masi ada dalam tubuh penderita
b. Deteksi antibodi
Teknik deteksi antibodi ini tidak dapat memberikan gambaran bahwa
infeksi sedang berlangsung. Bisa saja antibodi yang terdeteksi
merupakan bentuk reaksi immunologi dari infeksi di masa lalu. Di
bawah ini adalah teknik pemeriksaan anti bodi:
1. Indirect Immunofluoresense Test (IFAT)
10

2. Latex Agghutination Test (LAT)


3. Avindin Biotin Peroxieidase Complex Elisa
Menurut Dodeer dalam menganalisa malaria ELISA Lebih baik
dalam mendeteksi antibodi di bandingkan dengan IFAT.
c. Sidik DNA (PCR)
Teknik ini bertujuan untuk mengindentifikasi rangkaian DNA dari
tersangka penderita. Apabila di temukan rangkaian DNA yang sama
dengan rangkaian DNA parasite Plasmodium maka dapat di pastikan
keberadaan Plasmodium. Kelemahan teknik pemeriksaan ini adalah
pembayarannya yang mahal dan belum semua Laboratorium bisa
melakukan pemeriksan ini.
 2.1.8 Cara pencegahan dan pemberantasan
1) Pencegahan berbasis masyarakat
Masyarakat berbasis hidup bersih dan sehat antara lain dengan
memperhatikan kebersihkan lingkungan untuk menghilangkan tempat tempat
perlindunganan nyamuk. Gerakan kebersihan lingkungan ini dapat
menghilangkan tempat-tempat perlindugan nyamuk secara permanen dari
lingkungan pemukiman. Air tergenang dialirkan, dikeringkan atau
timbun,dan saluran-saluran di kolam-kolam air dibersihkan.
2) Tindakan pencegahan perorangan
a. Jangan bepergian antara senja dan malam hari karena pada saat itu
umumnya nyamuk menggigit. kenakan celana panjang dan baju lengan
panjang dengan warna terang karena warna yang gelap menarik
perhatian nyamuk.
b. Gunakan lotion penangkal nyamuk pada kulit yang tidak tertutup
pakian.
c. Gunakan obat nyamuk bakar (khususnya saat duduk diluar) yang
mengeluarkan asap untuk mengusir nyamuk atau membunuhnya ketika
mereka terbang melewati asap tersebut.
11

d. Semprotkan ruangan dengan enteksida sebelum tidur setiap malam,


efektif untuk beberapa jam, metode ini harus digunakan dengan
kombinasi tindakan pencegahan lainnya, misalnya pintu dan jendela
yang dipasang kaca.
e. Gunakan kelambu pada saat tidur.
f. Menggunakan kegiatan 3M dalam pemberantasan sarang nyamuk
yaitu : mengguras bak, menutup dan mengubur barang-barang bekas
(Kemenkes RI, 2012)
2.2 Konsep Pengalaman
2.2.1 Pengalaman
(KBBI, 2015) pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami
(dijalani, dirasai, dan ditanggung ). Pengalaman dapat diartikan juga sebaigai
memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang
terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi
sebagai referensi otobiografi, pengalaman juga merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia sehari – harinya.
2.2.2 Jenis – Jenis Pengalaman
jenis pengalaman dibagi 2 bagian (KBBI,2015) yaitu
1. Pengalaman yang buruk,yaitu pengalaman yang disampaikan seseorang
bersifat menyedihkan, menjengkelkan, membosankan, memalukan,
menyakitkan.
2. Pengalaman yang baik, yaitu pengalaman yang disampaikan seseorang
bersifat senang dan gembira.
2.2.3 Langkah – langkah dalam meceritaka pengalaman
1. Mengingat pengalaman yang pernah dialami atau kejadian yang dilihat
2. Mencatat hal – hal yang berkaitan dengan pengalaman atau kejadian yang
disampaikan dengan mengunakan :
a. Siapa saja yang terlibat dalam pengalaman?
b. Pengalaman apa saja yang dialami ?
c. Dimana pengalaman tersebut terjadi?
12

d. Kapan pengalaman itu terjadi?


e. Mengapa anda terkesan dengan pengalaman tersebut?
f. Bagaiman proses terjadinya pengalaman tersebut

2.3 KERANGKA KONSEP

c.
GAMBARAN PENCEGAHAN DAN
d. BAIK
PENGALAMAN PENGOBATAN
e. KELUARGA MALARIA CUKUP
KURANG

-PENDIDIKAN
f. PENURUNAN/PENINGKATAN
g.-PEKERJAAN
KASUS MALARIA
-USIA

Keterangan :

: Diteliti
: Tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian


13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
kualitatif deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk
memperoleh suatu gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif
dengan wawancara.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu
untuk meneliti suatu masalah melalui suatu kelompok yang bertujuan untuk
mengetahui Pengetahuan keluarga tentang pengobatan penyakit malaria di Desa
Mbatakapidu Kabupaten Sumba Timur .
3.3 Populasi dan Sempel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan suatu variabel yang menyangkut masalah
yang diteliti (Nursalam, 2011). Populasi menurut Notoatmodjo (2011)
adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
404 jiwa di Diusun 4, Desa Mbatakapidu Kabupaten Sumba Timur.
2. Sampel
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
porposive sampling yaitu teknik penempatan sampel dengan cara memilih
sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan /
masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam ,2013).
Dalam hal ini yang menjadi partisipan yaitu anggota keluarga yang salah
satu anggota keluarga yang terkena malaria. Estimasi jumlah partisipan yang
akan dipilih yaitu sebanyak lima orang, Dengan memperhatikan
14

Spesifikasi penelitian ini di tentukan dengan kriteria inklusi di bawah ini:


a) Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau yang di teliti.Kriteria inklusi
pada penelitian ini:
1. Bersedia menjadi responden
2. Keluarga yang menderita malaria
3. Bisa baca dan tulis
b) Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di laksanakan di Desa Mbatakapidu Dusun 4 dan
waktu penelitiannya adalah pada bulan Mei - Juni 2022.
3.4 Instrumen penilitian
Dalam penelitian kualitatif alat atau instrumen utama pengumpulan data
adalah manusia yaitu, peneliti sendiri yang mengumpulkan data dengan cara
bertanya, meminta mendengar, dan mengambil. Peneliti dapat meminta bantuan
orang lain untuk mengumpulkan data, disebut pewawancara. Dalam hal ini
seseorang pewawancara sendiri yang langsung mengumpulkan data dengan cara
bertanaya, meminta, mendengar, dan mengambil. (Afrizal, 2014).
Instrumen yang di gunakan dalam peneliti ini ( Sugiyono, 2011)
1. Panduan wawancara (interview), yaitu dialong antara dua pihak diamana
pihak yang di sebut pewawancara (interviewer) mengajukan pertanyaan
kepada pihak yang di sebut narasumber (interview) dengan tujuan
mendapatkan data/informasi akurat.
2. Catatan lapangan (Field Notes), yaitu catatan yang sangat penting bagi
peneliti sebagai fungsi untuk mencatat semua percakapan dalam rangka
pengumpulandata.
3. Alat perekam (HP), yaitu alat yang di gunakan untuk merekam suara pada
saat melakukan wawancara (Interview).
15

4. Kamera, yaitu seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk


memotret kalua peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan
pertipisan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisa data yang di gunakan pada penelitian selama di lapangan
menurut Miles dan Huberman dalam penelitian kualitatif di lakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa dalam analisis data
meliputih 3 aktivitas utama, yaitu (Sugiyono,2011):
1. Reduksi data (Reduction Data)
Karena data yang di peroleh di lapangan jumblahnya cukup banyak, maka
perlu di catat secara teliti dan rinci. Untuk itu, perlu segera di lakukan
analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum ,
memilih hal hal pokok. Memfokuskan pada hal hal penting,
mengelompokkan kata kata kunci membuat kategori dan di cari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian data (Display data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendysplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan untuk menyajikan
data adalah dengan teks yang bersifat naratif
3. verifikasi (Clonclusion Drawing)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau vertifikasi.
Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah apabilah tidak di temukan bukti-bukti yang kuat, yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data di
lapangan, maka dalam penelitian ini, Teknik pengumpulan data yang
16

peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur dimana peneliti akan


memperoleh keterangan atau hal-hal yang mendalam dari partisipan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka secara
langsung dengan partisipan tentang pengalaman dalam melakukan
pencegahan penularan penyakit malaria.
1. Teknik pengumpulan data
a. Data primer : Data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama
peneliti yang dilakukan dengan Wawancara.
b. Data sekunder : Data yang di peroleh dari sumber kedua yaitu data awal
dari Dinas Kesehatan waingapu,Puskesmas Waingapu,Wikipedia,referensi
yang di dapat dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan penyakit
malaria.
2. Teknik Pengolahan data
Setelah data ini dikumpulkan selanjutnya di lakukan pengolahan data sebagai
berikut:
a. Editing
Yaitu untuk melihat apakah data yang di peroleh sudah terisi lengkap
atau belum.
b. Coding
Yaitu mengklasifikasikan jawaban dari responden dengan memberikan
kode pada masing-masing jawaban menurut item kuesioner. Dalam
beberapa tema, yang di temukan sesuai dengan hasil wawancara.
3. Analisa Data
Data dikumpulkan dan dikelompokan kemudian diolah secara deskriptif
sesuai dengan variabel penilitian. Hasil penilitian disajikan dalam bentuk tabel
atau narasi sehingga menggambarkan upaya pencegahan malaria di Dusun III
Desa Mbatakapidu kabupaten sumba timur.
17

3.6 Etika Penelitian


Setelah mendapat persetujuan atau izin dari ketua Program Studi Keperawatan
Waingapu maka peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada
masalah etika penelitian meliputi:
1. Lembar persetujuan menjadi respondent (informant conset).
Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilaksanakan serta dampak
yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data keluarga pasien
yang bersedia diteliti harus menandatangani lembar persetujuan yang
disediakan. Jika keluarga pasien menolak atau tidak bersedia maka peneliti
tidak memaksanya dan tetap menghormati hak-hak mereka.
2. Anominity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada format pengumpulan data (kuisoner),
cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut.
3. Konfidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin aman oleh
peneliti.
3.7 Jadwal penelitian
Tabel 3.1 jadwal penelitian
No Kegiatan JAN FEB MAR APR MEI JUN

1 Persiapan Proposal √ √
2 Seminar Proposal √
3 Perbaikan proposal √
4 Pengumpulan Data √
5 Penyusunan Laporan √ √
6 Ujian KTI √
7 Pengumpulan KTI √
18

BAB 4

HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelian


Desa Mbatakapidu merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan
Kota Waingapu, yang merupakan bagian dari wilayah kerja pueskesmas
waingapu Kabupaten Sumba Timur, Dengan jumblah penduduk 2.044 jiwa,
dimana laki-laki sebanyak 1.041 jiwa, dan perempuan sebanyak 1.003 jiwa, dan
jumblah penduduk di tempat penelitian yaitu di Dusun Empat adalah 423 jiwa,
pada tahun 2022. Secara geografis Luas wilayah Desa Mbatakapidu adalah 28,2
KM2, dan batas-batas wilayah Desa Mbatakapidu di bagi menjadi empat bagian
yaitu, wilayah Mbatakapidu bagian utara perbatasan dengan Kelurahan
Kambajawa, wilayah Mbatakapidu bagian selatan Selatan perbatasan dengan
Desa Lulukamaru dan Desa Kiritana, wilayah Mbatakapidu bagian timur
perbatasan dengan Kelurahan Wangga, Kelurahan Lambanapu, dan wilayah
mbatakapidu bagian barat perbatasan dengan Desa Pambotajara.
4.2 Hasil Penelitian
1. karakteristik partisipan
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang . semua partisipan
merupakan anggota keluarga yang mempunyayi pengalaman dalam merawat
angota keluarga yang terkena penyakit malaria di wilayah kerja puskesmas
waingapu kabupaten sumba timur. Partisipan dijaga dengan kerahasiaan
tentang identitas namanya,masing – masing partisipan diberi kode sesuai
19

dengan urutan wawancara saat mengumpulkan data . karakteristik partisipan


dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur Di Desa


Mbatakapidu dusun empat
Karakteristik N %
Usia

30-39 2 40%

40-49 1 20%

50-59 1 20%

60-69 1 20%

Jumlah 5 100%
Sumber:Data Primer, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 distibusi responden menurut umur di Desa Mbatakapidu


Dusun Epat didapatkan Bahwa responden dengan umur tertinggi yaitu umur 30- 39
tahun sebanyak 2 Orang (40%) sedangkan responden terendah dari umur 40-49
tahun sebanyak 1 orang (20%), responden dengan umur 50 – 59 tahun sebanyak 1
orang (20%), dan responden dengan umur 50- 69 sebanyak 1 orang (20%).
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut jenis kelamin Di Desa Mbatakapidu
dusun empat
Karakteristik N %
Jenis Kelamin

Laki-Laki 4 80%
20

Perempuan 1 20%%

Jumlah 5 100%
Sumber:Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi responden Menurut jenis kelamin di Desa


Mbatakidu Dusun empat didapatkan bahwa presentasi Laki-Laki lebih banyak
sebanyak 4 orang (80%) sedangkan Perempuan 1 orang (20%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Desa Mbatakapidu
Dusun Empat
Karakteristik N %

Pendidikan 2 40%

SD 0 0%

SMP 1 20%

SMA 2 40%

Tidak Sekolah

Jumlah 5 100%
Sumber:Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4.3 Distribusi responden Menurut Pendidkan di Desa


Mbatakapidu Dusun empat didapatkan responden dengan pendidikan terbanyak yaitu
pendidikan SD sebanyak 2 orang (40%), SMA 1 orng (20%), dan yang tidak
bersekolah sebanyak 2 orang (40%).
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di Desa Mbatakapidu
Dusun empat
Karakteristik N %
Pekerjaan

Petani 5 100%
21

Jumlah 5 100%
Sumber:Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Desa Mbatakidu


Dusun empat pekerjaan tertinggi yaitu petani sebanyak 5 orang (100%

2. Analisa tema

Proses analisa tema tersebut dapat dilihat pada matriks analisa data pada
lampiran. Dari hasil analisa tema tersebut peneliti menemukan tiga (tema)
sebagai hasil dari penelitian ini. Masing- masing tema dibuat berdasarkan apa
yang dialami , dirasakan dan diungkapkan patisipan yang merupakan
pengalaman seperti yang diuraikan dibawah ini.\
Tujuan 1 : mengetaui perasaan keluarga dalam merawat angota keluarga yang
terkena malaria
Tema pertama dari tujuan diatas adalah perasaan . sub tema dari tema tersebut
adalah perasaan negatif dan perasaan positif
a. Perasan negatif ini terdiri dari panik, gelisah dan tidak tenang. Hal tersebut
seuai dengan pernyataan partisipan 1, 2,3,4,5
“……..ketika mengetahui ada anggota kelurga yang sakit saat itu saya merasa
panik….” P1
“…….ketika saya mengetahui ada anggota keluarga yang sakit saat itu saya
merasa panik……” p4
“……ketika saya mengetahui ada anggota keluarga yang sakit saat itu saya
merasa gelisah…..” p2
“…..ketika saya mengetahui ada anggota keluarga yang sakit saat itu saya
merasa tidak tenang….”
b. Perasaan positif
Perasaan positif ini terdiri dari satu kategori yaitu dukungan . hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari partispan 1,2,3,4,5
22

“……Dan setelah berhasil di bawah ke rumah sakit dan mendapat pengobatan


saya sangat lega sehingga saya bertekat untuk menjaga dan merawat sampai
cepat sembuh….”p1
“……saya berusaha melakukan yang terbaik dan selau mendukung dengan
memberikannya obat sesuai resep dokter…..” p2
“…….Setelah di bawah berobat kami dan kelurga sepakat untuk terus
menjaga dan mendukung supaya lekas sembuh…..” p3
“…….Setelah mendapat pengobatan saya bilang ke semua anggota keluarga
untuk selalu mendukung dan menjaga agar cepat sembuh…”p4, p5

Tujuan 1 Panik
Perasaan
mengetaui Tema 1 Negatif Gelisah
perasaan
Tidak tenang
keluarga dalam Perasaan
merawat angota
Perasaan
keluarga yang Dukungan
positif
terkena malaria

Skema 4.1 analisa perasaan keluarga dalam merawat keluarga yang terkan malaria

Tujuan 2 : Mengetahui peran keluarga dalam melakukan perawatan pada


anggota kelurga yang terkena penyakit malaria .
Tema kedua dari tujuan ditas adalah tugas keluarga . sub tema tersebut
memberikan perawatan dan mengenal maslah kesehatan
a. memberikan perawatan
Memberikan perawatan terdiri dari dua kategori yaitu mendampingi
minum obat, dan menemani ke pelayanan kesehatan . hal tersebut sesuai
dengan pernyataan dari partisipan 1, 3, 4, 5, yaitu:
23

“….saya mengontrol anak saya untuk makan dan minum obat dengan
teratur….” P1,p3,p4,p5
“…setelah saya melihat anak saya sakit saya langsung membawanya ke
puskemas….” P1
“….saya membelikan obat parasetamol di kios terdekat…”
“…..setelah berarapa hari kondisinya tidak membaik saya langsung membawa
ke puskesmas terdekat….” P3,p4,p5
b. Kurang mengenal masalah
Kurang mengenal masalah terdiri dari 2 kategori yaitu tidak tahu cara
penularan dan tidak tau pencegahan . hal tersebut sesuai dengan pernyataan
dari partisipan p2.p3,p4,p5
“….ketika melihat anggota keluarga yang sakit malaria saya biasa saja
karena saya percaya dengan memakan daun pepaya penyakit itu akan
hilang…”p2
“…saya dan keluraga belum bisa menjaga lingkungan supaya tetap
bersih…”p1
“…….kelurga masih sering mengantung pakaian sembarangan, dan masih
tidak menerapkan 3 MPLUS dalam rumah…”p3,p4,p5

Tujuan 2 Mendampingi
Mampu minum obat
Mengetahui memberikan
Tema 2 perawatan
peran kelurga Menemani
dalam Tugas kepelayanan
melakukan keluarga kesehatan
perawatan pada
anggota kelurga Mampu Cara penularan
yang terkena mengenal
penyakit malaria maslah
kesehatan
Tidak mengenal
masalah kesehatan
24

Skema 4.2 analisa peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terkena
penyakit malaria

Tujuan 3: mengetahui hambatan keluarga dalam melakukan perawatan pada


anggota keluarga yang terkena malaria.
Tema ketiga dari tujuan diatas adalah sumber hambatan . sub tema dari tema
tersebut internal dan eksternal .
a. Internal
Internal terdiri dari satu kategori yaitu motivasi penderita . hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari partisipan p3
“….saya kurang memperhatikan keadaan rumah dan kesehatan anggota
keluarga, karena saya sibuk untuk bekerja di kebun jadi tidak lagi
memikirkan kebersihan lingkungan…..”p3
b. Ekternal
Ekternal terdiri dari satu kategori yaitu penegtahuan keluarga .dari kelima
responden tersebut rata- rata sudah mengetahui tentang penyakit malaria.

Tujuan 3 Kurang
Internal memotivasi
Mengetahui
Tema 3 penderita
hambatan keluarga
dalam melakukan Sumber
perawatan pada hambatan
anggota keluarga
Kurang
yang terkena Ekternal pengetahuan
malaria keluarga

Skema 5.3 analisa hambatan kelurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
25

4.3 PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan tentang interprestasi dari hasil
penelitian. Interpretasi dari hasil penelitian dengan membandingkan hasil
penelitian dan teori dan penelitian terdahulu .
Tujuan 1. Mengetahui Perasaan Kelurga Dalam Melakukan Perawatan Pada
Anggota Kelurga Yang Terkena Penyakit Malaria
Hasil penelitian menunjukkan adanya perasaan keluarga dalam melakukan
perawatan pada anggota kelurga yang terkena penyakit malaria, dimana perasaan
itu terdiri dari perasaan negatif dan perasaan positif. Hal ini sejalan dengan teori
yang dijelaskan oleh (Friedman,2013) menyatakan bahwa seseorang mempunyai
perasaan sebagai akibat yang dialaminya atau yang ditandai dengan keluhan-
keluhan yang sering diungkapkan seperti senang, marah, emosi, takut,  pasrah, gel
isah, cemas dan lain sebagainya. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran
manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadan positif
dan negatif (Priedman,2015). perasaan yang dialami oleh keluarga tergambar dari
adanya respon yang ditimbulkan dari perasaan postif dan perasaan negatif yaitu
andanya perasaan panik, gelisah, dan tidak tenang saat melakukan perawatan
anggota keluarga yang sakit malaria. Perasaan panik ketika tau ada anggota
keluarga yang terkena malaria. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan dalam
penelitian.
Tujuan 2. Mengetahui Peran Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang
Terkena Penyakit Malaria
Hasil penelititan menunjukkan adanya peran keluarga dalam melakukan
pencengahan penyakit malaria . hal ini sejalan dengan teori yang di kemukakan
oleh friedman (2013) bahwa keluarga memiliki lima tugas kesehatan yang aktif
26

salah satunya adalah kurang mengenal masalah salah satunya adalah kurang
menegnal masalah kesehatan dimana keluarga belum mampu tahu atau mengenal
jika anggota keluarga sakit. Menurut mubarak, chayatin N, santoso, B, A (2011)
tugas keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan keluarga yang bersifat
freventif dan secara bersama – sama merawat anggota keluarga yang sakit. Tugas
keluarga yang sudah diterapkan dalam keluarga tergambar dari satu kegiatan yang
sudah dilakukan yaitu mampu memberikan perawatan diantaranya mendampingi
minum obat, menemani ke pelayanan kesehatan.
Tujuan 3. Mengetahui Hambatan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga
Yang Terkena Penyakit Malaria
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya gambaran hambatann keluarga
dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga yang terkena penyakit
malaria.
Anggotakeluarga yang terdiagnosa malaria dimana keluarga yang merawat/
melakukan pencegahan belum begitu maksimal, karena memiliki kendala atau
hambatan dalam melakukan pencegahan kepada anggota keluarga yang menderita
penyakit malaria. Hal ini sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Friedman
(2013) bahwa setiap keluarga mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari
baik dari diri manusia itu sendiri maupun dari luar manusia. Menurut Kamus
BesarBahasa Indonesia (2010) hambatan adalah halangan atau rintangan,
hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada
suatu hambatan yang
mengganggupekerjaan tersebut. Hambatan merupakan keadaan yang dapat menye
babkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik, maka dari itu
hambatan yang dialami oleh partisipan dalam penelitian ini keluarga kurang
memberikan motivasi kepada anggota.Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
gambaran hambatann keluarga dalam melakukan perawatan pada anggota
keluarga yang terkena penyakit malaria. Anggotakeluarga yang terdiagnosa
malaria dimana keluarga yang merawat/melakukan pencegahan belum begitu
27

maksimal, karena memiliki kendala atau hambatan dalam melakukan pencegahan


kepada anggota keluarga yang menderita penyakit malaria. Hal ini sejalan
dengan teori yang dijelaskan oleh Friedman (2013) bahwa setiap keluarga
mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari baik dari diri manusia itu
sendiri maupun dari luar manusia. Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia (2010)
hambatan adalah halangan atau rintangan, hambatan memiliki arti yang sangat
penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau
pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu hambatan yang
mengganggupekerjaan tersebut. Hambatan merupakan keadaan yang dapat
menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik, maka dari
itu hambatan yang dialami oleh partisipan dalam penelitian ini keluarga kurang
memberikan motivasi kepada anggota.
28

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian berkarkaitan dengan pengalaman keluarga


dalam melakukan pencegahan penularan penyakit malaria di Desa Mbatakapidu
dapat di simpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Perasaan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terkena malaria,
Sebagai anggota keluarga yang mendapingi dan marawat tentu memiliki per
asaan dengan adanya respon yang ditimbulkan dari perasaan postif dan pera
saan negatif yaitu andanya perasaan panik, gelisah, dan tidak tenang saat me
lakukan perawatan anggota keluarga yang sakit malaria.
5.1.2 Peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terkena penyakit
malaria, yaitu keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan keluarga
yang bersifat freventif dan secara bersama – sama merawat anggota
keluarga yang sakit. Tugas keluarga yang sudah diterapkan dalam keluarga
tergambar dari satu kegiatan yang sudah dilakukan yaitu mampu
memberikan perawatan diantaranya mendampingi minum obat, menemani
ke pelayanan kesehatan.
5.1.3 Hambatan Keluarga Dalam merawat anggota keluargayang terkenapenyakit 
malaria, hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksan
akan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terla
ksana apabila ada suatu hambatan yang mengganggupekerjaan tersebut. Ha
29

mbatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan pelaksanaan


terganggu dan tidak terlaksana dengan baik, maka dari itu hambatan yang
dialami oleh partisipan dalam penelitian ini keluarga kurang memberikan
motivasi kepada anggota.

5.2 SARAN

Melalui hasil penelitian ini peneliti menyampaikan beberapa sasaran:


1. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
keluarga tentang gambaran Pengalaman Keluarga Tentang Penyakit Malaria
Di Dusun Empat Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan untuk, proses belajar dalam menampilkan ilmu dan
metode penelitian ilmiah dan mempersiapkan peneliti sebagai calon tenaga
kerja kesehatan dalam mengembankan ilmu keperawatan serta dalam
menjalankan tugas sebagai perawat peneliti.
3. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
membuat program selanjutnya terkhusus pengetahuan dan pencegahan
Malaria.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi peneliti
selanjutnya dalam mengembankan penelitian yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA

(Sandy and Ayomi, 2018)Akay, C. S., Tuda, J. S. B. and Pijoh, V. D. (2015)


‘Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Kecamatan
Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara’, Jurnal e-Biomedik, 3(1). doi:
10.35790/ebm.3.1.2015.7421.
Noerjoedianto, D. (2017) ‘Analisis Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap
Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskesmas Koni Kota
Jambi’, Jurnal Kesmas Jambi, 1(2), pp. 1–14. doi: 10.22437/jkmj.v1i1.6525.
Sandy, S. and Ayomi, I. (2018) ‘Gambaran pengetahuan, perilaku dan pencegahan
malaria oleh masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku
Barat Daya’, Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases,
4(1), pp. 7–14. doi: 10.22435/jhecds.v4i1.369.
(Hartono, 2015)Akay, C. S., Tuda, J. S. B. and Pijoh, V. D. (2015) ‘Gambaran
Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Kecamatan Silian
Raya Kabupaten Minahasa Tenggara’, Jurnal e-Biomedik, 3(1). doi:
10.35790/ebm.3.1.2015.7421.
Akay, C. S., Tuda, J. S. B. and Pijoh, V. D. (2015) ‘Gambaran Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Kecamatan Silian Raya Kabupaten
Minahasa Tenggara’, Jurnal e-Biomedik, 3(1). doi:
10.35790/ebm.3.1.2015.7421.
(Atikoh, 2015)Atikoh, I. N. (2015) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten
Purbalingga Tahun 2014.
JESSLYN (2021) ‘Gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa/i fakultas kedokteran
universitas sumatera utara stambuk 2020 mengenai infeksi malaria’,
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN:
skripsi.
Sutrimah, Sumanto, D. and Sri Widodo (2017) ‘Validitas Diagnosis Suspek Malaria
Pada Pasien Demam Di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo’,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang, pp.
9–26. Available at: http://repository.unimus.ac.id/1099/.
Sutrimah, Sumanto, D. and Sri Widodo (2017) ‘Validitas Diagnosis Suspek Malaria
Pada Pasien Demam Di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo’,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang, pp.
9–26. Available at: http://repository.unimus.ac.id/1099/.
Freidman, L. M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori, praktik (5th ed).
Jakarta:ECG Friedman. (2002). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset,
Teori, dan Prakttek,, Edisi Kelima, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Friedman. (2011). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik : ECG
Friedman. (2013).
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing Friedman. (2014). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik : ECG
Lampiran 1

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
JLN. ADAM MALIK NO. 126, TELP (0387) 61715

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth : Bapak / Ibu


Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu yang akan melaksanakan
penelitian dengan judul “PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT 
MALARIA DI DUSUN EMPAT DESA MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAINGAPU”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap
keluarga terhadap pencegahan malaria. Apabila bapak/ibu menyetujui, maka dengan
ini saya minta kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan ini dan saya
mohon bapak/ibu dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan. Pada saat ini
Bapak / Ibu boleh menolak berpartisipasi dalam penelitian ini. Atas perhatian Bapak /
Ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.

Waingapu, Juni 2022


Pemohon

Ricard Umbu Gauka Bedawali


NIM : PO 5303203191091
Lampiran 2

PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DUSUN


EMPAT DESA MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAINGAPU

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah saya membaca permohonan diatas, maka saya menyatakan bersedia manjadi
responden dalam penelitian ini. Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dibawah
ini saya bubuhkan tanda tangan saya :

Waingapu, Juni 2022

Tanda Tangan Responden


Lampiran 3

LEMBARAN PANDUAN WAWANCARA

PENGALAMAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT MALARIA DI DUSUN


EMPAT DESA MBATAKAPIDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAINGAPU

Survei ini dilakukan untuk penyususunan Karya tulis Ilmiah, oleh karena itu
Bapak/ibu dan saudara/i, diharapkan mengisi jawaban pada setiap pertanyaan yang
diajukan dengan  jujur dan terbuka. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
I. DATA UMUM
1. Inisial partisipan/Kode partisipan : 
2. Umur : 
3. Jenis Kelamin :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Tanggal/Waktu Wawancara :
7. Alamat :
II. GARIS BESAR PERNYATAAN WAWANCARA

Saya ingin belajar dan mendapatkan gambaran pengalaman Keluarga tentang tentang

penyakit malaria Di Dusun 4 Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu

Kabupaten Sumba Timur.


Pertanyaan:

1. Bagaimana pengalaman saudara dalam merawat/melakukan pencegahan


penyakit malaria?
2. Bagaimana hambatan saudara dalam pencegahan penularan penyakit malaria?
3. Apakah saudara ke puskesmas atau pustu terdekat untuk mendapatkan obat
terkait Malaria?
4. Bagaimana perasaan saudara dalam merawat angota keluarga yang menderita
malaria?
5. Bagaimana pendapat saudara , jika anggota keluarga yang menderita penyakit
malaria tidak mendapatkan penanganan yang cepat?
6. Bagaimana menurut saudara mengenai obat yang di berikan dari puskesmas
dapat menyembuhkan penyakit malariat?
7. Bagaiman pendapat saudara mengenai pencegahan malaria dengn 3M PLUSS
( Menguras, Menutup, Mengubur)? Dan Apakah saudara sudah menerapkan
pencegahan 3M PLUSS?
8. Bagaimana pendapat saudara jika ada penyuluhan tentang pencegahan
penyakit malaria?
9. Bagaimana pendapat saudara, mengenai penyakit malaria yang bisa menular
lewat gigitan nyamuk?
10. Bagaimana cara saudara untuk menghindari gigitan nyamuk?
Lampiran 4

INSTRUMEN FIELD NOTTE


Inisial Partisipan/Kode Partisipan : 01
Umu : 38 tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Hubungan Dengan Penderita : anak kandung
Tanggal/Waktu Wawancara : 24 maret 2022
Tempat : palembar, desa mbatakapidu dusun 4
Posisi Partisipan
Kondisi Lingkungan Saat Di Wawancara

Catatan Komunikasi Non Verbal Kode


Rencana Isi Field Note Adalah:
1. komunikasi non verbal yang mendukung
komunikasi verbal
2. komunikasi non verbal yang berlawanan
dengan komunikasi verbal
3. kondisi lingkungan yang mempengaruhi
selama proses wawancara
4. kejadian atau peristiwayang sering/
terjadi berulang kali
Lampiran 5

VERBATIM
Kode partisipan : p1, p2, p3, p4,p5
Tanggal / waktu pelaksanaan :24 Maret 2022
Kunjungan ke :2
Tempat :Palembar/ Rumah kuluarga SHR
Lama waktu wawancara : 20 menit
Kondisi lingkungan saat di wawancara :
Pada saat wawancara dilakukan di bale- bale depan, partisipan berada di
depan peneliti dengan kondisi lingkungan cukup bersih , tenang dan partisipan
juga di dampangi oleh keluarganya.
Keterangan
P: peneliti
P1: partisipan1

: Peryataan

P : Selamat sore bapak…..terima kasih untuk waktu dan kesiapan


hari ini sehingga saya bisa bertemu dan dengan bapak ……
(tersenyum)
P1,p2,p3,p4,p : Selamat sore juga umbu……
5 Iya sama- sama umbu…..(tersenyum)
P : Jadi bapak nama saya ricard umbu gauka bedawali, saya
mahasiswa prodi keperawatan waingapu, tujuan saya sore ini,
sesuai dengan kesediaan bapak kemarin untuk hari ini saya
bertanya- tanya sedikit mengenai pengalaman bapak dalam
merawat anggota keluarga yang terkena penyakit malaria.
P1,p2,p3,p4,p : (Mengangguk- angguk)..............
5
P : Terlebih dahulu bagaimana kabar bapak dan keluarga bapak di
rumah?
P1,p2,p3,p4,p : Kabar baik semua umbu….
5
P1 Menurut bapak penyakit malaria itu apa?
P1,p2,p3,p4,p Jawaban p1 “ menurut saya penyakit malaria itu orang yang
5 demam, mengigil dengan mual muntah”
Jawaban p2 “ penyakit malaria itu yang demam, mual
muntah,sakit kepala, dan biasnya orang yang terkena malaria
napsu makannya berkurang.
P3, p4, dan p5 menjawab hal yang sama.
P : Apakah bapak tahu kalau penyakit malaria ini sangat
berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat?
P1, p2, p3 , Iya tahu…
p4, p5
p Bapak sudah tahu kalau penyakit ini sangat berbahaya….bagai
mana perasaan bapak ketika mengetahui itu?
P1, p2, p3 , Jawaban p1 “ ketika mengetahui ada anggota kelurga yang
p4, p5 sakit saat itu saya merasa panik,dan bingung harus berbuat apa.
Untuk itu saya berusaha tenang dan memikirkan cara untuk
membawanya kerumah sakit terdekat. Dan setelah berhasil di
bawah ke rumah sakit dan mendapat pengobatan saya sangat
lega sehingga saya bertekat untuk menjaga dan merawat
sampai cepat sembuh.
Berbeda dengan jawaban p2 “ ketika saya mengetahui ada
anggota keluarga yang sakit saat itu saya merasa gelisah
terhadap penyakit yang ia derita kemudian saya berusaha
melakukan yang terbaik dan selau mendukung dengan
memberikannya obat sesuai resep dokter namun ketika
penyakitnya tak kunjung sembuh saya membawanya kontrol ke
rumah sakit.
Jawaban p3 “ ketika saya mengetahui ada anggota keluarga
yang sakit saat itu saya merasa tidak tenang dan memikir apa
yang harus dilakukan dengan kondisinya saat itu kemudia saya
bertanya pada anggota keluarga lainnya,mereka menyarankan
untuk membawanya kerumah sakit , Setelah di bawah berobat
kami dan kelurga sepakat untuk terus menjaga dan mendukung
supaya lekas sembuh.
Jawaban p4 “ ketika saya mengetahui ada anggota keluarga
yang sakit saat itu saya merasa panik namun masih bisa
berpikir dengan pikiran tenang sehingga di saat mengetahui
penyakit yang ia derita sa langsung menyarankannya untuk ke
rumah sakit yang tempatnya tak jauh dari rumah. Setelah
mendapat pengobatan saya bilang ke semua anggota keluarga
untuk selalu mendukung dan menjaga agar cepat senbuh.
P5 menjawab sama halnya dengan p4
p Setelah bapak mengetahui ada anggota keluarga yang sakit
malaria apa tindakan yang bapak lakukan?
P1, p2, p3 , Jawaban p1 setelah saya melihat anak saya sakit saya langsung
p4, p5 membawanya ke puskemas,karna saya tidak mau anak saya
terjadi apa – apa. setelah mendapat obat, saya langsung
membawa anak saya ke rumah untuk melanjutkan perawatan
dirumah. saya mengontrol anak saya untuk makan dan minum
obat dengan teratur. Saya dan istri juga mulai membersihkan
rumah dan lingkungan rumah sesuai dengan saran dari petugas
kesehatan untuk menerapkan 3 M PLUS dirumah dengan
mengubur sampah – sampah, menguras bak kamar mandi dan
menutup tempat – temapat yang tergenang air dan terdpat
jentik – jentik nyamuk.
berbeda dengan jawaban P2’’ ketika melihat anggota keluarga
yang sakit malaria saya biasa saja karena saya percaya dengan
memakan daun pepaya penyakit itu akan hilang.
Jawaban p3 tindakan saya pertama kali ketika melihat anggota
keluarga yang sakit saya membelikan obat parasetamol di kios
terdekat, dan setelah berarapa hari kondisinya tidak membaik
saya langsung membawa ke puskesmas terdekat,dan mendapat
penanganan cepat dan mendapatkan obat. Sama halnya juga
yang dilakukan oleh p1, p3 juga mulai mengontrol angota
keluarganya untuk makan dan minum obat dengan teratur.
Semua angota kelurga yang berda dirumah juga mulai
membersihkan rumah dan lingkungan rumah sesuai dengan
saran dari petugas kesehatan untuk menerapkan 3 M PLUS
dirumah dengan mengubur sampah – sampah, menguras bak
kamar mandi dan menutup tempat – temapat yang tergenang
air dan terdpat jentik – jentik nyamuk.
P4, dan p5 menjawab hal yang sama yang di sampaikan oleh
p3.
P : Setelah itu menurut bapak, apakah ada hambatan dalam
pencegahan penularan penyakit malaria?
P1, p2, p3 , : Jawaban p1 hambatan dalam pencegahan malaria menurut saya
p4, p5 tidak ada karena saya dan keluarga selalu bekerja sama untuk
membuat lingkuangan tetap bersih sehingga terhindar dari
gigitan nyamuk.
Berbeda dengan jawaban p2 hambatan dalam pecegahan
malaria yaitu saya dan kelurga juga kurang menjaga
lingkungan, kelurga masih sering mengantung pakaian
sembarangan, dan masih tidak menerapkan 3 MPLUS dalam
rumah.
Jawaban p3 hambatan dalam pencegahan yaitu saya kurang
memperhatikan keadaan rumah dan kesehatan anggota
keluarga, karena saya sibuk untuk bekerja di kebun jadi tidak
lagi memikirkan kebersihan lingkungan.
P4 dan p5 menjawab hal yang sama yang di sampaikan oleh p2
P : iya bapak …(sambil mengangguk)
Jadi begitu sajah yang saya tanya bapak, terima kasih bapak
sudah meluangkan waktu sedikt buat saya.

P1, p2, p3 , : Iya umbu, sama- sama (sambil tersenyum)


p4, p5
MATRIKS ANALISA DATA

No Tujuan penelitian Tema Sub tema Kategori Pernyataan partisipan Kode partisipan Ket

P1 P2 P3 P4 P5

1. Mengetahui Perasaan Perasaan panik ketika mengetahui ada anggota √ √ √


pengalaman keluarga negatif kelurga yang sakit saat itu saya
dalam melakukan merasa panik
pencegahan malaria

gelisah “……ketika saya mengetahui √


ada anggota keluarga yang
sakit saat itu saya merasa
gelisah…..”
Tidak ketika saya mengetahui ada √
tenang anggota keluarga yang sakit
saat itu saya merasa tidak
tenang
Perasaan Positif Dukungan “……saya bertekat untuk √
menjaga dan merawat sampai
cepat sembuh….”

“……saya berusaha √
melakukan yang terbaik dan
selau mendukung dengan
memberikannya obat sesuai
resep dokter…..”
“…….Setelah di bawah √
berobat kami dan kelurga
sepakat untuk terus menjaga
dan mendukung supaya lekas
sembuh…..”
“…….Setelah mendapat √ √
pengobatan saya bilang ke
semua anggota keluarga untuk
selalu mendukung dan
menjaga agar cepat
sembuh…”
MATRIKS ANALISA DATA

No Tujuan penelitian Tema Sub tema Kategori Pernyataan partisipan Kode partisipa Ket
n
P1 P2 P3 P4 P5

2. mengetahui peran tugas memberikan mendampin “….saya mengontrol anak √ √ √ √


kelurga dalam keluarga perawatan gi minum saya untuk makan dan
melakukan obat minum obat dengan
perawatan pada teratur….”
anggota kelurga
yang terkena
penyakit malaria

memberikannya obat sesuai √


resep dokter
“…saya membelikan obat √
parasetamol di kios
terdekat”
Menemani “…..saya berusaha tenang √
kepelayanan dan memikirkan cara untuk
kesehatan membawanya kerumah
sakit terdekat ….”
saya membawanya kontrol √
ke rumah sakit.
“…..setelah berarapa hari √ √ √
kondisinya tidak membaik
saya langsung membawa ke
puskesmas terdekat….”
Tidak tidak tahu “…saya dan keluraga √
mengenal cara belum bisa menjaga
masalah penularan lingkungan supaya tetap
dan bersih…”
pencegahan
“….ketika melihat anggota √
keluarga yang sakit malaria
saya biasa saja karena saya
percaya dengan memakan
daun pepaya penyakit itu
akan hilang…”
“…….kelurga masih sering √ √ √
mengantung pakaian
sembarangan, dan masih
tidak menerapkan 3
MPLUS dalam rumah…”
MATRIKS ANALISA DATA
N Tujuan Tema Sub Kategori Pernyataan partisipan Ko partisi Ket
o penelitian tema de pan
P1 P2 P3 P4 P5
1. Mengetahui Sumber Internal Motivasi “….saya kurang √
hambatan hambatan pasien memperhatikan
keluarga dalam keadaan rumah dan
melakukan kesehatan anggota
perawatan pada keluarga, karena saya
anggota keluarga sibuk untuk bekerja di
yang terkena kebun jadi tidak lagi
malaria memikirkan kebersihan
lingkungan…..”
Ekstena Pengetahuan dari kelima
l keluarga responden
tersebut rata- rata
sudah mengetahui
tentang penyakit
malaria.

Anda mungkin juga menyukai