Anda di halaman 1dari 75

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI PUSKESMAS WAAI

CHRISTMASTOFANO BREORY SAPULETTE


NIM.P07120119062

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON

2022

1
KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIARE DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI PUSKESMAS WAAI

Karya tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan Diploma III Keperawatan pada Program Studi Keperawatan ambon

Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

CHRISTMASTOFANO BROERY SAPULETTE


NIM.P07120119062

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON

2022

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Christmastofano B sapulette

NIM : P071201190

Program Studi : Keperawatan Ambon

Institusi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis

ini adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan pangambilan

tulisan atau pikiran orang lain, kecuali yang telah saya sertakan pada daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan Karya Tulis Ilmiah

ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.

Ambon, Januari 2022

Mengetahui

Pembimbing Pembuat Pernyataan

Mintje Maria Nendissa,S.Pd.,M.Kes Christmastofano B sapulette


NIP. 196605261989112001 NIM. P07120118062
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Christmastofano Broery Sapulette dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Diare Dalam Pemenuhan Kebutuhan

Nutrisi di Puskesmas Waai ” telah diperiksa dan disetujui untuk diujiankan.

Ambon, Januari 2022

Pembimbing

Mintje Maria Nendissa,S.Pd.,M.Kes

NIP. 196605261989112001

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Christmastofano Broery Sapulette dengan judul Asuhan

Keperawatan Pada Anak Dengan Diare Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di

Puskesmas Waai , Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada 2022.

Susunan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Penguji Ketua

Jois Nari,S.Kep.Ns,M.Kes

NIP. 1971010919943032001

Anggota Penguji I Angotta Penguji II

Mintje M Nendissa,S.Pd.,M.Kes Adolfina Bumbungan,S.Pd,M.Kes

NIP. 196605261989112001 NIP. 195805231990032001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Diare Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Nutrisi di Puskesmas Waai ”. ini disusun dalam upaya memenuhi

salah satu syarat menyelesaiakan program pendidikan diploma III kesehatan pada

jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.

Ucapan Terima kasih dan penuh rasa hormat penuis sampaikan kepada Mintje M

Nendissa,S.Pd.,M.Kes.Selaku Pembimbing dan Pembimbing Akademik yang

telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu serta membimbing

penulis dalam berbagai aspek hingga proposal ini dapat selesai.

Pada kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Hairudin Rasako, SKM.,M.Kes,selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

mengikuti pendidikan pada Jurusan Keperawatan Ambon Politeknik

Kesehatan Kemenkes Maluku.

2. Rony A. Latumenasse, S.Pd.,M.Kes., selaku Ketua Prodi Keperawatan

Ambon yang telah memberikan motivasi dan arahan selama mengikuti

pendidikan.

3. Jois Nari,S.Kep.Ns,M.Kes dan Helma Pelu,. Amd.Kep selaku koordinator

tingkat yang selalu memberikan bimbingan dan arahan selama mengikuti

v
pendidikan di Prodi Keperawatan Ambon Politeknik Kesehatan Kemenkes

Maluku.

4. Seluruh dosen pada Jurusan Keperawatan Ambon, yang telah memberikan

ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan.

5. Teristimewa untuk Keluarga tercinta, yang selama ini memberikan motivasi

serta doa bagi penulis sehingga Proposal dapat terselesaikan.

6. Teman-teman seperjuangan Keperawatan Angkatan 2019, teman-teman

Tabrak Maso (Evan, Marselo, Mario, Cristo, Berry, Dani, Aditya, Tasya,

Angel, Astrid, Zandra,) Sepnivita yang bersama-sama dengan penulis hingga

saat ini baik dalam suka maupun duka.

Penulis menyadari bahwa Proposal penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Maka dengan kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima

kasih.

Ambon, Januari 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR
HALAMAN SAMPUL DALAM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...............................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................10
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Penilitian............................................................................................5
D. Manfaat Penilitian..........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
A. Konsep asuhan keperawatan Diare dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.....7
B. Pemenuhan kebutuhan Nutrisi pada Diare..................................................15
C. Konsep Dasar Defisit Nutrisi Pada Anak Diare..........................................18
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................26
A. Rancangan Studi Kasus...............................................................................26
B. Subjek Studi Kasus......................................................................................26
C. Fokus Studi Kasus.......................................................................................27
D. Definisi Operasional....................................................................................27
E. Instrument Studi Kasus................................................................................27
F. Metode Pengumpulan Data.........................................................................28
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus....................................................................28
H. Analisis Data danPenyajian Data................................................................28
I. Etika Studi Kasus.........................................................................................29

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare merupakan suatu penyakit dimana seseorang buang air besar

dengan konsistensi lembek atau cairbahkan dapat berupa air saja dan

frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari

(RI, 2006). Diare biasanya berasal dari infeksi saluran pencernaan yang di

tandai dengan gejala buang air besar denga frekuens sering dan

konseistens cair. Diare dapat ditularkan melalui bakteri atau makanan dan

minuman yang tidak higienis. Apabila seseorang kurang memperhatikan

kebersihan makanan dan minuman bahkan kurang kebersihan dalam

lingkungan, maka akan tercemar kuman dalam makanan tersebut.

Diare dapat terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit,

selain itu diare juga dapat mengakibatkan penurunan asupan makan. Jika

penurunan asupan makan terjadi dalam waktu lama maka pasien akan

mengalami masalah dengan nutrisi atau biasa di sebut dengan defisit

nutrisi (Utami, N., & Luthfiana, 2016).Anak merupakan generasi penerus

bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas

para generasi penerusnya. Kesehatan merupakan salah satu faktor utama

dan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika

kondisi kesehatan anak kurang sehat, maka akan berdampak pada berbagai

hal yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, dan terhadap

berbagai aktivitas yang akan dilakukannya (Nur & Permatasari, 2019).

1
2

Menurut World Helath Organization (WHO) diare adalah kejadian

buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan

frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan

penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh infeksi

mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan

penularannya secara fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok

umur baik balita, anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai golongan

sosial.

Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di

kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun.Secara global terjadi peningkatan

kejadian diare dan kematian akibat diare pada balita dari tahun 2015-2017.

Pada tahun 2015, diare menyebabkan sekitar 688 juta orang sakit dan

499.000 kematian di seluruh dunia tejadi pada anak-anak dibawah 5 tahun.

Data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi pada

anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap

tahunnya.

Data Kementrian Kesehatan Indonesia (2016) menyatakan, jumlah

kasus diare yang ditangani instansi kesehatan di Indonesia menurun tiap

tahunnya. Pada tahun 2016 penderita diare di Indonesia yang ditangani

sebanyak 46,4% dari jumlah penderita diare keseluruhan yang tercatat

berjumlah 6.897.463 orang.(6) Pada tahun 2015, jumlah kasus yang

ditangani 4.017.861 orang, sedangkan pada tahun 2014 jumlah penangan

kasus diare oleh instansi kesehatan adalah 8.490.976 orang.(7, 8).


3

Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018, prevalensi

penyakit Diare mengalami peningkatan dari tahun 2013 hanya 1,6%

menjadi 2,0% di tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian

dan Pengembangan, 2018).Didapatkan cakupan prevalensi diare pada

anak balita mencapai target yaitu 18,92 % Kabupaten/Kota di Provinsi

Maluku Pada tahun 2018 angka kematian akibat Diare pada balita sebesar

0,08%.angka kematian akibat Diare balita lebih tinggi yaitu sebesar 0,16%

dibandingkan pada anak umur 1-4 tahun sebesar 0,05%.(Kemenkes

Provinsi Maluku ,2019).

Berdasarkan data yang diperoleh penulis melalui Medical Record

Puskesmas Waai ditemukan angka kejadian pasien dengan Diare yang

dirawat tiga tahun terakhir di Puskesmas Waai terlihat pada tabel

dibawah:

Tabel 1. Pasien Anak Dengan Diare

No Tahun Jumlah Pasien

1 2019 4

2 2020 7

3 2021 2

Total 13

Sumber : Data Rekam Medis 2019, 2020, 2021, Puskesmas Waai

Menurut (Hasyim, 2018)menyatakan diare dapat disebabkan oleh

faktor makanan yang beracun atau alergi makanan, yang akhirnya terjadi

penyerapan sari – sari makanan, kemudian pada saluran pencernaan tidak


4

adekuat sehingga menimbulkan gangguan sekresi, sekresi air dalam

elektrolit usus meningkat sampai merangsang usus mengeluarkan isinya

dan terjadidiare. Pada gejala diare ini biasanya terjadi inflamasi saluran

pencernaan, mual, muntah, demam, nyeri abdomen, frekuensi peristaltik

meningkat. Sehingga menyebabkan tidak mampu mengabsorbsi nutrien

dengan baik, berat badan menurun minimal 10% sehingga dapat

menimbulkan defisit nutrisi pada pasien anak penderita diare dengan

masalah keperawatan defisit nutrisi (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

Dalam penatalaksanaa nuntuk mengatasi masalah defisit nutrisi

pada pasien penderita anak diareharus mencakup aspek promotif, kuratif,

preventif dengan penggunaan asuhan keperawatan yang komprehensif.

Dalam rangka pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada klien,

intervensi utama yang diberikan adalah managemen nutrisi. Namun tidak

kalah pentingnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada klien agar klien mampu memenuhi nutrisinya

adalah dengan memberikan edukasi, sebelum perawat melakukan

intervensi.

Harapannya dengan pemberian intervensi edukasi klien akan tahu,

klien akan paham , klien mau dan klien mampu menerima bahwa dalam

diet dan meningkatkan pengetahuan dapat 3 meningkatkan pemenuhan

nutrisi. Di dalam tindakakan edukasi yaitu dengan melakukan tindakan

seperti mengidentifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menerima

informasi, mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat ini, mengidentifikasi


5

kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu, menyediakan rencana makan

tertulis jika diperlukan, mengajarkan keluarga dalam cara merencanakan

makanan yang sesuai program, rekomendasikan resep makanan yang

sesuai dengan diet jika diperlukan, rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga

jika diperlukan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2017).

Melihat fenomena tersebut maka, penulis tertarik untuk

melakukan Studi literatur dengan judul “Asuhan Keperawatan pada anak

dengan diare dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi’’.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Klien

Anak dengan Diare dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi di Puskesmas

Waai ?”

C. Tujuan Penilitian
Untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan pada anak dengan

diare dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

D. Manfaat Penilitian
1. Masyarakat

Membudayakan pengolaan pasien diare dalam pemenuhan kebutuhan

nutrisi yang seimbang.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diare .


6

3. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan ,khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien Diare .


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep asuhan keperawatan Diare dalam pemenuhan kebutuhan


nutrisi
1. Pengkajian

a. Identitas

Meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama, suku bangsa, alamat,

diagnosa medis.

b. Identitas Penanggung Jawab

Meliputi nama, jenis kelamin, umur, hubungan dengan klien,

pendidikan, pekerjaan, dan alamat.

c. Keluhan utama

Meliputi buang air besar (BAB) lebih 3kali sehari, BAB<4 kali dan

cair (diare tanpa dehidrasi) BAB4-10 kal dan cair (dehidrasi

ringan/sedang), atau BAB>10 kali (dehidrasi berat). Apabila diare

berlangsung <14 hari maka diare tersebut adalah diare akut,

sementara apabila berlangsung selama 14 hari atau lebih adalah diare

persisten.

d. Riwayat kesehatan

1) Riwayat Kesehatan dahulu Penyakit yang pernahdiderita

a) Kram abdomen

b) Nyeri abdomen

c) Menghindari makanan

d) Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

7
8

e) Diare

f) Bising usus hiperaktif

g) Kurang informasi

h) Kurang minat pada makanan.

i) Membran mukosa pucat

j) Ketidakmampuan memakan makanan

k) Tonus otot menurun

l) Mengeluh gangguan sensasirasa

m) Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommen

deddaily allowance)

n) Cepat kenyang setelah makan

o) Sariawan rongga mulut

2) Riwayat kesehatan sekarang

a) Mula-mula bayi/anak menjadi cengeng,gelisah suhu badan

mungkin meningkat.

b) Tinja makin cair, mungkin disertai lender atau lender dan

darah. Warna tinja berubah menjadi kehijauan karena

bercampurempedu

c) Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering

defekasi dan sifatnya makin lama makinasam.

d) Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.

e) Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan

elektrolit,gejala dehidrasi mulai tampak.


9

f) Penurunan nafsu makan Tanda danGejala

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data pengkajian diagnosa keperawatan yang

mungkin muncul antara lain (PPNI,2016).

Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan

mengabsorbsi nutrient, ketidakmampuan menelan makanan.


10

3. Intervensi keperawatan

Tabel . 2

Intervensi keperawatan pada pasien Diare dalam pemenuhan Kebutuhan

Nutrisi

NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN

KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

(SDKI) (SLKI) (SIKI)

1. Defisit nutrisi b.d.: Setelah dilakukan MANAJEMEN NUTRISI Untuk meningkatan


ketidakmampuan tindakan OBSERVASI pengetahuan orang
mengabsorbsi keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi tua dan
nutrient,ketidakmam 3x24 jam, maka 2. Identifikasi alergi dan meningkatkan
puan menelan status nutrisi intoleransi makanan ketrampilan anak
makanan.) dibuktikan membaik. 3. Identifikasi makanan yang agar mampu
dengan Dengan kriteria disukai mengontrol nutrisi
(dd) hasil : Porsi 4. Identifikasi kebutuhan kalori serta asupan yang
Gejala dan tanda makan yang dan jenis nutrient diberikan kepada
mayor dihabiskan 5. Identifikasi perlunya anak .
DS :- meningkat penggunaan selang
DO : Kekuatan otot nasogastric
- Berat badan pengunyah 6. Monitor asupan makanan
menurun meningkat 7. Monitor berat badan
minimal 10% di Kekuatan otot 8. Monitor hasil pemeriksaan
bawah menelan laboratorium
rentang ideal meningkat TERAPEUTIK
Perasaan cepat 1. Lakukan oral hygiene
Gejala tanda minor kenyang menurun sebelum makan, jika perlu
DS: Nyeri abdomen 2. Sajikan makanan secara
- Cepat menurun menarik dan suhu yang sesuai
kenyang 3. Berikan makanan tinggi
- Kram/nyeri Sariawan serat untuk mencegah
perut menurun konstipasi
- Nafsu makan Rambut rontok 4. Berikan makanan tinggi
turun menurun Diare kalori dan tinggi protein
DO : menurun 5. Berikan suplemen
Berat badan makanan , jika perlu
membaik 6. Hentikan pemberian
Bising usus makanan melalui selang
membaik Nafsu nasogastric jika
11

makan membaik
Membran mukosa
membaik asupan oral dapat ditoleransi
EDUKASI

1. Anjurkan posisi duduk,


jika mampu

Ajarkan diet yang diprogramkan

KOLABORASI

1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu

2. Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis

nutrient yang dibutuhkan, jika


perlu

PEMBERIAN MAKANAN
ENTERAL

OBSERVASI

1. Periksaposisi nasogasrtik
tube (NGT) dengan
memeriksa residu lambung
atau mengauskultasi
hembusan udara

2. Monitor tetesan makanan


pada pompa setiap jam

3. Monitor rasa penuh, mual dan


muntah
12

4. Implemntasi keperawatan

Implementasi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan dari kreteria hasil yang dibuat. Tahap pelaksanaan

dilakukan setelah rencana tindakan di susun dan di tunjukkan

kepada nursing order untuk membantu pasien mencapai tujuan dan

kriteria hasil yang dibuat sesuai dengan pasien.

Tahap pelaksaanaan terdiri atas tindakan mandiri dan kolaborasi

yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Agar kondisi

pasien cepat membaik diharapkan bekerjasama dengan keluarga

pasien dalam melakukan pelaksanaan agar tercapainya tujuan dan

kriteria hasil yang sudah di buat dalam intervensi.

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses dan hasil

evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan

balik selama program berlangsung. Sedangkan evaluasi sumatif

dilakukan setelah program selesai dan mendapatkan informasi

efektifitas pengambilan keputusan.

Evaluasi asuhan keperawatan didokumentasikan dalam bentuk


13

SOAP (subjektif, objektif, assesment, planing (Achjar, H.A.,

2010). adapun komponen SOAP yaitu S (Subjektif) dimana

perawat menemui keluhan pasien yang masih dirasakan setelah

diakukan tindakan keperawatan, O (Objektif) adalah data yang

berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara

langsung pada pasien dan yang dirasakan pasien setelah tindakan

keperawatan, A (Assesment) adalah interprestsi dari data subjektif

dan objektif, P (Planing) adalah perencanaan keperawatan yang

akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau ditambah dari

rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya

(Rohmah & Saiful, 2012). Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan

masalah yang pasien hadapi yang telah di buat pada perencanaan

tujuan dan kriteria hasil.

B. Pemenuhan kebutuhan Nutrisi pada Diare


1. Konsep Dasar Diare

a. Pengertian diare

Diare buangair besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair

atau setengah cair (setengahpadat), kandungan air tinja lebih banyak

daripada biasanya lebih dari 200gram atau 200 ml/24 jam(Nurarif&

Kusuma, 2015). Diare adalah gangguan fungsi penyerapan dan

sekresi dari saluran pencernaan,dipengaruhi oleh fungsi kolon dan

dapat diidentifikasikan dari perubahan jumlah, konsistensi,frekuensi,

danwarnadari tinja (Ridha, 2014). Diare adalah gangguan buang

airbesar/BAB ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan


14

konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan ataulender

(Kemenkes Ri., 2013).

b. Penyebab diare

Menurut (Nursalam., Susilaningrum, Rekawati., 2008)

penyebab terutama beberapa kuman usus penting,yaitu Rotavirus,

Escherechiacoli, Shigella, Cryptosporidium, Vibriocholera,

Salmonella. Selainkuman ada beberapa perilaku yang dapat

meningkatkan risiko terjadinya diare yaitu:

1) Tidak memberikan ASI secara penuh untuk4-6 bulan pertama.

2) Tidak Menggunakan botol susu,

3) Menyimpan makanan masak pada suhu kamar,

4) Air minum tercemar dengan bakteri tinja,

5) Tidak mencuci tangan sesudah buang airbesar,sesudah

membuang tinja.

c. Manifestasi klinis

Menurut (Nurarif, A. H., & Kusuma, 2015) , manifestasi klinis dari

diare adalah:

1) Diare akut

a) Akan hilang dalam waktu 72jam dari onset.

b) Onset yang tak terduga dari buang ai besar encer ,gas-gas dalam

perut,rasa tidak enak, nyeri perut.

c) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada
15

perut.

d) Demam.

2) Diare kronik

a) Serangan lebih sering selama2-3 periode yang lebih panjang

b) Penurunan berat badan dan nafsu makan

c) Demam indikasi terjadi infeksi.

d) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi kaki kardia,denyut lemah.


16

C. Konsep Dasar Defisit Nutrisi Pada Anak Diare


1. Pengertian nutrisi

Gizi berasal dari bahasa Arab giziawi yang berarti nutrisi. Nutrisi

adalah subtansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan

dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.Tubuh

manusia terbentuk darizat-zat yang berasal dari makanan.Karena itu

manusia memerlukan asupan makanan untuk memperoleh zat-zat yang

dikenal dengan nutrisi.Nutrisi berfungsi sebagai pembentuk jaringan dan

memelihara jaringan tubuh,mengatur proses-proses dalam tubuh,sebagai

sumber tenaga,serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit

(Mubarak, W, I & Chayatin, 2009).

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatandan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam

tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto, 2004) Nutrisi ditempatkan

sebagai prioritas perawatan terpenting dalam berbagai penyakit yang

berdampak malnutrisi. Tubuh butuh energi untuk aktivitas sehingga

dibutuhkan intake nutrisi yang tepat dan mencukupi. Nutrient merupakan

elemen penting dalam proses dan fungsi tubuh. Nutrient mencakupi

karbohidrat, protein,lemak,vitamin, mineral, dan air(Saryono, 2011).

Nutrisi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya yaitu membangun dan memelihara jaringan serta

mengatur proses kehidupan.


17

2. Macam-macam nutrisi

a. Karbohidrat

Sumber energi utama. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan

4 kilo kalori (kkal). Karbohidrat disimpan dalam hati dan otot

berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit (Tarwoto, 2004).

1) Sumber Karbohidrat dalam makanan

Menurut Mubarak & Chayatin(2009) sumber karbohidrat dalam

makanan yaitu:

a) Sereal dan makanan yang terbuat dari serealia. Contohnya

gandum ,beras ,jagung.

b) Gulamurni (sukrosa)

c) Sayuran,misalnya kacang-kacangan,sayuran hijau.

d) Buah-buahan

e) Buah menggandung 5%-10%gula, makin manis rasa buah

makin tinggi kandungan gulanya.

f) Susu

Susu memiliki kandungan gula laktosa.Akan tetapi,keju dan

mentega yang terbuat dari susu justru tidak mengandung

karbohidrat.

2) Fungsi karbohidrat

Fungsi Karbohidrat menurut (Mubarak, W, I & Chayatin, 2009)

yaitu:
18

a) Sebagai sumbe renergi

karena 1gram karbohidrat menghasilkan energi

sebesar x16kJ (3,75kkal).Sebagai penghasil lemak Kelebihan

karbohidrat dalam tubuh diubah menjadi lemak.Bila

pemasukan energi lebih besar daripada pengeluaran,

kelebihan makanan akan di ubah menjadi lemak dan

mengakibatkan kegemukan (obesitas).

b) Sebagai pasangan protein

Karbohidrat diperlukan dalam susunan makanan

sebagai “pasangan protein”.Jika susunan makanan

mengandung sedikit karbohidrat, persentase protein yang

harus disediakan sebagai sumber energi akan lebih besar dari

biasanya. energi lebih besar daripada pengeluaran, kelebihan

makanan akan di ubah menjadi lemak dan mengakibatkan

kegemukan (obesitas).

b. Lemak

Lemak adalah sumber energi paling besar, 1 gram lemak akan

menghasilkan 9 kilo kalori (kkal). Lipid adalah lemak yang dapat

membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri

atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak

disebut lipogenesis (Wartonah, 2010).

1) Fungsi lemak dalam makanan menurut Mubarak

&Chayatin(2008),yaitu:
19

a) Sumber energy

b) Pembentukan jaringana dipose

c) Sumber asam lemak esensial

2) Sumber lemak dalam makanan

Menurut Mubarak & Chayatin (2008), sumber lemak dalam

makanan meliputi daging, ikan, mentega, margarin, telur, susu,

krim, keju, makanan panggang,minyak dan lemak untuk memasak

serta makanan lain misalnya es krim, cokelat, kembang gula, biji-

bijian, dan kuah salad. Sayuran juga mengandung sedikit lemak,

kecuali kedelai (24%) dan alpukat (8%).

c. Mineral

Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hydrogen,

oksigen, danni trogen yang dibutuhkan oleh tubuh.Pada makanan

terdapat dalam bentuk garam-garam organik seperti natrium klorida

(Mubarak& Chayatin, 2008).

1) Jenis-jeni smineral

Menurut Mubarak & Chayatin(2008), mineralter diri atas 5 unsur

yaitu:

a) Kalsium merupakan unsur paling penting untuk pengaturan

kandungan cairan dalam sel.Kalsium terdapat dalam banyak jenis

makanan,terutama sayuran dan buah-buahan. Sumber kalsium

paling penting dalam susunan makanan yaitususu,roti, serealia,

dan keju.
20

b) Zat besi utama adalah hati dan ginjal. Selain itu terdapat pada

makanan sepertipuding hitam, cokelat, treacle hitam (sirup gula

yang terkristalisasi), kerang,danbumbu kari.

c) Natrium dan klorin terdapat dalam ion dan cairan di sekitar sel

tubuh. Kedua unsur tersebut pentingdalam pengaturan kandungan

air dalam tubuh.

d) Fosfor penting untuk peyusunan tulang serta gigi dan pelepasan

energi.Fosfor terdapat dalam sejumlah makanan sepertisusu, telur,

dan hati.

2) Fungsi Mineral dalam tubuh

a) Penyusunan tulang dan gigi

b) Pembentukan tiroksin yang berperan dalam pengaturan kecepatan

oksidasi nutrien dalam sel tubuh.

d. Air

Air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk

hidup disamping oksigen.Manusia dapat bertahan hidup beberapa

minggu tanpa makan,tetapi hanya sanggup bertahan beberapa hari

tanpa mengkonsumsi cairan.Air meliputi 60% - 70% berat badan

individu dewasa dan 80% berat badan bayi. Pada individu rata- rata

membutuhkan minum 6-8 gelas air per hari. Fungsi air adalah untuk

membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan

mengontrol temperatur tubuh (Mubarak & Chayatin, 2008).


21

3. Kebutuhan nutrisi pada anak diare

Pasien yang menderita diare biasanya juga menderita anoreksia

sehingga masukan nutrisinya menjadi kurang.Kekurangan kebutuhan nutrisi

akan bertambah jika pasien juga menderita muntah-muntah atau diare

lama,keadaan ini menyebabkan makin menurunnya daya tahan tubuh

sehingga penyembuhan tidak lekas tercapai bahkan dapat timbul komplikasi.

Pasien yang sering menderita diareatau menderita diare kronis seperti pasien

malabsorpsi akhirnya dapat menderitaMEP.

Untuk mencegah kurangnya masukan nutrisi dan membantu

menaikkan daya tahan tubuh,pasien diare harus segera diberikan makanan

setelah dehidrasi teratasi dan makanan harus mengandung cukup kalori,

protein, mineral, dan vitamin tetapi tidak menimbulkan diare kembali. Bayi

yang masih minum ASI selama diare walaupun bayi tersebut dirawat dan

dipasang infus setelah keadaan tidak terlalu lemah, ASI harus diberikan

terus. Jika bayi tidak minum ASI diberikan susu yang cocok.

Pada pasien yang menderita malabsorpsi pemberian jenis makanan

yang menyebabkan malabsorpsi harus dihindarkan.Pemberian makanan

harus mempertimbangkan umur, berat badan, dan kemampuan anak

menerimanya. Pada umumnya anak di atas 1 tahun dan sudah makan biasa,

dianjurkan makan bubur tanpa sayuran pada hari-hari masih diare(boleh

bubur pakai kecap dengan telur asin jika bukan karena telur anak diare) dan

minum teh.
22

Hari esoknya jika defekasinya telah membaik boleh diberi wortel,

daging yang tidak berlemak. Jika anak tidak dapat meninggalkan susu

(orangtua seringkali mengatakan anaknya tidak mau tidur jika tidak minum

susu)boleh diberi tetapi diencerkan dahulu misalnya hari pertama 1/3,hari

kedua2/3 dan jika defeksi tetap baik boleh penuh pada hari berikutnya.

Untuk membantu mengembalikan daya tahan tubuh yang menurun

selama diare sebenarnya jumlah kalori perlu ditambah 30% dan protein juga

dinaikkan ,protein yang diperlukan anak pada umumnya

adalah2,5g/kgBB/hari perlu ditambah menjadi 3-4 g/kgbb/hari. Di samping

itu anak perlu diberikan banyak minum (Ngastiyah., 2005).

4. Penyebab kekurangan nutrisi pada pasien anak diare

Menurut (Susilaningrum, Rekawati, 2013) kekurangan nutrisi pada

pasien anak diare adalah penurunan nafsu makan yang di tandai dengan mual,

muntah, hal ini disebabkan karena:

a. Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau

muntahnya akan bertambah hebat, sehingga orang tua hanya sering

memberikan aie teh saja.

b. Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengenceran

dalam waktu yang lama

c. Makanan diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorpsi

dengan baik karena adanya hiperperistaltik.


23

5. Metode pengkajian nutrisi

Menurut (Proverawati, 2011),metode pengkajian status nutrisi meliputi:

a. Antropometricmeasurement(A)

Antopometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein

dan energy,dengan cara mengukur tinggi badan(TB),berat badan(BB),dan

lingkar lengan atas (LiLA).

b. BiochemicalData (B)

Pemeriksaan yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh seperti pemeriksaan hematokrit,hemoglobin,dan

trombosit.

c. ClinicalSign(C)

Pemeriksaan klinis ini digunakan untuk melihat status gizi berdasarkan

perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan

epitel seperti kulit,mata,rambut,dan mukosa bibir.Metode ini digunakan

untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan

salah satu atau lebih zat gizi.

d. Dietary(D)

Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu

populasi penduduk.Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan

semua nutrient dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan

tidak terlalu sedikit.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Rancangan studi kasus yang akan dilakukan menggunakan desain studi

kasus (case study). Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana

peneliti meneliti secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses,

prosedur atau sekelompok individu Alasan penggunaan studi kasus

dikarenakan pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kepada anak pada

diare .

B. Subjek Studi Kasus

Subjek dalam penelitian ini yaitu pasien anak yang ada di wilayah

kerja Puskesmas waai.Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari

populasi, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel untuk dijadikan

subjek penelitian, maka perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun criteria

eksklusi. Kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian yang akan

dilakukan yaitu :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai

sampel. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Pasien anak dengan usia 6 -12 Tahun

b. Pasien anak yang mampu menjadi responden

c. Pasien anak yang koperatif

24
25

2. Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Pasien anak dengan diare yaang tidak memiliki komplikasi

penyakit berat

C. Fokus Studi Kasus


Fokus studi merupakan kajian utama dari permasalahan yang

akan dijadikan titik acuan studi kasus, yang menjadi focus studi kasus

adalah kebutuhan nutrisi pada pasien Diare

D. Definisi Operasional
1. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting

dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada

anak .nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

tumbuh dan berkembang

2. Pasien Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya buang

besar (BAB) lebih sering dari biasanya seseorang bias dikataka

Diare apabila ia BAB sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari

selain itu feses yang dikeluarkan juga lebih encer.

3. Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada

klien/pasien diberbagai tatanan pelayanan Kesehatan .

E. Instrument Studi Kasus


Instumen merupakan alat ukur atau alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data pada saat melakukan studi kasus kepada


26

responden. Dalam studi kasus yang akan dilakukan, peneliti

menggunakan instrument berupa Format Pengkajian dan alat tulis.

F. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan

untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk memperkuat

hasil penelitian. Pengumpulan data dari studi kasus dilakukan dengan

teknik wawancara, observasi dan teknik pemeriksaan fisik.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus


1. Lokasi Penelitian

Studi kasus Telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Waai

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian 27-29 April 2022 dan 30 april – 2 mey 2022

H. Analisis Data danPenyajian Data


1. Analisis data

Merupakan proses pengolahan data menjadi informasi agar

mudah untuk dipahami. Menganalisis data tidak sekedar

mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang telah diolah,

melainkan harus memperoleh makna atau arti dari penelitian yang

dilakukan (Notoatmodjo, 2018).

Analisis data dalam studi kasus ini menggunakan teknik

analisis non statistik, yaitu pengolahan data dengan analisis

kualitatif. Analisis kualitatif adalah data yang berhubungan dengan

ketegorisasi, karakteristik atau sifat variable atau hasil

pengklasifikasian atau penggolongan suatu data (Notoatmodjo,


27

2012). Analisis data dari studi kasus ini dilakukan secara deduktif

berdasarkan perlakuan yang diterapkan, kemudian dijelaskan

dalam bentuk narasi dan kemudian dibuat kesimpulan.

2. Penyajian data

Merupakan proses menyusun atau pembuatan laporan hasil

penelitian agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai yang

diinginkan. Penyajian data dapat disajikan dengan berbagai bentuk,

secara umum data dapat disajikan dalam bentuk teks, tabel, dan

grafik. Penyajian data dalam studi kasus yang akan dilakukan

disajikan dalam bentuk table frekuensi dan disertai penjelasan

narasi.

I. Etika Studi Kasus


Dalam melakukan penelitian ini peneliti harus mendapat

rekomendasi dari Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Ambon

Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku dan mengajukan permohonan

ke Puskesmas Waai dalam rangka meminta persetujuan untuk

dilaksanakannya penelitian terhadap klien yang merupakan bagian dari

wilayah kerja Puskesmas tersebut. Selanjutnya penelitian ini

disampaikan kepada klien dengan menekankan etika penelitian yaitu:

1. InformedConsent(Lembaran Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan subjek studi kasus dengan memberikan lembar

persetujuan. informed consent tersebut diberikan sebelum


28

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

subjek studi kasus.

Peneliti meminta pasien untuk menandatangani lembar

persetujuan penelitian setelah menyatakan ketersediaannya untuk

berpartisipasi dalam penelitian.

2. Anonimity(Tanpa Nama)

Dalam penggunaan subjek penelitian dilakukan dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama subjek studi kasus

pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian. Untuk menjaga

kerahasiaan pasien, maka dalam lembar pengumpulan data tidak

dicantumkan nama tapi inisial

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Penelitian memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya yang

berhubungan dengan subjek studi kasus, dan hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Kerahasiaan

informasi yang telah dikumpulkan dari klien dan pihak Puskesmas

di jaga oleh peneliti. Data hanya disajikan atau dilaporkan dalam

bentuk Karya Tulis Ilmiah dan akan dipresentasikan melalui ujian

akhir Program.
29

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua (2) Pasien Diare . Dalam penelitian

ini peneliti melakukan Asuhan keperawatan pada anak dengan Diare Dalam

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Penelitian dilakukan di Puskesmas Waai

dengan menggunakan lima tahap proses keperawatan meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang adalah

sebagai berikut :

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

1) Biodata Pasien

a) Pasien I

An.V umur 8 Tahun 3 Bulan , jenis kelamin

Perempuan, Agama Kristen Protestan ,Alamat sektor efrata

desa Waai , An.V masuk Puskesmas tanggal 27 April 2022

dengan diagnosa medis Diare , Tanggal Pengkajian 27 April

2022.

b) Pasien II

An.F umur 11 Tahun, jenis kelamin Laki-laki, agama

Kristen Protestan, Alamat Pante Hope Desa Waai , An. F

masuk Puskesmas tanggal 30 April 2022 dengan diagnosa

medis Diare, Tangal Pengkajian 30 April 2022.


30

2) Identitas Orang tua

a) Pasien I

(1) Ayah

Nama Ayah Tn.O umur 53 tahun, pendidikan

terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, Agama Kristen

Protestan , Alamat sektor Efrata desa Waai.

(2) Ibu

Nama Ibu Ny.P, umur 47 tahun pendidikan terahir

S1, Pekerjaan Guru , Agama Kristen Protestan , Alamat

sektor Efrata desa Waai.

(3) Identitas saudara kandung

Tabel 3. Identitas saudara Kandung pasien I


NO NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1 An.U 19 th Kakak Kandung Baik

2 An.O 17 th Kakak Kandung Baik

Sumber : data primer

b) Pasien II

(1) Ayah

Nama Ayah Tn.M umur 49 tahun, pendidikan

terakhir SMA, Pekerjaan Ojek , agama Kristen Protestan ,

Alamat Pante Hope desa Waai.


31

(2) Ibu

Nama Ibu Ny. R umur 45 tahun pendidikan SMA ,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, agama Kristen Protestan ,

Alamat Pante Hope desa Waai.

(3) Identitas saudara kandung

Tabel 4. Identitas saudara Kandung pasien II


NO NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1 An.A 20 th Kakak Kandung Baik

Sumber : data primer

3) Keluhan Utama

a) Pasien I

Keluhan Utama : Pasien masuk dengan keluhan utama Ibu

pasien mengatakan bahwa anaknya tidak nafsu makan, BAB

cair 3 kali disertai mual dan muntah sebanyak 4 kali,

b) Pasien II

Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya

BAB cair 5 kali disertai mual muntah 4 kali dan tidak nafsu

makan sejak tadi pagi.

4) Riwayat Penyakit Sekarang

a) Pasien I

Bapak pasien mengatakan anaknya merasakan mual dan

muntah sebanyak 4 kali, BAB cair 3 kali, dan tidak nafsu

makan sejak kemarin pagi tanggal 26 april2022, selama di

rumah anaknya belum diberikan obat. Kemudian pada tanggal


32

27 april 2022pukul 10.00 WIT pasien dibawa ke Puskesmas

waai untuk diberi pertolongan serta dianjurkan untuk

dilakukan rawat jalan.

b) Pasien II

Ibu pasien mengatakan anaknya BAB cair 5 kali dalam

sehari disertai mual,muntah sebanyak 4 kali dan tidak nafsu

makan sejak 29 april 2022 pagi hari, selama di rumah anaknya

diberikan obat herbal namun tidak perubahan apapun.

Kemudian pada tanggal 30April 2022 pukul 10.30 WIT

pasien dibawake Puskesmas Waai untuk dilakukan

pengobatan Kemudian Pasien dianjurkan untuk rawat Jalan.

5) Alasan Masuk Rumah Sakit

a) Pasien I

Ibu Pasien mengatakan anaknya Diare sudah 1 hari yang lalu,

Pasien BAB 3 kali/sehari dengan konsistensi cair,dan muntah 3

kali/sehari , nafsu makan menurun dan dibawah ke

PuskesmasWaai. Pada tanggal 27 April 2022 pukul 10.00

WIT,dan mendapatkan perawatan , Saat dilakukan pengkajian

didapatkan data bahwa An.V: keadaan umum lemah, mukosa

bibir kering, mata cekung, Pasien tampak bersih , BB 19 kg,

Suhu : 38,1 oc, Pernapasan : 32x/menit, Nadi : 150x/menit.


33

b) Pasien II

Ibu An.F mengatakan sebelum An.F di bawa ke

Puskesmas An.F mengalami BAB 5 kali/sehari,muntah

sebanyak 4 kali/sehari dan tidak ada nafsu makan,

Kemudian An.F di bawa ke Puskesmas waao pada tanggal

30 April 2022 Pukul 10.30 WIT, untuk mendapat

pertolongan. Saat dilakukan pengkajian di dapatkan data

bahwa An.F keadaan umum lemah, mual , mukosa bibir

kering, mata cekung, Pasien tampak bersih, BB 34 kg,

Suhu : 36,6oc, Pernapasan : 20x/menit, Nadi : 115x/menit.

6) Riwayat Penyakit Dahulu.

a) Pasien I

Menurut ibu An.V tidak pernah menderita penyakit

infeksi lainya Imunisasi lengkap, tidak pernah mengalami

keracunan.

b) Pasien II

Menurut ibu An.F tidak pernah menderita penyakit

infeksi lainya Imunisasi lengkap, tidak pernah mengalami

keracunan.

7) Riwayat alergi.

a) Pasien I

An.V Tidak mempunyai riwayat alergi.


34

b)Pasien II

An.FTidak mempunyai riwayat alergi.

8) Riwayat Kesehatan Keluarga

a) Pasien I

silsilah tiga generasi keluarga An.V dapat di lihat pada

gambar berikut ini :

19thn 17thn 8 thn

Keterangan :
laki – laki

perempuan
tinggal serumah
pasien
garis keturunan

Gambar 2
Genogram Tiga Generasi

Sumber : Data Primer 2022


35

b) Pasien II

Tidak ada penyakit keturunan yang di derita oleh An.F

silsilah tiga generasi keluarga An.F dapat di lihat pada

gambar berikut ini :

20thn 11thn

Keterangan :
laki – laki

perempuan
tinggal serumah
pasien
garis keturunan
Gambar 3
Genogram Tiga Generasi
Sumber : Data Primer2022

9) Riwayat Psikososial

a) Pasien I

(1) Identitas An.V tinggal dirumah bersama kedua orang

tuanya, beserta kakak Kandungnya

(2) Identifikasi kehidupan perkawinan orang tua An.V orang

tua memiliki hubungan yang baik dalam perkawinan

dan saling menjaga dan menyayangi antara ayah, ibu dan

anaknya .
36

(3) Hubungan antar anggota keluarga.

Keluargasaling menghargai dan menjaga satu sama lain

dengan sikap keluarga yang selalu menemani An.V saat

dibawa ke puskesmas kemudian dilakukan perawatan

dirumah.

b) Pasien II

(1) Identitas An.F tinggal dirumah bersama kedua orang

tuanya, beserta kakak dan adik kandungnya

(2) Identifikasi kehidupan perkawinan orang tua An.F orang

tua memiliki hubungan yang baik dalam perkawinan dan

saling mengasihi antara ayah, ibu dan anaknya .

(3) Hubungan antar anggota keluarga

Keluarga saling menyayangi dan saling menghargai dengan

sikap keluarga yang selalu menemani An.F saat dibawa ke

puskesmas dan dilakukan pengobatan dirumah.

10) Riwayat spiritual

a) Pasien I

An.V selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk

kesembuhannya.

b) Pasien II

An.F selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk

kesembuhannya.
37

11) Reaksi hospitalisasi

a) Pasien I

Pemahaman keluarga tentang sakit :Orang tua

mengatakan alasan membawa anaknya ke Puskesmas

karena di rumah sudah dilakukan pertolongan secara herbal

dengan menggunakan obat-obatan tumbuhan namun tidak ada

perubahan, maka dibawah kePuskesmas yang memberikan

pertolongan dan pelayanan yang akan menyembuhkan

penyakit anaknya. Dokter sudah memberitahukan penyakit

yang di alami oleh An.V dan orang tua sangat mencemaskan

keadaan anaknya.

b) Pasien II

Orang tua mengatakan alasan membawa anaknya ke rumah

sakit karena di rumah tidak bisa di lakukan pertolongan, di

Puskesmas yang memberikan pertolongan dan pelayanan rawat

jalan yangakan menyembuhkan penyakit anaknya. Dokter

sudah memberitahukan penyakit yang di alami oleh An.F dan

orang tua sangat mencemaskan keadaan anaknya.


38

12) Aktifitas sehari-hari dapat di lihat pada tabel berikut ini :

a) Pasien I

Tabel 5. Aktivitas sehari-hari pasien I


Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
1 2 3
Nutrisi
a. Selera makan dalam a Selera makan a. Selera makan kurang,
24 jam bagus, porsi porsi makan tidak
b. Frekuensi makan makan di dihabiskan
c. Makanan yang habiskan b. 1– 2 kali sehari
disukai b 2 – 3 kali sehari c. Tidak ada
d. Makanan pantangan c Nasi,ikan, dan d. tidak makan makan yang
e. Pembatasan pola sayur berlemak dan yang
makan d Tidak ada menyebabkan diare
f. Cara makan e Tidak ada e. tidak ada
f Makan sendiri f. Di suap sama ibunya
Cairan
a. Jenis cairan a. Susu, air putih a. Air putih ,susu
b. Frekuensi minum dan teh manis b. 1 – 2 gelas /hari
b. 1 - 4gelas / hari (1gelas 200 cc)
( 1gelas 200cc)
Eiliminasi BAK
a. Tempatpembuangan a. Kamar mandi a. Kamar mandi
b. Frekuensi b. 2 - 3 kali per hari b. Tidak menentu
c. Warna c. Kuning c. Kuning pekat
d. Bau d. Khas d. bau amoniak
e. Cara menangani e. Tidak ada e. Tidak ada
Eliminasi BAB
a. Tempat a. WC a. WC
pembuangan b. 1 - 2 kali/ hari b. 3 - 4 kali/ hari
b. Frekuensi c. Kuning c. kuning bercampur cairan
c. Warna d. Lembek d. Encer
d. Konsistensi e. Dilakukan sendiri e. Dibantu orang tuannya.
e. Cara menangani

Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


1 2 3
Istirahat tidur
a. Apakah cepat tidur a. Ya a. Tidak
b. Jam tidur siang b. Jam 14.00 wit b. Tidak menentu
c. Jam tidur malam c. Jam tidur malam c. Tidak menentu, karna
d. Kebiasaan sebelum jam 22.00.wit sering terbangun
tidur d. Tidak ada d. Tidak ada
39

Personal hygiene
a. Mandi a. 2 - 3 kali/hari a. 1 kali/hari( lap badan)
b. Cuci rambut b. Cuci rambut b. Tidak
c. Gunting kuku setiap kali mandi
d. Gosok gigi c. 1 - 2 kali/ minggu c. Tidak
d. Setiap hari d. Tidak
Aktivitas /mobilitas
fisik a Bermain bersama a Terbaring di tempat
a. Kegiatan sehari-hari teman- temannya tidur
b. Pengaturan jadwal b Tidak ada
harian b Tidak ada
c. Penggunaan alat c Tidak ada
bantu c Tidak ada
d. Kesulitan d Tidak ada
menggerakan tubuh d Tidak ada
tubuh
Sumber : data primer 2022

b) Pasien II

Tabel 6. Aktivitas sehari-hari Pasien II


Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
1 2 3

Nutrisi
a. Selera a. Selera makan
makan a. Selera makan baik kurang, porsi makan
dalam 24 dan porsi makan di tidak dihabiskan
jam habiskan b. 1 - 2 kali sehari
b. Frekuensi b. 3 kali sehari c. Tidak ada
makan c. Nasi , ikan , sayur d. tidak makan makan
c. Makanan d. Tidak ada yang berlemak dan
yang e. Tidak ada yang menyebabkan
disukai f. Makan sendiri diare
d. Makanan e. tidak ada
pantangan f. Di suap sama
e. Pembatasan ibunya
pola
makan
f. Cara
makan
Cairan
a. Jenis cairan a. air putih, , teh a. air putih hangat
b. Frekuensi minum manis b. 1 gelas /hari
b. 1 – 5 gelas/ hari (1 gelas 200 cc)
( 1gelas 200cc)
40

Eiliminasi BAK
a. Tempat a. Kamar Mandi a. Kamar Mandi
pembuangan b. 2 – 3 kali per hari b. Tidak menentu
b. Frekuensi c. Kuning c. Kuning pekat
c. Warna d. Khas d. bau amoniak
d. Bau e. Tidak ada e. Tidak ada
e. Cara menangani

1 2 3
Eliminasi BAB
a. Tempat
a. Wc a. Wc
pembuangan
b. 1 – 2 kali/ hari b. 5 kali/ hari
b. Frkuensi
c. Kuning c. kuning bercampur
c. Warna
d. Lembek cairan
d. Konsistensi
e. Di lakukan sendiri d. Encer
e. Cara menangani
e. Di bantu oleh orang
tuanya

Istirahat tidur
a. Apakah cepat tidur
a. Ya a. Tidak
b. Jam tidur siang
b. Jam 13.00 wit b. Tidak menentu
c. Jam tidur malam
c. Jam tidur malam c. Tidak menentu,
d. Kebiasaan sebelum
22.00.wit karna sering
tidur
d. Main Hp terbangun
d. Tidak ada
Personalhygiene
a. Mandi
b. Cuci rambut a. 3 kali/hari a. 1-2 kali/hari (lap
c. Gunting kuku b. Cuci rambut setiap badan)
Gosok gigi kali mandi b. Tidak
c. 1 – 2kali/ minggu c. Tidak
Gosok gigi setiap hari d. Tidak

Aktivitas /mobilitas
fisik a. bermain bersama a. Terbaring di tempat
a. Kegiatan sehari- teman-temannya tidur
hari b. Tidak ada b. Tidak ada
b. Pengaturan jadwal c. Tidak ada c. Tidak ada
harian
c. Kesulitan
41

menggerakan tubuh
Sumber : data primer 2022

13) Pemeriksaan fisik

a)Pasien I

(1) Keadaan umum Pasien I

An.V tampak lemah, pucat ,penampilan sesuai usia,

berpakaian baju tidur dan kebersihan umum baik.

(2) Tanda – tanda vital

Pada pemeriksaan tanda –tanda vital diperoleh hasil, Suhu :

36,60c, Pernapasan : 22x/menit, Nadi : 110x/menit.

(3) Antropometri

Pada pemeriksaan antropometri An.V didapatkan tinggi

badan 120 cm berat badan 19 kg.

(4) pemeriksaan headto toe

(a) Kepala

Bentuk kepala normal, rambut tipis dan hitam,

tidak ada ketombe, tidak ada lesy pada kulit kepala,

kulit kepala bersih.

(b) Mata

Mata simetris kiri dan kanan, refleks terhadap cahaya

positif, kunjungtivaanemis, mata cekung, refleks ada

pada pupil , tidak ada kelainan.


42

(c) Telinga

Struktur telinga normal kiri dan kanan, tidak ada

kelainan pada bentuk telinga, pendengaran baik/normal,

telinga simetris kiri dan kanan dan tidak ada serum.

(d) Hidung

Keadaan lubang hidung normal, tidak ada

pembengkakan/ kelainan, tidak ada pernapasan cuping

hidung, fungsi penciuman normal, tidak ada

pengeluaran sekret.

(e) Mulut

Keadaan mulut normal, gigi belum lengkap tidak

ada karies, membran mukosa bibir kering, lidah

bersih tidak ada sariawan, gusi warna merah muda

dan bibir tampak pucat.

(f) Leher

tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid

dan pembesaran atau kelainan pada daerah leher.

(g) Kulit

Bersih , turgor baik , wana kulit putih, ada kelembaban.

(h) Paru – paru


43

bentuk dada simetris kiri dan kanan, ekspansi paru

seirama, pengembangan dada normal.tidak terdengar

bunyi napas tambahan.

(i) Jantung

tidak ada bunyi tambahan/ kelainan.

(j) Abdomen

tidak tampak ada masalah pada abdomen.

(k) Genitalia

Tidak ada kelainan pada genitalia di daerah sekitar

anus terlihat tidak ada memar, dan bersih.

(l) Ekstremitas

Rentang gerak aktif, kekuatan otot baik, ekstermitas

atas dan bawah tidak ada kelainan, tidak

mengunakan alat bantu untuk aktivitas.

(5) Terapi saat sakit

Zinc 1x1 cts/Po , Oralit 200ml ( tiap muntah) , Vct.B.comp s 3dd

1/2tb 50mg .

b) Pasien II

(1) Keadaan Umum Klien II

An.F tampak lemah,Pucat, penampilan sesuai usia, ,

berpakaian kaos serta celana pendek dan kebersihan umum

baik.

(2)Tanda – tanda vital


44

Pada pemeriksaan tanda – tanda vital diperoleh hasil, Suhu :

37,0c, Pernapasan : 23x/menit, Nadi : 100x/menit.

(3) Antropometri

Pada pemeriksaan antropometri An.F didapatkan tinggi badan

140 cm, berat badan 33 kg.

(4) Pemeriksaan headto toe

(a) Kepala

Lingkar kepala 45 cm, bentuk kepala normal, rambut tebal

dan hitam, tidak ada ketombe ,kulit kepala bersih.

(b) Mata

Mata simetris kiri dan kanan, refleks terhadap cahaya positif,

kunjungtivaanemis, mata cekung, ada refleks pupil, tidak ada

kelainan, sklera tidak ikterus

(c) Telinga

Struktur telinga normal kiri dan kanan, tidak ada kelainan

pada bentuk telinga, pendengaran normal dapat mendengar,

telinga simetris kiri dan kanan dan tidak ada serum.

(d) Hidung

Keadaan lubang hidung normal, tidak ada pembengkakan/

kelainan, fungsi penciuman berfungsi dengan normal, tidak

ada pengeluaran sekret.

(e) Mulut
45

Keadaan mulut normal, gigi belum lengkap tidak ada

karies, membran mukosa bibir kering, lidah bersih, ada

sariawan, gusi warna merah muda dan Bibir tampak pucat.

(f) Leher

Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid dan

pembesaran atau kelainan pada daerah leher.

(g) Kulit

Terlihat bersih, turgor menurun , wana kulit kecoklatan, ada

kelembaban.

(h) Paru – paru

Bentuk dada simetris kiri dan kanan, ekspansi paru

seirama, pengembangan dada normal. tidak terdapat bunyi

ronkhi dan weezing, tidak terdengan bunyi napas tambahan.

(i) Jantung

Tidak ada bunyi murmur dan tidak ada bunyi tambahan/

kelainan.

(j) Abdomen

Nyeri pada saat ditekan pada abdomen.

(k) Genitalia

Tidak ada kelainan pada genitalia tetapi di daerah sekitar

anus terlihat memar, dan anus nampak kotor dan bau.

(l) Ekstremitas
46

Rentang gerak aktif, kekuatan otot baik,ekstermitas atas dan

bawah tidak ada kelainan, tidak mengunakan alat bantu untuk

aktivitas.

5) Terapi saat sakit

Zinc 1x1 cts/Po , Oralit 200ml ( tiap muntah) , Vct.B.comp s 3dd

1/2tb 50mg .

14) Data fokus

Setelah dilakukan pengkajian terhadap An.V pada tanggal 27 April

2022 di Puskesmas dan An.F pada tanggal 30 April 2022 di

Puskesmas Waai maka peneliti menyusun klasifikasi data yang

dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 9.
Data Fokus Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
Di Puskesmas waai
Data subjektif Data objektif
1 2
47

Pasien I: Pasien I :
Keadaan umum :
1. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya 1. Keadaan umum pasien tampak lemah
tidak nafsu makan, BAB cair 3 kali 2. BB pasien selama sakit 19 kg
disertai mual dan muntah sebanyak 4 kali (sebelum sakit 22 kg)
dalam sehari sejak 26 april pagi. 3. Pasien tampak lemas.
4. TTV : 110/80
2. Ibu pasien mengatakan bahwa selama N: 110x/menit
sakit anaknya tidak nafsu makan, hanya S: 36,6˚C
mau makan 3 sendok dan hanya minum 5 RR : 22x/menit
gelas saja yaitu 2 gelas susu dan 3 gelas 5. Porsi makan tidak dihabiskan 1 porsi
air putih dengan frekuensi sedikit sedikit. 6. Mulut dan bibir tampak pucat dan
sedikit kering
Pasien II: Pasien II :
1. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya Keadaan umum:
BAB cair 5 kali disertai mual muntah 4 1. pasien tampak lemah.
kali dan tidak nafsu makan sejak 29 april 2. BB pasien selama sakit 33 kg
pagi. (sebelum sakit 35 kg).
3. Pasien tampak lemas dan pucat.
2. Ibu pasien mengatakan bahwa selama 4. TTV :
sakit anaknya tidak mau makan karna TD : 120/70 mmHg
tidak nafsu makan, namun hanya mau N: 100x/menit
minum 3 gelas air putihdan 2 gelas teh S: 37˚C
gula sedikit demi sedikit dalam sehari. RR : 23x/menit
5. Pasien tidak nafsu makan
6. Mulut Terdapat sariawan dan bibir
tampak pucat.
Sumber : data primer 2022
Tabel 10.
Analisa Data Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
di Puskesmas Waai
NO Data Etiologi Masalah

1 Pasien I :
Ibu “An.V” mengatakan:
a. “An.V” BAB 3 kali / hari, Ketidakmampuan Defisit nutrisi
disertai mual dan muntah Mengasorbsi
sebanyak 4 kali Cemas deng
nutrient
kondisi anaknya
b. Keadaan umum lemah
c. Mukosa bibir kering
d. Konjungtiva anemis
e. BB : 22 Kg
f. TTV : 110/80 mmHg
g. N: 110x/menit
h. S: 36,6˚C
i. RR : 22x/menit

2 Pasien II :
48

Ibu “An.F” mengatakan : Ketidakmampuan Defisit nutrisi


a. BAB 5 kali/hari, disertai mual mengasorbsi
muntah 4 kali dan tidak nafsu nutrien
makanCemas dengan kondisi
anaknya
b. Keadaan umum lemah
c. Konjungyivaanemis
d. Mukosa bibir kering
e. Turgor kulitmenurun
f. Mata cekung
g. BB : 33 kg
h. TTV: 120/70mmHg
Suhu : 37˚C
Pernapasan : 23 x/menit
Nadi : 158 x/menit

Sumber : data primer 2022

2. Diagnosa keperawatan

Pasien I : Setelah di lakukan pengkajian terhadap An.V pada tanggal

27 April 2022 Maka peneliti merumuskan diagnosa

keperawatan yang dirumuskan pada An.V yaitu Defisit nutrisi

berhubungan dengan ketidakmampuan mengasorbsi nutrient

yang ditandai dengan Ibu An.V mengatakan An.VBAB 3 kali /

hari, disertai mual dan muntah sebanyak 4 kali keadaan umum

lemah, Mata cekung, Mukosa bibir kering, Konjungtiva

anemis, BB : 19kg N: 110x/menit S: 37˚C RR : 22x/menit.

Pasien II : Setelah dilakukan pengkajian terhadap An.F pada tanggal

30 April 2022 Maka peneliti merumuskan diagnosa


49

keperawatan yang muncul pada An.F yaitu Defisit Nutrisi

berhubungan dengan Ketidakmampuan mengasorbsi

nutrient ,yang ditandai dengan dengan Ibu An.F mengatakan

An.FBAB 5 kali/hari, disertai mual muntah 4 kali Kurang

nafsu makan dan Keadaan umum lemah, Konjungtiva anemis,

Mukosa bibir kering , Turgor kulit menurun , Mata cekung ,

BB : 33kg , Suhu : 37 ˚C Pernapasan : 23 x/menitNadi : 158

x/menit.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

Adapun rencana asuhan keperawatan yang di lakukan pada

An.V dan An.Fadalah menajemen nutrisi dan pemantauan nutrisi dengan

Diare di Puskesmas Waai dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 11.
Perencanaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.V Dan An.F
dengan Diare Di Puskesmas Waai

No Diagnosa keperawatan Tujuan Dan Kriteria Prencanaan


dx (SDKI) Hasil
Intervensi ( SIKI)
(SLKI)
1 2 3 4
1 Pasen I :
Defisit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan ketidakmampuan intervensi keperawatan 1) Identifiksistatus nutrisi
2) Identifikasi makanan
mengasorbsi nutrient yang 3x24 jam
yang disukai
ditandai dengan Ibu An.V diharapkanKebutuhan 3) Monitor kebutuhan
kaloti dan jenis nutrien
mengatakan An.V BAB 3 nutrisi tercukupi dengan
4) Monitor asupan
kali / hari, disertai mual dan kriteria hasil makanan
5) Monitor berat badan
muntah sebanyak 4 kali 1) nafsu makan
keadaan umum lemah, Mata meningkat Terapeutik
2) porsi makan
1) Lakukan oral hygine
50

cekung, Mukosa bibir kering, disediakan habis sebelum makan


Konjungtiva anemis, BB : 19 3) Berat badan 2) Berikan makanan
Kembali normal tinggi serat untuk
kgN: 110x/menit S: 37˚C RR 4) Nyeri abdomen mencegah konstipasi
: 22x/menit. menurun 3) Berikan makanan
tinggi kalori dan
protein
4) Berikan suplemen
makanan ,jika perlu

Edukasi
1) Anjurkan posisi duduk
2) Anjurkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan

Tabel 8 Lanjutan
1 2 3 4
1 Pasien II : Setelah dilakukan intervensi keperawatan Obsevasi
Defisit nutrisi berhubungan 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi 1) Monitor kebutuhan kaloti
dengan ketidakmampuan tercukupi dengan kriteria hasil : dan jenis nutrien
2) Monitor asupan makanan
mengasorbsi nutrient ditandai a) porsi makan disediakan
3) Monitor berat badan
dengan Ibu An.F mengatakan habis 1 porsi
b) Berat badan Kembali Terapeutik
An.F BAB 5 kali/hari, disertai
normal,
mual muntah 4 kali Kurang
1) Berikan makanan tinggi
36 kg
serat untuk mencegah
nafsu makan dan Keadaan umum a) Asupan Nutrisi konstipasi
lemah,Konjungtiva anemis, terpenuhi 2) Berikan makanan tinggi
Mukosa bibir kering , Turgor kalori dan protein
3) Berikan suplemen
kulit menurun , Mata cekung ,
makanan ,jika perlu
BB : 34 kg , Suhu : 37
˚CPernapasan : 23 x/menitNadi : Edukasi
51

158 x/menit. 1) Anjurkan diet yang


diprogramkan

Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan.

Sumber : data primer 2022

3. Implementasi Keperawatan

Pasien I dan II :

Berdasarkan rencana tindakan Keperawatan pada Pasien An.V

yang berumur 8 tahun , tanggal masuk Puskesmas27 April 2022 tanggal

pengkajian 27 April 2022 dengan diagnosa Medis Diare, dan pasien An.F

berumur 11 tahun, tanggal masuk rumah sakit 30 April 2022 tanggal

pengkajian 30 April 2022 dengan diagnosa diare maka peneliti melakukan

pelaksanaan atau tindakan keperawatan seperti tercantum pada tabel

dibawah ini :

Tabel 12.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien An.V Dan An.F
dengan Diare Di Puskesmas Waai
Hari/ No Jam Implementasi Hasil
tgl Dx Paraf

1 2 3 4 5 6
52

Pasien
1) Status nutrisi belum
I 1 10.00 wit 1) Mengidentifiksi status nutrisi
baik
Rabu 10.15 wit 2) Mengidentifikasi makanan yang 2) Pasien mengatakan
10.20 wit disukai hanya suka bubur
27 april
3) Menganjurkan makanan porsi kecil dan susu
2022 10.30 wit dan sering secara bertahap. 3) Pasien mengikuti
10.35 wit 4) Memonitor asupan makanan anjuran
4) Makanan dihabiskan
10.40 wit 5) Memonitor berat badan
¼ porsi
6) Kolaborasi dengan Perawat dalam
5) 19 kg
pemebrian obat diare (Zinc 1x1 6) Pasien meminum
cts/Po) obat diare

1) Pasien mengatakan
13.00 wit 1) Mengidentifikasi riwayat mengkonsumsi bubur
Kamis dicampur sayur rebus
1 pemberian makan
28 2) Menganjurkan makanan porsi kecil pada pagi hari dan
13.15 wit dan sering secara bertahap siang
April 2) Pasien mengikuti
3) Memberikan makanan tinggi serat
2022 anjuran
13.20 wit untuk mencegah konstipasi 3) Pasien menerima
4) Memonitor berat badan pisang untuk
5) Kolaborassi dengan perawat dalam dikonsumsi
13.30 wit 4) 19,5 kg
pemberian obat diare (Zinc 1x1
13.35 wit 5) Pasien meminum obat
cts/Po, Vct.B.comp s 3dd 1/2tb
50mg).

1) 19, 8 kg
11.00 wit 1) Memonitor berat badan 2) Pasien mengatakan
1
Jumat
11.20 wit 2) Mengidentifikasi pemberian makan makan bubur dan
29 april 3) Monitor asupan makanan telur rebus pada pagi
hari dan siang makan
2022 bubur sayur dan ikan
11.30 wit 3) Pasien sudah bisa
menghabiskan ½
porsi

1 10.30 wit 1) Mengidentifikasi status nutrisi


Pasien 1) Status nutrisi belum
10.35 wit 2) Mengidentifikasi makanan
II baik
yang disukai
2) Pasien mengatakan
Sabtu 3) Menganjurkan makanan yang mie instan
30april tinggi protein dan kalori 3) Mengikuti anjuran
10.40 wit 4) Menganjurkan makan dalam untuk mengkonsumsi
2022 porsi kecil dan diberikan tinggi protein dan
secara bertahap kalori seperti susu
10.45 wit dan telur rebus
53

10.48 wit 5) Memonitor berat badan 4) Pasien mengikuti


6) Kolaborasi dengan Perawat anjuran
10.50 wit
pemberian obat (Oralit 5) 33 kg
6) Pasien meminum
200ml ,tiap muntah) obat

12.00 wit
Minggu 1 12.10 wit 1) Mengidentifikasi riwayat
1) Pasien mengatakan
pemberian makan
1 mey pada pagi hari
2) Menganjurkan makanan mengkonsumsi bubur
2022 12.15 wit porsi kecil dan sering secara dan telur rebus dan
bertahap minum teh hangat
3) Memonitor berat badan 2) Pasien mengikuti
12.20 wit anjuran
4) Kolaborassi dalam
pemberian obat diare ( oralit 3) 33 kg
4) Pasien meminum
200ml dan Zinc 1x1 cts/Po)
obat

11.00 wit
1) Memonitor berat badan 1) 33,5 kg
Senin 11.15 wit
1 2) Mengidentifikasi pemberian 2) Pasien mengatakan
2 mey, 11.20 wit makan mengkonsumsi susu
2022 3) Monitor asupan makanan pada pagi hari dan
makan bubur
3) Pasien mengatakan
sudah bisa
menghabiskan 1
porsi makan

Sumber : data primer 2022

Tabel 13.
Catatan Perkembangan Pada An.V Dan An.F Dengan Diare
Di Puskesmas Waai
No Tanggal/Jam No.Dx Evaluasi (SOAP) Paraf
1 2 3 4 5
1 Pasien I : 1 Subjektif: An.V mengatakan BAB 3
kali per hari dan
Rabu
Pasien masih merasa
27 April 2022 mual dan muntah 4
54

Jam : 11.30 wit kali per hari.


Objektif :
1. Keadaan umum masih
lemah
2. Nafsu makan mulai
meningkat berangsur
angsur
3. Makanan tidak dihabiskan
1 porsi
4. Mukosa bibir kering
5. Mata cekung

Analisa : Masalah belum teratasi


Perencanaan : intervensi dilanjutkan

Subjektif :An.V mengatakan BAB 2


Kamis 1
kali perhari dan merasa
28 April 2022 mual dan muntah lagi , 1 –
2 kali .
Jam : 14.00
Objektif :
1. Keadaan umum lemas
2. BAB 2 kali per hari
encer
3. Mual dan muntah 1-2
kali perhari
4. Nafsu makan berangsur
baik
5. Porsi makan dihabiskan
setengah

Analisa : Masalah teratasi sebagian


Perencanaan : intervensi dilanjutkan

Jumat 1 Subjektif : An,V mengatakan BAB 2


29 April 2022 kali perhari dan tidak
merasakan mual dan
Jam 12.00 wit muntah
Objektif:
1. keadaan umum membaik
2. nafsu makan membaik
3. tidak merasakan mual dan
muntah
4. porsi makan sudah
dihabiskan
5. berat badan mulai Kembali
ke batas normal

Analisa : Masalah Teratasi


Perencanaan : Intervensi dihentikan

1 2 3 4 5
Pasien II : 1 Subjektif :An.F mengatakan
55

Sabtu masihBAB5 kali/hari


30 April 2022 dengan konsistensi cair
Jam : 11.00 wit dan pasien masih
merasa mual dan
muntah .
Objektif :
1. Kumasih lemah
2. Porsi makanan tidak
dihabiskan
3. Nafsu makan masih belum
meningkat
4. Berat badan belum ada
perubahan
5. Mata tampak masih cekung
6. Mukosa bibir kering

Analisa : Masalah belum teratasi


Perencanaan : intervensi dilanjutkan

Minggu Subjektif : An.F mengatakan masih


1
1 Mey 2022 BAB 2- 3 kali perhari dan masih
Jam : 13.00 wit merasakan mual dan muntah 2- 3 kali
perhari.
Objektif :
1.Keadaan umum lemah
2.BAB 2 -3 kali perhari
3.Mual dan muntah 2-3
kali perhari
4. Mukosa bibir kering
5. Porsi makan dihabiskan
setengah
Analisa : Masalah Teratasi Sebagian
Perencanaan : Intervensi Dilanjutkan

Senin 1 Subjektif : An.F mengatakan BAB 2


2 mey 2022 Kali perhari dan tidak merasakan
Jam : 12.00 wit muntah
Obejktif :
1. keadaan umum membaik
2. nafsu makan membaik
3. tidak merasakan mual dan
56

muntah
4. porsi makan sudah
dihabiskan
5. berat badan mulai Kembali
ke batas normal

Analisa : Masalah teratasi


Perencanaan : Intervensi Dihentikan

Sumber : data primer 2022


A. Pembahasan

Setelah peneliti melakukan asuhan keperawatan pada An.Vdan An.F dengan

Diare yang diberikan pengobatan di Puskesmas Waai , maka pada bagian ini

peneliti akan melakukan pembahasan dimana peneliti membandingkan antara

tinjauan kasus yang peneliti dapat pada BAB IV dengan tinjauan teori pada

BAB II sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan, dan

pada tahap ini semua data atau informasi tentang pasien yang dibutuhkan

dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang dikumpulkan selama penelitian ini

berlangsung, terhadap pasien An.V dan An.F dengan Diare Di Puskesmas

Waai . sebelum Pengkajian peneliti awali dengan memperkenalkan diri dan

menjelaskan tujuan dari pengumpulan data kepada keluarga An.Vdan An.F.

data yang di kumpulkan antara lain data umum yaitu : identitas pasien,

keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang dan masa lalu, pola aktifitas

pasien saat di rumah dan di rumah sakit, riwayat spiritual, riwayat

hospitalisasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan terapi yang di

berikan. Pada tinjauan kasus, data yang ditemukan saat pengkajian adalah
57

Ny. Pmengatakan bahwa “An.V” BAB 3 kali / hari ,mual dan muntah 4x/

hari sedangkan Ny.R Cemas deng kondisi anaknya yang mual dan muntah

dan BAB yang melewati batas normal .

Sedangkan menurut Hidayat (2012) pengkajian penderita diare

meliputi identifikasi ,keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat

kehamilan dan kelahiran,riwayat imunisasi ,dan pemeriksaan fisik

2. Diagnosa

Berdasarkan hasil pengkajian pada An.V dan An.F dengan Asuhan

keperawatan dengan diare dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi maka

dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut: defisit nutrisi

berhubungan dengan ketidakmampuan mengasorbsi nutrien

Menurut PPNI (2017), ada 2 diagnosa yang muncul pada penderita

diare dengan pemenuhan nutrisi ; defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidak mampuan mengasorbsi nutrien dan defisit nutrisi berhubungan

dengan ketidakmampuan menelan makanan

Pada penelitian ini penulis hanya melakukan pemenuhan nutrisi .jika

disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang ada maka sesuai dengan

diagnosa defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengasorbsi

nutrien.

3. Perencanaan

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada pasien satu dan dua

adalah kaji tandatanda vital pasien, berikan informasi tentang kebutuhan

nutrisi, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering,
58

berikan makanan sesuai diitnya, timbang berat badan anak, dan monitor

mual muntah.

Menurut PPNI (2018) intervensi keperawatan pada pasien diare

dengan diagosa defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan

mengasorbsi nutrien.yaitu Identifikasi status nutrisi Identifikasi alergi dan

intoleransi makanan, Identifikasi makanan yang disukai Identifikasi

kebutuhan kalori dan jenis nutrient Identifikasi perlunya penggunaan

selang nasogastric Monitor asupan makanan Monitor berat badan. Berikan

makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan tinggi

kalori dan tinggi protein Berikan suplemen makanan , jika perlu

4. Implementasi

Pelaksanaan/implementasi keperawatan merupakan tahap proses

keperawatan dimana perawat memberikan intervensi keperawatan langsung

dan tidak langsung terhadap klien (Potter & Perry, 2015).

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan penulis melakukan

asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga implementasi yang dilakukan

oleh penulis sesuai dengan intervensi yang dibuat dengan memeperhatikan

kondisi pasien ,pada tanggal 27-29 april 2022 dan 30 april -2 mey

2022 ,peulis melakukan tindakan dengan memantau pola asupan nutrisi ,

anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan kalori ,jelaskan

tujuan diberikan makanan tersebut serta memonitor berat badan pasien.

5. Evaluasi
59

Setelah melakukan seluruh proses keperawatan, seorang perawat

harusmengevaluasi apakah terapi yang diberikan itu efektif atau tidak.

Apakah klien mendapatkan keuntungan dari terapi yang

diberikan(Nubuwah, 2019).

Kriteria hasil yang ditetapkan pada saat disusun rencana keperawatan yang

menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.

Sementara evaluasi setelah tindakan keperawatan pada kasus nyata telah

dilakukan berupa catatan perkembangan yang setiap hari dilaksanakan.

Dalam mengevaluasi hasil penilitian selama dua hari dapat disimpulkan

bahwa dari diagnosa tersebut semua kriteria dapat dicapai dengan maksimal,

pada tanggal 29April 2022 evaluasi untuk pasien An. V. masalah teratasi

dan pada tanggal 2 Mey 2022 Evaluasi untuk pasien An.F masalah teratasi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan Dari laporan kasus Asuhan

Keperawatan pada pasien anak dengan penyakit diare dengan fokus studi
60

risiko defisit nutrisi pada pasien An. V dan An. F di Puskesmas Waai

maka dapat disusun simpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Berdasarkan pengkajian yang telah dilaksanakan oleh penulis

kepada An. V yang berusia 8 dan An. F yang berusia 11 tahun

ditemukan bahwa pasien mengalami mual dan muntah, BAB cair lebih

dari batas frekuensi normal yaitu 5 kali dalam sehari, dan mengalami

penurunan nafsu makan juga mengalami penurunan berat badan 10%.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan yang dapat ditegakkan dari Analisa data

yang diperoleh penulis dari pengkajian pasien An. Y dan An. R yaitu

risiko defisit nutrisi yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk

mengabsorbsi nutrient. Diagnosa tersebut didukung oleh data objektif

dan data subjektif yang diperoleh penulis pada saat pengkajian.

3. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan Keperawatanyang telah disusun penulis dalam

mengatasi masalah risiko deficit nutrisi telah mengacu pada kriteria

hasil dan rencana yang telah dibuat sesuai dengn SMART yaitu

Spesific (tujuan yang ditetapkan harus jelas dan spesifik), Measurable

(tujuan yang ditetapkan harus dapat diukur), Achievable (tujuan yang

ditetapkan harus dapat dicapai), Reasonable (tujuan yang ditetapkan

harus dapat dipertanggungjawabkan), dan Timely (tujuan yang

ditetapkan dapat tercapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan).


61

Tujuan yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi kurang nutrisi,nafsu makan

meningkat dan porsi makan yang disediakan habis.Intervensi

keperawatan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien An. V dan

An. F adalah kaji tanda tanda vital, berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit

namun sering, timbang berat badan anak setiap hari, monitor mual

muntah, sajikan makanan sesuai diet.

4. implementasi

Pada tahap implementasi, penulis melakukan beberapa tindakan

keperawatan pada An. V dan An. F, diantaranya mengkaji tanda tanda

vital,memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi, menganjurkan

makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering, menimbang

berat badan anak setiap hari, memonitor mual muntah. Semua tindakan

keperawatan tersebut dilakukan selama 3 hari. Dalam pelaksaanan

implementasi oleh penulis kepada kedua pasien anak, terdapat 2 faktor

yaitu factor pendukung dan faktor penghambat. Untuk factor

pendukungnya sendiri berasal dari keluarga yang sangat kooperatif,

antusias, dan mensupport penulis dalam melaksanakan proses asuhan

keperawatan risiko deficit nutrisi pada diare ini. Sedangkan untuk

faktor penghambatnya berasal dari salah seorang pasien anak terutama

yaitu An.V yang sedikit rewel dan kurang kondusif pada saat

dilakukan proses asuhan keperawatan risiko defisit nutrisi pada diare.


62

5. Evaluasi

Hasil evaluasi keperawatan yang didapatkan pada kasus

pengelolaan keperawatan risiko deficit nutrisi pada pasien An. V dan

An. F didapatkan berdasarkan data subjektif dan data objektif yang

telah ditemukan pada pasien An.V dan An. F. untuk analisisnya

ditetapkan bahwa masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil nafsu

makan meningkat .

Hasil evaluasi keperawatan pada pasien An. V pada hari ke 3 yaitu

dengan respon Subjektif (S) : pasien mengatakan “saya sudah mau

makan ¼ porsi, setengah potong roti, dan separuh buah”. Respon

Objektif (O) : Tampak porsi makan habis ¼ porsi, roti dan buah sisa

setengah, Pasien tampak lebih baik dari sebelumnya, BB pasien

tampak menunjukkan angka 22,4 kg, Tekanan Darah : 110/50 mmHg,

Suhu : 36,2C, Nadi 125 x/menit, Respiratorik 24 x/menit. Analisa(A) :

Masalah keperawatan risiko defisit nutrisi teratasi sebagian, Planning

(P) : Pertahankan Intervensi dengan kaji tandatanda vital, monitor

mual muntah, timbang berat badan anak setiap hari, anjurkan makan

selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering.

Adapun hasil evaluasi keperawatan pada An. F pada hari ke 3 yaitu

dengan respon Subjektif (S) : pasien mengatakan “ saya sudah mau

makan ¼ porsi, ngemil ½ potong buah, dan 2 buah biskuit” dan pasien

mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah berkurang,

sebanyak 1 kali”. Respon Objektif (O) : Tampak porsi makan habis ¼


63

porsi, buah tersisa ½ potong, dan biskuit tersisa kemasannya saja,

Pasien tampak lebih baik dari sebelumnya, BB pasien tampak

menunjukkan angka 33,5 kg, Suhu : 36,0 ˚C, Nadi 160 x/menit,

Respiratorik 25 x/menit. Analisa(A) : Masalah keperawatan risiko

defisit nutrisi teratasi sebagian, dengan . Planning (P) : Pertahankan

Intervensi dengan kaji tanda tanda vital, monitor mual muntah,

timbang berat badan anak setiap hari, anjurkan makan selagi hangat

dengan porsi sedikit namun sering.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat mengemukkan

beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat dan di terapkan dalam

menangani klien .

1. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan terus meningkatkan kesehatan secara mandiri, dan

sebaik mungkin makanan yang sesuai dengan usia ,menjaga peralatan

makan agar tidak terkontaminasi dengan bakteri yang dapat

mencetuskan diare, dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan agar

penyakit seperti diare tidak dapat terjadi lagi.

2. Bagi institusi pendidikan

Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini menjadi salah satu rekomendasi

untuk dijadikan sebagai salah satu Asuhan keperawatan pasien dengan

Diare di Puskesmas.
64

3. Bagi institusi rumah sakit

di harapkan menggunakan hasil Karya Tulis Ilmiah ini untuk

mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dalam

memberikan asuhan keperawatan, serta dapat dijadikan sebagai salah

satu Asuhan keperawatan dengan diare di Puskesmas Waai

terkhususnya .
65

ABSTRAK

Asuhan Keperawaan Pada Anak Dengan Diare Dalam Pemenuhan


Kebutuhan Nutrisi di Puskesmas Waai

Christmastofano Broery Sapulette


(2022)

Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Ambon


Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Mintje Maria Nendissa,S.Pd.,M.Kes

Diare adalah kondisi seorang anak mengalami BAB dengan frekuensi yang tidak normal
dalam waktu sehari. Menurut WHO sekitar dua miliar kasus penyakit diare di seluruh dunia setiap
tahunnya terjadi, dan 1,9 juta anak dibawah usia 5 tahun meninggal karena diare. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai asuhan keperawatan
pada klien anak dengan diare dalam pemenuhan nutrisi. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian studi kasus dengan melakukan desain studi kasus pada asuhan keperawatan. Subyek
studi kasus adalah klien An.V dan An.F dengan diare dalam dua sumber kasus yang sama
penelitian dilakukan pada tanggal 27 april 2022 dan 30 april 2022. Hasil penelitian pada An.Vdan
An.F beserta keluarga belum mengerti tentang diare dan cara untuk memenuhi nutrisi yang cukup.
Diagnosa keperawatan yang didapatkan adalah defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengasorbsi nutrien.Tindakan yang dilakukan adalah memonitor asupan nutrisi
dan IMT dari pasien,Evaluasi yang didapat setelah diberikan tindakan adalah pasien dan keluarga
tela mengerti cara memenuhi kebutuhan nutrisi pada diare dan mengkonsumsi makanan yang
tinggi serat dan protein, Kesimpulan yaitu pasien dan keluarga mampu mengontrol makanan dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi setiap hari .

Kata kunci: Diare,Nutrisi,Asuhan Keperawatan


66

DAFTAR PUSTAKA

Achjar, H.A., K. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga Jakarta:Sagung Seto.


Hasyim, A. (2018). Asuhan Keperawatan Gastroenteritis di Puskesmas
Kambang. Padang.
Kemenkes Ri. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes Ri.
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. (2018). Hasil
Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar
dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.
Ngastiyah. (2005). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. (Edisi I.). Jakarta:
EGC.
Nur, D. I., & Permatasari, N. A. (2019). Literasi kesehatan pada Anak Usia Dini
Melalui kegiatan Eating Clean. “Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini,” 3, No.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa dan Nanda NIC NOC Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction.
Nursalam., Susilaningrum, Rekawati., & S. U. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi
dan Anak. Jakarta, Salemba Medika.
Proverawati. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
RI, D. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Ridha, N. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Rohmah, N., & Saiful. (2012). Proses Keperawatan Teori & Aplikasi. Jogjakarta :
Media.
Susilaningrum, Rekawati, D. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak.
Jakarta : Salemba Medika.
Tarwoto, W. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
67

Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian


Diare Pada Anak. Jurnal Majority, 5(4), 101-106).
Wartonah, T. (2010). Kebutuhan Dasar manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai