I
HAMIL 16 MINGGU DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI
PEPPERMINT DI PMB INDAH SUPRIHATIN, AMD.KEB
LAMPUNG SELATAN
Oleh
NIM : 1715401093
TAHUN 2020
PENCEGAHAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP Ny. I
HAMIL 16 MINGGU DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI
PEPPERMINT DI PMB INDAH SUPRIHATIN,AMD.KEB
LAMPUNG SELATAN
Oleh
NIM : 1715401093
TAHUN 2020
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Cindi Shelian Feronica Putri
NIM : 1715401093
Program Studi : D III Kebidanan Tanjung Karang
Tempat /Tanggal Lahir: Lampung Tengah, 25 November 1999
Agama : Islam
Email : cindishelian2511@gmail.com
HP : 0857-6455-9584
Alamat : Desa Kalidadi, kec.Kalirejo,
Kab.Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
B. Riwayat Pendidikan
1. SD : SDN 3 Kalidadi (2005-2011)
2. SMP : SMP N 1 Sendang Agung (2011-2014)
3. SMA : SMA N 1 Kalirejo (2014-2017)
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing laporan tugas tugas akhir Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang
Jurusan Kebidanan
Pembimbing I
Risneni R.S.SiT.,M.Kes.
NIP. 196204031982102003
Pembimbing II
Penulis
Cindi Shelian Feronica Putri / NIM: 1715401093
Diterima dan disyahkan oleh tim penguji Ujian Akhir Program Diploma III Politeknik
Kesehatan Kemesnkes Tnjungkarang Jurusan Kebidanan, sebagai persyaratan
menyelesaikan pendidikan Diploma III
LEMBAR PERNYATAAN
RINGKASAN
Mual muntah merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan
muda. Namun, jika keadaan ini dibiarkan maka akan menyebabkan Hiperemesis
Gravidarum Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hyperemesis
gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia.Kunjungan
pemeriksaan ibu hamil di Indonesia. Di peroleh data ibu dengan Hiperemesis
gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan dikeluarkannya human
chorionic gonadotrophine plasenta. Penatalaksanaan nonfarmokologi mual dan muntah
pada masa kehamilan dapat menggunakan aromaterapi. Aromaterapi yang dapat
digunakan berasal dari jenis sitrus yaitu peppermint karena mengandung efek karimatif
antispasmodic yang bekerja di usus halus pada saluran pencernaan.
Tujuannya yaitu untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
mual muntah (emesis gravidarum) agar tidak terjadi masalah potensial yaitu
hiperemesis gravidarum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskritif
dengan rancangan penelitian studi kasus yang menggunakan lembar observasi dan
wawancara. Pada analisa data penulis menggunakan prinsip asuhan kebidanan metode
pendokumentasian SOAP.
Hasilnya setelah dilakukan inhalasi sederhana aromaterapi peppermint selama 3
hari dengan waktu pemberian 10 menit dan di evaluasi adalah keadaan umun Ny.I baik,
mual muntah dalam kehamilan berkurang dan dapat ditangani dengan baik. Kesimpulan
dari asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.I umur 31 tahun G3P2A0 adalah
terdapat penurunan mual dan muntah setelah diberikan inhalasi sederhana aromaterapi
peppermint.
ABSTRACT
Nausea, vomiting is a common complaint made in young pregnancy.
However, if this condition is left unchecked, it will cause Hyperemesis Gravidarum
According to the World Health Organization (WHO) the number of hyperemesis
gravidarum events reaches 12.5% of the total number of pregnancies in the world.
Visitation of examination of pregnant women in Indonesia. Data obtained from mothers
with hyperemesis gravidarum reached 14.8% of all pregnancies.
The occurrence of pregnancy causes hormonal changes in women due to an
increase in the hormones estrogen, progesterone, and the release of human chorionic
gonadotrophine placenta. Nonpharmochologic management of nausea and vomiting
during pregnancy can use aromatherapy. Aromatherapy that can be used comes from the
type of citrus, namely peppermint because it contains an antispasmodic carimative
effect that works in the small intestine in the digestive tract.
The goal is to provide obstetric care to pregnant women with nausea, vomiting
(emesis gravidarum) so that there is no potential problem, namely hyperemesis
gravidarum. The research method used is a descriptive method with a case study
research design using observation and interview sheets. In analyzing the data the author
uses the principle of midwifery care SOAP documentation method.
The result after simple inhalation of peppermint aromatherapy for 3 days with
a time of administration of 10 minutes and evaluated was that the general condition of
Mrs. I was good, nausea, vomiting in pregnancy was reduced and could be handled
properly. The conclusion of midwifery care given to Mrs. 31 years old G3P2A0 is that
there is a decrease in nausea and vomiting after a simple inhalation of peppermint
aromatherapy.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan,
petunjuk serta karunia yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Terhadap Ny.I Hamil 16 Minggu Dengan Menggunakan Aromaterapi Peppermint di
PMB Indah Suprihatin Penengahan Lampung Selatan”.
Proposal Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini
penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagi pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, S.KM.,M.KM., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang.
2. DR. Sudarmi, S.Pd.M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang.
3. Nelly Indrasari ,S.Si.T.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidana
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
4. Risneni R.S.SiT.,M.Kes., selaku pembimbing I.
5. Ima Wastiani, SKM.,SST.,M.Kes., selaku pembimbing II.
6. Indah Suprihatin, Amd.Keb., selaku Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan III
7. Orangtua, keluarga, orang terdekatku tercinta serta teman-teman seangkatan ku
yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, doa dan kasih
sayang yang tiada terkira dalam setiap langkah penulis.
Penulis
MOTTO
Tidak ada yang tidak bisa asalkan kita mau berusaha, jangan pernah di jadikan beban
dan terus semangat untuk menggapai cita cita
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Penyusunan.....................................................................................
D. Manfaat.......................................................................................................
E. Ruang Lingkup............................................................................................
BAB V PEMBAHASAN
A. Simpulan.....................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR INFORMASI
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses fisologik yang hampir selalu terjadi pada
setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan
berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu.
Mual dan muntah merupakan tanda awal kehamilan yang biasa ditemukan pada ibu
hamil. Tanda awal kehamilan ini dapat ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan
setelah pembuahan. Rasa mual muncul karena aliran darah menerima peningkatan
hormone yang tiba-tiba. Rasa mual dapat dirasakan pagi atau malam har,atau malah
sepanjang hari. Ibu mungkin akan kehilangan nafsu makan, sehingga asupan makanan
pun menjadi terbatas.Jangan khawatir ini merupakan hal yang wajar dan tidak akan
berpengaruh pada kesehatan janin. Mual,muntah, bukan merupakan masalah, karena hal
ini berarti tubuh ibu bereaksi terhadap hormon kehamilan (Winarsih, 2019: 116) .
Mual dan muntah dapat memberikan dampak pada klien, baik secara fisik maupun
psikologis.dalam penelitian kualitatifnya menjelaskan dampak secara fisik akibat mual
muntah pada wanita hamil adalah kelemahan, perubahan pola tidur , penurunan nafsu
makan , nyeri inguinal, adanya sensasi terbakar dan iritasi tenggorokan, ketosisi serta
inkontennesia urin. Jika dampak fisik terjadi terus menerus dan tidak diintervensi maka
akan menyebabkan Hiper Emesis Gravidarum.
Berdasarkan data pre survey yang dilakuka peneliti pada bulan januari tahun 2016 di
Puskesmas Sukarame Kota Bandar Lampung yang merupakan salah satu puskesmas
perawatan di Wilayah Kota Bandar Lampung dengan cara mengobservasi buku
kunjungan ibu hamil diketahui terdapat 48 wanita hamil trimester I. Berdasarkan jumlah
tersebut, terdapat 37(77,0%) wanita hamil mengalami mual dan muntah namun tidak
berlebihan, 3 (6,2%) wanita hamil mengalami mual dan muntah berlebihan ,8 (16,7%)
wanita hamil mengeluh pusing dan lainnya tidak mengalami keluhan apapun.
Menurut hasil survey di PMB I,Amd.Keb pada bulan Februari sampai maret 2020
telah didapatkan satu kasus mual dan muntah dari 10 kehamilan Trimester I.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan uraian yang telah dijabarkan sesuai
dengan tingginya angka mual dan muntah di provinsi Lampung yaitu sekitar 70,2%
maka penulis termotivasi untuk membuat Laporan Tugas Akhir dengan judul
“Pencegahan Hiper Emesis Gravidarum Dengan Menggunakan Aromaterapi
Peppermint di PMB Indah Suprihatin Lampung Selatan Tahun 2020” Dengan
melakukan asuhan kebidanan Kehamilan berkelanjutan dengan Mual Dan Muntah
sebagai Laporan Tugas Akhir (LTA).
B.Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D.Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Bagi institusi pendidikan sebagai bahan referensi bacaan terhadap materi asuhan
pelayanan kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami asuhan
kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan mual dan muntah.
2. Manfaat Praktis
2. Bagi Penulis
3. Bagi Klien
E.Ruang Lingkup
1. Sasaran
Objek asuhan kebidanan ditujukan kepada Ny. I dengan usia kehamilan 16
minggu di PMB Indah Suprihatin. Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan,
Kabupaten Lampung Selatan.
2. Tempat
Asuhan Kebidanan dilakukan di PMB Indah Suprihatin. Desa Banjarmasin
Kecamatan Penengahan,Kabupaten Lampung Selatan.
3. Waktu
Praktik Kebidanan dilaksanakan pada 3 Februari-28 Maret 2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) selalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
perubahan pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada
uterus dan pembentukan plasenta Sn tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Mastingsih, 2019:47).Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah
dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari
atau 40 minggu yang dihitung dari 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan dan
trimester ketiga bulan ketujuh sampai hingga 9 bulan. Kehamilan akan dapat
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Setiap wanita hamil memiliki
kemungkinan resik yang berhubungan dengan keadaan kehamilannya hingga
mengancam jiwa sehingga setiap wanita hamil memerlukan asuhan. Asuhan kehamilan
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun janin, mendeteksi
komplikasi, mempersiapkan persalinan serta memberikan pendidikan (Bidan dan Dosen
Kebidanan Indonesia, 2018:274).
b. Tanda-tanda Kehamilan
a. Tanda-tanda persumtif
Mual muntah merupakan gejala yang sering terjadi pada kehamilan trimester
pertama. Mual dan muntah yang terjadi pada pagi hari disebut morning sicknes.
Morning Sicknes merupakan akibat dari perubahan system endokrin yang terjadi selama
kehamilan terutama meningkatnya hormone human chorionic gonadotropin (hCG) yang
terjadi hampir 50-80% wanita hamil. Gejala biasanya menghilang pada tiga bulan
walaupun pada kasus tertentu muntah muntah dapat lebih lama. Prevalensi pada wanita
hamil di Indonesia sekitar 50%-80% sedangkan pada multigravida adalah 40%-60%.
Morning sickness merupakan gejala yang wajar dan sering terjadi pada trimester I
kehamilan. Namun apabila tidak diatasi akan menimbulkan akibat yang membahayakan
ibu dan janin (Heni,2018:29).
Terdapat beberapa teori mengenai penyebab mual dan muntah pada kehamilan.
Efek progesterone pada tonus otot polos lambung, terutama efek pada motilitas saluran
gastrointestinal bagian atas, kepatenana sfingter bagian bawah. Selain itu, peran dari
hormone sterois menimbulkan perlambatan pengosongan lambung (Heni,2018:29).
b. Dampak
Bila mual muntah ini semakin berat dan tidak tertanggulangi maka disebut
Hiperemesis gravidarum, dilaporkan terjadi sekitar 0,05%-2% dari semua kehamilan.
Hiperemesis gravidarum adalah muntah berlebihan pada wanita hamil yang
menyebabkan terjadinya penurunan berat badan, dehidrasi ketosis , dan tidak normalnya
kadar elektrolit. Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan klien,
namun dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat badan lahir
rendah, kelahiran premature dan malformasi pada bayi baru lahir (Yeyeh;dkk.2019:26)
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil,
seorang ibu menderita Hiperemesis gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala
yang dimakan dan diminumnyahingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit kurang,
diurese kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
1) Farmakologi
a) Vitamin B6 (Piridoksin)
b) Antihistamin
2) Non Farmakologi
a) Perbanyaklah minum air dengan cara meneguknya sedikit demi
sedikit guna mencegah mual dan muntah. Hal ini bertujuan untuk
mencegah dehidrasi. Selain itu, hindari minuman dingin, manis, atau
minuman yang beraroma tajam.
b) Hindari makanan atau aroma makanan yang dapat menyebabkan
mual. Pilihlah makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan
rendah lemak. Konsumsi makanan sebaiknya dalam porsi sedikit
namun lebih sering.
c) Beristirahatlah secara cukup. Jika merasa mual saat hendak bangun
tidur, bangunlah secara perlahan. Kalau perlu, konsumsilah makanan
ringan sebelum bangun dari tempat tidur agar mulai berkurang.
d) Gunakanlah pakaian yang nyaman dan hindari pakaian dengan
pinggang yang ketat.
e) Alihkan pikiran anda sebisa mungkin mungkin agar tidak
memikirkan mual yang anda rasakan. Semakin anda pikirkan, mual
akan semakin terasa
f) Aromaterapi untuk Morning Sickness(Aromaterapi Peppermint)
diberikan selama 3 hari dan dihirup selama 10 menit (Heni,2018:35).
3.Aromaterapi Peppermint
2. Pasal 10
a) Episiotomi
b) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan tingkat II
c) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
d) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
e) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
f) Fasilitasi/bimbingan inisiasimenyusui dini (IMD) dan promosi air susu ibu(ASI)
ekseklusif
g) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala III dan postpartum
h) Penyuluhan dan konseling
i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
j) Pemberian surat keterangan kematian
k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
3. Pasal 11
4. Pasal 12
balita dan anak balita sakit,merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap infeksi
menular seksuak (IMS) dana penyakit lainnyam serta pencefahan penyalah gunaan
narkotika,psikotropika, dua zat adiktif lainnya (NAPZA),yang hanya dapat dilakukan
oleh bidan yang diatih untu itu :
14. Pasal
a) Banyak bidan yang menjalankan pabrik di daerah yang tridak memiliki dokter,
dapat melakukan pelatyanan kesehatan, diluar kewaenangan sibagaimana yang tidak
memiliki dokter sebagaimana maksud dalam pasal 9
b) Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1)
c) Dalam sebagaimana dimaksud pada ayat 2, telah terdapat dokter, kewenangan
bidan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1)tidak berlaku purwoastuti).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh yantina
(2016) dengan judul pengaruh pemberian Essensial Oil Peppermint terhadap intensitas
mual dan muntah pada ibu hamil Trimester I di Desa Way Harong Timur Kecamatan
Way Lima Kabupaten Pesawaran didapatkan hasil bahwa pemberian essensial oil
peppermint berpengaruh signifikan terhadap mual muntah ibu hamildengan nilai
p=0,000.
D.Kerangka Teori
Non Farmakologi
Farmakol
ogi 1. Perbanyak
Kandungan Penatalaksanaan
minum
1. Pemberian Aromaterapi pemberian
2. Beristirahat
vitaminB6 Peppermint : Aromaterapi
dengan cukup
(Piridoksin) Peppermint :
3. Aromaterapi Mentol,
2. antihistamin
Peppermint Methone dilakukan inhalasi
sederhana
aromaterapi
peppermint selama
Manfaat :
3 hari dengan
1. Mampu meringankan waktu pemberian
mual dan selama 10 menit
muntah,membantu dan di evaluasi
meringankan kembung
2. membantu memperbaiki
atau menjaga kesehatan
3. membangkitkan semangat
4. mendinginkan,menyegark
an serta menenangkan
jiwa dan merangsang
proses penyembuhan
Sumber : . (Heni,2018)
BAB III
Dalam penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data primer dan data
sekunder
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara, observasi langsung, dan pemeriksaan
fisik terhadap ibu hamil dengan Emesis Gravidarum sesuai dengan 7 langkah
varney.
a. Langkah I (Pertama) : Pengumpulan data dasar
b. Langkah II (Kedua) : Interpretasi data dasar
c. Langkah III (Ketiga) :Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial
d. Langkah IV (Keempat) : Mengidentifikasi dan menetapkan
kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
e. Langkah V (Kelima) :Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f. Langkah VI (Keenam) : pelaksanaan
g. Langkah VII (Ketujuh) : Evaluasi
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien yang ditulis oleh
tenaga kesehatan berupa pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan serta hasil
pemeriksaan laboratorium yang berhubungan dengan pasien.
Untuk mengumpulkan data alat dan bahan yang digunakan dalam teknik
pengumpulan data antara lain
1. Alat wawancara
Alat dan bahan untuk wawancara meliputi :
a. Format pengkajian ibu hamil Trimester I
b. Buku tulis.
c. Bolpoin dan penggaris
3. Dokumentasi
alat dan bahan untuk dokumentasi meliputi :
a. Alat tulis
b. Status atau catatan pasien.
c. Dokumentasi di catatan KIA pasien.
BAB IV
HASIL TINJAUAN KASUS
KEHAMILAN
1. Kunjungan Ke-1
Anamnesa oleh : Cindi Shelian Feronica Putri
Hari/Tanggal : Kamis, 7 Februari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : PMB Indah suprihatin, Amd.Keb
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ibu datang ke PMB Indah Suprihatin pada tanggal 7
februari 2020 ingin memeriksakan kehamilannya dan ia mengatakan sering
merasa mual dan muntah.
2. riwayat kesehatan ibu dan keluarga
ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah atau sedang
diderita seperti jantung, hipertensi, DM, asma, hepatitis, TBC dan di dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menahun, dan menurun.
3. Riwayat kehamilan saat ini
a. Riwayat menstruasi Ibu mengatakan menarche pada umur 14 tahun dengan
siklus 28 hari teratur, lamanya menstruasi 6-7 hari dengan mengganti
pembalut 2-3x perhari dengan banyaknya 50 cc dan sifat darah cair
berwarna merah segar, terkadang disertai disminorhe pada saat menstruasi.
Ibu mengatakan haid terakhir (HPHT) pada tanggal 03 Desember 2019
dengan tafsiran persalinan pada tanggal 10 Juni 2020, dengan usia
kehamilan saat ini 16 minggu.
b. Tanda- tanda kehamilan (TM 1)
Ibu mengatakan amenorhea dari bulan Desember dan sering mual muntah
serta pusing kemudian ibu melakukan tes kehamilan dengan hasil
menunjukkan bahwa ibu positif (+) hamil, ibu merasakan gerakan janin
pertama kali pada umur kehamilan 16 minggu.
c. Pemeriksaan Kehamilan
Ibu rutin melakukan pemeriksaan hamil pada trimester I terhitung
sebanyak 3x
d. Status imunisasi
Skrinning imunisasi ibu TT1 pada saat sekolah dasar kelas 2, TT2 pada
saat sekolah dasar kelas 4 TT3 pada saat akan menikah(catin),TT4 pada
saat hamil
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi yaitu KB suntik 1
bulan
g. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
BAK frekuensi 5-6 kali sehari dan berwarna kuning jernih dan BAB
frekuensinya 1 kali dalam sehari dengan konsistensi lembek
Saat Hamil
BAK frekuensi 7-9 kali dalam sehari dan berwarna kuning jernih dan
frekuensi BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek.
h. Aktivitas Sehari-hari
Sebelum Hamil
Ibu biasanya jarang tidur siang dan ibu tidur malam sejak pukul 21.00 wib
dan bangun pagi pukul 05.00 wib. Tidak ada keluhan pada pola seksualitas
sesuai kebutuhan suami istri , dan ibu melakukan pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga seperti biasa.
Saat Hamil
Ibu biasa tidur siang 2 jam, dan ibu tidur malam sejak pukul 21.00 wib
terkadang terbangun tengah malam merasa ingin buang air kecil dan
bangun pagi pukul 05.00 wib. Tidak ada keluhan selama melakukan
hubungan seksualitas saat hamil dan frekuensi sesuai kebutuhan saja, dan
ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari hari seperti biasa.
OBJEKTIF (O)
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik. Kesadaran composmentis, dan keadaan emosional stabil
dengan tanda-tanda vital : TD: 100/80 mmHg, R:23x/menit, S: 36,70C, N:
78x/menit, BB sebelum hamil : 60 kg BB sekarang : 61,1 kg kenaikan berat
badan ibu 5,1 kg dan LILA: 30cm
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil kulit kepala Ny.I
dalam keadaan bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam dan tidak rontok.
Bagian muka Ny.I tidak ada oedema dan simetris, warna konjungtiva merah
muda (An anemis) dan sclera berwarna puih (An ikterik). Pada bagian hidung
Ny.I simetris antara lubang kanan dengan kiri dan tidak ada secret. Bagian
mulut dan gigi Ny.I warna bibir agak kehitaman, lidah bersih gigi tidak ada
caries dan gusi tidak ada pembengkakan.
2. Leher
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil pada bagian leher
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar getah
bening, dan tidak ada bendungan vena jugularis
3. Dada
Telah dilakukakan pemeriksaan pada bagian dada Ny.I dengan memeriksa
suara jantung (lup dup), suara paru paru tidak ada wheezing dan ronchi dan
memeriksa payudara Ny.I dengan melihat pembesaran payudara yaitu ya dan
simetris, puting susu sudah menonjol, pengeluaran belum ada, benjolan tidak
ada, nyeri payudara tidak ada, dan melihat hyperpigmentasi pada daerah
areola mamae dan terdapat pada lipatan antara payudara.
4. Abdomen
Pada pemeriksaan bagian abdomen tiadak ada bekas luka operasi, tampak
linea nigra, strie gravidarum, tidak ada tumor, kandung kemih susah teraba
dan ada gerakan janin.
Palpasi Abdomen:
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat, pada bagian fundus teraba satu
bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting (bokong janin).
Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan yang keras,
memanjang seperti papan (punggung janin). Pada bagian kanan perut ibu
teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas janin).
Leopold III : pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras, bulat, dan
melenting (kepala janin). Kepala belum masuk PAP.
Frekuensi DJJ (+) 142x/menit, punctum maximum 3 jari dibawah pusat
sebelah kiri.
Mc Donald yaitu 18 cm
TBJ (Johnson-Thaussack) : (TFU-n) x 155 gram
ANALISA (A)
Diagnosa : Ny.I G3P2A0 Hamil 16 minggu, janin tunggal hidup intrauteri
Masalah : Emesis Gravidarum (Mual Muntah).
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan kepada ibu dan memberikan informed consent surat persetujuan
bahwa ibu setuju untuk menjadi pasien LTA
2. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan sehat cm dengan TTV : TD: 100/80 mmHg, R: 24x/menit, N:
82x/menit, T: 36,80C
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan)
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa mual dan muntah yang dialami adalah hal yang
fisiologis atau normal terjadi pada kehamilan Trimester I
4. Menganjurkan kepada ibu untuk menggunakan aromaterapi peppermint jika
merasakan mual dan muntah dengan pemberian aromaterapi selama 10 menit
5. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan bergizi yaitu nasi dengan
lauk pauk, sayuran dan disertai buah buahan serta dengan pola makan sedikit
tapi sering dengan diselingi makanan olahan yang mengandung karbohidrat
dan protein seperti singkong, umbi ,kentang ataupun roti dan tempe, tahu,
kacang-kacangan (bubur kacang hijau) yang mengandung protein. (ibu
mengerti penejelasan yang diberikan)
Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin yang telah
diberikan
7. Membuat perjanjian dengan ibu untuk dilakukan kunjungan berikutnya agar
dapat di pantau keadaan ibu dan janinnya.
2. Kunjungan Ke 2
Anamnesa oleh : Cindi Shelian Feronica Putri
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Februari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : PMB Indah Suprihatin Amd,. Keb
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan telah mencoba aroma terapi peppermint
2. Ibu mengatakan rasa mual dan muntahnya sedikit demi sedikit sudah mulai
berkurang
OBJEKTIF (O)
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, dan keadaan emosional
stabil dengan tanda-tanda vital TD: 110/80 mmHg, R: 24x/menit, N:
81x/menit, T: 37,10C , BB saat ini : 62,6 kg LILA: 30cm
C. Pemeriksaan Fisik
3. Kepala
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil kulit kepala Ny.I
dalam keadaan bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam dan tidak rontok.
Bagian muka Ny.I tidak ada oedema dan simetris, warna konjungtiva merah
muda (An anemis) dan sclera berwarna puih (An ikterik). Pada bagian hidung
Ny.I simetris antara lubang kanan dengan kiri dan tidak ada secret. Bagian
mulut dan gigi Ny.I warna bibir agak kehitaman, lidah bersih gigi tidak ada
caries dan gusi tidak ada pembengkakan.
7. Leher
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil pada bagian leher
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar getah
bening, dan tidak ada bendungan vena jugularis
8. Dada
Telah dilakukakan pemeriksaan pada bagian dada Ny.I dengan memeriksa
suara jantung (lup dup), suara paru paru tidak ada wheezing dan ronchi dan
memeriksa payudara Ny.I dengan melihat pembesaran payudara yaitu ya dan
simetris, puting susu sudah menonjol, pengeluaran belum ada, benjolan tidak
ada, nyeri payudara tidak ada, dan melihat hyperpigmentasi pada daerah
areola mamae dan terdapat pada lipatan antara payudara.
9. Abdomen
Pada pemeriksaan bagian abdomen tiadak ada bekas luka operasi, tampak
linea nigra, strie gravidarum, tidak ada tumor, kandung kemih susah teraba
dan ada gerakan janin.
Palpasi Abdomen:
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat, pada bagian fundus teraba satu
bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting (bokong janin).
Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan yang keras,
memanjang seperti papan (punggung janin). Pada bagian kanan perut ibu
teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas janin).
Leopold III : pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras, bulat, dan
melenting (kepala janin). Kepala belum masuk PAP.
Frekuensi DJJ (+) 140x/menit, punctum maximum 3 jari dibawah pusat
sebelah kiri.
Mc Donald yaitu 18 cm
TBJ (Johnson-Thaussack) : (TFU-n) x 155 gram
ANALISA (A)
Diagnosa : Ny.I G3P2A0 Hamil 16 minggu, janin tunggal hidup intrauteri
Masalah : Emesis Gravidarum (Mual Muntah).
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan sehat
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan)
2. Menganjurkan kepada ibu untuk terus menggunakan aromaterapi peppermint
jika masih merasakan mual dan muntah dengan pemberian aromaterapi selama
10 menit
3. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan bergizi yaitu nasi dengan lauk
pauk, sayuran dan disertai buah buahan serta dengan pola makan sedikit tapi
sering dengan diselingi makanan olahan yang mengandung karbohidrat dan
protein seperti singkong, umbi ,kentang ataupun roti dan tempe, tahu, kacang-
kacangan (bubur kacang hijau) yang mengandung protein. (ibu mengerti
penejelasan yang diberikan)
4. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin yang telah
diberikan
6. Membuat perjanjian dengan ibu untuk dilakukan kunjungan berikutnya agar
dapat di pantau keadaan ibu dan janinnya.
3. Kunjungan ke 3
Anamnesa oleh : Cindi Shelian Feronica Putri
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Februari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : PMB Indah Suprihatin Amd,.Keb
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan masih menggunakan aroma terapi peppermint
2. Ibu mengatakan mual dan muntahnya sudah sangat berkurang
OBJEKTIF (O)
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, dan keadaan emosional
stabil dengan tanda-tanda vital TD: 100/80 mmHg, R: 24x/menit, N:
81x/menit, T: 36,80C , BB saat ini : 64 kg LILA:30 cm
D. Pemeriksaan Fisik
4. Kepala
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil kulit kepala Ny.I
dalam keadaan bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam dan tidak rontok.
Bagian muka Ny.I tidak ada oedema dan simetris, warna konjungtiva merah
muda (An anemis) dan sclera berwarna puih (An ikterik). Pada bagian hidung
Ny.I simetris antara lubang kanan dengan kiri dan tidak ada secret. Bagian
mulut dan gigi Ny.I warna bibir agak kehitaman, lidah bersih gigi tidak ada
caries dan gusi tidak ada pembengkakan.
12. Leher
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.I dengan hasil pada bagian leher
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar getah
bening, dan tidak ada bendungan vena jugularis
13. Dada
Telah dilakukakan pemeriksaan pada bagian dada Ny.I dengan memeriksa
suara jantung (lup dup), suara paru paru tidak ada wheezing dan ronchi dan
memeriksa payudara Ny.I dengan melihat pembesaran payudara yaitu ya dan
simetris, puting susu sudah menonjol, pengeluaran belum ada, benjolan tidak
ada, nyeri payudara tidak ada, dan melihat hyperpigmentasi pada daerah
areola mamae dan terdapat pada lipatan antara payudara.
14. Abdomen
Pada pemeriksaan bagian abdomen tiadak ada bekas luka operasi, tampak
linea nigra, strie gravidarum, tidak ada tumor, kandung kemih susah teraba
dan ada gerakan janin.
Palpasi Abdomen:
Leopold I : TFU 2 jari dibawah pusat, pada bagian fundus teraba satu
bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting (bokong janin).
Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan yang keras,
memanjang seperti papan (punggung janin). Pada bagian kanan perut ibu
teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas janin).
Leopold III : pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras, bulat, dan
melenting (kepala janin). Kepala belum masuk PAP.
Frekuensi DJJ (+) 140x/menit, punctum maximum 3 jari dibawah pusat
sebelah kiri.
Mc Donald yaitu 18 cm
TBJ (Johnson-Thaussack) : (TFU-n) x 155 gram
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan sehat
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan)
2. Memberikan ucapan terimakasih kepada ibu karena sudah bersedia untuk
mencoba menggunakan aromaterapi peppermint untuk mengurangi mual dan
muntahnya
3. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menggunakan aromaterapi peppermint
jika sewaktu-waktu mengalami mual dan muntah kembali
4. Menganjurkan kepada ibu untuk memakan makanan bergizi yaitu nasi dengan
lauk pauk, sayuran dan disertai buah buahan serta dengan pola makan sedikit
tapi sering dengan diselingi makanan olahan yang mengandung karbohidrat dan
protein seperti singkong, umbi ,kentang ataupun roti dan tempe, tahu, kacang-
kacangan (bubur kacang hijau) yang mengandung protein. (ibu mengerti
penejelasan yang diberikan)
5. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin yang telah
diberikan
7. Menjelaskan kepada ibu untuk datang ke bidan dan melakukan pemeriksaan jika
mengalami mual dan muntah kembali
8. Dokumentasi hasil pemeriksaan
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini telah di uraikan pembahasan kasus yang telah diambil oleh
penulis yaitu asuhan kebidanan sesuai dengan manajemen kebidanan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Berdasarkan data subyektif dari hasil
pengkajian yang penulis peroleh pada kunjungan pertama pada tanggal 7 Februari
2020 terhadap Ny.I ini diperoleh hasil Ny. I umur 31 tahun G3P2A0 usia
kehamilan 16 minggu dengan Emesis Gravidarum. Hasil pemeriksaan keadaan
umum dan tanda-tanda vital Ny.I baik dan normal. Dan dilakukan pemeriksaan
fisik dengan hasil: wajah tampak tidak pucat, konjungtiva normal, belum ada
pengeluaran ASI, TFU pertengahan antara pusat dan simpisis, pada bagian fundus
teraba satu bagian yang besar bulat dan tidak melenting (bokong), pada bagian kiri
perut ibu teraba tahanan keras memanjang (punggung) dan pada bagian kanan
perut ibu teraba bagian kecil janin (ekstremitas) pada bagian bawah perut ibu
teraba satu bagian bulat, keras dan melenting (kepala). Punctum maximum 3 jari
dibawah pusat sebelah kiri ibu.
Pada kunjungan pertama dilakukan pemeriksaan frekuensi mual dan
muntah,Hasil pemeriksaan terhadap Ny.I yaitu Ny.I sering merasakan mual dan
muntah pada pagi hari. Berdasarkan data masalah yang dialami oleh Ny.I ia
mengalami Emesis Gravidarum dan diperlukan tindakan yang lebih lanjut karena
apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan resiko Hiper Emesis
Gravidarum (mual dan muntah yang berlebihan). Selanjutnya penulis
memberikan konseling kepada Ny.I tentang pengetahuan mengenai Emesis
Gravidarum, mengapa Emesis Gravidarum dapat terjadi dan cara mengatasi
Emesis Gravidarum agar tidak menyebabkan dampak yang buruk bagi ibu dan
janin. Emesis Gravidarum atau mual dan muntah pada ibu hamil terjadi karena
adanya perubahan system endokrin yang terjadi selama kehamilan trimester I,
terutama pada peningkatan hormone human chorionic gonadotropin (Hcg).
Apabila tidak ditangani dengan benar maka Emesis Gravidarum dapat
menyebabkan Hiper Emesis Gravidarum. Selain dapat mengganggu kesehatan
ibu, Hiperemesis Gravidarum juga dapat mempengaruhi kondisi janin. Salah satu
cara untuk mencegah terjadinya Hiperemesis Gravidarum adalah dengan
menggunakan aromaterapi peppermint. Menurut teori kandungan yang ada pada
aromaterapi peppermint dipercaya dapat menurunkan mual dan muntah pada ibu
hamil, selain sebagai penurun mual dan muntah aromaterapi peppermint juga
dapat menyegarkan, meringankan kembung dan memperlancar sistem pencernaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berencana untuk melakukan asuhan dan
kunjungan untuk memastikan bahwa aromaterapi peppermint benar-benar efektif
sebagai penurun mual dan muntah pada ibu hamil. Kunjungan tersebut akan
dilakukan dari tanggal 7 februari - 21 februari secara rutin.
Pada tanggal 14 Februari 2020 penulis melakukan kunjungan kedua
terhadap Ny. I G3P2A0 usia kehamilan 16 minggu dengan Emesis Gravidarum.
Hasil pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda vital baik dan normal,
kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil: Wajah tampak tidak pucat,
konjungtiva normal, belum ada pengeluaran ASI, TFU pertengahan antara pusat
dan simpisis, pada bagian fundus teraba satu bagian yang besar bulat dan tidak
melenting (bokong), pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras memanjang
(punggung) dan pada bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin
(ekstremitas) pada bagian perut bawah ibu teraba satu bagian keras dan melenting
(kepala). Puntum maximum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Ny.I, Ny.I mengatakan bahwa ia
sudah menerapkan pemberian aromaterapi peppermint seperti yang dianjurkan :
Ny.I menghirup aromaterapi peppermint selama 10 menit ketika merasakan mual
dan muntah.
Pada tanggal 21 Februari 2020 penulis melakukan kunjungan ketiga
terhadap Ny.I diperoleh dengan hasil Ny.I usia kehamilan 16 minggu dengan
Emesis Gravidarum. Hasil pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda vital
baik dan normal. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil: wajah
tampak tidak pucat, konjungtiva normal, belum ada pengeluaran ASI, TFU
pertengahan simpisis dan pusat, pada bagian fundus teraba satu bagian yang besar
bulat dan tidak melenting (bokong), pada bagian perut kiri perut ibu teraba
tahanan keras memanjang (punggung) pada bagian kanan perut ibu teraba satu
bagian kecil janin (ekstremitas) pada bagian perut bawah ibu teraba satu bagian
keras dn melenting (kepala).. Puntum maximum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri
perut ibu. Dan dari hasil pemeriksaan Ny.I mengalami penurunan mual dan
munta, saat pagi hari Ny.I sudah tidak merasakan mual dan muntah lagi. Dari data
yang diperoleh diatas, terdapat diagnosa dan masalah pada Ny.I. Diagnosa dari
data diatas yaitu ibu G3P2A0 hamil 16 minggu, janin tunggal hidup intrauteri
dengan masalah Emesis Gravidarum.
Sesuai dengan diagnosa diatas, maka penulis melakukan asuhan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tindakan pada klien. Pada kunjungan
ketiga penulis memberikan asuhan, yaitu: memberitahu keadaan ibu dan janin
dalam kondisi baik, menganjurkan ibu tetap menerapkan pola makan makanan
yang bergizi seperti nasi dengan lauk pauk: daging, telur, tahu dan tempe, yang
banyak mengandung protein, sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi,
mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein seperti singkong, umbi
dan kentang, bubur kacang hijau, dan disertai dengan buah-buahan. Menganjurkan
kepada ibu untuk terus menggunakan aromaterapi peppermint jika sewaktu waktu
mengalami mual dan muntah kembali. Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu
hamil, minum air putih yang cukup, mengkonsumsi tablet Fe dengan anjuran
minum 1x sehari dengan dosis 60mg, dan menjelaskan tentang ketidaknyamanan
fisiologi pada ibu hamil trimester II seperti pusing, cara mengatasinya yaitu
dengan menganjurkan ibu untuk bangun secara perlahan dari posisi istirahat yaitu
dengan miring kiri terlebih dahulu lalu duduk, kemudian menganjurkan ibu untuk
rutin memeriksakan kehamilannya atau apabila terdapat keluhan maka anjurkan
ibu untuk langsung memeriksakannya. Dari hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, penulis telah memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Penulis berharap kepada klien agar dapat menerapkan kepada keluarga dan
masyarakat tentang cara pencegahan Hiperemesis Gravidarum menggunakan
aromaterapi peppermint.
BAB VI
A. Simpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. I dengan penerapan gaya
hidup menggunakan pendekatan manjemen kebidanan, sebagai berikut:
1. Identifikasi data dasar
Ny.I G3P2A0 dengan usia kehamilan 16 minggu datang ke PMB Indah
Suprihatin, Ny.I ingin memeriksakan kehamilannya, ia mengatakan sering
mengalami mual dan muntah pada pagi hari, riwayat kesehatan Ny.I dan keluarga
baik, Ny.I mengatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit yang pernah atau sedang diderita seperti jantung, hipertensi, DM, asma,
hepatitis, TBC dan penyakit menular dan menurun. Kemudian, setelah dilakukan
pemeriksaan fisik maka di dapatkan hasil bahwa keadaan Ny.I dan janin baik.
2. Identifikasi Diagnosa
Berdasarkan identifikasi data dasar diperoleh bahwa Ny.I mengalami Emesis
Gravidarum, kemudian untuk mengatasi Emesis Gravidarum yang saat ini
diderita oleh Ny.I, penulis menyarankan Ny.I untuk menggunakan aromaterapi
peppermint.
3. Antisipasi masalah potensial
Pada kasus Ny.I ia mengalami Emesis Gravidarum pada kehamilan, dan apabila
tidak ditangani dapat menyebabkan Hiper Emesis Gravidarum yang nantinya akan
berpengaruh buruk ke janin.
4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan tindakan segera
Pada kasus ini diperlukan segera tindakan pencegahan agar tidak mengakibatkan
masalah kegawatdaruratan.
5. Rencana tindakan
Memberikan pendidikan kesehatan kepada Ny.I tentang pengetahuan mengenai
Emesis Gravidarum, mengapa Emesis Gravidarum dapat terjadi dan cara
mengatasi Emesis Gravidarum agar tidak menyebabkan dampak yang buruk bagi
ibu dan janin dengan memanfaatkan aromaterapi peppermint sebagai obatnya dan
memberikan pengetahuan yang cukup tentang tanda tanda bahaya pada masa
kehamilan.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan
Pada kasus ini penulis melakukan tindakan kunjungan pada tanggal 7 Februari
sampai 21 Februari 2020.
7. Evaluasi asuhan kebidanan
a. Ny.I mengerti tentang pendidikan kesehatan telah diberikan
b. Ny.I mengerti tentang cara pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Jadi, secara keseluruhan Ny.I mengerti tentang edukasi yang diberikan dan sudah
memulai menerapkan apa yang sudah di ajarkan.
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan dalam laporan kasus ini, adapun saran
yang hendak penulis sampaikan, adalah sebgai berikut :
1. Bagi Penulis Lainnya
Diharapkan lebih menggali lagi informasi dari berbagai sumber terpecaya dan
mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan dan wawasan yang sudah
didapatkan selama berlangsungnya asuhan kebidanan pada Ny. I sesuai dengan
teori atau wewenang bidan.
2. Bagi Jurusan Kebidanan D III
Diharapkan lebih memperdalam dalam memberikan materi masalah-masalah
dalam kehamilan sehingga dapat diterapkan oleh setiap mahasiswa dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
3. Bagi PMB Indah Suprihatin Amd.,Keb
Diharapkan untuk terus meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan yang sesuai
dengan standar pelayanan yang terbaru. pemberian konseling mengenai Emesis
Gravidarum.
A. Jadwal Kegiatan Pemberian Aromaterapi
Pengumpulan Data Data Subjektif: Ibu mengetakan ia mengalami mual dan muntah.
Data Objektif: G3P2A0, HPHT: 03 Desember 2019, TP: 10 Juni
2020, TTV: TD: 100/80 mmHg, N: 78 X/menit, R: 23 X/menit, T:
36,7 0C, BB:61,1kg
Interpensi Data Diagnosa : Ny. I G3P2A0 usia kehamilan 16 minggu dengan emesis
gravidarum.
Diagnosa Potensial Hiperemesis Gravidarum
Tindakan Segera Asuhan kebidanan menggunakan aromaterapi Peppermint
Perencanaan 1. Melakukan informand consent
2. Melakukan tindakan pemeriksaan
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan.
4. Menganjurkan pasien unuk menggunakan aromaterapi Peppermint
5. Observasi kegiatan
6. Melakukan pendokumetasian
Implementasi Data Pasien menggunakan aromaterapi Peppermint selama 3 hari dengan
waktu setiap pemberian 10 menit untuk mengatasi mual dan muntah
yang dialami.
Evaluasi 1. Pasien sudah mengerti dan memahami tentang tindakan yang
harus dilakukan
2. Pasien merasakan bahwa mual dan muntahnya sudah berkurang
setelah menggunakan aromaterapi Peppermint
3. Melakukan pendokumentasian
DAFTAR PUSTAKA
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2018. Kebidanan Teori dan Asuhan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC. 274 halaman.
Mastiningsih, Putu dan Yayuk Chrisyanti Agustina. 2019. Buku Asuhan Kehamilan.
Bogor: In media
Putriana Yeyen, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Terkini. Bandar Lampung:
Anugrah Utama Raharja
Winarsih, 2018. Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Dietrich Gumbel. 2015. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Mual Dan Muntah Pada
Kehamilan